Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Infeksi Saluran Cerna

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

INFEKSI SALURAN CERNA

Oleh:
Kiki Anggun Putri
NIM. 1711C2014
L/O/G/O
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
BANDUNG
2018
INFEKSI SALURAN
CERNA

INFEKSI SALURAN INFEKSI SALURAN


CERNA ENTERIK CERNA NON ENTERIK
Infeksi Saluran Cerna pada Bakteri

Sistem pencernaan adalah


sistem organ yang berfungsi
untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat
gizi dan energi, menyerap zat- Infeksi saluran cerna adalah
zat gizi ke dalam aliran darah infeksi pada saluran
serta membuang bagian sisa pencernaan meliputi infeksi
proses tersebut dari tubuh Infeksi saluran pencernaan
virus, infeksi bakteri dan antara lain diare, tukak
infeksi parasit. lambung (maag),
konstipasi (sembelit) dan
parotitis, disentri dsb.
Salah satu infeksi
pencernaan yang paling
sering didengar adalah
diare.
BAKTERI ENTERIK
1. Pengertian
Bakteri enterik adalah bakteri yang umumnya berada pada saluran pencernaan
hewan maupun manusia, baik sebagai penyebab penyakit ataupun tidak. Bakteri
tersebut dapat berasal dari sumber air panas, danau, bendungan, air tanah maupun
air minum yang telah terkontaminasi.
2. Karakteristik bakteri enterik
- Bakteri enterik termasuk ke dalam kelompok gama-proteobakteria :
- bersifat aerob fakultatif,
- gram negatif,
- berbentuk batang,
- tidak membentuk spora,
- bersifat motil dengan flagella permukaan ataupun non-motil
3. Bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan enterik
1. Escherichia coli
2. Shigella sp.
3. Salmonella sp.
4. Proteus sp.
Escherichia coli
Karakteristik Infeksi dan Patogenitas penularan
virulensi
•Berbentuk batang Penyebab diare dan Untuk Escherichia - makanan dan
• Bakteri gram negatif Gastroenteritis (suatu coli, penyakit yang minuman yang sudah
• Tidak memiliki spora peradangan pada sering ditimbulkan terkontaminasi, baik
• Memiliki pili
• Anaerobik fakultatif
saluran usus). Infeksi adalah diare.E. coli yang sudah dicemari
•Suhu optimum 370C melalui konsumsi air sendiri oleh serangga atau
•Flagella peritrikus atau makanan yang diklasifikasikan kontaminasi oleh
•Dapat memfermentasi tidak bersih. Racunnya berdasarkan sifat tangan yang kotor
karbohidrat dan dapat menghancurkan virulensinya dan - Tidak mencuci
menghasilkan gas sel-sel yang melapisi setiap grup tangan dengna bersih
• Patogenik, saluran pencernaan klasifikasinya setelah selesai buang
menyebabkan infeksi
saluran kemih
dan dapat memasuki memiliki mekanisme air besar atau
aliran darah dan penularan yang membersihkan tinja
berpindah ke ginjal berbeda-beda. yang terinfeksi,
dan hati. sehingga kontaminasi
perabotan dan alat-alat
yang dipegang.
Shigella sp.

Karakterikstik Infeksi dan Patogenitas Penularan


virulensi
•Batang pendek Bakteri Shigella sp. dalan Bakteri Shigella sp. Infeksi Shigella sp. dapat
• gram negatif infeksinya melewati fase dalam infeksinya diperoleh dari makanan
• Tunggal oral. Bakteri ini mampu melewati fase oral. yang sudah
•Tidak bergerak mengeluarkan toksin LT. Bakteri ini mampu terkontaminasi, walaupun
•Suhu optimum 370c Bakteri ini mampu mengeluarkan toksin LT. keliatannya makanan itu
• Tidak membentuk spora menginvasi ke epitel sel Bakteri ini mampu terlihat normal. Air pun
•Aerobik, anaerobik mukosa usus halus, menginvasi ke epitel sel juga dapat menjadi salah
fakultatif berkembang biak di mukosa usus halus, satu hal yang
• Patogenik, daerah invasi tersebut. berkembang biak di terkontaminas dengan
menyebabkan disentri Lalu, mengeluarkan daerah invasi tersebut. bakteri ini. Artinya,
toksin yang merangsang Lalu, mengeluarkan infeksi Shigella dapat
terjadinya perubahan toksin yang merangsang terjadi jika ada kontak
sistem enzim di dalam sel terjadinya perubahan dengan feses yang
mukosa usus halus(adenil sistem enzim di dalam sel terkontaminasi dan
siklase). mukosa usus halus(adenil makanan yang
siklase). terkontaminasi.
Salmonella sp.
Karakteristik Infeksi dan Patogenitas penularan
virulensi
• Batang gram negatif Masuk ke tubuh orang - Menghasilkan toksin LT. Melalui makanan yang
• Terdapat tunggal melalui makanan atau -Invasi ke sel mukosa erat kaitannya dengan
•Tidak berkapsul minuman yang tercemar usus halus. perjamuan makanan.
• Tidak membentuk spora bakteri ini. Akibat yang -Tanpa berproliferasi dan Terjadi sakit perut yang
• Peritrikus ditimbulkan adalah tidak menghancurkan sel mendadak. Jadi, melalui
• Aerobik, anaerobik peradangan pada saluran epitel. kontar makanan yang
fakultatif pencernaan sampai -Bakteri ini langsung terjangkit atau
• Patogenik, rusaknya dinding usus. masuk ke lamina propria terkontaminasi bakteri.
menyebabkan Penderita akan yang kemudian
gastroenteritis mengalami diare, sari menyebabkan infiltrasi
makanan yang masuk sel-sel radang.
dalam tubuh tidak dapat
terserap dengan baik
sehingga penderita akan
tampak lemah dan kurus.
Proteus sp.
Karakteristik Infeksi dan Patogenitas Penularan
virulensi
• bakteri batang Bakteri ini mampu Proteus sp. Melalui air sumur
•Gram negatif membentuk enzim Termasuk bakteri yang digunakan
•Tidak membentuk urease dalam jumlah patogen, penduduk untuk
spora besar. Enzim urease menyebabkan mandi, mencuci,
•Hidup secara yang menghidrolisis infeksi saluran makan, dan minum
anaerobik fakultatif urea menjadi amonia kemih atau kelainan yang kemungkinan
•Bergerak dengan (NH3) menyebabkan bernanah seperti bakteri ini untuk
flagel urin bertamah basa. abses, infeksi luka. masuk ke tubuh dan
Proteus s. melalui luka yang
Ditemukan sebagai menyebabkan infeksi
penyebab diare pada saluran kemih
pada anak-anak dan serta dapat
menimbulkan infeksi menyebabkan diare.
pada manusia.
DIAGNOSA LABORATORIUM
Bahan pemeriksaan : feces, urine, rectal swab, muntahan
Media yang digunakan : mac conkey agar (MCA), salmonella shigella
agar (SSA), indol, MR, VP, simon citrate, semi
solid, manitol, TSIA, antisera spesifik, pewarna
gram
prosedur kerja : identifikasi E.Coli, salmonella sp., Shigella sp.

A. Pewarnaan Gram

Bentuk : Batang
Susunan : satu satu
Sifat : Gram (+)
Warna : Merah
Tersangka : E. coli
B. Isolasi pada media MCA dan SSA

C. uji biokimia

jika pada MCA bersifat laktosa fermenter maka ditanam pada: IMVIC (indol, MR,

VP, simon citrate, semi solid)

jika pada MCA bersifat non laktosa fermenter maka ditanam pada : bontrey pendek

(indol, manitol, TSIA, semi solid)

D. uji serologi
BAKTERI NON ENTERIK
1.Pengertian
Bakteri non enteric merupakan bakteri yang bukan berasal dari saluran
pencernaan atau yang bukan umumnya berada pada saluran pencernaan hewan
maupun manusia, baik sebagai penyebab penyakit ataupun tidak.

2. Bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan non enterik


1) Clostridium perfringens
2) Vibrio cholerae
3) Vibrio parahaemolyticus
4) Vibrio vulnficus
5) Bacillus cereus
Clostridium perfringens
Karakteristik Infeksi dan Patogenitas Penularan
virulensi
•Batang gram positif Bakteri ini dapat Menghasilkan toksin LT : Menelan makanan yang
•Terdapat tunggal, menyebabkan keracunan Toksin merangsang terkontaminasi oleh tanah
barpasangan, dan dalam makanan ´perfringens´, enzim adenilat siklase dan tinja yang
rantai Keracunan perfringens pada dinding usus . memungkinkan kuman
•Berkapsul secara umum dicirikan Mengakibatkan berkembangbiak.
•Anaerobik dengan kram perut dan hipersekresi air dan
•Menghasilkan diare yang mulai terjadi klorida dalam usus.
eksotoksin, menyebabkan 8-22 jam setelah
kelemayuh (suatu infeksi mengkonsumsi makanan
jaringan disertai yang mengandung
gelembung gas dan banyak C. perfringens
keluarnya nanah) penghasil toxin penyebab
keracunan makanan.
Vibrio cholerae
Karakteristik Infeksi dan Patogenitas Penularan
virulensi
Bakteri gram negatif Menyebabakan - Diare yang encer Bakteri vibrio
Batang lurus dan penyakit kolera - Feaces atau kotoran cholerae berkembang
agak lengkung (cholera) yang (tinja) yang semula biak dan menyebar
Terdapat tunggal dan penyakit infeksi berwarna dan berbau melalui feces
dalam rantai berpilin saluran usus bersifat berubah menjadi (kotoran) manusia,
Tidak berkapsul akut yang disebabkan cairan putih keruh contohnya
Tidak membentuk oleh bakteri Vibrio (seperti air cucian mengkonsumsi air
spora cholerae. Bakteri beras) tanpa bau sungai
Bergerak flagella tersebut busuk ataupun amis,
tunggal polar mengeluarkan tetapi seperti manis
Aerobik, anaerobik enterotoksin yang menusuk.
fakultatif (racunnya) pada - Terjadinya muntah
Patogenik, saluran usus sehingga - Kejang otot perut
menyebabkan kolera terjadilah diare - Banyaknya cairan
(diarrhoea) disertai yang keluar
muntah yang akut.
Vibrio parahaemolyticus
Karakteristik Infeksi dan Patogenitas Penularan
Virulensi
•Bentuk koma atau Penyebab penyakit - Masa inkubasi: 8-72 Dengan
batang lurus gram gastroenteritis yang jam mengkonsumsi
negatif disebabkan oleh - Gejala utama: sakit makananan laut yang
•Terdapat tunggal produk hasil laut perut, diare, mual, dan sudah terkontaminasi
•Tidak berkapsul (seafood), terutama muntah
•Tidak membentuk yang dimakan mentah, - Disertai sedikit
spora dimasak tidak demam & rasa
•Falgelum tunggal sempurna atau kedinginan
mengutub terkontaminasi - Sembuh dalam
•Aerobik, anaerobik waktu 2-5 hari
fakultatif - Tidak disebabkan
•Membutuhkan garam toksin
•Hemolitik patogenik
menyebabkan
gastroenteritis
Vibrio vulnficus
Karakteristik Infeksi dan Patogenitas Penularan
virulensi
•Berbentuk batang Patogen pada orang - Masa inkubasi: Penularan terjadi
melengkung yang makan makanan biasanya 12 – 72 jam diantara mereka yang
•Bakteri gram negatif laut yang sesudah mempunyai risiko
•Bergerak aktif, terkontaminasi atau mengkonsumsi tinggi, yaitu orang-
memiliki flagella memiliki luka terbuka seafood mentah atau orang yang
•Habitat di air laut yang terkena air. setengah matang “immunocompromise
•Patogenik, Menyebabkan muntah, - Masa penularan: d” atau mereka yang
menyebabkan selulitis diare, dan sakit perut. dianggap tidak terjadi mempunyai penyakit
atau keracunan darah penularan dari orang hati kronis
dan gastroenteritis V. vulnificus dapat ke orang baik
menyerang baik dari langsung
luka atau dari saluran atau melalui makanan
pencernaan, yang terkontaminasi
menyebabkan kecuali pada keadaan
penyakit yang disebut tertentu.
septikemia primer.
Bacillus cereus
Karakteristik
• Berbentuk batang
• Bakteri gram positif
• Dapat membentuk endospora
• Tidak memiliki flagel
• Anaerobik fakultatif
• Menghasilkan enterotoksin
• Patogenik, menyebabkan mual, muntah, dan diare
Infeksi dan virulensi
Ada dua jenis penyakit yang berhubungan dengan Bacillus cereus. Yang paling umum
adalah penyakit diare disertai dengan sakit perut. Sebuah masa inkubasi 4 sampai 16 jam
diikuti dengan gejala-gejala berlangsung 12 hingga 24 jam.
Jenis penyakit kedua adalah penyakit yg menyebabkan muntah sering dikaitkan dengan
konsumsi beras tidak benar didinginkan setelah memasak. Penyakit ini ditandai dengan
muntah dan mual yang biasanya terjadi dalam 1 sampai 5 jam setelah konsumsi makanan
yang terkontaminasi.
Infeksi Saluran Cerna pada Virus

Proses infeksi virus dapat melalui berbagai jaringan, salah satunya melalui saluran
pencernaan yaitu terdiri dari contohnya virus hepatitis A dan B, poliomielitis penyebab polio
dan rotavirus penyebab diare.

Virus Epidemiologi Patogenesis Terapi Pencegahan


Hepatitis A Sumber ledakan •Transmisi terjadi Pengobatan •Sanitasi yang
berasal dari air secara fecal-oral, simtomatik dan adekuat dan
(HAV) minum dn anal oral, transfusi suportif higiene
makanan yang darah. •Vaksin inaktif
tercemar •Respon antibodi
spesifik menetap
seumur hidup tidak
terdapat carrier /
penyakit kronis
Hepatitis B 10 % pasien •Ditransmisi Interferon –a, •Vaksin HBV
(HBV) hepatitis B akut melalui rute lamivudin atau •Pem. Penyaring
akan menjadi parenteral, adefovir terhadap produk
kronis kongenital, dan donor darah
seksual •Pemakaian alat
•Masa tunas 50 dan jarum sekali
100 hari pakai
•Sterilisasi yang
efisien thdp
instrumen
• Virus Polio
Polio dapat menyebabkan demam, sakit kepala, muntah, sakit perut, nyeri otot, kekakuan pada leher
dan punggung serta kelumpuhan.Polio menyebar dari orang ke orang,terutama melalui rute dari tinja ke
mulut. Virus memasuki tubuh melalui rute mulut dan akhirnya menyerang sistem saraf pusat. Masa
inkubasi 7 14 hari dengan kurun waktu antara 3 – 35 hari.
• Rotavirus penyebab diare
A. Epidemiologi dan imunitas
Infeksi rotavirus biasanya banyak terdapat selama musim dingin. Infeksi simtomatik
adalah yang paling sering terjadi pada anak-anak antara umur 6 bulan sampai 2 tahun. Dan
penularan tampaknya melalui tinja-mulut, infeksi nosokomial sering terjadi
B. Patogenesis
Rotavirus menginfeksi 2/3 prosimal ileum dengan terikat pada enterosit matur pada
ujung vili. Kemudian berdiferensiasi melakukan pencernaan dan penyerapan. Sel kripta yang
yang berlokasi dilembah antara vili berperan dalam fungsi sekresi, secara aktif
mengekskresikan ion klorida dalam lumen usus halus. Jadi enterosit melaksanakan proses
absorpsi dan lumen melaksanakan proses sekresi. Sel yang rusak akan masuk ke dalam usus
dan melepaskan virus dalam jumlah yang besar.
C. Penularan
Rotavirus biasanya tidak ditemukan sesudah hari ke-8 sejak infeksi, walaupun virus
masih ditemukan selama 30 hari atau lebih pada penderita yang mengalami gangguan sistem
kekebalan.
D. Diagnosis Laboratorium
Diagnosis laboratorium tergantung dari demonstrasi virus pada feses. Virus yang terdapat pada
feses dapat terlihat dengan teknik IEM, tes aglutinasi lateks atau ELISA. Deteksi asam nukleat rotavirusdari
spesimen feses dengan reaksi PCR merupakan metode deteksi yang paling sensitif. Mikroskop elektron
dapat digunakan untuk mengientifikasi rotavirus pada spesimen feses dan bahkan memungkinkan inisial
identifikasi rotavirus. Meskiun rotavirus dapat dikultur, kultur rutin tidak akan mendeteksi rotavirus.
Sementara tes cepat PCR sensitif untuk mendeteksi rotavirus namun mahal sehingga tidak dikerjakan juga
secara rutin. Serotipe rotavirus dapat ditentukan dengan teknik elektroforesis dari ekstrak RNA menjadi 11
band.
E. Pencegahan
• Penanganan air limbah dan kebersihan
• Perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan penyakit melalui jalan fecal oral
• Ditempat penitipan anak, mengenakan baju yang dapat menutup tubuh bayi termasuk popok bayi
• Pencegahan dilakukan dengan standar sanitasi yang baik
• Pemberian imunisasi pasif dengan imunoglobulin per oral
Infeksi saluran cerna pada parasit

Jenis parasit yang dapat menyebabkan diare adalah protozoa (Giardia lamblia,
Cryptosporidium sp., Isosporabelli, Sarcocystis sp., Entamoeba histolytica,
NonpathogenicAmoeba, Balantidium coli), cacing (Strongyloidesstercoralis, Capillaria
philippinensis, Trichinella spiralis. Trichostrongylus orientalis, Trematoda, Trichuris trichiura),
dan jamur (Candida sp., Aspergillus sp., Zygomycosis sp).
Thank You!

L/O/G/O
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai