Cara Pengujian
Cara Pengujian
Cara Pengujian
Higiene Industri
METODE SAMPLING
Mata Kuliah Hygiene Industri IKK354
halaman
25
METODE SAMPLING ,
4
4.1.
Higiene Industri
METODE SAMPLING
PROGRAM MONITORING
halaman
26
METODE SAMPLING ,
4.2.
Higiene Industri
METODE SAMPLING
Secara umum pendekatan cara sampling dilakukan dengan dua cara, yaitu ;
Direct reading (real time sampling)
Sampling inegerated (sampling medium).
Media sampling merupakan bahan yang digunakan untuk mengukur kontaminan
melalui proses penganalisaan di laboratorium untuk menentukan kosentarsi kontaminan yang ada dalam udara .
4.2.1.
halaman
27
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
emisinya (SO2, NOx), sedangkan zat pencemar sekunder merupakan zat pencemar
yang terbentuk di atmosfer, yang merupakan produk dari reaksi kimia beberapa zat
pencemar (seperti senyawa oksidan dan ozon).
Sedangkan berdasarkan fasanya, zat pencemar di udara dibedakan atas
zat pencemar berupa aerosol, atau partikulat (debu) dan zat pencemar berupa gasgas mulia, nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang dioksida, amonia ,ozon,
dan lain-lain. Apabila susunan udara mengalami perubahan dari susunan keadaan
normal seperti tersebut diatas dan kemudian mengganggu kehidupan manusia, hewan dan binatang, maka udara telah tercemar.
Menurut asalnya, pencemaran udara dapat dibagi menjadi dua macam,
yakni :
a.
b.
Proses penurunan kualitas lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh masuknya zat pencemar ke dalam lingkungan udara tersebut, baik alami (seperti: kebakaran hutan oleh teriknya matahari, debu vulkanik, debu meteorit, pancaran
garam dari laut dan sebagainya) maupun akibat aktivitas manusia yang justru sering menimbulkan masalah (seperti pancaran gas beracun dari pemupukan pembasmian hama, asap rumah tangga, transportasi, produk sampingan dari industri
dan sebagainya).
Dalam melakukan sampling udara, kita dapat membagi daerah monitoring
(pemantauan) atas tiga daerah dengan keperluan dan cara sampling yang berbedabeda satu sama lainnya, yaitu :
a.
Daerah ambient
Daerah ambient merupakan daerah tempat tinggal penduduk (pemukiman)
dimana diperkirakan seseorang mengalami keterpaan terhadap zat pencemar yang berlangsung selama 24 jam. Sehingga, konsentrasi zat pencemar
udara harus sekecil mungkin dan memenuhi baku mutu udara yang dipersyaratkan.
b.
c.
halaman
28
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
Arah angin
Temperatur udara ( C)
Teknik sampling kualitas udara dilihat lokasi pemantauannya terbagi dalam dua
kategori yaitu
1.
teknik sampling udara emisi ,dan
2.
teknik sampling udara ambien.
Sampling udara emisi adalah teknik sampling udara pada sumbernya seperti cerobong pabrik dan saluran knalpot kendaraan bermotor. Teknik sampling kualitas
udara ambien adalah sampling kualitas udara pada media penerima polutan
udara/emisi udara.
Untuk sampling kualitas udara ambien, teknik pengambilan sampel kualitas
udara ambien saat ini terbagi dalam dua kelompok besar yaitu pemantauan kualitas
udara secara aktif (konvensional) dan secara pasif.
Dari sisi parameter yang akan diukur, pemantauan kualitas udara terdiri dari
pemantauan gas dan partikulat.
halaman
29
METODE SAMPLING ,
Gambar. 4.1.
4.3.
4.3.1.
Higiene Industri
METODE ANALISA
Teknik Adsorpsi dan Desorbsi
Teknik pengumpulan gas yang umum digunakan untuk menangkap gas pencemar
di udara adalah dengan teknik adsorpsi, desorbsi, pendinginan dan pengumpulan
pada kantong udara (bag sampler atau tube sampler).
1.3.1.1.
Teknik Adsorpsi
Menarik udara dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang berisi
larutan penangkap.
Mengukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi dengan larutan penangkap baik dengan metoda konvensional maupun instrumental.
halaman
30
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
Gambar. 4.2.
Peralatan impinger
Pompa vakum : dibuat dengan sistem vibrasi ganda yang tahan korosi. Kecepatan hisap stabil dan dapat diatur dengan potensiometer
Moisture adsorber : tabung berisi bahan penyerap uap air (desikan) untuk
melindungi pompa dari korosi.
Flow meter, yaitu alat pengukur kecepatan aliran udara dengan metoda bubble flow.
Untuk melakukan pengumpulann gas pencemar tersebut diperlukan alat absorber.
Alat absorber seperti diperlihatkan pada Gambar, 4.3
halaman
31
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
Teknik desorbsi
Teknik desorbsi berdasarkan kemampuan gas pencemar terdesorbsi pada permukaan padat adsorbent . Jenis adsorben yang umum digunakan adalah karbon
aktif, TENAX-GC atau Amberlite XAD). Teknik ini digunakan untuk pengumpulan
gas-gas organik seperti senyawa hidrokarbon, benzene, toluene dan berbagai jenis
senyawa organik yang mampu terserap pada permukaan adsorben yang digunakan
(Gambar. 4.4)
Efisiensi pengumpulan gas analit/gas pencemar pada adsorbent tergantung:
1.
Konsentrasi gas pencemar disekitar permukaan adsorben.
Semakin tinggi konsentasi gas pencemar semakin tinggi efisiensi pengumpulan.
2.
Luas permukaan adsorben, semakin kecil diameter adsorben semakin luas
permukaannya, semakin banyak gas analit yang teradsorpsi.
3.
Temperatur.
Semakin tinggi temperatur semakin rendah efisiensi pengumpulan gas
analit, oleh sebab itu teknik ini jarang digunakan untuk pengumpulan gas
halaman
32
METODE SAMPLING ,
4.
5.
pencemar dari sumber emisi (cerobong) dengan temperatur gas yang tinggi.
Kompetisi dari gas organik lain.
Senyawa organik yang lain akan ikut terdesorbsi peda permukaan padat
sehingga efisiensi pengumpulan semakin berkurang.
Sifat/karateristik dari adsorben yang digunakan
Harus digunakan jenis adsorben yang cocok/sesuai dengan jenis gas analit
yang akan diukur. Karbon aktif yang bersifat non polar cocok untuk gas organik yang polaritasnya rendah seperti senyawa hidrokarbon
Gambar. 4.4.
1.3.1.3.
Higiene Industri
Teknik evacuated
Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui secara lansung kosntrasi kontaminan di
udara. Alat ini menggunkan sistem sensor berdasarkan dari sifat kimia dan fisik dari
kontaminan
halaman
33
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
4.4.
Prinsip dasar
Aplikasi analisa
Deteksi debu
Ozon, NOx
Ozon, NOx, SO2,
Hidrokarbon
CO2
Hidrokarbon
Alakohol
Metode
Metode yang digunakan untuk pengujian kadar SO 2 di udara memakai
metode pararosaniline-spectrofotometri.
Acuan
metode pararosaniline-spectrofotometri (referensi : Methods of air sampling
rd
and analysis 3 edition James P.Lodge,JR, Metode 704 A)
2.
Prinsip Dasar
SO2 di udara diserap/diabsoprsi oleh larutan kalium tetra kloromercurate
(absorbent) dengan laju flowrate 1 liter/menit. SO 2 bereaksi dengan kalium
tetra kloromercurate membentuk komplek diklorosulfitomercurate . Dengan
penambahan pararosaniline dan formaldehide akan membentuk senyawa
pararosaniline metil sulfonat yang berwarna ungu kemerahan. Intensitas
warna diukur dengan spectrofotometer pada panjang gelombang 560 nm.
3.
halaman
34
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
Gambar. 4.5.
Oksida-oksida Nitrogen.
1.
Metode
Metode Griess-Saltman-Spectrofotometri, NO2 di udara direaksikan dengan
pereaksi Griess Saltman (absorbent) membentuk senyawa yang berwarna
ungu. Intensitas warna yang terjadi diukur dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 520 nm.
2.
Prinsip Dasar
Absorber untuk penangkapan NO2 adalah absorber dengan desain khusus
dan porositas frittednya berukuran 60 m. Untuk pengukuran NO, sample
gas harus dilewatkan ke dalam oxidator terlebih dahulu ( seperti KMnO 4,
Cr2O3) .
3.
Metode chemiluminescence .
Gas NO diudara direaksikan dengan gas ozon membentuk nitrogen dioksida tereksitasi. NO2 yang tereksitasi akan kembali pada posisi ground
state dengan melepaskan energi berupa cahaya pada panjang gelombang
600 - 875 nm. Intensitas cahaya yang diemisikan diukur dengan photo-
halaman
35
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
Gambar.4.6.
Untuk reagensia, kalibrasi larutan baku, contoh uji sampel, dan tata cara analisis
dibahas pada bagian 4.6.2
4.4.3. Karbonmonoksida
1.
Gambar. 4.7.
2.
Metode Lain
Metode lain yang juga digunakan adalah metode oksidasi CO dengan campuran CuO-MnO2 dalam suasana panas membentuk gas CO 2. Selanjutnya
CO2 tersebut diabsorpsi dengan larutan Ba(OH)2 berlebih. Kelebihan
Ba(OH) dititrasi asam oxalat menggunakan indikator phenol phthalin .
halaman
36
METODE SAMPLING ,
3.
Higiene Industri
Perhitungan Kadar CO
Hitung kadar CO dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
o
Ozon/Oksidan
1.
Metode
Metode Neutral Buffer Potassium Iodine (NBKI) spectrofotometri. Gas
/udara yang mengandung ozon dilewatkan dalam pereaksi kalium iodida
pada buffer pH netral (pH 6,8), membebaskan Iodium. Selanjutnya Iodium
yang dibebaskan diukur intensitasnya pada panjang gelombang 350 nm
2.
Metode Chemiluminescence.
Gas ozon direaksikan dengan gas asetilin membentuk aldehide yang tidak
stabil , yang selanjutnya akan melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Intensitas cahaya yang diemisikan diukur dengan fotomultiplier, yang berbanding lurus dengan konsentrasi ozon. Panjang gelombang cahaya yang
diemisikan pada panjang gelombang 300 600 nm.
4.4.5. Hidrokarbon
1.
halaman
37
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
2.
4.5.
Metode analitik yang sederhana dengan waktu pengukuran yang lama sepert titrasi
atau gravimetri yang digunakan untuk mengukur kadar debu di lingkungan tempat
kerja.
Untuk pengumpulan partikulat /debu dari udara berbeda dengan pengumpulan gas. Yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan partikulat adalah ukuran
diameter dari partikulat tersebut.
Ukuran partikulat di dalam matrik gas /udara bervariasi dari ukuran lebih
besar dari ukuran molekul (0.0002 mikron) sampai mencapai ukuran 500 m. Setiap teknik pengumpulan mempunyai kemampuan mengumpulkan range ukuran
partikulat yang tertentu.
Teknik pengumpulan yang umum digunakan adalah :
a.
.
Gambar. 4.8.
b.
Teknik Filtrasi
Pengumpulan partikulat/debu dengan teknik filtrasi merupakan teknik yang
paling populer. Jenis filter yang digunakan adalah filter fiber glass, cellu-
halaman
38
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
Metode Analisa
Banyak metode analisa yang dapat digunakan untuk pengukuran partikulat di atmosfer dengan kisaran diameter partikulat tertentu
4.5.1.2. HVS (High Volume Sampler)
Metode High Volume Sampling Metode ini digunakan untuk pengukuran total suspended partikulat matter (TSP, SPM), yaitu partikulat dengan diameter 100
m, dengan prinsip dasar udara dihisap dengan flowrate 40-60 cfm, maka suspended particulate matter (debu) dengan ukuran < 100 m akan terhisap dan tertahan pada permukaan filter microfiber dengan porositas< 0,3 m.
Partikulat yang tertahan di permukaan filter ditimbang secara gravimetrik,
sedangkan volume udara dihitung berdasarkan waktu sampling dan flowrate.
Pada Gambar. 4.9, diperlihatkan alat high volume sampler.
Gambar. 4.9.
halaman
39
METODE SAMPLING ,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
4.5.1.2.
Higiene Industri
Timbang kertas saring, dengan neraca analitik pada suhu 105 C dengan
menggunakan vinset (Hati-hati jangan sampai banyak tersentuh tangan)
Pasangkan pada alat TSP, dengan membuka atap alat TSP. Kemudian
dipasangkan kembali atapnya.
Simpan alat HVS tersebut pada tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Operasikan alat dengan cara, menghiduo (pada posisi On ) pompa hisap
dan mencatat angka flow ratenya (laju alir udaranya).
Matikan alat sampai batas waktu yang telah ditetapkan.
Ambil kertasnya, panaskan pada oven listrik pada suhu Timbang kertas
saringnya.
3
Hitung kadar TSP nya sebagai mg/NM
Metoda penggunaan alat ini bisa juga dilakukam, terhadap pm 10 atau pun
dilanjutkan pada pengukuran parameter logam.
Pengukuran PM 10 dan PM 2.5.
Pengertian PM10 dan PM 2.5 adalah partikulat atau debu dengan diameter 10
mikron dan 2.5 mikron . Untuk pengukuran partikulat dengan diameter tersebut di
atas diperlukan teknik pengumpulan impaksi, dengan metode tersebut dimungkinkan untuk memisahkan debu berdasarkan diameternya . Diameter yang lebih
besar akan tertahan pada stage paling atas, semakin ke bawah, maka semakin
kecil diameter yang dapat terkumpulkan permukaan stage .
Setiap Cascade Impactor terdiri dari beberapa stage, ada yang 3, 5 sampai
9 stage (plate) tergantung kepad keperluaannya. Salah jenis Cascade Impactor
yang terdiri dari 9 stage adalah Cascade Impactor buatan Graseby Andeson (Gambar. 4.10).
Prinsip pengukuran Kertas saring yang telah ditimbang, disimpan di masing-masing stage (plate) yang terdapat pada alat Cascade Impactor . Selanjutnya
udara dilewatkan ke dalam Cascade Impactor flow rate tertentu dan dibiarkan
selama 24 jam atau lebih tergantung kepada konsentrasi debu di udara ambient .
Setelah sampling selesai, debu-debu yang terkumpul pada masing-masing stage
ditimbang, menggunakan neraca analitik .
halaman
40
METODE SAMPLING ,
4.5.1.3.
Higiene Industri
Cara ini menggunakan filter berbentuk lingkaran (Bulat) dengan porositas 0,3 - 0,45
m, kecepatan pompa yang dipakai untuk pengangkapan suspensi Particulate Matter ini adalah 50 500 lpm.
Operasional alat ini sama dengan High Volume Sampler, hanya yang membedakan dari ukuran filter membrannya.
HVS ukuran A 4 persegi panjang, sedang MVS ukuran bulat diameter 12 cm.
5.5.1.4
Cara ini menggunakan filter berbentuk lingkaran (Bulat) dengan porositas 0,3 - 0,45
m, kecepatan pompa yang dipakai untuk pengangkapan Suspensi Partikulate Matter ini adalah 10 30 lpm.
Alat LVS dapat dilihat pada, Gambar. 4.11
Gambar. 4.11.
4.5.2.
Satuan Konsentrasi
Untuk menyatakan konsentrasi zat pencemar gas atau debu di udara ambien ,
dapat digunakan satuan yang berdasarkan
1.
Satuan berdasarkan berat /volume (w/v), yaitu satuan yang menyatakan
berat zat pencemar per volume udara ambien .
3
Contohnya satuan mg/m .
2.
Satuan berdasarkan volume/volume (v/v) , yaitu satuan yang menyatakan
volume zat pencemar per volume gas.
Contohnya satuan % volume, ppm . (part permillion), ppb (part perbillion).
Pengertian satuan ppm adalah menunjukkan perbandingan volume antara volume
zat pencemar dengan volume udara ambient, yaitu bagian volume zat percemar per
satu juta volume gas .
halaman
41
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
Contohnya :
Konsetrasi CO sebesar 1 ppm, artinya dalam satu juta bagian volum gas buang
3
mengandung 1 bagian volume gas CO, atau Dalam 1 m (1 x 106 ml) volume gas
emisi mengandung 1 ml gas CO. Untuk konversi satuan dari satuan ppm ke satuan
3
mg/m atau sebaliknya digunakan rumus :
3
=
=
8.
Hidrogen Sulfida
(H2S)
Timah Hitam (Pb)
Metode pengukuran
Pararosaniline (Spectrophotometri)
Saltzman (Spectrophotometri)
Non Buffer Kalium Iodide
Gas Chromatograph
Non Dispersive Infra
Red
Nessler (Spectrophotometri)
Methylene Blue (Spectrophotometri)
Destruksi Basah
9.
Cd
Destruksi Basah
10.
Zn
Destruksi Basah
11.
Cr
Destruksi Basah
12.
13.
PM 10
TSP
Gravimetri
Gravimetri
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Parameter
Sulfur
dioksida
(SO2)
Oksida-oksida
Nitrogen (NOx)
Oksidan (Ozon)
Hidrokarbon
Karbon
monoksida (CO)
Amoniak (NH3)
Keterangan
Manual Aktif dan Passive
Manual Aktif dan Passive
Manual Aktif dan Passive
Automatic Analyser
Automatic Analyser
Manual Aktif dan Passive
Manual Aktif dan Passive
Atomic Absorption Spectrophotometry,Flame
Atomic Absorption Spectrophotometry,Flame
Atomic Absorption Spectrophotometry,Flame
Atomic Absorption Spectrophotometry,Flame
Low Volume Air Sampler
High Volume Air Sampler
halaman
42
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
mengkonversi dari kondisi volume udara pada kondisi sampling ke volume udara
kondisi standar digunakan rumus di bawah ini:
4.6.1.
I.
Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk mengukur kadar debu total di udara tempat kerja
Acuan,
NIOSH, NIOSH manual of analytical methods, metode 0500
II.
Prinsip Dasar
Debu total diudara tempat kerja diambil contohnya (sampelnya)
dengan cara mengisap udara yang terkontaminasi debu dengan
menggunakan media kertas filter dengan memakai alat Vakum Pump
yang dihubungkan dengan selang silicon. Selanjutnya debu yang dihisap ditangkap pada permukaan kertas filter. Penentuan kadar debu
total di udara ditentukan secara gravimetric .
III.
Bahan
B.
dengan ukuran
Peralatan
Pinset
Desikator
Flowmeter
Filter holder
Obeng kecil
halaman
43
METODE SAMPLING ,
IV.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
VI.
V.
Higiene Industri
Perhitungan
1.
halaman
44
METODE SAMPLING ,
W1,
B2,
B1,
V,
2.
Higiene Industri
4.6.2.
Instruksi Kerja Metode Pengujian Kadar NO2 di udara Metode Saltzman (Spektrofotometri)
I.
Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk pengujian kadar Nitrogen Dioksida (NO 2) di
udara memakai metode Griess Saltzman, menggunakan alat spektrofotometer.
II.
Prinsip Dasar :
NO2 di udara diserap oleh pereaksi dalam bentuk senyawa azo. Perubahan
warna merah-violet yang stabil akan dihasilkan setelah bereaksi selama 15
menit. Perubahan warna yang terjadi diukur dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 550 nm.
III.
Bahan :
Asam Asetat glacial, Asam Sulfanilat anhidrat, N (Napthyl)ethylenediamine Dhihydrochloride, Natrium Nitrit, Aquades.
B.
Peralatan :
Pompa vakum, Impinger, Flowmeter, Pipet, Gelas ukur, Gelas Erlenmeyer, Tabung reaksi, Timbangan analitik, Spektrofotometer,
Labu ukur, Gelas beaker, Botol timbang, Spatula.
halaman
45
METODE SAMPLING ,
IV.
Reagensia
a.
b.
c.
V.
Absorbing Reagen :
1.
Larutan 5 gr asam sulfanilat dalam 750 ml aquades yang
telah mengandung 140 ml asam asetat glacial. Panaskan
supaya larut sempurna, sambil diaduk (jangan sampai
mendidih), kemudian dinginkan.
2.
Pada larutan yang telah dingin diatas, tambahkan 20 ml
larutan 0,1% N-(1-Napthyl)-ethylenediamine Dihydrochloride.
3.
Masukkan ke dalam labu volumetric 1 liter dan encerken
dengan aquades sampai garis batas.
Asam Asetat Glasial :
Ukur 140 ml asam asetat glacial masukkan ke dalam gelas
ukur/beaker glass, tambahkan aquades sehingga volumenya menjadi 750 ml.
Larutan Standar Natrium Nitrit :
1.
2,03 gr NaNO2 larutan dalam aquades sehingga volumenya 1 liter (larutan ini mengandung 1000 ul NO2/ml).
2.
Pipet 1 ml larutan (1000 ul NO2/ml) masukkan dalam labu
volumetric 50 ml dan encerkan sampai garis batas dengan
aquades (larutan ini mengandung 20 ul NO2/ml).
3.
Pipet 5 ml larutan (20 ul NO2/ml) masukan dalam labu volumetric 100 ml dan encerkan sampai garis batas (larutan
ini mengandung 20 ul NO2/ml).
IV.
Higiene Industri
halaman
46
METODE SAMPLING ,
4.
5.
6.
7.
8.
V.
Higiene Industri
Perhitungan :
Hitung kadar NO2 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
o
Kadar NO2 (ppm) = Hasil analisa (ul)xVolume total sampel (ml)x(Sk+273) K x76
o
Vol.udara (L)xVol.sampel yang dianalisax(273+25) KxP
Contoh,Metode Pengujian
1
JENIS PENGUJIAN
Jenis pengujian berdasarkan penilaian resiko bahaya (risk assessment
hazard), mengacu pada lay out proses produksi .
2.
3.
Ammonia (NH3)
Debu/dust
Kebisingan/noise
Kecepatan angin
halaman
47
METODE SAMPLING ,
4.
5.
Higiene Industri
Temperatur
Kelembaban nisbih/humidity
Cuaca
Nitrogen Dioksida
:
Sulfur Dixide
:
Partikel debu
:
Kepekatan asap
:
NO2
SO2
total debu
opasitas
PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel di udara lingkungan kerja untuk masing- masing lokasi pemantauan berdasarkan protokol pengukuran dari Pusat Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI, dan metoda baku mutu berdasarkan
Kepmen KLH Nomor.02 tahun 1989, dan dilakukan langsung dilapangan pada titik yang ditetapkan dalam dokumen Upaya Pengelolahan lingkungan (UKL).
Analisa pengambilan Sampel
Analisa sampel dan metode analsis berdasarkan Standar :
Surat
Keputusan
Ka.
Bapedal
No.
Kep205/Bapedal/07/1996
5.2.
STANDARD
halaman
48
METODE SAMPLING ,
6.
Higiene Industri
METODELOGI
6.1.
Pengukuran kebisingan menggunakan alat ukur sound level meter secara langsung (direct reading instrument)
6.2.
3)
4)
5)
halaman
49
METODE SAMPLING ,
6)
7.
Higiene Industri
halaman
50
METODE SAMPLING ,
Higiene Industri
DAFTAR PUSTAKA
Azthur C Stlenn 1970,
Air Pollution. Volume-II. Analisis,Monitoring,and Surveying, this volume dedicated to Betty, Yudy, Mary, and Erci.
ILO
1988,
Accident Prevetion a Workers. Education Manual, Geneva Switzerland
2011,
Industrial Hygiene Measurement 582
halaman
51