Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Mop 1-4

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN OPERASIONAL

OLEH : NURINAYA, ST., MM

IV. PERENCANAAN KAPASITAS


KAPASITAS ??

• Hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput) atau jumlah


unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi
oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. (Jay
Heizer dan Barry Render Manajemen Operasi Edisi ketujuh 2006)
• Jumlah output maksimum yang dapat diproduksi/dihasilkan oleh
suatu fasilitas selama periode atau selang waktu tertentu.
Biasanya dinyatakan dalam bentuk unit produk yang dihasilkan per
satuan waktu.
• Misal: 5 unit mobil/hari, 6 pasien/ jam
• Kapasitas menentukan besarnya biaya tetap dan menentukan
apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada
berlebihan
Jenis-jenis Kapasitas
Jenis-jenis Kapasitas

• Kapasitas Desain: Menunjukkan output maksimum pada


kondisi ideal dimana tidak ada produk yang rusak atau
cacat . (jumlah baja yang dapat diproduksi setiap minggu,setiap bulan atau
setiap tahun).
• Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada
tingkat operasi tertentu. Pada umumnya kapasitas efektif
lebih rendah dari pada kapasitas desain. Kapasitas efektif
sering kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena
fasilitas yang ada mungkin telah didesain untuk versi
produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda
daripada yang sekarang sedang diproduksi.
• Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat
dihasilkan oleh fasilitas produksi. Kapasitas aktual sedapat
mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif.
“Gap” kapasitas
Horizon waktu
• Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun) merupakan sebuah
fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang memilki lead
time panjang.
• Kapasitas jangka menengah (3 hingga 18 bulan) Hal ini
merupakan tugas perencanaan keseluruhan. Dapat berupa
 ditambahkan peralatan, karyawan dan jumlah shift, dapat pula
dilakukan subkontrak, dan dapat juga menggunakan persediaan. 
• Kapasitas jangka pendek (biasanya hingga 3 bulan) perhatian
utama terletak pada penjadwalan tugas, penjadwalan karyawan
dan pengalokasian mesin.  Sangat sulit untuk mengubah
kapasitas jangka pendek, sehingga biasanya digunakan kapasitas
yang sudah ada.
Utilisasi & Efisiensi
• Keputusan – keputusan yang menyangkut kapasitas produksi
harus mempertimbangkan faktor – faktor ekonomis fasilitas
produksi tersebut, termasuk di dalamnya efisiensi dan
utilisasinya.

UTILISASI (UTILIZATION)
Utilisasi : persentase dari kapasitas design yang sesungguhnya
telah dicapai.
Output Aktual
Utilisasi =
Kapasitas Desain
EFISIENSI
Efisiensi : persentase dari kapasitas efektif yang sesungguhnya
telah dicapai.
Output Aktual
Efisiensi =
Kapasitas Efektif
• Dik:
desain capacity: 100 mobil/minggu
kapasitas effektif: 85 mobil/minggu
Kapasitas aktual: 68 mobil/minggu

Utilitas = output aktual/ kapasitas desain


= (68 / 100) x 100%
= 68%

Effisiensi = output aktual/kapasitas efektif


= (68 / 85) x 100%
= 80%

o Dik :
Perush roti memproduksi 150.000 roti. Kapasitas efektif 175.000 roti.
Pabrik berproduksi 7 hari seminggu dengan 3 giliran kerja masing-masing 8 jam.
Perush tersebut dirancang untuk memproduksi 1200 roti per jam.
Hitung kapasitas design. Utilisasi dan efesiensinya.

Kapasitas Desain = (7 hari x 3 giliran kerja x 8 jam) x 1.200 roti/jam = 201.600 unit
Utilisasi = output aktual / kapasitas desain
= 150.000 / 201.600 = 74,4 %
Efisiensi = output aktual / kapasitas efektif
= 150.000 / 175.000 = 85,71%
Perencanaan Kebutuhan Kapasitas

• Agar  dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan


kapasitas untuk menanggapi naik turunnya
permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan
dan merencanakan perubahan – perubahan
cenderung terjadi tiba – tiba dan drastic, sehingga
akan lebih memakan waktu.
• Forecast dilakukan untuk menyusun skedul produksi
induk (master production schedule)dan untuk
mengecek permintaan kapasitas diwaktu yang akan
datang dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia.
Mengelola Permintaan
Walaupun terdapat peramalan, namun dapat terjadi ketidakcocokan antara
permintaan aktual dan kapasitas yang tersedia.
• Permintaan melebihi kapasitas
Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi
permintaan dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan lead
time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal
• Kapasitas melebihi permintaan
Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin menginginkan
untuk merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau
pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar
melalui perubahan produk.
• Penyesuaian pada permintaan musiman
Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan merupakan
tantangan yang lain pada kapasitas.  Dalam beberapa kasus, manajemen
merasa terbantu jika dapat menawarkan produk dengan pola permintaan
yang saling melengkapi
METODE
• Analisa Titik Impas (Break Even Point Analysis)
Cara menemukan sebuah titik dalam satuan mata
uang dan unit dimana biaya sama dengan
keuntungan. Perusahaan harus beroperasi di atas
tingkat ini untuk mencapai keuntungan.
Dengan mengetahui break even ini diharapkan
pada volume penjualan berapa perusahaan
mencapai titik impasnya, yaitu tidak rugi ataupun
tidak untung.

• Pohon Keputusan (Decision Tree)


Analisis BEP

Analisis ini memerlukan estimasi mengenai biaya-biaya,


diantaranya:
Biaya tetap (fixed cost):
Biaya yang tetap ada meskipun tidak ada unit yang
diproduksi.
Contoh :biaya pajak bumi dan bangunan, bunga kredit,
dan gaji pimpinan.
Biaya variabel (variable cost):
Biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang
diproduksi.
contoh :biaya tenaga kerja langsung, biaya material.
Pendapatan : diasumsikan berbentuk linier dimana
besarnya bertambah sesuai dengan pertambahan volume
penjualan.
Rumus analisa BEP single product
• Rumus Break Event Point (BEP) untuk single product adalah:

Dimana :
BEP x = titik impas dalam unit
BEP $ = titik impas dalam mata uang
F = fixed cost (biaya tetap)
V = variable cost (biaya variabel)/unit
P = Harga/unit (setelah semua potongan)
X = jumlah unit yang diproduksi
Rumus analisa BEP Multy product
Rumus BEP untuk multiple product adalah:

Dimana :
BEP $ = titik impas dalam mata uang
F = fixed cost (biaya tetap)
V = variable cost (biaya variabel)/unit
P = Harga/unit (setelah semua potongan)
i = produk
W = persentase setiap produk dari total penjualan
BEP single Product
Dik :
Biaya tetap $10.000
Biaya pekerja langsung $1,50/unit
Bahan $ 0,75/unit
Harga jual $4/unit
Berapa BEPx dan BEP$?
Jawab :
BEP multi produk

Penjualan harian total (52 minggu masing-masing 6 hari)

Berapa titik impas untuk penjualan sandwich ??


Pohon Keputusan
• Pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam
manajemen operasional. Untuk mengambil atau membuat
keputusan perencanaan kapasitas yang sukses terhadap
permintaan yang tidak pasti, maka diperlukan pohon keputusan.
Jadi, pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para
manajer membuat serangkaian yang melibatkan peristiwa
ketidakpastian.
• Kriteria yang paling sering digunakan untuk menganalisis pohon
keputusan adalah EMV (Expected Monetary Value). EMV adalah
nilai uang yang diperkirakan. Satu langkah awal analisis ini
adalah menggambarkan pohon keputusan dan menetapkan
konsekuensi finansial dari semua hasil untuk masalah tertentu.
Menganalisis masalah menggunakan pohon keputusan mencakup lima
langkah, yaitu:

1.      Mendefinisikan masalah


2.      Menggambar pohon keputusan
3.      Menentukan peluang bagi kondisi alami
4.      Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi alternatif
keputusan dan kondisi alami yang mungkin
5.     Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik
kondisi alami. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari
belakang ke depan (backward), yaitu memulai dari sisi kanan pohon
terus menuju ke titik keputusan di sebelah kirinya.
Pohon keputusan
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan
untuk menambah kapasitasnya. Alternatif pertama tidak
melakukan pembangunan, membangun pabrik kecil, membangun
pabrik sedang, atau membangun pabrik besar. Jika pabrik besar
dibangun akan memberikan keuntungan $100.000, dan jika tidak
menguntungkan akan menghasilkan kerugian $90.000. Pabrik
berukuran sedang akan menghasilkan laba $60.000 jika tidak
menguntungkan akan menghasilkan kerugian $10.000. Pabrik
kecil jika dibangun akan mengjhasilkan laba $40.000 dan jika tidak
menguntungkan akan menghasilkan kerugian $5000.
Hasil penelitian memperkirakan akan terdapat kemungkinan
sebesar 0,4 bahwa pasar menguntungkan yang berarti 0,6 pasat
tidak menguntungkan.
Dari informasi ini buat pohon keputusan dan alternatif mana yang
akan dipilih yang menghasilkan nilai uang yang diperkirakan
(expected monetary value, EMV).
EMV pabrik besar = (0,4)($100.000) + (0,6)($-90.000)= -$14.000
EMV pabrik sedang = (0,4)($60.000) + (0,6)($-10.000)= +$18.000
EMV pabrik kecil = (0,4)($40.000) + (0,6)($-5.000)= +$13.000
EMV (tidak membangun) = $0

Berdasarkan nilai EMV, perusahaan harus membangun pabrik berukuran sedang


Model Linear Programming
Linear programming merupakan suatu model umum yang
dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian
sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah
tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih
atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan
dilakukannya, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan
sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Secara
sederhana, dapat digambarkan sebuah contoh keadaan bagian
produksi suatu perusahaan yang dihadapkan pada masalah
penentuan tingkat produksi masing-masing jenis produk
dengan memperhatikan batasan faktor-faktor produksi :
mesin, tenaga kerja, bahan mentah, dsb untuk memperoleh
tingkat keuntungan maksimal atau biaya yang minimal.
Model Linier Programming
Metode Grafis
1. Sebuah perusahaan bermaksud membuat 2 jenis produk,
yaitu sepatu dan sandal. Untuk membuat kedua produk
tersebut tersedia 2 unit kerja yaitu unit kerja A & B. Jam kerja
yang tersedia pada unit kerja A = 15 jam dan unit kerja B = 10
jam. Setiap sepatu dikerjakan 3 jam di unit kerja A & 5 jam di
unit kerja B. Setiap sandal dikerjakan 5 jam di unit kerja A & di
unit kerja B = 2 jam. Keuntungan setiap sepatu Rp 150.000/psg
& sandal Rp 80.000/psg. Berapa sebaiknya jumlah sepatu &
sandal diproduksi serta berapa hasil penjualannya?
Max Z =15000X1 + 8000X2
f.K = 3X1 + 5X2 ≤ 15 A dimana X1, X2 ≥0
5X1 + 2X2 ≤ 10 B
X1 = sepatu , X2 = Sandal
3X1 + 5X2 = 15 5X1 + 2X2 = 10
Misal : X1 = 0 , X2 = 3 Misal : X1 = 0 ,
X2 = 5
X2 = 0 , X1 =5 X2 = 0 ,
X1 = 2
3X1 + 5X2 = 15 (x5)
5X1 + 2X2 = 10 (x3)
15X1 + 25X2 = 75
15X1 + 6X2 =30
19X2 =45
X2 = 45/19
= 2,37

3X1 + 5X2 = 15
3X1 + 5(2,37) = 15
3X1 = 15 -11,85
X1 = 3,15/3
= 1,05 B (1,05 ; 2,37)
Kapasitas yang dibuat
Sepatu = 1,05 unit
Sandal = 2,37 unit
Max Z = 150.000X1 + 80.000X2
= 150.000 (1,05) + 80.000 (2,37) = 347.100

Anda mungkin juga menyukai