Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

Makalah Metode Riset

2022, Sri Nurfadillah C1C020026

Makalah Metode Riset Disusun Oleh: Sri Nurfadillah (C1C020026) Akuntansi R-009 Dosen Pengampu: Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi 2021/2022 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Metode Riset”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Akuntansi Keperilakuan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS. Sebagai dosen mata kuliah Akuntansi Keperilakuan, yang telah memberikan tugas ini dan membantu Penulis baik secara moral maupun materi. Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca sangat Penulis harapkan, guna menjadi acuan agar penulis bisa lebih baik lagi di masa mendatang. Jambi, 25 September 2022 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I ......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2 C. Tujuan Masalah ............................................................................................................... 2 BAB II........................................................................................................................................ 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3 A. Apa yang Dimaksud dengan Riset .................................................................................. 3 B. Tujuan Riset .................................................................................................................... 4 C. Pengembangan Desain .................................................................................................... 4 D. Validitas dan Keandalan ................................................................................................. 5 E. Metode Pengumpulan Data ............................................................................................. 7 F. Memilih Responden ........................................................................................................ 8 G. Instrumen Riset ............................................................................................................... 9 H. Analisis Data dan Persiapan Laporan ........................................................................... 10 BAB III .................................................................................................................................... 11 PENUTUP................................................................................................................................ 11 A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11 B. Saran ............................................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekembangan riset akuntansi Indonesia di bidang keperilakuan masih merupakan hal yang relatif baru dibandingkan dengan riset akuntansi di bidang lainnya. Misalnya, bila dibandingkan dengan penelitian di bidang akuntansi keuangan, riset akuntansi di bidang keperilakuan masih dapat dikatakan tertinggal. Hal ini dapat dimaklumi mengingat mata kuliah akuntansi keperilakuan sendiri masih tergolong baru. Sebagai bidang ilmu yang relatif baru dalam akuntansi, analisis arah dan perkembangan penelitian akuntansi keperilakuan akan sangat bermanfaat dalam pengembangan bidang ilmu ini. Penelitian yang semakin konklusif dapat meningkatkan kemampuan akuntansi keperilakuan untuk diaplikasikan dalam praktik. Metodologi menentukan prosedur yang digunakan baik dalam penciptaan maupun pengujian proposisi (hipotesis) untuk mendapatkan pengetahuan yang valis. Pemahaman tentang realitas akan mempengaruhi cara memperoleh ilmu pengetahuan yang benar. Secara epistemology, akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas materi yang mempunyai suatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun rasioanl dan dunia empiris. Sementara itu metodologi menentukan prosedur yang digunakan baik dalam penciptaan maupun pengujian proposisi (hipotesis) untuk mendapatkan pengetahuan yang valid. Berdasarkan keyakinan tersebut, peneliti akuntansi utama melihat realitas, sebagairealitas materi yang mempunyai suatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapatdibangun rasional dan dunia empiris. Berdasarkan keyakinan tersebut, peneliti akuntansitersebut, peneliti akuntansi sangat yakin bahwa satu-satunya metode yang dapat digunakanuntuk membangun ilmu pengetahuan akuntansi adalah metode ilmiah. Pendekatan metodologi riset yang digunakan mengikuti prosedur metodologi risetyang digunakan dalam ilmu alam. Pendekatan metodologi ini melakukan deskripsi atauvariabel, membangun dan menyatakan hipotesis., mengumpulkan data kuatitatif danmelakukan analisis secara statistik. Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan 1 metodologi ini bukan merupakan satu-satunya metode terbaik dalammemecahkan masalahmasalah sosial. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan metode riset? 2. Apa saja tujuan dari metode riset? 3. Bagaimana pengembangan desain pada metode riset? 4. Apa yang dimaksud dengan validitas dan keandalan? 5. Bagaimana metode pengumpulan data pada metode riset? 6. Bagaiamana memilih responden pada metode riset? 7. Bagaimana instrumen riset, analisis data, dan persiapan laporan pada metode riset? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode riset. 2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari metode riset. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan desain pada metode riset. 4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan validitas dan keandalan. 5. Untuk mengetahui bagaimana metode pengumpulan data pada metode riset. 6. Untuk mengetahui bagaiamana memilih responden pada metode riset. 7. Untuk mengetahui bagaimana instrumen riset, analisis data, dan persiapan laporan pada metode riset. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Apa yang Dimaksud dengan Riset Pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas masalah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan riset. Oleh karena itu, riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta, fenomena, atau gejala dari masalah tersebut. Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan.(Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak, 2008) Menurut (Supriyono, 2018), menyatakan bahwa penelitian/riset adalah kegiatan pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas masalah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan yang merupakan esensi dari kegiatan penelitian tersebut. Oleh karena itu, penelitian dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta, fenomena, atau gejala dari masalah tersebut. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. Hal ini sering disebut sebagai suatu rencana untuk menjawab pertanyaan. Riset yang murni ataupun mendasar adalah riset yang berkenaan dengan perbaikan terhadap pemahaman mengenai hal-hal yang khusus atau istimewa. Riset menggunakan metode khusus sehingga tidak bias dan mempunyai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan Riset yang dilakukan dapat juga berbeda dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan untuk suatu fenomena yang sama di lingkungan dan waktu yang berbeda, terutama pada riset-riset sosial. Pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas maslaah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan riset. Oleh karena itu, riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta, fenomena, atau gejala dari masalah tersebut. Menururt (Muhammad, 2017), 3 Riset adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mgnuji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. B. Tujuan Riset Terdapat lima tujuan spesifik dari suatu riset, yaitu: 1. Menggambarkan fenomena, 2. Menemukan hubungan, 3. Menjelaskan fenomena, 4. Memprediksi kejadian - kejadian di masa yang akan datang, dan 5. Melihat pengaruh satu atau lebih factor terhadap satu atau lebih kejadian. Kejadian-kejadian dapat dijelaskan dengan cara mengumpulkan dan mengklasifikasikan informasi. Hal ini biasanya merupakan langkah pertama dalam suatu penyelidikan khusus. Kadang kala, sebuah proyek penelitian dilihat hanya berdasarkan pada penjelasan informasi. Misalnya, seorang ilmuwan yang meneliti keperilakuan dapat mencari informasi tentang bagaimana orang memandang pekerjaan mereka, mengidentifikasi perusahaan mereka, atau bagaimana mereka berhubungan dengan rekan kerjanya. C. Pengembangan Desain Langkah pertama dan paling penting dalam riset perilaku adalah masalah definisi. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan metode yang dipilih, data serta jenis gambaran sampel pada dasarnya tergantung pada bagaimana sebenarnya masalah dipersepsikan, kerangka pertanyaan riset, dan desain informasi studi yang dikumpulkan. Seharusnya, perlu untuk dipahami bahwa istilah 'masalah riset' (research problem) tidaklah terlalu penting, sehingga implikasi dari keseluruhan riset perilaku adalah desain untuk mengoreksi disfungsi dalam organisasi. 1. Menentukan Lingkup Pengembangan Lingkup pengembangan biasanya terbatas terhadap satu atau dua pertanyaan Hal ini dilakukan karena berbagai alasan Alasan biasanya adalah karena untuk menyelidiki setiap aspek dari suatu masalah bukanlah apa yang diinginkan, tidak praktis, atau tidak mungkin Keterbatasan utama dari lingkup perencanaan adalah pada aspek dana yang tersedia Riset perilaku bisa lebih mahal sementara anggaran yang tersedia sering kali terbatas dalam lingkup pembelajaran terhadap kebanyakan masalah-masalah penting.(Arfan Ikhsan Lubis, 2017) 4 Desain pengembangan lain juga harus sejalan dengan penentuan lingkungan riset. Aspek lain dari suatu desain adalah menemukan populasi, menspesifikasikan gig informasi yang dibutuhkan, memilih dan mengumpulkan data serta metode, serta anggaran. Langkah selanjutnya dalam proses riset adalah mengidentifikasikan jenis informasi yang harus dikumpulkan Arah riset seharusnya mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari sumber data primer maupun sekunder. 2. Data Primer dan Data Sekunder Sumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data riset terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer merupakan sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer lebih mencerminkan kebenaran yang dilihat. Bagaimana pun, untuk memperoleh data primer akan menghabiskan dana yang relatif lebih banyak dan menyita waktu yang relatif lebih lama. Data sekunder merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang b dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan permasalahan, menciptakan tolok ukur untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi. Jika informasi telah ada, pengeluaran uang dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan menggunakan data sekunder Manfaat lain dari data sekunder adalah bahwa seorang peneliti mampu memperoleh ib informasi lain selain informasi utama. D. Validitas dan Keandalan Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset plano perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang salah (validitas) 5 dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal tidak representatif (keandalan). Dua hal tersebut dinilai dengan menggunakan validitas dan keandalan. Validitas mengacu pada lingkup apa yang diukur pada kenyataannya Peneliti ingin melakukan pengukuran dan apa yang diukur seharusnya berkaitan dengan masalah risetnya Keandalan berkaitan dengan apakah suatu teknik khusus jika digunakan di lapangan dan waktu yang berbeda akan menghasilkan sesuatu yang sama Dalam hal itu, peneliti mengacu pada konsistensi dari suatu alat ukur. Peneliti tergantung pada ukuran keandalan tetapi tidak tergantung pada alat ukur yang tidak andal. 1. Validitas Ada beberapa jenis validitas Validitas isi (content validity) mengacu pada bagaimana sebaiknya peneliti menggambarkan dimensi-dimensi dan konsep atau masalah masalah yang ingin diukur, khususnya yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi rentang terhadap arti maupun terhadap suatu konsep Validitas isi merupakan pokok pertimbangan untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan diukur dalam istilah-istilah yang berhubungan dengan relevansi terhadap konsep yang diukur. Kriteria yang berkaitan dengan validitas ditentukan dengan membandingkan antara konsep yang diukur dan suatu kriteria eksternal atau asumsi yang diketahui untuk mengukur konsep yang akan diteliti. Ada dua jenis kriteria yang berhubungan dengan validitas, yaitu validitas prediktif (predictive validity) dan validitas konkuren (concurrent validity). Validitas prediktif adalah validitas yang berkaitan dengan apakah suatu pengujian atau pengukuran dapat secara akurat memprediksi perilaku. Validitas prediktif mengharuskan adanya suatu kriteria atau indikator eksternal terhadap apa yang harus diprediksi. Validitas konkuren adalah validitas yang berkaitan dengan hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu Oleh karena itu, berbeda dengan validitas prediktif yang merupakan ukuran untuk memprediksi perilaku yang dihasilkan pada waktu yang sama sebagai ukuran eksternal terhadap perilaku, pengujian validitas konkuren membantu seorang peneliti untuk membedakan individu-individu berdasarkan beberapa kriteria. Validitas konstruksi (construct validity) adalah validitas yang berdasarkan pada suatu pertimbangan apakah hasil dari pengukuran tersebut sesuai dengan teori. 6 Validitas konstruksi sangat bermanfaat untuk mengukur fenomena yang tidak memiliki kriteria eksternal. 2. Realibilitas Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukuran. E. Metode Pengumpulan Data Data primer dapat dikumpulkan dengan cara mengamati perilaku, melakukan survei, atau eksperimen laboratorium. Observasi berarti terlibat secara langsung atau tidak langsung dengan perilaku orang-orang yang dijadikan studi. Teknik ini sebenarnya layak dalam situasi di mana orang tidak sanggup untuk menjelaskan apakah mereka bekerja dan bagaimana mereka mengerjakan itu. Ada dua metode yang melatarbelakangi hal ini: 1) para peneliti tidak memahami apa yang dikerjakan oleh orang-orang tersebut dan mengapa mereka kelihatannya melibatkan perilaku, dan 2) karena ukuran sampel kecil, sehingga sangat berisiko menggeneralisasikan hasil terhadap populasi. 1. Survei Dalam survei tidak ada interaksi langsung antara seorang peneliti dengan responden Data dikumpulkan dengan cara mengirimkan surat elektronik (e-mail), menelepon, atau memberikan serangkaian pertanyaan Ada manfaat dan kerugian yang berhubungan dengan setiap teknik ini. Survei melalui surat setidaknya lebih mahal. Ada kalanya pengumpulan data riset pada kondisi tertentu mungkin tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui kuesioner Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain disampaikan langsung oleh peneliti, dikirim bersama-sama dengan pengiriman paket atau majalah, diletakkan di tempat yang ramai dikunjungi orang, dikirim melalui pos, faks, atau menggunakan teknologi computer. Wawancara melalui telepon juga dapat mengumpulkan data dalam periode waktu yang singkat tetapi memakan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan teknik lain. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek riset. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif, atau kontroversial, sehingga 7 jika dilakukan dengan teknik kuesioner kemungkinan akan kurang memperoleh tanggapan responden. 2. Observasi Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan maupun komunikasi dengan individu-individu yang diteliti Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan omplety aholi blilimont metode survei adalah bahwa data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat, dan lebih bebas dari bias pihak responden. Metode observasi dapat menghasilkan data yang lebih rinci mengenai fenomena yang diteliti (perilaku, subjek, atau kejadian) dibandingkan dengan metode survei. Metode observasi, meskipun demikian, tidaklah bebas dari kesalahan Pengamat kemungkinan memberikan catatan tambahan yang bersifat subjektif (observer bias), seperti halnya bias yang terjadi karena peran pewawancara dalam metode survei. F. Memilih Responden Langkah pertama dalam memilih responden adalah dengan cara menentukan populasi Setelah populasi ditentukan, peneliti menentukan suatu sensus atau suatu sampel Sensus adalah kegiatan untuk mencari seluruh informasi yang dikumpulkan dari setiap elemen dalam populasi Sampel merupakan kumpulan informasi dan merupakan bagian dari populasi Suatu sensus akan tepat ketika: 1) populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel secara signifikan, 2) penting untuk mengetahui setiap unsur dalam populasi, dan 3) risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar. 1. Sampling Probabilitas dan Nonprobabilitas Ada dua jenis desain sampling, yaitu sampling probabilitas (probability sampling) ilugnsy dan sampling nonprobabilitas (nonprobability sampling) Sampling probabilitas menggunakan beberapa bentuk dari sampling acak, sementara sampling nonprobabilitas tidak menggunakan sampling acak Dalam sampling probabilitas, setiap elemen wab dalam populasi probabilitasnya yang dipilih telah diketahui Ada beberapa jenis sampling probabilitas acak, sistematis, terstratifikasi, kelompok, dan sebagainya. Sampling nonprobabilitas adalah ketika probabilitas yang dipilih tidak diketahui Dengan sampling probabilitas, sampling error dapat ditaksir secara matematis karena echo probabilitas yang dipilih diketahui. Hal ini memberikan kepada para peneliti suatu pengukuran yang objektif terhadap sampel yang 8 representatif. Mengetahui probabilitas yang dipilih juga membuat para peneliti mampu menghitung ukuran sampel yang tepat Sampling probabilitas digunakan ketika sampel yang representatif adalah penting. G. Instrumen Riset Pengembangan kuesioner atau pencarian instrumen merupakan langkah lain yang penting dalam proses riset Kuesioner harus sesuai dengan responden dan didesain secara menarik sehingga responden merasa tertarik untuk menjawab kuesioner tersebut, yang pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat respons, validitas, dan keandalan data. 1. Menjamin Kerja Sama Responden Desain kuesioner yang baik sangat bermanfaat jika responden tidak bersikap hintu kooperatif terhadap para peneliti yang menghendaki informasi Rendahnya tingkat kerja sama atau tingkat respons menciptakan kesulitan bagi para peneliti untuk melakukan generalisasi sampel terhadap populasi. Jika hal ini terjadi, maka pertanyaan selanjutnya mengacu pada apakah responden mempunyai sikap yang berbeda jika desain kuesionernya berbeda. Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan tingkat respons yang tinggi Pertama, sebelum wawancara dengan seorang responden, peneliti seharusnya mengirimkan surat yang menjelaskan tujuan umum dari wawancara tersebut dan responden dapat menghubungi mereka melalui telepon untuk membuat suatu janji wawancara Pada hari wawancara, para peneliti seharusnya datang tepat pada waktunya dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama responden. Pada saat yang sama, sebelum melakukan wawancara melalui telepon, adalah sangat bermanfaat untuk mengirimkan kepada responden sebuah surat yang memperkenalkan tim riset, menjelaskan dasar dari riset tersebut, dan meminta kerja. sama saat menelepon Akan lebih membantu jika peneliti menawarkan insentif dalam bentuk uang tunai atau bentuk-bentuk lainnya. Untuk seluruh metode di atas yang melibatkan kuesioner, surat, telepon, atau wawancara pribadi, adalah penting untuk melakukan pengujian sebelumnya (pilot test). Tujuannya adalah agar peneliti dapat memperbaiki kalimat pertanyaan yang disusun dengan buruk atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan Seharusnya, kuesioner bersifat jelas, tidak panjang lebar, dan menggunakan kata kata yang tidak membingungkan Kuesioner seharusnya mudah dipahami dan menghendaki suatu jawaban tendensius Kategori-kategori tanggapan seharusnya jelas 9 dengan memasukkan keseluruhan pilihan. Berdasarkan kuesioner lewat surat, pertanyaan seharusnya mudah untuk dibaca dan kualitas kertas juga harus baik. 2. Menjamin Validitas dan Keandalan Jawaban Hanya informasi-informasi yang esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (openended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (closedended) Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas Pertanyaan close-ended menawarkan kepada responden bermacam-macam pilihan jawaban. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari i para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti. H. Analisis Data dan Persiapan Laporan Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam riset Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan proses analisis data Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat vrang bergantung pada jenis riset dan jenis data yang diperoleh. Ketersediaan alat-alat analisis memberikan gambaran bahwa satu alat analisis dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan kadang kala hanya ada satu alat analisis yang dapat digunakan. Di samping itu, ketersediaan alat-alat analisis tersebut mencerminkan kompleksnya permasalahan atau fenomena yang dihadapi di setiap riset. Sebagai tahap akhir dari suatu riset adalah penyusunan laporan riset Laporan riset secara umum berisi tentang hal-hal yang terkait dengan apa saja yang dilakukan oleh peneliti, sejak tahap persiapan riset hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analisis Belum ada bentuk baku dari suatu laporan riset Bentuk atau format laporanariset sangatlah dipengaruhi oleh keinginan si peneliti, hal-hal yang perlu dilaporkan, serta permintaan dari para sponsor riset. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian atau riset adalah suatu proses analisis data secara sistematis untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan. Pelaksanaannya meliputi beberapa langkah, di antaranya yaitu menentukan subjek penelitian dan mengolah data. Untuk melakukan riset, dibutuhkan cara kerja yang sistematis. Tidak hanya dalam pengumpulan datanya, landasan dari penelitian harus bersifat empiris dan disampaikan dengan jelas. Sumber data riset terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer merupakan sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data sekunder merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. B. Saran Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari bentuk maupun isinya. Maka dari itu penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah yang penulis buat selanjutnya. Dan semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah Ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai “Metode Riset”. 11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak. (2008). Akuntansi Keperilakuan (Cetakan Ke). Salemba Empat. Arfan Ikhsan Lubis. (2017). Akuntansi Keperilakuan: Akuntansi Multiparadigma (Edisi 3). Salemba Empat. Muhammad, M. (2017). Metode Riset Akuntansi. Tuban: Spasi Media. Sari, Ratna Candra. 2018. Akuntansi Keperilakuan: Teori dan Implikasi. Yogyakarta: Andi. Siegel, G. a. (1989). Behavioral Accounting. Ohio: South-Western Publishing Co. Supomo, N. I. (1999). Metodologi Riset Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Supriyono, R. (2018). Akuntansi Keperilakuan. Gadjah Mada University Press. Suryana. 2010. Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia. Wahyuni, Sri, and Jugiyanto Hartono. 2019. Akuntansi Keperilakuan: Pengantar. 1st ed. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 12