Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

B.Indonesia Kel 2. Modul 4 Dan 5

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 2

modul 4 dan 5
Kelompok 2
ade Irma 836424764
hariro 836425085
nurul saidah 836424757
novianti 836425702
siti azaza almas 836425007
ilhamudin 836424954
Kegiatan belajar 1
hakikat kurikulum
A. Pengertian Kurikulum
Dalam pengertian yang sempit kurikulum adalah rencana pelajaran disekolah. Secara luas pengertian kurikulum
dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu :
 Menurut John Dewey kurikulum sesungguhnya tidak lain dari pengalaman, pengalaman ras, dan pengalaman
anak yang direkonstruksi terus menerus menjadi sejumlah pengetahuan atau bidang studi.
 Menurut Franklin Bobbit kurikulum dirumuskan (a) sebagai keseluruhan pengalaman, baik pengalaman
langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan perkembangan kesanggupan-kesanggupan individu, (b)
serangkaian pengalaman pendidikan yang dipergunakan oleh sekolah untuk menyempurnakan perkembangan
anak.
 Menurut Caswell dan Campbell kurikulum adalah semua pengalaman yang dimiliki anak di bawah bimbingan
guru.
 Menurut Ralph Tyler kurikulum sebagai semua pengalaman belajar yang direncanakan dan diarahkan oleh
sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.
 Menurut Krug kurikulum terdiri dari semua alat pengajaran yang dipakai sekolah untuk memberi kesempatan
belajar kepada siswa menuju tujuan belajar yang dikehendaki.

3
 Menurut Hilda Taba kurikulum tersusun dari unsur-unsur tertentu.
 Menurut Johnson kurikulum suatu rangkaian hasil belajar yang diinginkan.
 Menurut Robert Gagne kurikulum sebagai suatu rangkaian unit bahan yang disusun sedemikian rupa sehingga
setiap unit dipelajari secara utuh, dengan syarat kecakapan dan kemampuan yang terdapat dalam tujuan unit
sebelumnya harus dikuasai oleh anak terlebih dahulu.
 Menurut Harnack kurikulum meliputi semua pengalaman belajar dan mengajar yang terpimpin dan diarahkan
oleh sekolah.
 Menurut Hass kurikulum adalah semua pengalaman individu anak dari suatu program pendidikan yang tujuannya
mencapai tujuan umum maupun tujuan yang spesifik yang direncanakan dalam rangka teori, riset atau praktik
profesional masa lalu dan sekarang.
 Dalam UU Pendidikan No.2 tahun 1989 disebutkan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pendoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa pandangan baru tentang kurikulum dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa.
Adapun pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaaan dan kemampuan daerah

4
Ragam kurikulum dapat ditinjau dari beberapa segi. Secara umum Goodlad (dalam Kaber, 1988) membedakan lima jenis
kurikulum, seperti berikut ini :

1. Kurikulum Ideal
2. Kurikulum Formal
3. Kurikulum “Bayangan”
4. Kurikulum Operasional
5. Kurikulum Pengalaman

Sedangkan Galtthorn membedakan kurikulum menjadi tujuh jenis sebagai berikut :

6. Kurikulum Rekomendasi,
7. Kurikulum Tertulis
8. Kurikulum Dukungan
9. Kurikulum yang diajarkan
10. Kurikulum yang diuji
11. Kurikulum yang dipelajar
12. Kurikulum yang tersembunyi

5
b. Fungsi dan tujuan kurikulum
 Bagi sekolah fungsi kurikulum dapat dibedakan menjadi dua :

1. Bagi sekolah yang bersangkutan, kurikulum berfungsi :


a. Alat untuk mencapai tujuan.
b. Pedoman bagi guru dalam menyusun dan mengorganisasikan pengalaman belajar siswa, serta sebagai pedoman
mengevaluasi perkembangan siswa.
c. Pedoman supervisi bagi kepala sekolah yaitu untuk memperbaiki/menciptakan situasi belajar yang baik dan membantu
guru memperbaiki situasi belajar, serta sebagai pendoman dalam pengembangan kurikulum dan sebagai pedoman
mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.

2. . Bagi sekolah tingkat diatasnya, kurikulum berfungsi :


a. Untuk keseimbangan proses pendidikan.
b. penyiapan tenaga baru.

 Bagi anak didik fungsi kurikulum yaitu diharapkan mereka akan mendapat sejumlah pengetahuan dan kecakapan yang
baru yang dapat dikembangkan dan melengkapi bekal hidup mereka setelah terjun dalam masyarakat.

6
Bagi masyarakat fungsi kurikulum yaitu :

 Dengan memahami kurikulum orang tua akan mengetahui program-program apa saja
yang akan dilaksanakan oleh sekolah. Untuk memperlancar pelaksanaan program
tersebut orang tua perlu juga memikirkan sarana apa saja yang diperlukan. Demi
keberhasilan anak-anaknya orangtua bersedia membantu sekolah untuk mengadakan
sarana-sarana tersebut di bawah koordinasi Ketua Komite Sekolah (dahulu BP3).

 Bagi pemakai lulusan dengan memahami kurikulum yang sedang dilaksanakan tidak
segan-segannya ikut membantu memperlancar pelaksanaan program dan akan
memberikan kritik/saran untuk menyempurnakan program pendidikan yang sedang
direncanakan/dilaksanakan.

7
Fungsi kurikulum menurut Alexander Inglis yang dikutip oleh Iskandar Wiryokusuma (1996:8-12)
yaitu :
Fungsi Penyesuaian Fungsi Pemaduan
Fungsi Pembedaan Fungsi Penyiapan
Fungsi Pemilihan Fungsi Diagnostik

Fungsi dan Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
dalam Kurikulum 2004, yaitu :
Fungsi mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu:
a. Saran pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.
b. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan
pengembangan budaya.
c. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
d. Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan
menyangkut berbagai masalah.
e. Sarana pengembangan penalaran.
f. Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusastraan Indonesia.

8
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu:
a. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa
negara.

b. Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.

c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
kematangan emosional, dan kematangan sosial.

d. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).

e. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas
wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan, dan kemampuan berbahasa.

f. Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.

9
c. komponen – komponen
kurikulum
Dalam buku Acuan Pengembangan Kurikulum 2004 disebutkan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu :
1. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan
dan sumber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar.
2. Kegiatan Belajar Mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran
untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andragogis yang
mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
3. Penilaian berbasis kelas memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih
akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian terpadu dengan kegiatan belajar
mengajar di kelas (berbasis kelas), kinerja (performance) ,dan tes tertulis.
4. Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB) memuat perencanaan pengembangan kompetensi peserta didik
yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18 tahun.

10
KB
.2 Aspek-aspek
pembelajaran bahsa
Aspek – aspek pembelajaran
bahasa
Dalam kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah pada bagian D. Ruang Lingkup dinyatakan bahwa ruang lingkup standar
kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI terdiri atas empat aspek sebagai berikut :

 Mendengarkan, seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara,
bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah, kotbah, pidato, pembicaraan nara
sumber, dialog atau percakapan, pengumuman, serta perintah yang didengar dengan memberikan
respons secara tepat serta mengapresiasi dan berekspresi serta melalui kegiatan mendengarkan hasil
sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun,
dan menonton drama anak.

12
 Berbicara, seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan, menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman,
suatu proses, menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, gambar tunggal,
gambar seri, kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh, kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib,
petunjuk, dan laporan, serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil sastra berupa
dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.

 Membaca, seperti membaca huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata
tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedi, serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil
sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama
anak. Kompetensi membaca juga diarahkan menumbuhkan budaya membaca.

 Menulis, seperti menulis karangan naratif dan normatif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan
dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal
dan kalimat mejemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan menulis hasil sastra berupa cerita
dan puisi. Komponen menulis juga diarahkan untuk menumbuhkan kebiasaan menulis.

13
✗ Dalam keempat aspek di atas (yang merupakan empat
keterampilan berbahasa) terdapat aspek berikut ini.

✗ Kemampuan Berbahasa.
✗ Aspek Kemampuan Bersastra.

✗ Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil


berkomunikasi, sedangkan fungsi utama sastra adalah sebagai
penghalus budi, peningkatan rasa kemanusiaan dan kepedulian
sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan,
imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara
lisan maupun tertulis.

14
Kurikulum 2004 bertujuan untuk mencapai standar kompetensi. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, dan seperti pada uraian di atas
aspek-aspek tersebut dalam pembelajarannya dilaksanakan secara terpadu. Standar kompetensi mata
pelajaran Bahasa Indonesia ini meruppakan kerangka tentang standar kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang harus diketahui, dilakukan, dan dimahirkan oleh siswa pada setiap tingkatan. Kerangka ini
disajikan dalam lima komponen utama, yaitu:

1. Standar kompetensi
2. Kompetensi Dasar
3. Hasil belajar
4. Indikator
5. Materi pokok

 
15
Modul
5
TELAAH KURIKULUM DAN
BUKU TEKS MATA
PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SEKOLAH DASAR
KELAS TINGGI

16
Kegiatan belajar 1
aspek – aspek pembelajaran bahasa
A. PERPADUAN ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA DI KELAS TINGGI

Keterampilan berbahasa terdiri dari 4 (empat) aspek yaitu:


1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis
Aspek Mendengarkan
o Yang termasuk kemampuan berbahasa, yaitu mendengarkan cerita, petunjuk,
pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pidato, dialog atau
percakapan serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara tepat.
o Yang termasuk kemampuan bersastra, yaitu mengapresiasi dan berekspresi sastra
melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita
rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan menonton drama anak.

17
CONTOH standar KOMPETENSI
BERBAHASA DI KELAS 3
 Mendengarkan : Mampu mendengarkan dan memahami ragam wacana
lisan melalui mendengarkan penjelasan petunjuk, baik petunjuk verbal
maupun dengan symbol dan mendengarkan pembacaan cerita dan teks
drama.

 Berbicara : Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan


perasaan secara lisan
melaluikemampuanmenceritakanpengalamanlucu,menjelaskanurutan,me
ndeskripsikan tempat, menceritakan pengalaman dan peristiwa, serta
bermain peran

18
 Membaca : Mampu membaca dengan pemahaman teks agak
panjang dengan cara membaca lancar (bersuara), dan membaca
dalam hati secara intensif, dan membaca secara memindai suatu
denah serta membaca dongeng dan puisi.

 Menulis : mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan,


pendapat dan perasaan melalui menulis karangan dari pikiran
sendirI, menyusun ringkasan bacaan, menulis karangan
berdasarkan rangkaian gambar seri dan menulis petunjuk.

19
b. Perpaduan aspek keterampilan Bahasa
dengan aspek sastra di kelas tinggi
✗ Cara memadukan antar aspek keterampilan bahasa dan aspek sastra :
1. Melihat Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa, kemudian indikatornya.

2. Merancang Hasil Belajar yang merupakan perpaduan antar aspek keterampilan


berbahasa, contoh: 2 (dua) keterampilan misalnya keterampilan berbicara dan
mendengarkan.

3. Kemungkinan perpaduan keterampilan bahasa di kelas tinggi a. Mendengar dan berbicara


b. Berbicara dan menulis c. Membaca dan menulis d. Mendengar, berbicara, dan menulis
e. Mendengar, berbicara, dan membaca f. Dan lain-lain Bahwa pembelajaran Bahasa
Indonesia di dalam kelas memang selalu ada perpaduan antara beberapa aspek.

20
Misalnya, kompetensi dasar “ Membaca novel anak “ di dalam uraian tersebut ada perpaduan
antara :
1. Aspek membaca ( membacakan……)
2. Aspek mendengarkan ( siswa tidak dapat menjawab kalau tidak mendengarkan)
3. Aspek menulis ( kalau penjelasan amanat itu disampaikan secara tertulis )
4. Aspek berbicara ( kalau penjelasan itu disampaikan secara lisan )
5. Aspek sastra ( karena yang dijelaskan itu adalah amanat novel) Dalam pembelajaran di
dalam kelas keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut dapat dipadukan satu sama lain,
begitu pula perpaduan itu dapat pula dilakukan untuk aspek kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra.

21
KEGIATAN BELAJAR 2
KAJIAN BUKU TEKS
Menurut W.F. Mackey ( dalam Hanafi, 1981) prinsip-prinsip penyususnan buku teks adalah:

Seleksi, Gradasi Bahan Pelajaran, Presentasi Bahan, Repetisi Bahan Pelajaran

Menurut Tarigan (1986) ada dua patokan dalam penyusunan buku teks adalah
• Patokan Umum (belaku untuk setiap buku) bersumber darikurikulum.
• Patokan Khusus (berlaku untuk buku teks tertentu) bersumber dari karakteristik setiap mata pelajaran.

Patokan Umum ini harus dilengkapi, diisi dengan kekhususan setiap mata pelajaran meliputi:

• Pendekatan Keterampilan proses


• Tujuan
• BahanPengajaran
• Program
• Methode
• Sarana dansumber
• Penelitian
• Bahasa

22
Menurut Imam Machfuds dan Solchan (1995) dalam menyusun naskah buku pelajaran harus memperhatikan:
a. KetentuanUmum
Pertama, naskah yang ditulis hendaknya mempunyai bagian yang lengkap:

 Bagian awal naskah (halamanjudul, katapengantar,daftar isi, daftar gambar,daftar tabel, daftar lampiran)
 Bagian isi naskah
 Bagian akhir naskah (daftar pustaka dan jika ada lampiran,indeks)

Kedua, naskah yang ditulis harus asli dan belum pernah diterbitkan artinya uraian dan susunan kalimat dalam
menyajikan naskah merupakan hasil formulasi penulis sendiri.
b. Ketentuan Khusus berkaitan dengan : keamanan nasional, isi buku teks, cara penyajian, penggunaan bahasa, ilustrasi.

23
B.Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas Tinggi
✗ Buku teks resmi yang wajib digunakan dalam mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas Tinggi
adalah yang dikeluarkan oleh Diknas yaitu Lancar Berbahasa Indonesia 2 untuk Sekolah Dasar Kelas
4 oleh DendySugono.

✗ Tugas guru sebelum pembelajaran dilaksanakan harus menetapkan terlebih dahulu kompetensi siswa
yang mana yang akan dikembangkan, misalnya kompetensi dasar yang akan dikembangkan
berhubungan dengan aspek membaca untuk siswa kelas 4 maka guru harus mencari dalam kurikulum
2004 Standar Kompetensi untuk aspek membaca siswa kelas 4. Misalnya Membaca:
Standar Kompetensi: mampu membaca dan memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara membaca
melalui membaca memindai, membaca sekilas, membaca intensif, dan membacakan teks untuk orang lain,
serta membaca cerita rakyat danpantun.

24
✗TERIM
AKASIH
25

Anda mungkin juga menyukai