Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Komunikasi Public Relations Internal Dan Eksternal

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Public Relations Internal dan Eksternal

KOMUNIKASI PUBLIC RELATION INTERNAL merupakan kegiatan yang ditujukan


pada publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang
berpengaruh langsung pada keberhasilan perusahaan (karyawan, manajer, supervisor,
pemegang saham, dewan direksi).
Tujuan: dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari perusahaan dan
tercipta iklim kerja yg baik dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait.
Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan karyawan untuk mengetahui kritik
dan saran dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perusahaan
Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan
dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas.
Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yg baik dengan pemegang saham,
serta mampu mengkomunikasikan apa yg terjadi dalam organisasi/ perusahaan
KOMUNIKASI PUBLIC RELATION EKSTERNAL merupakan hubungan dengan publik
diluar perusahaan guna menciptakan hubungan yang harmonis ditujukan pada elemen luar
tidak berkaitan langsung dengan perusahaan (masyarakat, pers, pemerintah, konsumen,
pesaing, dll)

Dilakukan secara informatif dan persuasive

Dapat menghadapi masalah meliputi memperluas pasar produksi, memperkenalkan


produksi kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan masyarakat, memelihara
hubungan baik dengan pemerintah, dll

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :

Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik

Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan

Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif

Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf

Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera


publi

Tujuan: menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan,


tercipta hubungan yg harmonis antara perusahaan dengan publik eksternalnya, menimbulkan
citra baik atas perusahaan dimata publiknya.

Hubungan dengan komunitas (community relations) wujud kepedulian perusahaan


terhadap lingkungan disekitar perusahaan diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan
kepada komunitas, diwujudkan dalam program CSR.

Hubungan dengan pelanggan (costumer relations) dilakukan agar dapat


meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan dilakukan dengan plant tour, iklan,
film, pameran, publisitas, brosur, dan special events. Tujuan hubungan konsumen:
(1) mempertahankan pelanggan lama,
(2) menarik pelanggan baru,
(3) memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru,
(4) memudahkan penanganan keluhan pelanggan dan
(5) mengurangi biaya.

Hubungan dengan media massa dan pers (media & press relations) sebagai alat,
pendukung atau media kerja sama, kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan publik

Hubungan dengan pemerintah (government relations) memudahkan perusahaan


dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan
pemerintah,

Contoh public eksternal PR dalam suatu perusahaan :

Mayarakat: membantu kelancaran proses distribusi

Konsumen: Pemakai produk dari suatu perusahaan.

Internet: Bisa menaikkan jumlah pembelian produk dgn cara melakukan penjualan
online.

Media: Bisa menaikkan penjualan dengan memasang iklan yg menarik di media

Pasar: Pasar yg strategis dan kondusif akan memudahkan pendistribusian produk

Bank: Tempat penyimpanan agar dana perusahaan tetap berputar

Transportasi: Transportasi yang baik melancarkan proses distribusi produk.

Public Relations dan Manajemen Krisis


Pengertian krisis
Bencana kesengsaraan atau marabahaya yang datang mendadak, mengasumsikan

bahwa sumber krisis berada diluar kekuatan manusia juga diluar system
Bahaya datang secara berkala karena tidak diambil tindakan memadai, diasumsikan

berada diluar kekuatan manusia tetapi kemunculan dan berakhirnya dapat diperhitungkan
Ledakan dari serangkaian peristiwa penyimpangan yang terabaikan, sehingga

akhirnya sistem menjadi tidak berdaya diasumsikan disfungsionalisasi sistem dan kelalaian
dalam perusahaan
Manajemen Krisis dalam PR
Persepsi stokeholders membantu mendefinisikan event, menentukan bagaimana perlakukan
dan pemahaman, menentukan tindakan organisasi dalam menghadapi krisis. Ada dua
tindakan khas:
Pertama tindakan yang bercirikan pada keterlibatan langsung oleh manajemen dalam
merespon krisis, disebut pendekatan perilaku
Kedua tindakan meliputi apa yang harus dikatakan oleh organisasi ketika krisis
sedang terjadi.
Tindakan komunikasi yang dilakukan harus mendukung tinadakan manajemen yang telah
dijalankan oleh organisasi.
4

faktor yang berkaitan dalam manajemen krisis:

1.

Prevention: representasikan langkah yang diambil untuk menghindari krisis

2.

Preparation: persiapan menghadapi krisis. Setiap perusahan mempunyai CMP (crisis


management plan)

3.

Response: aplikasi dari komponen-komponen persiapan dalam menghadapi krisis.

4.

Revision: tahap yang melibatkan evaluasi terhadap respon organisasi baik simulasi
maupun krisis yang nyata, menjadi penentu penanganan krisis benar atau salah.

Menurut Rosadi ruslan, tiga aspek dalam manajemen krisis dalam PR:
Aspek mekanisme, mulai dari pengidentifikasian atau pengenalan terhadap timbulnya
suatu krisis, diikuti dengan persiapan matang dan penyusunan organisasi melalui
posko yang dibentuk untuk mengambil tindakan tertentu
Aspek dinamika, melakukan koordianasi dalam pengendalian dampak negatif dari krisis,
melakukan komunikasi efektif, mengendalikan saluran informasi bekerja sama
dengan pihak pres dan berupaya memperbaiki kerusakan atau kerugian yang
ditimbulkan
Aspek menjaga hubungan (relationship aspect) yang baik dengan berbagai kalangan atau
public internal dan public eksternal :
1. Tetap memantau atas memperhatikan berita-berita yang muncul
2. Menjaga keharmonisan, suasana, kondisi, situasi yang selalu tetap tenang dan positif.
3. Berupaya tetap mempertahankan citra dan kepercayaan public
4. Selalu menyampaikan laporan perkembangan (progress report) terbaru
5. Mengevaluasi semua aktifitas atau program kerja
Strategi yang digunakan praktisi Public Relations dalam merespon krisis
Tujuan: menunjukkan bagaimana sikap yang diambil. Pada posisi bidang Public Relations
harus langsung dibawah pimpinan puncak. Humas dimasukkan dalam staf inti, langsung
berada dibawah pimpinan (decision making) /top managers, agar lebih mampu menjalankan
tugasnya.
a. Strategi pencegahan: tindakan preventif melalui antisipasi terhadap situasi krisis. PR
dituntut peka terhadap gejala-gejala krisis, kemampuan berpikir strategis dalam menganalisa
dan sekaligus memposisikan masalah krisis agar nantinya dapat dicegah secara dini.
b. Strategi persiapan, bila masalah krisis tidak dpt dicegah sedini mungkin dengan
membentuk tim krisis yang harus mengadakan komunikasi, mendapat informasi yang jelas
dan akurat
c. Strategi penanggulangan bila strategi pencegahan dan persiapan tidak sempat
dilaksanakan, langkah terakhir yang diambil strategi penaggulangan yaitu masa kuratif.
Dalam strategi penanggulangan, langkah harus diambil sesuai dengan situasi dan kondisi.
Penanggulangan krisis harus segera diatasi, sebab hal tersebut dilakukan agar krisis tidak
menyebar dan berkembang ke sektor lain, operasional berjalan efektif.

Anda mungkin juga menyukai