Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Modul 1 Waspodo Galih Prayogo

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MODUL 1

NAMA : WASPODO GALIH PRAYOGO


NIM : 85699603
KELAS : C SEMESTER 5
MATKU : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Here is where your presentation begins


MODUL
1

Konsep dasar dan model-


model pembelajaran
terpadu
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep dasar pembelajaran terpadu

A. Pengertian pembelajaran terpaduTerdapat dua istilah yang secara teoritis memiliki


hubungan yang saling terkait dan ketergantungan satu dan lainnya, yaitu integrated
curriculum ( kurikulum terpadu) dan integrated learning ( pembelajaran terpadu).
Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang menggabungkan sejumlah disiplin ilmu
memiliki pemaduan isi, keterampilan, dan sikap ( wolfiger, 1994:133).
Rasional pemanduan itu antara lain disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1. Kebanyakan masalah dan pengalaman( termasuk pengalaman belajar) bersifat
interdisipliner sehingga untuk memahami, mempelajari dan memecahkannya diperlukan
multi-skill.
2. Adanya tuntunan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam memecahkan berbagai masalah.
3. Memudahkan anak membuat hubungan antar semata dan transfer pemahaman antar
konteks.
4. Demi efisiensi.
5. Adanya tuntunan keterlibatan anak yang tinggi dalam proses pembelajaran.
Sejalan dengan hal tersebut pembelajaran terpadu banyak dipengaruhi oleh
eksplorasi topik yang ada di dalam kurikulum sehingga anak dapat belajar menghubungkan
proses dan isi pembelajaran secara lintas disiplin dalam waktu yang bersamaan. Perbedaan
yang mendasar dari konsepsi kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu terletak pada segi
perencanaan dan pelaksanaannya idealnya pembelajaran terpadu seharusnya bertolak dari
kurikulum terpadu tetapi kenyataan menunjukkan bahwa banyak kurikulum yang memisahkan
mata pelajaran satu dengan lainnya ( seperated subject curriculum) menuntun pembelajaran
yang sifatnya terpadu ( integrated learning).
Nampaknya juga ada pihak yang menyamakan antara konsepsi pembelajaran
terpadu dengan kurikulum terpadu landasan pemikiran yang digunakan adalah bahwa pusat
perhatian kurikulum terpadu terletak pada proses yang ditempuh seseorang siswa saat
berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus
dikembangkannya. Atas dasar itu pembelajaran terpadu disikapi sebagai sebuah wawasan dan
aktivitas berpikir dalam merancang pembelajaran yang ditunjukkan untuk menghubungkan
tema, topik, maupun pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa secara utuh atau
terpadu. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, siswa akan
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Fokus perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang
ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan
bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya ( Aminnudin,
1994). Berdasarkan hal tersebut, maka pengertian pembelajaran terpadu
dapat dilihat sebagai:
1. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata
pelajaran yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling serta dalam rentang
kemampuan dan perkembangan anak.
2. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak
secara serempak.
3. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata
pelajaran yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar dengan lebih baik
dan bermakna.
B. Karakteristik pembelajaran terpaduPenerapan pendekatan pembelajaran terpadu di sekolah dasar
bisa disebut sebagai suatu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, terutama dalam rangka
mengimbangi gejala penjejalan kurikulum yang sering terjadi dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah-sekolah kita.Terdapat beberapa karakteristik yang perlu Anda pahami dari
pembelajaran terpadu titik coba perhatikan uraian berikut ini kemudian Anda bandingkan dengan
pembelajaran konvensional yang bisa dilakukan oleh guru di sekolah saat ini.
1. Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan
belajar modern yang lebih banyak sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada
siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experience).
Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Dalam pembelajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Bahkan
dalam pelaksanaan di kelas-kelas awal sekolah dasar, fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Belajar terpadu bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya.
C. landasan pembelajaran terpadu pembelajaran pada hakikatnya menempati posisi atau
kedudukan yang sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, dalam arti
akan sangat menjadi penentu terhadap keberhasilan pendidikan dengan posisi yang
penting itu, maka proses pembelajaran tidak bisa dilakukan secara sembarangan,
dibutuhkan berbagai landasan atau dasar yang kokoh dan kuat. landasan filosofis
maksudnya pentingnya aspek filsafat dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu bahkan
landasan filsafat ini menjadi landasan utama yang melandasi aspek-aspek lainnya.
landasan praktis berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata yang pada umumnya terjadi
dalam proses pembelajaran saat ini sehingga harus mendapat perhatian dalam
pelaksanaan pembelajaran terbaru. secara filosofis kemunculan pembelajaran terbagi
sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat berikut
1. progresivisme beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu sekali
ditekankan pada
a.pembentukan kreativitas
b.pemberian sejumlah kegiatan,
2. aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa direct experience sebagai
kunci dalam pembelajaran,
3. aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan kekhasannya potensinya dan
motivasi yang dimilikinya.
Selain landasan filosofis di atas pembelajaran terbaru juga dilandasi oleh
beberapa pandangan psikologis. hal ini disebabkan bahwa proses pembelajaran itu
sendiri berkaitan dengan perilaku manusia, dalam hal ini yaitu siswa dalam proses
pembelajaran terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya baik
lingkungan yang bersifat fisik maupun lingkungan sosial. psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia oleh sebab itu dalam melaksanakan pembelajaran
terpadu harus dilandasi oleh psikologi sebagai acuan dalam menentukan apa dan
bagaimana perilaku itu harus dikembangkan. landasan sosial budaya dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi iptek. pembelajaran selalu mengandung nilai yang
harus sesuai dengan nilai yang berlaku dalam masyarakat titik disamping itu
keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi juga oleh lingkungan.
D. prinsip-prinsip pembelajaran terpadu.dalam proses penggalian tema-tema perlu
diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk
memadukan mata pelajaran.
2. Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan
bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
4. tema yang dikembangkan harus mampu menunjukkan sebagian besar minat siswa.
5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang
terjadi di dalam rentang waktu belajar.
6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta
harapan masyarakat.
7. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. guru hendaknya tidak bersikap otoriter atau menjadi single actor yang mendominasi
aktivitas dalam proses pembelajaran.
2. pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas
yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
3. suatu cara guru perlu bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama
sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan pembelajaran.

Dalam proses penilaian pembelajaran terpadu, perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut:
1. memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri (self evaluation) di
samping bentuk penilaian lainnya.
2. guru perlu mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar yang telah dicapai
berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan atau kompetensi yang telah
disepakati.
KEGIATAN BELAJAR 2
MODEL – MODEL pembelajaran terpadu

A. Sebagai model pembelajaran terpaduditinjau dari cara memadukan konsep,


keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama
Robin Forgart (1991) mengemukakan bahwa terdapat 10 cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran terpadu.Kesepuluh cara atau model tersebut adalah:
(1)Fragmented
(2) Connected
(3) Cested
(4) Sequenced
(5) Shared
(6) Webbed
(7) Threaded
(8) Integrated
(9) Immersed
(10) Network.secara singkat ke 10 cara atau model tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Model penggalan (fragmented) Model fragmented ditandai oleh ciri pemanduan yang
hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa.
2. Model keterhubungan (connected) Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa
butir-butir Pembelajaran dapat di payung kan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-
butir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang misalnya dapat
di payung kan pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
3. Model sarang (nested) Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk
penguasaan konsep keterampilan memulai sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya,
pada jam-jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada
pemahaman tentang bentuk kata makna kata dan ungkapan dengan saran pembuahan
keterampilan dalam mengbamgkan daya imajinasi, daya berfikir logis, menentukan ciri
bentuk dan makna kata kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi,
4. Model urutan/rangkaian (sequenced)Model sequenced merupakan model pemaduan
topik-topik antara mata pelajaran yang berbeda secara paralel.
5. Model bagian (shared) Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran
akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
6. Model jaringan laba laba (webbed) selanjutnya, model yang paling populer adalah
model webbed
7. Model galur (threaded) Model threaded merupakan model pemaduan bentuk
keterampilan, misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika ramalan
terhadap kejadian-kejadian kumaha antisipasi terhadap cerita dalam novel dan
sebagainya
8. Model keterpaduan (integrated) Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik
dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9. Model calupan (immersed) Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam
menyaring dan memadukan sebagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan
Medan
10. Model jaringan (networked)Model networked merupakan model pemaduan
pembelajaran yang mengendikan kemungkinan mengubah konsepsi, bentuk pemecahan
masalah maupun tuntunan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengandaikan studi
lapangan dalam situasi kondisi maupun konteks yang berbeda-beda
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai