School Work, biologi">
Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Chondrichthyes

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Chondrichthyes

Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu Chondros = tulang


rawan; ichtyes=ikan), yang merupakan vetebrata rendah. Ikan adalah
anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin ) yang hidup di air dan
bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling
beranekaragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia.
Secara taksonomi ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan
kekerabatannya masih diperdebatkan.
Dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas
Agnatha atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi
(punah) dan yang masih ada adalah Cyclostoma (Lamprey dan Hagfish ),
ikan purba berahang kelas Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau
ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas
Osteichthyes atau ikan bertulang sejati. Dua kelas terakhir (Chondrichthyes
dan Osteichthyes) dikelompokkan dalam superkelas Pisces.
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ
pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat
dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang
atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang
kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan
menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.
Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1. rangkaa tulang rawan
2. ada yg bersisik dan ada pula yang tidak
3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral dan ventral
5. Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
7. Sirip berpasangan
8. tidak memiliki gelembung udara
9. lubang hidung sepasang

Kelas ini mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchi yang dibedakan


atas ordo Squaliformes dan ordo Rajiformes, serta subkelas Holecephali.
Ordo Squaliformes mencakup semua jenis ikan hiu sedangkan ordo
Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat beberapa perbedaan
antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan
sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan
langka yang disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun
ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.
Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa
tumbuh dalam air tawar. Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu
kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal
denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit dan
untuk menambah dinamika air.
Ikan pari jarang menyerang manusia, walaupun sekiranya ia terinjak,
ikan

pari

akan

menggunakan

tajinya

sebagai

satu

bentuk

untuk

mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200 spesies ikan pari. Biasanya


terdapat di air tawar dan di lautan. Kebanyakan tidak mempunyai keupayaan
untuk menyengat.
Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang posterior atau
pada

elemen

hiomandibula

dari

lengkung

insang

ke-2.

Umumnya

strukturappendages (alat gerak) depan lebih rumit daripada belakang. Alat


gerak pada ikan berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan
hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian
tepi sirip disebut skapula. Tulang gigi kelompok ikan hiu ini berasal dari
dermal. Sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari beberapa tulang gigi
yang hilang. Tulang-tulang bagian panggul pada ikan lebih sederhana
daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada kolumna vertebralis.
Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme
lain. Bentuk gigi ikan pari dan chimaera, seperti lempengan yang berbentuk
kerucut yang berguna untuk menghancurkan molusca dan organisme
bercangkang yang hidup di dasar laut. Insang merupakan ciri sistem

pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai


hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu
dengan invaginasi dari luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada
berbagai ikan. Ikan hiu dan ikan pari memiliki 5-7 pasang celah insang
ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel.
Hemibrankhia dipisahkan satu dengan lain oleh septum interbrankia yang
tersusun dari lengkung kartilago. Masing-masing septa brankhialis ini
menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya kearah posterior.
Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak
ditemukan struktur yang mirip paru-paru. Sistem ekskresi ikan seperti juga
vertebrata lain yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi
kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa
nitrogen hasil dari metabolism protein. Untuk itu berkembang tiga tipe ginjal
yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Pada ikan hiu fungsi duktus
gonad dan ginjal telah berkembang dilengkapi dengan duktus urinaria. Ginjal
ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh.
Tidak ada perbedaan prinsip antara mata ikan dan vertebrata lain,
kecuali hanya ada cara akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup.
Akomodasi atau kemampuan mata untuk mengatur dengan sendirinya atau
mengatur secara otomatis untuk melihat dekat atau jauh, pada ikan
dilengkapi dengan gerakan lensa mata ke samping atau ke muka belakang
sehingga dapat merubah jarak retina yang paling sensitif.ikan hiu yang
merupakan

predator,

selalu

memiliki

jarak

pandang

dan

selalu

menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi retina untuk melihat


obyek agar tampak lebih besar.
Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik
untuk ikan tulang keras maupun ikan tulang rawan. Sisik umumnya sebagai
pelindung dan penutup tubuh. Berdasarkan asal, struktur dan fungsi
sedemikian bervariasi sehingga sisik merupakan hal yang penting dalam
klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril)
karena banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal

sebagai sisik bertipeplakoid dan strukturnya sama dengan struktur gigi.


Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas
menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan
seperti duri yang tersusun dari dentin.
Seperti pada gigi, disana ada lubang pusat (pulpa), dimana terdapat
banyak

saluran

darah.spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras, dipercayai terbuat dari
bahan

sama

dengan

email gigi.tidak ada perbedaan prinsip antara sisik dan gigi ikan hiu, kecuali
pada ukuran gigi lebih besar, keduanya adalah barang yang bias hilang dan
diganti. Gigi Ikan pari berubah secara berkala menjadi lebih besar, piringan
dasar tergabung menjadi satu sehingga mampu memecah cangkang
moluska. Sisik plakoid pada ikan hiu dan ikan pari sangat berbeda dalam
bentuk

dan

susunannya.

Semua sirip pada ikan hiu dan ikan pari (yang berpasangan ataupun tidak),
disokong oleh pilar tulang rawan. Semua sirip, terbungkus kulit tebal
sehingga bagian penyusunnya tidak tampak. Ikan hiu biasanya memiliki dua
sirip dorsal tetapi pada beberapa spesies mereduksi tinggal satu dan ada
sebuah sirip anal. Ekor ikan hiu umumnya heteroserkal, tersusun oleh dorsal
flange yang besar, melebar kearah distal dari skeleton aksial dan sebuah
ventral flange kecil. Sirip kaudal dan pelvik berperan penting dalam
lokomosi, dan kenyataan adanya struktur siri tersebut untuk menopang
tubuh. Sirip pektoral berfungsi untuk pengendali, sirip pelvik (juga sirip
dorsal dan anal) berfungsi menjaga keseimbangan dan mempertahankan
tubuh agar tetap di dalam air.
Kelompok ikan sejenis pari, sirip pektoralnya sangat membesar dan
menempel sepanjang tubuh mulai dari bagian belakang kepala sampai
didepan sirip pelvik. Bahkan pada ikanelektrikray sirip tersebut menyatu
pada ujungnya sebagai alat untuk memancarkan cahaya. Ikan pari umumnya
memiliki dua sirip median dorsal yang letaknya jauh dari ekor, tetapi tidak
ada pada ikan pari berduri (sting ray). Sirip anal jelas tidak ada. Meski sirip

ekor tidak ditemukan pada kebanyakan ikan pari, tetapi berkembang sangat
baik pada ikan pari elektrik. Bagian dalam dari sirip pelvic ikan hiu jantan
dan

ikan

pari

jantan

berubah

menjadi

klasper

sebagai

alat

untuk

memindahkan sperma kepada hewan betina.


Ikan pari duri (ray-finned) diripnya disokong oleh duri lembut yang
mudah terlihat, selamanya tidak tertutup oleh kulit keras seperti pada
Elasmobranchii.

Beberapa

mempunyai

sirip

adipose

tanpa

peyokong

didalamnya. Ikan pari berenang dengan gerakan mengelombang sirip


pectoral yang lebar.warna punggung dari ikan pari mirip dengan warna dasar
sekitar, dan beberapa jenis mempunyai duri beracun atau organ elektrik
yang juga merupakan alat pelindung diri.
Beberapa ikan hiu dan ikan pari, spina dorsal berhubungan dengan
kelenjar bisa yang sangat beracun. Sebahagian besar racun itu sendiri
adalah toksin berasaskan protein yang menyebabkan kesakitan pada
mamalia dan bias juga mengubah kadar degupan jantung dan pernafasan.
Ada beberapa ikan hiu dan ikan pari yang mempunyai organ luminesen.
Bioluminesen adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi
dari berbagai substrat dalam memproduksi enzim. Susunan substratnya
disebut lusiferin dan enzim yang sangat sensitive sebagai katalisator
oksidasi

disebut

lusiferase.

Organ

luminesen

(organ

yang

mampu

menghasilkan sinar) ditemukan pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik
(Benthobatis
moresbyi) dan beberapa ikan tulang keras khususnya yang tinggal di laut
dalam.

Adanya

organ

yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kedalaman


laut,

dimana

ikan

tersebut tinggal.
Hal ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar
untuk mendapatkan makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan
ataupun menarik perhatian lawan jenisnya. Semua ini masih dugaan, akan

tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan penghargaan antar


individu dalam satu jenis.
Pada beberapa ikan pari juga ada yang mempunyai struktur tubuh
hewan vertebrata yang unik adalah organ listrik. Aliran listrik ini ada yang
diproduksi sangat lemah tetapi ada yang sangat kuat. Organ elektrik disusun
oleh

elektroplates

dan

elektroplaxes

yang

merupakan

kumpulan

sel

berbentuk cakram sehingga nampak searah. Arah arus listrik berbeda-beda


untuk setiap jenis ikan.
Ikan pari mempunyai arah arus listrik yang mengalir pada permukaan
tubuh mulai dari ventral kearah dorsal. Organ elektrik mempunyai beberapa
fungsi, misalnya untuk memproduksi sinar tidak terlalu terang untuk maksud
orientasi. Benda yang tidak jauh, yang mempunyai konduktivitas arus
berbeda dengan lingkungannya membuat ikan mengubah pola arus listrik
untuk dapat mengenali.
Vertebrata laut lainnya memecahkan masalah hidup didalam suatu
lingkungan hiperosmotik dengan cara berlainan. Ikan hiu menghasilkan
ureasebagai limbah nitrogen dan menahannya didalam cairan tubuh interna
dalam

konsentrasiyang

begitu

tinggi

sehingga

daya.

SISTEMATIKA
Chondriecthyes terbagi atas dua super ordo
Super Ordo I Selachii (bertubuh torpedo)
Ordo 1 heterodontifores (ikan hiu berkepala bison)
Ordo 2 hexanciformes (ikan hiu sapi)
Ordo 3 lamniformes ( ikan hiu berkepala palu)
Ordo 4 squatinformes (ikan hiu berkepala anjing)
Super ordo II Hypotrematica
Ordo 1 Rajiformes (ikan hiu pipih)
Ordo 2 holocehhaliformes (ikan yang tubuh dan kepala sama besar, ekor
kecil)

Chondrichthyes

1. Pengertian
Chondrichthyes adalah spesies ikan memiliki kerangka bertulang
rawan dan kerangka bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu
berkembang

setelahnya.

2. Ciri Khusus
Vertebrata kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya disebut ikan
bertulang rawan karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif lentur
yang terbuat dari tulang rawan bukan tulang keras. Rahang dan sirip
berpasangan berkembang dengan baik pada ikan bertulang rawan. Subkelas
yang paling besar dan paling beraneka ragam terdiri dari hiu dan ikan pari.
Subkelas kedua terdiri atas beberapa lusin spesies ikan tidak umum yang
disebut chimaera atau ratfish. Chondrichthyes memiliki kerangka bertulang
rawan dan kerangka bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu
berkembang setelahnya 1[1]
Ikan hiu dan ikan pari terbesar adalah para pemakan-suspensi yang
memangsa plankton. Namun demikian sebagian besar hiu adalah karnivora
yang menelan mangsanya secara utuh atau menggunakan rahang dan
geliginya yang sangat tajam untuk menyobek daging dari hewan yang terlalu

1[1] Ibid. h. 255.

besar untuk ditelan sekaligus. Geligi hiu kemungkinan berkembang dari sisik
yang bergerigi yang menutupi kulit kasarnya. 2[2]
Otak

dan organorgan sensori dibungkus dan dilindungi oleh

kondrokranium. Di bawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari rahang


bawah dan lengkung-lengkung insang. Otot-otot diseluruh tubuh secara
terartur bersegmen (metamerik) disebut mioto. Otot-otot itu bermodifikasi
di kepala dan apendiks. Rahang tertutup dengan gigi. Faring terbuka lateral
ke dalam 5 pasang celah insang. Esophagus, di sebelah posterior faring,
terus bersatu dengan bagian karial lambung, terus ke bagian pilorik
lambung, lalu berkelok ke depan membentuk huruf U. terus ke duedonium,
lalu usus yang berkatup spiral, akhirnya ke rectum dan kloaka. Celah insang
yang terkhir mengandung semibranch pada dinding anterior. Celah-celah
insang lainnya baik dinding anterior maupun posterior mempunyai setengah
insang. Di samping itu ada sisa insang yang disebut pseudobranch pada tiap
spirakulum. Pseudobranch adalah sepasang celah insang pertama dari 6
pasang insang pada waktu embrio. Air masuk melalui mulut, melewati faring,
lalu keluar melewati celah-celah insang.3[3]
Pada sistem sirkulasi jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal
(aurikel) yang menerima darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral
yang memompa darah ke konus arteriosus. Dari konus itu darah selanjutnya
menuju aorta ventral yang lalu

bercabang-cabang menjadi 5 buah arteri

branchial efferent. Kapiler-kapiler lalu bersatu membentuk aorta dorsalis,


dari sini darah masuk ke dalam seluruh tubuh. Darah vena lalu kembali
melalui 2 buah saluran cuvier dan masuk ke dalalm sinus venosus. Saluran
cuvier itu bermuara dalam sinus venosus melalui vena cardinal anterior dan
vena cardinal posterior. Fertilisasi internal ikan hiu jantan mempunyai alat
kopulasi yang disebut clasper. Yang betina mempunyai 2 ovarium di dekat
ujung anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri,
2[2] Ibid.
3[3] Djarubito, Zoologi Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1989).h. 185.

menembus selaput ovarium, dan masuk ke dalam selom. Telur itu lalu ditarik
masuk ke dalam ostium, terus ke oviduk menjadi uterus, hiu jantan
memepunyai testis spermarozoa mencapai saluran wolf melalui vas eferen
yang banyak jumlahnya.4[4]
Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda,
lambat laun digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya
rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat
menghancurkan

organ

dalam

mereka

sendiri

lama

sebelum

mereka

lemas.Karena tidak memiliki sumsum tulang, sel darah merah diproduksi di


limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ
yang disebut Organ Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang
rawan, meski beberapa tidak memilikinya. Organ unik lain adalah organ
epigonal yang mungkin berperan dalam sistem kekebalan. Subkelas
Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak mempunyai kedua organ
ini.Chondrichthyes terdiri dari Fosil hidup Seperti hiu.5[5]
Chondrichthyes menunjukkan suatu perkembangan kemajuan bila
dibandingkan dengan cyclostomata dalam hal, adanya sisik yang meliputi
tubuh, terdapat sepasang pida lateralis, adanya geraham yang dapat
digerakkan bersendi pada tulang cranium, memiliki gigi yang dilapisi email
pada rahang, terdapat tiga bagian saluran setengah lingkaran pada alat ,
sepasang alat reproduksi dan saluran-salurannya.6[6]
Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik
untuk ikan tulang keras maupun ikan tulang rawan. Sisik umumnya sebagai
pelindung dan penutup tubuh. Berdasarkan asal, struktur dan fungsi
sedemikian bervariasi sehingga sisik merupakan hal yang penting dalam
4[4] Ibid. h. 186.
5[5] Chondrichthyes Special FundraiserLanding, http:// Wikimedia.org. h. 1
( Diakses tanggal 27 Oktober 2011 ).
6[6] Jasin, Zoologi Dasar, (Jakarta: Sinar Wijaya, 1999).h. 42.

klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril)
karena banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal
sebagai sisik bertipeplakoid dan strukturnya sama dengan struktur gigi.
Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas
menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan
seperti duri yang tersusun dari dentin. Seperti pada gigi, disana ada lubang
pusat (pulpa), dimana terdapat banyak saluran darah.spina ditutupi oleh
lapisan yang lebih keras, dipercayai terbuat dari bahan sama dengan.7[7]
Jenis jari-jari sirip dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu jari-jari keras dan
lemah. Jari-jari tidak beruas-ruas, pejal (tidak berlubang) dan tidak dapat
dibengkokkan. Biasanya jari-jari keras ini berupa duri ayau patil dan
merupakan alat untuk mempertahankan diri bagi ikan. Jumlah jari-jari keras
dinotasikan huruf romawi (I,II,II,). Jari-jari lemas biasanya bening, seperti
tulang rawan, mudah dibengkokkan dan berua-ruas. Bentuknya berbedabeda tergantung pada jenis ikan, jari-jari lemah ini mungkin sebagian
mengeras, salah satu bergerigi, bercabang atau satu sama lain berhimpitan.
Jumlah jari-jari lemah dinotasikan dengan angka biasa
Ikan Bertulang Rawan (Chondrichtyes)
Dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas
Agnatha atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi
(punah) dan yang masih ada adalah Cyclostoma (Lamprey dan Hagfish ),
ikan purba berahang kelas Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau
ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas
Osteichthyes atau ikan bertulang sejati.

7[7] Chondrichthyes Makalahchondrichthyes, http:// file://kelaschonrichtyes.htm.


h. 4 ( Diakses tanggal 27 Oktober 2011 ).

Kelas

Chondrichthyes

masuk

dalam

superkelas

Gnathostomata.

Vertebrata kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya, disebut ikan bertulang


rawan karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif lentur yang terbuat
dari tulang rawan dan bukan dari tulang keras. Namun demikian, pada
sebagian besar spesies, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran
berkalsium. Terdapat sekitar 750 spesies yang masih hidup dalam kelas ini.
Rahang dan sirip-berpasangan berkembang dengan baik pada ikan bertulang
rawan. Subkelas yang paling besar dan paling beranekaragam terdiri dari hiu
dan ikan pari. Subkelas kedua terdiri atas beberapa lusin spesies ikan yang
tidak umum yang disebut chimaera dan ratfish.
Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1. Rangka tulang rawan; Kerangka bertulang rawan pada ikan-ikan kelas
ini adalah karakteristik yang diperoleh, bukan karakteristik primitif. Hal
itu disebabkan leluhur Chondrichthyes ternyata memiliki kerangka
bertulang keras dan kerangka bertulang rawan yang merupakan
karakteristik kelas itu berkembang setelahnya. Selama perkembangan
sebagian besar vertebrata, mula-mula kerangka tersusun atas tulang
rawan, kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan
mulai digantinya matrik tulang rawan yag lunak dengan matrik kalsium
fosfat yang keras (Neil A. Campbell, 2003)
2. Ada yg bersisik dan ada pula yang tidak
3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral dan ventral
5. Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
7. Sirip berpasangan
8. Tidak memiliki gelembung udara
9. Lubang hidung sepasang; Lubang hidung pada kelas chondrichtyes
hanya berfungsi untuk penciuman, dan untuk bernafas.

10.

Jantung beruang dua

Klasifikasi Kelas Chondrichtyes


1. Subkelas Elasmobranchi yang dibedakan atas:
a. Ordo Squaliformes, contoh: Cirrhigaleus asper
b. Ordo Rajiformes, contoh: Dasyatis brevicaudata, Aetobatus narinari
2. Subkelas Holecephali;
Ordo

Chimaeriformes,

contoh:

Hydrolagus

colliei,

Hydrolagus

melanophasma
Ordo Squaliformes mencakup semua jenis ikan hiu sedangkan ordo
Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat beberapa perbedaan
antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan
sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan
langka yang disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun
ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.
Morfologi dan Fisiologi
Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang posterior atau pada
elemen hiomandibula dari lengkung insang ke-2. Gigi ikan hiu berkembang
baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Insang merupakan ciri
sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh
sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan
bertemu dengan invaginasi dari luar. Terdapat variasi perlengkapan insang
pada berbagai ikan. Ikan hiu dan ikan pari memiliki 5-7 pasang celah insang
ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel. Ikan
hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan struktur
yang mirip paru-paru.

Ada beberapa ikan hiu dan ikan pari yang mempunyai organ luminesen.
Bioluminesen adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi
dari berbagai substrat dalam memproduksi enzim. Susunan substratnya
disebut lusiferin dan enzim yang sangat sensitive sebagaikatalisator oksidasi
disebut lusiferase. Organ luminesen (organ yang mampu menghasilkan
sinar) ditemukan pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik (Benthobatis
moresbyi) dan beberapa ikan tulang keras khususnya yang tinggal di laut
dalam. Adanya organ yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk
menaksir kedalaman laut, dimana ikan tersebut tinggal.

Anda mungkin juga menyukai