Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Instrumen Jenis Penyearah & Termoinstrumen

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

INSTRUMEN JENIS PENYEARAH

& TERMOINSTRUMEN
KELOMPOK 6
1. ANDRI PUSPITA (A1C3160)
2. ARNI ALAWIYAH (A1C316057)
3. PUJI LESTARI (A1C316047)
4. RISKA HOIRIA (A1C3160)
5. VISI KOMALA SARI (A1C3160)
RANGKAIAN PENYEARAH
Satu jawaban jelas bagi masalah pengukuran arus bolak-balik diperoleh
dengan menggunakan sebuah penyearah untuk mengubah arus bolak-balik
menjadi arus searah dan menggunakan gerak arus searah tersebut guna
menunjukkan nilai arus bolak-balik yang diserahkan. Cara ini sangat menarik
sebab alat ukur arus searah umumnya memiliki sensitivitas yang lebih tinggi
daripada elektrodinamometer atau besi putar.
CARA RANGKAIAN ADAPTOR
BEKERJA:
1. Penggerak Meter dArsonval dengan penyearah
Setengah gelombang
untuk mengukur arus bolak-balik dengan
penggerak meter d'Arsonval, pertama-tama kita harus
menyearahkan arus bolak-balik dengan menggunakan
sebuah dioda penyearah untuk menghasilkan aliran
arus searah. Beberapa jenis dari penyearah
menggunakan sebuah penyearah oksida tembaga
(CuO), dioda tabung hampa, suatu semikonduktor atau
dioda "kristal".
Secara komersial, memproduksi voltmeter AC yang menggunakan
penyearahan setengah gelombang menjadikan kita untuk menambahkan dioda dan sebuah
shunt seperti yang ditunjukkan pada gambar :

Gambar Penyearah setengah gelombang menggunakan


penyearah dan shunt resistor

Dioda ganda ini dibuat dalam kemasan tunggal yang secara umum disebut
dengan suatu penyearah instrumen. Penambahan dioda D dibias mundur pada
setengah siklus positip dan sebenarnya tidak mempunyai pengaruh terhadap kerja
rangkaian. Pada setengah siklus negatip, D di bias maju dan memberikan lintasan
yang bergantian pada kebocoran arus saat dibias oundur yang pada keadaan normal
mengalir melewati penggerak meter dan dioda D1.
2. Penggerak Meter dArsonval dengan penyearah
Gelombang Penuh

Penyearah jembatan gelombang penuh digunakan voltmeter AC. Pada voltmeter


AC lebih sering yang berkeinginan untuk menggunakan penyearah gelombang penuh
dari pada penyearah setengah gelombang, karena memiliki sensitifitas yang lebih tinggi.
Jenis rangkaian yang paling banyak digunakan penyearah gelombang penuh adalah
penyearah jenis jembatan. Selama setengah siklus positip, arus mengalir melalui dioda
D2, melewati penggerak meter dari positip menuju negatip, dan melewati D3.
Harga puncak dari sinyal 10 Vrms dihitung dengan
penyearah setengah gelombang sebagai:

Rata-rata, atau DC, harga dari pulsa gelombang sinus


adalah :

Dengan demikian kita dapat melihat bahwa tegangan 10 y


adalah sama
dengan 9Vdc.
VOLTMETER

Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi untuk


mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2 titik
pada suatu beban listrik atau rangkaian elektronika. Konsep
yang digunakan dalam sebuah volt meter DC hampir sama
dengan konsep pada ampere meter. Pada volt meter arus
searah atau DC volt meter tahanan shunt atau shunt resistor
dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen
(permanent magnet moving coil) PMMC yang berfungsi
sebagai pengali (multiplier).
VOLTMETER RANGKUMAN GANDA
Volt meter dc, teori volt meter,volt meter arus
searah,konsep pengukuran tegangan, mengukur
dengan voltmeter, resistor pengali voltmeter, tahanan
pengali volt meter, rumus volt meter, formulasi
voltmeter, perawatan voltmeter dc, volt meter dc, dc
voltmeter, voltmeter rangkuman ganda, rangkaian
dasar voltmeter Penambahan sejumlah pengali beserta
sebuah saklar rangkuman membuat instrumen mampu
digunakan bagi sejumlah rangkuman tegangan.
KETIDAKLINEARITAS SUARA (DESIBEL)
Desibel pada dasarnya merupakan turunan dari besaran Bel, dimana 1 desibel sama dengan 1/10
Bel atau 0,1 Bel. Dalam prakteknya, para Engineer maupun fisikawan cenderung lebih nyaman
menggunakan satuan desi Bel (desibel) daripada satuan Bel. Hal ini dikarenakan untuk
menghindari kebanyakan angka dibelakang koma dalam menghitungnya.
Rumus-rumus Desibel
Rumus Penguatan Daya
Penguatan Daya (dB) = 10 log10 (Pout / Pin)
Rumus Penguatan Tegangan
Penguatan Tegangan (dB) = 20 log10 (Vout / Vin)
Rumus Penguatan Arus
Penguatan Arus (dB) = 20 log10 (Iout /IVin)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar adanya istilah Desibel dalam pengukuran
tingkat kebisingan atau Intensitas Suara, bahkan ada yang mengatakan bahwa seseorang yang
berada di lingkungan dengan tingkat kebisingan 85dB diatas 8 jam akan mengalami kerusakan
alat pendengaran.
1.Penguatan Tegangan
Sebuah Rangkaian memiliki Input AC sebesar 2 Volt dan Output AC sebesar 14
Volt, berapakah penguatan dalam Desibel ?
Penyelesaian
Rumus :
Penguatan Tegangan (dB) = 20 log10 (Vout / Vin)
Pertama, kita harus menghitung hasil dari rasio Tegangan Output dan Tegangan
Input yaitu :
(Vout/Vin) = (14 / 2) = 7
Kedua, gunakan kalkulator untuk mendapatkan hasil logaritma dari 7.
Log10 7 = 0,845098
Ketiga, kalikan dengan 20 seperti pada rumusnya :
Penguatan (dB) = 20 x 0,845098
Penguatan (dB) = 16,9019 (atau dibulatkan menjadi 16,9 dB
TERMOINSTRUMEN
instrumen-instrumen yang bekerja berdasarkan pemanasan(termo-instrumen)
adalah mekanisme kawat-panas, yang ditunjukkan secara skematis pada gambar di
bawah ini

MEKANISME KAWAT PANAS

Arus yang akan diukur dilewatkan melalui sebuah kawat


halus yang diregang kencang antara dua terminal. Kawat
kedua diikat ke kawat halus tersebut pada satu ujung dan
pada ujung lainnya ke sebuah pegas yang berusaha
menarik kawat halus ke bawah. Kawat kedua ini dilewatkan
melalui sebuah canai(roller) di mana jarum dihubungkan.
Arus yang akan diukur menyebabkan pemanasan
kawat halus dan memuai sebanding dengan kuadrat arus p
emanasan. Perubahan panjang kawat menggerakkan jarum
dan menunjukkan besarnya arus.
INSTRUMEN TERMOKOPEL
Gambar disamping menunjukkan gabungan sebuah
termokopel dan gerak PMMC yang dapat digunakan
untuk mengukur arus bolak balik (AC) dan arus searah
(DC). Gabungan tersebut disebut instrumen
termokopel karena bekerjanya didasarkan pada
tindakan elemen termokopel.

CE dan DE menyatakan kedua logam yang tidak sama tersebut, disambungkan dengan titik
E dan digambarkan dengan garis tipis dan garis tebal untuk menunjukkan
ketidaksamaannya. Beda potensial antara C dan D bergantung pada temperatur yang
disebut ujung dingin ( cold junction), E. Suatu kenaikan temperatue mengakibatkan
pertambahan tegangan dan ini merupakan suatu keuntungan yang diperoleh dari
termokopel. Elemen panas AB yang mengalami kontak mekanis dengan sambungan kedua
logam pada titik E membentuk sebagian pengukuran arus. AEB disebut ujung panas (hot
junction).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai