Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
PENELITIAN SURVEI MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. Suranto Oleh : Eli Meivawati 16701251017 Mulyadin 16701251006 Syaiful Syamsuddin 16701251035 Kelas A PROGRAM STUDI S-2 PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 BAB I PENDAHULUAN 2 Latar Belakang Masalah 2 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penulisan 3 Manfaat Penulisan 3 Metodologi Penulisan 3 Sistematika Penulisan 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN 5 Konteks Penelitian Survei 5 Pengertian Penelitian Survei 5 Sejarah Singkat Penelitian Survei 5 Karaktertistik Ilmiah Penelitian Survei 6 Tujuan Penelitian Survei 8 Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Survei 9 Desain Penelitian Survei 9 Langkah-langkah Penelitian Survei 9 Sampling dalam Penelitian Survei 12 Metode Penelitian Survei 15 Analisis Data dalam Penelitian Survei 16 Metode Pengumpulan Data 16 Instrumen Penelitian Survei 17 Kategori Error Pada Survei 20 Jenis Data Penelitian 21 Analisis Data 22 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 23 Kesimpulan 24 Saran 24 DAFTAR PUSTAKA 25 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya zaman, permasalahan demi permasalahaan diberbagai bidang semakin kompleks, sehingga diperlukan suatu cara untuk memecahkan masalah tersebut untuk berbagai kepentingan. Agar penelitian yang dilakaukan mencapai sasaran yang diinginkan, maka diperlukan suatu metode yang baik yang sesuai dengan permalasalahn yang dikaji. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yaitu dengan metode penelitian. Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Penelitian digunakan untuk menjawab keingintahuan seseorang akan suatu perkara. Dalam penelitian memiliki berbagai jenis, pendekatan, dan metode. Salah satu metode penelitian yang dapat dilakukan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diteliti adalah melalui metode penelitian survei Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi yang digambarkan oleh sampel. Survei juga dapat dilakukan untuk mengumpulkan data terkait sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita, sikap, dan prilaku. Penelitian ini juga dapat digunakan diberbagai bidang antara lain, ekonomi, bisnis, politik, pemerintah,  sosiologi, dan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, penelitian survei juaga memiliki peran yang penting. Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun data tentang siswa, seperti tentang sikap, minat, kebiasaan, cita-cita dan lain sebagainya, oleh karena itu penulis membuat makalah tentang penelitian survei ini, untuk memberikan gambaran kepada khalayak ramai tentang penjelasan penelitian survei beserta metodenya. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah: Konteks penelitian survei? Bagaimana langkah-langkah penelitian survei? Bagaimana pengumpulan data survei? TUJUAN PENULISAN Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah: Mendeskripsikan konteks penelitian survei. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian survei. Mendeskripsikan pengumpulan data survei. MANFAAT PENULISAN Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai kajian ilmiah metodologi penelitian pendidikan tentang seluk-beluk penelitian survei. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi: Penulis, sebagai wahana untuk melatih kemampuan menulis karya tulis ilmiah sekaligus sebagai penambah pengetahuan, pengembangan konsep berpikir ilmiah, dan konsep keilmuan tentang seluk-beluk penelitian survei. Pembaca, sebagai media informasi ataupun referensi tentang konteks, desain, dan analisis data dalam penelitian survei. METODOLOGI PENULISAN Metodologi penulisan dari makalah ini adalah kajian literatur dengan penjelasan yang deskriptif berdasarkan pada hasil studi literatur dari sumber-sumber bacaan berupa buku-buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan materi penelitian survei. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan pada makalah ini dimulai dari kata pengantar, daftar isi dan isi makalah yang terdiri dari beberapa bab. Bab satu yaitu bab pendahuluan yang memberi tahu tentang latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Pada bab dua penulis memaparkan tentang kajian pustaka sekaligus pembahasannya yang terdiri dari konteks penelitian survei, desain penelitian survei, dan analisis data dalam penelitian survei. Bab terakhir yaitu bab tiga yang isinya berupa kesimpulan dan saran penulis mengenai materi penelitian survei. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN KONTEKS PENELITIAN SURVEI Pengertian Penelitian Survei Salah satu jenis penelitian yang sering digunakan dalam metode penelitian ialah metode penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Menurut Zikmund (1997) metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut Gay & Diehl (1992) metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara, sedangkan menurut Bailey (1982) metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan. Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas, kita dapat menarik inti dari penelitian survei itu sendiri merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Sejarah Singkat Penelitian Survei Dalam perjalanannya, penelitian survei telah mengalami sejarah yang cukup panjang dan telah dipergunakan secara luas di dunia. Paling tidak, seperti ditulis oleh Babbie, telah diketahui bahwa survei telah dilakukan sejak 1880, saat Karl Mark, seorang sosialis politik, menyebarkan 25.000 angket kepada para pekerja dari Prancis untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi atas pekerja oleh pengusaha. Dengan mengutip Lazarsfeld dan Oberschall, Babbie juga melaporkan bahwa sosiolog Max Weber juga menggunakan metode penelitian survei dalam penelitinnya mengenai Etika Protestan. Dalam rangka melakukan penyelidikan historis bandingan mengenai perkembangan ekonomi, Weber mengumpulkan data mengenai para pekerja Katolik dan Protestan untuk memperoleh informasi pada tataran perseorangan. Selanjutnya, setidaknya dalam pandangan Babbie, penelitian survei kontemporer adalah produk para peniliti Amerika pada abad ini. Metode survei yang sekarang dihasilkan oleh perkembangan penting tiga sektor kehidupan masyarakat. Pertama, Biro Sensus Amerika Serikat yang senantiasa menjalankan sensusnya. Kedua, perusahaan-perusahaan polling yang bekerja secara komersial, seperti yang dikelola oleh George Gallup, Elmo Ropper, dan yang agak belakangan pada saat ditulisnya buku Babbie di atas, Louis Harris. Ketiga, perbaikan ilmiah atas metode penelitian survei, khususnya yang menggunakan metode-metode analisis yang canggih, telah dilakukan oleh beberapa universitas di Amerika. Lebih khusus lagi, karya-karya tersebut diwakili oleh ujung-ujung tombak penelitian survei Amerika seperti dua pusat penelitian survei: Samuel A. Stouffer dan Paul F. Lazarsfeld. Namun, belakangan ini penelitian survei menjadi kurang jelas pengertiannya karena dikaburkan dengan istilah survei status, yang hanya digunakan untuk mempertahan kekuasaan (status quo) baik secara politis maupun penguasaan pasar alih-alih mempelajari hubungan antar-variabel. Itulah sedikit sejarah singkat penelitia survei dari pandangan Dr.Earl Babie, tidak menutup kemungkinan bahwa penelitian survei telah dikenal jauh sebelumnya bahkan digunakan sebagai metode penelitian. Karakteristik Ilmiah Penelitian Survei Logis Kekhasan yang pertama penelitian survei adalah kelogisan. Penelitian survei dilaksanakan dengan menggunakan prosedur berpikir logis, dalam arti rasional. Cara kerja yang tidak rasional tidak dapat dipakai dalam metode penelitian survei. Secara lebih spesifik, penelitian survei menggunakan cara berpikir deduktif dan induktif. Seperti diuraikan dalam pendahuluan, penelitian survei sangat erat kaitannya dengan paradigma positivisme. Unsur-unsur kelogisan yang dimaksud dalam kekhasan yang pertama ini benar-benar mirip dengan kelogisan dalam paradigma positivisme. Deterministik Sebagai konsekuensi cara berpikir logis tersebut, penelitian survei harus menentukan sistem atau kerangka berpikir terlebih dahulu dan membangun hipotesis untuk dibuktikan. Hipotesis-hipotesis tersebut bersifat eksplanatif terhadap variabel-variabel yang terkait. Eksplanasinya dapat berupa eksplanasi mengenai hubungan korelasional maupun hubungan kausal atas beberapa fenomena yang dijadikan variabel. General Penelitian survei, yang notabene menggunakan sampel dalam penelitiannya, tidak dimaksudkan hanya untuk menjelaskan sampel dimaksud saja melainkan untuk digeneralisasikan secara lebih luas sampai kepada cakupan populasinya. Oleh karena itu, penelitian survei disebut bercirikan umum/genaral. Keumuman di atas terkait dua hal. Pertama, sang peneliti dapat melakukan replikasi terhadap temuan-temuannya pada beberapa sub kelompok. Kedua, temuan-temuan peneliti terdahulu dapat direplikasi oleh peneliti berikutnya atau direplikasi pada sampel-sampel atau sub-sub kelompok lainnya. Parsimonious Penelitian survei adalah penelitian yang hemat karena beberapa hal. Pertama, untuk meneliti populasi yang besar seorang peneliti dapat menghemat energinya dengan cara pengambilan sampel. Kedua, untuk meneliti fenomena yang rumit dalam kehidupan yang mengandung banyak unsur yang saling tekait satu sama lain, seorang peneliti dapat menggunakan kerangka berpikir yang dimodelkan dari hubungan-hubungan antarvariabel. Ketiga, untuk menganalisis data, sang peneliti dapat menggunakan mesin atau komputer sehingga analisis dapat dilakukan secara lebih efisien. Spesifik Penelitian survei disebut spesifik karena sebelum pengambilan data, sang peneliti harus menyusun definisi-definisi operasional terhadap variable-variabel yang diteliti. Di samping itu, terkait data lapangan, instrumen-instrumen pengambilan data harus dijamin validitasnya. Akibatnya, data yang diperoleh juga dijamin valid. Tujuan Penelitian Survei Penelitian survei menurut Soehartono (2000, hlm. 54) diklasifikasikan mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk memberikan gambaran/penjelasan tentang sesuatu dan kedua bertujuan untuk melakukan analisis. Pertama, survei dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk memberikan gambaran tentang sesuatu. survei semacam itu disebut survei deskriptif. Survei deskriptif berkaitan dengan situasi yang memerlukan teknik pengumpulan data tertentu seperti wawancara, angket, atau observasi. Apabila survei dekriptif ini menggunakan teknik statistik, maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif (tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan ukuran korelasi). Kedua, survei bertujuan untuk melakukan analisis, yang disebut sebagai metode survei analitik. Data dalam survei analitik biasanya merupakan data kuantitaif. Maksud metode survei analitik untuk menarik kesimpulan dan menfsirkan data atau pengujian hipotesis. Statistik yang digunakan adalah statistik inferensial. Sedangkan menurut (Singa rimbun dan Effendi, 1995, hlm. 4) penelitian survei dapat digunakan untuk maksud : Penjajagan (eksploratif) Penelitian ini bersifat terbuka, masih mencari-cari dan menggali. Deskriptif Penelitian ini dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, misalnya perceraina, pengangguran. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Penjelasan (explanatory) Peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-veriabel melalalui pengujian hipotesa. Evaluasi Seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal progam tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Prediksi Mengadakan prediksi/perkiraan mengenai suatu fenomena sosial tertentu. Operasional Variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu progam. Pengembangan indikator Indikator-indikator sosial dapat dikembangkan bersadarkan survei-survei secara berkala. Misalnya : Indikator Kesejahteraan Rakyat, Survei angakatan kerja nasional, dan sebagainya. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Survei Kelebihan penelitian survei: Dalam survei biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggungjawabkan. Perlu diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili keseluruhan kelompok yang dimiliki. Dalam survei dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti. Dalam survei yang tampil masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratoris. Dengan survei peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu. Biaya survei relatif murah ditinjau dari besarnya jumlah orang yang memberikan informasi, khususnya bila digunkan angket yang dapat dikirim melalui pos, dengan biaya rendah. Bila digunakan wawancara dengan kontak langsung dengan sampel, tentu biayanya lebih mahal. Selain kelebihan dari penelitian survei, penelitian ini juga memiliki kekurangan yakni: Survei biasanya meneliti pendapat atau perasaan populasi yang tidak mendalam, apalagi bila digunakan angket. Pendapat populasi yang disurvei antara lain mengenai soal-soal yang mengandung unsur emposi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau ceramah para calon partai melalui televisi atau tulisan di surat kabar. Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang menjawab dan tidak menjawabnya. DESAIN PENELITIAN SURVEI Desain penelitian merupakan konseptualisasi atas sebuah fenomena atau gejala sosial yang akan diturunkan menjadi variabel-variabel penelitian sampai ke tingkat indikator. Jika digambarkan secara sistematis, maka desain penelitian survei harus merunut pada langkah-langkah penelitian survei. Langkah-langkah Penelitian Survei Menentukan Permasalahan Mencari masalah apa yang akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan. Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa psikologi lebih senang ke kantin bonbin daripada ke kantin psikologi. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa psikologi kurang berminat untuk ke kantin psikologi? Hipotesis Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah penelitian atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah. Menentukan Tujuan Penelitian Penetapan tujuan survei dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian dan upaya yang akan dilakukan. Menentukan Tipe Survei Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal ini diperlukan  sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya. Sample Design Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai,  penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan sebagainya. Menentukan Besarnya Sample Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti). Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Questioner, Skala (Likert-type scale), dan Tes. Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik : Questionare Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas. Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam group penelitian. Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung) Memproses Data Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu sehingga menghasilkan data. Melakukan Analisis Data Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya. Pembahasan Hasil Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat menjawab hipotesis yang telah di buat tadi. Sampling dalam Penelitian Survei Salah satu hal yang menjadi karakteristik dari penelitian survei adalah dengan digunakannya berbagai macam teknik sampling. Jogiyanto (2014, hlm. 303) menyebutkan terdapat dua pendekatan sampling yaitu Nonprobability Sampling dan Probability Sampling. Perbedaan diantara kedua pendekatan tersebut adalah peluang dari masing-masing sampel. Pendekatan non-probability sampling menghendaki individu memiliki peluang yang berbeda-beda untuk menjadi sampel, sedangkan pada pendekatan probability sampling setiap individu berpotensi atau memiliki peluang untuk menjadi sampel, dengan begitu peneliti bisa memperkirakan seberapa besar kemungkinan temuan untuk sampelnya berbeda dengan temuan untuk populasinya. Secara spesifik Babbie (1987, hlm. 98) menyebutkan beberapa teknik sampling yang biasa digunakan dalam penelitian survei diantaranya adalah simple random sample, random sample, systematic sample, stratified sampling, convenience sampling, cluster sampling, multi-stage sampling, dan probability proportional size (PPS) sampling. Simple Random Sample Pengambilan sampel secara acak sederhana menghendaki masing-masing unit dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Salah satu cara dari teknik ini adalah dengan mengambil bola undian secara acak yang sudah diberi nomor. Misalkan peneliti menyiapkan 100 bola bernomor yang disimpan pada sebuah topi besar, lalu peneliti secara acak mengambil dua bola dan mencatat nomor yang ada pada bola tersebut, setelahnya peneliti menyimpan kembali bola tersebut kedalam topi sehingga terdapat kemungkinan kedua bola tersebut bisa terpilih kembali. Random Sample Teknik random sample pada hakikatnya sama dengan teknik simple random sample. Random sample biasanya dilakukan dengan cara diundi namun unit yang sudah diundi tidak bisa diundi kembali. Random sample pada pelaksanaannya bisa menggunakan lotre undian atau tabel random. Systematic Sample Systematic sample dilakukan dengan cara membagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan. Hasilnya adalah interval sampel. Misalkan terdapat 100 rumah dari 300 rumah yang akan disurvei oleh peneliti, interval sampelnya adalah 3 (hasil dari 300 dibagi 100), maka dari itu peneliti hanya melakukan survei pada rumah yang nomornya kelipatan dari 3. Stratified Sampling Suatu populasi bisa saja terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen, maka teknik pengambilan sampel yang tepat digunakan adalah stratified sampling. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi, kemudian menemukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut. Penentuan straia ini dapat didasarkan bermacam-macam, misalnya jenis kelamin, tingkatan sosial ekonomi pasien, tingkat keparahan penyakit, umur penderita, dan lain sebagainya. Setelah ditentukan stratanya barulah dari masing-masing strata ini diambil sampel yang mewakili strata tersebut secara random atau acak. Pelaksanaan pengambilan sampel dengan stratified, mula-mula menetapkan unit-unit anggota populasi dalam bentuk strata yang didasarkan pada karakteristik umum dari anggota-anggota populasi yang berbeda-beda. Setiap unit yang mempunyai karakteristik umum yang sama, dikelompokkan pada satu strata, kemudian dari masyarakat masing-masing strata diambil sampel yang mewakilinya. Misalnya terdapat populasi yang terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan, sedangkan peneliti membutuhkan sampel sebanyak 25 laki-laki dan 25 perempuan, maka secara acak peneliti menentukan sampel laki-laki dan perempuan secara terpisah. Convenience Sampling Teknik sampling ini memilih sampel yang aksesibilitasnya kepada peneliti cukup dekat, sehingga teknik ini cukup subjektif. Peneliti hanya akan mengajukan pertanyaan survei kepada orang-orang terdekatnya seperti teman, kerabat, keluarga, atau kolega. Cluster Sampling Pada teknik ini sampel bukan terdiri dari unit individu, tetapi terdiri dari kelompok atau gugusan. Gugusan atau kelompok yang diambil sebagai sampel ini terdiri dari unit geografis (desa, kecamatan, kabupaten, dan sebagainya), unit organisasi, misalnya klinik, PKK, LKMD, dan sebagainya. Pengambilan sampel secara gugus, peneliti tidak mendaftar semua anggota atau unit yang ada di dalam populasi, melainkan cukup mendaftar banyaknya kelompok atau gugus yang ada di dalam populasi itu. Kemudian mengambil sampel berdasarkan gugus-gugus tersebut. Misalnya penelitian tentang kesinambungan imunisasi anak balita di Kecamatan X yang terdiri dari 15 desa atau kelurahan, dengan sampel sebesar 20%. Pengambilan sampel secara gugus adalah dengan mengambil 3 kelurahan dari 15 kelurahan yang ada di Kecamatan X tersebut secara random. Kemudian semua anak balita yang bedomisili di tiga kelurahan yang terkena sampel tersebut itulah yang diteliti. Multi-Stage Sampling Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan berdasarkan tigkat wilayah secara bertahap. Hal ini memungkinkan untuk diaksanakan bila populasi terdiri dari bermacam-macam tingkat wilayah. Pelaksanaannya dengan membagi wilayah ke populasi dalam sub-sub wilayah, dan tiap sub wilayah dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, dan seterusnya. Kemudian menetapkan sebagian dari wilayah populasi (sub wilayah) sebagai sampel. Dari sub wilayah yang menjadi sampel ditetapkan pula bagian-bagian dari sub wilayah sebagai sampel, dan dari bagian-bagian kecil tersebut ditetapkan unit-unit yang terkecil diambil sampel-sampel. Misalnya pelaksanaan suatu penelitian di suatu wilayah kabupaten. Mula-mula diambil beberapa kecamatan sebagai sampel dari kecamatan-kecamatan yang terkena sampel ini diambil eberapa kelurahan sebagai sampel, selanjutnya dari kelurah-kelurahan sampel ini diambil beberapa RW sebagai sampel, dan dari beberapa sampel diambil lagi beberapa RT sebagai sampel, dan akhirnya dari RT-RT yang terkena sampel tersebut diambil beberapa atau seluruh unit sebagai sampel. Oleh sebab itu, pengambilan sampel semacam ini sering disebut area sampling atau pengambilan sampel menurut wilayah. Probability Proportional Size (PPS) Sampling Sampling with Probability Proportional to Size (PPS) adalah suatu prosedur penarikan sampel dimana peluang terpilihnya suatu unit sampel sebanding dengan ukuran. Ukuran yang dimaksud adalah informasi tambahan (auxiliary information) yang dipertimbangkan sebagai dasar penarikan sampel dan memiliki korelasi yang erat dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Metode Penelitian Survei Metode penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo, 2008, hlm. 43) yaitu cross-sectional dan longitudinal. Cross-Sectional Cocok untuk penelitian yang tujuannya bersifat deskriptif dan prediktif. Dalam desain ini, satu sampel atau lebih diambil dari populasi-populasi pada satu titik waktu yang sama. Longitudinal Responden-responden yang sama disurvei dari waktu ke waktu untuk menelaah perubahan-perubahan pada mereka secara individual. Adapun yang menjadi kelebihannya adalah peneliti dapat menentukan arah dan derajat perubahan pada respons-respons secara individual, desain longitudinal adalah desain survei terbaik bila peneliti ingin meng-assess efek kejadian tertentu yang terjadi secara alamiah. Namun ada juga kekurangannya yaitu data surveinya bersifat korelasional, sulit untuk mengidentifikasi penyebab perubahan tersebut, sulit untuk memperoleh sampel responden yang setuju berpartisipasi dari waktu ke waktu, selain dari pada itu bila orang-orang keluar dari survei tersebut seiring dengan berjalannya waktu (attrition), sampel akhirnya mungkin tidak dapat lagi diperbandingkan dengan sampel aslinya atau tidak dapat lagi merepresentasikan populasinya, responden mungkin berusaha untuk selalu konsisten di semua wawancara, dan responden mungkin berperilaku dengan cara berbeda karena tahu bahwa dirinya sedang berpartisipasi dalam sebuah studi (faking). Analisis Data dalam Penelitian Survei Metode Pengumpulan Data Data merupakan hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam penelitian survei. Menurut Jogiyanto (2014) terdapat bermacam-macam teknik pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut. Mail Survey Mail survey merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup praktis karena peneliti hanya perlu mengirimkan kuesioner kepada responden melalui email. Peneliti tentunya harus memilih responden yang mampu mengoperasikan internet dengan cangkupan jaringan yang cukup luas. Kelebihan dari teknik ini adalah cepat dan nyaman; mengurangi kemungkinan interviewer bias; baik untuk menangani topik-topik pribadi/sensitif. Adapun kekurangannya adalah kuesioner harus benar-benar jelas; response bias (representativitas sampel terancam karena ga semua responden menyelesaikan survei, sebagian besar disebabkan response rate rendah). Personal Interviews Wawancara pribadi merupakan teknik yang melibatkan peneliti secara langsung terjun ke lapangan. Peneliti melakukan wawancara secara langsung menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Kelebihan dari teknik wawancara pribadi adalah kontrol peneliti lebih besar. Sedangkan kekurangannya kemungkinan response rate rendah; interviewer bias; mahal; butuh waktu banyak. Telephone Interviews Wawancara melalui telepon memungkinkan peneliti untuk mendapatkan respon secara langsung dalam waktu yang cepat karena wawancara dilakukan secara langsung melalui telepon. Tentunya peneliti harus mempertimbangkan soal biaya tagihan telepon. Kelebihan dari teknik ini adalah lebih murah, cepat, dan memberi akses lebih luas dan baik dari personal interview. Adapun kekurangannya adalah kerangka sampling responden-responden potensial terbatas; kemungkinan response rate rendah. Internet Interviews Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu mengakses internet. Kini survei semakin populer melalui media internet. Biasanya kuesioner berbentuk link form yang mampu diakses oleh siapa saja. Adapun instrumen survei online yang penah penulis temukan adalah seperti google forms, typeform.com, monkey survey, Client Heartbeat, Zoho Survey, Suvey Gizmo, dan Survey Planet. Kelebihan dari internet interviews yaitu murah dan efisien untuk mendapatkan respons survei dari sampel-sampel yang sangat besar, secara potensial sangat beragam, dan under-represented; hemat waktu, tenaga, dan sumber daya alam; membuka berbagai kemungkinan penelitian lingkungan budaya, namun memiliki kekurangan yaitu sample, response (response rate internet interview lebih rendah dari telepon [Kraun et al., 2004; Skitka & Sargis, 2005]), dan selection bias; tidak ada cara untuk menghasilkan random sampling (Kraut et al., 2004); kontrol peneliti kurang. Focus Groups Discussion yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan salah satu metode riset kualitatif yang paling terkenal selain teknik wawancara. FGD adalah diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal dan santai. Kelebihannya membuat orang berbicara tentang sikap dan persepsi mereka; informasi mendalam; dapat menggunakan sumber yang berbeda-beda; baik untuk riset kualitatif. Kekurangannya tidak efisien; sampel sedikit; harus memiliki moderator yang baik; sulit dilakukan untuk topik sensitif. Instrumen Penelitian Survei Instrumen merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah penelitian. Instrumen memiliki peranan penting dalam penelitian sebagai alat pengumpul data. Adapun yang menjadi instrumen penelitian survei dapat dilihat pada bagan dibawah ini. Kuesioner Kuesioner sebagai instrumen utama dari penelitian survei memiliki kelebihan yaitu peneliti akan banyak mendapatkan data secara faktual. Adapun peran penting kuesioner adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2014). Kebanyakan survei mengandalkan kuesioner untuk mengukur berbagai variabel. Variabel-variabel demografis mendeskripsikan karakteristik orang-orang yang disurvei. Peneliti perlu hati-hati dan ahli untuk membuat akurasi dan presisi kuesinoer. Skala-skala laporan-diri digunakan untuk meng-assess preferensi dan sikap orang-orang. Mengonstruksikan Kuesioner Melibatkan pengambilan keputusan tentang informasi apa yang mestinya dicari dan tipe kuesioner, menulis draf kuosioner, mempreteskan kuesioner, dan menyimpulkan dan menetapkan prosedur penggunaannya. Susunan kata harus jelas, spesifik, dengan penggunaan kata yang sederhana, langsung, dan umum. Urutan-urutan pertanyaan harus dipertimbangkan secara serius karena dapat mempengaruhi jawaban responden. Langkah-Langkah Mempersiapkan Kuesioner Tetapkan informasi apa yang seharusnya dicari Tetapkan tipe kuesioner yang seharusnya digunakan Tulis draf pertama kuesioner itu Periksa ulang dan revisi Lakukan pretest Edit kuesionernya dan tetapkan prosedur penggunaannya Jenis Kuesioner Terdapat beberapa jenis dari kuesioner seperti open-ended question, close ended question, forced choice, yes-no question, dan pilihan berganda. Adapun penjelasan dari kelima jenis kuesioner tersebut adalah sebagai berikut. Open-ended Question Open ended question adalah sebuah pertanyaan yang memiliki lebih dari astu jawaban yang benar dan memiliki lebih dari satu strategi untuk mendapatkan jawaban. Close-ended Question Close-ended question memungkinkan pewawancara lebih mudah mengontrol yang diwawancarai, karena apa yang akan ditanyakan sudah pasti dan menghindari yang diwawancarai menjawab bebas. Forced Choice Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang paling mendekati dengan keadaan kita). Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall Yes-No Question Kuesioner dengan bentuk pilihan ya atau tidak setidaknya mendorong responden untuk lebih tegas dalam memilih jawaban dari pertanyaan yang diajukan pada kuesioner. Pilihan Berganda Kuesioner tipe pilihan berganda menyajikan pertanyaan dengan beberapa pilihan mulai dari pilihan a sampai dengan c, maupun pilihan a sampai dengan e, tergantung dari kebutuhan penelitian itu sendiri. Skala Penggunaan skala dalam angket memungkinkan jawaban-jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan. Alat Tes Penggunaan alat tes yang berupa pertanyaan yang diajukan sudah memiliki standarisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang digunakan sebagai alat tes. Alat tes seperti aptitude test, achievement test, dan personality test bentuk pertanyaannya mirip dengan tes potensi akademik. Tujuan dari diadakannya tes semacam ini adalah untuk penelitian survei yang berkaitan dengan personalitas. Kategori Error Pada Survei Terdapat beberapa kategori error pada survei yang menyebabkan data menjadi bias atau menyimpang. Dibawah ini merupakan bagan kategori error pada survei (Jogiyanto, 2014). Random Sampling Error: Fluktuasi statistik yang terjadi karena perubahan variasi pada elemen yang terpilih menjadi sampel Systematic Error : Muncul karena desain riset kurang sempurna, atau kesalahan eksekusi Respondent Error Non-Response Error : Responden yang berpartisipasi kurang dari yang diharapkan Response Bias Acquiescence : Responden cenderung setuju dengan sebagian besar pertanyaan Extremity : Kecenderungan responden untuk bersikap ekstrim dalam menjawab Interviewer Bias Auspices Bias : Bias yang dialami responden karena terpengaruh oleh nama pihak yang mengadakan survey Social Desirability Administrative Error Data Processing Error : Error pada saat menganalisis Sample Selection Error : Desain sampel tidak pas, atau kesalahan pada eksekusi sampel Interviewer Error and Cheating Jenis-Jenis Data Penelitian Data penelitian yang dikumpulkan tentunya beragam, adapun macam-macam data penelitian menurut Nasution (2003) adalah sebagai berikut. Nominal: Adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apapun Ordinal: Data ini selain memiliki nama juga memiliki peringkat atau urutan. Digunakan untuk mengurutkan objek yang paling rendah sampai yang paling tinggi atau sebaliknya Interval: Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain yakni, jarak yang sama pada pengukuran. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah yang absolut dari objek yang diukur Rasio: Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat yang lain , yakni ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Analisis Data Korelasi dan Kausalitas Bila hubungan di antara dua variabel dapat dijelaskan oleh variabel ketiga, hubungan itu disebut spurious (semu). Bukti korelasional yang dikombinasikan dengan pendekatan multimetode dapat membantu peneliti mengidentifikasi penyebab-penyebab potensial perilaku. Contoh Penelitian Survei : Pengaruh Reputasi dan Popularitas Sekolah terhadap Minat Pendidikan dalam Masyarakat Rumusan Masalah: Apakah ada pengaruh antara reputasi sekolah terhadap minat pendidikan dalam masyarakat? Apakah ada pengaruh antara popularitas sekolah terhadap minat pendidikan dalam masyarakat? Apakah ada pengaruh antara reputasi sekolah dan popularitas sekolah terhadap minat pendidikan dalam masyarakat? Uji Korelasi (hubungan) dan Regresi (pengaruh) Uji korelasi bisa menggunakan teknik Pearson Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation dan SEM. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Penelitian survei itu sendiri merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Survei telah dilakukan sejak 1880, saat Karl Mark, seorang sosialis politik, menyebarkan 25.000 angket kepada para pekerja dari Prancis untuk mengetahui sejauh mana eksploitasi atas pekerja oleh pengusaha. Terdapat beberapa karakteristik ilmiah penelitian survei yaitu logis, deterministik, general, parsimonious, dan spesifik. Penelitian survei diklasifikasikan mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk memberikan gambaran/penjelasan tentang sesuatu dan kedua bertujuan untuk melakukan analisis. Adapun langkah-langkah penelitian survei adalah menentukan permasalahan; menyusun hipotesis; menentukan tujuan penelitian; menentukan tipe survei yang sesuai; menentukan desain sampel; menentukan besarnya sampel; membuat pertanyaan dan memilih alat tes apa yang akan digunakan; menentukan bentuk pengumpulan data sesuai definisi konseptual alat penelitian; memproses data; melakukan analisis data; membahas analisis data, dan meyusun laporan. Secara spesifik terdapat beberapa teknik sampling yang biasa digunakan dalam penelitian survei diantaranya adalah simple random sample, random sample, systematic sample, stratified sampling, convenience sampling, cluster sampling, multi-stage sampling, dan probability proportional size (PPS) sampling. Sedangkan metode penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo, 2008, hlm. 43) yaitu cross-sectional dan longitudinal. Metode pengumpulan data Mail Survey, personal interviews, telephone interviews, internet interviews, focus group dengan instrumen penelitian survei berbentuk kuesioner, skala, alat tes. SARAN Peneliti yang akan melakukan penelitian survei alangkah lebih baiknya memperhatikan berbagai hal terkait desain penelitian, sampling design, dan instrumen yang digunakan karena ketiga hal tersebut adalah hal yang pokok dalam melakukan penelitian survei. Peneliti juga harus memiliki kompetisi yang cukup mumpuni dalam melakukan analisis data maupun dalam melakukan wawancara. Peneliti tentunya harus memiliki strategi agar bisa meningkatkan respon dan menghindari data yang bias. DAFTAR PUSTAKA Bailey. (1982). Methods of Social Research. Edisi ke-2. New York: The Free Press. Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Business and Management,.MacMillan Publishing Company. New York : NY Press JohnW. Creswell. (2014). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Edisi Keempat.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jogiyanto. (2014). Pedoman : Survei Kuesioner. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif . Yogyakarta : Press Masri Singarimbun & Sofyan Effendi. (1995). Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES Nasution. (2003). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara Suhartono, Irawan. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Solo:UNS Press Zikmund, W. G. (1997). Business Research Methods. Fifth Edition. New York: The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers 1