Sains and Technology

Penyakit lambung pada dasarnya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu maag (Gastritis), Dispepsiadan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Ketiga jenis penyakit lambung ini memiliki gejala yang mirip, tetapi dengan penanganan yang berbeda. Oleh karena itu penderita penyakit lambung harus benar-benar mengetahui penyakit lambung yang diderita. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem pakar yang dapat memberikan informasi jenis penyakit lambung berdasarkan gejala yang dialami, dengan menggunakan metode Naive Bayes. Penelitian ini menggunakan 107 data latih dan 10 data uji yang terdiri dari 11 gejala dan 3 jenis penyakit lambung. Pada pengujian confusion matrix menghasilkan tingkat akurasi sebesar 100%, dan untuk pengujian skala likert hampir 80% responden setuju pada hasil klasifikasi beserta tampilan sistem pakar yang dibangun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pakar dengan metode naïve bayesdapat digunakan untuk mengklasifikasi penyakit lambung. Kata Kunci:Counfu...

Telecommunications and information at this time has been growing rapidly. One of them is the internet. The Internet has become a major necessity in the life process. One of the companies that provide these services are PT. ICON+. PT. ICON + are provide the installation services MPLS IP VPN network. In MPLS-based network system, the channel will be route to other cable in the event of a cable broken off. Therefore, the network becomes high reliability due to the network still provide services even though there is a broken line. In general, IP VPN MPLS network installation at PT. ICON + is divided into two parts. First, the installation of the network in the first mile (from PT.ICON +), which is preceded by installing telways converter, patch cord (connecting the converter to ODF), and checking the cable, then continue by installing the UTP cable from the converter connected to the router. Second, install the standalone converter; plug a patch cord from the converter standalone to ODF, then connecting converter to PC or router by UTP cable and RJ 45. The advantage of using MPLS-based networks is the cable will be automatically route to the closest network in the cases of the broken off cable. Bandwidths which are provided by PT ICON+ are from 64 Kbps to 2048 Kbps.

Keywords: PT. ICON +, converter, IP MPLS VPN, routing, internet.

Telekomunikasi dan informasi pada masa ini telah berkembang pesat. Salah satunya adalah internet. Internet telah menjadi kebutuhan yang utama dalam proses kehidupan. Salah satu perusahaan yang menyediakan jasa layanan tersebut adalah PT. ICON +. PT. ICON + meyediakan jasa instalasi jaringan IP VPN MPLS. Pada system jaringan yang berbasiskan MPLS jika terjadi putus saluran kabel maka akan dilakukan routing ke kabel yang lain sehingga keandalan jaringan menjadi tinggi karena jaringan tetap bisa memberikan layanan walaupun ada saluran yang putus. Secara umum, instalasi jaringan IP VPN MPLS di PT. ICON+ terbagi menjadi dua bagian. Pertama, instalasi jaringan di first mile (dari PT.ICON +), yaitu diawali dengan memasang converter telways, patch cord (penghubung converter ke perangkat ODF), dan pengecekan kabel. Kemudian memasang kabel UTP yang dihubungkan dari converter ke router. Kedua, memasang perangkat converter standalone, pasang patch cord yang dihubungkan dari converter standalone ke ODF. Kemudian dari converter dihubungkan menggunakan kabel UTP dan RJ 45 untuk disalurkan ke PC atau ke router. Keuntungan menggunakan jaringan berbasis MPLS adalah jika terjadi putus kabel maka akan secara otomatis melakukan routing ke jaringan yang terdekat. Bandwidth yang disediakan PT. ICON + untuk layanan ini mulai dari 64 Kbps hingga 2048 Kbps.

Kata kunci: PT. ICON+, converter, IP VPN MPLS, routing, internet.

AFIF SAIFUDDIN
10955005522

Date of Final Exam : 19 December 2013

Department of Electrical Engineering
Faculty of Science and Technology
State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau
Soebrantas St. No. 155 Pekanbaru - Indonesia

ABSTRACT

Optical Fiber Channel has high capacity and high bit rate. Hybrid technology of Wavelength Division Multiplex and Gigabit Passive Optical Network will give rise to high bandwidth and high capacity network. Arrayed Waveguide Grating could be implemented as multiplexer and demultiplexer in order to acquire better performance. Channel spacing minimum, maximum number of fiber length, and maximum number of channel that could be implemented at model system was analised. Morevore, BER performance of AWG and WDM was be compared in this research. Based on simulation result, minimum channel spacing is 0.1 nm. Maximum number of optical fiber lengths that could be implemented is 90 km without repeter. In addition, the maximum number of channels that could be multiplexed is 64 channels. BER performance of AWG implementation as multiplexer and demultiplexer give better performance compared to WDM implementation.

Key Words : Arrayed Waveguide Grating, Wavelength Division Multiplex, Gigabit Passive Optical Network.

ANALISA PERFORMANSI ARRAY WAVEGUIDE GRATING (AWG)  PADA JARINGAN WAVELENGTH DIVISION MULTIPLEXING (WDM) GIGABIT-PASSIVE OPTICAL NETWORK  (GPON)


AFIF SAIFUDDIN
10955005522

Tanggal Sidang : 19 Desember 2013

Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. Soebrantas No. 155 Pekanbaru

ABSTRAK

Serat optik merupakan media transmisi yang mempunyai kapasitas dan kecepatan yang tinggi. Dengan mengimplementasikan Wavelength Division Multiplex dan Gigabit Passive Optical Network akan menghasilkan jaringan dengan bandwidth dan kecepatan yang tinggi. Penggunaan Arrayed Waveguide Grating digunakan sebagai multiplexer dan demultiplexer-nya dalam rangka untuk menghasilkan performansi yang lebih baik terhadap sistem. Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap berapa channel spacing yang bisa diterapkan pada model sistem, jarak transmisi maksimum, serta berapa panjang gelombang maksimum yang bisa dimultipleks pada sistem ini. Di samping itu juga dilakukan analisa terhadap perbandingan nilai BER untuk model sistem yang menggunakan AWG dengan yang menggunakan multiplexer konvensional. Dari hasil simulasi yang diperoleh, channel spacing minimum yang bisa diterpkan pada model sistem adalah 0,1 nm dengan jarak transmisi maksimum mencapai 90 km tanpa menggunakan repeater. Jumlah saluran atau panjang gelombang yang bisa dimultipleks-kan pada sistem adalah 64 saluran. Dibandingkan dengan penggunaan multiplexer konvensional, penggunaan AWG menghasilkan nilai BER yang lebih kecil sehingga mempunyai performansi yang lebih baik.

Kata Kunci : Arrayed Waveguide Grating, Wavelength Division Multiplex, Gigabit Passive Optical Network.

Serat optik merupakan media transmisi yang mempunyai kapasitas dan kecepatan yang tinggi. Dengan mengimplementasikan Wavelength Division Multiplex dan Gigabit Passive Optical Network akan menghasilkan jaringan dengan bandwidth dan kecepatan yang tinggi. Penggunaan Arrayed Waveguide Grating digunakan sebagai multiplexer dan demultiplexer-nya dalam rangka untuk menghasilkan performansi yang lebih baik terhadap sistem. Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap berapa channel spacing yang bisa diterapkan pada model sistem, jarak transmisi maksimum, serta berapa panjang gelombang maksimum yang bisa dimultipleks pada sistem ini. Di samping itu juga dilakukan analisa terhadap perbandingan nilai BER untuk model sistem yang menggunakan AWG dengan yang menggunakan multiplexer konvensional. Dari hasil simulasi yang diperoleh, channel spacing minimum yang bisa diterpkan pada model sistem adalah 0,1 nm dengan jarak transmisi maksimum mencapai 90 km tanpa menggunakan repeater. Jumlah saluran...