Tata Koordinat Ekuator
Tata Koordinat Ekuator
Tata Koordinat Ekuator
Di dalam tata koordinat horizon, posisi benda langit berubah setiap saat karena semua
benda langit beredar. Seolah-olah bintang-bintang menempel pada bola langit dan bola
langit itu berotasi mengelilingi bumi padahal sebenarnya tidak demikian. Benda langit
mengelilingi bumi karena bumi yang berotasi.
Jika bumi tidak berotasi, maka kita akan tahu bahwa hanya bulan saja yang benarbenar mengelilingi bumi sedangkan bintang-bintang tampak tetap di langit, kalaupun berubah
hanya bergeser selama beberapa puluh tahun. Jadi, jika kita dpat menggunakan posisi-posisi
yang tetap pada bola langit sebagai kerangka acuan yang tetap maka kita dapat memperoleh
koordinat benda langit yang tetap (tidak berubah-ubah). Oleh sebab itu, dibuatlah tata
koordinat ekuator atau khatulistiwa, agar diperoleh koordinat benda langit yang tidak
bergantung waktu.
Tata koordinat ekuator merupakan sistem koordinat yang paling penting dalam
astronomi. Letak bintang-bintang, nebula, galaksi dan lainnya umumnya dinyatakan dalam
tata koordinat ekuator. Pada tata koordinat ekuator, lintasan bintang di langit dapat
( )
ditentukan dengan tepat karena faktor lintang geografis pengamat
diperhitungkan,
sehingga lintasan edar bintang-bintang di langit (ekuator Bumi) dapat dikoreksi terhadap
pengamat. Sebelum menentukan letak bintang pada tata koordinat ekuator, sebaiknya kita
mempelajari terlebih dahulu sikap bola langit, yaitu posisi bola langit menurut pengamat pada
lintang tertentu.
( )
Sudut antara kutub Bumi (poros rotasi Bumi) dan horizon disebut tinggi kutub
.
Jika diperhatikan lebih lanjut, ternyata nilai
, dengan diukur dari Selatan ke KLS jika
pengamat berada di lintang selatan dan
LST
date 23 September
24 jam
365
(5.1)
( )
Adapun hubungan LST, HA00 dan asensiorekta
LST HA00
(5.2)
Tidak seperti yang berkulminasi atas pada LST 00h, Matahari justru berkulminasi
atas pada pukul 12.00 waktu lokal, sehingga perhitungan HA tadi adalah HA pada waktu lokal
pukul 00.00. Jadi, bujur suatu bintang sebenarnya di langit pada suatu waktu tertentu adalah
HA, sedangkan bujur bakunya adalah . LST diukur dari titik A ke arah barat, sedangkan
asensiorekta diukur berlawanan arah gerak semu harian, yaitu dari barat ke timur jika dilihat
dari atas horizon. Nilai HA adalah
HA00t HA00 t
(5.3)
HA00
Dengan t adalah waktu lokal. Misal jika
+3h, maka sudut jam bintang pada
pukul 03.00 adalah +6h (sedang terbenam). Ingat, saat kulminasi atas maka HA = 00h.
Definisi Baku
LST HA00
,
dengan LST adalah sudut jam titik Aries pada pukul 00.00 waktu lokal, sehingga pada
HA00
h
Nilai
LST t
ini disebut sideral hour. Contoh pada gambar 13.3. Pada tanggal 21
( , )
(16 h ,-50)
Dengan -xh
h
24 h x
(2 h ,-50)
Gambar 5.5Letak bintang pada
pada LST
12 h
pukul 00.00
40LS
diamati dari
Lingkaran kecil KaKb merupakan lintasan gerak bintang, yang sifatnya nyaris tetap.
40LS
Untuk bintang P, yang diamati dari
akan lebih sering berada pada di atas horizon
daripada di bawah horizon. Pembahasan lebih lanjut pada bagian bintang sirkumpolar.
Tinggi bintang atau altitude, yaitu sudut kedudukan suatu bintang dari horizon dapat
dicari dengan aturan cosinus segitiga bola. Tinggi bintang, a, yaitu
a 90
(5.4)
) dirumuskan dengan
30 LU
Gambar 5.4Sikap bola langit pada
(a) dan