Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

BAHAN MU - REVISI UPDATE Ira

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

UPDATING

PELAYANAN ANC TERPADU & PENGISIAN BUKU KIA

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia


TUJUAN SESI ANC TERPADU
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

Melakukan pelayanan antenatal


ANC Melakukan deteksi dini
terintegrasi, komprehensif dan
TERINTEGRASI kelainan/penyakit/gangguan
berkualitas, termasuk konseling
yang diderita ibu hamil.
kesehatan dan gizi ibu hamil,
konseling KB dan pemberian ASI.

Memahami pentingnya P4K (Perencanaan


Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) dan
Melakukan rujukan kasus ke fasilitas
Memanfaatkan buku KIA dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem
pelayanan antenatal terpadu rujukan yang berlaku
1 SITUASI KESEHATAN IBU DAN BAYI DI INDONESIA

2 STANDAR PELAYANAN ANC

3 PELAYANAN ANC TERPADU

4 PENGISIAN BUKU KIA

5 PENUTUP
AKI & AKB di Indonesia masih jauh dari target SDG’s
PENYEBAB KEMATIAN IBU, NEONATAL & BAYI
TEMPAT ANC DAN PERSALINAN (Riskesdas 2018)
% TENAGA PEMBERI LAYANAN % TEMPAT PERSALINAN
ANC PEREMPUAN 10-54 TAHUN

13,4
29% 18%
Dokter Sp.OG Praktek RS Swasta
Bidan
0,5 16% 15%
Dokter Rumah RS
Pemerintah
82,4 12% 5%
Bidan Puskesmas/ Klinik
Pustu/Puslin
g
0,5
Perawat
4% 1%
Polindes/ Praktek
Tidak ANC 3,1 Poskesdes Dokter
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
4 1
PENGUATAN TATA KELOLA PENINGKATAN AKSES LAYANAN
Penguatan upaya promotif & preventif BAGI IBU DAN BAYI
di Puskesmas, pelacakan- Meningkatkan jumlah kunjungan
pencatatan-pelaporan kematian ibu ANC dari 4x menjadi 6x, persalinan di
dan bayi, audit maternal perinatal fasilitas pelayanan kesehatan,
(AMP), pemantauan wilayah meningkatkan kunjungan PNC dari 3x
setempat, pengawasan implementasi menjadi 4x.
regulasi.
STRATEGI
INTERVENSI 2
3 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KESEHATAN
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Penguatan antenatal, persalinan, dan
Anak, Pemberdayaan masyarakat dlm postnatal termasuk pelayanan KB PP,
persiapan kehamilan, Kelas ibu hamil pelayanan kes bayi sesuai standar,
dan ibu balita, Posyandu, peningkatan kapasitas dokter umum
pemanfaatan dana desa, peran PKK terkait yankes ibu & bayi, pengampuan
perencanaan persalinan dan & pembinaan dari 13 RS Vertikal dan
pencegahan komplikasi (ambulan 4 RSUD terpilih, peningkatan skrining
desa, donor darah) masalah kesehatan ibu dan bayi.
SPM TERKAIT KESEHATAN KELUARGA
PP 2/ 2018 TENTANG SPM BIDANG KESEHATAN
PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG KESEHATAN

NO PERNYATAAN STANDAR NO PERNYATAAN STANDAR


1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal 8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
sesuai standar. kesehatan sesuai standar.
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai 9 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan
standar. kesehatan sesuai standar.
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. 10 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar.
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
11 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining standar.
kesehatan sesuai standar.
12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun pemeriksaan HIV sesuai standar.
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
Pelayanan kesehatan ibu hamil
PERNYATAAN STANDAR STANDAR KUANTITAS
Setiap ibu hamil mendapatkan Standar kuantitas adalah Kunjungan 6 kali selama periode kehamilan dengan ketentuan:
pelayanan antenatal sesuai 1. Dua kali pada trimester pertama.
standar. Pemerintah Daerah 2. Satu kali pada trimester kedua.
tingkat kabupaten/kota wajib 3. Tiga kali pada trimester ketiga
memberikan pelayanan
kesehatan ibu hamil sesuai STANDAR KUALITAS
standar kepada semua ibu Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T, meliputi:
hamil di wilayah kerja tersebut 1. Pengukuran berat badan.
dalam kurun waktu satu tahun. 2. Pengukuran tekanan darah.
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
Pelayanan antenatal sesuai 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
standar meliputi: 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
1. Standar kuantitas. 6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
2. Standar kualitas. 7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
8. Tes Laboratorium.
9. Tatalaksana/penanganan kasus.
10. Temu wicara (konseling).
% ibu hamil mendapatkan Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar di x 100 %
pelayanan kesehatan ibu hamil wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja kab/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
Rekomendasi Untuk Tenaga Kesehatan yang Menangani Pasien
COVID-19 terutama tenaga kesehatan yang Hamil

1. Penggunaan APD sesuai standar dan tetap lakukan protokol pencegahan penularan COVID
19
2. Penularan COVID-19 terjadi melalui kontak, droplet dan airborne. Sehingga perlu dijaga
proses penularan ini tidak terjadi pada pasien dan tenaga kesehatan
3. Lakukan jaga jarak terhadap pasien
4. Segera menginfikan kepada tenaga penanggungjawab infeksi di tempat kerja apabila
kedatangan ibu hamil yang diduga atau telah terkonfirmasi COVID-19
5. Tempatkan pasien yang diduga atau terkonfirmasi COVID-19 di ruangan khusus (ruangan
isolasi) yang telah disiapkan di fasilitas pelayanan kesehatan, jika ruangan ini tidak ada
maka pasien harus segera dirujuk
PELAYANAN PADA MASA PANDEMI

Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3


2 kali 1 kali 3 kali

- Pemeriksaan oleh dokter Tindaklanjut sesuai hasil - Pemeriksaan oleh dokter


minimal 1x skrining minimal 1x
- Skrining faktor risiko - Tindak lanjut sesuai hasil
- Jika ibu hamil datang skrining dan skrining risiko
pertama kali ke bidan persalinan untuk
maka bidan tetap menetapkan faktor risiko
melakukan pelayanan ANC persalinan dan kebutuhan
seperti biasa, kemudian rujukan
merujuk ibu hamil ke
dokter untuk menjalani
skrining
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan P4K di Masa Pandemi
ANC

10T

Pemeriksaan ANC dilaksanakan minimal 6x selama


Pemeriksaan dokter 1x
DOKTER 1x pada masa kehamilan
pada Trimester 3 (untuk
Trimester 1 Trimester Trimester Trimester deteksi komplikasi
(untuk skrining 1 2 3 kehamilan/mempersiapka
kesehatan ibu n rujukan persalinan jika
seutuhnya)
2x 1x 3x perlu)

Notes: Pedoman ANC, Pedoman PPIA, buku KIA


Alur Pelayanan A N C pada m a s a Pandemi
Pelayanan ANC pada ibu hamil Rujukan ibu hamil dengan
dengan suspek/terkonfirmasi suspek/terkonfirmasi COVID-19
COVID-19
Rekomendasi khusus pemberian pelayanan ANC kepada - Perinsip utama dalam mekanisme rujukan adalah
ibu hamil berstatus suspek atau terkonfirmasi COVID-19: menyiapkan rujukan terencana bagi ibu hamil yang
a. Ibu hamil terkonfirmasi COVID-19 harus segera membutuhkan, bergabung dengan sistem pelayanan
dirawat di rumah sakit gawat darurat (SPGDT) si jari emas;
b. Investigasi laboratorium rutin seperti tes darah dan - Rujukan terencana ditujukan bagi:
urinalisis tetap dilakukan a. Ibu hamil dengan faktor risiko persalinan dirujuk ke
c. Pemeriksaan rutin USG untuk sementara waktu RS untuk menjalani penatalaksanaan risiko atau
dapat ditunda sampai ada rekomendasi episode komplikasi persalinan
isolasinya berakhir: pemantauan selanjutnya b. Ibu hamil dengan faktor risiko Covid-19; skrining
dianggap sebagai kasus risiko tinggi faktor risiko persalinan dilakukan dirumah sakit
d. Perawatan antenatal lanjutan pasca perawatan rujukan
dilakukan 14 hari setelah periode penyakit akut c. Ibu hamil dengan status suspek dan terkonfirmasi
berakhir: Pemeriksaan USG antenatal untuk Covid-19
pengawasan pertumbuhan janin dilakukan 14 hari d. Jika tidak ada faktor risiko yang membutuhkan
setelah resolusi penyakit akut rujukan terencana, pelayanan antenatal selanjutnya
dapat dilakukan di FKTP
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Masalah
• Ibu hamil berisiko
• Ibu Hamil dengan Komplikasi Kebidanan • Penanganan lebih
• Ibu Hamil dengan masalah gizi lanjut sesuai
• Ibu Hamil dengan HIV-AIDS, Sifilis / IMS masalah
Ibu Hamil
• Ibu Hamil

Lainnya dan Hepatitis
Ibu Hamil dengan Malaria
sehat
• Ibu Hamil dengan TB
• Ibu Hamil dengan PTM (Hipertensi, DM dan
• Persalinan
Thalasemia)
Rujuk Aman
ANC •

Ibu Hamil dengan masalah Kejiwaan
Ibu Hamil dengan masalah Kecacingan

Note : Walaupun dirujuk,


bidan penanggung jawab wilayah tetap melakukan
pemantauan
* : dalam proses penjajagan
INTEGRASI BERBAGAI PROGRAM DALAM
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

1. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Anemia dan KEK)


2. Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA), Eliminasi
Sifilis/IMS Lainnya dan Pencegahan Penularan Hepatitis dari Ibu ke
Anak
3. Pencegahan Malaria Dalam Kehamilan (PMDK)
4. Penatalaksanaan TB dalam kehamilan (TB-ANC)
5. Pelayanan ANC dengan Riwayat Hipertensi
6. Pelayanan ANC dengan Riwayat Diabetes
7. Pelayanan ANC dengan Riwayat Thalasemia
8. Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil
9. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
10. Penanggulangan Cacingan pada Ibu Hamil 21
1
Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan yang direkomendasikan sesuai IMT
Kenaikan BB total selama kehamilan Laju kenaikan BB pada trimester III (rentang
IMT pra hamil (kg/m2) (kg) rerata kg/minggu)
Gizi Kurang / KEK (<18.5) 12.71 — 18.16 0.45 (0.45 — 0.59)
Normal (18.5 - 24.9) 11.35 — 15.89 0.45 (0.36 — 0.45)

Kelebihan BB (25.0-29.9) 6.81 — 11.35 0.27 (0.23 — 0.32)

Obes (³30.0) 4.99 — 9.08 0.23 (0.18 — 0.27)

Rekomendasi WHO tentang Pengelompokan Anemia (g/dL) Berdasarkan


Umur
Populasi Tidak Anemia Ringan Anemia Sedang Berat
Anak 6-59 bulan 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Anak 5-11 tahun 11,5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0
Anak 12-14 tahun 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
WUS tidak hamil 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
Ibu hamil 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Laki-laki ³ 15 tahun 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 < 8,0
22
Ibu hamil harus mengonsumsi beraneka ragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang
seimbang. Pesan gizi seimbang yang khusus untuk ibu hamil, antara lain:

1. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan yang lebih banyak


2. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
3. Minum air putih yang lebih banyak
4. Batasi Konsumsi Kafein

Pemberian Kalsium pada Ibu Hamil


Pada daerah dengan intake kalsium yang rendah direkomendasikan pemberian suplementasi
tablet kalsium pada ibu hamil sebesar 1.500 -2.000 mg secara oral dibagi dalam 3x pemberian
per hari. Interaksi dapat terjadi antara suplemen besi dan kalsium. Oleh karena harus ada jarak
pemberian selama beberapa jam. Pemberian tablet kalsium untuk mengurangi risiko
preeklampsia.

Penanggulangan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil


Penanggulangan ibu hamil KEK seharusnya dimulai sejak sebelum hamil bahkan sejak usia
remaja putri. Upaya penanggulangan tersebut membutuhkan koordinasi lintas program dan
perlu dukungan lintas sektor, organisasi profesi, tokoh masyarakat, LSM dan institusi lainnya.
ALUR PELAYANAN GIZI PADA IBU HAMIL
IBU HAMIL

ANC Terpadu

Normal Gizi Kurang/ Anemia Hb < 11 KEK + Anemia KEK + Penyakit


KEK

• Edukasi • Edukasi • Edukasi Tatalaksana tatalaksana


• Konseling • Konseling • Konseling Bumil KEK dan Bumil KEK dan
• Pantau BB • Pantau BB • TTD 2 Tablet/Hr Tatalaksana Tatalaksana
• Pantau Janin • Pantau Janin • Pantau BB Anemia Penyakit
• PMT 1 Bulan • Pantau Janin

Ditangani sesuai standar


Dirujuk bila Hb < 10g/dl kenaikan
BB
< 1 kg/bl (T1) dan < 2kg (T2 dan 3)
2 Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu Ke Anak
(Permenkes No. 52 Tahun 2017)
IBU HAMIL

KUNJUNGAN ANTENATAL ALUR PEMERIKSAAN UMUM PPIA


Anamnesa (HIV, SIFILIS DAN HEPATITIS B)
Pemeriksaan 10T:
T1: Tinggi & Berat Tes HIV, Sifilis &
Badan Hep B bersama HIV (-)
T2: Tekanan Darah dengan Sifilis (-) Pertahankan

T3: status Gizi (ukur pemeriksaan lab Hepatitis B (-)


LiLa) lainnya Ulangi tes
Bumil + pasangan
T4: TFU bila
Positif HIV - Sifilis - Hepatitis B berisiko
T5: Tentukan DJJ minimal 3
bulan
T6: status imunisasi
• Pengobatan (ART) • Pengobatan • Pengobatan
T7: Tablet Fe • Kondom • Kondom • Kondom
• Trace Pasangan • Trace Pasangan • Trace Pasangan
T8: Tes Lab • IO Lain • Comorbid Lain • Comorbid Lain

T9: Tatalaksana
T10: Temu wicara Konseling kehamilan dan kelas Ibu Hamil, perencanaan kehamilan,
Edukasi & konseling persiapan persalinan, pemberian makanan,
pemeliharaan kesehatan, imunisasi, kepatuhan pengobatan.
Konseling pasangan keluarga
Life skill Education
A l u r Pencegahan P e n u l a r a n HIV dan S i f i l i s Selama Kehamilan
ALUR PENCEGAHAN DAN RUJUKAN HEPATITIS B SELAMA KEHAMILAN
3

Perlu penguatan bagi daerah endemis :


Penentuan sasaran di daerah endemis, pemantauan pelaksanaan
pemeriksaan RDT, pengawasan pemakaian kelambu, pemakaian obat
dengan kina dan ACT, termasuk penguatan pencatatan dan pelaporan
4
Pada kunjungan pertama ANC semua ibu hamil dilakukan :
•Skrinning gejala dan tanda TBC:
1. Apakah ada batuk lama (2 minggu atau lebih)?
2. Apakah ada batuk berdarah?
3. Apakah ada demam dan lemas?
4. Apakah ada berkeringat malam tanpa aktivitas?
5. Apakah terjadi penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas?
6. Apakah ada gejala TB Ekstra Paru (kelenjar, tulang, kulit, dll)?
7. Apakah ada kontak serumah atau kontak erat dengan pasien TB?
•Apabila hasil skrining menunjukkan gejala TB, maka ibu hamil dirujuk ke Poli TB untuk tatalaksana lebih
lanjut.

Pemberian obat sama dengan OAT pasien umum, Amikasin, Streptomisin,


Etionamid/Protionamid TIDAK DIREKOMENDASIKAN untuk pengobatan
tuberkulosis pada ibu hamil
Bidan tetap melakukan pemantauan minum OAT pada ibu hamil bersama
dengan petugas TB
5
• Pada ibu hamil dengan riwayat Hipertensi
dilakukan untuk menentukan stratifikasi faktor risiko
skrining
hipertensi kehamilan dan rencana
pada
penanggulangannya. dilakukan pada kehamilan <20
• minggu
Skrining dan tetap dilakukan apabila ibu hamil K1 nya
preeklamsi
pada kehamilan >20 minggu
• Skrining preeklampsia selama masa kehamilan wajib
dilakukan pada layananan kesehatan primer.
• Setiap ibu hamil melakukan asuhan antenatal, catat
tanggal dan hasil pemeriksaan tekanan darah di kolom
yang tersedia.
• Perhitungan mean arterial pressure (MAP) harus dilakukan
bersamaan dengan pemeriksaan tekanan darah. Jika hasil
MAP lebih dari 90 maka risiko preeklampsia meningkat
dan lakukan rujukan.
• Jika didapatkan tanda centang di dua kotak kuning dan
atau 1 kotak merah maka ibu berisiko mengalami
preeklamsia dan lakukan segera lakukan rujukan ke
dokter spesialis obsgin.
6 PELAYANAN ANTENATAL DENGAN RIWAYAT
DIABETES
Hiperglikemia yang terdeteksi pada kehamilan harus ditentukan klasifikasinya
sebagai salah satu di bawah ini:

Klasifikasi Diabetes Mellitus :


• Diabetes mellitus tipe 2 dengan kehamilan atau
• Diabetes mellitus gestasional

32
7
• Setiap pasangan yang memiliki sifat atau riwayat keluarga Thalassemia, dan berencana memiliki anak
dianjurkan untuk melakukan skrining saat pertama kali kunjungan ANC.
• Jika ibu merupakan pembawa sifat atau ”carrier” Thalasemia, maka skrining kemudian dilanjutkan pada
ayah janin dengan teknik yang sama.
• Jika ayah janin normal maka skrining janin (pranatal diagnosis) tidak disarankan.
• Jika ayah janin merupakan pengidap atau ”carrier” Thalasemia maka disarankan mengikuti konseling
genetik dan jika diperlukan melanjutkan pemeriksaan skrining pada janin (pranatal diagnosis).
• Pemeriksaan bayi baru lahir tidak umum dilakukan tetapi dapat dilakukan bila kedua orangtuanya adalah
pembawa sifat Thalassemia.
• Untuk pasangan dengan yang salah satunya “carrier”, atau keduanya “carrier” atau salah satunya
penyandang atau keduanya penyandang diberikan edukasi komprehensive tentang kondisi yang mungkin
dialami oleh anak yang akan dilahirkan.
• Diagnosis Prenatal adalah kegiatan pemeriksaan yang bertujuan mendiagnosis janin apakah menderita
Thalasemia mayor/minor/normal.
• Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada janin dari pasangan yang keduanya adalah pembawa sifat
Thalassemia.
8 PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA IBU HAMIL

 Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining kesehatan jiwa ibu hamil
 Stres
 Gangguan Kecemasan Menyeluruh
 Gangguan Panik
 Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)
 Gangguan Somatoform
 Gangguan Stres Paska Trauma
 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan NAPZA
 Gangguan Depresi
 Gangguan Skizofrenia

Jika melalui deteksi dini dan wawancara klinis diduga terdapat masalah kejiwaan bagi ibu hamil, maka petugas
kesehatan dapat menggunakan :
• instrumen Strength Difficulties Questionnaire-25 (SDQ-25) untuk ibu hamil berusia di bawah 18 tahun,
guna
mendeteksi kecemasan dan depresi (Ibu hamil mengalami gangguan jiwa jika pernyataan YA ≥ 6),
gangguan
• instrumenjiwa bila pertanyaan no 1 sampai (SRQ-29)
20 terdapat ≥ 6 ibu
yang pernyataannya YA untuk cemas
Ibudan depresi,
pertanyaan Self Reporting
no 21 Questionnaire-29
untuk menskrining untuk
penggunaan NAPZA, hamil
pertanyaan berusia di atas
No. 22-24 18menskrining
untuk tahun, hamil mengalami
gangguan psikotik,
dan pertanyaan no 25-29 untuk menskrining gangguan stres paska trauma. 34
KUESIONER SDQ
9 PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN
IMUNISASI

 Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan skrining status imunisasi Td ibu hamil,
apabila diperlukan, diberikan imunisasi pada saat pelayanan antenatal

Tujuan :
 Untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi
baru lahir
 Melengkapi status imunisasi Tetanus

 Petugas harus memahami tentang: penentuan status immunisasi


Tetanus dan pencatatannya bagi pengelola KIA maupun petugas
Immunisasi
39
Skrining Status Imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus dan difteri
toksoid (Td) bila diperlukan
Sebelum pemberian imunisasi Td pada WUS termasuk ibu hamil harus dilakukan skrining status T terlebih
dahulu. Pemberian imunisasi Td dilakukan apabila belum mencapai status T5

Anamnesa Status T Pemberian imunisasi Td


Belum pernah mendapat imunisasi yang Diberikan imunisasi pada kunjun-gan K1, kemudian diberikan kemba-li
T0
mengandung T sama sekali dengan interval minimal 4 minggu dan 6 bulan
Pernah mendapat imunisasi yang mengandung T Diberikan imunisasi pada kunjun-gan K1, kemudian diberikan kemba-li
T1
satu kali dengan interval 6 bulan

Pernah mendapat imunisasi yang mengandung T


dua kali dengan interval minimal 4 minggu T2 Diberikan imunisasi pada kunjun-gan K1

Pernah mendapat imunisasi yang mengandung T


tiga kali dengan interval minimal yang sesuai T3 Diberikan imunisasi pada kunjun-gan K1

Pernah mendapat imunisasi yang mengandung T


empat kali dengan interval yang sesuai T4 Diberikan imunisasi pada kunjun-gan K1

Sudah mendapat imunisasi yang mengandung T


sebanyak T5 Tidak perlu diberikan imunisasi
5 kali dengan interval yang sesuai
10 PELAYANAN ANTENATAL TERPADU DENGAN
PENANGGULANGAN CACINGAN PADA IBU HAMIL
 Infeksi cacing atau cacingan pada ibu hamil → gangguan gizi berupa kekurangan kalori dan protein
serta
kehilangan darah (anemia) → kompilkasi pendarahan karena anemia kronis

 Mengakibatkan terjadinya BBLR

Tiga jenis
cacing yang
umumnya menginfeksi
manusia
dan
memberikan dampak yaitu:
Ascaris lumbricoides (cacing gelang),
Ancylostoma duodenale (cacing tambang) dan
Trichiuris trichiura (cacing cambuk).
1. Ibu hamil dengan pemberian Fe masih tetap anemia dilakukan pemeriksaan tinja. Jika hasil positif diberikan
obat cacing secara selektif.
2. Skrining (pemeriksaan tinja) bagi ibu hamil yang mengalami gejala Cacingan atau anemi pada saat kunjungan
Penutup

1. PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR secara komprehensif dan berkualitas


dapat memberikan PERLINDUNGAN secara menyeluruh terhadap ibu dan
bayinya selama proses kehamilan.

2. Dalam pelayanan antenatal, tenaga kesehatan harus mampu mendeteksi


dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, mampu melakukan
intervensi secara adekuat termasuk intervensi pada kelompok sasaran dan
termasuk KUNJUNGAN RUMAH kepada ibu hamil bila tidak datang ke
fasyankes
3. Pemberian TTD bumil sesuai standar dapat mencegah anemia pada ibu
hamil, sepsis puerpuralis, BBLR dan kelahiran prematur

4. Diperlukan DUKUNGAN dan KOMITMEN yang kuat dari berbagai


pihak dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan merata diseluruh wilayah Indonesia
AYO SIAPKAN IBU SEHAT – GENERASI CERDAS DAN UNGGUL
MENUJU INDONESIA MAJU

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai