School Work, cara menulis rajahcara menulis rajah">
Cara Menulis Rajah
Cara Menulis Rajah
Cara Menulis Rajah
4. Sebisa mungkin lafal Rajah ditulis secara benar (sesuai aslinya) dan
rapi. Bila huruf tersebut berlubang maka harus ditulis berlubang.
Mengikuti kaidah penulisan Rajah.
5. Memakai wewangian. Biasanya memakai zakfaron, misik, air mawar
untuk campuran tintanya. Namun ini bukan syarat mutlak, karena
memang ada beberapa jenis Rajah yang mensyaratkan memakainya
tapi ada juga jenis rajah yang tidak perlu memakai campuran minyak
wangi.
Pena yang digunakan adalah bisa pena biasa atau spidol. Disesuaikan
dengan jenis bentuk rajah yg akan ditulis.selanjutnya kita sebelum mulai
proses menulis rajah ada pun doa doa yg dibaca :
1. sholawat nabi 100x
2. istiqfar 100x.
3. yaa ALLOH yaa khodim 100x
4. Laahaula walla quawata illabilaahil'aliyyil adhim 3x
5. Liridho illahi ta'ala ,alfatehah 1x
6. iLLa hadroti khususon Nabiyil mustofa MUHAMMADIN,SAW,allfatehah
1x
7. iLLa khususon wa sohabati arbaa inaa ABU BAKAR,UMAR,USTMAN
,ALI,allfatehah 1x
8. iLLa khususon wamalaikati arbaa inaa JIBRIL,MIKAIL,ISROFIL,IJRI'IL
,allfatehah 1x
9. iLLa khususon wali alloh syeh abdul qodir aljaelani,alfatehah 1x
10.
11.
wabibarkati syaidina khodir,bimukjizati syaidina khodir,illa
khususon nabi alloh khidir as,allfatehah 1x
12.
Tsuma illa hadroti ikhwanihi minal anbiya wal mursalin,wal
auliyaai wassuhadai wasallihina,wasohabati,wat tabi ina wal ulama
il,amalina wal mushannifinal mukhlisina wa jami'il malaikatil
mukorrobin allfatehah 1x.
13.
Alhamdulillah kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang tata cara menulis raja
yang baik dan benar.Segala macam tulisan / simbol / Rajah / Asma suci yang ditulis
untuk dijadikan sebagai azimat (jimat) pasti ada syaratnya. Artinya tidak
sembarangan menulis. Dalam sepengetahuan saya, para spiritualis dan guru mistik
mempunyai cara dan syarat yang berbeda-beda dalam menulis Rajah sebagai
azimat.
Tapi syarat yang penting adalah keyakinan dan kemampuan menjalin energi ghaib.
Yang bisa didapat dengan jalan ber-meditasi, tapa, tirakat, puasa atau dengan
berbagai lelaku lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan Tatacara menulis yang baik
sesuai kaidah penulisan Rajah.
Berikut ini saya jabarkan salah satu teknik cara menulis Rajah yang telah kami
praktekan selama ini.
Kaidah penulisan Rajah sebagai Azimat
Bersuci baik badan, pakaian maupun tempat (bersih). Untuk mensucikan badan
dengan cara mandi keramas (jinabat) dengan niat untuk menghilangkan hadast
besar
dan
lakukan
wudhu
untuk
membersihkan
hadast
kecil.
Selama proses pembuatan ajimat tidak diperbolehkan bicara (diam/khusyuk) kecuali
ada
doa
khusus
yang
harus
dibaca.
Nafas harus cepat keluar lewat lubang hidung sebelah kanan atau bisa dengan
tahan
nafas.
Sebisa mungkin lafal Rajah ditulis secara benar (sesuai aslinya) dan rapi. Bila huruf
tersebut berlubang maka harus ditulis berlubang. Mengikuti kaidah penulisan Rajah.
Memakai wewangian. Biasanya memakai zakfaron, misik, air mawar untuk
campuran tintanya. Namun ini bukan syarat mutlak, karena memang ada beberapa
jenis Rajah yang mensyaratkan memakainya tapi ada juga jenis rajah yang tidak
perlu
memakai
campuran
minyak
wangi.
Pena yang digunakan adalah bisa pena biasa (bolpoint), spidol, atau pena yang
dibelah ujungnya (seperti gambar dibawah ini). Disesuaikan dengan jenis Rajahnya.
Gambar. Bentuk Pena belah ujung
Pemilihan Waktu Terbaik Membuat Azimat
Untuk pemilihan waktu pembuatan ajimat, tergantung dari jenis ajimat yang akan
dibuat. Misalnya Jenis ajimat keselamatan, pagar ghaib, perlindungan, hari yang
baik adalah malam Jumat (Kliwon).
Untuk jenis ajimat kerejekian, pelarisan usaha dan sejenisnya, dibuat pada hari
Kamis (Legi).
Untuk jenis ajimat pengasihan dan kasih sayang, dibuat pada hari Kamis atau
Selasa (Kliwon). Dan lain-lain, intinya semua disesuaikan dengan jenis ajimatnya.