Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. S.Humardani No.1 Sukoharjo 57521 email: husyain.rifai@gmail.com ABSTRAK: Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripasikan potensi yang dimiliki kawasan Karst yang mampu mendukung dalam pengembangan ekowisata serta upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan masyarakat Gunungkidul dalam upaya melestarikan sumber daya alam kawasan karst. Model analisis data yang digunakan analisis interaktif dan analisis keruangan dengan menggunakan Sistim Informasi Geografi (SIG). Objek penelitian meliputi kawasan karst dan ekowisata (wisata alam) di Kab. Gunungkidul dan sumber informasi masyarakat sekitar kawasan karst dan ekowisata serta dinas kebudayaan dan pariwisata. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa kabupaten gunungkidul memiliki banyak potensi kawasan karst yang sangat potesial untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata. Perhatian serta pengembangan yang dimotori pemeritah daerah sudah sangat baik dengan melihat konservasi yang telah dilakukan selama ini. Namun hal hal berbanding terbalik dengan masyarakat disekitar kawasan karst yang masih seakan tidak peduli dengan konservasi kawasan karst. Kata-kata kunci: potensi, ekowisata karst, Gunungkidul PENDAHULUAN Kawasan Karst di Indonesia khususnya di pulau Jawa telah lama dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan ekonomi seperti; pemukiman penduduk, pertanian/peternakan, perkebunan, kehutanan, Gepenambangan batu gamping, penambangan Goano, penyediaan air bersih, air irigasi dan perikanan, serta kepariwisataan. Berbagai bentuk pemanfaatan kawasan karst tersebut yang paling banyak mengakibatkan perubahan kawasan karst adalah penambangan batu gamping baik dalam skala besar maupun skala kecil. Adapun keuntungan yang diperoleh dari pengembangan kawasan karst menjadi objek wisata adalah mampu mendatangkan tambahan pendapatan, tanpa kehilangan fenomena alam karst dan tidak seperti halnya dengan penambangan batu gamping untuk bahan bangunan (Ko MD DV, 2004). Kawasan Karst Gunung Sewu merupakan salah satu kawasan yang memiliki bentang alam unik dan telah dikenal dikalangan ahli karst dunia. Pada tahun 1994 Karst Gunung Sewu diusulkan untuk ditetapkan sebagai bentukan Alam Warisan Dunia (World International Heritages) oleh International Union Speology. Kawasan karst ini meliputi sebagian wilayah Kabupaten Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Kesan yang sering timbul dikalangan masyarakat awam adalah bahwa kawasan karst merupakan kawasan gersang dan tandus, sulit akan air dan prasarana kurang memadai serta tidak menarik (Anonim, 2009). Morfologi Gunung Sewu atau yang sering dikenal dengan pegunungan seribu berbentuk kerucut yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 40.000 buah. Topografi Karst yang terbentuk merupakan proses pelarutan batuan kapur oleh hujan yang berlangsung ribuan tahun. Batuan kapur yang mudah terlarut oleh air dan membentuk celah-celah yang kemudian membentuk sistem Goa dan sungai bawah tanah. Kawasan Karst Gunung Sewu dicirikan oleh bentukan- bentukan kubah karst karena letaknya didaerah tropik lembab. Disamping itu terdapat berbagai fenomena geomorfologi karst seperti doline (lembah), uvala (lembah besar gabungan dari beberapa doline), lapies (bentukan karst minor dengan tinggi 25-100 Cm), terarosa dan doline yang tertutup membentuk telaga. Sistem Goa-Goa baik yang berupa jalur horizontal maupun vertikal memiliki keunikan ornamen interior yang sangat menawan. Sungai bawah tanah dapat pula ditemukan disejumlah bagian di sistem Goa-Goa kawasan karst, selain itu ditemukan pula air terjun dengan debit air sekitar 500 L/dt dengan ketinggian terjunan 14 meter di Goa Seropan. Ruang bawah tanah yang besar selapangan tenis bahkan sebesar seperempat lapangan sepak bola dapat ditemui di Gunung Sewu. Sejumlah ornamen interior Goa sangat indah dan unik seperti stalagtit, stalakmit, coloumn (bentuk tiang), flowstone (bentuk batu mengalir), canopies, rimestone dam, cavepearl, helictit, shield, dan draperies. Goa (dalam bahasa lokal Jawa sering disebut pula luweng), banyak yang terkenal dikalangan ahli dan peminat speology dan karstology (Ko MD DV, 2004). Luweng Ombo, Luweng Jaran, Luweng Jati, Luweng Jomblang, Song Banyu, Goa Tabuhan, Goa Bribin, Goa Seropan, Goa Cireme, maupun sejumlah Goa yang dipakai untuk pertapaan dan memiliki sejarah seperti Goa Langse, dan Goa Selarong merupakan sejumlah nama yang sudah populer dikalangan umum dan pecinta alam. Keunikan fenomena Goa ada yang sengaja ”disembunyikan” oleh para ahli dan peminat khusus dari aktivitas umum. Alasannya karena keunikan dann keringkihan fenomena interior Goa ingin dilestarikan dari gangGoan dan resiko kerusakan akibat kunjungan wisata yang sifatnya masal. Kalangan ini berupaya tidak mempublikasikan secara luas karena masih akan diteliti untuk kepentingan ilmu pengetahuan, seni peninggalan alamm dan konservasi. Upaya pengembangan kawasan karst dan keindahan sistem Goa-Goanya untuk ekowisata, perlu mendapat kajian yang seksama (Juanda, 2006). METODOLOGI Dalam penelitian ini aspek metodologi yang digunakan terdiri dari tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik pengambilan data, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data, dan prosedur penelitian. Untuk lebih jelasnya dibawah ini kami jelaskan secara ringkas : 1. Tempat penelitian : perbukitan karst Kabupaten Gunungkidul. Waktu Penelitian : Bulan Mei – Agustus 2011 2. Bentuk Penelitian : Penelitian ini coba menjelaskan persebaran kawasan karts yang ada di kabupaten Gunungkidul dan potensi yang dimiliki serta peran serta masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan kawasan karts tersebut untuk dikembangkan sebagai kawasan pariwisata. 3. Sumber data dan lokasi : a. Informan: masyarakat disekitar kawasan karst, pengunjung, & aparatur pemerintah yang terkait b. Dokumen, data & arsip : membuat catatan hasil wawancara dan mengkopi arsip yang berupa catatan tertulis serta apapun yang berkaitan dengan masalah penelitian. 4. Teknik pengumpulan data : wawancara dan analisis dokumen. 5. Instrumen penelitian : catatan lapangan dokumen-dokumen (peta) Kamera foto yang digunakan untuk merekam data visual yang berkaitan dengan obyek penelitian. 6. Teknik analisis data : a. Analisis interaktif, dimana analisis data dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. b. Analisis keruangan dengan menggunakan Sistim Informasi Geografi (SIG), dimana dengan SIG dapat digambarkan secara keruangan potensi SDA kawasan karst kab. Gunungkidul yang meliputi: agihan bukit-bukit karst, agihan Goa, agihan lembah karst, dan agihan kerusakan alam karst sebagai akibat bencana alam. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekilas mengenai Kabupaten Gunungkidul Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak sekitar 40 km di ujung tenggara kota Yogyakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Secara Administratif Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan dan 144 Desa dengan luas wilayah sekitar 1.485,36 km2 atau lebih kurang 46,63% dari keseluruhan wilayah Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul merupakan dataran tinggi dan bergunung-gunung. Berdasarkan topografi keadaan tanahnya secara garis besar dibagi menjadi 3 wilayah pengembangan atau zona (Haryono, 2000), yaitu: 1. Zona utara (zona Baturagung) Ketinggian 200-300 m diatas permukaan laut. Wilayah ini berpotensi sebagai obyek Ekowisata hutan dan alam pegunungan, meliputi: Kecamatan Patuk, Nglipar, Gedangsari, Ngawen, Semin dan Ponjong bagian Utara. 2. Zona tengah (zona Ledoksari) Ketinggian 150-200 diatas permukaan laut. Wilayah ini berpotensi untuk agrowisata pertanian, meliputi: Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Semanu bagian selatan dan Ponjong bagian Tengah. 3. Zona selatan (zona Pegunungan Seribu) Ketinggian 100-300 m diatas permukaan laut. Wilayah ini berpotensi untuk wisata alam pegunungan kapur dan pantai meliputi: Kecamatan Tepus, Tanjungsari, Pangganng, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Girisubo, Rongkop, Semanu bagian selatan dan Ponjong bagian Selatan. Letak Geografis Kabupaten Gunungkidul adalah antara 110O 21'sampai 110O 50' BT, 7O 46'sampai 8O 09' LS dengan batas administratif: - Sebelah Barat : Kabupaten Bantul dan Sleman (Propinsi DIY). - Sebelah Utara : Kabupaten Klaten dan Sukoharjo (Propinsi Jawa Tengah). - Sebelah Timur : Kabupaten Wonogiri (Propinsi Jawa Tengah). - Sebelah Selatan : Samudera Hindia Suhu rata-rata Suhu udara Kabupaten Gunungkidul untuk suhu rata-rata harian 27,7° C, Suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4° C. Kelembaban nisbi di Kabupaten Gunungkidul berkisar antara 80 % - 85 %. Kelembaban nisbi ini bagi wilayah Kabupaten Gunungkidul tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari - Maret, sedangkan terendah pada bulan September. Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 18 kecamatan, 144 desa, 1416 dusun, 1583 RW, dan 6844 RT. Kecamatan yang ada di Gunungkidul antara lain : Kecamatan Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, Girisubo, Semanu, Ponjong, KarangMojo, Wonosari, Playen, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, dan Semin. Dari 144 desa, 141 desa masuk klasifikasi Swadaya dan 3 desa termasuk desa Swasembada (Pemkab Gunungkidul, 2011). Potensi ekowisata kawasan karst Kabupaten Gunungkidul Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul memiliki nilai keindahan serta keunikan yang cukup tinggi baik dipermukaan (Eksokarst) maupun di bawah permukaan (Endokarst). Di permukaan kawasan karst dihiasi oleh ribuan kubah-kubah karst atau menara karst dengan sesekali ditemukan ngarai yang termal, dolin, serta danau dolin. Keindahan panorama Karst juga dapat dijumpai apabila karst berbatasan dengan laut dengan membentuk tebing-tebing terjal (Cliff). Di Kabupaten Gunungkidul banyak dijumpai objek ekowisata serta pengamatan Ilmiah yang menarik, antara lain: 1 Lembah Kering (dry valley) 2 Karst Menara 3 Karst Kerucut 4 Lembah Bengawan Solo Purba 5 Gua Karst Semanu Upaya pemerintah daerah serta masyarakat Kabupaten Gunungkidul dalam melestarikan SDA kawasan karst. 1. Partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi kawasan karst Masyarakat Kabupaten Gunungkidul menempuh dua cara dalam melakukan usaha konservasi kawasan karst, yaitu: a. Melalui cara dengan membuat teras-teras pematang dengan ukuran lebar 1 – 2 meter mengikuti kontur (topografi) lereng perbukitan. Teras-teras ini selain memiliki fungsi sebagai penahan erosi tanah pada saat musim hujan juga dimanfaakan sebagai lahan pertanian bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. b. Penggalakan program Reboisasi (penananaman kembali hutan). Tujuan dari penggalakkan program untuk menghutankan kembali hutan dikawasan hutan karts di Kabupaten Gunungnkidul. Manfaat lain dari program ini masyarakat dapat memanfaatkan vegetasi yang ada di dalam hutan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari 2. Partisipasi pemerintah daerah melalui Dinas Kehutanan & Perkebunan dalam konservasi kawasan karst adalah memberdayakan masyarakat dengan memprioritaskan rehabilitasi lahan kritis di daerah pegunungan karst serta melaksanakan program konservasi puncak- puncak bukit, penyempurnaan regulasi legalitas kayu, serta penanganan kelestarian kera ekor panjang yang berada dalam lokasi hutan lindung negara. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunung Kidul (Anik Indarwati) memprioritaskan untuk (1) rehabilitasi lahan kritis dan potensial kritis di kabupaten Gunungkidul. Lahan tersebut sebagian besar adalah tanah kas desa dan pegunungan karst. Beliau juga telah telah membuat strategi dalam pembangunan kehutanan dan perkebunan di Gunungkidul hingga tahun 2015, salah satunya adalah dengan menetapkan wilayah pembangunan hutan perkebunan seusai dengan potensi, kondisi dan peluang pasar.(2) Peningkatan status kelembagaan kelompok tani melalui pengembangan, pemantapan, pemberdayaan, dan kemandirian akan dilakukan dalam upaya mendukung keberhasilan pembanguan hutan perkebunan. Selain Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul juga memiliki peran dalam konservasi kawasan karst sebagai pihak pengelola serta mengembangkan kawasan karst agar memiliki nilai lebih yang pada akhirnya memberi sumbangsih bagi APBD Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. KESIMPULAN Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi yang luar biasa yang tidak belum tentu dimiliki oleh kabupaten lain. Potensi yang luar biasa itu adalah memiliki Kawasan Karst cukup besar yang apabila di kelola dengan baik, maka akan membawa kemakmuran masyarakat sekitar dimana bisa dijadikan objek Ekowisata (wisata alam). Kawasan karst di Kabupaten Gunungkidul meliputi Variasi bukit-bukit karst, Lembah-lembah Karst, Goa karst dengan ornamen Stalagti dan Stalagmit, sungai bawah tanah dengan kandungan debit air yang besar dan jernih, dan keindahan pantai-pantai dipesisir selatan. Perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul didalam pengelolaan serta pengembangan pariwisata khususnya Ekowisata kawasan karst begitu besar. Adapun bentuk perhatian tersebut antara lain melalui rehabilitasi telaga karst dan konservasi goa-goa karst. Tujuan dari adanya rehabilitasi telaga dan goa-goa karts adalah untuk memperpanjang usia air tanah dalam agar disaat musim kemarau masih bisa dimanfaatkan oleh penduduk sekitar telaga DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Wisata Kawasan Karst Gunung Sewu. Jogja. www.Jogjajelajah.com Deny Juanda. 2006. Hidrogeologi Kawasan Gunungapi dan Karst di Indonesia. Bandung. Institut Teknologi Bandung (ITB). Haryono. 2000, Geomorfologi Sebagai dasar Perlindungan dan Pencagaran Kawasan Karst. Makalah Seminar, Hidrologi dan Pengelolaan Kawasan Karst, Diselenggarakan oleh MAKARTI dan Fakultas Geografi UGM Yogyakarta 25-26 Oktober 1997. http. kab gunungkidul. co.id. Pariwisata. Ko MD DV, 2004. Pembangunan Berkelanjutan di Kawasan Karst Gunung Sewu, Suatu Impian atau Tantangan. Makalah Workshop Nasional Pengelolaan Kawasan Karst, Wonogiri 4-5 Agustus 2004. DAFTAR ISI Halaman Judul i Kata Pengantar iii Sambutan Ketua Panitia iv Sambutan Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo v Daftar Isi vii Keynote Speaker Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Univet Bantara Sukoharjo xiii Penelitian Bidang Pertanian dan Teknik 1. Penggantian Sebagian Jagung Menggunakan Onggok dan Onggok- terfermentasi terhadap Kecernaan Protein Ransum Ayam Petelur Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Engkus Ainul Yakin .................................................................................................................... 1 – 6 2. Peningkatan Nutrien Silase Pennisetum Purpureum dengan Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Formiat Ahimsa Kandi Sariri, Ariana Soegiarti, dan Sugiyanto .................................. 7 – 12 3. Ipoviola (Ubi Jalar Ungu) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya Intan Niken Tari, Catur Budi H, Sri Hartati, dan Suparjono ......................... 13 – 22 4. Penentuan Pemakaian Dosis Gula Jawa dan Tepung Ketan dalam Pembuatan Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera Konsumen Catur Rini S, Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ............................................................................................................. 23 – 29 5. Kajian Dosis Pupuk NPK dan Macam Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sambiloto (Andrographis Paniculata Ness ). Sudarmi dan A. Intan Niken Tari .................................................................... 30 – 37 6. Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik Jawa Suprapto dan Ainur Komariah ......................................................................... 38 – 45 Penelitian Bidang Humaniora 7. Kosakata Politik pada Pemilukada Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 dalam Surat Kabar Harian Solo Pos Edisi Juni dan Juli 2010 (Kajian Semantik Bahasa Indonesia) Dewi Kusumaningsih, Suparmin, Wiwik Darmini, Sri Wahono Saptomo, dan Titik Sudiatmi ............................................................................................. 46 – 56 8. Analisis Terjemahan Film Inggris - Indonesia: Studi Kasus Terjemahan Film “Romeo And Juliet” (Kajian tentang Strategi Penerjemahan) Endang Dwi Hastuti, Nunun Tri Widarwati, Giyatmi, dan Ratih Wijayava............................................................................................................... 57 – 66 9. Bentuk Nama Dagang Berbahasa Inggris di Indonesia Giyatmi ................................................................................................................ 67 – 75 10. Representasi Ideologi dalam Teks Lagu “Andai Aku Jadi Gayus”: Sebuah Analisa Wacana tentang Ketidakberdayaan Masyarakat Kecil terhadap Hukum Agustinus Supriyono, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani ............ 76 – 82 11. Konsep Domestication dalam Penerjemahan Buku Language, Context And Text: Aspects Of Language In A Social-Semiotic Perspective Karya M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan Ratih Wijayava, Endang Dwi Hastuti, Giyatmi, dan Sihindun Arumi ......... 83 – 91 12. Analisis Ketepatan Makna terhadap Perubahan Struktur Kalimat Aktif pada Bahasa Sumber menjadi Struktur Kalimat Pasif pada Bahasa Sasaran dalam Terjemahan Novel Harry Potter And The Order Of The Phoenix oleh Listiana Srisanti Nunun Tri Widarwati, Endang Dwi Hastuti, dan Arin Ariyanti .................. 92 – 102 Penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan 13. Analisis Discrepancy Antara Tingkat Harapan dan Kepuasan Pasien di Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharajo Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Betty Gama .................................... 103 – 111 14. Tingkat Kepuasan Pelayanan Wisata Kuliner Galabo (Studi di Gladag Langen Bogan Solo) Henny Sri Kusumati dan Iwan Ristanto .......................................................... 112 – 119 15. Pengembangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu bagi Pasar Produk Unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo Joko Suryono, Purwani Indri Astuti, dan Hariyanto ....................................... 120 – 132 16. Analisis Minat Siswa Kelas XII SMA Melanjutkan Studi ke Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun 2010 (Studi Penelitian SMA di Sukoharjo) Agus Sudargono, Muh Husyain Rifai, dan Mulyono ....................................... 133 – 139 17. Pemanfatan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Ditinjau dari Persepsi Siswa terhadap Konselor Awik Hidayati, Ismail, dan Joned Sudarmaji ................................................... 140 – 145 18. Pengembangan Tes Diagnostik dalam Program Komputer Suwarto dan Afif Afghohani ............................................................................... 146 – 155 19. Penerapan Lesson Study Di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Utami Murwaningsih dan Andhika Ayu Wulandari ...................................... 156 – 163 20. Peran Serta Masyarakat dalam Mengembangkan Pariwisata Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pranichayudha Rohsulina dan Muh. Husyain Rifai ........................................ 164 – 167 21. Kajian Potensi Ekowisata Karst Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011 Muh Husyain Rifai, Agus Sudargono, dan Mulyono ....................................... 168 – 172 22. Korelasi Status Ekonomi, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Semester 6 Program Studi Bahasa Inggris Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Dipa Nugraha Suyitno, Veronika Unun Pratiwi, dan Sari Handayani .......... 173 – 178 Pengabdian Kepada Masyarakat 23. Pengabdian Masyarakat Pelatihan Pembuatan Tepung Mokaf guna Meningkatkan Pendapatan Keluarga pada Posdaya di Kecamatan Polokarto Sri Hartati .......................................................................................................... 179 – 185 24. Modifikasi Kerupuk Rambak menjadi Snak Rambak Aneka Rasa Catur Budi Handayani, A. Intan Niken Tari, dan Sri Hartati .................... 186 – 190 25. Pelatihan Pengolahan Aneka Masakan dari Bahan Jamur Tiram Segar Nugraheni Retnaningsih, Catur Rini Sulistyaningsih, Sudarmi, dan Yos Wahyu Harinta .................................................................................................. 191 – 194 26. Ibm Kelompok Tani Ternak Desa Selorejo Wonogiri Pemanfaatan Pekarangan untuk Usaha Budidaya Cacing Tanah melalui Sentuhan Ipteks Sederhana Engkus Ainul Yakin, Ali Mursyid Wahyu Mulyono, Ahimsa Kandi Sariri, dan Wisnu Tri Husodo ....................................................................................... 195 – 200 27. Pengabdian Masyarakat Kelompok Warga Riskan Penderita Kanker dengan Pengobatan Herbal Daun Sirsak (Annona Muricata) di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Yos Wahyu Harinta dan Isyana Tri Astuti...................................................... 201 – 208 28. Diklat Jurnalistik dan Motivasi Mengelola Majalah Sekolah Mediasi pada OSIS SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo Betty Gama, Nuryani Tri Rahayu, Joko Suryono, dan Hariyanto ................ 209 – 214 29. Pelatihan Broadcasting bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univet Bantara Sukoharjo Sihindun Arumi dan Purwani Indri Astuti ...................................................... 215 – 221 30. English Conversation bagi Pedagang Souvenir Yoto Widodo dan Endang Dwi Hastuti ........................................................... 222 – 227 31. Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru SDN Karangtalun I dan SDN Karangasem 2 Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Cucu Siti Sukonsih ............................................................................................ 228 – 231 32. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Negeri Dalangan 01 dan Sekolah Dasar Negeri Dalangan 02, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo Yuliani Sri Widaningsih, Muslikh, Muhadi, dan Ira Pramudha Wardhani 232 – 236 33. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wonogiri MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Toni Harsan, Sri Wahyuni, dan Devi Sri Giyanto ................................................................................................ 237 – 240 34. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study Dewi Susilowati, Utami Murwaningsih, Suwarno, dan Erika Laras A ........ 241 – 246 35. Peningkatan Profesionalitas Guru dan Kualitas Proses Pembelajaran di SMA Veteran 1 Sukoharjo melalui Penerapan Kegiatan Lesson Study Afif Afghohani, Utami Murwaningsih, Andhika Ayu Wulandari, dan Januar Budi A ............................................................................................ 247 – 252 36. Pelatihan Penulisan Surat Resmi Berbahasa Indonesia di Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sukoharjo Wiwik Darmini, Dewi Kusumaningsih, Titik Sudiatmi, Suparmin, dan Bambang Trianto ................................................................................................ 253 – 257 37. Ibm Pondok Pesantren Al Huda Wonogiri Iwan Ristanto dan Ali Mursyid Wahyu Mulyono .......................................... 258 – 266 38. Pengolahan Nilai Mahasiswa dan Pelaporan Keuangan dengan Microsoft Ecxel Darsini dan Ainur Komariah ............................................................................ 267 – 271 39. Ibm Sistem Administrasi Desa Berbasis Komputer Hariyanto dan Nuryani Tri Rahayu ................................................................. 272 – 277 40. Penerapan Alat Pengering Sablon Plastik guna Meningkatkan Efisiensi Produksi Sablon Plastik ”Yudha” Mathilda Sri Lestari dan Rahmatul Ahya ....................................................... 278 – 283 Kegiatan ilmiah mahasiswa 41. Aplikasi Pemipil Jagung Model Belt pada Kelompok Tani Ngudi Raharjo Dusun Kasian, Desa Kerja Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri Nanang Unggul Prasetyo, Eka Andika, Ahmad Sugiharto, dan Ainur Komariah ........................................................................................................... 284 – 288 42. Briket Arang Limbah Industri Tepung Aren sebagai Bahan Bakar Alternatif Arwan Dwi Wardoyo dan Ainur Komariah ................................................... 289 – 294 43. Penerbitan dan Pemasaran Buku ”24 Jam Menguasai Aksara Jawa” Bisri Nuryadi, Wahyu Al Hidayat Jati, dan Rohkhayati .............................. 295 – 299 44. Peluang Bisnis Pemanfaatan Limbah Botol Plastik menjadi Aneka Souvenir Hajatan Diana Mustika Sari dan Dadang Setiyawan ................................................... 300 – 305 45. Memanfaatkan Singkong menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan Masyarakat Sumberejo Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti Ratnaningsih …………………………………………………………………. 306 – 310 ISBN : 978-602-99172-5-3 Proceeding SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA Sukoharjo, 7 Desember 2011 Tema: Sistem Penjaminan Mutu Penelitian di Perguruan Tinggi Team Review: Dr. Ir. Ali Mursyid Wahyu Mulyono, M.P Purwani Indri Astuti, S.S., M.Hum Suprapto, S.T., M.Eng Utami Murwaningsih, S.Pd., M.Pd Ir. A. Intan Niken Tari, M.P Editor: Ratih Wijayava, S.Pd., M.Hum. Ainur Komariah, S.T. LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA S U K O H A R J O 2011