School Work">
Makalah Botani Tumbuhan Tinggi
Makalah Botani Tumbuhan Tinggi
Makalah Botani Tumbuhan Tinggi
PENDAHULUAN
mengelompokkan
tumbuhan
berdasarkan
karakteristiknya.
Daun
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Daun Tunggal
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada
umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada
tumbuhan. Bila mengamati satu helai daun, akan terlihat struktur (bagianbagian) daun yaitu tangkai daun (ptiolus), helaian daun (lamina) dan kadangkadang ditemukan pelepah daun (vagina). Daun lengkap terdiri dari bagian
pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu
atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap. Umumnya
(belajar-di-rumah.blogspot.com)
Helaian daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis, respirasi
ataupun transpirasi. Besar kecilnya helaian daun merupakan adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya yang berhubungan dengan proses
transpirasi, agar tumbuhan tidak kehilangan air. Helaian memiliki banyak
warna, bentuk dan ukuran yang beragam, yang merupakan ciri utama untuk
mengenal tumbuhan. Pelepah daun memiliki fungsi sebagai pelindung
kuncup yang masih muda dan memberi kekuatan pada batang tumbuhan.
Tangkai daun berfungsi untuk mendukung helaian daun. Tangkai daun secara
umum berbentuk bulat dan membesar dibagian pangkal. Tetapi ada juga yang
berbentuk bulat berongga seperti pada jeruk, setengah lingkaran seperti pada
pisang dan segi empat seperti pada markisa (kimmyaulia.blogspot.co.id.2014)
Beberapa jenis tumbuhan terkadang hanya memiliki dua dari ketiga
struktur tersebut. Tumbuhan yang hanya memiliki tangkai dan helaian sering
disebut daun bertangkai. Contohnya adalah daun kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) dan daun jambu biji (Psidium guajava). Sedangkan daun yang
tangkai yang pendek saja atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya
pada daun seledri (Apium graveolens L). Ada kalanya anak daun
mempunyai tangkai yang cukup panjang dan jelas kelihatan, misalnya
pada daun mangkokan (Nothoponax scutellarium).
4. Upih Daun (vagina), yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan
biasanya memeluk batang, misalnya pada daun Pinang (Areca catechu
L.).
(Bagian daun mawar, hasil praktikum BTT FKIP Biologi 2014)
Dengan uraian di atas kiranya sudah cukup petunjuk untuk mengenal suatu
daun majemuk, dan tidak akan keliru dengan suatu cabang yang mempunyai
daun-daun tunggal. Sebagai tambahan dapat juga kiranya dikemukakan
bahwa :
a. Pada satu daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan
biasanya pun runtuh bersama-sama pula, sedangkan suatu cabang dengan
daun-daun tunggal mempunnyai daun yang tak sama umur maupun
besarnya, dan tentunya saja daun-daun tadi tidak runtuh bersama-sama
b. Pada suatu daun majemuk seperti daun tunggal pula terdapat pertumbuhan
yang terbatas yang artinya tidak bertambah panjang lagi dan ujung nya
tidak mempunyai kuncup.
c. Pada daun majemuk tak akan terdapat kuncup dalam ketiak anak daun,
sedang pada suatu cabang biasanya dalam ketiak daunnya terdapat satu
atau lebih satu kuncup.
d. Pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau di dekat pangkal ibu tangkai
dapat pula ditemukan sepasang daun penumpu berupa 2 daun kecil
melekat pada kanan kiri pangkal ibu tangkai daun, misalnya pada daun
Mawar (Rosa sp) atau berupa 2 daun yang lebar dan ikut sebagai alat
untuk berasimilasi, misalnya pada daun Kacang Kapri (Pisum sativum L).
5
(sumber. www.heirloomroses.com)
(a)
(b)
(sumber.Pengertian-meurutu-ahli.blogspot.com)
Ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai
daun, seperti sirip ikan. Daun majemuk menyirip dibedakan menjadi:
a) Daun Majemuk Menyirip Beranak Daun Satu (unifoliolatus). Terlihat
seperti daun tunggal tetapi bukan, karena ada persendian (articulatio)
pada tangkai daun sehingga helaian daun tidak langsung terdapat pada
ibu tangkai. Daun ini sebenarnya mempunyai lebih dari 1 helaian daun,
namun daun yang lain telah tereduksi sehingga tinggal 1 anak daun
saja. Contohnya pada daun Jeruk Besar (Citrus maxima Merr.), Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia Sw.), dll.
tersendiri (biasanya lebih besar dari yang lainnya), misalnya pada daun
Pacar Cina (Aglaia odorata Lour) dan Mawar (Rosa sp). Sebagai
kebalikan daun majemuk menyirip ganda yang dapat mempunya jumlah
anak daun yang gasal, daun majemuk menyirip gasal dapat pula
mempunyai jumlah anak daun yang genap, seperti pada Pacar Cina
(sumber.Pengertian-meurutu-ahli.blogspot.com)
Daun majemuk menyirip menurut duduknya anak daun pada ibu
tangkai dan besar kecilnya anak daun dibedakan dalam :
a) Daun Majemuk Menyirip Berpasangan, jika duduknya anak daun pada
ibu tangkai berhadap-hadapan.
(sumber. http://evayanti25.blogspot.co.id)
c) Daun Majemuk Menyirip Berselang-seling (interrupte pinnatus), jika
duduknya anak daun pada ibu tangkai berpasangan berselang-seling
anak daun yang lebar dengan anak daun yang sempit. Misalnya pada
daun Tomat (Solanum lycopersicum L.).
(sumber. http://elfriza.blogspot.co.id)
Daun
yang
majemuk
semua
anak
menjari
Ialah
daunnya
daun
tersusun
majemuk
memencar
Majemuk
Menjari
Beranak
Daun
3. Daun
Majemuk
Menjari
Beranak
Daun
Majemuk
Menjari
Beranak
Daun
Majemuk
Menjari
Beranak
Daun
Banyak
(polyfoliolatus), pada
ujung ibu tangkai terdapat 7 anak daun. Misalnya pada
daun Randu (Ceiba pentandra Gaerthn).
(sumber. http://elfriza.blogspot.co.id)
Gambar. a adalah daun Nam-nam, b adalah para, c
adalah daun maman, d adalah daun randu dan e
adalah daun randu.
(sumber. sumber. http://elfriza.blogspot.co.id)
10
(sumber. http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id)
Ialah daun majemuk yang mempunya susunan daun
seperti daun majemuk menjari, tetapi 2 anak daun paling
pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan duduk
pada tangkai anak daun yang disampingnya. Misalnya
pada Ariceae (Arisaema filiforme).
4. Daun Majemuk Campuran (digitato pinnatus)
Ialah daun majemuk ganda yang mempunyai cabangcabang ibu tangkai memencar tangkai terdapat anak-anak
daun yang tersusun menyirip. Daun majemuk campuran
merupakan campuran antara daun majemuk menjari dan
menyirip. Contohnya pada daun Puteri Malu (Mimosa
Pudica L.).
11
(sumber.
kimmyaulia.blogspot.co.id)
(sumber. kahfiteplan.blogspot.co.id)
a) Runcing (acutus); Yaitu jika kedua tepi daun di
kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju
keatas dan pertemuannya pada puncak daun
membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari
90o). Kedua tepi kanan dan kiri ibu tulang daun
bertemu dengan membentuk sudut lancip, contoh:
daun papaya (C.papaya.)
b) Meruncing (acuminatus); seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik
pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari
dugaan, hingga ujung daun nampak sempit
panjang dan runcing seperti pada ujung runcing
tetapi titik pertemuan lebih ke depan lagi, dapat
ditemukan
pada
daun
12
sirsak.
kadang-kadang
amat
jelas,
13
bermacam
macam untuk tiap genus dalam satu famili saja mempunyai bangun bentuk
helai daun dapat berbeda beda. Berdasarkan pada letak bagian yang
terlebar dari satu helai daun maka dapat dibedakan :
1. Bagian yang Terlebar berada ditengah-tengah Helaian Daun
a. Bulat atau Bundar (orbicularis). jika panjang : lebar = 1:1
contoh: teratai besar (Nelumbium nelumba Druce)
b. Bangun Perisai (Peltatus). mempunyai tangkai daun yang tertanam
pada bagian tengah helaian daun.
contoh:daun talas (Xanthosoma)
c. Jorong (ovalis atau elipticusi). jika perbandingan panjang : lebar 1,5
-2:1
d. Memanjang (oblongus). yaitu jika panjang : lebar = 2,5 - 3 : 1
e. Bangun lenset (lanceolotus). yaitu jika panjang : lebar = 3-5 : 1
14
(sumber. id.wikipedia.org)
2. Bagian yang Terlebar Terdapat di Bawah Tengah Helaian Daun
A. Pangkal daunnya tidak tertoreh
1. Bangun bulat telor (ovatus). contoh: Daun kembang Sepatu
(Hisbiscus rosa sinensis)
2. bangun Segi tiga (triangularis). contoh: daun bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa L)
3. Bangun Delta (deltoideus). contoh: daun air mata pengantin
(Antigon leptopus)
4. Bangun belah ketupat (rhomboideus). contoh: daun bangkuwang
(Pachyrrhizus eresus Urb)
15
(sumber. harsidi-side.blogspot.co.id)
B. Pangkal Daun Bertoreh atau Berlekuk
1. Bangun Jantung (Cordatus). Contoh: Daun waru (Hibiscus
tiliaceus L)
2. Bangun ginjal atau krinjal (reniformis). contoh: daun pegagan
(Centella asiatica)
3. Bangun anak panah (sagittatus). contoh: daun ence
4. Bangun tombak (hastatus).
5. Bertelinga (auriculatus). contoh: daun tempuyung( Sonchus
asper Vill.)
16
(sumber. ayongspeaks.wordpress.com)
3. Bagian Daun Terlebar Terdapat di atas Tengah-tengah Helaian Daun
1. Bangun bulat telur sungsang (obovatus). yaitu seperti telur, tetapi
bagian lebar terdapat di ujung daun.
2. Daun jantung sungsang (obcordatus).
3. Bangun segitiga Terbalik atau bangun pasak (cuneatus) contoh:
daun semanggi (Marsilea crenata Pres 1.)
4. Bangun sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus) contoh:
daun tapak liman (Elephatopus scaber L)
17
(sumber. id.wikipedia.org/wik)
5. Tepi Daun (Margo Folli)
Berbagai macam jenis tepi daun dapat kita amati. Jenis-jenis tepi daun
ini, ada yang tidak mengubah bentuk umum daun dan ada juga yang
mengubah bentuk daun. Tepi daun (margo folli) Secara garis besar tepi
daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan
bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam
sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan dalam
dua golongan, yaitu:
18
i.
19
20
21
(sumber. harsidi-side.blogspot.co.id)
7. Tata Letak Daun Pada Batang (Phyllotaxis)
22
23
(folia opposita
atau folia
24
25
yang
bertulang
melengkung
terdapat
pada
tumbuhan
biji
tunggal
26
Warna Daun
Berdasarkan aspek fisik dan visual, tanaman dapat digolongkan menjadi
tanaman yang dominan unsur garis, unsur bentuk, unsur tekstur, unsur
stuktur, unsur massa, unsur karakter, dan unsur warna. Salah satu unsur
yang menarik untuk dipelajari adalah tanaman dengan dominasi unsur
warna. Kajian mengenai warna daun menjadi penting karena membantu
dalam perencanaan maupun desain lanskap dengan nilai kekhasan yang
diperlihatkan melalui warna, sehingga lanskap menjadi dinamis dan
tidak monoton.
Beberapa jenis tanaman memiliki warna daun yang khas, terkait dengan
perubahan warnanya dari waktu ke waktu. Misalnya terdapat jenis
tanaman yang daunnya berwarna cerah ketika masih berupa daun muda
dan berubah semakin gelap ketika sudah tua kondisi daunnya, beberapa
jenis lainnya mengalami perubahan warna pada saat menggugurkan
daunnya. Perubahan warna daun tersebut terkait dengan faktor fisik
lingkungan maupun faktor dari dalam sistem tanaman itu sendiri.
Makalah ini bertujuan untuk mengkaji hal-hal berikut:
1 Warna daun, meliputi mekanisme perubahan warna daun, warna2
3
dan
Permukaan Daun
Umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin atau mengkilat jika
dibandingkan dengan sisi bawah daun. Perbedaan warna ini
disebabkan karena warna hijau lebih banyak terdapat pada lapisan atas
daripada di lapisan bawah. Kadang pada permukaan daun terdapat
alat-alat tambahan berupa sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dll. Dari
hal tersebut keadaan permukaan daun dibedakan atas:
27
benjamina L.).
Suram (opacus), misalnya pada daun Ketela Rambat (Ipomoea
batatas Poir.).
Berselaput lilin (pruinosus), misalnya pada sisi bawah daun
Pisang (Musa paradisiaca L).
Berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu jika diraba terasa seperti
laken atau beludru.
2.4Hasil Praktikum
A. Daun Jagung
28
Helaian
daun
:Spermatophyta
Kelas
:Monocotyledoneae
Ordo
:Graminae
Famili
:Graminaceae
Genus
:Zea
Spesies
:Zea mays L.
B. Daun Beringin
Beringin atau yang dikenal dengan nama latin Ficus
benjamina merupakan salah satu tanaman yang memiliki
daun tunggal dengan bagian-bagian daun meliputi tangkai
dan helaian daun saja. Bagun daun pada beringin adalah
jorong, tepi daunnya rata (integer), pangkal daunnya
runcing
(acutus)
(acuminatus).
serta
Beringin
ujung
daunnya
mempunyai
meruncing
pertulangan
daun
29
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Urticales
Famili
: Moraceae
Genus
: Ficus
Spesies
Ficus
benjamina L.
C. Daun Sirsak
Sirsak merupakan salah satu
jenis tanaman yang memilki daun tunggal. Bagian daun
pada sirsak meiliputi helaian daun (lamina), tangkai daun
(pteolus) dan pelepah daun (stipula). Bangun daunnya
memanjang
(oblongus),
tepi
daunnya
rata
(integer),
memiliki
komposisi
daun
berwarna
hijau.
Sifat
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Polycarpiceae
Famili
: Annonaceae
Genus
: Annona
Species
30
daun
tunggal.
Bagian-bagian
daunnya
meliputi
(divisus),
pangkal
daunnya
meruncing
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Elephantopus
Spesies
: Elephantopus scaber L.
31
Bunga
sepatu
memiliki
jenis
daun
tunggal
dengan
tepi
berlekuk
(emarginatus),
pangkal
daunnya
rumpang
serta
daunnya
(truncatus)
ujung
runcing
daunnya
(acutus).
(rubostus).
Tata
letak
daun
pada
batang
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
32
struktur
daun
yang
lengkap, terdiri dari: helaian (lamina), tangkai (petiolus), dan juga pelepah
(vagina). Ciri-ciri morfologi daun ini diantaranya; bangun daunnya
melebar ke tengah (ovalis), tepi daun bertoreh (divisus), pangkal daunnya
meruncing (acuminatus), sedangkan ujung daunnya runcing (acutus).
Daun ini memiliki pertulangan daun yang menyirip (penninervis), pada
permukaan daunnya terlihat mengkilap dan licin (laevis), pola letak daun
berhadap-hadapan atau yang disebut juga dengan folia opposita. Daunnya
berwarna hijau dan membran daunnya tidak mudah robek karena tipis
seperti kertas (papyraceus).
Klasifikasi Mengkudu:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Kelas
: Dicotyledone
Ordo
: Rubiales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Morinda
Spesies
: Morinda citrifolia L.
I. Daun Kamboja
Daun kamboja merupakan salah satu
jenis daun tunggal, karena memiliki struktur daun yang lengkap, terdiri
33
Ciri-ciri
morfologi
34
Kingdom: Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fagales
Famili : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Spesies : Casuarina sp.
K. Daun Pepaya
Saat pengamatan praktikum pada
daun
tanaman
pepaya
telihat
Plantae
Angiospermae
Rosidae
Brassicales
Caricaceae
Carica
C. papaya
L. Daun Singkong
Saat praktikum mengamati daun
tanaman singkong data yang diperoleh yaitu bangun daunnya membulat
(Orbicularis) karena perbandingannya panjang dengan lebar yaitu 1:1.
Permukaan daunnya yaitu gundul (glabe). Tidak ada struktur apapun di
bagian permukaan daunnya. Bagian tepi daunnya yaitu bercangap berbagi
(particus) yaitu dalam torehannya melebihi setengah panjang tulang
cabang daun yang berada didekatnya. Bagian pangkal daunnya yaitu
35
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Malpighiales
Euphorbiaceae
Manihot
M. esculenta
36
Saat
praktikum
mengamati
daunnya
(penninervis).
menyirip
yaitu
tulang-tulangnya
posisi
tersusun
dalamnya
torehan
setengah
panjang
melebihi
tulang
cabang
daun
yang
meruncing
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Rosales
Moraceae
Artocarpus
A. Altilis
37
daun
menyempit
kanan
mengecil
dibagian
secara
kiri
bertahap
dan
dan
dan
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Rosales
Moraceae
Artocarpus
A. heterophyllus
38
(Circumscription),
Dilihat
dari
terlebarnya
letak
jambu
biji
bagian
bagian
dan
jorong
memiliki
karena
bangun
perbandingan
Plantae
Angiospermae
Rosids
Myrtales
Myrtaceae
Psidium
P. guajava
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Sapindales
Rutaceae
Citreae
Citrus
Q. Daun Kupu-kupu
Daun bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) termasuk daun tidak
lengkap karena tidak terdapat satu bagian dari daun lengkap yaitu tidak
memiliki upih daun atau pelepah daun (vagina).Bangun daun (Circum
scription) pada daun bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) adalah baun
bulat atau bundar (orbicularis). Ujung daun (apex folii) pada daun bunga
kupu-kupu (Bauhinia purpurea) adalah terbelah (retusus). Tepi daun
(margo folii) pada daun bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) adalah
rata (integer) karena tepi daun pada pangkal hingga ke ujung bertepi rata.
Pangkal daun (basis folii) pada daun bunga kupu-kupu (Bauhinia
purpurea) adalah berlekuk (emarginatus). Tulang daun (venation) pada
daun
bunga
kupu-kupu
(Bauhinia
purpurea)
adalah
menjari
40
(papyraceus atau chartaceus) karena tipis tetapi cukup tegar. Warna daun
pada daun bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) adalah hijau tua.
Klasifikasi daun Kupu-kupu adalah :
Regnum : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Genus
: Bauhinia
Spesies : Bauhinia purpurea
R. Daun Pisang (Musa acuminata)
Daun pisang (Musa acuminata) merupakan
jenis daun tunggal dan termasuk daun
sempurna karena bagian daunnya lengkap terdiri dari pelepah dauh, tangkai
daun dan helaian daun. Daun pisang memiliki ujung daun (apex folli) yang
membulat, pangkal daun (basis folli) yang berlekuk, tepi daun (margo folli)
yang rata, bangun daun (circumscroipto) berupa lanset, daging daun
(intervenium) seperti kertas, pertulangan daun (nervatio) yang menyirip, warna
daun pada bagian atas berwarna hijau tua dan bagian bawahnya berwarna hijau
muda yang mengkilat, serta bagian bawahnya berselaput lilin. Daun pisang
termasuk daun lengkap.
Klasifikasi daun pisang :
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Zigeberales
Familia
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa acuminata
41
hijau, akan tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika daun
tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat
dengan
panjang
4-5,5
cm.
: Plantae (Tumbuhan)
Divisi
: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida
: Fabales
Famili
polongan)
Genus
: Mimosa
Spesies
42