Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pekerjaan Asphalt

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

PEKERJAAN

ASPAL

0
Perkerasan Aspal

Aspal beton merupakan campuran yang homogen antara agregat


(agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi atau filler) dan
aspal sebagai bahan pengikat yang mempunyai gradasi tertentu,
dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu untuk
menerima beban lalu lintas yang tinggi.
(Binamarga 2007)

Dalam Sukirman (1999), dijelaskan bahwa suatu campuran aspal


beton harus memiliki karakteristik campuran yang baik.
Karakteristik tersebut meliputi:
➢ Stabilitas,
➢ Durabilitas,
➢ Fleksibilitas,
➢ Tahanan geser,
➢ Kedap air,
➢ Kemudahan pekerjaan,
➢ Ketahanan terhadap kelelehan.
Perkerasan Aspal Perkerasan Kaku
MATERIAL
Material Aspal
Menurut Sukirman, (2007), aspal didefinisikan sebagai material perekat berwarna hitam atau
coklat tua, dengan unsur utama bitumen. Aspal dapat diperoleh di alam ataupun merupakan
residu dari pengilangan minyak bumi.
MATERIAL
Perkerasan Aspal
MATERIAL
Material Agregat
MATERIAL

Material Filler

Bahan pengisi (filler) dapat menggunakan debu batu kapur, semen portland, abu
terbang, abu tanur semen atau material non plastis lainnya, asalkan bahan yang lolos
ayakan No.200 (75 micron) tidak kurang dari 75% dan bahan yang lolos ayakan No.30
(600 micron) mempunyai sifat nonplastis. Bahan pengisi yang digunakan tidak boleh
menggumpal dan harus dalam keadaan kering. (Sukirman 1916)
MATERIAL

Prime Coat
Prime Coat ini adalah sebuah cairan yang berfungsi sebagai Pengikat dengan Sifat
Meresap ke badan agregrat dan dipasang pada lapisan atas permukaan Agregat
(Biasanya diatas Agregat base A).

➢ Menjaga lapis pondasi dari pengaruh cuaca, khususnya hujan. Jika air hujan masuk
ke dalam pondasi, akan mengakibatkan kerusakan struktur jalan bahkan
menyeluruh,
➢ Memberikan daya ikat antara agregat dan campuran aspal,
➢ Mencegah terlepasnya butiran agregat karena tidak sempurnanya ikatan

Tack Coat/Lapis perekat


Adalah lapisan aspal cair yang berfungsi sebagai perekat antara aspal lama dengan
aspal baru. Lapis perekat ini terletak diatas permukaan aspal lama atau permukaan
beton yang kering
Note: schedule harus disesuaikan dengan
➢ lokasi pekerjaan
➢ lab independent untuk test material
Lapisan Umum
Perkerasan Aspal

ACWC ACBC AC BASE


=> Tebal Min 4cm => Tebal Min 5 cm => Tebal Min 6 cm
 Kedap Air/tahan aus  Kurang kedap air  Kurang kedap air
 Agregat maksimum 19mm  Agregat maksimum 25mm  Agregat maksimum 3,75mm
 Kadar aspal (6,2%)*  Kadar aspal (5,8 %)*  Kadar aspal (4,5%)*

()* =tergantung spek dan hasil pengujian


PERALATAN YANG DIGUNAKAN

AMP
➢ Kapasitas optimal Aspalt Finisher
➢ Jarak ➢ Kapasitas
➢ Tipe tangki aspal AMP ➢ Lebar Penghamparan
(curah atau Drum) ➢ Lampu tambahan
➢ Kalibrasi Timbangan ➢ Chek setrika pemanas
ASPHALT MIXING PLANT
➢ Laboratorium
ASPHALT FINISHER
➢ Chek Operator

Truk Asphal Distributor


➢ Kapasitas ➢ Kapasitas
➢ Jumlah ➢ Pengadukan
➢ Waktu tempuh
➢ Terpal harus ada
untuk menutup bak ASPHALT DISTRIBUTOR
DUMP TRUCK berisi aspal panas
PERALATAN YANG DIGUNAKAN

C. Peralatan yang Digunakan

Tandem Roller Air Compresor


➢ Chek Berat ➢ Chek kapasitas
➢ Chek permukaan roller
➢ Pastikan sirine mundur
menyala
TANDEM ROLLER AIR COMPRESSOR

Penumatic Tyre Roller Penumatic Tyre Roller


➢ Chek berat ➢ Chek Kapasitas
➢ Chek tekanan ban ➢ Chek kuku
➢ Pastikan Sirine mundur
menyala
PNEUMATIC TIRE ROLLER COLD MILING MACHINE
PERALATAN YANG DIGUNAKAN

C. Peralatan yang Digunakan

Termometer
Watertank truck ➢ Wajib ada untuk
Perlaksana dan Qc
lapangan

WATERTANK

Asphalt Cutter
Mesin Coring aspal lampu
➢ Ada mata bor
cadangan

ALAT CORING
PELAKSANAAN PENGASPALAN

Pembersihan lahan Penghamparan tack coat/


dengan Kompresor Prime coat
➢ Tack Coat Berkisar 0,2-1
kg/m2
➢ Prime Coat berkisar 1-2
kg/m2

Pengujian Paper test


PELAKSANAAN PENGASPALAN

Penghamparan Aspal dengan Asphalt finisher Pemadatan pertama Vibro Roller


➢ Dilakukan setelah ada 4 truk untuk mengurangi dampak ➢ Aspal AC 60/70 dilakukan pada suhu 135°C - 145°C
sambungan ➢ Aspal PG 76 suhu penghamparan 150°C – 140°C
➢ Aspal AC 60/70 dilakukan pada suhu 135°C – 155°C ➢ Lintasan berdasarkan hasil Trial
➢ Aspal PG 76 suhu penghamparan 140°C – 160°C
PELAKSANAAN PENGASPALAN

Pemadatan dengan Pneumatic Tyre. Roller (PTR) Finishing Tandem Roller


➢ Aspal AC 60/70 dilakukan pada Suhu 125°C - 135°C ➢ Aspal AC 60/70 dilakukan pada suhu pemadatan
➢ Aspal PG 76 dilakukan pada Suhu 150°C – 140°C akhir lebih dari 122°C.
➢ Lintasan berdasarkan hasil Trial ➢ Aspal PG 76 dilakukan pada Suhu 130°C
➢ Lintasan berdasarkan hasil Trial
PENGASPALAN BANDARA

Contoh Jadwal pekerjaan overlay bandara eksisting selama Window time


Waktu Durasi 17 18 19 20 21 22 23 00 01 02 03 04 05 06
No Pekerjaan
Start (menit) 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00

1 Persiapan AMP 17.00 120


WINDOW TIME
2 Mobilisasi Alat 19.00 15

3 Pekerjaan Cold Milling Machine 19.15 15


Pekerjaan Pembersihan dengan
4 19.30 15
Compresor
5 Pekerjaan Tack Coat 19.45 15
Penghamparan & Pemadatan
6 20.00 420
Aspal Runway
Penghamparan & Pemadatan
7 03.00 Jumlah
45 Peralatan
Tapering Sementara
8 Pembuatan Marka Sementara 03.45 15

9 Cooling dan Demobilisasi Alat 04.00 120


Asphalt Sprayer/Distributor 2 Unit
Air Compressor 2 Unit Produktivitas
Asphalt Mixing Plant 2 Unit
Generator Set 2 Unit Produktivitas 251,45 Ton/hari
TOTAL Dump Truck 27 Unit
JUMLAH
Asphalt Finisher 2 Unit Volume Aspal Overlay 5.531,96 Ton
ALAT
Tandem Roller 2 Unit
Pneumatic Tyre Roller 4 Unit
Total Durasi 22 Hari
Cold Milling 1 Unit
Jack Hammer 2 Unit
PENGASPALAN BANDARA

Sambungan Hot Joint

Asphalt Finisher 1

2
arah pekerjaan 5m

1
arah pekerjaan
Asphalt Finisher 2

Tampak Atas Pelaksanaan Sambungan Hot Joint


• Metode penyambungan hot joint dilakukan pada pekerjaan overlay, dengan menggunakan 2 (dua)
Asphalt Finisher atau lebih yang berjalan bersamaan dengan jarak start penghamparan 5 meter, dimana
kondisi aspal masih panas sesuai syarat suhu penghamparan

16
PENGASPALAN BANDARA

Segmen pengaspalan Bandara


Airbus A320
Boeing 737

5m 5m
5m 5m
PENGASPALAN BANDARA

Segmen pengaspalan Bandara


Airbus A380

5m 5m 5m 5m
PENGASPALAN BANDARA

Sambungan melintang pengaspalan Bandara


Tapering sementara

1%

Arah Runway

1%

Arah Runway

Sambungan akhir melintang sementara dibuat takikan setebal


lapisan overlay dengan memakai cold miling
POTENSI MASALAH

Cuaca ekstrim Kenali kondisi cuaca tempat pengaspalan


Update cuaca memakai prakiraan cuaca
Mitigasi pekerjaan terlambat akibat cuaca

Pengamatan Tempatkan QC di AMP dan di lapangan


suhu

Pekerjaan di Pastikan lampu cukup


malam hari

Blind Spot alat Tempatkan flagman dan rambu


Tempatkan flagman di atas PTR
KERUSAKAN ASPAL AND PENANGANAN

Berlobang/potholes

Permasalahan
Perkerasan aspal berlubang

Penyebab
➢ Rusak karena pemadatan yang kurang
➢ Material tidak homogen
➢ Terkena ceceran solar
➢ Pekerjaan Tackcoat kurang rata
Penanganan
➢ Lakukan patching
➢ Tanah dasar diganti dan dipadatkan ulang serta dilakukan
patching
Retak

Permasalahan
Retakan terjadi pada perkerasan aspal

Penyebab
➢ Segregasi
➢ Material tidak homogen
➢ Tanah dasar berubah akibat air atau beban lalulintas
➢ Kadar Aspal kurang
Penanganan
➢ Lakukan patching
➢ Tanah dasar diganti dan dipadatkan ulang dan dilakukan
patching
➢ Lakukan pekerjaan Cold miling dan dilapis ulang
➢ Lakukan rekonstruksi
Routing

Permasalahan
Perkerasan aspal beralur

Penyebab
➢ Beban lalu lintas
➢ Kadar aspal terlalu tinggi

Penanganan
➢ Lakukan Cold miling dan dilapis ulang
➢ Lakukan rekonstruksi
Rusak pondasi

Permasalahan
Perkerasan aspal rusak sampai ke tanah dasar

Penyebab
➢ Kerusakan kecil tidak segera ditangani
➢ Drainase yang jelek
➢ Beban kendaraan yang tinggi

Penanganan
➢ Lakukan rekonstruksi
Segregasi

Permasalahan
Batu yang masuk spek pecah ketika dilakukan pemadatan

Penyebab
➢ Batu berkurang kekuatannya ketika menerima pemanasan burnerAMP
➢ Over compact

Penanganan
➢ Lakukan pelapisan ulang
➢ Dilakukan pekerjaan cold miling dan dilapis ulang

Antisipasi
Lakukan Test Prihadi (Preheated abrasion test)
Test Abrasi material batu pada suhu 120 derajat
Celcius, jika abrasi yang terjadi kurang dari 103 %
terhadap test abrasi pada suhu normal dan masih
masuk spek, maka material bisa digunakan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai