Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Daya Dukung Daya Tampung Pulau Karimunjawa

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

“DAYA DUKUNG DAN DAYA

TAMPUNG BERBASIS JASA


EKOSISTEM DI PULAU
KARIMUNJAWA”

By DIAN HUDAWAN SANTOSO, S.Si M.Sc

PRODI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
OUTLINE
OUTLINE

01 02 03 04 05
LATAR BELAKANG TUJUAN KARAKTERISIK HASIL KESIMPULAN
WILAYAH &
METODE
LATAR BELAKANG

01
Latarbelakang :
Daya dukung lingkungan (carrying capacity) dalam konteks ekologis adalah
jumlah populasi atau komunitas yang dapat didukung oleh sumberdaya dan
jasa yang tersedia dalam ekosistem tersebut. Jumlah maksimum populasi atau
komunitas tersebut adalah jumlah yang tidak menyebabkan kerusakan pada
lingkungan dan kehidupan di bumi dapat berlangsung secara ”sustainable”.
Pada saat ini Pulau Karimunjawa menjadi destinasi wisata yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Perkembangan aksesibilitas
yang semakin bagus ditopang dengan noda transportasi dari Pulau Jawa ke
Pulau Karimunjawa semakin menggarirahkan potensi wisata di Pulau
Karimunjawa. Tingkat pertumbuhan pariwisata yang semakin meningkat tentu
akan meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan perekonomian
masyarakat lokal. Namun disisi lain tentu perlu dipikirkan dampak negatif
terhadap lingkungan di Pulau Karimunjawa.
Secara alamiah keberadaan Pulau Karimunjawa mampu mensuport dan
mendukung kebutuhan hidup bagi manusia dan makhluk hidup lain dalam
jumlah tertentu yang tinggal di Pulau Karimunjawa, namun seiring dengan
meningkatnya pendatang sebagai wisatawan tentu sedikit banyak akan
menganggu keseimbangan daya dukung dan daya tampung Pulau
Karimunjawa. Ketika daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup pada
suatu daerah telah terlampui maka dampak negatif terhadap lingkungan
akan muncul sehingga tidak lagi mampu mendukung dan mensuport
berbagai kebutuhan untuk hidup bagi manusia yang tinggal di daerah itu.
Daya dukung tersebut dalam penelitian ini utamanya dibatasi pada daya
dukung dalam aspek penyediaan pangan dan penyediaan air bersih. Untuk
itulah tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup berdasarkan jasa ekosistem untuk mendukung
kegiatan ekosiwata bahari di Pulau Karimunjawa. Apakah penyediaan air
bersih dan penyediaan pangan selama ini masih mampu mendukung
aktivitas perekonomian dan wisata di Pulau Karimunjawa atau tidak.
TUJUAN

02
TUJUAN KEGIATAN INI ADALAH :
Mensosialisasikan hasil penelitian daya dukung dan daya tampung
lingkunhan hidup di Pulau Karimunjawa kepada masyarakat dan
stakeholder terkait.
KARAKTERISTIK WILAYAH &
METODE
03
Penelitian dilakukan di Pulau Karimunjawa. Secara geografis Pulau
Karimunjawa terletak antara 5º40’39” – 5º55’00 LS dan 110º 05’57” - 110º
31’15”BT. Secara administratif masuk wilayah Kecamatan Karimunjawa,
Kabupaten Jeparan Jawa Tengah. Letak Taman Nasional Karimunjawa
berjarak 45 mil laut dari Kota Jepara atau 60 mil laut dari Semarang. Keadaan
daerah Kepulauan Karimunjawa merupakan suatu dataran rendah pantai
yang ditumbuhi oleh hutan mangrove. Umumnya pantai berpasir putih dan
sangat landai menjorok ke tengah laut. Fringing reefs mengelilingi pulau-
pulau tersebut dan menyebabkan pantai terlindung dari hempasan
gelombang. Dengan demikian pantai-pantai di Kepulauan Karimunjawa tidak
memiliki bentuk pantai yang curam. Dasar perairan mengandung pasir dan
lumpur. Di tengah perairan banyak terdapat terumbu karang yang muncul ke
permukaan, dua diantaranya yang besar ialah Karang Kapal dan Karang
Katang. Gugusan kepulauan ini dikelilingi oleh perairan Laut Jawa yang tidak
seberapa dalam (55 m).Topografi kawasan Taman Nasional Karimunjawa
terdiri dari dataran rendah yang
METODE
Untuk membuat peta daya dukung dan daya tampung berdasarkan jasa ekosistem
pertama dilakukan interpretasi tutupan lahan terlebuh dahulu. Interpretasi tutupan
lahan dilakukan dengan cara mengamati dan mendelinieasi citra satelit terbaru
tutupan lahan di Pulau Karimunjawa. Untuk memastikan peta yang telah dibuat
agar sesuai dengan kondisi eksisting dilakukan pengecekan atau ground check
lapangan.
Langkah selanjutnya adalah membuat peta ekoregion atau peta bentuk lahan. Peta
bentuk lahan didapatkan dari analisis kondisi topografi dan satuan bentuk lahan di
Pulau Katrimunjawa. Untuk memastikan peta yang telah dibuat agae sesaui dengan
kondisi eksisting dilakukan pengecekan lapangan.
Dari setiap peta yang sudah dibuat baik peta tutupan lahan maupun peta ekoregion
kemudian dilakukan penilaian atau penskoraan untuk setiak jasa ekosistem. Setelah
masing-masing dinilai maka kemudian dioverlay, hasil overlay kemudian dibuat
klasifikasi sejumlah lima kelas fari kelas Sangat Tinggi - kelas Sangat Rendah.
HASIL

04
Beberapa syarat ideal zonasi kawasan konservasi perairan yaitu: (1)
merupakan daerah pemijahan ikan, (2) memiliki kondisi ekologis terumbu
karang yang masih baik, (3) melindungi habitat spesies penting (Ikan,
Karang, Invertebrata, Lamun dan Mangrove), (4) logis dalam pengelolaan,
(5) wilayah yang diusulkan/disetujui oleh masyarakat.
Secara umum, permasalahan mendasar yang dihadapi Taman Nasional
Karimunjawa pada revisi zonasi pertama adalah degradasi sumberdaya
alam, kelembagaan, masyarakat dan pola pemanfaatan sumberdaya alam
(Anonim, 2004). Karakteristik masyarakat Karimunjawa yang sebagian
besar adalah nelayan tangkap, mengakibatkan tingginya ketergantungan
masyarakat terhadap sumberdaya hayati laut. Hal paling utama yang
dirasakan masyarakat saat ini adalah adanya penurunan hasil tangkapan.
Penurunan hasil tangkap diakibatkan oleh pengoperasian alat-alat
tangkap yang memiliki efektifitas daya tangkap yang tinggi dengan
selektifitas yang rendah (Ardiwijaya, et al., 2010).
Tabel Zonasi Taman Nasional Karimunjawa
Setelah melalui tahap persiapan dan analisis data, dapat tersusun suatu
rancangan revisi zonasi yang mencakup zona-zona inti, perlindungan
bahari / rimba, pemanfaatan, budidaya, tradisional, rehabilitasi dan
zona khusus. Penyusunan peta rancangan revisi berdasarkan analisis
dan overlay peta-peta potensi, peta sosial ekonomi dan peta
pengelolaan
Tabel revisi zonasi tata ruang Pulau
Karimunjawa
KESIMPULAN

05
Taman Nasional Karimunjawa sebagai satu-satunya kawasan pelestarian
alam perairan di pantai utara Jawa mempunyai keanekaragaman hayati
yang tinggi yang mutlak dipertahankan sebagai aset daerah daerah
maupun nasional. Zonasi merupakan elemen utama pengelolaan
kawasan Taman Nasional Karimunjawa. Dalam pelaksanaannya zonasi
juga bersifat adaptif dan fleksibel. Zonasi hendaknya mampu
mengakomodir berbagai kepentingan pembangunan yang ada di dalam
dan di sekitar kawasan sehingga menunjang fungsi taman nasional
untuk aktivitas pendidikan, penelitian, menunjang budidaya, pariwisata
dan rekreasi. Dukungan dan peran serta para pihak baik masyarakat
Karimunjawa, dinas terkait, akademisi maupun lembaga swadaya
masyarakat merupakan kunci utama keberhasilan pengelolaan kawasan
Taman Nasional Karimunjawa
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
PBM

Anda mungkin juga menyukai