School Work, sistem komputer">
Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Modul Praktikum Elektronika Dasar SK

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

MODUL PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR

LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011

Universitas Sriwijaya
Fakultas Ilmu Komputer
Laboratorium

No. Dokumen
Revisi

LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM

SISTEM MANAJEMEN
MUTU
ISO 9001:2008

.
0

4 JUNI 2011
2 DARI 21

Tanggal
Halaman

MODUL PRAKTIKUM

Mata Kuliah Praktikum


Kode Mata Kuliah Praktikum
SKS
Program Studi
Semester

: Elektronika Dasar
: MSK406
:1
: Sistem Komputer
: 4 (Genap)

DIBUAT OLEH

DISAHKAN OLEH

DIKETAHUI OLEH

TIM LABORAN
LABORATORIUM
FASILKOM UNSRI

TIM DOSEN SISTEM


KOMPUTER FASILKOM
UNSRI

KEPALA LABORATORIUM

Daftar Isi

Cover ......................................................................................................

Lembar Pengesahan ...............................................................................

Daftar Isi .................................................................................................

Karakteristik Dioda ................................................................................

Rangkaian Dioda Penyearah ..................................................................

Dioda Zener dan Regulasi Tegangan .....................................................

Bipolar Transistor ..................................................................................

11

Transistor Sebagai Saklar........................................................................

13

Penguat Tegangan ..................................................................................

16

Penguat Operasional ...............................................................................

19

1. Karakteristik Dioda

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
dapat mengetahui komponen elektronika dioda semikonduktor.
dapat mengetahi karakteristik sebuah diode.
dapat menganalisa rangkaian forward dan reverse pada dioda semikonduktor .
B. Peralatan yang digunakan.
1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Dioda semikonduktor dan resistor.
C. Prosedur praktikum.
Forward bias.
a. Buatlah rangkaian dioda seperti gambar 1.1.
Vcc 15V

Vcc
RVariabel
100%

Id
1

R1

1k

0.000

2
+

D1

0.000
-

Vd

Gambar 1.1. Rangkaian forward dioda.


b. Lalu lakukanlah pengkuran tegangan pada dioda pada saat arus di dioda 1 mA, 2 mA, 3
mA, 4 mA, mA, 5 mA, 6 mA, 7 mA, 8 mA, 9 mA, 10 mA.
c. Dari data hasil pengamatan, gambarkan kurva arus dioda terhadap tegangan dioda.
Reverse bias.
a. Buatlah rangkaian dioda seperti gambar 1.2.

Vcc 15V

Vcc
RVariabel
50%

Id
1

R1

0.000

1k

3
+

D1

0.000
-

Vd

Gambar 1.2. Rangkaian reverse dioda.


b. Lalu lakukanlah pengkuran tegangan pada dioda pada saat arus di dioda 1 mA, 2 mA, 3
mA, 4 mA, mA, 5 mA, 6 mA, 7 mA, 8 mA, 9 mA, 10 mA.
c. Dari data hasil pengamatan, gambarkan kurva arus dioda terhadap tegangan dioda.
D. Tugas.
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan breakdown, tegangan knee, forward bias dan
reverse bias ?
2. Apa saja fungsi dari diode ?

2. Rangkaian Dioda Penyearah

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Agar mahasiswa dapat memahami perubahan arus AC menjadi DC.
Menggambarkan diagram setengah gelombang, gelombang penuh dan jembatan rectifier.
Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penyearah bekerja.
B. Peralatan yang digunakan.
1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Dioda semikonduktor dan resistor.
C. Prosedur praktikum.
Penyearah penyearah setengah gelombang.
1. Buatlah rangkaian penyearah setengah gelombang seperti gambar 2.1.
XSC1
Ext T rig
+

XFG1

_
B

A
+

D1
2
R1
1k
0

Gambar 2.1. Rangkaian penyearah setengah gelombang.


2. Aturlah di function generator untuk gelombang sinusoidal V = 5 Vpp, frekuensi = 50 Hz
dan resistor 1 Kohm.
3. Ukur dan catat tegangan input yang terukur pada multimeter, kemudian ukur dan catat
pula tegangan ouput yang terukur pada multimeter. Serta frekuensi input dan frekuensi
output.

4. Gambarkan bentuk gelombang input dan gelombang output dari hasil pengamatan anda
di osciloskop.
5. Dari gelombang yang anda amati, catat berapa tegangan yang terukur pada input dan
output berdasarkan perhitungan.
Rangkaian penyearah gelombang penuh .
1. Buatlah rangkaian penyearah gelombang penuh seperti gambar 2.2.
XSC1
Ext T rig
+

XFG1

_
B

A
+

D1

2
R1
1k

0
D2

Gambar 1.2. Rangkaian penyearah gelombang penuh.


2. Aturlah di function generator untuk gelombang sinusoidal V = 5 Vpp, frekuensi = 50 Hz
dan resistor 1 Kohm.
3. Ukur dan catat tegangan input yang terukur pada multimeter, kemudian ukur dan catat
pula tegangan ouput yang terukur pada multimeter. Serta frekuensi input dan frekuensi
output.
4. Gambarkan bentuk gelombang input dan gelombang output dari hasil pengamatan anda
di osciloskop.
5. Dari gelombang yang anda amati, catat berapa tegangan yang terukur pada input dan
output berdasarkan perhitungan.

Rangkaian penyearah jembatan.


1. Buatlah rangkaian penyearah dengan sistem jembatan yang ditunjukkan pada gambar 2.3.

XSC1
XFG1
Ext T rig
+
_
B

A
+

D1

D2

D3

5
C1

R1

D4

Gambar 2.3. Rangkaian penyearah jembatan.


2. Aturlah di function generator untuk gelombang sinusoidal V = 5 Vpp, frekuensi = 50 Hz,
resistor 1 kohm dan kapasitor yang bervariasi dari 1 uF sampai 1000 uF..
3. Ukur dan catat tegangan input yang terukur pada multimeter, kemudian ukur dan catat
pula tegangan ouput yang terukur pada multimeter. Serta frekuensi input dan frekuensi
output.
4. Gambarkan bentuk gelombang input dan gelombang output dari hasil pengamatan anda
di osciloskop.
5. Dari gelombang yang anda amati, catat berapa tegangan yang terukur pada input dan
output berdasarkan perhitungan.
D. Tugas.
3. Bagamana cara kerja dari penyearah setengah gelombang, gelombang penuh dan
penyearah jembatan.
4. Berikan penjelasan tentang tegangan ripple ?

3. Dioda Zener dan Regulasi Tegangan

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Agar mahasiswa dapat mengetahui karakteristik sebuah diode zener.
Agar mahasiswa dapat menganalisa rangkaian forward dan reverse pada diode zener.
Mengetahui rangkaian catu daya teregulasi.
B. Peralatan yang digunakan.
1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter dan osciloskop.
4. Dioda zener, kapasitor dan resistor.
C. Prosedur praktikum.
Dioda Zener (Rangkaian bias reverse)
6. Buatlah rangkaian reverse bias dengan membalik diode zener seperti gambar 3.1.
Vcc 15V

Vcc
RVariabel
50%

Iz
1

R1
500

0.000

3
+

D1

0.000
-

Vz

Gambar 3.1. Rangkaian zener (bias reverse).


7. Lalu lakukanlah pengkuran tegangan pada dioda pada saat arus di dioda 1 mA, 5 mA, 10
mA, 15 mA, 20 mA, 25 mA, 30 mA, 35 mA, 40 mA.
8. Dari data hasil pengamatan, gambarkan kurva arus dioda terhadap tegangan dioda.
Rangkaian regulasi tegangan.
6. Buatlah rangkaian regulasi tegangan zener seperti gambar 3.2.

XSC1
Ext T rig
+

XFG1

_
B

A
+

0
5
D2

D3

6
C1

R2

R1
D1

D4

R3

D5
0

Gambar 1.2. Rangkaian regulasi tegangan.


7. Aturlah di function generator untuk gelombang sinusoidal V = 10 sampai 50 Vpp
bervariasi, frekuensi = 50 Hz, R1 = 1 Kohm, R2 = 500 ohm dan R3 = 1 Kohm. Cp =
100 uF.
8. Ukur dan catat tegangan input yang terukur pada multimeter, kemudian ukur dan catat
pula tegangan ouput yang terukur pada multimeter. Serta frekuensi input dan frekuensi
output (common A dan common B).
9. Gambarkan bentuk gelombang input dan gelombang output (common A dan common B)
dari hasil pengamatan anda di osciloskop.
10. Dari gelombang yang anda amati, catat berapa tegangan yang terukur pada input dan
output berdasarkan perhitungan.
D. Tugas.
1. Sebutkan apa saja fungsi dari dioda zener ?
2. Buatlah rangkaian catu daya yang teregulasi menggunakan IC Regulasi !.

4. Bipolar Transistor

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Mempelajari dan memahami karakteristik transistor NPN.
Mendiskusikan karakteristik transistor yang ideal.
B. Peralatan yang digunakan.
1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter dan osciloskop.
4. Transistor NPN dan resistor.
C. Prosedur praktikum.
Karakteristik transistor (NPN)
1. Buatlah rangkaian transistor bipolar seperti gambar 4.1.
Vcc 15V
Vcc
R2

5
Vbb 15V

Rvariabel2

50%
0

0.000

Vbb

Ic

4
Ib

Rvariabel

50%

R1

0.000

NPN

0.000
-

Vce

Gambar 4.1. Rangkaian transistor bipolar.


2. Untuk R1 = 100 Kohm dan R2 = 100 ohm.
3. Aturlah potensiometer 10 Kohm untuk mendapatkan tegangan dan arus yang
dikehendaki.
4. Gunakan Vcc = 2 V. lalu ukur dan catat Ic dan Vce ketika Ib (arus basis) berubah-ubah
menggunakan potentiometer.

5. Gunakan Vcc = 4 V. lalu ukur dan catat Ic dan Vce ketika Ib (arus basis) berubah-ubah
menggunakan potentiometer.
6. Gunakan Vcc = 6 V. lalu ukur dan catat Ic dan Vce ketika Ib (arus basis) berubah-ubah
menggunakan potentiometer.
7. Gunakan Vcc = 10 V. lalu ukur dan catat Ic dan Vce ketika Ib (arus basis) berubah-ubah
menggunakan potentiometer.
8. Buat grafik Ib dan Ic terhadap Vce untuk masing masing Vcc yang ditentukan.
D. Tugas.
1. Cari materi dan karakteristik tentang BJT (bipolar junction transistor) !.
2. Apa yang dimaksud daerah saturasi, daerah aktif dan daerah breakdown ?

5. Transistor Sebagai Saklar.

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Mempelajari dan memahami fungsi transistor sebagai switching (saklar).
Memahami rangkaian transistor hard satration, penggerak led bias basis dan penggerak
led bias emitter.
B. Peralatan yang digunakan.
1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Power Supply.
5. Transistor FCS 9014, resistor dan led.
C. Prosedur praktikum.
Hard saturation.
1. Buatlah rangkaian switching transistor seperti gambar 5.1 :
Vcc 5V
Vcc
R2
1k
2
+

0.000

Vbb 5V

Vbb
R3
50%

Ib
3

R1
10k

Ic

0.000

Q1
A

0.000

2N3903
0

Vce

Gambar 5.1. Rangkaian switching transistor.

2. Hitung terlebih dahulu berapa arus Ic apabila transistor menghantar (emiter dan kolektor
transistor terhubung).

3. Atur Vbb untuk memberikan perubahan pada arus basis.


4. Amati dan catat perubahan arus Ic dan Vce terhadap perubahan arus Ib hingga arus Ic
mencapai atau mendekati arus Ic yang telah terlebih dahulu dihitung (saat transistor
telah menghantar).
5. Amati dan catat arus Ib pada saat transistor telah menghantar dimana nilai Ic terukur
adalah mendekati Vcc/R.
6. Jelaskan dengan memberikan suatu persamaan tentang perihal yang terjadi pada
perubahan arus Ic dan VCE terhadap perubahan arus Ib.
Penggerak led berbias basis.
1. Rangkailah rangkaian ransistor seperti pada gambar 5.2.
Vcc 5V
Vcc
R2
220
2
LED1
Vbb 5V

Vbb
R3
50%

Q1
3

R1

2.2k
0

2N3903
0

Gambar 5.2. Rangkaian led berbias basis.


2. Atur Vbb untuk memberikan perubahan pada arus basis.
3. Amati dan catat perubahan led dan tegangan Vce yang terjadi.

Penggerak led berbias emiter.


1. Rangkailah rangkaian ransistor seperti pada gambar 5.3.

Vcc 6V
Vcc
LED1
Vbb 5V
2
Vbb
R2
50%

Q1
1
2N3903
3

R1
220
0

Gambar 5.3. Rangkaian led berbias emitter.


2. Atur Vbb untuk memberikan perubahan pada arus basis.
3. Amati dan catat perbahan led dan tegangan Vce yang terjadi.
D. Tugas.
1. Rancanglah sebuah rangkaian yang mengindikasikan bahwa sekering meledak untuk
sebuah catu daya DC. Ketika sekering utuh, maka led hijau akan menyalah dan led
merah mati yang menandakan semanya OK. Jika sekering meledak, maka led merah
akan hidup dan led hijau mati.

6. Penguat Tegangan

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Mengetahui hubungan transistor sebagai amplifier AC dengan menggunakan bias basis.
Mengetahui hubungan transistor CE sebagai amplifier AC dengan menggunakan bias
pembagi tegangan.
Mengukur penguatan tegangan dari amplifier CE.
B. Peralatan yang digunakan.
1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Osiloskop.
5. Power Supply.
6. Transistor FCS 9014 ,resistor dan kapasitor.
C. Prosedur praktikum.
Penguat bias basis.
1. Rangkailah transistor seperti pada gambar 6.1.
Vcc 15V
XSC2

Vcc

Ext T rig
+
_

R2

XFG1

R1

A
_

C2
4

C1

Q1
2

R3

0
2N3903

Gambar 6.1. Rangkaian penguat bias basis.

2. Untuk rangkaian gambar 3.1. untuk Vbb = 1 mV AC, Vcc = 15 - 30 V DC, R1 = 1


Mohm, R2 = 5 Kohm, R3 = 100 K ohm. C1 dan C2 = 1 mF.
3. Dengan menggunakan multimeter digital, ukur tegangan base-emitor (VBE), tegangan
emitor (VE), dan tegangan kolektor-emitor (VCE).
4. Hubungkan sinyal generator pada 20 Hz sampai 1 KHz ke amplifier. Ukur terminal
keluaran pada amplifier dengan menggunakan oscilloscope, atur oscilloscope agar
mendapat hasil yang diinginkan.
5. Atur function generator di bawah titik distorsi sehingga didapatkan gelombang sinus
yang tidak terganggu. Ukur tegangan puncak ke puncak, perhatikan pada oscilloscope.
6. Ukur dan catat IC, VBE, dan VCE, gambarkan bentuk gelombang input dan output dari
hasil pengamatan.
Penguat bias emitter.
7. Rangkailah transistor seperti pada gambar 6.2.
Vcc 10V
XSC1
Vcc
Ext T rig
+
_
B

A
+

R1

C1

R3

XFG1

C3

Q1
1
2N3903

R5

3
0
R2
0

R4
0

C2
0

Gambar 6.2. Rangkaian penguat bias emitter.


8. Untuk rangkaian gambar 3.2. untuk Vbb = 1 mV AC, Vcc = 10 - 20 V DC, R1 = 10 K
ohm, R2 = 2,2 K ohm, R3 = 3,6 K ohm, R4 = 1 K ohm dan R5 = 10 K ohm . C1, C2 dan
C3 = 1 mF.
9. Dengan menggunakan multimeter digital, ukur tegangan base-emitor (VBE), tegangan
emitor (VE), dan tegangan kolektor-emitor (VCE).

10. Hubungkan sinyal generator pada 20 sampai 1 KHz ke amplifier. Ukur terminal
keluaran pada amplifier dengan menggunakan oscilloscope, atur oscilloscope agar
mendapat hasil yang diinginkan.
11. Atur function generator di bawah titik distorsi sehingga didapatkan gelombang sinus
yang tidak terganggu. Ukur tegangan puncak ke puncak, perhatikan pada oscilloscope.
12. Ukur dan catat IC, VBE, dan VCE, gambarkan bentuk gelombang input dan output dari
hasil pengamatan.
D. Tugas.
1. Apakah yang dimaksud dengan hambatan AC dari dioda emitter, bagaimana
persamaannya dan bentuk grafiknya ?
2. Apa fungsi dari kapasitor bypass (C2) pada gambar 6.2.
3. Perhatikan gambar berikut :
Vcc 10V
Vcc

R3
3.6k

R1
10k

Rg
7

Q1

C1

600
2N3903

2
50mVrms
50 Hz
0
0

C3

R6
10k

4
R2
2.2k

R4
180

0
3
R5
820
0

C2
0

Berapakah tegangan keluaran pada resistor beban (R6) dari gambar diatas jika = 100
?, abaikan re dalam perhitungan.

7. Penguat Operasional

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Membuat daftar karakteristik penguat operasional yang ideal dan penguat operasional
741.
Menganalisis penguat pembalik OpAmp.
Menganalisis penguat non pembalik OpAmp.
Menjelaskan bagaimana kerja penguat penjumlah.
B. Peralatan yang digunakan.
1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Osiloskop.
5. Power Supply, function generator.
6. IC OpAmp 741 dan resistor.
C. Prosedur praktikum.
Penguat Pembalik.
1. Rangkailah rangkaian penguat pembalik seperti pada gambar 7.1.
XSC1
Ext T rig
+

-15V

_
B

XFG1

Vee
4

R1

2
741

0
6

0
3

R2

Vcc

15V

Gambar 7.1. Rangkaian penguat pembalik OpAmp.

2. Atur frekuensi generator sebesar 50 Hz dengan Vin = 0,5 Vpp, R1 = 1 Kohm dan R2 = 10
Kohm.
3. Hubungkan oscilloscope pada input dan output Op-Amp.
4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan dari input dan output.
5. Bandingkan nilai pengukuran Vout dan perhitungan Vout.
Penguat Non Pembalik.
1. Rangkailah rangkaian penguat nonpembalik seperti pada gambar 7.2.
XSC1
Ext T rig
+

-15V

_
B

A
+

Vee
4

R1

741

0
6

XFG1

2
0

R2

Vcc

15V

Gambar 7.2. Rangkaian penguat nonpembalik OpAmp.


2. Atur frekuensi generator sebesar 50 Hz dengan Vin = 1 Vpp, R1 = 1 Kohm dan R2 = 10
Kohm.
3. Hubungkan oscilloscope pada input dan output Op-Amp.
4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan dari input dan output.
5. Bandingkan nilai pengukuran Vout dan perhitungan Vout.

D. Tugas.
1. Cari materi tentang OpAmp dan karakteristik dari IC 741.
2. Tiga sinyal suara menggerakkan penguat penjumlah pada gambar 7.3. berapakah
tegangan output AC?
-15V

V1

Vee

R1
20k

0
V2

V3

100k

R2

741

10k
R3
50k

Rf

2
3

0
7

Vcc

15V

Gambar 7.3. Rangkaian penguat penjumlah.


Keterangan : V1 = 100 mV, V2 = 200 mV dan V3 = 300 mV.

Anda mungkin juga menyukai