Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

TUGAS B AGATHA GIZI OLAHRAGA

Pengertian Gizi Olahraga Gizi olahraga merupakan bagian dari latihan (exercise). Gizi merupakan komponen penting dalam program latihan olahraga. Gizi olahraga adalah studi multidisiplin yang menggabungkan fisiologi latihan fisik, biokimia, fisiologi terapan, dan biologi molekuler. Pengaturan gizi olahraga bertujuan untuk memperoleh penampilan olahraga dan latihan yang baik. Gizi adalah ilmu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan dan aktivitas fisik. Olahragawan harus mempunyai gizi yang sesuai untuk memperoleh kesehatan optimum dan kemampuan fisik sehingga memungkinkan mereka untuk bertahan dalam latihan fisik yang keras dan mampu mempertahankan penampilan yang baik selama pertandingan. Pengertian dari gizi yang tepat adalah mengkonsumsi makanan dan cairan dalam jumlah memadai untuk menyediakan : Bahan bakar (karbohidrat dan lemak) yang cukup sebagai sumber tenaga Protein yang cukup untuk membangun, mempertahankan dan memperbaiki semua jaringan tubuh Zat pengatur (vitamin dan mineral) yang cukup yang membantu proses metabolisme Air Seorang atlet setiap hari harus memperhatikan kondisi fisiknya agar dapat tampil secara prima dalam setiap pertandingan. Dalam proses latihan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga maka pengaturan makan yang optimal harus mendapat perhatian dari setiap orang yang terlibat. Pada periode persiapan di pemusatan latihan, periode pertandingan maupun periode pemulihan makan pada atlet harus diatur sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan kondisi fisik. Seorang atlet yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara terencana akan berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara prima. Kebutuhan Atlet Basket Atlet bola basket memerlukan konsumsi makanan leih banyak daripada seseorang yang bukan atlet dengan komposisi zat gizi makanan yang seimbang. Komposisi nutrisi yang disarankan bagi seorang atlet adalah 55-65% pemenuhan kebutuhan energi melalui konsumsi karbohidrat, 12-25% melalui konsumsi protein dan 20-35% melalui konsumsi lemak (M. Anwari Irawan, 2007: 1). Atlet bola basket melakukan aktivitas fisik yang jauh lebih besar sehingga kebutuhan energinya juga bertambah membutuhkan asupan gizi yang tidak sedikit. Dengan begitu energi yang dikeluarkan untuk olahraga harus seimbang atau sama dengan energi yang masuk dari makanan sebagai sumber energi. Kebutuhan Atlet Sepak Bola Sesuai prinsip dasar "Gizi Seimbang" yang mengandung cukup karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air dan serat, maka kebutuhan gizi atlet sepakbola adalah sebagai berikut : Energi Secara umum seorang pemain sepakbola memerlukan energi sekitar 4.500 Kkal atau 1,5 kali kebutuhan energi orang dewasa normal dengan postur tubuh relatif sama, karena pemain sepakbola dikategorikan dengan seseorang yang melakukan aktivitas fisik yang berat. Kebutuhan energi dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi yaitu : Basal Metabolic Rate (BMR), Specific Dynamic Action (SDA), Aktivitas Fisik dan Faktor Pertumbuhan Basal Metabolic Rate (BMR) BMR merupakan jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh seperti denyut jantung, bernafas, transmisi elektrik pada otot dan lain-lain. Specific Dynamic Action (SDA) SDA merupakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengolah makanan dalam tubuh, antara lain untuk proses pencernaan dan penyerapan zat-zat gizi oleh usus. Besarnya SDA kurang lebih 10% dari Basal Metabolic Rate (BMR). Aktivitas Fisik Pengeluaran energi untuk aktivitas fisik harian ditentukan oleh jenis, intensitas dan lamanya aktivitas fisik dan olahraga. Kebutuhan zat gizi energi dan protein atlet sepakbola Makanan untuk atlet sepakbola harus beraneka ragam memenuhi kebutuhan energi, cukup tinggi karbohidrat (60-70%), rendah lemak (<25%), cukup protein (1 gram/kg BB/hari) dan cukup vitamin, mineral serta cukup air. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sedang, serta hindari makanan yang berbumbu tajam (terlalu pedas, terlalu asam dan terlalu berlemak). Makanan tidak menimbulkan gas dan cukup serat serta telah dikenal oleh atlet. Kebutuhan Atlet Renang Karbohidrat Para pekerja berat termasuk olahragawan yang melakukan latihan berat, kebutuhan karbohidrat bisa mencapai 10 gr/KgBB/hari, atau kira kira 70% dari kebutuhan energi keseluruhan setiap hari dan sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks (polisakarida), sebab selain mengandung energi tinggi, juga mengandung zat gizi lainnya, misalnya setiap 100 gram beras giling selain mengandung karbohidrat sebanyak 78,9 gram, juga mengandung protein 6.8 gram, 0.7 gram lemak, 140 mg fosfor, 0.8 mg zat besi, dll. Lemak Untuk memelihara keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak 0.5 s.d 1 gr/KgBB/hari. Protein Kebutuhan protein untuk seorang atlet yang masih aktif berlatih, sedikit meningkat, mencapai1,2 g/kg BB/hari. Atlet dari olahraga yang memerlukan kekuatan dan kecepatan perlu mengkonsumsi 1.2-1.7 gram protein/Kg BB/hari (kurang lebih 100-212% dari yang dianjurkan) dan atlet endurance memerlukan protein 1.2-1.4 gram/KgBB/hari (100-175% dari anjuran). Jumlah protein tersebut dapat diperoleh dari diet yang mengandung 12-15% protein. Bagi atlet yang sedang meningkatkan power dengan memperbesar serabut otot (misalnya pada latihan anaerobik serta atlet yang masih dalam masa pertumbuhan), kebutuhan terhadap protein lebih meningkat lagi tetapi tidak lebih dari 2 g/ kg BB/ . Namun pemberian protein yang cukup tinggi dianjurkan terutama pada musim awal latihan, misalnya 1-2 bulan. Apalagi mengingat keadaan gizi atlet sering belum memuaskan pada waktu masuk pusat latihan. Dalam waktu permulaan ini memang banyak protein dibutuhkan selain untuk aktivitas enzim yang optimal juga untuk membangun otot. Apalagi bagi mereka dengan olahraga yang memerlukan pertumbuhan otot yang banyak, diperlukan keseimbangan nitrogen yang selalu positif, sedangkan dengan pemberian protein 1 g/ kg BB/ hari pada waktu latihan, keseimbangan nitrogen positif sulit dipertahankan. Jadi dianjurkan pemberian protein 1,2-1,5 g/kgBB/hari pada permulaan masa latihan, tergantung dari sifat/ macam olahraganya. Untuk olahraga yang memerlukan banyak tenaga dianjurkan untuk lebih banyak lagi protein daripada untuk olahraga yang mementingkan kecepatan. Tabel 1. Proporsi Kebutuhan Protein Berdasarkan Keluaran Energi Sehari Sumber lain menyebutkan bahwa kebutuhan protein tergantung pada macam atlet. Dibawah ini diilustrasikan anjuran konsumsi protein: Macam Atlet, Gram protein/kg BB Atlet berlatih ringan : 1,0 Atlet yang rutin berlatih : 1,2 Atlet remaja (sedang tumbuh) : 1,5 Atlet yang memerlukan otot : 1,5 Vitamin Kebutuhan vitamin akan meningkat sejalan dengan tingkat aktivitas. Atlet yang melakukan olahraga berat akan memerlukan vitamin lebih banyak. Kecukupan vitamin dari bahan makanan alami sering sulit dipenuhi pada anak-anak dan atlet karena pada umumnya tidak mudah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan suplemen vitamin. Kebutuhan vitamin beraneka ragam tergantung pada fungsinya, misalnya kebutuhan vitamin E 15IU atau setara dengan 10 mg/orang/hari, sedangkan kecukupan vitamin Bl dikaitkan dengan kecukupan energi yakni 0.4 mg setiap 1.000 kalori (FAO/WHO, 1985) DAFTAR PUSTAKA Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI 641.1 Ind Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. g Gizi atlet sepakbola. -- Jakarta : Departemen Kesehatan, 2002. Sabar Surbakti: Asupan Bahan Makanan Dan Gizi Bagi Atlet Renang Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 8(2) Juli–Desember 2011