Komunikasi LOS (Line of Sight) 2
Komunikasi LOS (Line of Sight) 2
Komunikasi LOS (Line of Sight) 2
Sight)
Pendahuluan
Komunikasi pada frekuensi diatas 30 MHz
umumnya adalah komunikasi gelombang
ruang ( Line Of Sight danWireless ) dan
gelombang ruang bebas ( Space
Communication )
Kanal telepon
Informasi data
Telegraph dan telex
Facsimile
Video
Program channel
Telemetry
Dimana:
Ta1 = tinggi antena stasiun pemancar (m)
Ta2 = tinggi antena stasiun penerima (m)
Ap1 = altitude stasiun pemancar (m)
Ap2 = altitude stasiun penerima (m)
C = clearance (m)
P1 = altitude tinggi penghalang (m)
P2 = tinggi penghalang (m)
k = faktor kelengkungan bumi
d1 = jarak penghalang ke pemancar (m)
d2 = jarak penghalang ke penerima (m)
Daerah Fresnel
Suatu hubungan komunikasi disebut Line of Sight
(LOS), jika antara antena pengirim dan penerima
dapat saling melihat tanpa adanya penghalang pada
lintasan pada batas-batas tertentu. Untuk menetukan
Line Of Sight, teori Fresnel Zone harus diterapkan.
Fresnel Zone sebagai lorong berbentuk bola rugby
dengan antena pemancar & penerima di ujungujungnya.
Dalam daerah Fresnel zone tidak boleh ada
pengganggu sinyal. Fresnel Zone dibuat beberapa
lapis, tampak pada gambar
adalah Fresnel Zone
lapisan pertama, kedua dan ketiga. Bentuknya elips
yang menghubungkan ke dua titik antenna di
ujungnya.
n.d1.d 2
Fn 17,3
f .d
dimana:
Fn = Jari jari Fresnel (m)
n = daerah Fresnel ke n
d1 = jarak ujung lintasan pemancar ke penghalang (km)
d2 = jarak ujung lintasan penerima ke penghalang (km)
f = frekuensi (Ghz)
d = d1 + d2 (km)
Faktor koreksi
kelengkungan bumi
0, 079d1d 2
k
Tinggi Antena
Untuk
menetukan
tinggi
antena
sangat
ditentukan oleh Fresnel Zone Clearence.
Fresnel Zone Clearence adalah daerah yang
bebas hambatan / penghalang agar sistem
bersifat Line of Sight (LOS).
Fresnel Zone Clearence diperoleh dari minimal 60
% dari Fresnel Zone yang pertama (r1).
Ada dua kondisi yang harus diperhatikan dalam
menentukan tinggi antena, yaitu kondisi tanpa
penghalang dan kondisi dengan penghalang.
Gambar ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 8.
redaman
redaman
redaman
redaman
saluran transmisi
ruang bebas(free space loss)
oleh gas (atmosfer) dan
hujan
Redaman hujan
Tetes-tetes hujan menyebabkan
penghamburan dan penyerapan energi
gelombang radio yang akan menghasilkan
redaman yang disebut redaman hujan.
Besarnya redaman tergantung pada
besarnya curah hujan. Redaman hujan
tidak dapat ditentukan secara pasti tetapi
ditentukan secara statistik.
Untuk sistem transmisi yang beroperasi
pada frekuensi kerja di bawah 10 GHz,
redaman dapat diabaikan karena kecil
pengaruhnya, akan tetapi untuk frekuensi
di atas 10 GHz, redaman hujan perlu
diperhitungkan.
Rugi Penghalang
Jika lintasan radio sistem LOS terhalang
oleh obstacle karena disengaja
berdasarkan pertimbangan ekonomis,
maka redaman penghalang
(ADDITIONAL LOSS) dapat dicari
dengan bantuan diagram
Rugi ini dapat ditiadakan dengan
menggunakan suatu rumusan SEGITIGA
Hasilnya
ds
Gr
EIRP
Pt
Tx
IRL
Lr
Lt
SITE A
Rugi Propagasi
RSL
SITE B
Rx
Path Loss
Isotropic Received Level (IRL)
Received Signal Level (RSL)
Carier to Noise Ratio (C/N)
Menentukan EIRP
Evective Isotropic Received Power (EIRP)
menunjukkan nilai efektif daya yang dipancarkan
antena pemancar. Nilai ini dipengaruhi oleh level
keluaran pemancar, kemungkinan rugi-rugi
feeder (saluran transmisi) dan gain antena.
Secara matematis, nilai ini dapat ditulis:
EIRP (dBW) = Daya output Tx (dBW) Rugi
saluran transmisi (dB) + Gain antena Tx (dB)
atau : EIRP (dBW) = Pt - Lt + Gt
Contoh
Jika suatu transmitter microwave
memiliki daya output 1 W (0 dBW) ,
rugi saluran transmisi adalah 3 dB
dan gain antena adalah 34 dBi,
Berapa EIRP dalam dBW?
Solusi :
EIRP = 0dBW 3dB + 34 dBi = +31
dBW.
Menentukan IRL
Isotropic Received Level (IRL) merupakan nilai
level daya isotropic yang diterima oleh stasiun
penerima. Nilai IRL ini bukan nilai daya yang
diterima oleh sistem atau rangkaian decoding.
Akan tetapi nilai ini adalah nilai level daya
terima antena penerima.
Besar nilai IRL ini adalah:
IRL (dBW) = EIRP (dBW) Path loss (dB)
Untuk frekuensi kerja dibawah 10 GHz, Path loss
= Free Space Loss (LFS)
Menentukan RSL
Received Signal Level (RSL) merupakan
level daya yang diterima oleh piranti pengolah
decoding. Nilai RSL ini dipengaruhi oleh
rugi-rugi saluran transmisi dan gain antena
penerima.
Dengan ini nilai RSL dapat dihitung dengan
rumus:
RSL (dBW) = IRL (dBW ) + Gain antena Rx (dB)
rugi saluran transmisi (dB)
atau : RSL(dBW) = IRL (dBW) + Gr (dB) - Lr (dB)
Contoh
Misalkan IRL adalah 121 dBW, gain
antena Tx adalah 31 dB, and rugi
saluran transmisi adalah 5.6 dB.
Tentukanlah RSL ?
Solusi :
RSL =121 dBW+ 31 dB 5.6 dB
=95.6 dBW.
Contoh
Misalkan noise figure dari peralatan
adalah 3 dB. Maka berapa noise
temperature?
Solusi :
3dB = 10 log(1 + Te/290),
0.3 = log(1 + Te/290),
1.995 = 1 + Te/290.
Kita bulatkan 1.995 menjadi 2, maka :
2 1 = Te/290, Te = 290 K.
Contoh
Receiver microwave mempunyai
noise figure 8 dB dan bandwidthnya
10 MHz. Berapa level noise thermalnya?
Solusi :
Pn = 204 dBW/Hz + 8dB + 10
log(10 106)
= 204 dBW/Hz + 8dB + 70 dB
= 126 dBW.
Example
Hitunglah C/N (dB) dari radiolink yang
mentransmisikan 960 kanal suara telepon
FDM (Bandwidth 18,228 MHz). Desain link
didasarkan pada rekomendasi ITU dan
panjang link 35 km. Frekuensi kerja adalah
6,1 GHz dan daya pancar transmitter adalah
750 mW. Saluran transmisi yang digunakan
adalah waveguide dengan rugi-rugi saluran
transmisi di Tx dan Rx adalah 2,1 dB. Noise
figure receiver adalah 9 dB. Gain antena Tx
dan Rx adalah 30 dB. Dan rugi-rugi yang
disebabkan oleh gas adalah 0,3 dB.
Solusi :
Hitung EIRP : EIRP = Pt Lt + Gt = 28,75
2,1 + 30 = 56,65 dBm
Pt = 10 log (750 mW / 1 mW) = 28,75 dBm
Hitung IRL : IRL = EIRP Path Loss
Hitung Pt
Contoh
A LOS microwave radiolink requires an
antenna with a 32-dB gain. The link
operates at 6 GHz. What diameter
parabolic dish is required? Assume an
aperture efficiency of 55%.
Solusi :
32 dB = 20 log B + 20 log 6.0 + 7.5 dB
20 log B = 24.5 - 15.6
log B = 8.9 / 20
B = 2.8 ft
Contoh 1
Transmitter menghasilkan daya 50 W. Nyatakan daya
transmit tsb dalam (a). dBm, dan (b). dBW. Jika antena Tx
dan Rx yang digunakan adalah antena isotropis dan
frekuensi kerja 900 MHz, (c). tentukanlah daya yang diterima
(dBm) oleh antena penerima dengan jarak free space 100 m.
Jawab :
Daya yang dipancarkan Tx, Pt = 50 W;
Frekuensi
900
Pt 10 logkerja,
10 log 50 x 103 47 dBm
Pt (mW)fc/ (1=mW)
MHz
(a).
(b).
2
PG
50(1)(1)(1/ 3) 2
t t Gr
Pr
Contoh 2
(b).
2
PG
50(1)(2)(0,3) 2
t t Gr
Pr
Contoh 3
Suatu radio microwave 1 GHz. Tinggi pemancar
Tx dan Rx 30 m. Jarak Tx dan Rx adalah 10 km.
Jika diantara Tx dan Rx terdapat bangunan
bertingkat dengan tinggi 10 m pada jarak 4 km
dari Tx. Daya yang dipancarkan 100 dBm. Gain
antena Tx dan Rx adalah 3 dan 2 dB. Hitunglah :
1. Path Clearence. Apakah path clerence memenuhi
syarat LOS ?
2. Daya yang diterima antena Rx (dBm)
3. Redaman ruang bebas.
4. Ulangi untuk frekuensi 10 GHz.
Solusi
Path Clearence = daerah bebas penghalang
C = 30 10 = 20 m
F1 17,3
d1d 2
4.6
17,3
26,80 m
fD
1.10
Tugas 1
Komunikasi LOS microwave dengan frekuensi 1 GHz.
Jarak antara Tx dan Rx adalah 10 Km. Terdapat
penghalang dengan tinggi 15 m antara Tx dan Rx
pada jarak 4 Km dari Tx. Daya yang keluar dari Tx
adalah 2 W. Gain antena Tx adalah 10 dB. Gain
antena Rx adalah 20 dB. Noise Figure (NF) perangkat
Rx adalah 8 dB. Panjang kabel feeder diperlukan =
tinggi menara + 7 m. Redaman kabel feeder 0,01
dB/m.
Tentukanlah :
a) tinggi antena Tx dan Rx agar syarat LOS terpenuhi
b) RSL dan C/N
Tugas 2
Apakah yang dimaksud dengan
Fading
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
fading
Jelaskan bagaimana cara mengatasi
fading
Tugas 3
Sistem komunikasi radio dengan
jarak 5 km dengan frekuensi kerja
900 MHz. Ada penghalang dengan
tinggi 10 m antara Tx dan Rx pada
jarak 2 Km dari Tx. Tentukanlah rugi
penghalangnya.