Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Kelemmbagaan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TEORI PERUBAHAN

KELEMBAGAAN
KELOMPOK 10
1707511056 1707511062 “

I MADE WISNU JAYAKUSUMA I KOMANG WIRADNYANA

Nama
kelompok
3

Perubahan Kelembagaan dan Transformasi Permanen

Perubahan Kelembagaan di dalam masyarakat berarti terjadinya perubahan di dalam


prinsip regulasi dan organisasi, perilaku, dan pola-pola interaksi. Arah perubahan-perubahan
tersebut biasanya menuju pada peningkatan perbedaan prinsip-prinsip dan pola-pola umum
di dalam kelembagaan yang saling berhubungan, sementara pada waktu yang bersamaan
terdapat peningkatan kebutuhan untuk melakukan integrasi di dalam sistem sosial yang
kompleks. Perbedaan tersebut bisa berarti juga memperluas mata rantai saling
ketergantungan yang menuntut adanya integrasi. Dalam posisi ini, perbedaan dan integrase
merupakan proses pelengkap/complementary process (Manig, 1991:17).
Karakteristik dasar dari perubahan kelembagaan
(North, 1995:233) :
1 1
1 2
Interaksi Kelembagaandan organisasi yang terjadi Kompetisi akan membuat organisasi
selama terus menerus di dalam setting ekonomi menginvestasikan keterampilan dan
kelangkaan, dan kemudian diperkuat oleh pengetahuan untuk bertahan hidup.
kompetisi, merupakan kunci terjadinya perubahan
kelembagaan.

Kerangka kelembagaan mendikte jenis


keterampilan dan pengetahuan yang Persepsi berasal dari konstruksi/bangunan

dianggap memiliki hasil maksimum mental para pemain/pelaku (mental Cakupan ekonomi, komplementaritas,

(maximum pay-off), constructs of the players). dan eksternalitas

3 4 5
5

Perubahan kelembagaan juga bisa muncul dari


perubahan tuntutan pemilih (demands of
constituents) atau perubahan kekuasaan pemasok
kelembagaan (suppliers of institutions), yaitu aktor
pemerintah. Tuntutan pemilih itu dapat mengubah
kelembagaan dengan berbagai alasan. Misalnya, jika
perubahan teknologi mendorong kepada
peningkatan nilai lahan, bisa ditebak bila tekanan
para pemilik lahan terhadap politisi akan semakin
besar untuk mendefinisikan hak-hak atas tanah
secara lebih tepat guna mencegah
kehilangan/pemborosan sewa.
6

Perubahan Kelembagaan dan Kelompok Kepentingan

Deskripsi diatas masih menyisakan satu pertanyaan krusial, bagaimanakah sebetulnya proses
dari perubahan kelembagaan itu sendiri? Menurut North (1990:86), proses perubahan kelembagaan
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Perubahan harga relatif mendorong satu atau kedua
belah pihak mengadakan pertukaran, apakah politik atau ekonomi, untuk menunjukkan bahwa satu
atau kedua belah pihak dapat bekerja lebih baik dengan kesepakatan atau kontrak yang telah
diperbarui.
Hira dan Hira (2000:272) menjelaskan perubahan kelembagaan dari
persepektif yang berbeda, yakni :
Perubahan kelembagaan terjadi sebagai reaksi dari
faktor ekonomi baru, yang biasanya direfleksikan
dengan adanya perubahan harga relatif dan selera.

2 1

Wirausahawan (bisa organisasi maupun individu)


mengeksploitasi seluruh potensi yang terdapat dalam
sebuah sistem kelembagaan yang ujung-ujungnya akan
menghasilkan perubahan yang inovatif.
8

Alat Ukur dan Varibel Perubahan Kelembagaan

Perubahan kelembagaan diperlukan mengingat proses perkembangan


dan pembangunan ekonomi tidak dengan sendirinya menciptakan dasar-
dasar kelembagaan. Dalam fase ini mungkin saja ketiadaan
kelembagaan formal akan ditutupi dengan keberadaan kelembagaan
informal, tetapi tentu saja ini tidak bisa berlangsung dalam jangka
panjang (Diehl, 1998:51). Juga, dalam konteks perubahan kelembagaan
(formal) ini, diperlukan alat ukur dan variabel-variabel yang terfokus
sehingga memudahkan setiap pengambil kebijakan merumuskan jenis
kelembagaan yang dibutuhkan.
Target ekonomi, tindakan, dan kelembagaan pada beberapa level

Aspek/Level Makro Mikro Meso


Target Stabilitas Efisiensi Inovasi
Variabel kunci Uang, Nilai Tukar Harga Pengetahuan
Tindakan Manajemen negara Pilihan individu Interaksi
Kelembagaan Formal Bank Sentral, Hak kepemilikan, Infrastruktur, sistem
Kewenangan anggaran aturan keluar dan pendidikan, asosiasi
negara masuk pasar perdagangan
Kelembagaan informal Reputasi, consensus Tata kelola Sikap terhadap risiko,
social terhadap cara perusahaan, perilaku faktor mobolitas,
pandang perilaku rasional individu perilaku menabung
Organisasi, Pembelajaran dan perubahan
kelembagaan

Dalam konteks ekonomi, perubahan kelembagaan selalu dikaitkan


dengan atribut keuntungan yang dinikmati yang terlibat di dalamnya.
Perubahan kelembagaan memliki keuntungan bagi masyarakat hanya jika
biaya-biaya yang muncul akibat perlindungan hak-hak (protection of rights)
lebih kecil ketimbang penerimaan (gains) dari alokasi sumber daya yang
lebih baik. Apabila biaya muncul terlalu tinggi, mungkin diperlakukan
langkah untuk mendesain kelembagaan non pasar (non market institutions).
Tipe ideal koordinasi pasar dan organisasi

Pemb agian tenaga


kerja

Spesialiasi

Koordinasi

Informasi
Pasar Organisasi
12

Jadi, perubahan kelembagaan di atas bisa dipetakan dalam dua tahapan berikut :
peningkatan pendapatan dan pasar tidak sempurna yang mengakibatkan tingginya biaya
transaksi. Dalam kasus ekspektasi terhadap peningkatan pendapatan, perubahan
kelembagaan akan di kerjakan, baik secara spontan maupun tersistematisasi, karena
manfaat yang diterima lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya, bila ekspektasi
perubahan kelembagaan akan menimbulkan kerugian yang lebih besar maka perubahan
berikut tidak akan di ambil. Sedangkan dalam kasus pasar yang tidak sempurna misalnya
informasi yang asimetris maupun monopoly , perubahan kelembagaan bereaksi terhadap
aktifitas transaksi yang tidak efisien.
SESI DISKUSI

Thank you

Anda mungkin juga menyukai