Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

1 Kuliah 1 Rancob Ral Maret 2014

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

DR. DRH. SUGITO, M.

SI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNSYIAH
MARET 2014

SEMESTER GENAP 2013/2014
Email: sugitosyarief@gmail.com
HP: 081377144166
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Ajar
Alat/Bahan/
sumber belajar
Memahami
percoban
satu faktor
dalam RAL
dan
melakukan
analisis
variansi
Setelah mengikuti
perkuliahan,
mahasiswa dapat:
a. Menentukan
percobaan satu
faktor dalam
RAL.
b. Melakukan
pengujian
hipotesis RAL
satu faktor.
Mahasiswa memperoleh
penjelasan tentang :
1. Percobaan satu faktor
dalam RAL.
2. Pengacakan dan bagan
percobaan percobaan
satu faktor.
3. Perhitungan analisis
variansi (anava) untuk
dalam RAL.
LCD, laptop/
Vincent
Gaspersz. 1995.
Teknik
Analisis Dalam
Penelitian
Percobaan.
Tarsito,
Bandung.
Hal.: 318-395;
dan
Kepustakaan
dari internet.
DESKRIPSI MATERI KULIAH
Rancangan Percobaan
Rancangan Lingkungan berkaitan dengan
bagaimana perlakuan-
perlakuan tersebut
ditempatkan pada unit-unit
percobaan (RAL, RAK, RBSL)
Rancangan Perlakuan berkaitan dengan
bagaimana perlakuan-
perlakuan tersebut dibentuk
(Faktorial, Split plot, Split
blok)
4
COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN

ATAU

FULLY RANDOMIZED DESIGN
RANCANGAN ACAK
LENGKAP
5
CIRI - CIRI R.A.L. :

1.MEDIA ATAU BAHAN
PERCOBAAN SERAGAM
(DAPAT DIANGGAP SERAGAM)

1.HANYA ADA SATU SUMBER
KERAGAMAN, YAITU PERLAKUAN
(DISAMPING PENGARUH ACAK)
R.A.L
Percobaan menggunakan 1 faktor
perlakuan
Faktor lain yang dapat mempenga-
ruhi hewan percobaan dikontrol
atau dibuat sama
Percobaan dalam ruangan
terkontrol mis. di Laboratorium atau
bak penelitian
7
AZAS RANCOB:
Pengulangan,
Pengacakan, &
kontrol Lokal
Y
Respons
Perlakuan
(Peubah
terkendali)
Acak
(peubah tak
terkendali)
ULANGAN
Penerapan perlakuan terhadap
beberapa unit percobaan.
Untuk menduga galat percobaan
Untuk menduga standard error
rataan perlakuan
Untuk meningkatkan presisi
kesimpulan
Diperoleh dari: Derajat bebas galat RAL 15

t ( n 1 ) 15 t = banyaknya perlakuan
n = banyaknya ulangan

Contoh: Diketahui jumlah perlakuan yg diberikan
t = 3 maka ulangan minimal yg diperlukan:
t ( n 1 ) 15
3 ( n 1 ) 15
3n 3 15
3n 18 n = 18/3 = 6

ULANGAN pada RAL :
Setiap unit percobaan memiliki
peluang yang sama untuk diberikan
suatu perlakuan.
Menghindari galat sistematik
Meningkatkan validitas kesimpulan
(pemenuhan asumsi kebebasan)
Caranya: lotere, tabel bilangan
acak, komputer
PENGACAKAN
Pengendalian kondisi-kondisi
lingkungan yang berpotensi
mempengaruhi respon dari
perlakuan. Strategi yang diguna-
kan antara lain dengan metode
pengelompokan untuk
meningkatkan presisi kesimpulan
LOKAL CONTROL
12
Macam perlakuan yang akan dicobakan
sangat ditentukan oleh tujuan percobaan.
Penelaahan mengenai perlakuan
yang akan dicobakan, dan
bagaimana kaitan perlakuan yang
satu dengan lainnya dalam
hubungannya dengan respon yang
akan diperhatikan dari satuan-satuan
percobaan, merupakan suatu
rancangan perlakuan.
13
Dalam suatu percobaan, yang
ingin dipelajari sesungguhnya
adalah bagaimana pengaruh
perlakuan terhadap satuan-satuan
percobaan yang dicerminkan oleh
respon yang diberikan oleh
satuan-satuan percobaan tersebut.
1. Tujuan Percobaan
2. Hipotesis perlakuan
3. Materi percobaan keragaman
4. Respons yang diukur
5. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
respons
6. Hasil penelitian terdahulu
7. Biaya ulangan
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM
PERANCANGAN PERCOBAAN:
j - ke ulangan i, - ke perlakuan pada galat atau error
i ke perlakuan pengaruh
umum rataan
j - ke ulangan i, - ke perlakuan pada respons Y
: dengan
r. 1,2,..., j ; ,..., 2 , 1 ;
ij
=
=
=
=
= = + + =
ij
i
ij i ij
p i Y
c
t

c t
Model
Rancangan
Acak Lengkap
Pengacakan?
Syarat ??
MODEL RANCANGAN ACAK LENGKAP
PENYELESAIAN: RAL
Sidik Ragam = Analisis Ragam (Analysis of variance =
ANOVA)
Sumber
Keragaman
( S.K.)
Derajat
Bebas
(d.b.)
Jumlah
Kuadrat
(J.K.)
Kuadrat
Tengah
(K.T.)

Fhit

F tabel
0,05 0.01
Perlakuan

Galat percob.

t 1

t (n 1)


JKP

JKG
KTP

KTG
T o t a l
t n - 1
JKT
17
Analisis varians (analysis of variance,
ANOVA) = analisis ragam = sidik
ragam,
analisis varians menguji dua varians (atau
ragam) berdasarkan hipotesis bahwa kedua
varians itu sama. Varians pertama adalah
varians antar contoh dan varians kedua adalah
varians di dalam masing-masing contoh (within
samples). Dengan ide semacam ini, analisis
varians dengan dua contoh akan memberikan
hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rata-
rata (mean).
18
Supaya valid dalam menafsirkan hasilnya, ada
empat asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam
perancangan percobaan:
1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya
menggunakan uji F-Snedecor
2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal
sebagai homoskedastisitas, karena hanya
digunakan satu penduga (estimate) untuk
varians dalam contoh
3. Masing-masing contoh saling bebas, yang harus
dapat diatur dengan perancangan percobaan
yang tepat
4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat
aditif (saling menjumlah).
PENYELESAIAN: RAL
Sumber
Keragaman
( S.K.)
Derajat
Bebas
(d.b.)
Jumlah
Kuadrat
(J.K.)
Kuadrat
Tengah
(K.T.)

Fhit

F tabel
0,05 0.01
Perlakuan

Galat percob.

t 1

t (n 1)


JKP

JKG
KTP

KTG
T o t a l
t n - 1
JKT
20
21
Kemungkinan akan diperoleh:

(1). F-hitung < F-tabel tidak berbeda nyata
(non significant)


Berarti: - terima H0 ( tolak H1 )
- tidak terdapat perbedaan
di antara perlakuan
22
Perlu uji lebih lanjut untuk menentukan
perlakuan-perlakuan mana yang
berbeda nyata satu sama lain
23
Contoh: Penelitian menggunakan RAL

Penelitian ingin mengetahui pengaruh 3 jenis pakan:
A = Pakan dedak
B = Pakan dedak + 10 mg Ca/lt air minum
C = Pakan dedak + 50 mg Ca/lt Air minum
terhadap bobot telur ayam.

Tersedia ayam petelur umur 4 bulan, sebanyak 21
ekor dengan keadaan yang seragam (dengan
berat badan yang relatif sama)
Dalam hal ini semua sama kecuali perlakuan RAL
A2 B3 C7 B6 A4 C5 B2
C6 B4 A5 C4 B1 A3 C1
C3 A1 B7 A6 C2 B5 A7
- Rancangan acak lengkap dgn: perlakuan = t = 3
ulangan = n = 21/3 = 7
-Hasil pengacakan yang dilakukan:
Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan
dilakukan secara acak terhadap seluruh unit
percobaan.
Ulangan

Perlakuan

T o t a l
A B C
1
2
3
4
5
6
7
T o t a l
Rata-rata
70,2 64,0 88,4
61,0 84,6 82,6
87,6 73,0 90,2
77,0 79,0 83,4
68,6 81,0 80,8
73,2 78,6 84,6
57,4 71,0 93,6
495,0 531,2 603,6
70,71 75,89 86,23






1629,8

Penyelesaian susun hasil tsb dalam tabel berikut
28
Telah dilakukan suatu penelitian untuk
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
daun pepaya pada berbagai dosis terhadap
jumlah telur cacing Haemonchus contortus
dalam setiap gram feses (EPF) kambing.
Pemberian ekstrak daun pepaya terdiri dari
empat (4) tingkatan dosis, yaitu: 0 mg/kg
BB (E-0), 10 mg/kg BB (E-1), 20 mg/kg BB
(E-2), dan 30 mg/kg BB (E-3). Masing2
perlakuan 4 ulangan.
29
Tabel EDP. Rata-rata jumlah telur cacing Haemonchus
contortus dalam setiap gram feses yang diberi ekstrak
daun pepaya (EDP) pada berbagai dosis selama 10 hari
Perlakuan
EDP
Jumlah Telur cacing dlm
feses pd ulangan ke-
Total
(yij.)
Rata-
rata
(ij.)
SD
1 2 3 4
E-0
E-1
E-2
E-3
30
Tuliskan data jumlah telur cacing per gram
feses pada perlakuan pemberian EDP pada
kambing beserta nilai rata-rata dan stadar
deviasi ( SD) seperti pada Tabel EDP.
Selesaikan analisis statistik-nya
menggunakan analisis sidik ragam RAL dan
jelaskan hasil analisis sidik ragam yg
diperoleh tersebut.
TUGAS: (SETIAP MAHASISWA)
31
Sumber
Keragaman
( S.K.)
Derajat
Bebas
(d.b.)
Jumlah
Kuadrat
(J.K.)
Kuadrat
Tengah
(K.T.)

Fhit

F tabel
0,05 0.01
Perlakuan

Galat percob.

t 1

t (n 1)
JKP

JKG
KTP

KTG
T o t a l t n - 1 JKT
Analisis statistik-nya menggunakan analisis sidik
ragam RAL secara manual dan menggunakan
program excell
33
34
CONTOH DAN LANGKAH
PERHITUNGAN ANALISIS
SIDIK RAGAM RAL
Contoh :
Suatu penelitian telah dilakukan dan didapatkan hasil pengukuran kadar
enzim A (ug/dl) pada kambing yang diberi obat B (dosis dalam satuan
ug/kg bobot badan/hari) selama 3 hari adalah sebagai berikut :

Ulangan
Perlakuan (dosis obat B ug/kg bb/hari) Total
60 50 40 30 20 10 0
1 2,54 3,37 2,54 2,39 1,99 1,78 1,40
2 2,07 2,59 2,46 2,43 1,68 1,70 1,52
3 2,10 2,21 2,83 1,56 1,65 1,90 1,27
4 1,80 2,54 2,39 2,11 1,86 1,32 1,08
Jumlah
8,51 10,7 10,2 8,49 7,18 6,7 5,27 57,08
Rata-rata
2,13 2,68 2,56 2,12 1,8 1,68 1,32 3,568
Ulangan
4 4 4 4 4 4 4 28
Langkah penyelesaian :
1. Model analisis :
2. Hipotesis :
H
o
= u
1
= u
2
= = u
t

H
1
= minimal ada satu nilai tengah yang tidak sama dengan yang lainnya.
ij i ij
u Y c t + + =
3. Perhitungan :
1. Derajat bebas :
db= r.t 1 = (7 x 4) 1 = 27
dp perlakuan = t 1= 7 1 = 6
db galat = t (r 1)= 7 (4-1) = 21
2. Faktor koreksi dan jumlah kuadrat





JK galat = JK total JK perlakuan
JK galat = 7,58 5,59 = 1,99

48 . 116
7 4
) 08 . 57 (
tan
) ( ..
2 2 2
= = = =
x pengama banyaknya Total
al Totaljendr
n
Y
FK
( ) 58 , 7 48 , 116 ) 08 , 1 ( ) 27 , 1 ( ... ) 07 , 2 ( ) 54 , 2 (
2 2 2 2 2
= + + + + = =

ij
ij
FK Y JKT
59 , 5 48 , 116
4
) 27 , 5 ( .... ) 51 , 8 ( ......
2 2 2 2
2
2
1
=
+ +
=
+ + +
= FK
r
Y Y Y
JKP
t

3. Kuadrat tengah perlakuan dan galat





4. Nilai F hitung



5. Nilai F tabel
Diambil dari tabel Distribusi F dengan f
1
= db
perlakuan = (t 1) dan f
2
= db galat = t (r-1)
Jadi : F
(6,21)
= 2,57 (=5%)
F
(6,21)
= 3,81 (=1%)







93 , 0
6
59 , 5
1
= = =

=
perlakuan db
an ratperlaku jumlahkuad
t
JKP
KTP
095 , 0
21
99 , 1
) 1 (
= = =

=
galat db
ratgalat jumlahkuad
r t
JKG
KTG
83 , 9
095 , 0
93 , 0
= = = =
galat tengah kudrat
perlakuan tengah Kuadrat
KTG
KTP
F
hitung
Tabel Anava :

Sumber
Keragaman
Derajat
bebas
(db)
Jumlah
Kuadrat
(JK)
Kuadrat
Tengah
(KT)
F
hitung
F
tabel
Perlakuan 6 5,59 0,93 9,83 2,57 (5%)
3,81 (1%)
Galat percobaan 21 1,99 0,095
Total 27 7,58 - -
Kesimpulan :
Apabila F
hitung
> F
tabel
maka : antar perlakuan
berbeda sangat nyata (=1%) antar perlakuan
nyata (=5%)
Apabila Apabila F
hitung
F
tabel
maka antar
perlakuan tidak berbeda nyata (=5%)
Kesimpulan :
Karena F
hitung
> F
tabel
maka antar
perlakuan berbeda sangat nyata
(=1%), perlakuan pemberian obat
B berpengaruh nyata terhadap enzim
A dalam serum kambing.
41
42
43
45
46

Anda mungkin juga menyukai