Papers by Satrianawati Yogyakarta
Disleksi, disgrafia, dan diskalkulia merupakan tiga bentuk kesulitan belajar yang dialami oleh an... more Disleksi, disgrafia, dan diskalkulia merupakan tiga bentuk kesulitan belajar yang dialami oleh anak.Diskalkulia merupakan bentuk kesulitan belajar yang dialami anak dalam belajar matematika. Hampir semua siswa mengatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit. Jika tidak sulit itu berarti bukan pelajaran matematika. Oleh karena itu strategi atau cara membantu anak yang diskalkulia adalah dengan cara memberikan soal-soal secara bertahap dan berkelanjutan. Artinya bahwa kesulitan belajar anak berupa diskalkulia dapat diatasi dengan cara dibimbing dan dibiasakan memecahkan soal-soal matematika
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Asssesment pembelajaran merupakan kegiatan, mengumpulkan informasi dan menggunakan bukti serta um... more Asssesment pembelajaran merupakan kegiatan, mengumpulkan informasi dan menggunakan bukti serta umpan balik dari hasil belajar untuk menentukan apa yang dipelajari dari suatu proses pembelajaran ke pembelajaran selanjutnya, dan memberikan bimbingan belajar yang terbaik pada siswa sehingga pada akhirnya dengan bimbingan tersebut tujuan belajar dapat tercapai. Asssesment pembelajaran dapat pula dijadikan sebagai refleksi dan evaluasi bagi guru terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Adapun hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Education is the main way to form character building all people in accordance with the constituti... more Education is the main way to form character building all people in accordance with the constitution. At the time, education was done to form human becoming the full gold generation of Indonesian in the 21st century. History of education noted that education in Indonesian accordance with the philosophy of Ki Hajar Dewantara as Father of education in Indonesian. There are three philosoph that involve all people must know it. It is namely ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, and tut wuri handayani. Until now in the 21st century, it is still eminent. It is task in our country to build character in education of the 21st century. It includes five aspects. It is: building human intelligent and well attitude, priority to cooperation than individualism, organizing the literacy of mentality, thinking, feeling, and action, Priority of quality than quantity; and teaching conflict resolution. It is the fifth key of the success of education 21st century. It can be a part in education s...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
This Research aimed to analyse the correlation between using technology and cross-cultural unders... more This Research aimed to analyse the correlation between using technology and cross-cultural understanding of well-being within the educational system. This analysis will be concerned with two fundamental issues: the first, how using technology in the educational system changed cultural of human habit, the second what is the relation between using technology and cross-cultural understanding of well-being within the educational system. The method in this research used mix method. The result of this research had inform and giving comprehensive to analysis about the correlation between using technology and cross-cultural understanding of well-being within the educational system. It had three established, such as: (1) learning in globalisation were faced two challenge, the first about study perception and the second about ICT and its development had influenced human study. (2) learn in school began to involve using instructional media interactive. (3) globalisation era and using technolog...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pembelajaran matematika mengajarkan setiap orang untuk berfikir lebih logis dan realistis. Dunia ... more Pembelajaran matematika mengajarkan setiap orang untuk berfikir lebih logis dan realistis. Dunia matematika menjadi hal yang sangat indah untuk dijelajahi. Situasi ini menjadi perhatian para guru untuk mengajarkan matematika kepada siswa SD untuk berpikir dan bertindak secara logis dan konsisten. Ini dikarenakan usia siswa SD di dimulai antara 6-12 tahun. Taraf berfikir siswa SD ini tentunya masih dalam kategori operasional konkret yang segala sesuatunya harus sesuai dengan apa yang dilihat dan diamatinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran matematika dengan metode problem solving menjadi salah satu bagian dalam menanamkan karakter yang logis dan konsisten terhadap siswa SD dalam berpikir, mengambil keputusan untuk bertindak. Karena di dalam metode problem solving yang dimulai dengan menganalisis masalah, membuat pola penyelesaian, menyelesaikan masalah dan mengecek kembali proses penyelesaian yang dilakukan akan membuat siswa secara tidak langsung menjadi leb...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang lebih dikenal dengan ASEAN economic community memberikan bany... more Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang lebih dikenal dengan ASEAN economic community memberikan banyak peluang kepada generasi muda untuk semakin berkarya dalam kehidupan sehari-hari. Genersi penerus bangsa dibentuk dalam karakter yang berjiwa pancasila melalui pendidikan. Indonesia sebagai negara berkembang yang menghadapi fenomena ini, suka tidak suka, mau tidak mau harus terlibat dalam kehidupan yang semakin rumit, terlibat dalam MEA. Tantangan ini memberikan energi postif dan negatif bagi generasi penerus untuk mampu bertahan dalam berbagai rintangan dan hambatan yang ada. Tentunya pendidikan di Indonesia tidak tinggl diam menghadapi fenomena yang cukup menggiurkan ini, karena di dalamnya generasi muda memiliki peluang dan andil yang besar untuk menentukan arah kemajuan bangsa ini. Gurulah sebagai ujung tombak dari pendidikan yang bertanggung jawab membentuk dan membekali generasi penerus untuk mampu membaca sekaligus ikut terlibat dalam kegiatan yang di dalamnya terdapat tantangan dan peluang untuk kehidupan yang lebih baik.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Education is the main way to form character building all people in accordance with the constituti... more Education is the main way to form character building all people in accordance with the constitution. At the time, education was done to form human becoming the full gold generation of Indonesian in the 21 st century. History of education noted that education in Indonesian accordance with the philosophy of Ki Hajar Dewantara as Father of education in Indonesian. There are three philosoph that involve all people must know it. It is namely ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, and tut wuri handayani. Until now in the 21 st century, it is still eminent. It is task in our country to build character in education of the 21 st century. It includes five aspects. It is: building human intelligent and well attitude, priority to cooperation than individualism, organizing the literacy of mentality, thinking, feeling, and action, Priority of quality than quantity; and teaching conflict resolution. It is the fifth key of the success of education 21 st century. It can be a part in education systems and can be taught by math teacher. It must be passed by the gold generation of Indonesian through education system. Learning mathematic is a part of education system to bring all students knowing development science and technology. Learning mathematic also make all students to critical thinking, consistency, and active. Accordingly, learning mathematic in school give students to build their knowledge, skill, and attitude be better than before.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pembelajaran matematika mengajarkan setiap orang untuk berfikir lebih logis dan realistis. Dunia ... more Pembelajaran matematika mengajarkan setiap orang untuk berfikir lebih logis dan realistis. Dunia matematika menjadi hal yang sangat indah untuk dijelajahi. Situasi ini menjadi perhatian para guru untuk mengajarkan matematika kepada siswa SD untuk berpikir dan bertindak secara logis dan konsisten. Ini dikarenakan usia siswa SD di dimulai antara 6-12 tahun. Taraf berfikir siswa SD ini tentunya masih dalam kategori operasional konkret yang segala sesuatunya harus sesuai dengan apa yang dilihat dan diamatinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran matematika dengan metode problem solving menjadi salah satu bagian dalam menanamkan karakter yang logis dan konsisten terhadap siswa SD dalam berpikir, mengambil keputusan untuk bertindak. Karena di dalam metode problem solving yang dimulai dengan menganalisis masalah, membuat pola penyelesaian, menyelesaikan masalah dan mengecek kembali proses penyelesaian yang dilakukan akan membuat siswa secara tidak langsung menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Perkembangan anak selalu berkaitan dengan bagaimana cara anak tersebut belajar. Proses belajar an... more Perkembangan anak selalu berkaitan dengan bagaimana cara anak tersebut belajar. Proses belajar anak yang dilakukan, tidak jarang anak tersebut menemui kesulitan-kesulitan dalam belajar yang dilakukannya sehari-hari. Seorang anak dengan kesulitan belajar (learning disability) memiliki kesulitan dalam belajar yang meliputi pemahaman atau menggunakan bahasa lisan maupun tulisan, dan kesulitan tersebut terlihat dalam hal mendengar, berpikir, membaca, menulis, dan mengeja. Kesulitan belajar juga dapat mencakup kesulitan mengerjakan soal matematika terutama aritmatika. Anak yang sulit belajar aritmatika, sulit untuk dikatakan memiliki penyakit diskalkulia. Hal ini dikarenakan pelajaran matematika merupakan pelajaran yang cukup sulit bagi anak. Jika tidak sulit maka namanya bukan pelajaran matematika akan tetapi dikatakan sebagai pelajaran yang lain. Sehingga diskalkulia pada anak yang belajar matematika hampir sama sekali tidak dikenali. Oleh karena itu, strategi atau cara membantu anak yang diskalkulia adalah dengan cara memberikan soal-soal secara bertahap dan berkelanjutan yang berpedoman pada teori konstruktivisme dan berdasarkan teori belajar yang dikemukakan oleh Vygotsky.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Government efforts to change the curriculum is something that is right and should be done. This i... more Government efforts to change the curriculum is something that is right and should be done. This is the challenge the weight of education Indonesia in the 21st century. The educational challenges of the 21st century, teachers are required to become a good teacher not only prepare the young generation in accepting the presence of the guests from abroad will be but also it should prepare the young generation who are ready to come out at once became the honored guest in the foreign country. Due to the Education of the 21st century not only knowledge but also based on work ethic. The younger generation is expected to have a high work ethic, be able to devote themselves not only to its own people but also serve in the world. But change the curriculum in Indonesia made world of steamy community education. The statement of replace the Minister's is a regular curriculum and regarded as something bound to happen. The community assumes that every move the Minister of education, a Minister trying to make changes for the good. This change was misinterpreted by some people that the change in curriculum is intentionally done so that the Minister can be known as the hero of the agent of changes. Therefore, public perception about change of curriculum must be repaired. because, all their interpretation cannot be ignored. although this interpretation raises the pros and cons and makes the community divided in two separation categories in terms of engagement with the curriculum in direct and indirect involvement. Both categories questioning the relationship between relatedness education and curriculum and its relationship with employment because the situation now is anyone regardless of educational background can was appointed Minister.
Keywords: education, curriculum and public perception.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika tema berbagai pekerjaan me... more Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika tema berbagai pekerjaan menggunakan model problem-based learning untuk melatihkan kemampuan penalaran siswa kelas IV SD.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kuantitatif dengan menggunakan metode pre experimental design bentuk one group pretest posttest yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pretest sebelum diterapkan model problem-based learning menunjukkan bahwa nilai siswa berada pada kategori D dan D- sebanyak 11 orang atau sebesar 44% sedangkan sisanya berada pada kategori di bawah D- sebanyak 3 orang. Hasil posttest menunjukkan bahwa nilai siswa berada pada kategori B- sebanyak 2 orang atau sebesar 8%, kategori B sebanyak 5 orang atau sebesar 20%, kategori B+ sebanyak 13 orang atau sebesar 52%, kategori A+ sebanyak 5 orang atau sebesar 20%. Hasil posttest ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah adalah 92%. Nilai presentase ini melebihi standar yang ditetapkan yaitu 80% siswa berada standar ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian menggunakan uji t-test diperoleh data bahwa thitung > ttabel atau 258,972 > 2,064. Jadi, model problem-based learning memiliki pengaruh yang postif dan signifikan terhadap kemampuan penalaran matematika siswa kelas IV SD Catur Tunggal 3.
Kata kunci: Problem-Based Learning & Kemampuan Penalaran Matematika Siswa.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Masa tua bahagia adalah suatu harapan dan impian semua orang. Pada masa tua banyak faktor yang da... more Masa tua bahagia adalah suatu harapan dan impian semua orang. Pada masa tua banyak faktor yang dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang. Masa lansia merupakan periode terakhir dalam kehidupan manusia. Masa lansia ditandai dengan adanya beberapa perubahan baik secara fisik, psikologis maupun sosial, dimana perubahan ini akan mempengaruhi kondisi fisik dan mental lansia. Perkembangan fisik yang lebih dekat dengan penuaan. Perkembangan kognitif di masa dewasa akhir, secara garis besar terbagi dalam lima bagian yaitu: Fungsi kognitif pada orang lanjut usia, perkembangan bahasa, pekerjaan dan pensiun, kesehatan mental, dan Agama. Ada tiga aspek yang dilihat terkait dengan proses perkembangan pada masa lansia terkait dengan pendidikan, yaitu: perkembangan fisik lansia, perkembangan kognitif lansia, dan perkembangan sosio-emosi pada lansia. Jadi makalah ini membahas tentang perkembangan pada masa dewasa Akhir dalam rentang kehidupan manusia.
Kata Kunci: perkembangan kognitif, fisik, dan sosio-emosi pada lansia
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pendidikan merupakan aspek yang menentukan majunya kualitas sumber daya manusia. Peningkatan mutu... more Pendidikan merupakan aspek yang menentukan majunya kualitas sumber daya manusia. Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan formal ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah yang berhak mengarahkan, menentukan, memutuskan, dan mengatur sistem sekolah, sehingga majunya suatu sekolah sangat ditentukan oleh pimpinan sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah, serta kontribusinya terhadap peningkatan dan pengembangan kualitas pendidikan menunjang terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing di bidangnya. Olehnya itu, seberapapun profesionalnya guru-guru di sekolah, jika tidak ditunjang dengan kepemimpinan kepala sekolah yang baik dan kompeten, maka sekolah tersebut tidak dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Kata kunci: kepemimpinan, pengembangan dan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Asssesment pembelajaran merupakan kegiatan, mengumpulkan informasi dan menggunakan bukti serta um... more Asssesment pembelajaran merupakan kegiatan, mengumpulkan informasi dan menggunakan bukti serta umpan balik dari hasil belajar untuk menentukan apa yang dipelajari dari suatu proses pembelajaran ke pembelajaran selanjutnya, dan memberikan bimbingan belajar yang terbaik pada siswa sehingga pada akhirnya dengan bimbingan tersebut tujuan belajar dapat tercapai. Asssesment pembelajaran dapat pula dijadikan sebagai refleksi dan evaluasi bagi guru terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Adapun hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Jadi berdasarkan hal tersebut, authentic assessment merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses dan keluaran (output) pembelajaran yang di dalamnya ada sistem umpan balik yang berkelanjutan dari dokumen belajar siswa melalui pameran dan contoh kerja melekat pada lingkungan sekolah.
Kata kunci: assessment pembelajaran dan authentic assessment
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Science literacy within the framework of ASEAN community shows the development of science along w... more Science literacy within the framework of ASEAN community shows the development of science along with the development of educational technology. Technological development makes the need to conduct the design curriculum for information literacy. Information literacy needs to be started from the existence of educational technology in the learning that can provide a variety of amenities and ease of learning. Learning technology is a scientific discipline that examines the development of the learning system components to troubleshoot problems that occur in learning and education. There are five Areas of Learning Technology design, development, utilization, management, and evaluation of processes and resources of learning. The five regions help the use of technology in learning so as to facilitate the interaction between teachers and students. the learning process is currently a teacher and students need not be met in one room but learning can be done at a distance far enough. Without taking into account the limits of the State. Distance learning is known by the name of e-Learning that utilizes computer technology, computer networks or the Internet. E-Learning allows learners to be studied without having to physically attend classes. E-Learning can include formal or informal learning. E-Learning formally, a high level of interaction and are required to follow it. E-Learning can also be done informally with simpler interactions and reserved for the public at large.
Key words: Science literacy, Learning Technology and e-Learning
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Literasi Sains dalam Pengembangan Organisasi Pembelajaran Sains
Satrianawati@gmail.com
ABSTRAK
Li... more Literasi Sains dalam Pengembangan Organisasi Pembelajaran Sains
Satrianawati@gmail.com
ABSTRAK
Literasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkan pemahaman tidak hanya dalam konsep tapi dari aplikasi nyata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berdasarkan literasi sains dilakukan melalui mediasi proses reproduksi sistem nilai dan budaya. Sehingga kegiatan Pembelajaran sains yang dilakukan di kelas memberikan informasi dari rangkuman berbagai mata pelajaran. Pembelajaran sains berperan penting tidak hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dalam pembentukan sikap, pengetahuan, keterampilan dan perkembangan intelektual siswa. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya dilakukan oleh sumber daya manusia yang handal dan memiliki sikap ingin tahu yang tinggi. Sumber daya dan sikap ingin tahu menekankan kepada setiap siswa untuk memiliki pengetahuan yang luas, terampil dalam bekerja, berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan bersikap positif. Semua hal tersebut diciptakan melalui pemahaman konsep yang diberikan secara sistematis dan menggugah minat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, pembelajaran sains dikemas dalam bentuk dimensi yaitu proses, produk dan sikap. Berkaitan dengan hal tersebut, literasi sains sesungguhnya menghendaki pengalaman belajar yang membuat siswa mampu menyelesaikan dan menghadapi tantangan globalisasi dengan menggunakan ide-ide baru. Jadi untuk menciptakan ide-ide dan manusia yang mampu bersaing dalam perlu pengorganisasian materi pembelajaran sains yang mencakup dimensi proses, produk dan sikap.
Key word: Literasi, Dimensi dan Organisasi Materi Pembelajaran Sains
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Literasi Sains dalam Pengembangan Organisasi Pembelajaran Sains
Satrianawati
Mahasiswa Pendidik... more Literasi Sains dalam Pengembangan Organisasi Pembelajaran Sains
Satrianawati
Mahasiswa Pendidikan Dasar UNY, Satrianawati@gmail.com, 0853-4058-1089
ABSTRAK
Literasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkan pemahaman tidak hanya dalam konsep tapi dari aplikasi nyata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berdasarkan literasi sains dilakukan melalui mediasi proses reproduksi sistem nilai dan budaya. Sehingga kegiatan Pembelajaran sains yang dilakukan di kelas memberikan informasi dari rangkuman berbagai mata pelajaran. Pembelajaran sains berperan penting tidak hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dalam pembentukan sikap, pengetahuan, keterampilan dan perkembangan intelektual siswa. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya dilakukan oleh sumber daya manusia yang handal dan memiliki sikap ingin tahu yang tinggi. Sumber daya dan sikap ingin tahu menekankan kepada setiap siswa untuk memiliki pengetahuan yang luas, terampil dalam bekerja, berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan bersikap positif. Semua hal tersebut diciptakan melalui pemahaman konsep yang diberikan secara sistematis dan menggugah minat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, pembelajaran sains dikemas dalam bentuk dimensi yaitu proses, produk dan sikap. Berkaitan dengan hal tersebut, literasi sains sesungguhnya menghendaki pengalaman belajar yang membuat siswa mampu menyelesaikan dan menghadapi tantangan globalisasi dengan menggunakan ide-ide baru. Jadi untuk menciptakan ide-ide dan manusia yang mampu bersaing dalam perlu pengorganisasian materi pembelajaran sains yang mencakup dimensi proses, produk dan sikap.
Key word: Literasi, Dimensi dan Organisasi Materi Pembelajaran Sains
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Ada lima tingkatan manusia dalam AlQuran, yaitu:
1. Basyar. Basyar merupakan sosok manusia yang m... more Ada lima tingkatan manusia dalam AlQuran, yaitu:
1. Basyar. Basyar merupakan sosok manusia yang melihat segala sesuatu dari kulitnya. Manusia yang berada dalam kategori ini adalah anak-anak yang masih berusia 4 tahun. Nah, oleh karena itu sebagai manusia dewasa hendaknya cara pandang terhadap orang lain haruslah diubah. Pandangan terhadap orang lain tidak melihat dari tampilan luar manusia. Manusia memandang orang lain tidak melihat dari pakean ataupun kondisi fisik yang ada. Tetapi jauh dari itu, manusia perlu memahami manusia lainnya untuk menjadikan manusia tersebut kuat menghadapi segala sesuatu. Orang yang Basyar tergolong orang yang rendah. Hal ini berdasarkan kisah nabi Yusuf AS. Hal ini dapat dilihat dalam Q.S. Yusuf: 31
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Ada tujuh kebiasaan yang membuat kita lebih dari yang lain yaitu:
(1) senang memberi daripada di... more Ada tujuh kebiasaan yang membuat kita lebih dari yang lain yaitu:
(1) senang memberi daripada diberi
(2) senang mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri. Artinya sebagai manusia yang Insya ALLAH dirindukan oleh Surga-Nya ALLAH SWT, manusia perlu memikirkan hak-hak orang lain yang ada pada dirinya. Jika memberi janganlah mengharap balasan. Karena ALLAH SWT akan memberikan balasannya INSYA ALLAH.
Penjelasan lainnya bahwa sebagai manusia yang hanya singgah di muka bumi, persiapkanlah bekal akhirat.
(3) Jadilah tamu ALLAH SWT yang berprestasi
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Hati yang selamat atau dalam bahasa Arabnya Qalbun Salim. Pentingnya memiliki Hati yang selamat d... more Hati yang selamat atau dalam bahasa Arabnya Qalbun Salim. Pentingnya memiliki Hati yang selamat dijelaskan dalam Q.S. ASY SYU’ARAA’: 87-89
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Satrianawati Yogyakarta
Keywords: education, curriculum and public perception.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kuantitatif dengan menggunakan metode pre experimental design bentuk one group pretest posttest yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pretest sebelum diterapkan model problem-based learning menunjukkan bahwa nilai siswa berada pada kategori D dan D- sebanyak 11 orang atau sebesar 44% sedangkan sisanya berada pada kategori di bawah D- sebanyak 3 orang. Hasil posttest menunjukkan bahwa nilai siswa berada pada kategori B- sebanyak 2 orang atau sebesar 8%, kategori B sebanyak 5 orang atau sebesar 20%, kategori B+ sebanyak 13 orang atau sebesar 52%, kategori A+ sebanyak 5 orang atau sebesar 20%. Hasil posttest ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah adalah 92%. Nilai presentase ini melebihi standar yang ditetapkan yaitu 80% siswa berada standar ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian menggunakan uji t-test diperoleh data bahwa thitung > ttabel atau 258,972 > 2,064. Jadi, model problem-based learning memiliki pengaruh yang postif dan signifikan terhadap kemampuan penalaran matematika siswa kelas IV SD Catur Tunggal 3.
Kata kunci: Problem-Based Learning & Kemampuan Penalaran Matematika Siswa.
Kata Kunci: perkembangan kognitif, fisik, dan sosio-emosi pada lansia
Kata kunci: kepemimpinan, pengembangan dan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan
Kata kunci: assessment pembelajaran dan authentic assessment
Key words: Science literacy, Learning Technology and e-Learning
Satrianawati@gmail.com
ABSTRAK
Literasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkan pemahaman tidak hanya dalam konsep tapi dari aplikasi nyata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berdasarkan literasi sains dilakukan melalui mediasi proses reproduksi sistem nilai dan budaya. Sehingga kegiatan Pembelajaran sains yang dilakukan di kelas memberikan informasi dari rangkuman berbagai mata pelajaran. Pembelajaran sains berperan penting tidak hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dalam pembentukan sikap, pengetahuan, keterampilan dan perkembangan intelektual siswa. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya dilakukan oleh sumber daya manusia yang handal dan memiliki sikap ingin tahu yang tinggi. Sumber daya dan sikap ingin tahu menekankan kepada setiap siswa untuk memiliki pengetahuan yang luas, terampil dalam bekerja, berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan bersikap positif. Semua hal tersebut diciptakan melalui pemahaman konsep yang diberikan secara sistematis dan menggugah minat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, pembelajaran sains dikemas dalam bentuk dimensi yaitu proses, produk dan sikap. Berkaitan dengan hal tersebut, literasi sains sesungguhnya menghendaki pengalaman belajar yang membuat siswa mampu menyelesaikan dan menghadapi tantangan globalisasi dengan menggunakan ide-ide baru. Jadi untuk menciptakan ide-ide dan manusia yang mampu bersaing dalam perlu pengorganisasian materi pembelajaran sains yang mencakup dimensi proses, produk dan sikap.
Key word: Literasi, Dimensi dan Organisasi Materi Pembelajaran Sains
Satrianawati
Mahasiswa Pendidikan Dasar UNY, Satrianawati@gmail.com, 0853-4058-1089
ABSTRAK
Literasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkan pemahaman tidak hanya dalam konsep tapi dari aplikasi nyata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berdasarkan literasi sains dilakukan melalui mediasi proses reproduksi sistem nilai dan budaya. Sehingga kegiatan Pembelajaran sains yang dilakukan di kelas memberikan informasi dari rangkuman berbagai mata pelajaran. Pembelajaran sains berperan penting tidak hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dalam pembentukan sikap, pengetahuan, keterampilan dan perkembangan intelektual siswa. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya dilakukan oleh sumber daya manusia yang handal dan memiliki sikap ingin tahu yang tinggi. Sumber daya dan sikap ingin tahu menekankan kepada setiap siswa untuk memiliki pengetahuan yang luas, terampil dalam bekerja, berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan bersikap positif. Semua hal tersebut diciptakan melalui pemahaman konsep yang diberikan secara sistematis dan menggugah minat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, pembelajaran sains dikemas dalam bentuk dimensi yaitu proses, produk dan sikap. Berkaitan dengan hal tersebut, literasi sains sesungguhnya menghendaki pengalaman belajar yang membuat siswa mampu menyelesaikan dan menghadapi tantangan globalisasi dengan menggunakan ide-ide baru. Jadi untuk menciptakan ide-ide dan manusia yang mampu bersaing dalam perlu pengorganisasian materi pembelajaran sains yang mencakup dimensi proses, produk dan sikap.
Key word: Literasi, Dimensi dan Organisasi Materi Pembelajaran Sains
1. Basyar. Basyar merupakan sosok manusia yang melihat segala sesuatu dari kulitnya. Manusia yang berada dalam kategori ini adalah anak-anak yang masih berusia 4 tahun. Nah, oleh karena itu sebagai manusia dewasa hendaknya cara pandang terhadap orang lain haruslah diubah. Pandangan terhadap orang lain tidak melihat dari tampilan luar manusia. Manusia memandang orang lain tidak melihat dari pakean ataupun kondisi fisik yang ada. Tetapi jauh dari itu, manusia perlu memahami manusia lainnya untuk menjadikan manusia tersebut kuat menghadapi segala sesuatu. Orang yang Basyar tergolong orang yang rendah. Hal ini berdasarkan kisah nabi Yusuf AS. Hal ini dapat dilihat dalam Q.S. Yusuf: 31
(1) senang memberi daripada diberi
(2) senang mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri. Artinya sebagai manusia yang Insya ALLAH dirindukan oleh Surga-Nya ALLAH SWT, manusia perlu memikirkan hak-hak orang lain yang ada pada dirinya. Jika memberi janganlah mengharap balasan. Karena ALLAH SWT akan memberikan balasannya INSYA ALLAH.
Penjelasan lainnya bahwa sebagai manusia yang hanya singgah di muka bumi, persiapkanlah bekal akhirat.
(3) Jadilah tamu ALLAH SWT yang berprestasi
Keywords: education, curriculum and public perception.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kuantitatif dengan menggunakan metode pre experimental design bentuk one group pretest posttest yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pretest sebelum diterapkan model problem-based learning menunjukkan bahwa nilai siswa berada pada kategori D dan D- sebanyak 11 orang atau sebesar 44% sedangkan sisanya berada pada kategori di bawah D- sebanyak 3 orang. Hasil posttest menunjukkan bahwa nilai siswa berada pada kategori B- sebanyak 2 orang atau sebesar 8%, kategori B sebanyak 5 orang atau sebesar 20%, kategori B+ sebanyak 13 orang atau sebesar 52%, kategori A+ sebanyak 5 orang atau sebesar 20%. Hasil posttest ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah adalah 92%. Nilai presentase ini melebihi standar yang ditetapkan yaitu 80% siswa berada standar ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian menggunakan uji t-test diperoleh data bahwa thitung > ttabel atau 258,972 > 2,064. Jadi, model problem-based learning memiliki pengaruh yang postif dan signifikan terhadap kemampuan penalaran matematika siswa kelas IV SD Catur Tunggal 3.
Kata kunci: Problem-Based Learning & Kemampuan Penalaran Matematika Siswa.
Kata Kunci: perkembangan kognitif, fisik, dan sosio-emosi pada lansia
Kata kunci: kepemimpinan, pengembangan dan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan
Kata kunci: assessment pembelajaran dan authentic assessment
Key words: Science literacy, Learning Technology and e-Learning
Satrianawati@gmail.com
ABSTRAK
Literasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkan pemahaman tidak hanya dalam konsep tapi dari aplikasi nyata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berdasarkan literasi sains dilakukan melalui mediasi proses reproduksi sistem nilai dan budaya. Sehingga kegiatan Pembelajaran sains yang dilakukan di kelas memberikan informasi dari rangkuman berbagai mata pelajaran. Pembelajaran sains berperan penting tidak hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dalam pembentukan sikap, pengetahuan, keterampilan dan perkembangan intelektual siswa. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya dilakukan oleh sumber daya manusia yang handal dan memiliki sikap ingin tahu yang tinggi. Sumber daya dan sikap ingin tahu menekankan kepada setiap siswa untuk memiliki pengetahuan yang luas, terampil dalam bekerja, berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan bersikap positif. Semua hal tersebut diciptakan melalui pemahaman konsep yang diberikan secara sistematis dan menggugah minat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, pembelajaran sains dikemas dalam bentuk dimensi yaitu proses, produk dan sikap. Berkaitan dengan hal tersebut, literasi sains sesungguhnya menghendaki pengalaman belajar yang membuat siswa mampu menyelesaikan dan menghadapi tantangan globalisasi dengan menggunakan ide-ide baru. Jadi untuk menciptakan ide-ide dan manusia yang mampu bersaing dalam perlu pengorganisasian materi pembelajaran sains yang mencakup dimensi proses, produk dan sikap.
Key word: Literasi, Dimensi dan Organisasi Materi Pembelajaran Sains
Satrianawati
Mahasiswa Pendidikan Dasar UNY, Satrianawati@gmail.com, 0853-4058-1089
ABSTRAK
Literasi sains merupakan upaya menggunakan ilmu pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dan mengembangkan pemahaman tidak hanya dalam konsep tapi dari aplikasi nyata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berdasarkan literasi sains dilakukan melalui mediasi proses reproduksi sistem nilai dan budaya. Sehingga kegiatan Pembelajaran sains yang dilakukan di kelas memberikan informasi dari rangkuman berbagai mata pelajaran. Pembelajaran sains berperan penting tidak hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga dalam pembentukan sikap, pengetahuan, keterampilan dan perkembangan intelektual siswa. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya dilakukan oleh sumber daya manusia yang handal dan memiliki sikap ingin tahu yang tinggi. Sumber daya dan sikap ingin tahu menekankan kepada setiap siswa untuk memiliki pengetahuan yang luas, terampil dalam bekerja, berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, dan bersikap positif. Semua hal tersebut diciptakan melalui pemahaman konsep yang diberikan secara sistematis dan menggugah minat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, pembelajaran sains dikemas dalam bentuk dimensi yaitu proses, produk dan sikap. Berkaitan dengan hal tersebut, literasi sains sesungguhnya menghendaki pengalaman belajar yang membuat siswa mampu menyelesaikan dan menghadapi tantangan globalisasi dengan menggunakan ide-ide baru. Jadi untuk menciptakan ide-ide dan manusia yang mampu bersaing dalam perlu pengorganisasian materi pembelajaran sains yang mencakup dimensi proses, produk dan sikap.
Key word: Literasi, Dimensi dan Organisasi Materi Pembelajaran Sains
1. Basyar. Basyar merupakan sosok manusia yang melihat segala sesuatu dari kulitnya. Manusia yang berada dalam kategori ini adalah anak-anak yang masih berusia 4 tahun. Nah, oleh karena itu sebagai manusia dewasa hendaknya cara pandang terhadap orang lain haruslah diubah. Pandangan terhadap orang lain tidak melihat dari tampilan luar manusia. Manusia memandang orang lain tidak melihat dari pakean ataupun kondisi fisik yang ada. Tetapi jauh dari itu, manusia perlu memahami manusia lainnya untuk menjadikan manusia tersebut kuat menghadapi segala sesuatu. Orang yang Basyar tergolong orang yang rendah. Hal ini berdasarkan kisah nabi Yusuf AS. Hal ini dapat dilihat dalam Q.S. Yusuf: 31
(1) senang memberi daripada diberi
(2) senang mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri. Artinya sebagai manusia yang Insya ALLAH dirindukan oleh Surga-Nya ALLAH SWT, manusia perlu memikirkan hak-hak orang lain yang ada pada dirinya. Jika memberi janganlah mengharap balasan. Karena ALLAH SWT akan memberikan balasannya INSYA ALLAH.
Penjelasan lainnya bahwa sebagai manusia yang hanya singgah di muka bumi, persiapkanlah bekal akhirat.
(3) Jadilah tamu ALLAH SWT yang berprestasi
Cari Agen Tiap Kota, produk Susu kambing Go Milk yaitu Susu kambing etawa plus daun Kelor, pertama di Indonesia.
Bpk.Andy Wibowo
Jl.Pepabri, Salatiga Jawa Tengah
(Timur Terminal Tingkir)
wa : +62 852-2988-5849
#SusuKambingPemalang, #SusuKambingYogyakarta, #SusuKambingTegal, #SusuKamabingPati, #SusuKambingDemak, #SusuKambingKudus #SusuKambingRembang, #SusuKambingBanjarnegara, #SusuKambingJogja, #SusuKambingCilacap