Tinjauan Permasalahan Kebudayaan Cianjur
Tinjauan Permasalahan Kebudayaan Cianjur
Tinjauan Permasalahan Kebudayaan Cianjur
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan bergulirnya zaman, kebudayaan terus berkembang, akan tetapi ada
dua sisi yang timbul dari berkembangnya kebudayaan tersebut, yaitu sisi negatif dan sisi
positif.
Seperti yang kita lihat sekarang telah banyak terjadi permasalahan yang melanda
negeri kita ini diantaranya meningkatnya tingkat kejahatan, hal tersebut merupakan suatu
permasalahan yang harus kita selesaikan. Selain itu banyak juga permasalahan lain yang
Penulis kuatir jika hal ini terus berlanjut akan mengakibatkan suatu dampak yang
Berdasarkan hal tersebut penulis berusaha menyusun makalah ini dengan berdasarkan
rujukan-rujukan yang didapat dari media cetak, media elektronik ( Internet ), akan tetapi
penulisan makalah ini hanya berkisar pada masalah-masalah yang terjadi disatu daerah
kehidupan bermasyarakat didaerah cianjur, dampak dari permasalah tersebut dilihat dari
permasalahan dan apa saja yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut.
1
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan makalah ini adalah:
- Untuk memenuhi salah satu tugas akademik mata kuliah Ilmu sosial Dasar,
jurusan tekhnik elektro Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Indonesia (ST
INTEN)
permasalahan tersebut.
Penulisan makalah ini dibagi kedalam beberapa BAB dengan sistematika Sebagai
berikut:
sistematika penulisan.
- BAB III: Permasalahan social budaya, pada bab ini dibahas tentang
tentang gerbang marhamah, visi-misi, tujuan dan hambatan yang dihadapi oleh
masyarakat cianjur
2
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
- BAB V : Kesimpulan.
BAB II
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
3
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta budhayah yang artinya yakni bentuk
jamak dari budhi yang berarti akal, jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia,
Budaya dapat juga diartikan sebagai budi yang berarti akal sehat yang selalu
mengeluarkan ide-ide baru ataupun pikiran-pikiran baru untuk berkarya, dan daya yang
berarti kekuatan untuk mendorong akal, mengeluarkan ide-ide yang membawa karya-
kehalusan, dimana sifat tersebut merupakan salah satu unsur yang menentukan tinggi
sebagian besar diatur oleh akal pikiran (budi), sebaliknya makhluk-makhluk budaya,
karena ketinggian nalurinya tidak akan bisa menggunakan daya ciptanya. Manusia
mempunyai unsur-unsur yang tumbuh dalam diri manusia yaitu yang menjadi penggerak
jiwanya yaitu Geest (semangat), Will (kemauan), daad (tindakan) atau disebut juga
Budaya suatu bangsa dapat diukur pula dari besar kuatnya ketiga daya penggerak
tadi, karena pada intinya kebudayaan merupakan totalitas pikiran, karsa dan hasil karya
manusia maka ruang lingkupnya hampir-hampir tak terbatas meliputi bidang-bidang seni,
4
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
Kebudayaan bukan saja ciri atau identitas dari bangsa melainkan menjadi sumber dari
ketahanan bangsa itu dan lagipula budayalah yang membentuk bangsa ini.
sendiri.
merealisasi cita-cita kehidupan bersama berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dari
5
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
juga bisa terhambat bilamana mutu dan kapasitas manusia-manusia yang menjadi
pembangunan. Oleh karena itu persoalan manusia erat kaitannya dengan sosial
budaya, antara lain dalam hubungan sistem nilai yang mempengaruhi sikap dan
tingkah lakunya, dari situ muncullah relevansi dari sosial budaya sebagai suatu aspek
Nasional
Tiap-tiap daerah mempunyai corak dan warna kebudayaan sendiri tetapi didalam
budaya daerah harus mempunyai arti memupuk dan meningkatkan nilainya yang harus
tubuh budaya nasional. Karena itu adalah wajar masing-masing daerah hidup dalam
budayanya. Misalnya ditiap daerah dikembangkan bahasa daerah, karena bahasa daerah
itu bahasa yang paling efektif yang digunakan sebagai sarana komunikasi diantara
sesama daerah. Tetapi mereka juga harus paham dengan bahasa nasional karena mereka
solidaritas adalah sarat utama. Kita tidak boleh mengklaim suatu kebudayaan daerah
menjadi kebudayaan nasional, karena dianggap tinggi nilainya. Karena tinggi rendahnya
6
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
BAB III
7
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
Sebelum kita menelaah lebih lanjut permasalahan sosial budaya, barang kali ada
baiknya kalau kita memahami perkaitan antara pembangunan dan ketahanan nasional.
“ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yag merupakan integrasi dari tiap-
tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Ketahanan nasional paada hakekatnya
“dalam pandangan ini maka ketahanan nasional perlu dipupuk terus menerus
ancaman dan gangguan yang timbul baik dari luar maupun dari dalam”
bertambah maju manusia maka bertambah meningkat pula kualitas dan mutu
nasionalnya sebagai satu bangsa. Salah satu faktor yang banyak menentukan
pengembangan rasa solidaritas ialah rasa keadilan. Rasa keadilan itu tidak hanya
menyangkut masalah materi atau kebendaan. Sikap yang mau benar sendiri, sok pintar
sendiri, apalagi kalau sampai mematikan pendapat orang lain secara paksa juga akan
melukai rasa keadilan, apabila rasa keadilan terluka maka akan menghasilkan sikap yang
saling tidak percaya, sikap tertutup, saling curiga dan saling bermusuhan yang kalau
dibiarkan akan menghasilkan kerunyaman. Rasa solidaritas kita nasioanal kita akan bisa
ditingkatkan bilamana kita bisa mengembangkan rasa keadilan secara merata didalam
berbagai aspek kehidupan bangsa kita yang dilandasi oleh sikap saling keterbukaan dan
kepercayaan.
8
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
Sebenarnya rasa keadilan ini sudah tercantum didalam pancasila, jadi kualitas
beragama kita, kemanusiaan kita, persatuan atau integrasi nasional kita, demokrasi politik
kita demokrasi ekonomi dan sosial kita, antara lain dapat diukur dari kualitas keadilan
pemikiran antara lain berkaitan dengan sistem nilai budaya yang berlaku yang
mempengaruhi pola berpikir, sikap dan tingkah laku. Sistem nilai budaya itu sendiri lahir
dari kondisi sosial budaya yang berlaku. Jadi kalau kita berbicara tentang pengembangan
social budaya itu juga berarti pengembangan sistem nilai budaya. Dalam proses
Akan tetapi, suasan transisi, seperti yang kini sedang kita alami dalam proses
pembangunan ini, biasanya penuh persoalan, godaan dan cobaan, oleh karena itu
sebagian nilai-nilai dianggap tidak relevan, sedangkan nilai-nilai baru yang muncul
belum dihayati betul, hal itu bisa menggoyahkan dan merapuhkan mental orang. Rasa
kehawatiran yang berlebihan juga bisa mendorong orang untuk mencari tempat
perlindungan atau sesuatu yang dapat dijadikan sebagai gantungan. Rasa kekhawatiran
yang berlebihan juga bisa mendorong orang untuk mencari tempat perlindungan pada
lubang tradisional, dan melalui itu ia menutup dirinya terhadap segala hal yang datangnya
9
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
pencurian dengan kekerasan, penipuan, penggelapan uang dan penyalah gunaan obat-
obatan terlarang menunjukan peningkatan, hal tersebut terungkap dalam laporan akhir
tahun 2001 yang disampaikan kepala kepolisian wilayah (polwil) bogor komisaris besar
menerapkan syariat islam, dengan menerapkan suatu gerakan yang dinamakan dengan
Dalam hal ini bupati cianjur Ir H Wasidi Swastomo Msi, menyerukan kapada seluruh
pakaian islami dan diminta mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk
mengikutinya.
Imbauan seperti itu belum pernah dilakukan bupati sebelumnya. Itu adalah salah
satu strategi untuk membangun sisi spiritual di daerah cianjur. Wasidi mengatakan,
sumber daya manusia (SDM). Gerakan itu mendorong dan mengajak orang yang
10
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
tentu saja tidak korupsi. Selain itu, Wasidi juga minta perhatian seluruh pegawai di
peningkatan keberagamaan itu hanya ditujukan untuk yang beragama Islam. Menurut
Wasidi, hal itu sudah dibicarakan dengan tokoh agama non-Islam dan mereka tidak
berkeberatan.
Kesan yang kemudian muncul adalah warna Islam lebih dominan. Apalagi
Cianjur sebelumnya sudah mendapat julukan "Kota Santri", sebuah nama yang
menggambarkan banyak santri (pelajar pondok pesantren). Tanpa melihat angka statistik,
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur berdasarkan sensus
penduduk tahun 2000, 99,23 persen dari 1.946.405 penduduk Kabupaten Cianjur
beragama Islam. Sisanya, Katolik 0,18 persen, Protestan 0,34 persen, Hindu 0,11 persen,
Buddha 0,13 persen, dan lain-lainya 0,01 persen. Gaung penerapan syariat Islam di
daerah ini sempat menyebar ke seluruh Nusantara. Menteri Dalam Negeri sempat ber-
komentar, perempuan dilarang keluar malam di Cianjur. Namun, komentar itu diluruskan
Bupati Wasidi, "Tidak benar, kalau dikatakan perempuan tidak boleh keluar malam."
mendapat dukungan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Islam (LPPI) dan Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur tetap meneruskan program ini. Gebrakan
Wasidi secara diam-diam dikembangkan di daerah lain. Kabupaten Bandung yang sama-
11
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
sama berada di Jawa Barat menginstruksikan seluruh perempuan pegawai yang beragama
Penerapan syariat islam ini sudah dimulai sejak tanggal 26 maret 2002, selain
masalah anjuran pemakain jilbab, larangan judi, prostitusi dan persoalan tempat makan-
hiburan di bulan ramadhan juga akan dibangun suatu proyek percontohan sebuah
hadist.
Menurut Nur Khalik Ridwan penulis buku Islam borjuis islam ploretal dan
pluralisme borjuis, sensitivitas kepada rakyat dengan menerapkan syariat islam tidak
Pertama, justru membodohkan rakyat dengan kredo-kredo atas nama Islam. Padahal,
rakyat tidak diberi ruang untuk memperdebatkan hakikat persoalan jilbab, prostitusi, dan
hiburan malam dengan "perkampungan Islam", serta "syariat Islam" itu sendiri secara
cerdas.
yang dihadapi daerah dan pemerintah daerah berkait dengan otonomi. Masyarakat di
kinerja hokum, lambannya instansi pemerintah yang melayani kepentingan sipil, tidak
trengginasnya kinerja kepolisian daerah, dan seterusnya. Tentu saja, pengalihan persoalan
12
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
masyarakat cianjur dapat lebih baik dari sekarang, dan jumlah angka kejahatan yang
BAB IV
GERBANG MARHAMAH
13
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
angka hampir 1.946.405 jiwa tersebar di 26 kecamatan. Menurut agama yang dianut
sebanyak 1.931.394 jiwa memeluk agama Islam, Protestan sebanyak 6.693 jiwa, Katolik
sebanyak 3.592 jiwa, Hindu sebanyak 2.109 jiwa, Budha sebanyak 2.463 jiwa dan
Marhamah. Banyaknya sarana keagamaan tercatat tidak kurang dari 4.462 mesjid jami,
13.850 mushola dan langgar dan 663 Pondok Pesantren adalah potensi besar yang mesti
Kabupaten Cianjur.
Selain itu di Kabupaten Cianjur tercatat tidak kurang 1.668 Taman Pendidikan Al-
Qur'an, 473 Taman Kanak-kanak Al-Qur'an, 59 Raudhatul Athfal dan 4.099 Majelis
Taklim disamping sejumlah lembaga pendidikan lainnya. Juga tercatat tidak kurang dari
4.169 Ulama, 4.046 Juru Da'wah, 9.965 Khotib Jum'at dan 510 penyuluh penerangan
agama Islam, kesemuanya merupakan unsun atau potensi yang dapat mendukung
Cianjur telah hadir sejumlah lembaga pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan
14
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
dibudayakan. Memperkuat potensi yang ada, terdapat pula sejumlah peluang besar yang
2. Iklim dan spirit Otonomi Daerah yang memungkinkan setiap daerah merumuskan
didaerah bukan hanya sebagai subjek atau pelaku pembangunan, tetapi juga
Sesungguhnya masih begitu banyak potensi dan peluang lain yang bisa diinventarisir dan
potensi yang berkait dengan sumber-sumber material atau non material resources.
Intinya, bagaimana seluruh potensi dan peluang yang ada itu dimobilisasi dan
dihadapi
4.2.1 Visi
15
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
terwujudnya Cianjur Sugih Mukti yang Islami. Landasan visi ini adalah Firman Allah
4.2.2 Misi
4.2.3 Kebijakan
4.2.4 Strategi
sebuah kegiatan akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, misi dan kebijakan yang
telah ditetapkan. Dalam rangka pelaksanaan Gerbang Marhamah, telah dirumuskan tujuh
strategi pokok :
16
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
masyarakat.
resources)
Secara jujur harus diakui, disamping banyak sekali potensi dan peluang yang bisa
digali dalam rangka membumikan pelaksanaan Gerbang Marhamah, namun juga tidak
17
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
Diantanranya belum ada komitmen kuat yang didukung oleh seluruh komponen
masyarakat. Inti dalam sebuah gerakan adalah keterlibatan dan kebersamaan diantara
banyak pihak. Kondisi ini diperburuk oleh masih adanya penilaian dan kecurigaan
berlebihan pihak luar yang muncul akibat masih adanya kekeliruan mereka dalam
Cianjur.
Diluar tantangan itu secara jujur harus diakui pula masih banyak hambatan yang ada
dan melekat pada (Umat Islam) Cianjur sendiri. Secara umum, hambatan itu antara lain
meliputi :
1. Secara kualitatif, potensi umat yang ada di Kabupaten Cianjur masih berada pada
posisi yang secara umum masih lemah. Masih rendahnya rata-rata angka
memenuhi, kalaupun tidak layak disebut masih jauh dari yang diharapkan. Masih
Sesungguhnya masih banyak tantangan lain yang akan dihadapi dalam proses
hambatan dan tantangan itu mampu diperhitungkan dalam setiap gerak pelaksanaannya.
18
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
Lebih jauh lagi, bagaimana hambatan dan tantangan itu justru dirubah dijadikan sebagai
BAB V
KESIMPULAN
sosial dan budaya yang muncul baik dari dalam maupun dari luar. Kita tidak dapat
19
Tinjauan permasalahan kebudayaan cianjur
menghindar dari suatu permasalahan yang dapat kita lakukan adalah hadapi dan pikirkan
cianjur, yaitu semakin tingginya tingkat kejahatan yang terjadi. Hal tersebut terjadi
karena terlukanya keadilan. Pemecahan dari permasalahan itu ada dalam diri kita sendiri.
Oleh karena itu daerah cianjur berusaha membina kembali akhlak-akhlak masyarakat
secara perlahan-lahan.
Gerbang marhamah itulah salah satu jalan yang ditempuh oleh bupati cianjur
20