Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan Kel. 1
Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan Kel. 1
Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan Kel. 1
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
1. REZCAN MASS
2. WINDA SARI
3. M. ALVI HIDAYAT
4. ALMON PRIMA
5. ANDI MAHDI
BATAM
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas karunia-Nya, sehingga
penyusunan makalah ini dapat berjalan lancar dan baik. Kami berterimakasih kepada setiap
pihak yang terlibat dan membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan kali ini mengenai Keputusan
Investasi ( Capital Budgeting ). Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan mencari dan
mengembangkan sejumlah informasi yang kami dapatkan melalui internet atau sosial media.
Kami berharap dengan informasi yang kami dapat, kemudian kami sajikan ini memberikan
penjelasan yang cukup tentang Manajemen Keuangan Lanjutan.
Demikian satu dua kata yang bisa kami sampaikan kepada pembaca makalah ini. Jika
ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan, kami terlebih dahulu mohon maaf dan
kami juga berharap semua pihak dapat memakluminya. Semoga semua pihak dapat
menikmati dan mengambil esensi dari makalah ini. Terima Kasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.2Rumusan Masalah...........................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................................10
3.3 Diskusi......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Keputusan investasi merupakan kebijakan terpenting dari dua kebijakan lain dalam
manajemen keuangan, yaitu kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen. Investasi modal
sebagai aspek utama kebijakan manajemen keuangan karena investasi adalah bentuk alokasi
modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat atau keuntungan di masa yang akan
datang. Di sisi lain, manfaat investasi di masa yang akan datang diliputi oleh ketidakpastian,
yang ada dalam konsep manajemen keuangan disebut risiko investasi. Sebagai konsekuensi,
dalam melakukan investasi harus melalui proses evaluasi secara cermat mengenai prediksi
tingkat keuntungan dan risiko (Harmono 2009 : 9).
Jacob dan Pettit (1988 : 509) mengatakan bahwa “maximization of value by choice of
investment, financing, and dividen decisons of those decisions impact upon expected future
cash flow, risk, and thus the equilibrium expected return”. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai perusahaan tergantung pada pilihan keputusan investasi, keputusan
pendanaan dan kebijakan dividen, dan berdampak pada aliran kas masa datang, tingkat risiko
yang akan ditanggung, dan tingkat return yang akan diperoleh. Nilai perusahaan juga
tercermin dari harga saham, jika harga saham turun maka nilai perusahaan tersebut juga
turun, dan sebaliknya jika harga saham naik maka nilai perusahaan pun akan naik dan
investor pun akan melirik karena keuntungan yang akan diperolehnya lebih tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Prihatin Ningsih dan Iin
Indarti (2012), Oktaviana Tiara Sari (2013), dan Dimas Prasetyo et al (2012) menunjukkan
bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
ini menunjukkan adanya hubungan searah antara keputusan investasi dengan nilai
perusahaan.
Menurut Static Trade Off Theory memperkirakan bahwa rasio hutang sasaran akan
bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Perusahaan dengan aset berwujud dan
aman serta laba kena pajak yang melimpah yang harus dilindungi sebaiknya memiliki rasio
sasaran yang tinggi. Perusahaan yang tidak menguntungkan dengan aset tak berwujud yang
berisiko sebaiknya hanya bergantung pada pendanaan ekuitas (Brealey, Myers, Marcus
2010 : 24).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Prihatin Ningsih dan Iin
Indarti (2012) dan Dimas Prasetyo et al (2012) menunjukkan bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang
dilakukan oleh Oktaviana Tiara Sari (2013) menunjukkan bahwa keputusan pendanaan
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan masih bervariasi.
Menurut teori efek klien (Clientele Effect Theory) ada dua kelompok pemegang
saham yang memiliki preferensi berbeda tentang kebijakan dividen perusahaan (Agnes Sawir
2004 : 148). Kelompok pertama adalah kelompok pemegang shaam yang lebih menyukai
dividen payout ratio yang tinggi dan kelompok yang kedua adalah kelompok pemegang
saham yang lebih menyukai menahan sebagian laba bersih. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan juga bergantung pada kelompok
pemegang saham.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Prihatin Ningsih dan Iin
Indarti (2012) menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Oktaviana Tiara Sari (2013)
menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan masih bervariasi.
PEMBAHASAN
Menurut KBBI, modal adalah dana yang bisa digunakan sebagai induk atau pokok
untuk berbisnis, melepas uang, dan sebagainya. Dalam artian lain, modal adalah harta benda
(bisa berupa dana, barang, dan sebagainya) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
sesuatu yang dapat menambah kekayaan dan keuntungan.
Secara singkat penganggaran modal ialah proses secara menyeluruh mulai dari
perencanaan hingga pengambilan keputusan tentang pengeluaran dana yang jangka waktu
pengembaliannya lebih dari satu tahun atau memiliki jangka yang panjang.
Inilah bebarapa alasan mengapa penganggaran modal sangat penting. Yaitu sebagai
berikut :
7. Kontrak2 jangka panjang: kontrak untuk menyediakan produk atau jasa pada customer
tertentu.
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai
akhir aktiva.
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas).
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of
capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek.
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan
untuk memperkirakan nilai aktiva.
Biayanya.
Cashflow atau Laporan arus kas merupakan laporan keuangan untuk melacak setiap
pemasukan dan pengeluaran hingga menghasilkan analisa keuangan apakah mengalami
penurunan atau kenaikan. Elemen utama dari cash flow adalah uang yang masuk dan keluar.
Cashflow dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas:
1) Initial Cashflow
Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal
periode untuk investasi. Adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-
pengeluaran kas untuk keperluan investasi, seperti pengeluaran kas untuk pembelian tanah,
pembangunan pabrik, pembelian mesin, pengeluaran kas lain dalam rangka mendapatkan
aktiva tetap. Termasuk dalam inicial cashflow adalah kebutuhan dana yang akan digunakan
untuk modal kerja. Inicial cashflow biasanya dikeluarkan pada saat awal pendirian statu
proyek investasi.
2) Operational Cashflow
Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat
operasi usaha, atau aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi. Operational
cashflow biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi, dan berupa aliran kas bersih.
Operasional cashflow diperoleh dapat dihitung dengan menambahkan laba akuntansi(EAT)
dengan penyusustan.
Permasalahan operasional cashflow ini muncul bila dalam keputusan investasi sumber
dana yang dipergunakan berasal dari hutang, yang mengakibatkan laba setelah pajak berbeda,
dan tentunya akan mengakibatkan cashflownya menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan
modal sendiri dan dibelanjai dengan hutang. Sehingga suatu proyek akan kelihatan lebih baik
dibiayai dengan modal sendiri sebab akan menghasilkan cashflow yang lebih besar. Padahal
satu proyek hanya mempunyai kesimpulan yaitu layak apa tidak layak, tidak peduli apakah
proyek itu dibiayai dengan modal sendiri atau modal asing. Oleh karena itu dalam menaksir
operasional cashflow tidak boleh mencampuradukkan keputusan pembiayaan dengan
keputusan investasi.
3) Terminal cashflow
Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut
berakhir. Merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu
proyek.( seperti nilai residu dan modal kerja yang digunakan).
2. Produk baru.
7. Lain-lain keputusan .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Diskusi
JAWAB
Jenis budgeting statis atau fixed budgeting adalah jenis budgeting yang tetap
dan tidak mengalami perubahan sepanjang periode anggaran. Anggaran
dalam budgeting statis perusahaan tetapkan berdasarkan estimasi dan proyeksi yang
mereka lakukan sebelum periode anggaran dimulai. Maka, jenis ini cocok perusahaan
gunakan dalam situasi di mana lingkungan bisnis stabil dan perubahan yang
signifikan tidak diharapkan.
3. Ada beberapa kendala yang sering sekali terjadi saat fase perencanaan anggaran,
diantaranya adalah :
1. Buat Jadwal
Buatlah jadwal proses penganggaran, mulai dari jadwal pengajuan anggaran, jadwal
review pengajuan anggaran hingga jadwal publish anggaran. Jadwal akan membantu dalam
menentukan target dan prioritas pekerjaan.
Alat bantu sangat penting untuk memudahkan kita menjalankan proses penganggaran. Alat
bantu berupa Sistem Informasi yang berbasis web sangat disarankan karena bisa diakses
kapanpun dan dimanapun. Proses penganggaran dengan Sistem Informasi berbasis web juga
membantu Anda untuk melakukan rekap keseluruhan anggaran setiap unit kerja secara
otomatis, karena data-data yang dimasukkan disimpan secara terpusat pada server kampus.
Proses peninjauan kembali oleh pimpinan pun bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
4. Tidak, aktiva lancar tidak termasuk dalam capital budgeting. Contoh aktiva lancar
adalah kas, piutang, dan persedian.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ocbc.id/id/article/2021/04/29/apa-itu-cash-flow#:~:text=Pengertian%20cash
%20flow,uang%20yang%20masuk%20dan%20keluar.