Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengertian Radio

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

A. 1.

RADIO
Pengertian Radio Radio adalah sesuatu yang menghasilkan bunyi atau suara, karena dipancarkan oleh gelombang atau frekuensi melalui udara (air wave).Menurut H. A. Widjaja radio adalah keseluruhan sistem gelombangsuara yang dipancarkan dari stasiun mana saja. Radio adalah alat komunikasi massa, dalam arti saluran peryataan manusia yang umum atau terbuka dan menyalurkan lambang yang berbunyi, berupa programprogram yang teratur, yang isinya aktualdan meliputi segi perwujudan kehidupan masyarakat.Radio dalam pengertian radio siaran atau lembaga penyiarannya radio adalah sebuah institusi atau perusahaan yang bergerak di bidang media penyiaran.

pemancar dan diterima oleh pesawat penerima di rumah, mobil, dll dan dilepas di

2.

Pengertian frekuensi Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik. dengan satuan hz.

salah satu rumus frekuensi: banyaknya getaran (n) dibagi waktu berlansungnya(s)

3.

Pengertian perioda Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran lengkap. Dapat dirumuskan: satu dibagi frekuensi,dengan satuan sekon.

4.

Pengertian panjan gelombang Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola gelombang. Biasanya memiliki denotasi huruf Yunani lambda (). Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara puncak.

B. GELOMBANG FM DAN AM
A. Multichannel Frequency Modulation ( FM ) Penggunaan signal AM-VSB untuk mengirim beberapa channel analog adalah prinsip lurus kedepan dan sederhana. Bagaimana pun juga hal itu memiliki syarat C/N paling tidak 40 dB untuk setiap channel AM dimana antara laser dan penerimanya harus garis lurus. Cara lain adalah denga menggunakan

modulaasi frekuensi ( FM ) dimana setiap subcarrier dimodulasi oleh frekuensi dengan signal informasi, namun hal ini membutuhkan bandwide lebih besar rasio C/N pada input dari detector. 1. Pemancar FM Di antara keuntungan FM adalah bebas dari pengaruh gangguan udara, sekitar 7 8 kali dari AM. Rasio S/N dari output detector FM jauh lebih besar dari

bandwidth (lebar pita) yang lebih besar, dan fidelitas yang tinggi. Jika
diantaranya

dibandingkan dengan sistem AM, maka FM memiliki beberapa keunggulan,

1. Lebih tahan noise

Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang dipancarkan secara LOS (Line Of Sight). sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena

2. Bandwith yang Lebih Lebar


(lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband nonlinear yang sehingga memerlukan bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi dalam sistem AM. Band spektrum Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali lebar bandwidth

lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi)

linear yang sederhana dari sideband-sideband

siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari dengan panjang medium (MW) pada band siar AM.

frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang

3. Fidelitas Tinggi
Respon yang seragam terhadap frekuensi audio (paling tidak pada interval

50 Hz sampai 15 KHz), distorsi (harmonik dan intermodulasi) dengan

amplitudo sangat rendah, tingkat noise yang sangat rendah, dan respon

transien yang bagus sangat diperlukan untuk kinerja Hi-Fi yang baik. Pemakaian saluran FM memberikan respon yang cukup untuk frekuensi audio dan menyediakan hubungan radio dengan noise rendah. Karakteristik yang lain hanyalah ditentukan oleh masalah rancangan perangkatnya saja.

4. Transmisi Stereo
Alokasi saluran yang lebar dan kemampuan FM untuk menyatukan dengan

harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa, memungkinkan pengembangan sistem penyiaran stereo yang praktis. Ini merupakan sebuah cara bagi industri penyiaran untuk memberikan kualitas reproduksi sebaik atau bahkan lebih baik daripada yang tersedia pada rekaman atau pita stereo. Munculnya compact disc dan perangkat audio digital lainnya akan terus mendorong kalangan industri peralatan dan keseluruhan. teknisi siaran lebih jauh untuk memperbaiki kinerja rantai siaran FM secara

5. Hak komunikasi Tambahan


Bandwidth yang lebar pada saluran siar FM juga memungkinkan untuk

memuat dua saluran data atau audio tambahan, sering disebut Subsidiary Communication Authorization (SCA), bersama dengan transmisi stereo. Saluran SCA menyediakan sumber penerimaan yang penting bagi kebanyakan stasiun radio dan sekaligus sebagai media penyediaan jasa digital dan audio yang berguna untuk khalayak.

Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh, jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana

panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight). Cara Kerja Radio FM. Modulasi FM punya banyak kelebihan dibanding AM. Salah satunya adalah reproduksi audio musik yang sangat memungkinkan

kualitas audio HiFi dapat dicapai. Penggunaan sistem pada radio pemancar atau radio penerima FM mambuat hampir semua frekuensi dalam jangkauan audio dapat diproduksi dan direproduksi dengan baik.

2. Tujuan Pemancar FM Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk

sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu: 1) FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah 2) Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu 3) Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal 4) Catu daya (power supply) merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap 5) Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat 6) RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar. 7) Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antenna. bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan. subsistem sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antenna. menghandle final stage. termodulasi.

3.

Cara Kerja Radio FM. Modulasi FM punya banyak kelebihan dibanding AM. Salah satunya adalah

reproduksi audio musik yang sangat memungkinkan kualitas audio HiFi dapat

dicapai. Penggunaan sistem pada radio pemancar atau radio penerima FM mambuat hampir semua frekuensi dalam jangkauan audio dapat diproduksi dan direproduksi dengan baik.

FM stereo superheterodyne dengan penguat RF tertala :

Berikut Cara Kerja Radio FM dan Skema Blok dari sebuah radio penerima

A. Multychannel Amplitude Modulation ( AM ) Yang pertama kali menyebar luaskan Aplikasi untuk hubungan antara

fiber optik secara analog yang mana di mulai pada akhir tahun 1980 adalah CATV Network. Network jenis ini beroprasi pada frekuensi antara 50 sampai 88 Mhz dan dari 120 samapi 550 Mhz. Frekuensi anatara 88 samapi 120 Mhz tidak digunaka karena digunaaka untuk penyiaran radio FM. Network ini dapat

membawa lebih dari 80 AM vestigal-side band (AM-VSB) video chanel, masingmasing mempunyai noise selebar 4 Mhz dari lebar chanel yang 6 Mhz, dengan network yang sebelumnya, format dari multichanel AM-VSB juga dipilih untuk S/N ratio sebesar 40db. Untuk mempertahankan kesamaan dengan coax base sistem fiber optik. Gambar 9.7 memperlihatkan teknik untuk menggabungkan N

pesan yang berdiri sendiri. Sinyal informasi pada chanel I gelombang pembawa AM mempunyai frekuensi Fi , dimana I= 1,2,,N. Power RF menggabungkan kemudian menjumlah AM sejumlah N, yang menghasilkan sinyal FDN, yang mana intensitas modulasinya seperti Laser Dioda. Seperti halnya penerima optik, susunan paralel dari filter bandpass memisahkan sinyal dari gelombang cariernya, sehingga didapat sinyal aslinya, dengan teknik standar RF. Berikut cara kerja gelombang AM

Untuk sejumlah besar carier FDM dengan fasa acak, sinyal carier menumpangi power basis. Kemudian untuk N channel, modulasi optikal dengan index m berhubungan dengan modulasi index mi per channel dengan: Jika setiap modulasi channel index mi nilainya sama dengan nilai mc, maka dirumuskan : Hasilnya jika N sinyal adalah frekuensi yang telah di multiplex dan digunakan untuk memodulasi sumber optik tunggal maka rasio ke noise dari sinyal tunggal berkurang dengan 10 log N. Andaikata beberapa channel penurunan menjadi 10 log N. digabungkan maka sinyal akan memperkuat tegangan, maka karakteristik

Jika beberapa frekuensi carrier melewati peralatan non linier seperti laser dioda dapat membangkitkan sinyal yang berbeda dari frekuensi asalnya yang interferensi pada kedua band dari channel. Hasilnya adalah penurunan jumlah sinyal yang dapat ditransmisikan. disebut juga sebagai frekuensi intermodulation, dan dapat menyebabkan

Jika frekuensi kerja dari channel kurang dari 1 oktaf seluruh distorsi harmonis bahkan distorsi intermodulasi (IM) akan keluar dari passband. Jika signal passband mengandung banyak signal carrier. Beberapa IM akan muncul pada frekuensi pada sama. Hal ini disebut juga staking yang merupakan tambahan dari basis power. Dimana ada dua nada orde ketiga tersebar pada daerah operasi passband. Tripel beat product dibuat untuk dikonsentrasikan pada besar. Tabel 9.1 dan 9.2 menunjukkan distribusi dari third order tripel beat and two tone IM product untuk nomer channel N dari 1 8. tengah tengah channel, jadi pembawa pusat menerima inteferensi yang paling

Second Order ) dan CTB ( Composite Tripel Beat ) dan digunakan untuk menggunakan kemampuan dari multichannel hubungan AM

Hasil dari beat stcaking adalah secara umum pada CSO ( Composite

frekuensi rendah dengan cara memodulasi frekuensi gelombang pembawa berfrekuensi tinggi. Kecepatan sudut pembawa ( ) dibuat berubah-ubah dengan amplitudo isyarat pemodulasi.

Modulasi frekuensi adalah suatu metode untuk mengirimkan isyarat

Kenapa Gelombang FM Lebih Jernih Dibanding AM?


Gelombang AM sudah lama ditinggal. Nyaris semua radio bermain di jalur FM. Kenapa sih FM lebih jernih? Hingga tahun delapan puluhan, stasiun radio broadcast (siaran) banyak menggunakan modulasi AM (Amplitude Modulation). Pada saat itu, umumnya enggak ada siaran radio yang mampu menampilkan suara bening, apalagi stereo. Belum lagi kalau cuaca sedang enggak mendukung. Wah, pokoknya kita enggak bisa menikmati indahnya suara musik senyaman saat ini.

Setelah periode itu, mulai bermunculan stasiun radio siaran pengusung modulasi FM (Frequency Modulation). Jenis modulasi ini mampu memanjakan pendengar siaran karena menghasilkan suara yang lebih bening. Selain itu, ia dapat diterima dengan pola mono atau stereo. Maksudnya, jika radio penerima kita hanya bisa menerima siaran mode mono, maka ia menampilkan suara mono. Sedang radio penerima tipe stereo punya pilihan untuk menampilkan suara mono atau stereo beneran (real stereo) sesuai dengan yang dipancarkan oleh stasiun radio siaran.

3. MODULASI GELOMBANG
yang berfrekuensi tinggi sesuai sinyal informasi (pemodulasi ) yang frekuensinya lebih rendah , sehingga informasi tersebut dapat disampaikan. Modulasi di perlukan karena : Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier)

Meminimalisasi interferensi sinyal pada pengiriman informasi yang menggunakan frekuensi sama atau berdekatan Dimensi antenna menjadi lebih mudah diwujudkan

Sinyal termodulasi dapat dimultiplexing (proses menggabungkan beberapa sinyal untuk ditransmisikan serentak pada satu kanal ) dan Mempermudah meradiasikan sinyal. ditransmisikan via sebuah saluran transmisi.

*Modulasi AM
Dari banyak teknik modulasi, AM dan FM adalah modulasi yang banyak diterapkan pada radio siaran. Keduanya dipakai karena tekniknya relatif lebih mudah dibandingkan dengan teknik-teknik lain. Dengan begitu, rangkaian pemancar dan penerima radionya lebih sederhana dan mudah dibuat.

Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antena.

Tentu saja dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga mau tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang yang terkirim. Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan berubah dan ujung-ujungnya mutu

informasi yang diterima jelas berkurang. Efek yang kita rasakan sangat nyata. Suara merdu Andien yang mendayu akan terdengar serak, aransemen Dewa yang bagus itu jadi terdengar enggak karuan, dan suara Iwan Fals benar-benar jadi fals. Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh redaman, noise, dan interferensi cukup sulit. Pengurangan amplitudo gangguan (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan berdampak pada pengurangan sinyal asli. Sementara, peningkatan amplitudo sinyal asli juga menyebabkan peningkatan amplitudo gangguan. Dilema itu bisa saja diatasi

dengan menggunakan teknik lain yang lebih rumit. Tapi, rangkaian penerima akan menjadi mahal, sementara hasil yang diperoleh belum kualitas Hi Fi dan belum tentu setara dengan harga yang harus dibayar. Itulah barangkali yang menyebabkan banyak stasiun radio siaran bermodulasi AM pindah ke modulasi FM. Konsekuensinya, mereka juga harus pindah frekuensi carrier karena aturan alokasi frekuensi carrier untuk siaran AM berbeda dengan siaran FM. Frekuensi carrier untuk siaran AM terletak di Medium Frequency (300 kHz 3 MHz/MF), sedangkan frekuensi carrier siaran FM terletak di Very High Frequency (30 MHz 300 MHz/VHF).

*Modulasi FM
Di pemancar radio dengan teknik modulasi FM, frekuensi gelombang carrier akan berubah seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya. Amplitudo gelombang carrier relatif tetap. Setelah dilakukan penguatan daya sinyal (agar bisa dikirim jauh), gelombang yang telah tercampur tadi dipancarkan melalui antena.

redaman oleh udara dan mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Tetapi, karena gangguan itu umumnya berbentuk variasi frekuensi gelombang carrier.

Seperti halnya gelombang termodulasi AM, gelombang ini pun akan mengalami

amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi informasi yang menumpang dalam

Akibatnya, mutu informasi yang diterima tetap baik. Dan, kualitas audio yang diterima juga lebih tinggi daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM. Jadi, musik yang kita dengar akan serupa dengan kualitas musik yang dikirim oleh stasiun radio ke teknik modulasi ini. Sementara stasiun-stasiun radio baru juga langsung memilih FM. Selain itu, teknik pengiriman suara stereonya juga tidak terlalu rumit. Jadinya, sehingga enggak salah kalau stasiun-stasiun radio siaran lama (yang dulunya AM) pindah

rangkaian penerima FM stereo mudah dibuat, sampai-sampai dapat dibuat seukuran kotak korek api. Produk FM autotuner seukuran kotak korek api ini sudah gampang diperoleh di kaki lima dengan harga yang murah. Kualitasnya cukup memadai untuk peralatan semurah dan sekecil itu.

Untuk membangkitkan radio yang termodulasi

Pembagian kanal FM di Indonesia


Jumlah kanal yang disiapkan dalam alokasi frekuensi 87,5 MHz hingga 108 MHz memang sebanyak 204 kanal. Tapi, tentu saja hal itu tidak menyebabkan 204 stasiun radio interferensi antarstasiun radio. Karena itu, aturan dalam Keputusan Menteri Perhubungan No KM 15 Tahun 2003 mensyaratkan jarak minimal antarkanal dalam satu area pelayanan (yang umumnya seKota atau se-Kabupaten) adalah 800 kHz. Kecuali pada kota besar semacam Jakarta, bisa didirikan di kota kita. Sebab jarak antarkanal yang terlalu rapat akan menyebabkan

Bandung, Surabaya, Semarang, Medan yang sudah telanjur mempunyai stasiun cukup banyak. Jarak minimal untuk kota-kota itu adalah 400 kHz. Pembagian kanal untuk tiap area layanan tentunya juga disesuaikan dengan faktorfaktor seperti : kepadatan penduduk, perkembangan kawasan, dan lainnya. Sebab, apalah layanan tidak menjanjikan. gunanya menyediakan banyak kanal jika pendirian stasiun-stasiun baru di suatu area

Anda mungkin juga menyukai