Teknik Sungai#2
Teknik Sungai#2
Teknik Sungai#2
KODE: CE 706
3 sks, wajib
dengan:
Qs = Angkutan bahan dasar
d-50 = diameter partikel sedimen/bahan dasar rerata
I = kemiringan dasar sungai
Kelokan =Li/L
L1 L2
L
MEANDERING
= 10,9 B1,01
a = 2,7 B1,1
= 4,7 Rc0,98
a
Rc Ket :
B = lebar sungai
Rc = jari-jari menader
a= amplitudo meander
= panjang gelombang meander
Regime (rezim) sungai
adalah kondisi stabil/dominan sungai secara alamiah,
baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
GEOMETRI SUNGAI
(Kemiringan memanjang sungai)
KONDISI REGIME
1. Hac (1957)
Ket :
S = kemiringan memanjang sungai (kaki/mil)
0,6
d d = ukuran rata-rata butiran (mm)
S 18 A = luas DAS (mil2)
A
Catatan : luas DAS 0,12 – 370 mil2 dan material dasar diameter 5 – 600 mm
GEOMETRI SUNGAI
(Kemiringan Memanjang Sungai)
KONDISI REGIME
2. Leopold dan Wolman (1957)
S 0,0125Q 0, 44
3. Henderson (1961)
S 0,0002d 1,15Q 0, 46
Ket :
Q = debit aliran sungai (m3/det)
d = diameter rata-rata butiran dasar (mm)
GEOMETRI SUNGAI
(Penampang Melintang Sungai)
KONDISI REGIME
Leopold dan Wolman (1957)
B C a Q 0, 26
D Cb Q 0 , 4
S 0,0125Q 0, 44
U Cc Q 0 ,34
D
C a Cb C c 1
B
KECEPATAN DI TIKUNGAN
V2
U U2
RC
Bag. lurus
U3
Rc
U1 Bag.
V1 tikungan
KECEPATAN DI TIKUNGAN
Pada daerah tikungan peningkatan
kecepatan sekunder/melintang (V) cukup
besar dibandingkan pada daerah lurus
Pada daerah tikungan bekerja dua
kecepatan yaitu :
1. Kecepatan utama (memanjang), U
2. Kecepatan sekunder (melintang), V
KECEPATAN DI TIKUNGAN
Kecepatan Sekunder Maksimum (Vmaks)
Vmaks D 10 5 0,5
0,5 f
U XRC 3 9 X
Ket :
X = konstanta von karman (gunakan 0,4)
f = faktor kekasaran
RC = jari-jari tikungan