Praktikum Fisika
Praktikum Fisika
Praktikum Fisika
I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui prinsip kerja gerak periodic
2. Menentukan percepatan gravitasi metode bandul matematis
II. Alat-alat yang diperlukan
1. bandul
2. benang
3. stop watch
4. penggaris busur
III. Teori
Percepatan gravitasi (g) didalam mekanika Newton adalah
besaran turunan yang sangat berpengaruh, lebih-lebih pada
aplikasi Geofisika, dimana didalam menentukan kandungan
minyak dalam bumi, faktor gravitasi setempat sangat
mempengaruhi.
Lokasi atau tempat dipermukaan bumi ini mempunyai nilai
gravitasi yang sangat bervariasi, hal ini ditunjukkan pada table
dibawah ini:
Table 1. Variasi g dengan lintang pada ketinggian permukaan
laut
Garis Garis
Lintan g (m/det2) Lintan g (m/det2)
g g
0 9,78039 40 9,80171
10 9,78195 50 9,80171
20 9,78641 60 9,81918
30 9,79329 70 9,982608
Ayunan matematis adalah merupakan metode pengukuran
percepatan gravitasi (g) yang tepat dan mudah, tanpa
mempergunakan peristiwa jatuh bebas.
Pemakaian ayunan sebagai penghitung waktu adalah
berdasarkan kenyataan bahwa periodenya hampir-hampir tidak
tergantung dari amplitudo. Ayunan matematis adalah sebuah
benda yang digantungkan pada tali ringan dengan panjang tetap
(l). Jika benda diberi simpangan sudut θ dan dilepaskan, maka
benda akan berayun pad bidang vertikal karena pengaruh gaya
berat, dan gerakan ini akan periodik (Gerak Periodik).
Dimana:
T = waktu periodic (detik)
l= panjang tali (meter)
g= percepatan gravitasi (m/det2)
IV. Percobaan
Untuk mendapatkan hasil yang baik maka dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Ditentukan sudut percobaan adalah 300 untuk semua panjang
tali
2. Panjang tali yang dipergunakan 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm
dan 90 cm
3. Jumlah getaran yang dihitung waktunya adalah 10, 15, 20
getaran pada setiap masing – masing tali
4. Bandul diikatkan pada tali yang sudah diukur panjangnya
sesuai dengan kebutuhan yaitu 50cm, 60cm, 70cm, 80cm
dan 90cm kemudian tali diikatkan pada paku yang terdapat
pada kayu yang sudah dipersiapkan
5. Bandul diangkat dengan sudut 300 kemudian dilepas bebas
sehingga berayun
6. Mulai awal ayunan sampai dengan jumlah ayunan yang
ditetapkan dihitung menggunakan stopwatch.
7. Hasil percobaan dicatat dengan table.
V. Pengolahan Data
Dari hasil percobaan dengan sudut 300 diperoleh data seperti
dibawah ini:
Panjang
Waktu
Tali
No Jumlah Getaran
(Detik)
(meter)
1 10 10 20 8 16,5
2 20 10 20 10 20
3 30 10 20 12 25
4 40 10 20 14 28
5 50 10 20 15 31
Kesimpulan
Bahwa letak kampus Tama Jagakarsa adalah pada posisi lebih
besar dari 00 garis lintang dan lebih kecil dari 100 garis lintang.
Sesuai dengan letak posisi kota Jakarta pada 5 0 19’ 12”
LS sampai 60 23’54” LS.
Ketinggian tanah : 0 – 10 m di atas permukaan laut ( dari titik 0
tg. Priok) 5 - 50 m di atas permukaan laut ( dari banjir kanal
sampai batas selatan DKI Jakarta ).
Table l (Panjang Tali), T (Periode) dan g (gravitasi)
Panjang
Jumlah Periode Gravitasi
Tali
G
Getaran T2
(meter) (m/det2)
10 10
20 10
30 10
40 10
50 10
Panjang
Jumlah Periode Gravitasi
Tali
G
Getaran T2
(meter) (m/det2)
10 20
20 20
30 20
40 20
50 20
Panjang
Jumlah Periode Gravitasi
Tali
G
Getaran T2
(meter) (m/det2)
VI. Kesimpulan Hasil Akhir
Dari seluruh hasil kerja ilmiah dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai rata-rata gravitasi adalah 9.81 M/det2
2. Letak kampus Tama Jagakarsa adalah diantara 50 19’ 12”
LS sampai 60 23’54” LS, sesuai letak geografis Jakarta.
3. Ketepatan pengukuran kurang akurat dikarenakan
kesulitan pembacaan dan ketepatan penghitungan dengan
menggunakan stopwatch.
PRATIKUM FISIKA DASAR II ( FD-2)
Menentukan Konstanta Pegas Secara Statis dan Dinamis
I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui prinsip kerja gerak harmonic sederhana,
2. menentukan nilai konstanta pegas secara statis dan dinamis
III. Teori
Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama
disebut gerak periodik. Gerak periodic sering juga disebut
gerak harmonic atau gerak osilasi ( vibrasi). Disekitar kita
banyak sekali gerak osilasi,misalnya osilasi roda,keseimbangan
arloji, shok absorber pada kendaraan mobil / motor, atom d
alam molekul atau dalam krisis zat padat, massa yang diikat
pada pegas dll.
Tinjau system massa benda yang diikat pada pegas seperti pada
gambar dibawah, dimana benda pada suatu saat ketika
pergeserannya dari kedudukan setimbang 0 dinyatakan oleh
koordinat y, massa benda adalah m, dan gaya resultan
yang beraksi hanyalah gaya pengembali elastis – ky.
F= - ky (1)
Dimana :
F = gaya berat (newton)
k = konstanta pegas (N/m)
pertambahan Panjang pegas (meter)
Persamaan ini adalah merupakan hubungan empiris yang
dikenal sebagai Hokum hooke.
Dimana :
T = waktu periode (detik)
m = massa benda (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
IV. Percobaan
Untuk mendapatkan hasil yang baik maka dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan semua alat percobaan
2. Menimbang massa beban dan massa pegas
3. Pegas dikaitkan pada statip kemudian diukur panjangnya
sebelum diberikan beban,
4. Beban dikatkan kepegas yang tergantung, dimulai dari
beban terkecil kemudian diukur panjang pegas setelah
diberikan beban, kemudian pegas ditarik sedikit kemudian
digetarkan hingga 10 getaran,
5. Catat waktu menggunakan stop watch,
6. Mengulang langkah ke 4 dengan cara menambahkan
beban dengan cara mengaitkannya pada beban pertama yang
telah tergantung,
7. Mengulang langkah ke 5 dan seterusnya sampai dengan 4
(empat) beban
8. Hasil percobaan dicatat dalam table.
VII. Pengolahan Data
I. Tujuan Praktikum
1.Mengetahui prinsip- prinsip azaz black,
2.Menentukan nilai kapasitas panas jenis spesifik cairan
III. Teori
IV. Percobaan
Untuk mendapatkan hasil yang baik maka dilakukan
langkah – langkah sebagai berikut:
I. Tujuan Praktikum
1.Menganalisa adanya medan mangnet disekitar kawat berarus
listrik,
2.Menentukan besar kuat medan magnet disuatu titik,
3.Memahami prinsip –prinsip teori Oersted dan Biot-Savart
4.Menyelidiki arah medan magnet disekitar kawat yang dialiri
arus listrik,
1.catu daya
2.kabel – kabel
3.papan rangkaian
4.kompas
5.volt meter
6.multitester
III. Teori
B=
Dimana:
I = kuat arus listrik (amper)
a = jarak antar kawat dan titik P (meter)
B = kuat medan magnet ( tesla)
IV. Percobaan
V. Pengolahan Data
V.2. Grafik I vs B
Tidak dapat ditunjukkan hanya 1 (satu) kali praktikum karena
alat overload
V.3. Grafik I vs 0 ( simpangan)
Tidak dapat ditunjukkan hanya 1 (satu) kali praktikum karena
alat overload
I. Tujuan Pratikum
III. Teori
Arus listrik mengalir diantara dua buah titik penghantar jika ada
beda potensia diantara dua titik tersebut. Bagaimanakah
hubungan antara kuat arus yang melalui penghantar tersebut
dan beda potensial antara ujung – ujung penghantar tersebut.
R= V
I
IV. Percobaan
V. Pengolahan Data
Dari hasil percobaan diperoleh data seperti dibawah ini.
Dari hasil kerja ilmiah tersebut akan dilakukan laporan sebagai
berikut:
1. menghitung besarnya nilai hambatan R1 dan R2 serta
hubungan serinya, membandingkan nilainya dengan nilai
ynag tertera pada hambatan tersebut dan secara teori pada
hubungan seri.
2. grafik I vs V untuk setip hambatan
3. grafik V vs R untuk setiap hambatan
I. Tujuan Praktikum
1. gelas ukur
2. cairan olie
3. cairan gliserin
4. bola – bola
5. stop watch
6. jangka sorong
7. micrometer
8. meteran
9. timbangan
10. thermometer
III. Teori
Bila suatu fluida yang tidak encer mengalir, maka fluida tersebut
mengalami gesekan antara lapisan – lapisannya yang disebut
aliran laminar.
I. Tujuan Praktikum
III. Teori
Seberkas cahaya datang mengenai bidang batas antara dua
medium (misalnya udara dan kaca), maka cahaya akan
dibelokkan seperti gambar dibawah ini:
sin i = n2
sin r n1
sin i = n2 = n
sin r
t=d(sin(i-r)/ cos.r)
IV. Percobaan
V. Pengolahan Data
Dari hasil kerja ilmiah tersebut akan dilakukan laporan sebagai
berikut: