Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tampilkan postingan dengan label surat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label surat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Januari 2016

Cap pos Jaman Dulu

Penerima surat ini orangnya terkenal di jaman Nederlandsch Indie sampai Indonesia, yaitu 
Dr. Raden Hoesein Djajadiningrat.
Namun bukan karena sipengirim atau yang sipenerima surat ini akan tetapi karena 
'cap pos' yang tertera apa amplopnya maka surat ini diunggah.

Cap pos diamplop bagian depan tampak biasa saja, menunjukan daerah dan waktu surat itu dikirim tanggal 23 September 1913 dari Leiden,
Tetapi cap pos dibaliknya agak aneh, amplop bagian belakang ada cap pos menunjukan kota : 
Singapore - Batavia, tanggal 19 Oktober 1913.
'Mengapa' cap pos nya kota 'Singapore - Batavia' ?
Jadi pada tanggal 19 Oktober 1913 itu surat sampai di Singapore atau di Batavia?

Biasanya setiap surat yang mampir si kantor pos, akan distempel kantor pos yang bersangkutan, lengkap lokasi dan tanggalnya. 
Contohnya dibawah ini (dari internet) :
Surat dari Aden ditujukan ke Batavia. Terlihat cap pos jelas, hanya satu kota, 
Aden, Singapore dan Weltevreden, dengan tanggal berbeda.

Jadi cap pos dengan dua kota ini  (Singapore - Batavia) memang 'unik', barangkali ada pengunjung yang tahu?

Ada 4 halaman surat didalam amplop, tapi hanya halaman pertama dan terakhir saja yang diunggah (gambar bawah).
Kalau mau jelas siapa penerima dan pengirimnya, silahkan 'klik' saja.

Senin, 05 Januari 2015

Husein Djajadiningrat. III.

Pengirim dan penerima surat ini, dua-duanya orang-orang terkenal pada jamannya yaitu RM. Noto Soeroto dan Doctor R. Husein Djajadiningrat.
Raden Mas Noto Soeroto putra keluarga bangsawan Pakualam, salah satu pendiri 'Perhimpunan Indonesia' di Belanda.
Ia dikirim ayahnya ke Belanda untuk belajar hukum, disana bersama teman-temannya, diantaranya Sosrokartono, R. Husein Djajadiningrat, Notodiningrat, Sumitro Kolopaking dll. mendirikan 'Indische Vereeniging', menjadi pimpinannya tahun 1911-1914, kemudian pada th. 1924 berubah menjadi 'Perhimpunan Indonesia'
Bahkan pada saat dibawah kepimpinan M. Hatta, 'Perhimpunan Indonesia' resmi diakui sebagai garda terdepan pergerakan kebangsaan oleh PPKI yang diketuai Ir. Sukarno.
Selain beroganisasi, RM. Noto Soeroto adalah wartawan, penulis, aktivis budaya dan penyair Indonesia, dialah penyair dari Jawa yang pertama karyanya bisa masuk dan dikenal dalam ranah kesusateraan Belanda.
Sedang mengenai DR. Husein Djajadiningrat, kisahnya sudah diunggah pada Surat-surat Husein Djajadiningrat I.
Gambar atas kiri adalah RM. Noto Soeroro, sedang sebelah kanan DR. Husein Djajadiningrat.

Gambar atas kiri kanan adalah amplop surat lengkap dengan prangko, stempel s'Gravenhage didepan dan Leiden dibelakang.

Diatas adalah gambar detail kop surat Raden Mas Noto Soeroto, sedang dibawah gambar detail tanda tangan RM. Noto Soeroto.

Isi surat tidak dibahas.
Data sejarah, lukisan dan foto diambil dari internet.