ADMINISTRASI PROFESIONAL
MENCATAT DIKTE
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN
TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN VOKASI BISNIS DAN PARIWISATA
2024
MENCATAT DIKTE
@2024 Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidik Vokasi
Bisnis dan Pariwisata, Direktorat Pendidikan Vokasi, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Pengarah
Sabli, S.H., M.H
Penanggung Jawab
Dr. Nana Halim, S.E., M.M
Dr. Nining Dwirosanti, S.Psi., M.Psi
Zulfikar, ST, MKKK
Penyusun
Nunung Siti Nurbayani, S.Pd. M.M
Editor
Tim Pokja Administrasi Profesional
Layout
Nova Cahaya Pratama
Diterbitkan oleh BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata
Jln Raya Parung Km 22-23 Sawangan Depok 16516
https://bbppmpvbispar.kemdikbud.go.id/
ii
Modul Mencatat Dikte
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena karunia dan rahmatNya, maka Modul Mencatat Dikte dapat diselesaikan. Modul Mencatat Dikte
merupakan salah satu komponen pendukung Pelatihan Upskilling dan
Reskilling Berstandar Industri, yang menekankan pada pembelajaran
berbasis kompetensi.
Pembelajaran
berbasis
kompetensi
dalam
implementasinya
perlu
dikondisikan, disiapkan dan diimplementasikan oleh setiap guru mata
pelajaran di SMK selaras dengan perkembangan di industri, agar kualitas
lulusan SMK benar-benar mampu menyiapkan dirinya untuk siap bekerja
pada bidang yang relevan. Modul Mencatat Dikte merupakan buku panduan
dalam menyampaikan Materi Pelatihan yang berisi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk mencapai kompetensi di unit
ini
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan modul Mencatat Dikte. Akhir kata, semoga modul ini
berguna bagi Bapak/Ibu guru, khususnya bagi peningkatan kualitas
pembelajaran di SMK. Modul ini sangat terbuka terhadap masukan dan
saran dari pembaca khususnya Bapak/Ibu guru demi peningkatan kualitas
modul ini.
Depok,
Kepala,
Januari 2024
Sabli, S.H., M.H.
NIP.196405021993031002
iii
Modul Mencatat Dikte
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
A. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL.................................................... 1
C. SILABUS .............................................................................................. 3
D. PENGETAHUAN .................................................................................. 6
1. Menerima Dikte ............................................................................... 6
2. Menguraikan catatan dikte ............................................................ 17
3. Mengedit dan merevisi teks ........................................................... 27
E. KETERAMPILAN DAN SIKAP KERJA ............................................... 35
1. Lembar Instruksi Kerja (LIK)_1 ...................................................... 35
a. Informasi Umum ........................................................................ 35
b. Soal Praktik ............................................................................... 35
c. Penilaian Praktik ....................................................................... 38
F. LAMPIRAN ......................................................................................... 40
1. Kamus Istilah ................................................................................. 40
2. Referensi ....................................................................................... 40
3. Unit Kompetensi ............................................................................ 40
iv
Modul Mencatat Dikte
A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan
tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih
praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga memotivasi
para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan. Seiring
dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan dapat
disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat diakses
secara offline dan online.
Modul pelatihan merupakan buku panduan dalam menyampaikan Materi
Pelatihan yang berisi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
untuk mencapai kompetensi di unit ini.
B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL
Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Modul ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan
sesuai dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:
a. Pengetahuan
b. Keterampilan dan Sikap Kerja
c. Evaluasi
d. Lampiran:
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat
dijadikan referensi bagi para widyaiswara.
Modul Mencatat Dikte
1
3. Peran widyaiswara terkait dengan penggunaan modul, antara lain:
a. Widyaiswara dapat menggunakan modul ini yang dilengkapi
dengan referensi sumber lainnya seperti buku, video, file
presentasi dan lain-lain sehingga diharapkan modul ini dapat
diimplementasikan sesuaikan dengan kebutuhan masingmasing Lembaga pelatihan.
b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan
berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik
melalui tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek,
melakukan investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas
kelompok, presentasi, serta menonton video.
c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku
ini dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
widyaiswara dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.
4. Evaluasi pencapaian kompetensi peserta dapat dilaksanakan
sesuai dengan proses penilaian berupa soal tertulis, wawancara,
instruksi demonstrasi dan/atau standard produk yang dipersiapkan
oleh widyaiswara
5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam
penyusunan buku panduan pelatihan ini.
6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta
bahan yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan
pelatihan.
2 Modul Mencatat Dikte
C. SILABUS
Unit Kompetensi
Kode Unit
Perkiraan Waktu
Bentuk
Capaian Unit Kompetensi
ELEMEN
KOMPETENSI
1. Menerima dikte
: Mencatat Dikte
: N.821100.007.02
: 8 JP @ 45 Menit
: Luring/Daring
: Menghasilkan dokumen yang diambil menggunakan teknik dikte
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Mengidentifikasi
persyaratan organisasi
terkait dengan format,
bentuk dan
penyimpanan dokumen.
1.2 Mengklarifikasi tujuan
dan persyaratan teks
kepada pemberi tugas
sesuai SOP organisasi
1.3 Mengambil dikte sesuai
dengan akurasi dan
sumber yang tepat
1.4 Mengklarifikasi
pengertian dan ejaan
nama yang tidak biasa
INDIKATOR
UNJUK KERJA
PENGETAHUAN
Bentuk, format
dan penampilan
dokumen yang
dihasilkan
1. Bentuk, format
dan
penampilan
dokumen
2. Pengertian
KETERAMPILAN
DAN SIKAP
mengerti
prosedur
organisasi,
memproduksi
dokumen
secara teliti
dan cermat
DURASI
2 JP
Dikte
3. Pengertian
Stenografi dan
perkembangann
ya
Modul Mencatat Dikte
3
untuk memastikan
keakuratan catatan
1.5 Memeriksa keakuratan
catatan dikte ulang
4 Modul Mencatat Dikte
2. Menguraikan
catatan dikte
3. Mengedit dan
merevisi teks
2.1 Menguraikan hasil
Mengklarifikasi
dikte ke dalam
nama, alamat
dokumen sesuai tujuan dan suku kata
2.2 Menghasilkan teks
yang spesifik.
dalam waktu yang
ditentukan sesuai
kebutuhan
3.1 Memeriksa ulang
keakuratan kalimat,
tata bahasa, format
dan tanda baca
3.2 Memeriksa revisi,
format, pencetakan,
nama dan teks yang
terkait dengan
organisasi sesuai
persyaratan
organisasi
Ketepatan tata
bahasa,
Ketepatan suku
kata,
Penempatan
tanda baca
Tanda-tanda
koreksi
Menghasilkan
dokumen setelah di
diktekan dan
dikoreksi secara teliti
dan cermat
3 JP
Menghasilkan
dokumen setelah
didiktekan dan
dikoreksi dan disalin
kembali setelah
perbaikan secara
teliti dan cermat
3 JP
Asesmen
Modul Mencatat Dikte
5
D. PENGETAHUAN
Selamat datang di Kegiatan Pembelajaran Mencatat Dikte. Mencatat
Dikte adalah aktivitas yang sangat sering dilakukan oleh pegawai di bagian
administrasi, termasuk asisten administratif atau sekretaris. Hampir semua
aktivitas administrasi ⎯internal dan eksternal⎯ perusahaan/industri tidak
lepas dari kegiatan menyiapkan berbagai macam dokumen yang berawal
dari kegiatan Mencatat Dikte sesuai kegiatan atau peruntukkan masalah
yang ditangani perusahaan sehingga pekerjaan ini sudah menjadi rutinitas
kerja. Dengan demikian, penguasaan terhadap kompetensi ini adalah suatu
kebutuhan yang sangat penting bagi siapa saja yang ingin menjadi bagian
dari kesuksesan sebuah usaha atau industri.
Di jaman teknologi canggih seperti saat ini, perusahaan di tuntut
melakukan aktifitas pekerjaan kantor secara cepat, tepat dan efisien.
Sehingga semua rencana kegiatan kantor dapat diselesaikan tepat waktu.
Bagi perusahaan yang memiliki banyak relasi, tentu intensitas kegiatan
berhubungan dengan pihak luar sangat padat, baik berupa hubungan
komunikasi lisan maupun tertulis. Salah satunya adalah kegiatan surat
menyurat yang hingga saat ini masih mendominasi kegiatan kantor pada
umumnya. Oleh sebab itu dibutuhkan tindakan yang cepat dalam
menyusun konsep/ draft surat dari pimpinan kepada bagian administrasi.
Melalui kegiatan pembelajaran ini, Saudara diharapkan kompeten
dalam Mencatat Dikte untuk menunjang Saudara bekerja pada lingkup
pekerjaan Administrasi Profesional.
1.
Menerima Dikte
a. Mengidentifikasi persyaratan organisasi terkait dengan
format, bentuk dan penyimpanan dokumen.
6 Modul Mencatat Dikte
1) Pengertian Dikte, Mendikte dan Menerima Dikte
1. Dikte
Istilah dikte sering dikatakan dengan imlak. Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), dikte atau
imlak berarti perihal menuliskan apa yang diucapkan
atau dibacakan orang lain.
2. Mendikte
Artinya menyuruh orang lain menulis apa yang
dibacakan atau dikatakan. Sedangkan, Mendiktekan
berarti menyuruh menuliskan apa-apa yang dibacakan
atau dikatakan.
3. Dictating Machine
Alat atau mesin yang digunakan untuk merekam dikte
disebut mesin perekam dikte atau mesin dikte
4. Menerima Dikte
Artinya pihak atau orang yang menerima atau mencatat
dikte disebut penulis atau pencatat dikte.
2) Keterampilan dalam menerima Berbagai Pendiktean
Pendiktean
dapat
dilakukan
dengan
berbagai
cara
tergantung situasi dan kondisi kerja pimpinan yang akan
melakukan pendiktean.
Dikte secara langsung (face to
face) oleh pimpinan, pendiktean dapat juga dilakukan
melalui telepon, atau menggunakan mesin dikte.
1. Dikte secara langsung (face to face)
Pendiktean secara langsung adalah pendiktean yang
dilakukan secara tatap muka atau face to face antara
pimpinan dengan karyawan atau sekretaris. Pendiktean
yang dilakukan secara langsung dapat ditulis dengan
menggunakan tulisan steno atau dengan tulisan latin.
Modul Mencatat Dikte
7
Oleh karena dikte biasanya berlangsung cepat, agar
tidak ketinggalan sebaiknya dikte ditulis dengan tulisan
steno.
Pendiktean
dapat
dilakukan
setiap
saat
tergantung kebutuhan, dan kesempatan pimpinan.
Supaya
seretaris
bias
sewaktu-waktu
melayani
pendiktean, sebaiknya sekretaris sudah menyiapkan
beberapa hal antara lain:
a. Lembaran kertas (Block Note)
Gambar 1: Blocknote
Sumber : bebeli.bekasikab.go.id/2024
b. Alat alat tulis (pen, pencil, atau pulpen)
Gambar 2: Alat Tulis
Sumber : DatascriptMall.id/2024
8 Modul Mencatat Dikte
c. Kelender (Hari, tanggal, tahun dan Pukul) untuk
waktu saat menerima dikte.
Gambar 3: Kalender Meja
Sumber : Shopee.com/2024
d. Buku-buku referensi
Buku-buku referensi dapat terdiri dari kamus (Kamus
Istilah Bisnis, kamus Istilah Perbankan, Kamus
Umum Bahasa, Indonesia, Kamus Inggris Indonesia,
Kamus Indonesia Inggris) dan buku petunjuk (Buku
Petunjuk Surat Menyurat). Buku-buku referensi,
khususnya kamus, perlu sangat diperhatikan untuk
menyalin dikte terutama saat menjumpai istilahistilah asing. Apabila ragu-ragu dengan penulisan
istilah asing tersebut, maka dapat langsung melihat
ke kamus.
Modul Mencatat Dikte
9
Gambar 4: Buku-buku Referensi
Sumber : i-stockfhoto-Sebcrocker/2024
e. Smartphone (Smartphone untuk Searching yang
dibutuhkan serta sebagai voice recorder)
Gambar 5: Smartphone
Sumber : Tekno.Kompas.com/2024
2. Dikte menggunakan dictation Machine
Pendiktean menggunakan mesin dikte atau biasa disebut
dengan mesil imla memang jauh lebih mudah dan praktis
dibandingkan
dengan
pendiktean
secara
langsung.
Pendiktean bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun ketika
diperlukan. Hasil rekaman bisa diserahkan kepada sekretaris
untuk disalin. Kelemahannya suara tidak bisa maksimal ketika
10 Modul Mencatat Dikte
kondisinya ramai. Penggunaan alatnya mudah dan tidak
membuat rumit saat merekam.
Terdapat beberapa tipe mesin dikte yang dapat digunakan,
antara lain menggunakan piringan hitam atau pita kaset. Pada
umumnya, mesin dikte tipe apa pun menggunakan sumber
tenaga listrik baterai sehingga mudah dibawa. Itulah sebabnya
mengapa proses pendiktean dengan mesin dikte dapat
dilakukan di mana saja dan kapan saja. Disamping mesin dikte,
pendiktean juga dilakukan dengan tape recorder. Fungsi yang
terdapat pada tape recorder sama dengan mesin dikte, yaitu
Stop, Record, Play, Rewind atau Review.
3. Mengklarifikasi tujuan dan persyaratan teks kepada pemberi
tugas sesuai SOP organisasi
Proses menerima dikte (pendiktean) dapat berlangsung secara
efektif dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Usahakan tempat pendiktean tidak ramai (bunyi peralatan
kantor atau suara lain) sehingga hasil rekaman menjadi
bersih;
b) Siapkan mesin dikte atau tape recorder lengkap dengan
baterainya;
c) Masukkan kaset atau pita rekaman ke dalam mesin dikte
atau tape recorder;
d) Tekan tombol record sebelum pendiktean dimulai;
e) Apabila pendiktean terhenti karena ada kepentingan lain
(ada telepon, menerima tamu, dan sebagainya), tekan
tombol Stop agar kaset tidak terus berputar. Apabila
pendiktean akan dimulai lagi, tekan tombol Record.
Demikian seterusnya sampai pendiktean selesai;
Modul Mencatat Dikte
11
f) Untuk mengetahui hasil pendiktean, tekan tombol Review
terlebih dahulu baru kemudian tekan tombol Play;
g) Setelah hasil pendiktean dinyatakan benar dan tidak ada
yang perlu diubah, penyalinan dapat segera dilakukan.
Gambar 6: Mesin Dikte
Sumber : PNG.download.id/2024
4. Dikte Melalui Telepon
Pendiktean melalui pesawat telepon hanya dilakukan pada
saat menerima pesan dari pihak luar atau pimpinan. Dari
pimpinan biasanya dilakukan ketika berada di luar kantor.
Pendiktean melalui pesawat telepon sebaiknya melalui proses
sebagai berikut :
a) Dengarkan secara cermat setiap kata atau kalimat yang
diucapkan oleh pendikte.
b) Tulislah secara cepat setiap kalimat yang diucapkan,
sebaiknya dengan tilisan steno.
c) Apabila ketinggalan karena pendiktean dilakukan dengan
cepat, sekretaris memberikan interupsi dengan kata-kata,
“sebentar, pak”
d) Untuk menjaga agar saling jangan menunggu setiap kali
sekretaris selesai menulis yang didiktekan, ucapkan kata
12 Modul Mencatat Dikte
“ya”
sehingga
pendikte
dapat
segera
melanjutkan
pendiktean.
e) Setelah pendiktean selesai, untuk menghindari kesalahan,
bacakanlah seluruh kalimat yang telah didiktekan.
f) Untuk mengkoreksi kesalahan, coretlah kata-kata yang
salah, kemudian tulislah kata-kata yang benar diatas katakata yang dicoret.
g) Apabila terjadi kesalahan dalam penempatan kata-kata
atau kalimat pergunakanlah tanda-tanda koreksi yang layak
digunakan dalam bidang surat-menyurat.
h) Usahakanlah
agar
semua
isi
pendiktean
tercatat
seluruhnya, tidak hanya dalam garis besarnya. Hal tersebut
untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dengan
pihak pendikte.
Gambar 7: Dikte Melalui telepon
Sumber : i-stock.Pixabay/2024
5. Pencatatan Dikte dengan Stenografi Bahasa Indonesia atau
Stenografi Bahasa Inggris.
Modul Mencatat Dikte
13
a. Pengertian dan perkembangan Stenografi di Indonesia.
Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek
dan
singkat
sehingga
mengakibatkan
cepat
dalam
menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khusus
yang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan
kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa
singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu
yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat
dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan
Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan
No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan system
Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata
pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam
Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan
sistem Nasional.
Gambar 8: Huruf Stenografy Karundeng
Sumber : Modul Pelatihan Kemenaker-RI/2021
14 Modul Mencatat Dikte
Gambar 9: Huruf Dasar Stenografy
Sumber : Modul Pelatihan Kemenaker-RI/2021
Gambar 10: Huruf Majemuk
Sumber : Modul Pelatihan Kemenaker-RI/2021
b. Manfaat Stenografi:
1. Untuk mencatat atau menerima dikte
2. Untuk mencatat notulen saat rapat
3. Untuk mencatat pesan telepon.
4. Untuk membuat catatan yang bersifat rahasia
5. Pendiktean yang dilakukan dalam Rapat Online (daring)
Modul Mencatat Dikte
15
b. Mengambil dikte sesuai dengan akurasi dan sumber yang
tepat
Pendiktean dalam rapat daring dapat dilakukan menggunakan
aplikasi Google Docs. Caranya adalah dengan memanfaatkan
fitur perekam suara yang ada pada Google Docs.
Berikut ini langkah-langkah menggunakan Google Docs untuk
merekam suara agar tidak perlu mengetik:
a) Login terlebih dahulu ke dalam akun Gmail Anda.
b) Selanjutnya
buka
situs
Google
Docs
di
http://docs.google.com.
c) Setelah itu masuk ke halaman awal Google Docs dan pilih
Resume. Hapus keseluruhan isi resume.
d) Klik alat lalu dikte apabila ingin menggunakan Bahasa
Indonesia.
e) Sementara pilih tools lalu voice typing apabila Anda
menggunakan bahasa Inggris.
f) Klik tombol “klik untuk berbicara” bergambar microphone.
g) Selanjutnya langsung diktekan kalimat yang ingin ditulis.
c. Mengklarifikasi pengertian dan ejaan nama yang tidak
biasa untuk memastikan keakuratan catatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencatat pesan, yaitu :
a. mencatat tanggal, waktu, nama lengkap penelpon, nama
perusahaan, nomor telepon, isi pesan untuk pimpinan,
tanda tangan penerima telepon.
b. memindahkan segera data-data dan pesan telepon ke
lembar pesan telepon (LPT).
16 Modul Mencatat Dikte
c. meletakkan pesan telepon di atas meja orang yang dituju
atau di atas meja pimpinan agar mudah terlihat.
d. meletakkan pesan telepon pada tempatnya kembali.
d. Memeriksa keakuratan catatan dikte ulang
Setelah kegiatan dikte dilakukan, maka perlu dilakukan
pemeriksaan kembali terhadap hasil dikte berkaitan dengan
keakuratan data yang akan disalin kembali.
Sikap Kerja Dalam Menerima Dikte Harus bersikap:
1. Cepat, tepat dan teliti dalam menerima dikte
2. Teliti, cermat dan akurat dalam mencatat dikte
3. Persyaratan organisasi diidentifikasi terkait dengan format,
bentuk dan penyimpanan dokumen secara tepat, tepat dan
teliti.
2.
Menguraikan catatan dikte
a. Menguraikan hasil dikte ke dalam dokumen sesuai tujuan
Pengetahuan yang diperlukan dalam Menguraikan Catatan
Dikte
1. Menguraikan/Menyalin Hasil dikte kedalam dokumen
sesuai tujuan.
Proses penyalinan dikte dari mesin dikte/ rekaman telepon
atau handphone dalam pembuatan :
a) Form Notula Rapat
Setelah mengikuti kegiatan rapat, seorang notulen
harus mentransfer atau menyalin catatannya dari form
baku/blocknote ke notula rapat agar informasi mudah
dibaca dan dimengerti. Catatan pada blocknote saat
rapat biasanya banyak coretan dan tulisannya tidak
Modul Mencatat Dikte
17
dimengerti, serta mencegah terjadinya kehilangan
informasi karena kertas yang ditulis stenografi bukan
merupakan form resmi, jadi catatan rapat harus
disalin/disajikan pada Notulen Rapat.
Isi Notulen, yaitu bagian dari notulen yang terbentuk dari
beberapa hal yang di ulas hingga mendapatkan hasil
akhir dari ketentuan rapat. Agar isi notulen bisa tersusun
secara sistematis maka harus di buat menjadi 4 bagian,
diantaranya:
1) Judul rapat sekaligus menjadi judul notula.
2) Tempat pelaksanaan rapat.
3) Waktu pelaksanaan rapat (hari, tanggal, jam).
4) Peserta rapat.
5) Pemimpin rapat.
6) Acara rapat.
7) Jalannya rapat
b) Lembar Pesan Telepon
Hasil catatan dikte melalui telepon, disalin pada form
baku Lembar pesan telepon (LPT). Tujuan penyalinan
adalah agar informasi mudah dibaca dan dimengerti,
oleh penerima informasi.
c) Form Surat
Hasil catatan dikte yang dinformasikan oleh pimpinan
baik melalui telepon, mesin dikte atau didiktekan
langsung oleh
pimpinan untuk dibuatkan surat.
Catatatan dikte yang dicatat
untuk membuat surat
adalah alamat surat, tujuan surat, isi pokok surat,
jawaban yang diharhapkan.
18 Modul Mencatat Dikte
Form surat yang akan
dibuat disesuaikan dengan sifat, jenis, bentuk dan
tujuan surat.
a. Cara mencatat isi pesan, yaitu:
1) Jika pesan yang disampaikan panjang, tulislah
inti atau pokok pembicaraanya saja. Kalimat
utama dicatat sedangkan kalimat penjelasnya
tidak perlu dicatat.
2) Pada akhir telepon, ulangi kembali isi pesan
(konfirmasi),
garis
besarnya
saja,
supaya
terhindar dari kesalahan.
3) Pesan dapat dibuat berupa bagan agar lebih
praktis dan jelas
b. Surat niaga memiliki bagian-bagian seperti berikut.
1) Kepala surat (kop surat)
2) Nomor surat
3) Tanggal Surat
4) Perihal atau hal surat
5) Nama dan Alamat tujuan surat
6) Salam pembuka
7) Isi Surat
i.
Alinea Pembuka
ii.
Alinea Inti
iii.
Alinea Penutup
8) Salam penutup
9) Tanda tangan
10) Nama dan jabatan
11) Lampiran
12) Initial
Modul Mencatat Dikte
19
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencatat isi
surat, yaitu :
1) mencatat tanggal, waktu, nama perusahaan,
alamat dan nama lengkap tujuan surat, perihal
surat.
2) Dasar penulisan surat (jika membalas surat,
maka harus memahami isi suratnya) untuk
menindaklanjuti informasi
3) Lampiran yang diperlukan dikonfirmasikan
4) memindahkan segera data-data dan pesan surat
ke surat resmi yang berlaku diperusahaan.
5) Setelah surat diketik dicetak 2x, disampaikan
kepada pimpinan untuk diperiksa,
satu (1)
lembar untuk arsip dan (1) lembar lagi untuk
dikirim.
b. Menghasilkan teks dalam waktu yang ditentukan sesuai
kebutuhan
Teks dihasilkan sesuai kebutuhan dan waktu.
1) Pada saat anda menerima dikte, anda sudah dapat
menentukan teks dokumen yang akan Anda hasilkan dalam
waktu yang ditentukan berdasarkan dokumen dan tujuan
dokumen yang dihasilkan.
Dokumen Teks yang dihasilkan meliputi :
a. Lembar Pesan Telepon (LPT) adalah dokumen yang
dihasilkan ketika Anda menerima pesan telepon. Waktu
dalam menghasilkan LPT adalah sesegera mungkin
20 Modul Mencatat Dikte
disampaikan
kepada
yang
bersangkutan
setelah
informasi pesan disalin pada LPT
b. Notulen adalah dokumen yang dihasilkan ketika Anda
bertugas sebagai Notulis. Format Notulen Rapat Anda
dapat pelajari pada modul N 821100.008.01. Waktu
dalam
menghasilkan
notulen
adalah
setelah
penyelenggaraan rapat selesai dan draft notulen sudah
disetujui oleh pimpinan rapat.
c. Surat adalah dokumen yang dihasilkan ketika pimpinan
anda
menugaskan
Anda
untuk
membuat
surat.
Informasi isi surat didiktekan oleh pimpinan secara
langsung, melalui mesin dikte atau melalui telepon.
Dokumen
surat ini harus diselesaikan
sesegera
mungkin dalam bentuk, jenis dan tujuan surat yang
ditentukan.
2) Keterampilan yang diperlukan dalam Menguraikan Catatan
Dikte
1. Hasil dikte disalin dalam dokumen sesuai tujuan:
Tabel 1: Lembar Pesan telepon
. Lembar Pesan Telepon
Hari, tanggal :
Senin, 5 Maret 2022
Dari
Manajer Pemasaran
:
Nama Instansi:
Akan Menelepon
Isi Pesan
:
PT. Mc Imperva
Surabaya
Minta Bertemu
Pukul: 10.00 WIB
No Telp:
0340(14045)
081221111222
Minta Ditelepon
Konfirmasi Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan
SDM
Modul Mencatat Dikte
21
1
2
3
4
Menyiapkan daftar nama peserta diklat SDM.
Meminta surat tugas diklat untuk seluruh peserta.
Konfirmasi kedatangan di lokasi pukul berapa.
Peserta membawa hardfile materi dan mempelajari sebelum
keberangkatan.
Penerima :
Secretary :
Tabel 2: Blocknote
WILL YOU WERE OUT
Date :August 1st 2022
To
Time : 01.30 pm
:Panasonic Lighting
Mr/Ms/Mrs : Henry Simamora
Of
:
Phone: 0331 (14045)
ü Telephoned
To See
Will Call Back
On Call
Returned Your Call
You : Secretary
Message :
Not yet come an order of office equipment because of lating delivery
from Japan. It will receive of end of week. If more than it, get 10%
discount as appologizing.
Receive by : Secretary
22 Modul Mencatat Dikte
Format penyimpanan dokumen dalam bentuk Notula.
NOTULA RAPAT PANITIA PENYELENGGARA KEGIATAN
TABLE MANNER
PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN
SMK OTKP HEBAT MALANG, JAWA TIMUR
Sifat rapat
: Penting
Hari, Tgl.
: Jumat.23 Februari 2023
Tempat
: Ruang serbaguna Perkantoran
Waktu
: Pukul 09.00 WIB s/d selesai
Hadir
: Bapak Sudarmono pimpinan team Manajemen
perkantoran
Ibu Mita selaku notulis
Ibu Miya selaku sie kegiatan
Ibu Dian selaku Ketua team
Ibu Eka selaku bendahara
Ibu Dewi selaku panitia pelaksana
Berhalangan hadir : ( tidak ada)
Pimpinan Rapat : Ibu Dian Pratiwi
Susunan Acara Rapat :
1. Pembukaan
2. Pembahasan Laporan Agenda Kegiatan
3. Pembahasan Perincian Biaya Dan Akomodasi
4. Pembahasan Mengenai Perpindahan Lokasi Table Manner
5. Penutup
Catatan Jalannya Rapat :
Rapat dibuka oleh notulis dilanjutkan oleh pimpinan tepat pukul 09.00
WIB dengan ucapan salam dan puji syukur ke hadirat Tuhan YME.
Modul Mencatat Dikte
23
1.
Pembahasan Laporan Agenda Kegiatan
Laporan agenda kegiatan disampaikan oleh Ibu Dewi Jadwal
keberangkatan yang terlalu pagi dan memberatkan siswa siswi
bisa lebih diefektifkan lagi dengan mengurangi waktu atau durasi
jadwal kegiatan yang kurang penting. Dan membuat reka ulang
agenda kegiatan yang diserahkan kepada Ibu Dian selambatlambatnya 2 hari kemudian.
2. Pembahasan Perincian Biaya Dan Akomodasi
Laporan perincian biaya dan akomodasi disampaikan oleh Ibu
Eka. Untuk biaya yang dibebankan kepada siswa siswi sebesar
Rp. 500.000 dirasa terlalu berat dan untuk lebih
meminimalisasikan lagi biaya tersebut. Dengan melakukan
negoisasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dengan
akomodasi. Melakukan koordinasi dengan sie kegiatan untuk
mengatur waktu perjalanan tiba di sana dengan melakukan
pemesanan travel yang tepat, cepat, dan K3nya pun juga
terjamin. Segera melakukan kroscheck terakhir terhadap pihak
hotel. Menyerahkan rincian biaya pimpinan selambat-lambatnya
2 hari kemudian.
3. Pembahasan Mengenai Perpindahan Lokasi Table Manner
Usulan siswa mengenai pemindahan lokasi hotel table manner
setelah dipertimbangkan secara matang, tetap di Malang karena
jika di Bali biaya, waktu, tenaga dan kegiatan sangat kurang
efisien mengingat jauhnya lokasi. Dan jika di Yogya maupun di
Solo juga keefektifan waktunya juga kurang, karena pada
kegiatan Table Manner kali ini juga ada karya wisata, dan
kebanyakan wisata disana adalah wisata belanja dan belanja itu
pun juga memerlukan waktu yang banyak. Jadi berakibat lagi
24 Modul Mencatat Dikte
pada jadwal kegiatan. Selain itu juga kurang menyegarkan
pikiran siswa- siswi.
Catatan khusus :
1. Pengefektifan waktu keberangkatan Table Manner.
2. Pengurangan biaya lain-lain.
3. Pertimbangan usulan siswa-siswi mengenai pemindahan lokasi
Table Manner dirasa kurang efektif, jadi kurang perlu adanya
pemindahan lokasi.
4. Rincian biaya dan Agenda Kegiatan diserahkan kepada
pimpinan selambat-lambatnya 2 hari kemudian.
5. Rapat Pleno dengan siswa diadakan secepatnya.
Penutup.
Rapat di tutup pimpinan dengan ucapan terimakasih dan salam.
Mengetahui
Pimpinan Rapat
Dian Pratiwi
Malang, 23 Februari 2023
Notulis
Mita Azizah
Modul Mencatat Dikte
25
PT. PESONA MAKMUR tbk
Jalan Raya Merdekan No 25 Telp 024 – 412270
TANGERANG, BANTEN
No
: 291/P/HRD/IM/I/2023
Perihal : Panggilan Kerja
Lampiran : -
26 Februari 2023
Kepada yth.
Saudara Andi Arif Ramadhan, SP
Jl. Kamboja 25
KotaTanggerang Selatan
Dengan hormat,
Sehubungan dengan hasil tes wawancara kerja yang telah dilakukan
pada tanggal 3 Februari 2023, saudara dinyatakan dapat memenuhi
kriteria kompetensi kerja yang diinginkan.
Untuk itu , kami
kepegawaian pada :
Hari dan tanggal
Waktu
Tempat
Pakaian
memanggil Saudara untuk melengkapi data
: Senin, 11 April 2023
: Pukul 08.00 wib
: Ruang 209, Gedung A Lantai 2
: Kemeja putih dan Celana Biru Donker.
Pentingnya acara ini , diharapkan 15 sebelum acara sudah hadir di
tempat. Jika tidak dapat hadir dapat menghubungi Ibu Karina,
06177885155 terimakasih dan selamat bergabung di perusahaan kami.
Hormat kami,
Rizqi Sokawati
Manager Personalia
Gambar 11: Bentuk Surat Lurus ( Block Style).
26 Modul Mencatat Dikte
3.
Mengedit dan merevisi teks
a. Memeriksa ulang keakuratan kalimat, tata bahasa, format
dan tanda baca
Tanda Koreksi Hasil Penyalinan Catatan Dikte
Sebelum menyerahkan naskah kepada pimpinan atau
sekretaris, setiap naskah harus dibaca kembali untuk
mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal
ejaan, tata bahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang
waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada
bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu
banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik
halaman tersebut diketik kembali.
Untuk
memperbaiki
kesalahan-kesalahan
itu,
lazim
dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara
pembaca atau pimpinan, terjalin pengertian yang baik tentang
apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda
koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada
pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap
tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari
satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturutturut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya
dipisahkan dengan sebuah tanda diagonal atau garis miring.
Modul Mencatat Dikte
27
Gambar 12: Tanda-tanda koreksi
Sumber : https://daftarbuku.blogspot.com/2016/07/tanda-tandakoreksi.html
28 Modul Mencatat Dikte
Sumber : https://daftarbuku.blogspot.com/2016/07/tanda-tanda-koreksi.html
Modul Mencatat Dikte
29
Sumber : https://daftarbuku.blogspot.com/2016/07/tanda-tanda-koreksi.html
b. Memeriksa revisi, format, pencetakan, nama dan teks yang
terkait dengan organisasi sesuai persyaratan organisasi
Dari tanda-tanda koreksi di atas, bisa disimpulkan beberapa
tanda-tanda koreksi yang biasa digunakan dalam konsep surat
30 Modul Mencatat Dikte
seperti nampak pada gambar dibawah ini :
Gambar 13: Tanda Koreksi
Sikap kerja yang diperlukan dalam Mengedit dan merevisi
teks. Harus bersikap secara:
Modul Mencatat Dikte
31
1. Cermat dan teliti dalam menuliskan nama orang, title,
jabatan, alamat
2. Rapih dan kecermatan dalam mencetak dokumen
3. Mencatat dan menyalin informasi hasil dikte secara
lengkap, tepat dan benar.
4. Cepat, tepat dan benar dalam setiap pembuatan dokumen
surat, notulen atau lelmbar pesan telepon dan waktu
diharapkan tidak lebih dari 30 menit, sertiap dokumen
Soal Pengetahuan
1. Semua mesin kantor yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi
baik dilingkungan sendiri maupun dengan pihak luar kantor adalah ….
a. Perlengkapan kantor
b. Pesawat kantor
c. Mesin kantor
d. Perabot kantor
2. Mesin tik dan mesin dikte termasuk kedalam jenis mesin yang
berfungsi sebagai ….
a. Penghimpun bahan keterangan
b. Pencatat bahan keterangan
c. Pengolah bahan keterangan
d. Pengganda bahan keterangan
3. Kegiatan menuliskan apa yang diucapkan atau dibacakan orang lain
disebut ….
a. Imla
b. Menyontek
c. Copy Paste
d. Menyadur
32 Modul Mencatat Dikte
4. Pihak atau orang yang menerima atau mencatat dikte disebut ….
a. Notulis
b. Penulis
c. Sekretaris
d. Pimpinan
5. Berikut adalah yang bukan cara dalam melakukan kegiatan mencatat
dikte, yaitu ….
a. Dikte secara langsung (face to face)
b. Dikte menggunakan Dictation Machine
c. Dikte menggunakan Stenografy
d. Dikte menggunakan mesin tik elektrik
6. teks dokumen yang akan Saudara hasilkan dalam waktu yang
ditentukan
berdasarkan
dokumen
dan
tujuan
dokumen
yang
dihasilkan, adalah sebagai berikut kecuali ….
a. Surat
b. Lembar Pesan Telepon
c. Warkat Pos
d. Notula Rapat
7. Apa yang harus dilakukan untuk mengkoreksi kesalahan dalam sebuat
kata yang telah dituangkan dalam naskah dokumen…
a. coretlah kata-kata yang salah, kemudian tulislah kata-kata yang
benar diatas kata-kata yang dicoret.
b. Hapus, dan ketik dengan kata yang benar
c. Menunggu koreksi dari pimpinan saja
d. Mengetik kembali keseluruhan naskah
Modul Mencatat Dikte
33
8. Tanda Garis tiga dibawah sebuah kata berarti kata tersebut
mendapatkan koreksi sebagai ….
a. Kata tersebut harus dibuang
b. Membuat Huruf besar
c. Kata tersebut dibuat menjorok ke dalam
d. Kata tersebut harus dipindahkan ke atas
9. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencatat
pesan/ dikte melalui telepon, kecuali ….
a. mencatat tanggal, waktu, nama lengkap penelpon, nama
perusahaan, nomor telepon, isi pesan untuk pimpinan, tanda
tangan penerima telepon.
b. Menyusun konsep naskah sesuai dengan yang telah disampaikan
dalam percakapan telepon.
c. meletakkan pesan telepon di atas meja orang yang dituju atau di
atas meja pimpinan agar mudah terlihat.
d. memindahkan segera data-data dan pesan telepon ke lembar
pesan telepon (LPT).
10. Salah satu manfaat Stenografi dalam penulisan dikte adalah ….
a. Untuk para wartawan yang menulis berita
b. Untuk menyajikan surat
c. Untuk menulis surat secara cepat
d. Untuk membuat catatan yang bersifat rahasia
34 Modul Mencatat Dikte
E. KETERAMPILAN DAN SIKAP KERJA
1. Lembar Instruksi Kerja (LIK)_1
a. Informasi Umum
Unit Kompetensi
: Mencatat Dikte
Kode Unit
: N.821100.007.02
Nama LIK
:
No. LIK
: Bagian 1
Waktu
: 2 x 45”
Petunjuk:
1) Baca dan pelajari setiap langkah/instruksi kerja dibawah ini
dengan cermat sebelum melaksanakan praktik.
2) Laksanakan pekerjaan sesuai dengan urutan proses yang
sudah ditetapkan.
3) Seluruh proses kerja mengacu kepada SOP/WI/IK yang
dipersyaratkan.
4) Waktu pengerjaan seluruh skenario: 1menit
5) Kerjakan setiap
b. Soal Praktik
Skenario 1
Membuat Catatan Dikte Untuk Menghasilkan Naskah/Dokumen
Praktekkanlah cara menerima dikte, menguraikan catatan dikte, dan
Mengedit dan merevisi teks melalui dikte menggunakan fitur
rekam/recorder yang ada di handphone Saudara. Pilih topik yang
menarik terkait pekerjaan di Kantor Saudara. Lalu lakukan langkah
langkah berikut ini :
1. Catatan dengan tulisan singkat, catatan biasa/rekaman dari vidio
tape yang menggambarkan maksud yang di artikan dari sumber
catatan yang di rekam
Modul Mencatat Dikte
35
2. Catatan di rekam dengan ditunjuk tingkat kebenarannya
3. Catatan di periksa sendiri untuk kebenarannya
4. Pembacaan naskah menggambarkan maksud yang di artikan
hasil dikte asli
5. teks di hasilkan dengan waktu yang di tentukan
6. Teks terakhir di cek dengan benar
7. Hasil adalah dokumen yang telah ditentukan.
Skenario 2
Merevisi naskah surat dengan tanda-tanda koreksi
36 Modul Mencatat Dikte
Modul Mencatat Dikte
37
2) Bahan Praktik
No.
Nama Barang
1
Recorder/ Tape
2
HVS
Spesifikasi
Jumlah
Merekam dengan baik
1
5
3
4
3) Peralatan Praktik
a) Komputer
b) Jaringan internet
c) ATK
c. Penilaian Praktik
1) Lembar Cek Observasi
PROSEDUR/LANGKAH KERJA
A.
1.
Menerima Dikte
Persyaratan organisasi diidentifikasi
terkait dengan format, bentuk dan
penyimpanan dokumen.
2.
Tujuan dan persyaratan teks
diklarifikasi kepada pemberi tugas
sesuai SOP organisasi
3.
Dikte diambil sesuai dengan akurasi
dan sumber yang tepat.
4. Pengertian dan ejaan nama yang tidak
biasa diklarifikasi untuk memastikan
keakuratan catatan.
5. Keakuratan catatan dikte diperiksa
ulang.
38 Modul Mencatat Dikte
ACUAN
PEMBANDING
PENILAIAN
K
BK
B. Menguraikan Catatan Dikte
1. Hasil dikte diuraikan ke dalam
dokumen sesuai tujuan.
2. Teks dihasilkan dalam waktu yang
ditentukan sesuai kebutuhan.
C. Mengedit dan Merevisi Teks
1. Keakuratan kalimat, tata bahasa,
format dan tanda baca diperiksa
ulang.
2. Revisi, format, pencetakan, nama dan
teks yang terkait dengan organisasi
diperiksa sesuai persyaratan
organisasi.
2) Lembar Cek Hasil
No.
ASPEK YANG DINILAI
STANDAR
KEBERTERIMAAN
CEKLIS
K
1.
2.
3.
4.
Modul Mencatat Dikte
39
BK
F. LAMPIRAN
1. Kamus Istilah
Face to face
Merupakan cara untuk ketemu responden
dengan bertemu muka atau berhadapan
langsung
Imla
Sesuatu yang dikatakan atau dibaca keraskeras supaya ditulis oleh orang lain; dikte;
Blocknote
Sebuah buku catatan yang kecil yang
biasanya
untuk mencatat hal-hal yang sederhana
yang
tidak memerlukan tempat yang cukup
Voice recorder
Alat perekam suara.
2. Referensi
1. Materi Pelatihan Mencatat Dikte. Kemenaker RI-2021
2. Ratu Evi Zulfika-Yetti Sumaryati , Stenografi Indonesia (1997).
Armico-Bandung.
3. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia / Soedjito dan Solchan
TW. Pengarang INLISLite v3.2. Hak Cipta © 2017.
4. Tanda-tanda Koreksi (internet)
https://myttasonnylpk.blogspot.com/2017/04/tanda-koreksi.html
5. Tanda Baca dan tanda Koreksi (internet)
https://daftarbuku.blogspot.com/2016/07/tanda-tandakoreksi.html
3. Unit Kompetensi
KODE UNIT
: N.821100.007.02
JUDUL UNIT
: Mencatat Dikte
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi
ini
berhubungan
dengan pengetahuan,
keterampilan
serta sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mencatat dikte.
40 Modul Mencatat Dikte
ELEMEN
KOMPETENSI
1. Menerima dikte
KRITERIA UNJUK KERJA
Persyaratan organisasi
diidentifikasi terkait
dengan
format, bentuk dan penyimpanan
dokumen.
Tujuan dan persyaratan teks diklarifikasi kepada
pemberi tugas sesuai SOP organisasi.
Dikte diambil sesuai dengan akurasi dan sumber
yang tepat.
Pengertian dan ejaan nama yang tidak biasa
diklarifikasi untuk
memastikan keakuratan
catatan.
Keakuratan catatan dikte diperiksa ulang.
2. Menguraikan catatan Hasil dikte diuraikan kedalam dokumen sesuai
dikte
tujuan.
Teks dihasilkan dalam waktu
yang
ditentukan sesuai kebutuhan.
3. Mengedit dan
merevisi teks
Keakuratan kalimat, tata bahasa, format dan
tanda baca diperiksa ulang.
Revisi, format, pencetakan, nama dan teks
yang
terkait dengan organisasi
diperiksa sesuai
persyaratan organisasi.
Modul Mencatat Dikte
41
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk sebagai acuan untuk menghasilkan
dokumen dengan menggunakan teknik
pengambilan
dikte.
2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
2.1 Peralatan
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
Komputer
Dictation
machine
Telepon
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standard
4.2.1 SOP Organisasi
42 Modul Mencatat Dikte
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Unit ini bisa dinilai pada saat bekerja di tempat kerja maupun
secara demonstrasi/simulasi.
1.2 Dokumen yang dimaksud dapat berupa surat resmi maupun
tidak resmi, memo, laporan, notulen rapat.
1.3 Sumberdaya dikte bisa berupa dan tidak terbatas pada
1.4 Perorangan. Teleconference. Telepon.
1.5 Pemeriksaan ulang bisa berupa dan tidak terbatas pada
Pemeriksaan korelasi antara sumberdaya dan catatan.
Mengklarifikasi nama, alamat dan suku kata yang spesifik.
Ketepatan tata bahasa.
1.6 Ketepatan suku kata.
teknik yang tepat. Penempatan
1.7 Penggunaan kata-kata
paragraph.
1.8 Penempatan tanda baca.
1.9 Kecepatan dan ketepatan penulisan 60 kata per menit.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bentuk,
format dan penampilan dokumen
yang
dihasilkan Undang-undang yang relevan dari semua
tingkatan pemerintahan yang dapat mempengaruhi
aspek operasi bisnis seperti etika, undang-undang anti
diskriminasi, K3.
3.1.2 Persyaratan organisasi seperti argonomik, waktu
kerja dan istirahat.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Komunikasi tertulis.
3.2.2 Literasi untuk membaca
dan mengerti
prosedur
organisasi, memproduksi dokumen.
3.2.3 Memecahkan masalah terhadap kesalahan penulisan
kata- katanya.
Modul Mencatat Dikte
43
4. Sikap kerja
4.1 Teliti.
4.2 Cermat.
5. Aspek Kritis
5.1 Keakuratan dalam mencatat hasil dikte.
5.2 Ketepatan dalam menuangkan kalimat, tata bahasa, format
dan tanda baca.
44 Modul Mencatat Dikte