Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah PKR Modul 2 - INDAH SUSILOWATI - KELAS A

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH Modul 2

Pembelajaran Kelas Rangkap (PDGK 4302)

DISUSUN OLEH :

INDAH SUSILOWATI (857789501)

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SURAKARTA
PROGRAM S1 PGSD BI
POKJAR SMK PANCASILA PURWODADI
MODUL 2. MODEL PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

KB.2 PRINSIP DIDAKTIK-METODIK DAN PROSEDUR DASAR PKR

1. Bagaimana mengawali dan mengakhiri pelajaran


Sebagai seorang guru saat mengajar kita harus bisa mengawali dan mengakhiri
pelajaran. Kedua jenis kegiatan tersebut pasti kita lakukan setiap kali kita mengajar.
Namun setiap guru mempunyai caranya sendiri. Dalam hal ini harus kita sadari bahwa
mengajar memiliki sisi keilmuan dan sisi kiat atau seni. Kiat atau seni mengajar ini
berkenaan dengan bagaimana guru menciptakan interaksi belajar-mengajar yang berhasil,
menarik, dan menyenangkan bagi siswa dan bagi guru .
a. Mengawali pelajaran
Dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang
guru;
1) Menarik perhatian siswa
Dalam menghadapi siswa di pembelajaran kelas rangkap memerlukan perhatian
khusus. Kita bisa menggunakan ruang kelas atau luar ruangan untuk pembelajaran.
Kita tinggal mengatur saja tata letak kelompoknya. Tujuan utama dari kegiatan ini
adalah membebaskan siswa dari perhatianya terhadap hal-hal lain di luar materi
pelajaran. Dengan demikian mereka akan menaruh perhatian pada anda dan materi
pelajaran yang akan disampaikan.
2) Menimbulkan motivasi belajar
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa
untuk mengalami perubahan perilaku dalam bentuk pengetahuan, sikap, nilai,
ketrampilan. Guru dan lingkungan belajar termasuk di dalamnya suasana kelas,
bahan, sumber merupakan dua unsur penting di luar diri siswa. Kemauan,
kebutuhan, semangat, dan rasa senang yang ada dalam diri manusia merupakan
motivasi belajar intrinsik. Sedangkan motivasi belajar ekstrinsik merupakan apa-
apa yang dilakukan untuk membuat siswa-siswa mau, mampu dan bisa belajar. Ada
4 cara yang seyogyanya dapat dilakukan oleh guru PKR;
a) Kehangatan dan semangat (warmth and enthusiasm)
b) Rasa penasaran/ingin tahu siswa (curiosity)
c) Ide yang bertentangan (conflicting)
d) Minat siswa

3) Memberi acuan belajar


Proses belajar dalam situasi pendidikan formal, antara lain ditandai oleh
keterarahan. Keterarahan merupakan perwujudan dari proses belajar yang terpadu
oleh dan terkait dengan tujuan belajar. Acuan belajar dapat diberikan, antara lain
dengan 4 cara berikut;
a) Tujuan dan batas-batas tugas
b) Langkah-langkah yang akna ditempuh
c) Masalah pokok sebagai pusat perhatian
d) Pertanyaan pemicu belajar

4) Membuat kaitan atau jalinan konseptual


Awal pelajaran merupakan jembatan antara pengalaman lama dan pengalaman
baru. Apabila kedua pengalaman tersebut dapat dijembatani dengan baik maka
proses belajar akan berlangsung lebih bermakna. Oleh karena itu, pada pembukaan
pelajaran, kita harus membangun kaitan antar materi melalui cara-cara berikut;
a) Penyampaian pertanyaan apersepsi, yakni pertanyaan mengenai bahan lama
yang telah dipelajari sebelumnya.
b) Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud untuk memetakan apa-
apa yang telah dipelajari siswa.
b. Mengakhiri pelajaran
Mengakhiri pelajaran sama pentingnya seperti mengawali pelajaran, namun berbeda
tujuan dan fungsi. Dalam rangka menutup pelajaran ada 3 kegiatan pokok yang
seyogyanya kita lakukan;
1) Meninjau kembali
Pengalaman belajar yang di tata oleh guru dimaksudkan untuk memberikan
aktivitas akademis dan sosial bagi siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
Penataan pengalaman belajar ini berfungsi sebagai takaran seberapa banyak
bimbingan belajar yang seyogyanya diberikan kepada siswa.
2) Mengadakan evaluasi penugasan siswa
Evaluasi ini antara lain dapat dilakukan antara lain dengan;
- Mendemonstrasikan ketrampilan
- Menerapkan ide baru pada situasi lain
- Mengemukakan pendapat sendiri
- Mengerjakan soal-soal secara tertulis
3) Memberikan tindak lanjut
Tindak lanjut ini berfungsi sebagai jembatan materi dan pengalaman belajar baru
dengan pengalaman yang akan datang. Tindak lanjut dapat dilakukan dengan cara
memberi pekerjaan rumah, merancang sesuatu atau mengkomunikasikan sesuatu.
Dari proses belajar individu, tindak lanjut dapat pula berfungsi sebagai pengetesan
prinsip yang telah dipahami.

2. Bagaimana mendorong belajar aktif dan membiasakan belajar mandiri


Hakikat belajar adalah berubah. Perubahan yang terjadi berlangsung dalam diri
individu siswa sebagai pembelajar. Perubahan itu berkenaan dengan pengetahuan, nilai
dan sikap, ketrampilan, dan kebiasaan belajar.
Belajar mandiri adalah proses memperoleh pengetahuan, nilai dna sikap, ketrampilan,
dan kebiasaan belajar melalui pemanfaatan perangsangan dari luar diri siswa untuk
membangkitkan kemampuan belajar secara optimal.
a. Membimbing diskusi kelompok kecil
Kelas PKR ditandai oleh adanya dua atau lebih kelompok siswa yang berbeda kelas
dalam satu ruangan. Situasi ini menuntut guru untuk menggunakan metode belajar
diskusi atau kelompok, terutama kelompok kecil. Kelompok kecil dalam PKR bisa
dibentuk untuk masing-masing kelas atau lintas kelas.

b. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan


Dengan situasi seperti ini, guru harus bisa memfasilitasi siswa yang belajar dalam
kelompok kecil dan siswa yang belajar secara mandiri. Beberapa peran guru dalam
situasi ini diantaranya;
1) Guru sebagai penata kegiatan belajar-mengajar
2) Guru sebagai sumber informasi
3) Guru sebagai pendorong belajar siswa
4) Guru sebagai penyedia materi dan pembuka kesempatan belajar siswa
5) Guru sebagai pendiagnosis kebutuhan belajar siswa
6) Guru sebagai pemberi kemudahan belajar sesuai kebutuhan siswa
7) Guru sebagai mitra kerja dalam kegiatan belajar

c. Mengadakan variasi
Bagi siswa SD dan mengajar bagi guru-guru SD bisa merupakan kegiatan yang
menyenangkan dan menantang dan bisa juga menjadi kegiatan tidak menarik dan
membosankan. Oleh karena itu seorang guru PKR harus mempunyai ketrampilan
mengadakan variasi-variasi. Ketrampilan itu diantaranya;
1) Mengadakan pendekatan secara pribadi
2) Menata kegiatan belajar mengajar
3) Mengarahkan dan memberi kemudahan belajar

Variasi artinya keanekaragaman. Dalam pembelajaran, keanekaragaman menyangkut


gaya mengajar, media, sumber dan pola interaksi serta kegiatan belajar-mengajar. Ada
tiga jenis variasi;

- Variasi gaya mengajar


- Variasi media dan sumber
- Variasi pola interaksi dan kegiatan

3. Bagaimana mengelola kelas PKR dengan baik


Ketrampilan mengelola kelas mencakup kemampuan guru untuk menciptakan dan
memelihara situasi kelas yang optimal; mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan
mengatasi perilaku siswa yang menyimpang.
a. Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal
Situasi kelas yang optimal ditandai oleh tingginya persentase waktu yang digunakan
untuk mendorong siswa melakukan tugas-tugas, dan tingginya persentase yang
digunakan oleh siswa untuk melibatkan diri dalam interaksi kelas. Untuk menciptakan
hal tersebut guru seyogyanya dapat;
1) Menanggapi dengan penuh kepekaan terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya
interaksi belajar-mengajar.
2) Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun
verbal.
3) Memberikan penugasan kepada kelompok dengan jelas sehingga siswa-siswa
memahami tugas dan peranan serta tanggung jawabnya dalam kegiatan belajar-
mengajar.
4) Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila melihat terjadinya perilaku
menyimpang dari siswa.
5) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan, dan token, sesuai
dengan keperluan dan situasi secara wajar.

b. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal


Di dalam proses belajar-mengajar seorang guru biasanya pernah mengalami situasi
kelas yang sering terganggu oleh perbuatan satu atau dua orang siswa yang
memerlukan perhatian. Dalam mengatasi perilaku menyimpang ada sejumlah teknik
yang dapat dipakai;
1) Mengabaikan sementara yang direncanakan
2) Melakukan campur tangan dengan isyarat
3) Mengawasi dari dekat
4) Menerima perasaan negatif siswa
5) Mendorong siswa mengungkapkan perasaannya
6) Manjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu
7) Menghilangkan ketegangan dengan humor
8) Mengatasi penyebab gangguan
9) Membatasi secara fisik
10) Menjauhkan pengganggu

Anda mungkin juga menyukai