School Work, cosmos dan werstuk">
Werstuk Cosmos Caudatus
Werstuk Cosmos Caudatus
Werstuk Cosmos Caudatus
Luas daratan Indonesia hanya 1,3% dari seluruh daratan bumi. Terpenuhinya 10% spesies tumbuhan dunia terdistribusi pada daratan maupun perairan Indonesia. Minim pengetahuan Pemenuhan kebutuhan tanpa renew.
Kenikir merupakan tanaman herba Tanaman ini berasal dari daratan Amerika Dapat dibudidayakan dengan mudah Memiliki bau yang khas Memiliki bunga yang mungil dan berwarna cerah
a) Menentukan lokasi pengambilan data. b) Mencari spesies tumbuhan pada lokasi A dan B. c) Mengidentifikasi masing masing tumbuhan pada lokasi yang berbeda dan membandingkannya. d) Mendokumentasikan tumbuhan. e) Menghitung jumlah tumbuhan pada tiap tiap lokasi. f) Mencatatnya dalam log book sebagai data awal. g) Melakukan tanya jawab langsung terhadap warga sekitar terhadap kebutuhan spesies di lingkungan tempat tumbuhan berada.
Gambar
Determinasi
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b. 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16b, 286b, 288b, 289b. Suku 121 : Compositae 1b, 12a, 13b, 15a. Marga: Cosmos. Jenis: Cosmos caudatus
Klasifikasi
Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Asterales (Synandrae / Canpanulatae) : Asteraceae (Compositae) : Cosmos : Cosmos caudatus H. B. Kunth. Sumber: Steenis ( 2008) dan Tjitrosoepomo (2010)
Nama Daerah
Randa Midang, Randa Mindang, Semikir, Kenikir, Pelampong, Dewadaru, Ulam Raja (Indonesia); Ulam Raja (Malaysia); Daoruang-phama, Khamhae (Thailand); Turay Turay, Tuktukaw, Cosmos (Philipina); Cosmos (Inggris, Perancis, Jerman, Portugal, Yunani, Spanyol); dan Cosmea caudate (Italia). Sumber : Anonim2, 2013
HABITUS
Tanaman herba tahunan Kadang kadang liar di semak belukar dan di tepi ladang Ketinggian mecapai 2,5 m Warna bunga kuning terang dan jingga Daunnya bila diremas beraroma khas Batangnya kehijauan tegak bercabang banyak, dengan daun majemuk berbagi menyirip. Bunganya majemuk tak berbatas berbentuk cawan Buahnya keras benbentuk jarum Bijinya juga berbentuk seperti jarum
HABITAT
Tanaman ini berasal dari daratan Amerika. Saat ini penyebarannya di daerah tropis dimana sinar matahari dapat diperoleh sepanjang tahun. Tanaman kenikir dapat tumbuh dengan di daratan rendah sampai ketinggian 700 m dpl pada kondisi tanah yang liat, gembur, dan berdrainase baik.
Kenikir menyukai tempat yang terbuka dengan sinar matahari penuh sepanjang hari.
DESKRIPTIO -Organa Nutrivum Akar (Radix) Batang (Caulis) Daun (Folium) -Organa Reproductivum Bunga (Flos) Buah (Fructus) Biji (Semen)
DESKRIPTIO -Organa Nutrivum Akar (Radix) Sistem Perakaran : Tunggang Percabangan akar : Bercabang (ramosus) Akar tidak memiliki sifat dan fungsi khusus
Batang (Caulis)
Sifat Basah (herbaceus), warna hijau Bentuk segi empat (quadrangularis) Sifat permukaan batang beralur (sulcatus) Arah tumbuh batang lurus ke atas (erectus) percabangan monopodial Arah tumbuh cabangnya condong ke atas (patens) tumbuhan menahun golongan terrna atau herba yang (tanda planet Jupiter, yaitu tanda X)
Daun (Folium)
Daunnya termasuk dalam majemuk menyirip gasal (imparipinntus) Pertulangan daun berbagi menyirip (pinnatipartitus) Warna hijau
RUMUS BUNGA Bunga tergolong bunga banci dan aktinomorf. Mahkota (Korolla) berwarna merah muda berjumlah 8 , kelopak (Callyx) berwarna hijau berjumlah 8, benang sari (Androecium) dan putik (gynaecium) berada pada satu bunga. Androecium menumpang pada Gynaecium. Benang sari berjumlah 5 dan putik berjumlah 5.
Buah ( Fruktus )
Buahnya keras, berbentuk jarum, berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi cokelat ketika sudah tua atau masak.
Biji( Semen)
bijinya berwarna hitam dan juga berbentuk seperti jarum
Dari hasil tanya jawab masyarakat sekitar (sampel A dan Sampel B) maka diperoleh data sebagai berikut:
Masyarakat mengenal tumbuhan kenikir. Mereka mengenali kenikir karena daunnya kecil kecil seperti seledri dan wanginya harum dan memiliki aroma yang khas. Mereka memanfaatkan kenikir dalam kehidupan sehari - hari. Mereka memanfaatkan kenikir untuk dikonsumsi sebagai sayur . Mereka rata rata menggunakan kenikir dalam pengolahan makanan sehari hari dengan frekuensi tingkat keseringan 2 -3 kali dalam seminggu. Tumbuhan kenikir menrut mereka tidak sulit untuk ditemui, biasanya terdapat pada pekarangan salah satu rumah penduduk dan tumbuh liar. Mereka memanfaatkan kenikir tetapi tidak membudidayakannya. Mereka tidak tahu tentang manfaat farmakologi dari Kenikir.
Anonim, 2013. (online, diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul: 15.40) http://keys.trin.org.au/key-server/data/0e0f0504-0103-430d-8004060d07080d04/media/Html/taxon/Cosmos_caudatus.htm Anonim2. 2013. (online, diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul: 16.40) http://www.globinmed.com/index.php?option=com_content&view=article&id=102682: cosmos-caudatus&catid=199&Itemid=139 Basuki, Bargumono, Lagiman, Nurugaini. 1999. Peran Perguruan Tinggi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Konservasi Flora. Di dalam: Darnaedi D, Irawati. Bodeker, G. 2009. Health and Beauty from the Rainforest: Malaysian Traditions of Ramuan. Kuala Lumpur: ISBN 978-981-4217-91-0 Don, W.S. 2006. Rahasia Kebun Asri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Hidayat S. 2005. Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya. Hidayat,.et al. 2009.dalam Seri Tumbuhan Obat Berpotensi Hias. Jakarta: Elex Media Komputindo. Purnomo, H. 2010. Pengantar Pengendalian Hayati. Yogyakarta: Andi Offset.
Sastrapradja, S., B. P. Naiola, E. R. Rasmadi, Roesmantyo, E. K. Soepardijono, dan E. B. Waluyo. 1979. Tanaman Pekarangan. Lembaga Biologi Nasional.LIPI. Bogor. 9 hal. Steenis, V.C.G.G . 2008. Flora untuk sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita Suhirman. 1999. Ex Situ Conservation Management. Di dalam: Darnaedi D, Irawati, Wiriadinata, Abdulhadi R, Suhirman, Puspitaningtyas DM, Asikin D, Hadiah JT, Widyatmoko D, editor. Prosiding Seminar Nasional Konservasi Flora Nusantara; Bogor, 2-3 Juli 1997. Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya-LIPI. hlm 12-14. Tjitrosoepomo, Gembong. 2010.Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Jakarata: UGM-Press. Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGMPress. Van den Bergh, M. H. 1994. Cosmos caudatus Kunth, p. 152-153. In: J. S. Siemonsma and K. Piluek (Eds.). Plant Resources of South-East Asia. PROSEA: Vegetables. Prosea. Bogor. Wiriadinata, Abdulhadi R, Suhirman, Puspitaningtyas DM, Asikin D, Hadiah JT, Widyatmoko D, editor. Prosiding Seminar Nasional Konservasi Flora Nusantara; Bogor 2-3 Jul 1997. Bogor: UPT Balai Pengembangan Kebun Raya-LIPI. hlm 93-98.