Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Esai PPG 2024

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PERTANYAAN ESAI PPG PRAJABATAN 2024

Oleh: Muhammad Alif Farrel Alvino, S.Pd

Bagian A
Apa yang memotivasi anda menjadi guru? Apa yang anda lakukan untuk mewujudkan motivasi
tersebut?
a. Tantangan apa yang anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut? Bagaimana anda
mengatasinya?
Saya adalah seorang pemuda yang suka berhitung dan memahami kosa kata sejak dari kecil,
meskipun saat itu saya hanya mengenal angka-angka dan huruf-huruf. Saat berusia 4 tahun, saya
mulai paham penjumlahan pengurangan dan menyusun kalimat, sehingga saya dibelikan buku dan
alat belajar oleh orang tua saya. Saat saya berusia lima tahun, orang tua saya sudah membelikan
saya buku kelas 1 SD untuk dipelajari di rumah. Bagi saya orang tua adalah sosok pendidik pertama
bagi anaknya di rumah, sedangkan guru adalah pendidik ke-dua yang berlokasi di sekolah. Didikan
orang tua sangat penting terhadap seorang anak, walau didikan seorang guru juga sangat penting
terhadap siswa. Di-zaman sekarang seorang pendidik baik orang tua atau guru kalau melihat anak
atau muridnya sudah bersalah, maka yang salah peserta didik dan mengakibatkan pendidik marah.
Dalam hal ini, seorang pendidik harus bisa memberi pelajaran kepada peserta didik dan introspeksi
diri bagi diri pendidik dan peserta didik.
Saya termotivasi untuk menjadi seorang pendidik ternyata megantarkan pada proses yang tidak
mudah. Banyak tantangan yang harus saya lewati. Salah satu hambatan pertama yang saya rasakan
adalah karena mengenyam pendidikan di sekolah swasta. Selain itu, masalah finansial juga menjadi
salah satu tantangan yang harus saya taklukkan. Saya masih ingat ketika saya menjalani Pendidikan
Strata-1 saat pandemic covid-19, UKT terus meningkat namun pembelajaran dilakukan dirumah
masing-masing. Masalah keuangan ini mungkin juga banyak dialami oleh berbagai orang, namun
kita harus pandai untuk mengatasinya. Saya bersyukur tidak menyerah dan terus berusaha untuk
melanjutkan pendidikan dengan semampunya hingga saya dapat lulus dan mendapatkan gelar
sarjana pendidikan. Motivasi saya menjadi guru adalah bagaimana saya bisa mendidik dan
membibing peserta didik dan orang lain. Bagi saya semua orang layak menjadi guru bagi
lingkungannya, karena setiap profesi sangat berguna bagi bangsa dan negara.
b. Apa kelebihan yang mendukung peran anda sebagai guru? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya!
Sebagai seorang pendidik, tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga
pengetahuan detail dalam satu bidang yang diminati; berkomunikasi dengan baik juga sangat
penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar, meskipun masih perlu belajar lagi. Dalam
pengetahuan detail satu bidang yang diminati, semenjak masih kecil saya sangat menyukai
berhitung hingga sampai saat ini saya menyukai bidang Matematika. Dalam hal ini, semenjak
masih duduk di bangku sekolah SD hingga duduk dibangku perkuliahan, saya sering terpilih dan
mengikuti kompetisi Olimpiade Saince bidang Matematika mulai dari tingkat wilayah hingga
nasional. Setelah mengikuti kegiatan kompetisi Olimpiade Saince, saya mulai berani
menghubungkan satu materi dengan materi lainnya pada pelajaran Matematika.
Ketika saya menempuh pendidikan S-1 pendidikan matematika, saya juga aktif mengikuti
kegiatan organisasi kepanitiaan, dan Sukarelawan untuk saling kerjasama. Selama saya fokus pada
Skripsi, saya selalu mencari permasalahan dan solusi pada penelitian yang saya buat. Tak lama
kemuadian, saya mulai senang mencatat semua permasalahan yang saya temui dan mencari solusi
pada saat waktu luang.
c. Bagaimana hasilnya!
Hasil dari berbagai pengalaman yang saya ikuti dan saya lakukan, saya berharap dapat
membantu saya mengajar di depan siswa secara langsung. Saya merupakan Alumni Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi
Pendidikan Matematika. Selama perkuliahan saya pernah mengikuti magang sebayak 3 kali,
dimana magang 1 dan 2 bagi mahasiswa pendidikan adalah tahap magang pengenalan budaya
sekolah serta tahap pengenalan kurikulum sekolah, sedangkan magang 3 adalah proses mengajar
selama satu bulan. Selain itu, selama semester akhir saya juga mengikuti program Pengabdian
Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang sama halnya dengan KKN selama satu bulan. Berkat
aktif mengikuti kegiatan selama di bangku sekolah hingga bangku kuliah, saya dapat cepat
beradaptasidan berkomunikasi dengan lawan bicara dalam bidang yang sudah saya pahami. Selain
itu, selama saya sering menulis manfaat setiap kegiatan dan rencana kedepan, saya jadi dapat
percaya diri dalam menyampaikan materi dan berpikir kritis terhadap permasalahan yang saya
temui.
Bagian B
Ceritakan pengalaman ketika Anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan
performa. Hal-hal baru apa yang Anda pelajari?
a. Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu di tingkatkan/dikembangkan?
Mengapa Anda merasa perlu meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Saya adalah orang yang sering mencoba hal-hal baru. Mencoba berbagai macam hal hingga
akhirnya saya menemukan ketertarikan baik dalam atau luar dunia Pendidikan. semenjak negara
dilanda pandemic Covid-19, segala aktivitas beralih menjadi daring (dalam jaringan). Dampak
positif yang dapat diambil dari hal ini adalah mudahnya pembelajaran karena dapat diakses dari
berbagai tempat seperti dirumah. Dimana, segala pekerjaan banyak yang berpindah dari WFO
menjadi WFH dan karyawan dipulangkan. Dalam hal ini, karyawan yang dipulangkan banyak yang
memilih membuka bisnis sendiri, sehingga membuat saya tertarik mendalami ilmu bisnis.
Semenjak saat itu saya mulai mempelajari apa saja baik dalam atau luar topik pendidikan dengan
mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar segala bidang.
Seperti yang telah dijelaskan pada poin A, bahwa saya sudah bisa berpikir kritis dan cepat
beradaptasi namun belum ada orang yang mendengarkan ide-ide saya. Selain itu, saya juga suka
mengeksplorasi diri dengan membaca atau melihat referensi video edukasi menarik dalam sosial
media, namun belum ada orang yang tepat dan mau diajak diskusi terkait reverensi yang telah saya
temui. Jadi, saya harus memperbaiki diri dengan tidak menunggu untuk mencari lingkungan baru
karena saya akan menemukan masalah di lingkungan tersebut dan memberi solusi atau ide kepada
orang-orang lingkungan tersebut, serta orang-orang tersebut akan membalas budi atas ide atau
solusi yang mereka terima. Bagi saya, lingkungan baru yang saya temui harus sesuai dengan
kemampuan sendiri dan butuh kesabaran atas menunggu seseorang yang tepat asalkan diri sudah
berguna bagi orang lain.
b. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda? Adakah cara-
cara di luar kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses pengembangan?
Berikan contoh yang spesifik!
Tindakan yang saya lakukan dalam proses pengembangan diri yakni semenjak negara dilanda
pandemic Covid-19, segala pembelajaran beralih menjadi daring (dalam jaringan). Namun
diperlukan jaringan internet yang memadai dan adaptasi baik dari guru dalam menyampaikan
pembelajaran agar siswa tetap mendapatkan pembelajaran yang maksimal walaupun dari jarak
jauh. Semenjak saat itu saya mulai mempelajari apa saja baik dalam atau luar topik pendidikan
untuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh dan menambah wawasan. Setiap selesai
melakukan kegiatan, saya selalu terpikirkan bahwa tidak melupakan ilmu yang sudah didapatkan.
Dalam hal ini, saya mulai mencatat manfaat setiap kegiatan dan melihat referensi video segala
bidang di sosial media dan aplikasi pencarian. Setelah menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut, ada
beberapa yang saya dapatkan, yaitu: 1) apa kelebihan dan keurangan yang sudah atau belum sepat
diperbaiki?; 2) apa rencana jangka panjang dan jangka pendek hidupmu?; dan 3) apa yang dapat
dilakukan diri sendiri dan membutuhkan orang lain?.
Selain saya tetap aktif menambah wawasan secara daring saya juga mengembangkan
kemampuan mengajar saya dengan mengajar mengaji. Selain itu saya juga belajar sifat huruf
hukum tajwid al-Qur’an dengan Ustadz, walau terkadang saya harus menggantikan Ustadz saat
berhalangan hadir.
c. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses pengembangan diri tersebut?
Bagaimana Anda mengatasinya?
Tantangan selalu ada dalam setiap hal, begitu pula dalam proses pengembangan diri. Terdapat
beberapa kesulitan yang saya alami seperti sulitnya mencari orang yang tepat untuk berdiskusi dan
mengembangkan ide bersama. Dalam hal ini, langkah-langkah yang perlu saya lakukan adalah 1)
mencari lingkungan baru; 2) temukan permasalahan lingkungan baru; 3) temukan orang yang mau
bekerjasama; 4) sebarkan ide yang telah dibuat bersama; dan 5) tidak perlu memikirkan balas budi
dari seseorang. Selain itu, suatu kejadian realita belum tentu sama dengan ekspektasi atau rencana
yang telah dibuat. Dalam hal ini, waktu luang dalam rencana seharian penuh bisa bertambah atau
digunakan untuk kegiatan yang mengalami perubahan waktu.
Selain itu, motivasi yang naik turun juga menjadi tantangan bagi saya. Ketika motivasi
menurun, saya selalu ingat bahwa jika ingin mencapai suatu cita – cita saya juga harus mau
melakukan apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai cita – cita tersebut. Sehingga saya menjadi
semangat kembali untuk terus mengembangkan kemampuan agar menjadi pendidik baik didalam
rumah atau diluar rumah.
d. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut?
Bagaimana Anda menerapkannya dalam peran Anda?
Setiap proses pasti akan membuahkan hasil. Dalam proses mengeksplorasi diri, pada akhirnya
menjadi keuntungan bagi saya karena dapat menunjang peran saya sebagai pendidik baik di rumah
atau diluar rumah. Contohnya selama saya mengikuti pelatihan pelatihan, workshop, seminar.
Selain itu, saya selalu mencatat mafaat setiap kegiatan dan melihat referensi video segala bidang
di sosial media dan aplikasi pencarian. Setelah mendapat wawasan atau mengikuti kegiatan, saya
merasa siap dalam menjelaskan solusi dari suatu permasalahan secara langsung. Dalam hal ini,
tidak beda jauh dengan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik.
Bagian C
Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan nilai,
etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku.
a. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!
Dalam menjalani proses pembelajaran terkadang kita dihadapkan dengan situasi yang tidak
kita inginkan namun perlu kita lakukan. Salah satu contohnya terkait media pembelajaran ketika
terjadi pandemi Covid-19 kemarin. Pemerintah meregulasi agar segala pembelajaran berubah
menjadi daring (dalam jaringan) dengan menggunakan aplikasi yang mendukung seperti zoom,
google meet, Edmodo, dan lain sebagainya sebagai platform penunjang pembelajaran. Hal ini tentu
menjadi culture shock di awal pemberlakuan kebijakan tersebut. Karena tidak semua sekolah dan
siswa bahkan guru telah berpengalaman dan memiliki fasilitas dalam melaksanakan pembelajaran
daring. Di beberapa daerah pedalaman, melaksanakan pembelajaran daring menuai pro kontra dari
wali murid. Meskipun tidak semua siswa memiliki Handphone, mereka terbebani untuk membeli
kuota internet setiap waktu dan awam dalam menggunakan aplikasi pembelajaran.
Selama saya menjalani kegiatan setiap hari, saya selalu menemukan suatu permasalahan orang
lain atau tantangan diri sendiri. Dalam hal ini, terkadang diri menyalahkan orang lain atau orang
lain tidak mau medengarkan pendapat saya. Selama berkomunikasi dengan seseorang, tetap
menggunaka prinsip nilai etika dan moral, namun terkadang juga perlu sabar dan ikhlas. Bagi saya,
jika lingkungan sekarang kurang nyaman, maka beranikan diri dalam mencari lingkungan baru.
b. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Seperti yang telah dijelaskan pada poin awal, dimana kita dihadapkan dengan situasi yang
membingungkan. Pada saat awal pandemi Covid-19, saya dalam posisi melaksanakan magang 1
mahasiswa pendidikan atau magang pengenalan budaya sekolah serta tahap pengenalan kurikulum
sekolah. Sebagian sekolah masih ada yang masuk seperti biasa dan menggunakan peralatan ketat
untuk menghindar penyebaran virus Covid-19. Selain itu, tidak hanya pembelajaran sekolah dan
kuliah berubah menjadi daring, namun segala kegiatan menjadi daring. Dalam hal ini seperti acara
workshop, pelatihan, web-seminar, dan lain-lain. Selama pandemi Covid-19, saya selalu kegiatan
tersebut saat waktu luang, bahkan pernah bersamaan dengan kegiatan lain menggunakan perangkat
elektronik yang berbeda. Saat menjalankan kegiatan daring bersamaan, saya akan fokus pada
kegiatan yang penting dan harus selesai pada hari itu. Hal tersebut dilakukan selain untuk
menyelesaikan kegiatan penting, hal tersebut juga bertujuan menambah wawasan diluar dunia
pendidikan. Seorang pendidik harus memiliki wawasan yang luas atau detail untuk dijelaskan
kepada peserta didik baik didalam rumah atau diluar rumah.
c. Bagaimana hasilnya!
Selama magang 1, kami diberi waktu 1 minggu mengajar disekolah dan 1 minggu mengajar
secara daring oleh guru karena bersamaan pandemi Covid-19. Selama disekolah, kami dan murid-
murid menggunakan peralatan yang ketat dan minimal berjarak 1 meter. Selain itu, kami dengan
murid-murid tidak boleh bersentuhan dan melaksanakan belajar mengajar seperti biasa. Seorang
pendidik tidak lepas dari tugas tanggungjawab menyampaikan ilmu pengetahuan. Seorang
pendidik masih bisa mendalami ilmu lain selagi masih berprofesi pendidik. Jadi pendidik sekaligus
bertugas untuk memberi sosialisasi terhadap wali murid dan anak didik itu sendiri.
Bagian D
Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerja sama dengan orang lain yang
memiliki beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang, pendidikan, cara
berpikir, dll
a. Ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerjasama yang terjadi?
Keberagaman seperti apa yang Anda hadapi?
Bersosialisasi dengan banyak orang yang beragam memiliki daya tarik tersendiri bagi saya.
Saya merasakan banyak pengalaman keberagaman dalam hidup saya adalah saat saya menempuh
pendidikan S1 di Universitas muhammdiyah malang. Saat memasuki dunia perkuliahan saya
akhirnya memiliki banyak teman dari berbagai macam suku, budaya, serta latar belakang dari
seluruh Indonesia. Saya pun tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan bekerja sama dengan
berbagai macam orang dengan perbedaan latar belakang, budaya, cara pandang dan sebagainya.
Dikampus saya aktif mengikuti organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada bidang
Olimpiade Nasional Matematika dan Pengetahuan Alam (ONMIPA). Dalam organisasi tersebut
kami bekerjasama untuk melaksanakan program kerja yang kami buat. Seperti contohnya dalam
membuat acara RECTORCUP ONMIPA, dan belajar bersama dalam menghadapi olimpiade
tingkat nasional atau internasional. Selain itu, saya ikut dalam kegiatan volunter diluar kampus
Dalam proses pembuatan acara RECTORCUP ONMIPA, kami semua bekerjasama berdiskusi
dan bertukar pikiran untuk mensukseskan acara tersebut. Perbedaan pendapat serta perdebatan
pasti tidak terhindarkan dalam proses tersebut. Setiap orang memiliki pendapat masing-masing
dalam membuat konsep acara hingga menentukan pembuatan soal olimpiade. Namun perbedaan
tersebut yang justru membuat kami dapat bekerjasama menggabungkan setiap ide dan
menyesuaikannya untuk dapat menyukseskan acara yang kami buat. Setelah itu, kami dapat
melaksanakan acara olimpiade matematika tersebut dengan baik meskipun dalam prosesnya
terdapat beberapa kendala. Sedangkan kegiatan belajar bersama dalam menghadapi olimpiade
tingkat nasional atau internasional, kami menjalani setiap satu sampai tiga hari selama satu minngu.
Dimana, kami saling bertukar pikiran, bekerjasama dalam menemukan jawaban dan rumus cepat.
Selain itu, saya juga ikut dalam kegiatan volunter didalam atau diluar kampus yang kegiatannya
tidak beda jauh dengan kepanitiaan dan organisasi.
b. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama? Bagaimana
Anda memastikan langkah-langkah tesebut sudah sesuai dengan kebutuhan semua pihak?
Seperti yang sudah diceritakan diatas, pengalaman kerjasama yang paling berkesan bagi saya
adalah menjadi kepanitiaan dalam mensukseskan acara dan menjadi pengurus organiasi. Sebelum
menjalani tugas, kami membentuk beberapa divisi kepanitiaan yang telah diatur untuk bekerja
sesuai divisi yang telah dipilih. Contohnya saya bertugas sebagai sie acara, dimana saya dan
anggota lainnya mendiskusikan untuk membuat konsep acara, rundown acara, serta list apa saja
yang dibutuhkan untuk memenuhi konsep tersebut. Selain itu kami juga mengkoordinasikannya
dengan sie yang lain agar terbentuk sinergi dan kerjasama yang baik dalam proses pelaksanaan
acara tersebut. Selain itu, saya juga pernah menjadi ketua pelaksana, panitia LO, dll dalam
kepanitiaan; dan saya pernah menjadi Anggota Divisi Kesejahteraan dan perkaderan dalam
Orgnaisasi UKM ONMIPA.
Hal-hal tersebut juga saya coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari yang lebih real. Misalnya
dalam pembelajaran. Di dalam kelas, tentu setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari latar
belakang, riwayat Pendidikan, ekonomi, bahkan cara belajar. Sebagai guru saya tidak boleh egois
dengan mementingkan kesenangan saya dalam mengajar. Jadi, saya harus melihat dan
menyesuaikan kebutuhan setiap siswa. Jika siswa memiliki cara belajar yang berbeda maka metode
pembelajaran yang digunakan setidaknya dapat mengcover cara belajar siswa. Sehingga seluruh
siswa dapat belajar dengan maksimal. Jika tidak memungkinkan untuk tercapai dalam satu
pertemuan, maka setiap pertemuan dapat menggunakan metode yang berbeda sesuai kebutuhan.
Semua kata atau hal dapat bernilai sama, namun akan bebeda kalau dalam satu topik atau keadaan
yang sama.
c. Apa hasil yang Anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (mis. rekan
sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan Anda? Bagaimana dampaknya terhadap
kerja sama tersebut?
Dalam mencapai hasil yang maksimal, maka dibutuhkan usaha yang maksimal pula. Begitupun
saat kita bekerja sama dengan orang yang memiliki beragam perbedaan. Tidak mudah untuk
menyatukan perbedaan pendapat, karena setiap pendapat selalu disertai dengan alasan yang kuat.
selama pengalaman menjadi anggota organisasi dan sukarelawan, bahwa tim kami mampu
mensukseskan jalannya acara tersebut yang merupakan sebuah dari kesabaran dalam
memnyetujukan satu pendapat atau menyatukan pendapat dari berbagai kepala. Dampak yang
didapat pun tidak hanya berhenti di situ, melainkan paradigma terkait teamwork yang terbangun
akan terus mengakar dan bisa diterapkan dalam kehidupan, utamanya dalam dunia Pendidikan. Hal
tersebut persis dengan kejadian dari seorang guru kepada siswa, seperti seperti guru tidak
menyesuaikan terhadap cara belajar siswa. dalam hal ini, akan menyebabkan siswa tidak dapat
belajar dengan maksimal atau tidak sesuai dengan cara belajar masing-masing siswa.
Bagian E
Ceritakan salah satu pengalaman Anda saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan
dari orang lain (contoh: anak didik, rekan sejawat, anggota komunitas/organisasi).
a. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa
pengembangan itu diperlukan?

Pada awal tahun 2023, saya diminta oleh Ustad saya untuk mengajar mengaji bagi adik-adik
yang baru memulai belajar mengaji. Pengalaman ini untuk menambah wawasan dalam mengajar
adik-adik. Sebelum memulai mengaji secara bergiliran, kami berdo’a dan mengaji bersama terlebih
dahulu. Selama mengaji, kesulitan yang dialami oleh adik-adik dalam belajar mengaji cenderung
berbeda, karena udah ada yang lancar dan ada yang belum lancar dalam membaca huruf hijaiyah
beserta harakatnya tanpa memutuskan pernafasan selama membaca. Setelah mengetahui hal
tersebut, saya menyampaikan kepada adik-adik setiap selesai mengaji satu persatu. Setelah selesai
mengaji semua, saya memberi evaluasi kepada adik-adik, bershalawat, dan berdo’a.
Selain itu, saya bersama teman-teman belajar sifat huruf hijaiyah dan hukum tajwid pada al-
Qur’an bersama seorang Ustadz. Sebelum memulai belajar sifat huruf hijaiyah dan hukum tajwid
pada al-Qur’an, kami berdoa dan membaca beberapa surah pendek al-Qur’an. Kemudian kami
mendengarkan penjelasan sifat huruf hijaiyah dan hukum tajwid, dan mempraktekkannya dengan
membaca beberapa ayat al-Qur’an secara bergiliran. Setelah mengetahui kesalahan dalam
membaca, kami bersama ustad mengevaluasi dan mengidentifikasi pada bagian yang perlu
diperbaiki lagi. Terkadang, saya diminta mengajar sifat huruf hijaiyah dan hukum tajwid pada al-
Qur’an saat Ustadz berhalangan hadir.
b. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara Anda membangun
kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan?

Dalam pengalaman saya saat menjadi guru mengaji, fokus saya adalah untuk mengembangkan
kemampuan belajar mengaji adik-adik secara bergiliran dan bersama. Saya mencoba membantu
adik-adik dengan menggunakan berberapa metode yang telah saya pelajari. Saya berusaha untuk
membuat adik-adik dapat memahami ucapan setiap huruf dan harakatnya agar dapat mengaji
dengan lancar. Bagi adik-adik yang sudah lancar mengaji, kami dorong untuk lancar membaca al-
Qur’an dan ikut belajar sifat huruf hijaiyah dan hukum tajwid pada al-Qur’an. Dalam hal ini,
Ustadz saya memberi pesan “ketika kamu (hamba) sudah lancar membaca al-Qur’an diharapkan
memiliki ketertarikan dalam memahami arti setiap ayat dalam khatam al-Qur’an dan hafal ayat-
ayat kitab al-Qur’an”. Fokus utama dalam mengaji adalah praktek ucapan dalam membaca ayat
atau kata tanpa ada putusnya. Selain itu, materi ilmu agama dan referensi pertanyaan yang
diberikan ustadz dan teman-teman.
c. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa hambatan
yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya? Apa yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi dari orang tersebut?

Dalam mengembangkan suatu kemampuan, diperlukan untuk menyusun segala yang


dibutuhkan agar tujuan yang telah direncanakan sejak awal dapat terealisasikan. Langkah yang
saya ambil dalam mengembangkan kemampuan belajar mengaji bagi adik-adik adalah
menciptakan suasana belajar yang menarik, dan mencari gaya belajar yang cocok untuk adik-adik.
Namun dalam proses mengajar mengaji dalam memahami ucapan setiap huruf dan harakatnya
hingga lancar mengaji, kita harus ulet dan sabar. Sebab, hambatan yang sering dihadapi adalah
pemahaman masing-masing berbeda-beda, dan semangat mereka yang naik turun tergantung
dengan mood mereka yang mudah berubah secara tiba-tiba. Dalam mempertahankan motivasi
mereka untuk belajar mengaji juga dapat dijadikan sebagai penunjang, seperti banyak latihan
mengaji selain di Masjid. Selain itu, kami juga menceritakan kisah-kisah para Nabi dan para Rasul
agar tetap cinta dengan ilmu agama. Dalam hal ini, kami juga tidak melupakan menjelaskan
kewajiban manusia selama hidup di Bumi. Selama belajar mengaji, kami tidak lupa memberi buku
catatan atas kemajuan yang telah dilakukan, dan lembaran berisi shalawat untuk dibaca bersama.
d. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?

Hasil terbaik selalu diharapkan dalam setiap program yang dijalankan. Dalam menjalankan
program belajar mengaji, tentu hasil yang diinginkan adalah adik-adik dapat memahami bacaan
huruf hijaiyah dan harakatnya berserta hukum tajwid mulai dari perkata hingga perayat. Dukungan
lain, tentu berasal dari adik-adik yang giat mengaji di lain waktu dan selain di Masjid. Hasil dari
proses ini adalah bahwa adik-adik mengalami peningkatan dalam memahami yang perlu diperbaiki
secara perlahan. Ketika adik-adik sudah lancar mengaji diharapkan adik-adik memiliki ketertarikan
dalam khatam membaca al-Qur’an dan memahami arti setiap ayat serta hafal surah-surah dalam
kitab al-Qur’an.
Bagian F
Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di pekerjaan/ organisasi/
komunitas/ perkuliahan yang pernah Anda ambil.
a. Apa yang menyebabkan Anda harus mengambil keputusan tersebut? Apa peran Anda saat
itu?
Pada saat tahun 2021 dan masih pandemi Covid-19, saya mulai fokus mencari judul penelitian
skripsi. Selain itu , saya dan teman-teman masih semester 6 atau kuliah seperti biasa namun secara
online. Pengalaman dalam mengambil keputusan yang cukup sulit adalah saat saya harus
menentukan mencari judul penelitian tentang media pembelajaran digital yang membantu
pembelajaran era sekarang. Dosen pembimbing menginginkan penelitian skripsi menggunakan
aplikasi yang sudah ada atau aplikasi terbaru. Selain itu, saya sudah melaporkan judul yang saya
temui kepada dosen pembimbing, namun tidak diterima. Sehingga saya terus mencari referensi
judul penelitian yang mudah dipelajari guru era sekarang dan sesuai dengan permintaan dosen
pembimbing. Pada tahun 2022, dosen pembimbing akhirnya menerima judul skripsi saya yang
terakhir. Judul skripsi saya adalah Pengembangan Desain Media Presentasi Berbasis Google Slide
Add-On Pear-Deck Pada Materi Barisan Dan Deret SMA.
Semenjak saya fokus mengerjakan skripsi, saya terus mencari dan menulis masalah dan solusi
dengan mengumpulkan referensi penelitian yang relevan dengan skripsi saya. Tidak lama
kemudian, saya suka menulis tentang semua masalah yang saya temui dan mencari solusinya saat
saya punya waktu luang. Dalam hal ini, saya mulai sering melakukan hal yang berbeda dari
biasanya, dan mendapat hasil yang berbeda pula walau tidak beda jauh dengan hal biasanya. Salah
jika setiap hal hanya dilihat sebagai hal baik atau hal buruk tanpa mempertimbangkan akibatnya.
Di mana semua hal dianggap baik dan memiliki nilai positif dan negatifmasing-masing, serta akan
sangat membantu untuk mempertimbangkan tujuan bagi diri sendiri dan orang lain.

b. Bagaimana Anda mengidentifikasi dan memeroleh pemahaman yang lebih baik tentang
permasalahan yang ada?
Dalam setiap permasalahan akan selalu diikuti dengan solusi sebagai penyelesaian. Tidak ada
masalah yang tidak memiliki jalan keluar. Pada pengalaman yang saya ceritakan di poin pertama,
mungkin bukan masalah yang terlalu berat. Namun, peran saya sebagai mahasiswa adalah
menyelesaikan skripsi atau tugas akhir. Selama fokus mengerjakan skripsi, saya terus
mengumpulkan segala kutipan, kalimat, tabel, dan sebagainya untuk diadopsi dan diadaptasi
kedalam proposal skripsi pada bagian pendahuluan, kajian teori dan metode penelitian. Sedangkan
proposal skripsi bagian hasil dan pembahasan serta kesimpulan berisi penjelasan kalimat, dan tabel
dari hasil setelah penelitian di lapangan. Dalam menyusun media, saya terus mencari referensi
video penjelasan terkait media Google Slides Add-On Pear-deck. Dimana, Google Slides adalah
media presentasi dari aplikasi Google yang sebanding dengan Power Point. Selain itu, Pear-deck
merupakan fitur Add-On yang dapat berkolaborasi dengan Google Slides. Saat media Google
Slides Add-On Pear-deck telah jadi, saya melakukan uji coba sendiri dengan menggunakan laptop
sendiri. Dalam hal ini, uji coba media terdiri dari dua tab, salah satu tab sebagai layar guru dan tab
lainnya sebagai layar siswa. Selain itu, alasan saya memilih materi SMA karena siswa-siswi SMA
sudah boleh membawa gadget ke sekolah.
Dalam membangun rencana masa depan, selain mengumpulkan banyak referensi, saya mulai
senag menulis rencana jangka panjang dan jangka pendek dalam hitungan hari, bulan, dan tahun.
Rencana yang telah dibuat tidak akan berguna, jika tidak ada usaha untuk mencapai tujuan rencana.
Selain itu, diri tidak akan beraksi kalau belum berada di lingkungan yang tepat. Dalam menggapai
tujuan, tidak dapat dilakukan sendiri namun butuh orang lain. Jadi, tentukan dulu lingkungan
hidupmu yang akan mendorong sampai tujuan rencana besarmu.
c. Apa saja yang menjadi pertimbangan Anda? Mengapa? Jelaskan proses atau langkah-
langkah dalam mengambil keputusan tersebut!
Dalam setiap keputusan, baik keputusan benar atau salah akan memiliki resikonya masing-
masing. Pada contoh salah satu pengalaman yang telah saya ceritakan, banyak hal yang perlu
dipertimbangkan mengingat hal kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak. Langkah-langkah
yang saya lakukan dalam menyusun media Google Slide Add-On Pear-deck adalah: 1) buka laptop;
2) aktifkan Wy-fi atau data seluler; 3) buka aplikasi Google; 4) Upload File Power Point yang
berisi materi presentasi ke dalam Google Drive; 5) Buka aplikasi Google Slides yang berisi materi
presentasi; 6) klik menu Extensions*; 7) klik menu Add-ons dan get Add-ons; 8) ketik Add-ons
pada Search Apps; 9) pilih Pear Deck dan Install; 10) klik menu Extensions*; 11) klik Pear Deck
for Google Slide Add-on; 12) klik Open Pear Deck Add-on; 13) pilih metode menjawab pada menu
Ask Student Aquestion pada Slide yang berisi latihan soal; 14) lakukan langkah ke-13 sampai pada
Slide terakhir. Setelah media sudah jadi, selanjutnyaujicoba media sendiri, validasi media dan uji
coba media di lapangan penelitian. Urutan kegiatan uji coba meliputi: 1) Peneliti mengawali
dengan salam dan perkenalan diri; 2) Peneliti mempersiapkan segala keperluan yang akan
digunakan; 3) Peneliti membagikan link media kepada siswa dan mengajak berpartisipasi atau join;
4) Peneliti mengecek kehadiran siswa pada keterangan jumlah siswa yang telah join; 5)Peneliti
mempresentasikan materi dan mengajak siswa untuk menjawab kuis; 6) Peneliti membagikan
lembar angket respon kepada siswa; 7) Peneliti meminta Kembali lembar angket respon yang telah
diisi oleh siswa; 8) Peneliti mengakhiri dengan salam.
sebelum menjalankan kegiatan, pasti butuh kesiapan dalam menjalankan semua kegiatan.
Langkah-langkah dalam menjalankan kegiatan adalah pikir atau pahami dahulu sebelum berbicara
karena ucapan akan menjadi tindakan, tindakan akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan akan
menentukan karakter diri seseorang. Jika pikiran atau ucapan sudah salah maka langkah
selanjutnya akan salah pula. Sebelum menjalankan kegaiatan, tidak akan fokus satu kegiatan kalau
masih ada pilihan kegiatan lain. Dalam hal ini, diri harus merelakan kegiatan yang tidak dijalani
meskipun itu bermanfaat.
d. Bagaimana hasil dari keputusan yang Anda ambil?
Dari berbagai hal yang menjadi pertimbangan lalu diputuskan untuk menyusun skripsi berjudul
Pengembangan Desain Media Presentasi Berbasis Google Slide Add-On Pear-Deck Pada Materi
Barisan Dan Deret SMA, puji syukur hal tersebut dapat dilakukan dengan lancar dan maksimal.
Hasil validasi dari para ahli menunjukkan bahwa media Google Slides Add-on Pear-Deck sangat
baik dan layak digunakan dengan persentase sebesar 93,3%. Sedangkan, hasil angket respon siswa
bahwa media Google Slides Add-on Pear-Deck sangat baik dan layak digunakan dengan persentase
sebesar 80,178%. Selain itu, kebiasaan sehari-hari saya mulai berubah, meskipun saya harus
merelakan kegiatan bermanfaat yang tidak sempat saya lakukan karena kegiatan lain. Dalam kasus
ini, saya harus mengganti lingkungan saya yang lama dengan lingkungan baru agar saya dapat
lebih fokus melakukan profesi yang sesuai dengan kemampuan saya.
Bagian G
Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang
bersamaan
a. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?
Dalam menjalani suatu kegiatan, terkadang kita dihadapkan banyak tugas dalam waktu
bersamaan. Selama saya menjadi mahasiswa, saya aktif dalam organisasi UKM ONMIPA, dan
ikut kegiatan Sukrelawan. Dalam hal ini, saya harus bisa membagi waktu untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas dari perkuliahan, tugas-tugas selama menjadi anggota UKM ONMIPA,
dan tugas- tugas selama mengikuti Sukarelawan. Dimana, hal ini terjadi saat akhir tahun 2020 atau
satu tahun setelah awal terjadinya pandemi Covid-19. Selama itu, saya sebagai mahasiswa harus
menyelesaikan tugas yang saya peroleh dari perkuliahan, dan tergabung dalam pengurus organisasi
serta sukarelawan sehingga saya harus dengan bijak mengatur waktu dan skala prioritas agar
semuanya dapat diselesaikan dengan maksimal dan selesai tepat waktu.tidak lupa juga, setaiap hari
ada kegiatan pribadi yang wajib dilakukan dan tidak dapat ditunda atau ganti sementara. Setiap
hari, saya selalu menyusun jadwal kegiatan selama seharian.
b. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana Anda
memastikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?

Setiap tugas atau kegiatan pasti memiliki Batas waktu masing-masing. Semakin banyak
kegiatan yang dijalankan, maka semakin banyak tantangan yang dihadapi. Dalam hal ini, saya
harus membuat jadwal dan mengelompokkan berbagai tugas atau kegiatan dalam 4 golongan.
Tabel jadwal selama 24 jam yang saya buat terdiri dari dua kategori kegiatan, yaitu: kegiatan rohani
dan kegiatan jasmani. Dimana, kegiatan rohani dihabiskan untuk ibadah dan istirahat, sedangkan
kegiatan jasmani dihabiskan untuk menyelesaikan tugas saat waktu luang dan kegiatan sehari-hari.
Selain itu, saya membagi tugas penting atau tidak penting kedalam waktu mendesak atau tidak
medesak. Dalam hal ini, terdapat 4 golongan, yaitu: 1) penting dan mendesak (jangka pendek); 2)
penting dan tidak mendesak (jangka menengah atas); 3) tidak penting dan mendesak (jangka
menengah bawah); dan 4) tidak penting dan tidak mendesak (jangka panjang).
Bagi saya, menyelesaikan tugas yang memiliki dealine lebih cepat dalam satu kelompok
kegiatan adalah cara terbaik untuk mengatur waktu luang. Jika tugas harus diselesaikan pada hari
yang sama, saya akan memulai dengan yang terpenting dan tersulit. Namun terkadang jadwal yang
telah dibuat akan berubah atau tidak sesuai dengan kegiatan yang akan datang, karena ada
tambahan tugas atau kegiatan yang harus segera diselesaikan. Bagi saya seharian penuh harus tetap
ada waktu luang walau waktu luang di isi dengan tugas atau kegiatan yang harus segera
diselesaikan. Selain itu, saya selalu mengatur jadwal dan rencana saya sebelum istirahat malam
karena hari esok berbeda dengan hari ini.
c. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-tugas tersebut?
Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?
Selama menyelesaikan tugas, saya membutuhkan sumber daya berupa sumber daya manusia,
media alat tulis dan media teknologi. Dalam hal ini, untuk membantu saya menyelesaikan setiap
tugas dengan baik dan maksimal. Selama saya menjadi mahasiswa, terdapat berbagai macam tugas
individu dan tugas kelompok yang berasal dari dalam kampus atau luar kampus. langkah-langkah
dalam menyelesaikan setiap tugas, adalah 1) menulis tugas lama dan tugas baru pada tabel jadwal;
2) mencari referensi pada aplikasi pencarian; 3) menyimpan file tugas dalam Gadget; 4) menulis
manfaat dan kekurangan pada setiap tugas atau kegiatan; dan 5) sharing terkait tugas dengan teman.
Dimana, dalam menyelesaikan tugas kelompok perlu ada pembagian tugas sebelum mengerjakan
tugas dan evaluasi bersama setelah mengerjakan tugas. Selama menjadi anggota organisasi dan
sukarelawan, saya lebih sering berkomunikasi dan diskusi secara Online. Namun, saya tetap harus
bisa memanajemen waktu dalam menjalankan semua tugas atau kegiatan yanag harus diselesaikan.
d. Bagaimana hasilnya?
Dari permasalahan yang saya temui, serta inisiatif untuk menyelesaikannya, alhamdulillah
semuanya berjalan dengan lancar. Memanajemen waktu dengan baik, menentukan skala prioritas,
menulis manfaat dan kekurangan, serta melakukan diskusi dan sharing dengan orang lain bisa
mebuat saya menyelesaikan semua tugas dengan baik. Saya dapat menyelesaikan tugas
perkuliahan, tugas anggota organisasi UKM ONMIPA dan tugas sukarelawan dengan lancar dan
tidak saling mengganggu satu sama lain. Dengan demikian saya bisa kuliah serta aktif
berorganisasi secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai