Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Dasar Manajemen - Wewenang, Delegasi, Dan Komunikasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR MANAJEMEN

WEWENANG, DELEGASI, DESENTRALISASI DAN


KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Manajemen

Oleh:
RACHMAT AFRIYANTO
YULIARISTA EKA SYAHPUTRI
LUTFIL HAKIM BAIDHOWIE
ICHSAN SURYO WIBOWO

26020114140104
26020115120019
26020114190110
26020115120023

KELOMPOK 5
ILMU KELAUTAN A

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah Dasar Manajemen
Wewenang, Delegasi, Desentralisasi dan Komunikasi Dalam Organisasi. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Manajemen.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun dengan niat
dan tekad serta dorongan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak, maka
makalah ini dapat terselesaikan.
Proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah kami lainnya. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada kami, tecatat
sebagai amal shaleh dan senantiasa mendapat balasan berupa limpahan pahala
yang sepadan dari Allah SWT.
Demikian, makalah Pisces ini yang dalam pelaksanaannya telah
melibatkan berbagai pihak, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang
membacanya.

Semarang, 27 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................1
BAB II ISI...........................................................................................................1
2.1. Wewenang...........................................................................................2
2.1.1. Definisi Wewenang....................................................................2
2.1.2. Batasan Wewenang....................................................................3
2.1.3. Pendelegasian Wewenang .........................................................4
2.2. Delegasi ...............................................................................................5
2.2.1. Definisi Delegasi .......................................................................5
2.2.2. Alasan diperlukannya Delegasi dan Faktor yang mempengaruhi
..............................................................................................................5
2.3. Desentralisasi.......................................................................................6
2.3.1. Definisi Desentralisasi ..............................................................6
2.3.2. Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi..................................6
2.3.3. Alasan Dilakukannya Desentralisasi..........................................7
2.4. Komunikasi dalam Berorganisasi... 8
2.5. Contoh Kasus Penyalahgunaan Wewenang 9
BAB III PENUTUP...........................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................10
3.2. Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

I. PENDAHULUAN
Permasalahan dalam kehidupan manusia semakin hariterkadang semakin
sulit, Bahkan sengaja disulitkan. Banyak cara dalam mengkoordinir kehidupan ini
agar bisa bejalan dengan apa yang diharapkan. Itulah gunanya pembelajaran mata
kuliah managemen ini. Tujuanya utnuk memahami mengenai mengatur tentang
suatu organisasi dengan tujuan utamnya terutama bagi kita sesorang yang terlibat
dalam suatu organisasi hal ini sangat erat kaitannya dan keurgenan
pembelajarannya lebih diprioritaskan.
Dalam suatu organisasi kita akan menemukan banyak sekali hal yang tak
terduga yang terjadi, kita harus cerdas bagaimana cara mengatasi hal tersebut.
Tindakan yang tertrukstur merupakan cara terbaikyang perlu dilakukan dalam
berorganisasi. Seperti yang disebut di atas, dalam berorganisasi banyak hal yang
kita dituntut memahami mengenai hal hal bagaimana cara mengendalikannya
baik dan benar.
Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentag wewenang,
delegasi dandesentralisasi. Hal ini disebabkan dalam suatu organisasi kita
diharuskan untuk beradaptasidan menghadapi berbagai macam watak dan tingkah
laku seseorang. Untuk itu, pemahamandalam masalah diatas diperlukan untuk
menjalin kerjasama dalam menjalankan suatuorganisasi secara efektif dan
efisien.Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi atau jabatannya dalam
suatuorganisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat
menimbulkan masalahantar individu ataupun antar organisasi.
Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi atau jabatannya dalam
suatu organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat
menimbulkan masalah antar individu ataupun antar organisasi. Tentunya hal
tersebut tidak diinginkan oleh kita, sehingga kita dapat mengetahui batasanbatasan yang tidak dapat dilanggar serta cara berkomunikasi dengan baik.
Sehingga penyusun menyuguhkan berbagai macam hal dalam berinteraksi dengan
orang-orang di dalam suatu organisasi, serta hal-hal seputar wewenang dan

kekuasaan yang dimiliki oleh setiap orang atau pemimpin yang tentunya berbedabeda cakupan luasnya.
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui pentingnya wewenang dalam manajemen.
2. Mengetahui pentingnya delegasi dalam manajemen.
3. Mengetahui pentingnya desentralisasi dalam manajemen.

II. ISI
2.1. Wewenang
2.1.1. Definisi Wewenang
Definisi Wewenang adalah kekuasaan atau hak untuk memerintah
atau untuk meminta orang lain berbuat sesuatu. Dalam manajemen,
wewenang dapat dipandang sebagai kekuasaan untuk meminta orang lain
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu, bekerja secara tertentu untuk
mencapai tujuan (yang telah ditetapkan dahulu oleh pemilik wewenang
tsb). Di dalam wewenang termasuk kekuasaan untuk mengambil
keputusan, dan memaksakan pelaksanaannya, serta kekuasaan untuk
memerintah. Kepatuhan dapat diperoleh melalui pemberian perhatian,
memberi penjelasan, memberi pengertian tentang sesuatu, bujukan, sangsisangsi, permintaan, atau bahkan paksaan. Dalam manajemen modern sikap
paksaan untuk mendapatkan kepatuhan dari bawahan sedapat mungkin
dihindari.
Dilingkungan kita (masyarakat yang beradab dan berbudaya) telah
berkembang adanya budaya yang berhubungan dengan wewenang atau
otoritas. Misalnya: orang tua, guru, atasan, pemerintah, kita semua
mempunyai hak yang diakui sah untuk memerintahkan apa yang harus kita
lakukan.
Konsep otoritas sudah sedemikian rupa menjadi bagian dari budaya
kita, sehingga sukar bagi kita untuk bisa membayangkan suatu masyarakat
yang hidup tanpa otorita. Contoh: bagaimana mungkin anggaran dan
program-program pemerintah bisa dilaksanakan kalau tidak ada otoritas
Ditjen Pajak untuk mengumpulkan pajak. Kita telah terbudaya untuk
menggantungkan pada pihak penguasa agar semuanya berjalan dengan
lancar dan mungkin akan merasa canggung atau sama sekali tak mampu
menggunakan cara-cara yang primitif. Dalam organisasi modern sistem
otoritas formal sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Max Weber yang dianggap sebagai bapak birokrasi mengungkapkan tiga


macam tipe ideal wewenang, yaitu :
1.Wewenang Tradisional
adalah wewenang yang dapat dimiliki oleh manusia maupun
kelompok manusia. Wewenang ini dimiliki oleh orang orang yang
sudah lama sekali memiliki kekuasaan di dalam masyarakat. Wewenang
ini dimiliki oleh seseorang atau kelompok orang bukan karena memiliki
kemampuan khusus, namun wewenang ini dimiliki karena memiliki
kekuasaan dan wewenang yang telah melembaga bahkan telah menjiwai
masyarakat.
2.Wewenang Karismatik
adalah wewenang yang tidak diatur oleh kaidah atau aturan, baik
yang tradisional maupun yang rasional. Sifat dari wewenang karismatik
cenderung irasional atau tidak masuk akal. Terkadang karisma tersebut
hilang karena masyarakat yang berubah dan memiliki paham yang
berlainan. Namun perubahan inilah menjadi faktor yang tidak dapat
diikuti oleh orang-orang yang memiliki wewenang karismatik, sehingga
dia tertinggal oleh kemajuan dan perkembangan masyarakat.
3.Wewenang Legal-Rasional
adalah wewenang yang disandarkan pada sistem atau aturan
hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Wewenang inilah yang
menjadi basis wewenang pemerintahan. Oleh karena itu, birokrasi
didominasi

oleh

semangat

formalistic-impersonality.

Segala

kewenangan yang dimiliki oleh seseorang didasarkan pada hukum


yang berlaku, hal ini diatur juga agar pemilik kewenangan itu tidak
berlaku semena-mena.
2.1.2. Batasan wewenang
Manajer tidak mungkin memaksakan kegiatan tertentu untuk
dilaksanakan

bawahannya

hingga

melampaui

wewenangnya.

Jadi

wewenang selalu ada batasnya (kewenangan tidak tak terbatas). Wewenang


yang diberikan kepada seseorang berdasarkan keputusan atasannya
mempunyai batas tertentu baik tentang luasannya maupun isi dari

wewenangnya. Ini untuk memberi kemungkinan orang lain bekerja sama


karena hubungan wewenang menjadi seimbang dan sepadan, dengan adanya
keterikatan dan keterbatasan wewenang tersebut semua orang dalam
organisasi bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Batas-batas wewenang yaitu:
1. Kemampuan Jasmani (Fisik) : Pemimpin tidak dapat memerintah
bawahannya diluar kemampuan manusia.
2. Alamiah : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk
menetang kodrat alam.
3. Teknologi : Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk
melakukan tugas yang belum tercapai teknologi.
4. Keadaan Ekonomi : Pemimpin tidak dapat

memerintah

atau

memaksakan kehendaknya terhadap harga-harga pasar.


5. Lembaga : Wewenang seorang pemimpin dibatasi oleh anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga,kebijakan dan prosedur.
6. Hukum.
2.1.3. Pendelegasian Wewenang
Definisi Pendelegasian wewenang (delegation) adalah Sebagai
pemberian otoritas/kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas
oleh atasan kepada bawahan jelas perlu agar organisasi dapat berfungsi
secara efisien, Karena tak ada atasan yang secara seorang diri dapat
mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi. Walaupun
pendelegasian wewenang adalah pengalihan kekuasaan sah, hal ini juga
melibatkan dasar kekuasaan yang lain. Apabila otoritas formal diberikan,
kekuasaan untuk memberi imbalan dan hukuman (reward and punishment)
sampai batas tertentu ikut juga diberikan. Pendelegasian wewenang
merupakan dinamika organisasi, karena dengan pendelegasian wewenang
ini para bawahan mempunyai wewenang, sehingga mereka dapat
mengerjakan sebagian pekerjaan delegator (pimpinan).
Seorang

pemimpin

mutlak

harus

melakukan

pedelegasian

wewenang karena :

1. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka


menangani setiap tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien. Atasan dapat
memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat
pembelajaran dari kesalahan. Karena atasan tidak mempunyai
kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan.
2.2 Delegasi
2.2.1. Definisi Delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen
penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan
menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam
melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah
proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.
2.2.2. Alasan diperlukannya delegasi dan faktor yang mempengaruhi
Ada alasan mengapa diperlukan pendelegasian, yaitu :
1. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka
menangani setiap tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
3. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih
diprioritaskan.
4. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat
pembelajaran dari kesalahan.
5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam
pembuatan keputusan.

Yang memungkinkan gagalnya delegasi, yaitu:


1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan
keputusan.
2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun
gagal dalam menjalankan wewenangnya.
6

3. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.


4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan
sangat baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai
atasan.
5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung
jawab yang sudah diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas tugas dengan benar dan
dikatakan gagal.
7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang
lebih besar.
2.3. Desentralisasi
2.3.1 Definisi desantrilisasi
Desentralisasi adalah sebuah paradigma yang sangat antitesis dengan
sentralisasi yang menjadi paradigma absolut dari pemerintahan orde baru
yang hegemonik. Dengan wilayah yang sangat luas seperti Indonesia, dengan
beragam corak dan budaya daerah yang beraneka rupa, dengan bermacammacam kebutuhan dan potensi yang dimiliki daerah, dan dengan letak
geografis dan demografis yang begitu luas, tentu saja paradigm sentralistik
akan menjadi sesuatu yang sangat mustahil dalam menciptakan pemerataan
kemakmuran dan keadilan serta pemberdayaan yang merata bagi semua
warga negara.

Karena itulah, pada zaman Orde Baru banyak sekali

kesenjangan yang terjadi antara pusat dan daerah, baik dari segi pemerataan
pembangunan, pembagian dan distribusi.

2.3.2. Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi


Kelebihan Desentralisasi
1.
2.
3.
4.

Harus meningkatkan motivasi staf


Keputusan yang dibuat lebih dekat dengan pelanggan
Konsisten dengan bertujuan untuk menyanjung hirarki
Cara yang baik untuk melatih dan mengembangkan manajemen junior
Kekurangan Desentralisasi
7

1. Pengambilan keputusan tidak selalu strategis


2. Sulit untuk mencapai kontrol keuangan yang ketat atau risiko biaya
2.3.3. Alasan-alasan dilakukan Desentralisasi
Alasan-alasan untuk melakukan desentralisasi Perusahaan memutuskan
untuk melakukan desentralisasi karena berbagai alasan diantaranya:
1. Mengumpulkan dan Menggunakan Informasi local Kualitas dari berbagai
keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia. Sejalan
dengan pertumbuhan perusahaan dan penambahan operasi dipasar dan
area yang berbeda,manajemen pusat mungkin tidak memahami kondisi
lokal. Akan tetapi,para manajer tingkat rendah yang berhubungan dengan
kondisi operasional langsung memiliki akses terhadap informasi
ini.Akibatnya,mereka sering berada dalam suatu posisi yang lebih baik
untuk membuat keputusan lokal.
2. Memfokuskan Manajemen Pusat

Dengan

mendesentralisasikan

keputusan-keputusan operasional, manajemen pusat bebas menangani


perencanaan dan pengambilan keputusan strategis. Keberlangsungan
jangka panjang dari perusahaan harus lebih penting bagi manajemen
pusat dari operasional sehari-hari.
3. Melatih dan Memotivasi Para Manajer Organisasi selalu membutuhkan
manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi manajer jenjang lebih
tinggi yang keluar untuk mengambil keuntungan dari peluang yang
lain.peluang seperti itu juga memungkinkanmanajer puncak mengevaluasi
kemampuan para manajer lokalnya. Manajer-manajer yang menghasilkan
keputusan terbaik adalah manajer yang bisa dipromosikan.
4. Meningkatkan daya saing pada perusahaan yang sangat tersentralisasi,
margin laba secara keseluruhan mampu menutupi ketidakefisienan yang
terjadi diberbagai divisinya. Perusahaan-perusahaan besar sekarang
menemukan bahwa mereka tidak mampu mempertahankan suatu divisi
yang tidak berdaya saing. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan
inerja suatu divisi atau pabrik adalah memperkenalkannya lebih jauh
pada.
2.4. Komunikasi dalam Berorganisasi

Pengertian Komunikasi, komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu


"Communis" atau "common" dalam bahasa Inggris yang berarti sama.
Berkomunikasi berarti kita berusaha mencapai kesamaan makna "commonness",
atau dengan ungkapan lain melalui informasi kita mencoba untuk berbadi
Informasi , gagasan atau sifat dengan partisipan lain. Kendala utama dalam
berkomunikasi adalah sering kali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap
lambang yang sama.
Komunikasi adalah salah satu cara manusia berhubungan yang melibatkan
pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan definisi istilahistilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik seperti isyarat, huruf,
nomor dan perkataan yang melambangkan ide-ide yang dapat menyampaikan
maksud. Unsur-unsur komunikasi dalam organisasi Ada 5 unsur yang terkandung
dalam komunikasi:
1. Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang
yang

berbicara,

pengirim

berita

atau

orang

yang

memberitakan.

Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan
cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
2. Berita-berita (Message) yang disampaikan

dapat

dalam

bentuk

perintah,laporan atau saran.


3. Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para
pengunjung yang menerima informasi atau berita.
4. Reaksi atau tanggapan (respond) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat,
dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan
terjadi.
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan
saling ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh
semua unsur tersebut.
Cara penyaluran ide melalui komunikasi. Pada umumnya komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti
tersenyum,menggelengkan

kepala,

dan

mengangkat

bahu.

Dalam

menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima
(receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada
penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di
ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan
bersama,serta visi dan misi suatu organisasi. Adapun tahapan-tahapan cara
menyalurkan ide melalui komunikasi:
1. PERUMUSAN yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan
oleh kata-kata.
2. PENYALURAN

(transmitting)

yaitu

penyaluran

ini

bisa

lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.


3. TINDAKAN yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah
dalam organisasi dilaksanakan.
4. PENGERTIAN yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi
dijadikan ide oleh si penerima.
5. PENERIMAAN yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap
berita (receiver).
Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya
digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan
arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi
dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya
komunikasi yang tepat dan se-efektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja
sama benar-benar dilaksanakan dengan tepat juga.
2.5. Contoh Kasus Penyalahgunaan Wewenang
Mantan Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan (P2K)
Transmigrasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jamaluddin Malik
melakukan pemerasan terhadap para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang
totalnya mencapai Rp 21,384 miliar. Proses penyalahguanaan wewenang yang
dilakukan oleh Jamaluddien dibantu Sekretaris Ditjen (Sesditjen) P2KTrans
Achmad Said Hudri. Keduanya didakwa telah menyalahgunakan kekuasaannya
dengan cara memerintahkan para PPK yang berada di bawah lingkup Ditjen
P2KTrans untuk menyerahkan sejumlah uang.
Dengan cara memotong pembayaran, mencairkan anggaran untuk kegiatan
fiktif. Memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar atau menerima
10

pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya


sendiri Pemerasan tersebut juga disertai ancaman akan mencopot jabatan,
memutasi ke satuan kerja yang dapat menghambat karirnya dan memberikan
penilaian yang buruk dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Pegawai Negeri Sipil. PPK yang berada di bawah Ditjen P2KTrans itu diminta
memberikan sejumlah uang guna kepentingan kepentingan pribadi Jamaluddien.

III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain
untuk

melakukan atau

tidak

melakukan sesuatu agar

tercapai

tujuan

tertentu. Dalam sebuah perusahaan atau organisasi tentu ada wewenang yang
dimiliki oleh pemimpin atau manajer. Mereka mempunyai wewenang untuk
mengatur dan menata bawahannya agar tujuan perusahaan atau organisasi
tercapai.
Proses pelimpahan tugas atau wewenang dari atasan kepada bawahan
disebut delegasi. Seorang manajer atau pemimpin yang pandai mendelegasikan
wewenang atau tugasnya kepada organ di bawahnya maka ia adalah manajer atau

11

yang baik dan memudahkan perusahaan atau organisasi dalam mencapai


tujuannya.
Pendelegasian wewenang atau delegation of authority merupakan proses
pembagian kerja, pengelompokan tugas seorang manajer sedmikian rupa,
sehingga akhirnya manajer hanya mengerjakan bagian perkerjaan yang tidak dapat
diserahkan kepada para bawahannya, berhubung posisinya dalam organisasi.
Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas
kekuasaan dan pembuatan keputusan ke tingkatan organisasi yang lebih rendah
agar permasalahan yang paling kecil hingga paling besar di dalam perusahaan atau
organisasi dapat diselesaikan
Dengan pendelegasian ini maka bawahan akan mempunyai wewenang
untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Mendelegasikan berarti memaksimalkan
efektivitas karyawan, mempercepat pengambilan keputusan, dan dapat membuat
keputusan yang lebih baik.
3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah selanjutnya diharapkan menggunakan literatur
yang lebih banyak dan terakreditasi sehingga dapat memberikan informasi secara
lebih baik dan mendetail.

DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai