Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sop Molding

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Centra Produksi Bata Merah Press Noemeto-Oeste Timor Kefamenanu-TTU-NTT

SOP (STANDAR OPERASIONAL PELAKSANAAN) MOLDING/CETAK BATA


1. Secara umum ada 5 orang yang terlibat didalam proses molding/cetak bata merah press yaitu : Seorang bertugas selaku operator mesin dan sekaligus bertugas memasukan tanah kedalam mixer mesin. Seorang bertugas menunggu di mulut mal cetak dan meja potong untuk memotong cetakan balok bata press yang keluar. Dua orang dengan menggunakan masing masing satu gerobak kayu standby disamping meja potong, untuk mengangkat bata yang sudah dipotong, kemudian dimasukan dalam gerobak lalu diantar ke team pengering untuk menyusunnya utk proses pengeringan. Seorang bertugas untuk menyusun bata bata mentah tersebut untuk proses pengeringan. 2. Penyiapan Bahan Baku. Tumpukan tanah lempung bahan baku, harus dibersihkan dari kotoran dan batu-batuan kecil yang sulit dihaluskan, kemudian diayak secara manual untuk memisahkan batu batuan/kerikil dengan tanah isi. Tanah lempung yang sudah diayak inilah yang kemudian ditumpuk dekat mesin press, dan kemudian disiram dengan air secukupnya, dan dibiarkan semalam, sehingga pada pagi hari tanah tersebut tetap lembab untuk mudah digiling/dihaluskan dalam mixer mesin press. 3. Proses molding/pencetakan dimulai setelah mesin hidup dan berjalan normal, operator dengan menggunakan cangkul, mengambil tanah yang sudah siap, kemudian dimasukan kedalam mixer mesin sambil memberi air secukupnya bila terlalu kering. 4. Hal ini dilakukan secara terus menerus sampai kemudian akan terlihat tanah tersebut akan keluar dari mulut cetakan mal kayu berupa cetakan balok bata persegi panjang yang akan didorong melalui meja potong.

5. Ketika tanah tersebut sementara digiling di didalam mesin press, tukang potong harus segera memberi minyak sawit pada lubang cetakan mal kayu yang sudah tersedia, serta melumaskan pada meja potong dan alat potong, agar licin dan memudahkan jalannya cetakan balok bata yang keluar. Hal ini dilakukan secara kontinyu setiap saat selesai memotong, dan atau kalau mulai ada tanda meja potong dan alat potong sudah tidak licin dan penuh dengan tanah sisa. 6. Ketika cetakan balok bata sudah terlihat ujungnya dimulut cetakan mal kayu, maka tukang potong harus menahan dan mendorongnya kembali kedalam rongga cetakan mal kayu tersebut, untuk sesaat, agar seluruh rongga cetakan terisi tanah yang padat, guna menghasilkan cetakan yang sempurna dan tidak retak/pecah. 7. Bisa saja terjadi dalam proses ini, ketika cetakan balok bata keluar dari mulut mal kayu, hasilnya retak, pecah, terbelah dll. Hal ini bisa saja disebabkan karena : Letak mesin secara keseluruhan tidak rata dan tidak lurus. Tanah/fondasi letak mesin dan meja potong tidak stabil dan tidak padat sehingga cepat berubah karena getaran. Getaran mesin terlalu keras. Letak moncong babi dimulut mesin tidak pas posisinya. Letak cetakan mall kayu tidak pas posisinya. Setelan selinder meja cetak dibawah mall kayu tidak pas posisinya. Letak meja potong tidak rata dan tidak lurus. Campuran tanahnya terlalu kasar, kering dan kurang air. Kurang diberi minyak sawit dimulut cetakan mall kayu. 8. Cara dan solusi utuk mengatasi hal hal tersebut adalah : Segera mematikan mesin bila hasil produknya cacat parah, dan butuh waktu agak lama utuk memperbaiki penyebab cacat produk. Segera memeriksa dan memperbaiki hal-hal tersebut pada pososisinya. Apabila retak disisi kiri atau kanan cetakan balok bata, maka cetakan mall kayunya diketok ke kiri atau ke kanan searah dengan posisi bata yang retak, mesin boleh tetap hidup dan produksi tetap berjalan, kecuali tambah parah, maka mesin segera dimatikan.

Apabila retak di seluruh cetakan balok bata, berarti tanahnya terlalu kering di mixer, dan karenanya harus segera menambah air ke mixer/ke tumpukan adukan tanahnya.Mesin boleh tetap hidup dan produksi tetap berjalan kecuali tambah parah, maka mesin harus segera dimatikan. Bisa juga karena kurang diberi minyak sawit, karena itu harus segera memberi minyak sawit di lubang cetakan mall kayu.Mesin boleh tetap beroperasi kecuali tambah parah, maka harus dimatikan. Apabila cetakan balok bata retak melintang ditengah, berarti letak selinder dibawah cetakan mall kayu tidak pas. Karenanya harus segera memutar sekrupnya turun naik disesuaikan dengan posisi mulut cetakan mall kayu. Mesin boleh tetap beroperasi kecuali tambah parah maka harus dimatikan segera. Bisa juga karena letak meja potong yang tidak rata dan lurus, maka harus segera di perbaiki pada posisi yang rata dan lurus.Mesin harus dimatikan. 9. Hasil cetakan balok bata yang cacat, harus segera diambil dan kemudian dimasukan lagi kedalam mixer untuk diproses ulang. 10.Ketika cetakan balok bata berjalan melalui meja potong, maka tukang potong yang sudah siap dengan alat potong, kemudian memotong bata tersebut ( setiap kali 3 bata ) lalu alat potong kemudian didorong ke belakang, dan disana telah siap diambil oleh tukan gerobak, kemudian alat potong dan meja potong dilap bersih dengan minyak sawit selanjutnya didorong kedepan lagi dan siap untuk memotong lagi. Proses ini dilakukan kontinyu, terus menerus sampai tidak ada cetakan balok bata yang keluar lagi dari mulut cetakan mall . 11.Tukan gerobak sekali angkat 3 potong bata kemudian disusun didalam gerobak kayu, dan bila sudah penuh maka dibawa ke tukang susun untuk disusun guna proses pengeringan. Hal ini dilakukan secara kontinyu dan terus menerus. 12.Untuk mengaso/istirahat sejenak adalah dengan cara; operator pengisi tanah, harus menghentikan pengisian tanah kedalam mixer, dan menunggu tanah yang sementara digiling keluar semua berupa cetakan balok bata yang siap dipotong. Dalam kondisi ini, mesin boleh tetap hidup, hanya menghentikan proses pengisian tanahnya saja. 13.Untuk proses Molding, para operator harus mempersiapkan air tawar yang cukup dan minyak sawit yang sudah dicampur dengan solar selama proses pencetakan tersebut.

14.Seluruh proses kerja pencetakan/molding bata ini dilakukan secara kontinyu, terus menerus tanpa henti dan oleh karena itu dibutuhkan fokus tinggi keseriusan, ketelatenan, kelincahan dan kekompakan seluruh anggota team, untuk mencapai target produksi maksimal. 15.Apabila terlihat ada anggota team yang lamban karena capai, maka diantara mereka berempat harus segera saling mengganti oleh dan diantara mereka, bergilir untuk cetak, potong, angkut, dan susun. 16.Proses pencetakan/molding bata mentah oleh mesin tersebut dalam satu jam bisa mencapai 2000 pcs atau 15000 pcs per/hari, atau 400.000 pcs per/bulan, tergantung dari keseriusan, kecekatan, dan pengalaman para operator seluruh team.
Noemeto, 1 July 2013 Pimpinan

RONNY ABI Direktur

Anda mungkin juga menyukai