Legal forms, minitab sebagai aplikasi ststistik">
Modul Evaluasi Sensoris
Modul Evaluasi Sensoris
Modul Evaluasi Sensoris
Analisis Sensoris
Indria Purwatiningrum, STP. MSi
Kiki Fibrianto, STP. Mphill., Ph.D
Elok Waziiroh, STP. MSi
Hera Sisca Prasmita, STP, MSc
DAFTAR ISI
Teks
Daftar Isi
Halaman
................................................................................................
Praktikum 1
Praktikum 2
12
Praktikum 3
18
Praktikum 4
25
PERATURAN PRAKTIKUM
Mahasiswa yang boleh mengikuti praktikum Analisis Sensori adalah yang yang telah mengisi
KRS untuk mata kuliah Analisis Sensori.
1. Setiap peserta harus hadir tepat pada waktu yang telah ditentukan. Apabila peserta
terlambat lebih dari 10 menit dari waktu tersebut, maka tidak diperkenankan untuk
mengikuti praktikum pada hari itu.
2. Setiap peserta sudah harus membaca modul praktikum dan menyelesaikan tugas pre-lab
sebelum praktikum dimulai.
3. Satu kelas praktikum dibagi menajdi dua bagian besar, satu bagian sebagai preparator
dan satu bagian lainnya sebagai panelis.
4. Data dari masing-masing kelompok harus ditabulasikan dan setiap peserta membahas
data dari semua kelompok.
5. Setelah mengikuti praktikum setiap kelompok praktikum diwajibkan membuat laporan
praktikum (format terlampir).
6. Bagian preparator mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, termasuk kuesioner
dan alat tulis.
7. Bagian preparator bertanggung jawab membereskan sisa sampel serta alat dan bahan
yang telah digunakan
8. Setiap peserta bertanggungjawab terhadap kebersihan ruangan
setelah praktikum
selesai
9. Bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum harus minta ijin kepada dosen dan
mengikuti praktikum di kelas lain atau diberikan kompensasi lain sesuai dengan bobot
praktikum yang ditinggalkan.
C. Materi Praktikum
Secara umum materi praktikum meliputi :
1. Threshold test
2. Triangle test
3. Simple difference test
4. Hedonic test
Komponen
Aktivitas praktikum
Laporan praktikum
T O T A L
Bobot
10 %
15 %
25%
Hasil penilaian digabungkan dengan seluruh komponen lain dalam mata kuliah Analisis
Sensoris. Tidak ada ujian praktikum secara khusus. Nilai praktikum dapat dikeluarkan
jika dan hanya jika seluruh komponen penilaian praktikum telah lengkap pada batas
waktu yang ditentukan. Jika tidak lengkap maka nilai praktikum dianggap kosong.
E. Jadwal Praktikum
Jadwal praktikum :
1. Threshold test
2. Triangle test
3. Simple difference test
4. Hedonic test
Pertemuan ke
1
2
3
4
5
6
7
Materi
Materi 1: Praktikum Threshold
Materi 2: Tutorial Statistik
Materi 3: Praktikum Uji Segitiga
Materi 4: Tutorial Statistika
Materi 5: Praktikum Simple Different Test
Materi 6: Praktikum uji hedonik
Materi 7: Tutorial Statistika
1
THRESHOLD TEST
A. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui cara penentuan ambang stimulus rasa manis dan rasa asin
B. INDIKATOR BELAJAR
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan penentuan ambang stimulus rasa manis dan rasa asin
C. KEGIATAN PRAKTIKUM
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep threshold atau ambang rangsangan secara indrawi dapat didefinisikan
sebagai kisaran konsentrasi antara kondisi dimana suatu stimulus bau maupun rasa dari suatu
senyawa tidak dapat dikenali dalam kondisi apapun dan di atas konsentrasi tersebut individu
dengan indera yang normal dapat mengenali bau maupun rasa dari senyawa tersebut.
Ambang rangsang mutlak (detection threshold) merupakan rangsang yang pertama kali dapat
dirasakan atau dibedakan dari rangsang netral, misalnya air suling. Ambang pengenalan
(recognition threshold) merupakan konsentrasi minimal yang diperlukan agar suatu senyawa
dapat dikenali.
konsentrasi ambang mutlak. Pada konsentrasi ini panelis dapat mendeskripsikan sensasi
yang dirasakan. Lebih jauh, pada stimulus yang lebih tinggi intensitasnya, panelis dapat
menjelaskan perbedaan pada sampel yang diberikan. Hal ini disebut dengan ambang
pembeda (different threshold). Dalam penentuan ambang beda dikenal istilah JND (just
noticeable different) yaitu ketika ambang beda ditentukan dari perubahan variabel stimulus
sedikit di atas dan di bawah standar sampai ditemui terdeteksinya perbedaan. Ambang yang
terakhir adalah ambang batas akhir (terminal threshold) yang merupakan stimulus terendah
yang menghasilkan kesan maksimum sehingga jika konsentrasi stimulus tersebut dinaikkan
lagi maka panelis tidak dapat merasakan adanya peningkatan rangsang atau intensitas kesan.
Penentuan ambang sangat diperlukan terutama untuk ingredien pangan yang berpengaruh
terhadap rasa dan aroma sehingga pada saat formulasi tidak digunakan dalam jumlah yang
berlebihan.
Bahan dan Alat :
Bahan :
a. Sukrosa
b. NaCl
c. Air sebagai pelarut
d. Bahan penetral indra pencicip (air)
Alat :
a. Timbangan analitik
b. Gelas ukur
c. Sendok
d. Gelas-gelas kecil
e. Label
f.
Spidol
Cara Kerja :
1. Buatlah delapan seri konsentrasi untuk masing-masing senyawa seperti yang dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Seri konsentrasi untuk pengujian ambang stimulus
Bahan
Konsentrasi (%)
Sukrosa
0,1
0,5
1,5
NaCl
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
2. Berilah kode tiga digit angka acak (bisa dengan menggunakan bantuan tabel bilangan
acak).
3. Tuangkan sekitar 20 mL masing-masing larutan pada gelas-gelas kecil untuk
penyajian yang telah diberi kode tiga digit angka acak yang telah ditetapkan.
4. Siapkan sendok penyajian 1 buah (kapasitas 5 mL) untuk setiap gelas penyajian untuk
membantu panelis dalam penyicipan sampel.
5. Penyicipan sampel dilakukan secara acak. Dalam penyajian sampel perhatikan kaidah
pengacakan untuk menghilangkan efek psikologis yang tidak diinginkan. Kaidah
pengacakan meliputi pengkodean dan urutan penyajian sampel. Contoh diberikan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Penyajian sampel pada uji ambang rangsangan
Konsentrasi (%)
Bilik
Bilik 1
Bilik 2
Bilik 3
0,1
0,5
1,5
Kode
245
398
954
537
829
113
Urutan
Kode
245
398
954
537
829
113
Urutan
Kode
245
398
954
537
829
113
Urutan
Dst.
6. Penyajian sampel menggunakan kode dan urutan pada bilik 1 dapat digambarkan
sebagai berikut :
24
5
53
7
39
8
95
4
82
9
48
1
F 0,5% = Pb / Pt
Dimana :
F 0,5%
d. Tentukan nilai konsentrasi pada saat frekuensi 50% (Ambang Mutlak / Absolute
Threshold) dan frekuensi 75% (Ambang Pengenalan / Different Threshold).
Contoh dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Contoh matriks respon dan perhitungan nilai frekuensi
Panelis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jumlah
Frekuensi
0,02
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
5
26%
0,04
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
63%
Konsentrasi (%)
0,06
0,08
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
18
95%
95%
0,1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
100%
0,14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
100%
100
100
100
95
95
0,04
0,06
0,08
0,1
0,14
80
k
u
60
63
e
40
n
26
20
i
0
0,02
1
Konsentrasi
Kuisioner untuk Pengujian Ambang Rangsangan
Contoh kuisioner untuk pengujian ambang rangsangan dapat dilihat pada contoh di bawah
ini:
Tanggal
Nama
Sampel
Instruksi
954
537
829
113
481
Respon
11
2
TRIANGLE TEST
Tujuan Praktikum :
-
Dasar Teori :
Uji segitiga digunakan untuk menunjukkan apakah ada perbedaan karakteristik sensori
di antara dua sampel. Metode ini digunakan pada pekerjaan pengawasan mutu untuk
mendeteksi apakah ada perbedaan antar lot produksi yang berbeda. Selain itu dapat juga
digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan substitusi ingredient atau perubahan lain
dalam proses produksi menghasilkan perbedaan karakteristik sensori produk yang dapat
dideteksi. Uji segitiga juga digunakan untuk seleksi panelis.
Dalam uji segitiga panelis diminta untuk mencari sampel yang berbeda dari keseluruhan
karakteristik sensori. Oleh karena itu dalam penyajian, tutupi semua perbedaan yang bukan
merupakan tujuan uji. Dengan uji ini besar dan arah perbedaan antar sampel tidak
tergambarkan, demikian juga indikasi karakteristik yang bertanggung jawab terhadap
timbulnya perbedaan tersebut. Dengan kata lain uji segitiga terbatas pada produk-produk
yang homogen. Tingkat probabilitas uji segitiga adalah 1/3. Analisis hasil uji segitiga
dilakukan dengan membandingkan jumlah jawaban yang benar dengan tabel binomial.
12
Analisis Data
a. Berdasarkan hasil penelitian panelis yang dituliskan pada formulir isian maka
dibuat tabulasi data.
b. Panelis yang memberi jawaban benar diberi nilai 1 dan panelis yang memberi
jawaban salah diberi nilai 0, seperti terlihat pada Tabel 1.
13
Panelis
Penilaian
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Benar
10
14
panelis yang harus menjawab dengan benar agar diperoleh hasil kedua
produk berbeda nyata.
c. Karena jumlah panelis yang menjawab benar pada pengujian < jumlah minimal
panelis yang menjawab benar pada tabel maka disimpulkan produk P tidak
berbeda nyata dengan produk F pada taraf signifikansi 5%
15
5. Setelah klik 1 proportion maka akan muncul jendela 1porpotion (Test and convident
interval) seperti pada Gambar 2 berikut:
16
UJI SEGITIGA
Nama
Produk
Instruksi
Dihadapan Anda terdapat 3 sampel dimana terdapat dua sampel yang sama dan satu sampel
berbeda. Cicipi sampel secara berurut dari kiri ke kanan. Pencicipan hanya diperbolehkan
satu kali saja dan tidak diperkenankan mengulang pencicipan. Setiap pencicipan sampel
yang berbeda, netralkan indra pengecap anda dengan cara minum air putih terlebih dahulu.
Identifikasi sampel mana yang berbeda dengan memberi tanda pada kolom di bawah ini
:
Kode sampel
426
659
149
Sampel berbeda
Komentar
: ......................................................................................................................
17
3
SIMPLE DIFFERENCE TEST
Tujuan Praktikum :
-
Dasar Teori :
Uji pembedaan sederhana digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan
sensori antara dua produk. Metode ini terutama digunakan ketika pengujian tidak bisa
dilakukan dengan penyajian 3 sampel atau lebih. Misalnya saat membandingkan sampel
yang memiliki flavor yang kuat atau memiliki karakteristik sensori yang kompleks dan
membingungkan panelis apabila disajikan lebih dari 2 sampel.
Seperti halnya pengujian pembedaan keseluruhan parameter sensori lainnya, uji
pembedaan sederhana efektif digunakan saat :
1. Membedakan adanya perbedaan karakteristik sensori karena perubahan ingredient,
proses, pengemasan dan penyimpanan.
2. Salah satu karakter sensori tidak dapat diidentifikasi.
Bahan dan Alat :
Bahan :
1. Selai Strawbery 2 merk berbeda
2. Air minum
18
Alat :
1. Piring kecil
2. Sendok
3. Tissue
Cara Kerja
a. Cara Penyiapan Sampel
1. Sampel disajikan secara berpasangan.
2. Panelis menerima dua sampel yang sama atau dua sampel yang berbeda.
3. Setiap sampel diberi kode yang terdiri dari 3 angka dan kode diberikan secara
acak. Kode yang diberikan berupa tiga angka acak, misal 426, 659, 149, dst.
4. Ada 4 kemungkinan penyajian dalam uji pembedaan sederhana yaitu : AA, AB, BB,
dan BA. Setiap panelis akan menerima kode dan urutan penyajian sampel yang
berbeda.
5. Sampel disajikan berpasangan seperti terlihat pada Gambar 1.
861
721
Panelis 1
112
787
Panelis 2
862
513
Panelis 3
b. Cara Penilaian
1. Panelis diminta untuk menilai atau menentukan apakah kedua sampel yang
disajikan sama atau berbeda untuk keseluruhan mutu sensorisnya.
2. Hasil penilaian panelis ditulis pada formulir isian yang disediakan.
c. Kuisioner Uji Pembedaan Sederhana
Contoh kuisioner untuk uji pembedaan sederhana dapat dilihat di bawah ini :
19
Produk
Tanggal :
Instruksi :
Dihadapan Anda terdapat 2 sampel selai strawbery. Cicipi sampel secara berurutan dari kiri
ke kanan. Pencicipan hanya diperbolehkan dan tidak diperkenankan mengulang pencicipan.
Setiap pencicipan sampel yang berbeda, netralkan indra pengecap anda dengan cara minum
air putih terlebih dahulu.. Identifikasi, apakah terdapat perbedaan keseluruhan mutu sensori
diantara 2 sampel. Beri penilaian Anda dengan tanda pada kolom di bawah ini :
Apakah terdapat perbedaan antar 2 sampel dibawah ini (243 dan 357)
Kedua sampel sama
Kedua sampel berbeda
Komentar : ...............................................................................................................................
..................................................................................................................................................
20
Total
Pasangan Sama
Pasangan Beda
Sama
17
26
Berbeda
13
21
34
Total
30
30
60
Perhitungan Chi-Square
Nilai statistik x 2 (chi-square) digunakan untuk menguji hipotesis yang berkaitan
dengan frekuensi kejadian. Chi-Square test dapat digunakan untuk 2 kategori
(seperti uji binomial) maupun lebih dari 2 kategori.
Rumus umum untuk menghitung nilai x 2 (chi-square) adalah sebagai berikut :
x2
O - E 2
E
Dimana :
O = nilai pengamatan (observed value)
E = nilai harapan(expected value)
Seperti halnya sebaran binomial maka juga terdapat sebaran chi-square yang dapat
digunakan untuk menghitung peluang hasil tertentu jika H0 benar adanya. Dalam
prakteknya, nilai x 2 dihitung dan dibandingkan dengan nilai tabel x 2 pada taraf
signifikansi. Jika nilai x 2 hitung > nilai x 2 pada tabel maka hipotesis H0 dan
sebaliknya. Tabel Chi-Square disajikan pada lampiran.
21
E sama
x2
26 x 30
13
60
E beda
34 x 30
17
60
17 132 9 132 13 17 2 21 17 2
13
13
17
17
4,34
av
3,84
Interpretasi Hasil
Nilai x 2 hitung (4,34) > nilai tabel (3,84) maka hipotesis H0 : A = B ditolak.
Kesimpulan
Ada perbedaan yang signifikan diantara kedua sampel (A dan B) yang diuji pada
taraf signifikansi 0,05%.
disajikan tersebut sama atau berbeda. Ada 2 cara penyajian AA/ BB dan AB/ BA.
Berikut adalah langkah-langkah analisa data uji segitiga menggunakan software
MINITAB
1. Membuka program Minitab 16
2. Pilih menu Stat toolbar
3. Klik Basic Statistics
4. Klik 2 Proportion Test
22
24
4
HEDONIC TEST
Tujuan Praktikum :
-
Dasar teori :
Uji kesukaan disebut juga dengan uji hedonik, dilakukan apabila uji didesain untuk
memilih satu produk di antara produk lain secara langsung. Uji ini dapat diaplikasikan pada
saat pengembangan produk atau pembandingan produk dengan produk pesaing. Uji
kesukaan meminta panelis untuk harus memilih satu pilihan diantara yang lain. Maka itu
produk yang dipilih dapat menunjukkan bahwa produk tersebut disukai atau tidak.
Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang
dikehendakinya, misalnya skala 1-3, 1-5, 1-7 dan 1-9. Skor penilaian relatif juga dapat
menunjukkan kesukaan, contoh skor tertinggi berarti lebih disukai.
Bahan dan Alat :
Bahan : biskuit kreker dari merek yang berbeda
Alat :
1. Wadah penyajian
2. Label
3. Alat-alat tulis
Cara Kerja
Cara Penyiapan dan Penyajian
1. Potong-potong sampel kreker seragam dan hilangkan identitas yang melekat pada
produk.
25
2. Tempatkan 2 potongan kreker pada wadah penyajian yang memiliki kode tiga digit
angka acak.
3. Panelis diminta untuk melakukan pengujian kerenyahan dengan melakukan
pengunyahan di dalam rongga mulut.
4. Dari keempat sampel satu sama lain harus dibandingkan untuk memperoleh urutan
intensitas kerenyahan.
26
UJI HEDONIK
Nama
Produk
Tanggal
Instruksi
Dihadapan anda tersedia 2 produk biskuit kreker yang akan dilakukan pengujian, tulislah
kode masing-masing produk pada tempat yang tersedia. Bilaslah mulut anda dengan air
mineral sebelum melakukan pengujian. Kunyahlah biskut yang ada dihadapan anda sampai
benar-benar halus. Analisislah karakteristik produk tersebut terkait rasa, kerenyahan,
tekstur dan aroma dengan cara memberi centang di kolom penilaian. Bilaslah kembali
mulut anda dengan air mineral sebelum melakukan pengujian pada produk berikutnya.
Lakukan penilaian berdasarkan kesukaan anda dan jangan membandingkan
karakteristik antar produk.
1. Kode produk :
Suka
Agak suka
Netral
Tidak suka
Rasa
Kerenyahan
Tekstur
Aroma
Komentar :..............................................................................................................................
2. Kode produk :
Suka
Agak suka
Netral
Tidak suka
Rasa
Kerenyahan
Tekstur
Aroma
Komentar : .........................................................................................................................
27
Total Perlakuan
Yi
i Yij2
(Yi.)2
(Y1.)2
(Y2.)2
(Y3.)2
.
Total Perlakuan
Kelompok
.
1
Y11
Y21
Y31
Yr1
Y1.
W1.
Y12
Y22
Y32
Yr2
Y2.
W2.
Y13
Y23
Y33
Yr3
Y3.
W3.
Y1t
Yrt
Yr
.
Wr.
Y.j
Y.1
Y.2
Y.3
Y.t
jYij2
W.1
W.2
W.3
(Y.j)2
(Y.1)
2
(Y.2)2
(Y.3)2
Y..
Total
Umum
W.t
(Y.t)2
Total
Jumlah
Kuadra
t
j(Yi.)2
Jumlah
Kuadrat Total
Perlakuan
(Yr.)2
j(Yi.)2
Jumlah
Kuadrat
Total
Kelompo
k
28
FK =
Total Umum2
.
Jumlah kelompok x Jumlaah perlakuan
= y..2
rt
= i/j yij y..2
rt
i yi2 y..2.
t
rt
i yi2 y..2.
t
rt
= Faktor Koreksi
29
Derajat
Bebas
(db)
r-1
Jumlah
Kuadrat JK
JKPerlakuan
Kuadrat
Total
KT
JK (P)
DB (P)
Fhitung
KT (K)
KT (G)
Kelompok
t-1
JKKelompok
JK (K)
DB (K)
Galat
(rt-1) - ((r-1)+(t1))
JKGalat
JK (G)
DB (G)
Total
Rt-1
JKTotal
JK (T)
DB (T)
KT (P)
KT (G)
yang disajikan terhadap atribut warna, rasa, tekstur, aroma. Berikut adalah langkahlangkah analisa data uji segitiga menggunakan software MINITAB
1. Membuka program Minitab 16
2. Pilih menu Stat toolbar
3. Klik ANOVA
4. Klik General Linier Model
30
31
32
33
34