Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Studi Tingkat Keberhasilan Penanaman Mangrove Di Pesisir Desa Dagho, Kab Pulau Sangihe

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

POJOK RISET

STUDI TINGKAT KEBERHASILAN PENANAMAN MANGROVE DI


PESISIR DESA DAGHO, KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE,
DESA MATAHIT KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD DAN
KELURAHAN PASIRPANJANG, KECAMATAN
LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG.

Oleh :

Palehel Mulalinda1, Muhammad Zainul Arifin1, Saeful Akhmad Tauladani1, Jerry Kalesaran1
1
Dosen Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung
Jl. Tandurusa Po Box. 12 BTG/Bitung Sulawesi Utara 95526

Abstrak
Kegiatan penanaman Mangrove menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat Politeknik KP Bitung pada tahun 2016 sampai
dengan 2017. Penanaman Mangrove dilakukan sebagai upaya pencegahan dari abrasi
pantai yang telah terjadi di lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengukur tingkat keberhasilan hidup pohon Mangrove yang ditanam di lokasi
penelitian dan mengukur tingkat pertumbuhan pohon Mangrove di lokasi penelitian Hasil
penelitian mendapatkan bahwa Tingkat keberhasilan hidup atau Survival Rate (SR) pada
tiga lokasi penelitian adalah sebagai berikut : SR Dagho : 25.9, SR Matahit : 10.45, SR
Pasirpanjang : 46.4 Pengukuran Tingkat pertumbuhan Mangrove atau Growth Rate (GR)
hanya dilakukan di pasirpanjang. Adapun GR Pasirpanjang berkisar antara 2,67 cm sampai
dengan 17,02 cm.

Kata kunci : Penanaman Mangrove, Survival rate,Growth rate

PENDAHULUAN Produsen utama di hutan Mangrove ini


Latar Belakang adalah serasah dari daun atau ranting
Hutan Mangrove memiliki fungsi dan pohon Mangrove.
manfaat yang sangat besar, baik ditinjau
secara fisik, kimia, biologi, ekonomi, bahkan Perumusan Masalah
wahana wisata. Secara fisik hutan Mangrove Kegiatan penanaman Mangrove
dapat menjaga garis pantai agar tidak terjadi menjadi salah satu kegiatan yang
abrasi, menahan sedimen, tiupan angin, dan dilakukan dalam rangkaian kegiatan
menyangga rembesan air laut kedarat. pengabdian masyarakat Politeknik KP
Secara kimia hutan Mangrove mampu Bitung pada tahun 2016. Penanaman
mengolah limbah agar kemungkinan Mangrove dilakukan sebagai upaya
pencemaran sedikit dan yang paling utama pencegahan dari abrasi pantai yang telah
menghasilkan oksigen. Secara biologi hutan terjadi di lokasi pelaksanaan kegiatan
Mangrove merupakan habitat biota darat dan tersebut. Semakin sukses hasil
laut, sebagai daerah asuhan, mencari penanaman Mangrove yang dilakukan
makan, dan tempat menghasilkan bibit ikan, maka persentase keberhasilan dari upaya
batangnya dapat dijadikan bahan bakar, pencegahan abrasi pantai diharapkan
bahkan dapat dijadikan suplemen. Dan akanmenjadi tinggi pula. Sejalan dengan
sebagai fungsi wahana wisata, hutan hal tersebut maka ada beberapa
Mangrove dijadikan sebagai tempat pertanyaan yang menjadi perumusan
penelitian dan tempat wisata. masalah dalam penelitian ini, yaitu :
Secara alami tumbuhan Mangrove a. Sejauh manakah tingkat
berkembang biak dengan propagule. keberhasilan hidup pohon

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 23


POJOK RISET

Mangrove yang ditanam pada lokasi MATERI DAN METODE


penelitian?
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
b. Sejauh manakah tingkat
Kegiatan penelitian monitoring
pertumbuhan pohon Mangrove yang
Mangrove ini dilaksanakan di tiga lokasi
ditanam pada lokasi penelitian?
yaitu di Dagho, Kabupaten Kepulauan
Sangihe, Desa Matahit, Kabupaten
Tujuan Penelitian
Kepulauan Talaud dan Kelurahan
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
Pasirpanjang Kota Bitung. Ketiga lokasi
 Mengukur tingkat keberhasilan hidup tersebut berada di pulau terluar wilayah
pohon Mangrove yang ditanam di lokasi negara kesatuan Republik Indonesia.
penelitian. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada
 Mengukur tingkat pertumbuhan pohon Bulan Mei-Nopember 2017.
Mangrove di lokasi penelitian
Alat dan Bahan
Manfaat Penelitian Adapun alat dan bahan yang
Dari penelitian ini diharapkan akan digunakan pada penelitian ini adalah
dihasilkan informasi yang lebih akurat sebagai berikut :
tentang kondisi pohon Mangrove yang telah
ditanam pada kegiatan pengabdian Tabel 1.alat dan bahan
masyarakat Politeknik Kelautan dan No Alat dan Bahan
Perikanan Bitung 2016 dan 2017. Lebih jauh 1 Kain Penanda
lagi, informasi yang diperoleh dari penelitian 2 Meteran berskala
ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi 3 Skop
pelaksanaan kegiatan-kegiatan rehabilitasi 4 Tali rafia
Mangrove di masa yang akan datang. 5 Transect 10 x 10 m
6 Alat tulis
Kerangka Pemikiran 7 Sepatu bot
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat 8 Data sheet
dilihat sebagaimana pada gambar dibawah 9 Gunting
10 Parang
ini.

Metode Pengambilan Data


Rancangan penelitian adalah
exploratory research dengan pendekatan
kuantitatif.
Penentuan sampel pohon
Mangrove diambil dari luasan lahan
penanaman dengan membuat plot-plot
survei di 3 lokasi yaitu di Desa Kaluwatu,
Kepulauan Sangihe, Desa Matahit,
Kabupaten Kepulauan Talaud dan
Kelurahan Pasirpanjang Kota Bitung.
Setiap plot berukuran 10 m x 10 m. Data
yang dikumpulkan pada penelitian ini
adalah data primer yaitu jumlah pohon
yang hidup, tinggi pohon, jumlah daun,
panjang daun, dan lebar daun.
Pengumpulan data menggunakan
metode survei. Pengambilan data pada
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian kegiatan Penelitian monitoring Mangrove
ini menggunakan metode survey. Dimana
survey adalah kegiatan penelitian yang
dilakukan pada suatu

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 24


POJOK RISET

kelompok/sekelompok objek dalam kurun HASIL DAN PEMBAHASAN


waktu tertentu yang bertujuan guna menilai
Keadaan Umum Lokasi Penelitian
kondisi atau pelaksanaan sebuah program
Kabupaten Kepulauan Sangihe
dan hasil penelitian tersebut dimanfaatkan
Kabupaten Kepulauan Sangihe
lebih lanjut untuk menyusun sebuah
beribukota di Tahuna. Kabupaten
perencanaan demi perbaikan
Kepulauan Sangihe merupakan Kabupaten
program/kegiatan tersebut (Sanjaya dan
yang terdiri dari pulau pulau
Heriyanto, 2011).
kecil.Kabupaten Kepulauan Sangihe
Data primer yang diperoleh dari survei
adalah sebuah kabupaten di Provinsi
lapangan disajikan dalam bentuk tabel
Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten ini
frekuensi dan uraian. Selanjutnya, data
berasal dari pemekaran Kabupaten
diolah dan dianalisis secara deskriptif.
Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun
2000. Ibu kota kabupaten ini adalah
Metode Analisis Data
Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas
Dalam kegiatan penelitian monitoring
wilayah 1.012,94 km²
Mangrove ini menggunakan metode
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ke
pengukuran Survival rate (ST) dan Growth
pulauan_Sangihe). Dengan disahkannya
Rate (GT) (Primavera dkk, 2012).Survival
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007,
rate (ST) mengukur tingkat kelangsungan
sebagian wilayah Kabupaten Sangihe
hidup atau prosentase keberhasilan dari
dimekarkan menjadi kabupaten baru, yaitu
Mangrove yang telah ditanam.
Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang,
Biaro atau disingkat Kabupaten Sitaro yang
diresmikan pada tanggal 23 Mei2007.
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Dimana : terletak di antara Pulau Sulawesi dengan
JTH : Jumlah Tanaman yang Hidup Pulau Mindanao, (Filipina) serta berada di
JTT : Jumlah Tanaman Total. bibir Samudera Pasifik. Wilayah kabupaten
ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster
Untuk mengetahui Growth Rate Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster
menggunakan Rumus : Perbatasan, yang memiliki batas perairan
internasional dengan provinsi Davao del
Sur, Filipina.
Daerah penanaman Mangrove di
Dimana : Kabupaten Kepulauan Sangihe ada di
H2 : tinggi tanaman ketika pengukuran Kaluwatu, Dagho, Kabupaten Kepulauan
H1 : tinggi tanaman Mangrove ketika awal Sangihe. Pelaksanaan penanaman
penanaman Mangrove pada kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan Politeknik
Proses Pengambilan data : Kelautan dan Perikanan Bitung.
1. Menentukan stasiun awal untuk ploting
transect
2. Melakukan pengukuran SR dan GR
pada tiap luasan transect serta
pengukuran lainnya.
3. Melakukan pendokumentasian pada
setiap luasan transect yang di lakukan
pengamatan.
4. Mencatat pada data sheet yang telah
disiapkan
5. Tim peneliti mengolah dan menganalisis
seluruh data yang terkumpul secara
deskriptif untuk selanjutnya dilakukan Gambar 2 Penanaman Mangrove di Kaluwatu,
pelaporan. Dagho Kabupaten Kepulauan Sangihe

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 25


POJOK RISET

Kabupaten Kepulauan Talaud Kota Bitung yang berasal dari suku Sangir,
Secara geografis, Kabupaten sehingga kebudayaan yang ada di Bitung
Kepulauan Talaud mirip dengan Kabupaten tidak terlepas dari kebudayaan yang ada di
Kepulauan Sangihe. Kawasan Kabupaten wilayah Nusa Utara tersebut. Kota Bitung
Kepulauan Talaud terdiri dari gugusan pulau merupakan kotaindustri, khususnya industri
pulau kecil. Kabupaten Kepulauan Talaud perikanan.
adalah salah satu kabupaten di Provinsi Dari aspek topografis, sebagian
Sulawesi Utara, Indonesia dengan ibu kota besar daratan Kota Bitung berombak
Melonguane. Kabupaten ini berasal dari berbukit 45,06%, bergunung 32,73%,
pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe daratan landai 4,18% dan berombak
dan Talaud pada tahun 2000. Kabupaten 18,03%. Di bagian timur mulai dari pesisir
Kepulauan Talaud terletak di sebelah utara pantai Aertembaga sampai dengan
Pulau Sulawesi. Wilayah ini adalah kawasan Tanjung Merah di bagian barat, merupakan
paling utara di Indonesia timur, berbatasan daratan yang relatif cukup datar dengan
dengan daerah Davao del Sur, Filipina di kemiringan 0-150, sehingga secara fisik
sebelah utara dapat dikembangkan sebagai wilayah
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kep perkotaan, industri, perdagangan dan jasa
ulauan_Talaud). (https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bitung).
Kabupaten Kepulauan Talaud
merupakan daerah bahari dengan luas Pada bagian utara keadaan topografi
lautnya sekitar 37.800 Km² (95,24%) dan semakin bergelombang dan berbukit-bukit
luas wilayah daratan 1.251,02 Km². Terdapat yang merupakan kawasan pertanian,
tiga pulau utama di Kabupaten Kepulauan perkebunan, hutan lindung, taman
Talaud, yaitu Pulau Karakelang, Pulau margasatwa dan cagar alam. Di bagian
Salibabu, dan Pulau Kabaruan selatan terdapat Pulau Lembeh yang
Lokasi penanaman Mangrove di keadaan tanahnya pada umumnya kasar
Kabupaten Kepulauan Talaud berada di ditutupi oleh tanaman kelapa, hortikultura
Desa Matahit, Kecamatan Beso Selatan dan palawija. Disamping itu memiliki pesisir
Kabupaten Kepulauan Talaud. pantai yang indah sebagai potensi yang
dapat dikembangkan menjadi daerah
wisata bahari.

Gambar 3 Penanaman Mangrove di Matahit,


Beo Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud Gambar 4 Suasana Pantai Kahona, Lokasi
Penanaman Mangrove di Bitung
Kota Bitung
Kota Bitung adalah salah satu kota di Sebagai kota pelabuhan, sarana
provinsiSulawesi Utara. Kota ini memiliki transportasi di Kota Bitung cukup
perkembangan yang cepat karena terdapat memadai. Sarana transportasi laut di
pelabuhan laut yang mendorong percepatan Bitung menghubungkan daerah daratan
pembangunan. Kota Bitung terletak di timur dan Pulau Lembeh. Pelabuhan Bitung
laut Tanah Minahasa. Wilayah Kota Bitung terdiri dari pelabuhan penumpang dan
terdiri dari wilayah daratan yang berada di pelabuhan peti kemas. Adanya PT. Pelindo
kaki gunung Dua Saudara dan sebuah pulau IV membuat kota Bitung lebih maju pesat
yang bernama Lembeh. Banyak penduduk perekonomiannya karena direncanakan

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 26


POJOK RISET

akan dibuka sebagai Gerbang Timur dilakukan setelah dilakukan pengukuran


Internasional. Pelabuhan Bitung merupakan tiap transect pada form yang sudah
satu-satunya pelabuhan di Sulawesi Utara disiapkan.
yang disinggahi dan dilabuhi oleh kapal- Pencatatan data tiap transect
kapal penumpang antar kota-kota besar di menggambarkan kondisi survival rate tiap
Indonesia dan Internasional bibit tumbuhan Mangrove pada masing
Kota Bitung dikenal sebagai kota masing luasan transect.
Cakalang. Sebutan tersebut menandakan Pengukuran dilakukan oleh tim
betapa perikanan menjadi salah satu unsur peneliti dibantu oleh warga desa Dagho.
penting dalam kehidupan masyarakat kota Partisipasi warga cukup tinggi terhadap
Bitung. Selain perikanan kota Bitung juga kegiatan konservasi Mangrove tersebut.
mempunyai daya trik yang lain yaitu daerah Keterpanggilan warga dalam kegiatan
konservasi Mangrovenya. konservasi menunjukkan bahwa warga
sekitar sudah sadar mengenai pentingnya
Kondisi Mangrove menjaga lingkungan, terutama lingungan
Kabupaten Kepulauan Sangihe pesisir yang sudah dikonservasi dengan
Monitoring Penanaman Mangrove di penanaman Mangrove. Adapun data
Kabupaten Kepulauan Sangihe dilaksanakan mengenai survival rate per transect
di Desa Kaluwatu, Dagho Kabupaten disajikan pada tabel dibawah ini :
Kepulauan Sangihe. Lokasi penanaman
tidak jauh dari area pelabuhan Dagho. Tabel 2. Survival Rate Monitoring Mangrove
Kawasan ini dipilih dikarenakan kondisi Sangihe.
Jumlah
kawasan pesisirnya tergerus oleh abrasi, No Transect Jumlah Awal
Monitoring
selain itu kawasan tersebut juga merupakan 1 100 25
kawasan penanaman Mangrove. 2 100 16
Kondisi pesisir yang sudah mulai tergerus 3 100 22
serta merupakan kawasan penanaman 4 100 20
5 100 23
Mangrove menjadi poin penting dipilihnya
6 50 27
Dagho sebagai salahh satu tempat
7 50 30
penanaman Mangrove. 8 50 27
9 50 12
10 50 12
11 50 9
12 50 7
13 50 8
14 50 10
15 50 11
Total 1000 259
SR = 25.9

Berdasarkan data tabel diatas


diketahui bahwa jumlah tanaman yang
hidup pada masing masing transek
berkisar antara 7 sampai dengan 30
Gambar 5 Pengukuran SR di Kaluwatu, tanaman. Jumlah tanaman yang ditanam
Dagho, Sangihe pada masing masing transek 50 dan 100
bauah tanaman. Dari data tabel diatas
Monitoring Mangrove Dagho, Sangihe diketahui bahwa nilai Survival Rate (SR)
dilaksanakan dengan membagi kawasan Mangrove yang ditanam di Sangihe adalah
penanaman Mangrove menjadi 15 transect. 25.9. dari data nilai SR tersebut bisa
Tiap transek berukuran 10 meter x 10 meter. dikatakan kurang lebih seperempat dari
Dari pembagian per transecttersebut maka total bibit Mangrove yang ditanam mampu
dilakukan penghitungan Survival Rate bibit bertahan hidup. Tingkat SR pada masing
pohon Mangrove yang sudah ditanam pada masing transect berbeda satu dengan
masing masing transect. Pencatatan lainnya. Dari table diatas diketahui bahwa

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 27


POJOK RISET

nilai SR tertinggi pada transect ke 7 (tujuh) Dari data tabel diatas diketahui
dengan 30 bibit tanaman Mangrove yang bahwa nilai Survival Rate (SR) Mangrove
hidup dan terendah pada transect ke 12 (dua yang ditanam di Talaud adalah 10.45. Dari
belas). data nilai SR tersebut diketahui kurang
lebih sepersepuluh atau 10% dari total bibit
Kabupaten Kepulauan Talaud Mangrove yang ditanam mampu bertahan
Monitoring Penanaman Mangrove di hidup. Jumlah tanaman yang hidup pada
Kabupaten Kepulauan Talaud dilaksanakan masing masing transect bervariasi, mulai
di Desa Matahit, Beo Selatan, Kabupaten dari yang terendah 0 (tidak ada yang
Kepulauan Talaud. Lokasi penanaman tidak hidup) pada transect 19 dan 20 sampai
jauh dari Kantor Hukum Tua Matahit. dengan 25 bibit pohon yang hidup pada
Kawasan ini dipilih dikarenakan kondisi transect ke 6 (enam).
kawasan pesisirnya tergerus oleh abrasi,
selain itu kawasan tersebut juga merupakan Kota Bitung
kawasan penanaman Mangrove. Monitoring Penanaman Mangrove di
Monitoring Mangrove Talaud Kota Bitung dilaksanakan di Kelurahan
dilaksanakan dengan membagi kawasan Pasirpanjang, Lembeh Selatan Kota
penanaman menjadi 20 transect. Dari Bitung. Lokasi penanaman tidak jauh dari
pembagian per transect tersebut maka Kantor Lurah Pasirpanjang. Kawasan ini
dilakukan penghitungan Survival Rate pada dipilih dikarenakan kawasan ini merupakan
masing-masing transect yang sudah kawasan konservasi Mangrove yang sudah
dilakukan pengukuran jumlah bibit tanaman dikelola dengan baik oleh masyarakat
Mangrove yang tertanam. setempat. pesisirnya tergerus oleh abrasi,
Adapun data mengenai survival rate per selain itu kawasan tersebut juga
transect disajikan pada tabel dibawah ini : merupakan kawasan penanaman
Mangrove.
Tabel 2. Survival Rate Monitoring Mangrove
Talaud
Jumlah
No Transect Jumlah Awal
Monitoring

1 100 7
2 100 7
3 100 19
4 100 12
5 100 10
6 100 25
7 100 10
8 100 12 Gambar 6. Penanaman Mangrove di
9 100 18 Pasirpanjang, Kota Bitung
10 100 11
11 100 9
Monitoring Mangrove Bitung
dilaksanakan dengan membagi kawasan
12 100 9
penanaman menjadi 15 transect. Dari
13 100 8 pembagian per transect tersebut maka
14 100 6 dilakukan penghitungan Survival Rate dan
15 100 10 Growth Rate pada masing masing transect.
16 100 2 Adapun data mengenai survival rate per
transect disajikan pada tabel dibawah ini :
17 100 19
18 100 15
19 100 0
20 100 0
Total 2000 209

SR = 10.45

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 28


POJOK RISET

Tabel 4.Survival Rate Monitoring Mangrove secara umum bibit Mangrove yang ditanam
Bitung. mengalami pertumbuhan (kecuali yang
Jumlah Saat mati). Pertumbuhan yang terjadi berkisar
No Transect Jumlah Awal Monitoring antara 2,67 cm sampai dengan 17,02 cm.
1 100 56
2 100 36 Evaluasi Penanaman Mangrove
Berdasarkan data data diatas
3 50 24
diketahui bahwa dari tiga lokasi
TOTAL 250 116 penanaman Mangrove yaitu Dagho
SR = 46.4 Kabupaten Kepulauan Sangihe, Desa
Matahit, Kecamatan Beo Selatan,
Dari data tabel diatas diketahui bahwa Kabupaten Kepulauan Talaud dan
nilai Survival Rate (SR) Mangrove yang Kelurahan Pasirpanjang, Kecamatan
ditanam di Bitung adalah 46.4 dari data nilai Lembeh Selatan, Kota Bitung, penanaman
SR tersebut diketahui hampir setengahnya di Kelurahan Pasirpanjang, Kecamatan
atau 46% dari total bibit Mangrove yang Lembeh Selatan, Kota Bitung mempunyai
ditanam mampu bertahan hidup. Hasil nilai survival rate yang paling tinggi yaitu
tersebut merupakan hasil yang paling tinggi 46,4. Nilai tersebut jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan 3 (tiga) lokasi dibandingkan dengan 2 lokasi lain yaitu
penanaman Mangrove lainnya. Dari tiga Dagho dan Matahit dengan nilai survival
transect yang dilakukan monitoring diketahui rate berturut turut 25,9 dan 10,45.
bahwa transect pertama mempunyai nilai SR Pantai Kahona, Kelurahan
yang paling tinggi dengan jumlah 56 bibit Pasirpanjang sebagai salah satu lokasi
tanaman Mangrove yang hidup. penanaman Mangrove mempunyai lokasi
Selain SR, Monitoring Mangrove Bitung juga yang cukup terlindung dari ombak, hal itu
melakukan pengukuran Growth Rate. yang membedakan dengan 2 lokasi
Adapun growth rateMangrove Bitung penanaman Mangrove lainnya. Lokasi
dapat dilihat pada tabel di bawah ini : yang terlindung dari ombak tersebut
menjadikan pertumbuhan bibit Mangrove
Tabel 5. Growth rateMangrove menjadi maksimal.Selain itu, pantai
No No
(H1) (H2) GR Ket Kahona merupakan kawasan konservasi
Trs Tanaman
1 1 85 90 5.88 lingkungan khususnya Mangrove. Kawasan
2 77 81 5.19 konservasi pantai Kahona merupakan
3 60 65 8.33 kawasan konservasi yang bekerjasama
4 77 80 3.90 dengan CCDP IFAD dalam
5 65 0 (100.00) Mati
2 1 78 85 8.97
penyelenggaraan kegiatan konservasinya.
2 70 0 (100.00) Mati
3 75 77 2.67
4 70 0 (100.00) Mati
KESIMPULAN DAN SARAN
5 77 85 10.39 Kesimpulan
3 1 78 85 8.97
2 94 110 17.02
Setelah melakukan penelitian,
3 90 95 5.56 analisis data dan pembahasan maka tim
4 90 90 - peneliti memberikan kesimpulan sebagai
5 80 85 6.25 berikut :
a) Tingkat keberhasilan hidup atau
Ket. Survival Rate (SR) pada tiga lokasi
Trs = Transect penelitian adalah sebagai berikut : SR
H1 = Tinggi pada awal penanaman Dagho : 25.9, SR Matahit : 10.45, SR
H2 = Tinggi pada saat monitoring Pasirpanjang : 46.4.
b) Pengukuran Tingkat pertumbuhan
Dari data pada tabel diatas diketahui Mangrove atau Growth Rate (GR)
bahwa pengukuran growth rate terbagi hanya dilakukan di pasirpanjang.
dalam 3 (tiga) transect. Pada masing masing Adapun GR Pasirpanjang berkisar
transect terdapat 5 (lima) Mangrove yang antara 2,67 cm sampai dengan 17,02
diukur. Dari data diatas diketahui bahwa cm.

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 29


POJOK RISET

Saran (https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ke
Saran yang kami sampaikan terkait pulauan_Talaud) diakses pada 5
dengan penelitian yang sudah kami Juni 2017
laksanakan adalah : (https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bitung)
a) Sebaiknya penanaman Mangrove diakses pada 5 Juni 2017
memperhatikan kondisi optimal (https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ke
pertumbuhannya, baik dilihat dari aspek pulauan_Sangihe) diakses pada 5
biologis tumbuhan itu sendirii maupun Juni 2017
dari aspek zonasi/kondisi alam lokasi http://manado.tribunnews.com/2017/08/01/
penanaman. kisah-pantai-kahona-di-lembeh-
b) Sebaiknya dilakukan monitoring secara selatan-warga-pasir-panjang-
kontinyu guna diketahui pertumbuhan bentuk-tim-antisipasi-pungli
maupun hal lainnya. (gambar 4) diakses pada 1
c) Perlunya melibatkan masyarakat secara Agustus 2017
maksimal dalam kegiatan konservasi Winata A., Yuliana E. 2016. Tingkat
penanaman Mangrove. Keberhasilan Penanaman Pohon
Mangrove (Kasus : Pesisir Pulau
Untung Jawa Kepulauan Seribu).
DAFTAR PUSTAKA Jurnal JMST. UT. Hal 29-39.
Harahab, Nuddin. 2010. Penilaian Ekonomi Jakarta.
Ekosistem Hutan Mangrove dan Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut : Suatu
Aplikasinya dalam Perencanaan Pendekatan Ekologis. Alih Bahasa
Wilayah Pesisir. Graha Ilmu. H. Muh Eidman, dkk. Jakarta.
Yogyakarta. Penerbit Gramedia.
Heriyanto, Albertus dan Sandjaya. 2006. Primavera, dkk. 2012. Manual on
Panduan Penelitian. Prestasi Community Based Mangrove
Pustaka Publisher. Jakarta Rehabilition. Zoological Society of
London. Hal 57-58.

BULETIN MATRIC Vol. 15 No. 1 Juni 2018 30

Anda mungkin juga menyukai