SKRIPSI Haikal
SKRIPSI Haikal
SKRIPSI Haikal
PERMAINAN BULUTANGKIS
(Studi Literatur)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh gelar Strata Satu
Oleh :
MUHAMMAD HAEKAL
41182191160018
2021
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Learn from the past, live for today and plan for tomorrow.”
“Belajar dari masa lalu, hidup untuk sekarang, dan berencana untuk hari esok.”
Ucapan terimakasih ku pesembahan untuk kedua orang tuaku dan keluarga kecilku
serta sahabat spesial dan terimakasih yang aku sayangi dan aku cintai.
1. Budi mulyono ayah yang terbaik yang selalu mendukung aku di dalam dunia
2. Rokoyah mama yang terbaik dan sayangi yang selalu merawat saya dari
kecil sampai saya besar seperti ini dengan penuh kasih sayang yang tidak
ada batasnya.
3. Nada khairina adik saya yang selalu mendukung saya dalam hal pendidikan
5. Terimakasih kepada pak Hasan Basri, M.Pd. selalu dosen pembimbing saya
yang tidak bosan jika saya selalu bertanya dan tidak mengerti, sehingga saya
iv
ABSTRAK
Review artikel ini bertujuan untuk mengetahui komponen kekuatan power otot
lengan dan koordinasi mata-tangan terhadap pukulan lob pemainan bulutangkis.
Penulisan artikel menggunakan google scholar dengan kata kunci power otot
lengan, koordinasi mata tangan, pukulan lob pemainan bulutangkis yang di
pulikasikan sejak tahun 2016 sampai 2020. Hasil yang diperoleh dari 30 jurnal telah
di riview menunjukkan bahwa komponen pukulan lob pemainan bulutangkis
adalah, kecepatan, ketepatan, kelincahan dan power. Kontribusi dari masing-
masing komponen sangat bervariasi untuk menghasilkan teknik yang baik untuk
seorang atlet bulutangkis. Metode yang digunakan untuk mengejarkan adalah
google scholar. Kesimpulan dari 30 yang telah di rivew menunjukkan bahwa
kebuputan komponen pukulan lob pemainan bulutangkis ialah kecepatan,
ketepatan, kelincahan dan power yang maksimal. Dari setiap komponen harus
berfungsi secara maksimal untuk menunjang seorang atlet dalam pertandingan
secara resmi dan tidak resmi.
Kata kunci: pukulan lob, power otot lengan, koordinasi mata-tangan, bulutangkis
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul: “Analisis Power Otot
Permainan Bulutangkis“. Ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi
serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program
Studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi falkutas keguruan dan ilmu
Penghargaan dan terimakasih yang setulus – tulusnya kepada orang tua tercinta
yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril
Karunia dan keberkahan di dunia maupun di akhirat atas budi baik yang telah
1. Bapak Dr. Hermanto, Drs., M.M., M.Pd selaku Rektor Universitas islam “
45 “ Bekasi
2. Ibu Yudi Budianti, S.Pd., M.Pd selaku dekan jurusan pendidikan jasmani
3. Ibu Mia Kusumawati M.Pd, AIFO selaku ketua program studi pendidikan
vi
DAFTAR ISI
viii
2. Faktor Yag Mempengaruhi Flexibility……………………………….26
3. Prinsip Yang Mempengaruhi Flexibility……………………………..27
4. Metode Latihan Flexibility …………………………………………..28
D. Hakikat Power…………………………………………………………....28
E. Penelitian Relevan………………………………………………………..33
BAB III PROSEDUR PENELITIAN …………………………………………...47
A. Desain Penelitian ………………………………………………………...47
B. Kata Kunci dan Tahun Terbitan …………………………………………47
C. Seleksi Artikel …………………………………………………………...48
1. Identifikasi …………………………………………………………...48
2. Seleksi (screening) …………………………………………………………49
3. Kelayakan ……………………………………………………………49
4. Kategori (Inclusion) …………………………………………………51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………...52
A. DEKSRIPSI DATA ……………………………………………………..52
B. PEMBAHASAN ……………………………………………………….108
BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………...110
A. SIMPULAN …………………………………………………………...110
B. SARAN ………………………………………………………………..110
LAMPIRAN ……………………………………………………………………111
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….119
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………124
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dipermasalahkan dan dibicarakan sepanjang masa dan hari, olahraga itu dikenal
sebagai bagian hidup dari peradaban manusia. Prestasi olahraga itu bersifat
progresif dan dinamis. Setiap waktu cenderung peningkatan teknologi dari segi
satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah membangun sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas hanya dapat
terwujud jika pertumbuhan dan perkembangan fisik yang baik dari generasinya.
olahraga menjadi satu kesatuan tidak mengenal secara ekonomi, sosial, politik
maupun agama.
1
2
masyarakat bawah.
dari segi oleh perbulutangkis insan nasional maupun internasional, pelatih dan
tidak lupa dari sumber daya manusia yang berlimpah yang mau mengikuti
olahraga ini dari kalangan atas dan bawah, tekun melakukan olahraga ini untuk
sepatu, net, kock, dan lapangan yang memadai. Masyarakat yang melakukan
dan prasarana maupun teknologi berpengaruh sangat penting bagi atlet usia dini
olahraga, seorang yang memiliki power yang sangat baik lebih mudah dalam
raket untuk menjauhkan kock ke pihak lawan sampai ke ujung garis masuk
3
dalam permainan bulutangkis, biar pihak lawan mengejar kock tersebut dan
bagi seorang alet dini sampai dewasa. Dalam permainan bulutangkis salah satu
tenik pukulanya yaitu lob pukulan lob membutuhkan power otot lengan untuk
memukul sebuah kock ke pihak lawan untuk mendapatkan point, jika seorang
atlet tidak memiliki power otot lengan yang baik, maka atlet tersebut tidak
melakukan olahraga bulutangkis pada saat melakukan pukulan lob. Gerakan lob
di dominasi dengan kekuatan otot lengan dan power yang penuh untuk
power menjadi pukulan seorang atlet atau pemain bulutangkis pada saat
sangat penting. Koordinasi mata-tangan yang tidak baik bagi seorang atlet
olahraga bulutangkis tidak baik dalam melakukan latihan yang dikasih oleh
merupakan salah satu bentuk latihan fisik yang berpengaruh dalam melakukan
kegiatan latihan dari segi gerak dan keterampilan berlatih, termasuk dalam
Seorang atlet atau pemain bulu tangkis tidak meliki power, otot lengan
dan koordinasi-mata tangan tidak baik atau tidak memenuhi secara maksimal
mendapatkan point secara penuh dari pihak lawan, dalam melakukan bermacam
setelah sevice, smash maupun netting. Seorang atlet atau pemain bulu tangkis
tidak meliki power, otot lengan dan koordinasi-mata tangan tidak baik atau tidak
maupun kelompok, tidak akan mendapatkan point secara penuh dari pihak
salah satu bentuk latihan fisik yang berpengaruh dalam melakukan kegiatan
latihan dari segi gerak dan keterampilan berlatih, termasuk dalam keterampilan
Seorang atlet atau pemain bulu tangkis tidak meliki power, otot lengan
dan koordinasi-mata tangan tidak baik atau tidak memenuhi secara maksimal
mendapatkan point secara penuh dari pihak lawan, dalam melakukan bermacam
pukulan dasar dalam pemainan bulutangkis salah satunya lob. Pukulan lob
maupun netting.
5
Pukulan lob ini menjadi salah satu faktor dalam pemainan bulutangkis
kurang maksimal dari segi power, otot lengan maupun koordinasi-mata tangan
yang baik dalam melakukan salah satu gerakan dasar dalam pukulan pemainan
pelatih, bermain individu maupun kelompok dan saat pertandingan nasional dan
non nasional.
lob permainan bulutangkis. Maka pelatih akan membedakan hal yang sudah
dilakukan, yang perlu dilakukan, sintesa, memperoleh pers pestif baru, dan
memelihatkan makna satu hubungan tiap variabel atas seberapa besar kekuatan
dari power otot lengan, kelentukan, koordinasi tangan, dalam pukulan lob
permainan bulutangkis.
B. Identifikasi Masalah
lob?
6
C. Rumusan Masalah
1. Komponen apa saja yang diperlukan dalam mengukur kekuatan pukulan lob
permainan bulutangkis?
2. Apa pengaruh pukulan lob dalam koordinasi mata tangan dalam permainan
bulutangkis?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
2. Memberikan ilmu wawasan yang lebih luas dari segi ilmu pendidikan dan
3. Penelitian menjadi sumber referensi untuk menjadi bahan dasar atau acuan
bulutangkis
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Hakikat Bulutangkis
dua sama kecil dan dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang
membutuhkan dua orang pemain dengan raket dan kock. Namun, pada
pratiknya. Banyak hal yang harus diketahui dan teknik yang dapat kita
memukul bola dari petak service kanan ke petak service kanan lawan,
oleh (1) laki laki melawan laki laki (tunggal putra), (2) wanita melawan
wanita (tunggal putri), (3) sepasang laki laki melawan sepasang laki-laki
(ganda putra), (4) sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda putri),
(5) sepasang pria wanita melawan sepasang pria wanita (ganda campuran).
Kerajaan Inggris yang menjajah India pada waktu itu, permainan ini dibawa
7
8
kemudian pada tahun 1953. Indonesia menjadi anggota IBF dan dengan
lain:
1. Raket (Pemukul)
raket tenis, tapi tetap memakai benang yang dirajut dengan bentuk
raket.
2. Shutllecock
kok adalah bola yang biasa digunakan atau dipakai ketika bermain
kok diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu cock yang berarti ayam
diganti bulu angsa. Saat ini, terdapat kock yang terbuat dari plastik
dengan harga yang lebih murah dan daya tahan lama. Walaupun kok
3. Lapangan
populer lainya, seperti basket dan sepak bola, adalah dapat dimaikan
depan, garis service tengah, daris service samping (kiri dan kanan).
Untuk pertandingan ganda ada garis service belakang dan garis service
Unsur utama yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemain
baik, atlet tidak mungkis dapat bermain bulutangkis dengan baik pula.
yang dihasilkan.
12
Pegangan yang tepat dan sesuai, bisa dilihat dari bentuk antara ibu jari
menggenggam raket. Posisi ibu jari dan telunjuk pada tangkai raket
tangan.
Teknik amarican grip atau biasa disebut juga teknik gebug kasur,
teknik dimana posisi ibu jari dan telunjuk menempel satu sama lain.
menyamping lalu letakkan jari telunjuk pada bagian depan searah ujung
Teknik lob bedasarkan stategi dibagi menjadi dua macam lob serang
maka, caranya ambil bola ketika posisinya berada di depan kepala dan
dilakukan pada sektor ganda. Teknik ini membuat lawan kesulitan untuk
halus.
Teknik smash jenis pukulan overhead (di atas kepala) dengan tujuan
kekuatan penuh.
• Service
integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan tangan sebagai
berapa gerakan menjadi satu pola yang efektif dan efesien, berkaitan dengan
koordinasi Suharno HP, (1993:61 dalam jurnal Sesar, Dena Risky Noor
Menurut M. Sajoto (1995:96 dalam jurnal Sesar, Dena Risky Noor 2018)
macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif.
(tepat).
diterima melalui mata dan tangan sebagai media utama untuk melakukan
Dena Risky Noor 2018) bahwa, koordinasi mata tangan adalah suatu
integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama, dan tangan sebagai
fokus mata dan tangan dalam menggunakanya. Dalam melakukan lob dalam
olahraga bulu tangkis mata pusat utama yaitu melihat bola, lihat sasaran dan
dalam fokus antara bola dan tangan dengan sangat baik, maka pukulan lob
1. Fungsi koordinasi
Teknik lob yaitu salah satu teknik yang memiliki banyak unsur
Cara menaikan teknik seni pukulan lob seorang atlet/ pemain harus
pertandingan.
tahapan latihan yang rutin dan tepat, Jika teknik koordinasi akan
dalam jurnal Sesar, Dena Risky Noor 2018) bahwa “ pada gerak
cidera“.
Sesar, Dena Risky Noor 2018) bahwa, “latihan yang baik untuk
berlatih dengan seni seni baru dari cabang olahraga atau cabang
olahraga lain. Jika, tidak akan berkembang dari segi koordinasi, seni
mata tertutup
latihan
begitu pula dengan gerak kaki kanan dan kiri yang selalu
bertentangan arah
berulang-ulang.
yang perlu dicermati dalam latihan, contoh otot alus dan kasar
dewasa
dengan cepat dan sikap akhir yang sempurna, jika setiap pukulan
sebelum bola tiba, sehingga bola dapat dilihat dengan sadar sampai
datang harus fokus dan mengarahkan badan dengan benar dan tepat
dengan baik.
tingkat akuran yang sangat baik, jika pemain atau atlet mendalam
teknik dalam melakukan suatu gerakan secara baik, tepat dan akurat.
kecepatan”.
dan power untuk melakukan salah satu pukulan dalam bermain bulutangkis
kepada alet-alet muda sampai dewasa dalam melakukan suatu latihan yang
1. Macam-macam flexibility
dinamis. Flexibility statis ditentukan oleh ukuran dari luas gerak (range
tubuh, (6) umur, (7) jenis kelamin, (8)bioritme. Bioritme gelombang atau
suhu dan temperatur lingkungan semakin suhu panas maka kondisi otot
akan relatif lebih elastis dari pada suhu tubuh normal. Sebelum
untuk meningkatnya suhu tubuh dan elasititas dari otot, ligamen dan
diikuti.
laki.
sebelum latihan inti/ setelah pemanasan dengan waktu 20-25 detik untuk
(cooling down) dengan waktu 10-15 detik setiap jenis peregangan, (3)
28
perlahan dan setelah ada rasa sakit sedikit tidak nyaman diotot di tahan
selama waktu yag ditentukan tersebut, (4) saat peregangan tidak boleh
balistik gerakan untuk otot yang sama dan pada persendian yang sama
mencapai target).
D. Hakikat Power
Kurniawan, M.Or 2015:136) power adalah hasil kali antara kekuatan dan
Power adalah hasil kekuatan dan kelincahan. Dari pendapat di atas dapat di
melakukan suatu gerak. Oleh sebab itu, urutan latihan power diberikan
setelah atlet dilatih unsur kekuatan dan kecepatan. Tetapi pada dasarnya
setiap bentuk dari latihan kekuatan dan kecepatan kedua –duanya selalu
Prinsip metode latihan plyometrics adalah otot selalu berkontraksi baik saat
(1) skipping, (2) pope jumps ( lompat tali ), (3) lompat ( jumps )
rendah dan langkah pendek, (4) loncat – lonccat (hops) dan lompat
– lompat, (5) melompat di atas bangku atau setinggi 25- 35 cm, (6)
melempat ball medice 1-3 kg, dan (7) melempar bola yang
meliputi : (1) lompat jauh tanpa awalan (standing broad long jumps),
(2) triple jumps (lompat tiga kali), (3) lompat ( jumps ) tinggi dan
melempat ball madice 5-6 kg, (7) drop jumps dan reactive jumps,
31
beberapa gerak agar menjadi satu gerak yang utuh. 2) Efesien dan
kedua tangan.
32
berjalan dengan kedua tanganya dari satu tempat ke tempat yang lain
gerakan yang utuh (suharno H.P., 1981: 23 dalam jurnal Sesar, Dena
Sapta Kunta Purnama, 2010: 2). Hal ini dapat di simpulkan bahwa
E. Penelitian Relevan
2. Hasil penelitian Nur Intan Astri, Zarwan (2018) yang berjudul “Studi
baik sekali, 4 orang kategori baik, 5 orang kurang, dan 5 orang kategori
34
dan persepsi kinestetik rendah, (3) tidak ada interaksi antara metode
varian sebesar 237,96 dengan nilai minimum 21 dan nilai maximum 79.
4,45>tabel 1.711.
yang berjudul” Hubungan Power Otot Lengan dan Kekuatan Otot Perut
(r2)= 62%, (3) Ada hubungan powerotot lengan dan kekuatan otot perut
ganda = 0,894, nilai sig. 0,000 dan koefisien determinasi (r2) = 79%.
menggunakan alat pukul raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk
dilakukan treatment.
11. Hasil penelitian Nuzul Fitra, Saifu, Muhammad Zaenal Arwih (2020)
sebanyak 12 siswa atau 60%, smash berada pada kategori kurang sekali
yaitu sebanyak 13 siswa atau 65%, dan overhead lob berada pada
12. Hasil penelitian Ade Zalindro (2017) yang berjudul “Pengaruh Gaya
bulutangkis.
13. Hasil penelitian Mita Septyan Purnawati, Sapta Kunta Purnama (2018)
14. Hasil penelitian Berlian Nusantara Surya Putra, Nurhasan (2018) yang
diberi perlakuan yaitu pretest sebesar 39,04 dan setelah diberi perlakuan
perlakuan yaitu posttest sebesar 55,11. Oleh karena itu hipotesis yang
41,15%
40
koordinasi mata dan tangan terhadap pukulan lob backhand pada atlet
antara daya ledak otot lengan (X1) terhadap lob (Y) atlet bulutangkis
SMAN 4 Malang.
dengan metode latihan jarak pukul tetap dengan jarak pukul bertahap
19. Hasil Penelitian Siti Khopiah dan Sabri (2018) yang berjudul “Pengaruh
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi hitung pada uji t-
kecil dari 0,05 (Sig< 0,05). Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa
permainan bulutangkis.
42
20. Hasil penelitia Ahmad Yulya Irfandy , Nurhasan (2017) yang berjudul
PJOK pada materi lob forehand bulutangkis pada siswa kelas VIII SMP
sebesar 35,74%.
21. Hasil penelitian Arie Asnaldi (2019) yang berjudul “ Hubungan Daya
jumlah nilai pretest adalah 2715 dengan rata-rata 77,57 dan jumlah nilai
value = 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan
23. Hasil penelitian Lalu Sapta Wijaya Kusuma, Jamaludin (2020) yang
pada awal latihan lebih banyak dilatih pada teknik bola-bola panjang
dan berangkat dari pemain dengan tipe single sebelum diarjarkan teknik
double.
24. Hasil penelitian Ahmad Hasan Waliono, Eko Hariyanto, Fahrial Amiq
(91,8%), (b) aspek sikap siap 32 (86,4%), (c) aspek sikap lengan 33
bulutangkis.
25. Hasil penelitian Dwi Aji Prasojo, Alfian Yahya (2016) yang berjudul
Hasil penelitian tersebut adalah (1) ada pengaruh latihan umpan tetap
=2,145 (3) ada perbedaan antara pengaruh latihan umpan tetap dan
hal tersebut terbukti uji-t beda mean t-test =25,65, sedangkan nilai t-
26. Hasil penelitian Wang Yu Sheng , Anggi Ginanjar , Guo Tai Wei (2020)
jaring.
training smash dan lob berbasis variasi alat bulutangkis untuk pemula
data hasil test pretest dan post test terdapat perbedaan yang signifikan
basic exercise model in early age 10-11 years (through exercise drill
46
47
yang berusia 10-11 tahun pada kategori usia dini yang berjumlah 12
orang dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok uji coba dan
Dengan kata lain, atlet bulutangkis yang memiliki self- efficacy tinggi
rata-rata rating.
48
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Desain Penelitian
tinjauan pustka. Studi literature riview adalah mengambil sumber suber data
atau mengambil informasi yang berhubungan pada satu topik tertentu yang
bisa dipakai menjadi sumber misalnya jurnal, buku internet, dan pustaka
lain.
sumber data yang sangat penting untuk mengumpulkan data penelitian dan
analisis penelitian.
Sumber yang dipakai dalam penelitian ini dari data - data penelitian
yang sudah dilakukan dan dikeluarkan sebuah jurnal online nasional dan
kata kunci: pengaruh power otot lengan dan kelentukan koordinasi mata-
tangan terhaadap pukulan lob, analisis pengaruh otot lengan dan kelentukan
47
48
sumber yang ditentukan oleh peneliti dari sumber penelitian yang diambil.
pembahasan.
C. Seleksi Artikel
1. Indentifikasi
bahan baku (alat ukur) dan kesimpulan hasil atau temuan. Simpulan
alphabet dan tahun terbit yang sesuai format yang tertera diatas.
2. Seleksi (Screening)
yang dituju untuk mengetahui hasil dari sebuah jurnal yang diteliti.
2016)
3. Kelayakan
tabel terdiri dari nama penulis, tahun terbit, desain studi, sampel,
30
25
20
15
10
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4. Kategori (Inclusion)
Kriteria Inklusi
Jangka waktu Tanggal terbit 5-6 tahun terbit terakhir dari tahun 2015 sampai
Jenis artikel Artikel original tidak dalam bentuk terbit tidak asli seperti surat
BAB IV
A. Deskripsi Data
Bulutangkis.
judul
penelitian
Pendekatan Practice
Latihan memberikan
52
53
Massaed pengaruh
Practice terhadap
dan ketepatan
Terhadap diperoleh t-
Permainan Pendekatan
Bulutangkis latihan
Disributed
Practice
memberikan
pengaruh
terhadap
ketepatan
pukulan lob,
hasil yang
diperoleh t-
hitung > t-
tabel = 8,40
54
Saripin., yang
M.Kes signifikan
Dengan Gempars
Kemampuan Bhayangkara
Bulutangkis diperoleh r-
Club hitung
Gempars FC =0,579> r-
Bhayangkara tabel=0,361.
Bagan siapi-
siapi
Kabupaten
Rokan Hilir.
55
Prasojo, perbedaan
Alfian antara
Yahya : pengaruh
Pengaruh latihan
Umpan umpan
Beubah berubah
Terhadap terhadap
Akurasi peningkatan
Smash akurasi
Dalam forehand
Bulutangkis tersebut
Singosari. mean t-
test=25,65,
sedangkan
nilai t-tabel
adalah
ts0,095=1,70
dan
56
ts0,99=2,47
dengan
d.b.28.
Tamim : pengaruh
Pengaruh antara
Metode metode
Latihan latihan
(Resiprokal resiprokal
Persepsi terhadap
Kinestetik keterampilan
Teknik pada
Overhead bulutangkis.
Lob Adanya
Forehand perbedaan
Bulutangkis keterampilan
teknik
overhead lob
forehand
bulutangkis
57
pada persepsi
kinestik
tinggi dan
persepsi
kinestik
rendah.
Tidak ada
interaksi
antara
metode
latihan
(resiprokal
dan inklusi)
dan persepsi
kinestetik
terhadap
keteampilan
teknik
overhead lob
forehand
pada
bulutangkis.
58
pada siswa
kelas XI
SMA Negeri
1 Kabowo
dengan
korelasi =
0,786, nilai
sig. 0,000 dan
koefisien
determinasi
(r2) = 62%.
Adanya
hubungan
power otot
lengan dan
kekuatan otot
perut dengan
kemampuan
pukulan lob
dalam
permainan
bulutangkis
pada siswa
kelas XI
SMA Negeri
1 Kabowo
dengan nilai
koefisien
korelasi
ganda
=0,894, nilai
sig. 0,000 dan
60
koefisien
determinasi
(r2) = 79%.
Pengaruh memberikan
Mata-Tangan meningkatkan
Terhadap keterampilan
Dasar bulutangkis.
Bermain Terdapat
gaya mengajar
dengan
koordinasi mata-
tangan terhadap
peningkatkan
keterampilan
dasar bermain
bulutangkis.
61
Pada koordinasi
mata-tangan
tinggi, gaya
latihan
memberikan
pengaruh yang
lebih besar
daripada gaya
inklusi untuk
meningkatkan
keterampilan
dasar bermain
bulutangkis.
Pada koordinasi
mata-tangan
rendah, tidak
terjadi
perbedaan
pengaruh yang
berarti antara
gaya latihan
dengan gaya
inklusi terhadap
peningkatkan
62
keterampilan
dasar bermain
bulutangkis.
Media mengikuti
Hasil bedasarkan
Meningkatkan pembelajaran
Pukulan meningkatkan
Bulutangkis forehand
Dengan bulutangkis.
Menggunakan
Part And
Whole
Method Pada
Peserta Didik
Kelas VII E
SMPN 1
Winongan
Kapupaten
Pasuruan.
64
Atletes. semakin
mengendalikan
kecemasan
Bulutangkis 3.8864491861%.
pada Siswa
Sekolah
Bulutangkis
PB. Tangkis
Sukoharjo
Tahun 2018
perlakuan media
66
bola gantung,
sebelum diberi
perlakuan yaitu
pretest sebesar
diberi perlakuan
yaitu posttest
sebesar 55,11.
Mulyani terhadap
Surendra : kemampuan
Forehand peserta
Overhead ekstrakurikuler
Clear bulutangkis
Kemampuan
Teknik
Pukulan Lob
Bulutangkis
67
Pada Peserta
Ekstrakurikuler
SMAN 4
Malang.
Sholeh : pengaruh
Pukul bertahap
Bertahap terhadap
Terhadap keterampilan
Lob permainan
Bulutangkis bulutangkis
Putra PB PB.
Independen, Indenpenden,
Palur Palur,
Karanganyar
68
Karanganyar
tahun 2018.
Latihan lob
dengan metode
jarak pukul
tetap terhadap
keterampilan
lob bulutangkis
PB.
Indenpenden,
Palur,
karanganyar
tahun 2018
Latihan meningkatkan
Gerakan maksimal
Dalam sehingga
Meningkatkan mencapai
69
Tangan dalam
Bulutangkis.
Metode meningkatkan
Latihan keterampilan
Stokes strokes
Bulutangkis bulutangkis.
Untuk Atlet
Single Usia
Muda.
Anggriawan, produk
Muchsin berupa
Doewes, model
70
Purnama : dasar
The bulutangkis
Of dini 10-11
Badminton tahun.
Blow Bacic
Exercise
Model In
Early Age
10-11 Years
( Thought
Exercise
Drill
Apporach)
Astri, perhitungan
Zarwan : tes
Studi kemampuan
Teknik sampel, 1
Bulutangkis 4 orang
Padang. baik, 5
orang
kurang, dan
5 orang
kategori
kurang
sekali.
Barlian : dapat
Pengaruh meningkatkan
Latihan kemampuan
Terhadap sedangkan
Atlet meningkatkan
Bulutangkis kemampuan
ILLVERD
Kota
Padanng.
Darmawan : kelas IV SD
Pengaruh Negeri
Gantung Menganti,
Terhadap Gresik
Hasil sebesar
Belajar 28,11%.
Pukulan Lob
Forehand
Bulutangkis.
:
73
Latihan
Bulutangkis
Usia
Sekolah
Dasar Bagi
Guru PJOK.
Metode dan
gerakan menurut
kecepatannya
sendiri-sendiri
74
Kemampuan
Smash
Bulutangkis.
Development dikembangkan
And
75
Backhand latihan
Models In bulutangkis.
Badminton
Based On
Traning
Variation
For
Beginner.
Moh. rata-rata
Nasution, teknik
Nurlatifa kualitas
U15 Gatra
Semarang
Badminton
Club
Players In
2019.
76
Ika dominan
Novitaria digunakan
Marani : dalam
Analisis permainan
Teknik bulutangkis
Dasar pada
Pukulan pertandingan
adalah
pukulan drive
forehand.
Muhtadis, treatment
Khamim latihan
Nugraha umpan
Murdiyansah : lempar
Pengaruh berpengaruh
Latihan terhadap
77
Drilling hasil
Lempar forehand
Forehand pembelajran
Pada kelas IV MI
Pembelajaran Jaya
Bulutangkis Karangan.
Kelas IV MI
Jayan
Karangan.
Keterampilan dikonversi
Pemainan norma
Bulutangkis penilaian
Ekstrakurikuler kategori
SMPN 3 keterampilan
masing tes.
Wijaya footwork
Kusuma, berbasis
Jamaludin : teknologi
Lahitan lebih
Foorwork berpengaruh
Berbasis terhadap
Teknologi ketepatan
Keterampilan dibandingkan
Bermain ketepatan
Bulutangkis smash,
IYANSA perbedaan
YI (lob) =
18.71 dan Y2
79
(smash) =
7.18.
Sheng, pratek
Anggi bulutangkis di
Ginanjar, Universitas
of Teaching mampu
Badminton meningkatkan
Practice on kemampuan
Improving bulutangkis
Badminton mahasiswa
Capabilities jurusan
of Sports olahraga
Department khususnya
dan jaring.
Bintara, kontribusi
Yuliawan, lengan
Mokhammad terhadap
80
Kontribusi backhand
Kekuatan sebesar,
Fleksibiliti kontribusi
Bahu fleksibiliti
Koordinasi tangan
Mata- terhadap
Terhadap backhand
Bachand kontribusi
lengan,
fleksibiliti
bahu dan
pergelangan
tangan dan
koordinasi
mata dan
tangan
tehadap
81
pukulan lob
backhand
pada atlet
putra
PB.Hinqua
Wijaya
Kediri.
Pada penelitian Nur Intan Astri, Zarwan (2018) yang berjudul Studi
Semen Padang. Yang bertujuan untuk melihat Kemampuan lob atlet dan
atlet putra. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data
baik sekali, 4 orang kategori baik, 5 orang kurang, dan 5 orang kategori
overhead lob forehand pada bulu tangkis, (2) ada perbedaan antara
kinestetik tinggi dan persepsi kinestetik rendah, (3) tidak ada interaksi
tidaknya pengaruh latihan drilling lob dan strokes lob berpola terhadap
diberi latihan drilling lob dan kelompok kontrol diberi latihan strokes
lob berpola selama 16 kali latihan dengan frekuensi latihan tiga kali
seminggu.
penelitian yang di gunakan ada dua aspek yaitu aspek keterampilan dan
Menganti, Gresik kelas IV yaitu nilai pretest didapat skor rata-rata 35,33
dan nilai maximum 71, sedangkan nilai postest yaitu mendapat skor
nilai minimum 21 dan nilai maximum 79. Peningkatan hasil belajar pada
antara data awal sebelum diberikan materi dan data akhir setelah
diberikan materi.
peningkatan yang signifikan ini dibuktikan dengan thitung 4,45 > ttabel
1.711.
yang berjudul Hubungan Power Otot Lengan dan Kekuatan Otot Perut
lengan dan kekuatan otot perut dengan kemampuan pukulan lob dalam
87
dengan nilai koefisien korelasi ganda = 0,894, nilai sig. 0,000 dan
dan praktik tentang metode practice style dan guided discovery style
dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
atlet secara bergiliran dan memberikan umpan balik kepada semua atlet
umpan lempar tehadap hasil pukulan lob forehand peserta didik pada
diketahui bahwa uji normalitas pretest 0,522 > 0,05 dan posttest 0,182
< 0,05), uji homogenitas nilai p (sig.) 0,678 > 0,05 dan hasil uji t
menunjukkan bahwa t 5,758 > t(12) = 2,228, dan nilai sig. 0,000 < 0,05.
penjasorkes.
ini adalah tes service panjang forehand, tes service pendek backhand,
91
Nelson).
cara mencatat angka atau nilai yang diperoleh berdasarkan tes yang telah
tes service, dan smash dikonversi dengan tabel norma penilaian yang
Teknik analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANOVA) dan
tidak terjadi perbedaan pengaruh yang berarti antara gaya latihan dengan
bulutangkis.
medicine untuk mengukur power otot lengan, tes lob untuk mengukur
dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji
3,8864491861%.
Unesa.
94
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V-A dan kelas V-C SD
belajar lob forehand, hal ini dibuktikan dari hasil rata-rata pretest dan
bola gantung, sebelum diberi perlakuan yaitu pretest sebesar 39,04 dan
lob backhand.
kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah atlet putra PB. Hiqua Wijaya
Juita., S.Pd, M.Pd (2016) yang berjudul Hubungan Daya Ledak Otot
ledak otot lengan dan bahu dengan kemampuan pukulan lob atlet
adalah daya ledak otot lengan dan bahu, sedangkan variabel terikat (Y)
adalah kemapuan pukulan lob. Data penelitian ini diperoleh dari hasil
tes two hand medicine ball put, dan tes pukulan lob bulutangkis.
otot lengan (X1) terhadap lob (Y) atlet bulutangkis Club Gempars
96
0,361.
selama 16 pertemuan.
Berdasarkan hasil data pretes dan data postes yang telah dianalisis
Pengaruh Latihan Jarak Pukul Tetap dan Jarak Pukul Bertahap Terhadap
pengaruh latihan jarak pukul tetap dan jarak pukul bertahap terhadap
baik pengaruhnya antara latihan jarak pukul tetap dan jarak pukul
97
design yang biasa disebut dengan pola M-S, dimana Subjek dipisahkan
ini adalah dengan cara oridinal pairing, teknik pengambilan sampel yang
teknik tes yang dilakukan untuk pengambilan data penelitian ini adalah
pengaruh latihan lob dengan metode Latihan jarak pukul tetap dan jarak
(2) Latihan lob dengan metode jarak pukul bertahap lebih baik
24,6% dan kelompok 1 (latihan jarak pukul tetap) lebih kecil yaitu 15,
8%.
keras dan maksimal untuk melambung tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
nilai signifikansi hitung pada uji t kelompok pretest dan posttest sebesar
5.421dengan sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 (Sig< 0,05). Oleh karena itu
dengan gerak manusia, perkembangan fisik dan psikis. Oleh karena itu,
gantung yang belum pernah mereka gunakan, agar hasil belajar belajar
p-value sebesar 0.009 lebih kecil dibandingkan nilai alpha 0,05 yang
mengetahui hubungan daya tahan aerobik dan daya tahan kekuatan otot
100
Data diambil dengan tiga cara, (1) Multistage Fitness Test untuk
mengukur daya tahan kekuatan otot lengan dan (3) tes smash untuk
aerobik dan daya tahan kekuatan otot lengan dengan kemampuan smash,
model latihan strokes bulutangkis untuk atlet single usia pemula dalam
pengembangan (Research&Development).
101
adalah 2715 dengan rata-rata 77,57 dan jumlah nilai posttest adalah
dan nilai rata-rata dan Dalam uji signifikansi perbedaan dengan SPSS
23 didapat hasil t-hitung 18,920 df =34 dan p-value = 0,000 < 0,05 yang
bulutangkis.
dan posttest pada subjek yang diteliti berupa tes awal sebelum dan tes
pada awal latihan lebih banyak di latih pada teknik bola-bola panjang
dan sebagian besar atlet berangkat dari pemain dengan tipe single
(91,8%), (b) aspek sikap siap 32 (86,4%), (c) aspek sikap lengan 33
bulutangkis.
Pada penelitian Dwi Aji Prasojo, Alfian Yahya (2016) yang berjudul
group pretest and posttes design. Dalam penelitian ini, jumlah sampel
9,556 > t-tabel = 2,145, (2) Ada pengaruh latihan umpan berubah
kelompok eksperimen nilai tes = 15,877 > ttabel = 2,145, (3) Ada
terbukti nilai uji-t beda mean t-test = 25,65, sedangkan nilai t-tabel
adalah ts0,95 = 1,70 dan ts0,99 =2,47 dengan d.b. 28. Dari hasilanalisis
104
data di atas, diketahui bahwa nilai ttest = 25,65 >nilai ts0,95 = 1,70 dan
ts0,99 = 2,47.
dengan metode pengajaran dan lama latihan yang sama. Porsi pelatihan
pratek bulutangkis dinilai dari hasil tes akhir untuk service, lob, chop,
latihan bulutangkis smash dan variasi alat berbasis lob untuk pemula
105
Resech & Develomment (R&D) dari borg dan gall. Subjek dalam
analisis kebutuhan, (2) evaluasi ahli (evaluasi produk awal), (3) uji coba
terbatas (uji coba kelompok kecil), (4) uji utama ( uji lapangan ).
model dari jenis training smash dan lob berbasis variasi alat bulutangkis
adalah pada data hasil test pretest dan post test terdapat perbedaan yang
blow basic exercise model in early age 10-11 years (through exercise
pada anak usia 10-11 tahun (melalui pendekatan senam drill) (2)
anak usia dini 10-11 tahun (melalui pendekatan latihan bor) (3)
Sukoharjo yang berusia 10-11 tahun pada kategori usia dini yang
bulutangkis.
design atau disebut ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah
kata lain, atlet bulutangkis yang memiliki self- efficacy tinggi semakin
service, lop, smash dan drop shot) dan fisik (lompat vertikal, kelincahan
halaman, skipping rope, sit up, push up dan bip). Uji hasil penelitian
B. Pembahasan
terdiri dari komponen kekuatan pukulan lob, power otot lengan dan
pukulan lob yang kurang bagus atau baik. Menurut Suratman (2012:28)
pukulan lob, koordinasi mata-tangan dan power otot lengan adalah sebagai
berikut:
hasilnya.
dalam pukulan lob sangat penting dalam melakukan keterampilan teknik dalam
permainan bulutangkis supaya dapat hasil yang maksimal di dalam latihan sehari-
hari maupun pada saat pertandingan resmi maupun tidak resmi. Maka dari itu dari
segi pelatih maupun dari atlet itu sendiri untuk meningkatan tek pukulan lobnya
dari segi ketepatan, kecepatan dan kelincahan dari saat melakukan teknik pukulan
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang didapat dari artikel dan jurnal tersebut, maka
bulutangkis
pelatih kepada atlet harus maksimal dari segi komponen yang sudah di
ajarkan untuk menunjang seorang atlet untuk masa yang akan datang.
B. Saran- saran
seberapa baik dalam melaukan teknik pukulan lob dari segi power otot
110
109
LAMPIRAN
dari :
1. Jurnal nasional : 25
2. Jurnal internasional :5
3. Buku : 15
literature review)
Permain Bulutangkis”.
111
110
112
Kota Padang”.
Bulutangkis”.
Pemainan Bulutangkis”.
Karangan”.
Kanpotori”.
Bulutangkis”.
2018”.
112
114
Bulutangkis”.
Bulutangkis”.
Malang”.
113
115
Palur Karanganyar”.
Bulutangkis”.
Bulutangkis”.
Bulutangkis”.
2020”.
beginner”.
115
117
approach)”.
halaman
literature review)
Widiasarna Indonesia
Alfabeta
116
118
Bandung:Alfabeta
Pustaka
Cermelang
117
DAFTAR PUSTAKA
Amiq, Fahrial, Ahmad Hasan Waliono, dan Eko Hariyanto (2017). “Meningkatkan
And Whole Method Pada Peserta Didik Kelas VII E SMPN 1 Winongan
1)
Asnaldi, Arie (2019). “Hubungan Daya Tahan Aerobik dan Daya Tahan Kekuatan
1)
Barlian, Eri dan Syahril Fitriadi (2019). “Pengaruh Latihan Drilling Lob dan
Darmawan, Gatot dan Rudy Yasid Bastomy (2019). “Pengaruh Media Bola
119
118
120
Bulutangkis Usia Sekolah Dasar Bagi Guru PJOK”. Jurnal Pendidikan dan
Olahraga. (Vol.2, No 1)
Latihan Stokes Bulutangkis Untuk Atlet Single Usia Muda”. Jurnal of Sport
Juita, Ardiah., S.Pd, M.Pd, Habibi., A.Ma, dan Drs. Saripin., M.Kes AIFO (2016).
“Hubungan Daya Ledak Otot Lengan dan Bahu Dengan Kemampuan Pukulan
Jamaludin dan Lalu Sapta Wijaya Kusuma (2020). “Pengaruh Latihan Footwork
Club PB. IYANSA 2020”. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan . (Vol.7,
No.2)
Lengan dan Kekuatan Otot Perut Dengan Kemampuan Pukulan Lob Dalam
119
121
Bandung: Alfabeta
Kunta, Sapta dan Mia Septyan Purnawati (2018). “Hubungan Antara Panjang
Lengan dan Power Otot Lengan Terhadap Kemampuan Lob Bulutangkis Pada
Melinda, Cicilia dan Zulbahri (2019). “Metode practice style dan guided discovery
style serta keterampilan teknik dasar atlet bulutangkis”. Jurnal Ilmu Kesehatan
Marani, Ika Novitaria dan Ari Subarkah (2020). “Analisis Teknik Dasar Pukulan
Nurhasan dan Berlian Nusantara Surya Putra (2018). “Pengaruh Media Bola
Purnama, Sapta Kunta, Hariyuda Anggriawan dan Muchin Doewes (2018). “The
development of badminton blow basic exercise model in early age 10-11 years
:Cermelang
Pustaka
Sesar, Dena Risky Noor (2018). “Hubungan Koordinasi Mata Tangan Dengan
Sholeh, Muchhamad (2018). “Perbedaan Pengaruh Latihan Jarak Pukul Tetap dan
3)
Sabri dan Siti Khofipah (2018). “Pengaruh Latihan Beban Dengan Alat Gerakan
Saputra, Surya Adi, Ade Rahmat, Moch Asmawi, James Tangkudung dan
Wei, Guo Tai, Wang Yu Sheng dan Anggi Ginanjar (2020). The Effects of Teaching
1)
Zarwan dan Nur Intan Astri (2018). “Studi Kemampuan Teknik Pukulan Lob dan
(vol.2, No2)
122
Attaqwa tamat tahun 2010. Melanjutkan ke MTSN 1 Jakarta tamat tahun 2013.
124