Makalah Ventilasi Tambang (Ririn)
Makalah Ventilasi Tambang (Ririn)
Makalah Ventilasi Tambang (Ririn)
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Sistem ventilasi tambang merupakan suatu usaha pengendalian
terhadap pergerakan udara atau aliran udara tambang termasuk yang harus
dipenuhi pada ventilasi adalah kuantitas, kualitas dan arah alirannya.
Tujuan utama dari ventilasi tambang adalah menyediakan udara segar
dengan kuantitas dan kualitas yang cukup baik, kemudian mengalirkan
serta membagi udara segar tersebut kedalam tambang sehingga tercipta
kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja tambang maupun
proses pertambangan.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksund dengan ventilasi?
Berapa perbandingan oksigennya?
Bagaimana pengendalian gas tambang dan sifat-sifat gas tambang?
1.3
TUJUAN PENULISAN
Mengetahui tujuan dari ventilasi tambang
Mengetahui perbandingan oksigennya
Mengetahui pengendalian gas tambang dan sifat-sifat gas tambang
BAB II
PEMBAHASAN
20
2.1
c.
pekerja tambang.
Menurunkan temperatur udara tambang, sehingga dapat
d.
2.2
c.
d.
20
e.
2.3
20
Nitrogen
= 79 % dan
Oksigen
= 21%
diingat
bahwa
udara
dalam
ventilasi
tambang
selalu
mengandung uap air dan tidak pernah ada udara yang benar-benar
kering. Oleh karena itu akan selalu ada istilah kelembaban udara.
b. Kebutuhan Udara Segar Untuk Pernafasan
Pada sistem pernafasan manusia,
oksigen
dihisap
dan
Pernafasan
Kegiatan
Angka
Oksigen
Per Menit
(10-4m3/detik)
cfm
(10-
5m3/detik)
Bagi
Pernafasan
(respiratory
quotient)
20
Istirahat
Kerja
Moderat
Kerja
Keras
12 18
30
40
300-800
(0,82-
2,18)
2800-3600
9,83)
6000 (16,4)
(7,64-
0,01 (0,47)
0,75
0,07 (3,3)
0,9
0,10 (4,7)
1,0
oksigen
pada (Kandungan
20
=
=
=
=
=
0,005 Q
4,7x 10- 5m3/dtk
4,7x 10- 5m3/dtk
0,01 m3/dtk/orang
21,3 cfm
merancang
kebutuhan
udara
ventilasi
tambang
digunakan angka kurang lebih sepuluh kali lebih besar, yaitu 200 cfm
per orang
20
20
20
tekanan
tertentu
dapat
teroksidasi
dan
dapat
20
Sim
bol
Berat
Jenis
Udara
O2
Tidak
berwarna,
Bukan racun,
1.1056 tidak berbau, tidak
Udara normal
tidak
ada berbahaya
rasa
N2
Tidak
berwarna,
Bukan racun,
Udara normal
0.9673 tidak berbau, tapi
lapisan
tidak
ada menyesakkan
rasa
Karbon
dioksida
CO2
Tidak
berwarna,
Sesak nafas,
1.5291 tidak berbau,
berkeringat
rasa
agak
asam
Methan
CH4
Nama
Oksigen
Nitrogen
Sifat fisik
Pengaruh
Sumber
utama
Amban
g
Batas
TLU
TWA
(%)
Ambang
Batas
Kisar
TLU
Ledak
C
(%)
Perna
fasan,
lapisan, motor 0.5
bakar,
ledakan
0.5545 Tidak
Menyesakka Lapisan,
berwarna,
n nafas, dapat motor bakar,
tidak berbau, meledak
peledakan
tidak
ada
5-15
20
rasa
Karbon
monoksi
da
CO
Hidrogen
H2S
sulfida
Sulfur
dioksida
SO2
Tidak
berwarna,
Racun, dapat
0.9672 tidak berbau,
meledak
tidak
ada
rasa
Tidak
berwarna,
1.1912 bau
telur
busuk, rasa
asam
Tidak
berwarna,
2.264 bau
mengganggu
, rasa asam
Nyala
api,
peledakan,
0.005
motor bakar,
oksidasi
Racun,
Dapat
meledak
Lapisan
air
tanah,
0.001
peledakan
Racun
Pemba
karan sulfida, 0.0005
motor bakar
Bau tajam,
1.5895 warna coklat, Racun
rasa pahit
Peledakan,
motor bakar
Hidrogen H2
Tidak
berwarna,
Dapat
0.0695 tidak berbau,
meledak
tidak
ada
rasa
Radon
7.665
Lapisan
Nitrogen
oksida
NOx
Rn
Radio aktif
12.5
74
4 -44
0.0005
4 74
IWL
2.
Pencegahan (Prevention)
a. Menerapkan prosedur peledakan yang benar
b. Perawatan dari motor-motor bakar yang baik
c. Pencegahan terhadap adanya api
Pemindahan (Removal)
a. Penyaliran
(drainage)
gas
sebelum
penambangan
20
3.
4.
peledakan
Isolasi (penyekatan)
a. Memberikan batas sekat terhadap daerah kerja
yang terbakar
b. Penggunaan waktu-waktu peledakan pada saat
5.
2.4
20
aliran
udara
tambang
Low
Speed (0,1
m/dtk), Anemometer
m/dtk).
Cara pengukuran kecepatan aliran udara tambang dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu:
1. Fixed Point Traversing in a circular opening
Metode ini digunakan untuk penampang lingkaran, metode
ini dilakukan di tengah (pusat) jalan udara. Angka yang terbaca
dikalikan
dengan suatu
konstanta
untuk
memberikan
dengan
cara
memindahkan
atau
20
20
b.
c.
tambang.
2. Sistem Hembus (Forcing System)
Pada sistem ini mesin angin utama diletakkan pada jalan udara
masuk. Mesin angin ini akan menekan udara ke dalam tambang,
sehingga udara mengalir melalui jalan-jalan udara di dalam tambang.
Keuntungan sistem ventilasi mekanis hembus adalah :
a.
Kecepatan angin yang dihasilkan akan semakin besar
sehingga lebih efektif bila digunakan untuk mengencerkan
gas-gas dan menurunkan kadar debu yang ada di dalam
tambang.
Udara yang dihembuskan adalah udara bersih sehingga dapat
b.
menurunkan temperatur.
Kerugian dari ventilasi mekanis sistem hembus adalah :
a.
b.
c.
20
2.
20
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1. Tujuan utama dari sistem ventilasi tambang adalah menyediakan udara
segar dengan kuantitas dan kualitas yang cukup baik, kemudian
mengalirkan serta membagi udara segar tersebut ke dalam tambang.
2. Perhitungan ventilasi tambang selalu dianggap bahwa udara segar
normal terdiri dari: Nitrogen = 79 % dan Oksigen = 21%
3. Gas yang biasanya terdapat dalam tambang baik itu tambang batubara
maupun non batubara terdiri dari oksigen, karbon dioksida, methan,
hidrogen sulfida, nitrogen oksida dan gas-gas lainnya.
4. Beberapa cara pengendalian yang dilakukan terhadap pengotor gas pada
tambang bawah antara lain:
20
Pencegahan (Prevention)
Pemindahan (Removal)
Absorpsi (penyerapan)
Isolasi (penyekatan)
Pelarutan
5. Dua macam sistem ventilasi tambang yaitu sistem ventilasi alami
(natural ventilation sistem) dan sistem ventilasi mekanis (mechanical
ventilation sistem).
3.2
SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, dan semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembacanya. Saran untuk
para pembaca agar dapat mempelajari dan memahami materi pada makalah
ini sehingga kita lebih mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
http://myassiver.blogspot.co.id/2015/06/materi-kuliah-ventilasi-tambang_3.html
http://sasastem.blogspot.co.id/2014/12/ventilasi-tambang-bawah-tanah.html
http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/06/ventilasi-tambang.html
20