Materi Fan Tambang
Materi Fan Tambang
Materi Fan Tambang
: Mekanika Teknik
Dosen
MAKALAH
MINE FAN
OLEH
AFIF AZZAM SAPTO NUGROHO
D621 11 261
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahanan kipas angin adalah tahanan yang sifatnya sama dengan tahanan
ventilasi di dalam pit. Sama seperti ketika melakukan ventilasi di dalam pit, dimana
tahanan pit dinyatakan dengan lubang ekuivalen(equivalent orifice), maka tahanan
kipas angin juga dinyatakan dengan equivalent orifice, tetapi pada kipas angin disebut
sebagai lubang lewat kipas angin(passage orifice of fan), yang dinyatakan oleh :
0 = 0,38
Q
ho
Kaidah ke 1
Perbedaan tekanan efektif kipas angin berbanding lurus dengan kuadrat jumlah
putaran.
(2)
Kaidah ke 2
Jumlah (kapasitas) angin pada kipas angin berbanding lurus dengan jumlah
putaran.
(3)
Kaidah ke 3
Daya penggerak udara kipas angin berbanding lurus dengan pangkat 3 jumlah
putaran atau jumlah angin.
Sistem ini akan memberikan hembusan udara bertekanan positif ke front kerja.
Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibandingkan
udara di atmosfer. Udara dialirkan melalui pipa dimana saluran ventilasi ini
menghubungkan fan dengan front kerja sebagaimana terlihat pada gambar. Dalam
sistem ini, dihembuskan udara bersih ke front. Pada sistem hembus(blowing system),
fan dipasang untuk menghasilkan efek tiup atau hembus. Mirip dengan orang meniup
balon, udara dihembuskan masuk ke dalam tambang bawah tanah. Pada sistem ini,
tekanan udara dalam terowongan akan lebih tinggi(positif) jika dibanding dengan
tekanan diluar terowongan. Dalam aplikasi, sistem hembus jarang digunakan. Akibat
hembusan fan, tekanan udara di area sekitar fan menjadi tinggi sehingga
mengakibatkan ketidaknyamanan pekerja dan berhamburannya debu dan partikelpartikel lain.
forcing, yaitu bertekanan negatif ke front kerja. Tekanan negatif yang dimaksud disini
adalah tekanan yang dihasilkan oleh proses penghisapan udara. Pada sistem
exhausting, fan diletakkan dekat dengan front kerja, sehingga dapat memudahkan
kerjanya dalam menghisap udara dari front kerja tersebut. Udara yang dihisap adalah
udara kotor atau gas yang tak diinginkan.
exhaust fan dipasang lebih mundur(lebih jauh) dari front penambangan. Sedangkan
duct akhir dari intake fan dipasang lebih dekat dengan front penambangan. Hal ini
untuk mencegah agar udara yang disuplai langsung dihisap oleh exhaust fan sehingga
udara akan memiliki waktu untuk bersirkulasi pada front penambangan.
Head loss terbesar terjadi apabila ada arus yang dibelokkan dengan sudut tajam.
Grafik di bawah ini menunjukkan penurunan efisiensi(head loss) debit ventilasi karena
tikungan 90 derajat(dipengaruhi oleh diamater flexible / rigidfaktor duct) dan sudut
tikungan.
Gambar 2.4.4 Chart shock loss factor untuk tikungan 90, cross section lingkaran
II.5
= efisiensi
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah :
1. Fan/kipas adalah mesin yang disekitar porosnya dipasangi sejumlah sayap, dan
dengan memutarnya memberikan gaya sentrifugal atau gaya dorong kepada
udara untuk membangkitkan angin.
2. Tahanan kipas timbul karena gesekan dengan sayap dan pelat luar, serta
tabrakan udara. Besar tahanan ini berbeda menurut tipe serta kapasitas kipas
angin, dimana kipas angin yang tahanannya kecil berarti kipas angin yang
efisien.
3. Kaidah pada kipas terbagi menjadi tiga yaitu Perbedaan tekanan efektif kipas
angin berbanding lurus dengan kuadrat jumlah putaran (kaidah 1), jumlah
(kapasitas) angin pada kipas angin berbanding lurus dengan jumlah putaran
(kaidah 2), dan daya penggerak udara kipas angin berbanding lurus dengan
pangkat 3 jumlah putaran atau jumlah angin (kaidah 3).
4. Sistem pemasangan fan terbagi menjadi 3 jenis yaitu forcing/blowing system
(sistem hembus), exhausting system (sistem hisap), dan overlap system
(sistem gabungan) dimana yang akan dipilih tergantung pada jumlah polutan,
debu, gas, dan tingkat panas di permukaan kerja.
5. Guna mengetahui sifat dan kemampuan kipas angin, hubungan antara jumlah
(kapasitas) ventilasi dan perbedaan tekanan efektif dicari melalui pengukuran
langsung, kemudian dinyatakan dalam grafik, yang disebut sebagai kurva
karakteristik kipas angin. Untuk memperoleh kurva karakteristik, putaran kipas
angin dijaga konstan selanjutnya luas penampang jalan udara diubah-ubah dan
dicari jumlah angin, daya poros, tekanan angin dan efisiensi untuk setiap luas
penampang.