Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Hidrograf Banjir

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

HIDROGRAF BANJIR

Rio Zaini
Nizar Taufiqu Rizqi
Hidrograf
Hidrograf adalah kurva/grafik yang memberi hubungan antara
parameter aliran (debit) dan waktu.
Dalam analisis hidrograf dibedakankomponen yang membentuk debit total.
Aliran total/Debib Total:
aliran limpasan langsung (strom and direct run off))
Aliran dasar (base flow)

Bentuk hidrograf yang dihasilkan dalam periode hujan tertentu terdiri atas tiga bentuk utama:
1. bagian yang naik rising limb .. Masuknya air hujan ke dalam pengaliran
2. puncak peak
3. Resesiresession


KURVA HIDROGRAF
Hidrograf Satuan adalah suatu limpasan langsung yang
diakibatkan oleh suatu satuan volume hujan efektip, yang
terbagi rata dalam ruang dan waktu.



Hidrograf Satuan Sintetis
Di daerah di mana data hidrologi tidak tersedia untuk
menurunkan hidrograf satuan, maka dibuat hidrograf
satuan sintetis yang didasarkan pada karakteristik fisik
dari DAS.
Secara umum bentuk DAS dapat di golongkan ke dalam tiga
bentuk:

1. sempit memanjang dengan sistem percabangan sungai
tersusun seperti bulu burung,
2. melebar (membulat atau persegi empat) dengan sistem
percabangan akan terpusat pada tempat-tempat
tertentu, dan
3. segi tiga dengan sistem percabangan sungai yang juga
akan terpusat di dekat out-let.
CONTOH BENTUK DAS
CONTOH BENTUK DAS
Terdapat 3 macam Hidrograf Satuan Sintetik, yaitu

1. Hidrograf Satuan Sintetik Snyder
2. Hidrograf Satuan Sintetik Metode Nakayasu
3. Hidrograf Satuan Sintetik Metode Gama 1
Hidrograf Satuan Sintetik Snyder
Dalam permulaan tahun 1936, F.F. SNYDER dari Amerika Serikat, telah
mengembangkan rumus empiris dengan koefisien-koefisien empiris
yang menghubungkan unsurunsur hidrogaraf dengan daerah aliran
sungai (DAS)

Unsur-unsur Hidrograf satuan antara lain:
A = Luas daerah pengaliran (km
2
)

B = Panjang aliran utama (km)
Lc = Jarak antara titik berat daerah pengaliran dengan pelepasan
(outlet) yang di ukur sepanjang aliran utama.

Dengan unsur-unsur tersebut SNYDER membuat rumus-rumusnya sebagai
berikut:
T
p
= C
t
(L L
c
)
0,3
Q
p
= C
P
A / t
p

T = 3 + (t
P
/ 8)
T
D
= t
P
/ 5,5

Apabila durasi hujan efektif

tidak sama dengan durasi standar t
D
, maka:
T
p
R = t
p
+ 0,25 (t
r
- t
D
)
Q
p
R = Q
p
t
p
/ t
p
R
tD : durasi standar dari hujan efektif (jam)
tr : durasi hujan efektif (jam)
tp : waktu dari titik berat durasi hujan efektif tD kepuncak hidrograf satuan (jam)
tpR : waktu dari titik berat durasi hujan tr ke puncak hidrograf satuan (jam)
T : waktu dasar hidrograf satuan (hari)
Qp : debit puncak untuk durasi tD

QpR : debit puncak untuk durasi tr
L : panjang sungai utama terhadap titik kontrol yang ditinjau (km)
Lc : jarak antara titik kontrol ke titik yang terdekat dengan titik berat DAS (km)
A : luas DAS (km2)
Ct : koefisien yang tergantung kemiringan DAS, yang bervariasi dari 1,4 sampai 1,7
Cp : koefisien yang tergantung pada karakteristik DAS, yang bervariasi antara 0,15 - 0,19
Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
Hidrograf satuan sintetis Nakayasu dikembangkan berdasarkan beberapa sungai di
Jepang. Penggunaan metode ini memerlukan beberapa karakteristik parameter
daerah alirannya, seperti :
1. Tenggang waktu dari permukaan hujan sampai puncak hidrograf (time
of peak)
2. Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik berat hidrograf (time
lag)
3. Tenggang waktu hidrograf (time base of hydrograph)
4. Luas daerah aliran sungai
5. Panjang alur sungai utama terpanjang (length of the longest channel)




Dengan keterangan sebagai berikut:

Qp = debit puncak banjir (m
3
/dt)
Ro = hujan satuan (mm)
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)
T
0,3
= waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari puncak sampai 30% dari debit puncak (jam)
CA = luas daerah pengaliran sampai outlet (km
2
)
) 3 , 0 ( 6 , 3
.
3 , 0
T Tp
Ro CA
Qp

Bentuk persamaan HSS Nakayasu adalah


Hidrograf Satuan Sintetik Metode Gama 1
Hidrograf satuan sintetis Gama I dikembangkan oleh Sri Harto (1993) berdasar
perilaku hidrologis 30 DAS di Pulau Jawa. Meskipun diturunkan dari data DAS di
Pulau Jawa, ternyata hidrograf satuan sintetis Gama I berfungsi baik untuk berbagai
daerah lain di Indonesia.

HSS Gama I terdiri dari empat variabel pokok, yaitu :
1. Waktu Naik (Tr)
2. Debit Puncak (Qp)
3. Waktu Dasar (Tb)
4. Koefisien Tampungan (k)
Waktu puncak (TR)
TR = 0.43 (
SF
L
. 100
)
3
+ 1.0665 SIM + 1.2775

Waktu dasar (TB)

TB = 27.4132 Tr
0.1457
S
-0.0986
SN
0.7344
RUA
0.2574

S : kemiringan dasar sungai
SN : frekuensi sumber, perbandingan antara jumlah pangsa sungai tingkat satu dengan jumlah
pangsa sungai semua tingkat
SIM : faktor simetri, hasi kali antara faktor lebar (WF) dengan luas DAS sebelah hulu (RUA)
RUA : luas DAS sebelah hulu, perbandingan antara luas DAS yang diukur di hulu garis yang ditarik
tegak lurus garis hubung antara stasiun hidrometri dengan titik yang paling dekat dengan titik
berat DAS, melalui titik tersebut
Debit puncak banjir (QP)
QP = 0.1836 A
0.5886
Tr
-0.4008
JN
0.2381

Koefisien resesi
K/C = 0.5617 A
0.1798
S
-0.1446
SF
-1.0897
D
0.0452

Aliran dasar
QB = 0,4715 A
0,6444
D
0,943

A : luas DAS (km2)
L : panjang sungai utama (km)
SF : faktor sumber, perbandingan antara jumlah panjang sungai tingkat satu dengan jumlah panjang
sungai semua tingkat
WF : faktor lebar, perbandingan antara lebar DAS yang diukur di titik sungai yang berjarak 0,75 L d engan
lebar DAS yang diukur di sungai yang berjarak 0,25 L dari stasiun hidrometri.
JN : jumlah pertemuan sungai
D : kerapatan jaringan kuras, jumlah panjang sungai semua tingkat tiap satian luas DAS

Persamaan tambahan yang terkait dengan HSS Gama I adalah indeks infiltrasi
atau indeks. Besarnya indeks dapat dihitung dengan persamaan berikut:


= 10,4903 3,859 . 10
-6
A
2
+ 1,6985 . 10
-13
(

)
4



dengan:
indeks : indeks infiltrasi (mm/jam)
A : luas DAS (km
2
)
SN : frekuensi sumber

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANYA

Anda mungkin juga menyukai