Slide GBS Journal - GEDE - 10542048513
Slide GBS Journal - GEDE - 10542048513
Slide GBS Journal - GEDE - 10542048513
Gede Padmawijaya
Erdhy Fardhani Achmad
Guillain–Barré syndrome (GBS)
Pada tahun 1859, seorang neurolog
Perancis, Jean Baptiste Octave Landry
de Thézillat pertama kali menulis
tentang penyakit ini dalam sebuah
artikel “ A note on acute ascending
paralysis “.
Infeksi
Vaksinasi
Pembedahan
Penyakit sistematik:
keganasan
systemic lupus erythematosus
tiroiditis
penyakit Addison
Kehamilan atau dalam masa nifas
SGB sering sekali berhubungan dengan infeksi akut non
spesifik.
Patogenesis
Bukti-bukti bahwa imunopatogenesa merupakan mekanisme
yang menimbulkan jejas saraf tepi pada sindroma ini adalah:
Kriteria diagnosa yang umum dipakai adalah criteria dari National Institute
of Neurological and Communicative Disorder and Stroke (NINCDS)
Paralisis pernafasan adalah komplikasi GBS yang ditakuti dan
terjadi pada 40% pasien.
■ Pada pasien yang memiliki resiko di bawah ini adalah pasien yang dapat di berikan ventilator, seperti :
- Diotonomia
- Kelemahan wajah
- Kelemahan bulbar
- Tingkat SGPT yang tinggi
■ Tidak ada perbedaan signifikan dari pasien menggunakan ventilator mekanik dan tidak menggunakan
ventilator mekanik, seperti demografi, onset penyakit, nyeri radicular dan tingkat protein CSF.
Outcome
■ Dalam penelitian ini terdapat 7 pasien yang meninggal di rumah sakit yang terdiri dari 5 (11.4%)
kelompok pengguna ventilator mekanik dan 2 (3.4%) pada kelompok tidak menggunakan
ventilator mekanik.
■ Pada kelompok pengguna ventilator mekanik, hal itu disebabkan karena :
- Pneumonia (2 pasien)
- Disotonomia (3 pasien)
■ Pada kelompok pengguna tanpa ventilator mekanik, hal itu disebabkan karena :
- Serangan jantung
- Diotonomia
■ Komplikasi terkait ventilator terjadi pada 19 (43,2%) pasien, terdiri dari VAP dalam 16 (34,4%)
pasien, kolaps paru pada 2 (4,5%) pasien, pneumotoraks pada 1 (2,3%) pasien dan sepsis pada 1
(2,3%) pasien.
■ Komplikasi pada kelompok non-MV, hanya tiga (5,2%) pasien yang mengalami komplikasi
termasuk pneumonia pada 2 (3,4%) pasien dan infeksi saluran kemih pada1 (1,7%) pasien.
Outcome
■ Selama 3 bulan follow up, terdapat 32 (43%) pasien sembuh total, 37 (39,4%) sembuh sebagian
dan 25 (26,6%) mengalami pemulihan yang buruk.