RESENSI Novel
RESENSI Novel
RESENSI Novel
- Mobil
‘Tapi mesin mobil belum juga Alex nyalakan karena keasyikan
ngobrol.’
o Penokohan / watak :
- Putri : Gadis berumur 17 tahun, keturunan ke-1313 Dewiva.
Dekil, tidak punya teman selain Haris. Tetapi setelah mengikuti
ide dari Haris, penampilannya berubah. Semua itu demi
menghilangkan kutukan.
- Haris : Seorang pria, sangat senang berteman dengan Putri,
sampai akhirnya jatuh cinta pada Putri.
- Alex : Seorang pria keturunan ke-1313 Dewa Arius. Sombong,
selalu menekankan kerapihan dan kebersihan. Melihat
perempuan bukan dari fisiknya tetapi hatinya.
- Tessa : Gadis yang modis, selalu mengikuti tren walaupun
terkadang tidak cocok. Sangat menyukai Alex. Sangat benci
pada Putri.
- Dewiva : Dewi tercantik yang ada di negeri Khayangan.
Menolak cinta Dewa Arius dengan sangat kasar yaitu dengan
membuat gambar kecoak.
- Dewa Arius : Seorang Dewa yang sangat menyukai Dewiva,
baik dan juga sangat menghargai perempuan. Tidak tampan dan
berkulit coklat .
o Sinopsis :
Dahulu, di negeri Khayangan, hiduplah para Dewa dan Dewi.
Adalah Dewiva, seorang dewi paling cantik di negeri itu.
Kecantikannya membuat seorang Dewa Arius jatuh cinta padanya.
Namun Dewiva menolak rasa cinta itu dengan sangat kasar yaitu
membuat gambar kecoak yang dimaksudkan untuk menyindir Dewa
Arius yang memiliki fisik yang jelek. Kulit coklat yang membuatnya
terkesan dekil. “Jelek, bau dan dimusuhi semua orang” begitulah kata
Dewiva. Merasa tersakiti hatinya, Dewa Arius melaporkan perbuatan
Dewiva ke Dewan Dewa Tertinggi. Mendengar hal itu, para Dewa
langsung mengutuk seluruh keturunan Dewiva menjadi kecoak.
Putri, 17 tahun, merupakan turunan ke-1313 keluarga Dewiva.
Ayah dan ibunya menjadi manusia yang bisa bertransformasi menjadi
kecoak bila melihat kucing dan sampah. Putri memiliki tugas yang
berat, yaitu harus menghapus kutukan itu dengan cara membuat
keturunan ke-1313 Dewa Arius jatuh cinta padanya lalu menciumnya.
Sayangnya, manusia itu adalah Alex. Super rapih, tampan,
super bersih dan segalanya. Putri merasa keberatan dengan tugasnya.
Tessa, orang yang selalu mengikuti tren yang selalu manis kalau dekat
dengan Alex saja dicuekin sama Alex, apalagi Putri yang super dekil.
Begitulah yang ada di pikiran Putri. Namun untung saja ada Haris,
satu-satunya teman baik Putri di kampus yang selalu mau
menolongnya.
Haris mengeluarkan berbagai macam ide agar Alex melirik
Putri, dari mulai mengubah penampilan Putri sampai gotong royong
membersihkan rumah Putri dilakukan Haris. Sampai pada akhirnya
Alex menjadi pacar Putri. Haris baru menyadari bahwa ia cinta pada
Putri tapi membiarkan Putri bahagia dengan Alex. Haris cemburu
sampai mabuk dan menceritakan masalah Putri pada Tessa. Akhirnya
Putri sadar bahwa sebenarnya cinta sejatinya adalah Haris. Putri
memutuskan hubungannya dengan Alex, padahal lima hari lagi
merupakan hari ulang tahunnya yang ke-18, yang berarti Putri tidak
berhasil menjalankan tugasnya dan tidak akan bisa menikah dengan
manusia biasa yang akan membuatnya mati kalau hal itu sampai
terjadi.
Lalu Alex mengetahui kisah bahwa ia adalah keturunan Dewa
Arius, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Putri dari
kutukan. Pada malam saat umur Putri yang tinggal beberapa jam lagi
berumur 18 tahun, Alex ingin memberikan kejutan pada Putri. Pada
akhirnya ia mencuim Putri.Putri dan seluruh keluarga Dewiva pun
bebas dari kutukan.
Putri menjelaskan pada Alex bahwa cinta sejatinya adalah
Haris. Alex mengerti dan membiarkan Putri pergi untuk menemui
Haris. Esoknya Haris menyatakan perasaan yang sebenarnya pada
Putri bahwa ia mencintai Putri apa adanya. Lalu Putri resmi menjadi
pacar Haris dan terbebas dari kutukan untuk selama-lamanya. Di
malam yang sama Tessa juga resmi menjadi pacar Alex. Dan mereka
berempat hidup bahagia selamanya.
o Amanat : Jika kita tidak suka pada seseorang, hendaknya
janganlah kita menyindirnya dengan menyakiti hatinya .
* Unsur ekstrinsik
o Nilai moral :
Nilai yang terkandung dalam novel ini adalah nilai moral yang
mengajarkan kita untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.
NOVEL TERJEMAHAN
Panji Semirang
Penulis : S. Sastrawinata
Penerbit : Balai Pustaka
Analisis :
* Unsur intrinsik
o Tema : Seorang putri kerajaan yang ingin mencari kebahagiaan.
o Alur : Golongan / campuran
- ‘Namun sudahlah menjadi adat hidup manusia tak pernah puas
dengan apa yang sudah ada, suka dan duka silih berganti
meninggalkan singgasana hidup.’
- ‘Malam itu, selesai upacara nikah, hati kakanda sangat kecewa
dan marah.’
o Setting :
- Taman Banjaransari
‘Lalu bercengkrama di taman Banjaransari, menghirup udara
bersih dan segar.’
- Kerajaan Daha
‘Pintu gerbang kerajaan Daha semakin jelas kelihatan, akhirnya
para utusan berhenti di tempat perbatasan.’
- Alun-alun
‘Dalam tempo singkat, alun-alun sudah penuh orang yang
hendak menonton perang tanding itu.’
- Gagelang
‘Setelah memberikan restu, Biku Gandasari mengizinkan
Cendera Kirana berangkat menuju Gagelang.’
o Penokohan / watak :
- Putri Cendera Kirana : Seorang putri yang merupakan anak dari
permaisuri Raja Daha. Cantik, baik, sifatnya sesuai dengan
parasnya yang lemah lembut. Namun sayangnya perasaannya
tertekan akibat ibunya meninggal dunia. Dalam mencari
kebahagiaannya, dia menyamar menjadi Panji semirang.
- Panji Inu Kertapati : Seorang pangeran pewaris tunggal
kerajaan Kuripan. Tunangan Cendera Kirana. Gagah, sopan
baik dan mau berkorban demi orang yang dicintainya.
- Galuh Ajeng : Seorang putri yang merupakan anak dari selir
Raja Daha, Paduka Liku. Dengki hati, tidak suka melihat
Cendera Kirana bahagia.
- Panji Semirang : Penyamaran dari Cendera Kirana. Seorang
raja yang baik, bijaksana dan dikagumi rakyatnya.
- Warga Asmara ; Penyamaran kedua dari Cendera kirana.
Pemain gambuh yang disukai banyak oaring karena
permainannya yang bagus dan juga kemolekan wajahnya.
- Paduka Liku : Ibu dari Galuh Ajeng. Merupakan selir yang
selalu membuat Raja Daha lupa akan segalanya apalagi setelah
dia memakai sihir. Dia juga yang telah membunuh ibu Cendera
Kirana.
- Mahadewi : Merupakan selir pertama Raja Daha. Baik, bijak
selalu setia menemani Cendera Kirana, dan akhirnya dijadikan
permaisuri oleh Raja Daha.
o Sinopsis :
Melihat itu, ibu tirinya yang bernama Paduka Liku merasa tidak
senang. Apalagi selain Kirana lebih disukai daripada Ajeng, sang putri
ternyata juga menyukai pria yang sama dengan Kirana yaitu Inu
Kertapati dari kerajaan Kuripan.
Perhatian Inu yang begitu besar terhadap Kirana membuat Ajeng iri
dan dengki, ia berusaha merebut pemberian pria itu. Ajeng selalu dibela
oleh ibunya, sementara Sang Raja Daha seolah dibutakan oleh jampi-
jampi sang istri.
LAYAR TERKEMBANG
* Unsur intrinsik :
o Tema : Perjuangan Wanita Indonesia
o Alur : Golongan / campuran
- ‘Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah
R.Wiriaatmaja. Setiap pagi ia menunggu Maria di depan
Alaidruslaan dan dari sana mereka bersama-sama pergi ke
sekolah.”
- ‘Tak berapa lama datanglah Wiriaatmaja menghampiri mereka.’
o Setting :
1) Gedung Akuarium di Pasar Ikan,
- ‘Pada hari minggu, kedua bersaudara itu pergi melihat-lihat
akuarium di pasar ikan.'
2) Gang Heubeur
- ‘Di jalan Gang Heuber turun seorang anak muda dari sepeda, ia
adalah Yusuf.’
3) Rumah Wiriaatmaja,
- ‘Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah
R.Wiriaatmaja.’
4) Mertapura di Kalimantan Selatan,
o Penokohan / watak :
o Sinopsis :
* Unsur Ekstrinsik :
o Nilai Susila
Dalam cerita ini ada terkandung norma susila yang mencerminkan
budaya timur, Indonesia , terbukti dalam cara menyambut tamu
dengan lembut dan hormat.
o Nilai agama
Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Islam,
terbukti dari penjelasan berikut “Tak berapa lama senjapun mulai
terlihat, partadiharja pun pulang. Dan ketika beduk magrib berbunyi,
Wiriaatmaja masuk meninggalkan ketiga anak muda yang berada di
halaman untuk pergi sembahyang”.
HIKAYAT
Siti Nurbaya
Pengarang : Marah Rusli
Analisis :
* Unsur intrinsik
o Tema : Perjodohan
o Setting :
o Sinopsis :
Disusun Oleh :
PEDRYN DIRGANTARA
XI IPA 4
Novel sastra