Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Artikel Ilmiah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL ILMIAH

TRIPOLOI FILSAFAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


ISLAM DENGAN PENDEKATAN PEDIDIKAN IDENTITAS
BARAT MENURUT NURCHOLIS MAJID

Disusun Oleh:

1. Neng Dewi Nurhayati


2. Indah Nurul Hamidah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN UMAT
ISLAM (STAI-PUI) MAJALENGKA
2024
ABSTRAK
Wardanti, Hifizah, Tripologi Filsafat Pendidkan Islam dan Barat serta Implikasinya pada
Pendidikan Islam (Sebuah Analisis Perbandingan).

Pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkankembangkan potensi bawaan


baik itu jasani ataupun rohani ssesuai dengan niai-nilai yang ada dalam norma-norma dan
kebudayaan. Usaha yang dilakkan untuk menanankan nilai-nilai dan norma-norma tersebut, serta
meariskannya kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang
terjadi dalam proses pendidikan. Karena itu, bagaimanapu peradaban suatu masyarakat, di
dalamnya berlangsung dan terjadi suatu proses pendidikan sebagi usaha manusia untuk
melestarikan hidupnya. Dengan kata lain, pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban
bangsa yang dikembangkan atas dasar pendangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma
masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan
tujuan pendidikannya.

Realisasi pemenuhan dasar manusia atau jawaban atas persoalan kehidupan manusia
selalu berbeda antara manusia atau masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Dalam upaya
untuk memajukan kehidupan suatu bangsa dan Negara sesuai dengan tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan, maka didalamnya terjadi suatu proses pendidikan atau proses belajar yang akan
memberikan pengertian, pandangan dan penyesuaian bagi seseorang atau si terdidik kea rah
kedewasaan dan kematangan. Hal ini terasa berbeda dengan cita-cita atau tujuan yang diinginkan
oleh bangsa-bangsa Barat. Oleh karena itu, manusia mamanifestasikan system filsafat dengan
aliran yang berbeda-beda.

Kata Kunci: Tipologi Filsafat Pengaembangan Pendidikan Islam Dengan Pendekatan


Pendidikan Identitas Barat
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya perjalanan hidup seseorang.


Kedudukan iin secara tidak langsung telah menempatkan pendidikan sebagai bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia. Dalam hal
ini Dewy berpendapat bahwa pendidikan sebagai salah satu kebutuan hidup (a
necessity of life), salah satu fugsi social (a social function), sebagai pembimbing (a
direction), dan sebagai saran pertumbuhan (as means growth) yang memepersiapkan
dan membukakan serta membentuk disipin melalui transmisi yang baik dalam bentuk
formal, informal dan non formal.
Masalah yang berkaitan dengan pedidikan memang mencakup permasalahan yang
sangat luas, seluas masalah hidup dan peri kehidupan umat manusia dan telah
menjadi objek studi berbagai macam cabang ilmu pengetahuan kemanuasiaan.
Manusia dibekali dengan akal, kalbu dan anggota tubuh lainnyauntuk meraih ilmu
pengetahuan. Manusai dilarang mengikuti sesuatu tanpa ada pengetahuan tenangnya.
Lebih jauuh Lodge mengatakan bahwa pendidikan proses hidup dan kehidupan
umat manusia itu berjalan serempak dan tak dapat terpisahkan satu sama yan lain life
is education and education is life.
Sebagai seorang yang berakal, tentu akan mengetahui bahwa pendidikan dan
pengajaran itu memiliki semangat dan jiwa sebagaimana makhluk bernyawa, ia
memiliki roh dan dan hati. Sesungguhnya semangat dan jiwa system pendidikan tiada
lain hanyalah bayangan dari aqidah dan keprobadian penyususnnya. Itulah yang
memeberikan kepada siste, pengejaran itu suatu kepribadian yang khusus, semangat
dan hatu itu sendiri.
Berlainan dengan yang diinginkan oleh islam, maka sistem pengajaranyang
diinginkan oleh bangsa barat berbeda pula. Ia mengandung semangat dan hati
tersendiri. Dimana aqidah penyususn dan pemikiran tampak dengan jelas bahwa buah
pikiran yang dihasilkan oleh bangsa-bangsa Barat serta keseluruhan dari hasil
pemikiran mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tipologi Filsafat Pengaembangan Pendidikan Islam Dengan
Pendekatan Pendidikan Identitas Barat?
2. Bagaimana biografi dari Nurcholis Majid?
3. Bagaimana konsep pendidikan islam dalam perspektif Nurcholis Majid?
4. Apa saja karya yang ditorehkan Nurcholis Majid Majid dalam bidang pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam Tipologi Filsafat Pengaembangan Pendidikan
Islam Dengan Pendekatan Pendidikan Identitas Barat.
2. Untuk mengetahui biografi Nurcholis Majid.
3. Untuk mengetahui konsep pendidikan islam dalam perspektif Nurcholis Majid.
4. Untuk mengetahui karya yang ditorehkan Nurcholis Majid Majid dalam bidang
pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tipologi Filsafat Pengaembangan Pendidikan Islam Dengan


Pendekatan Pendidikan Identitas Barat
Pada awalnya, manusia merasa puas dengan segala yang teramati.
Akan tetapi, mengamati terjadinya peristiwa yang dialami sering
mengundang munculnya suatu permasalahan baru. Seiring dengan masalah
baru sebagai akibat dari peristiwa yang muncul tersebut, manusia mencari
jawaban atas masalah tersebut.
Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia terlebih
dalam zaman yang modern seperti sekarang ini, bahwa pendidikan diakui
sebagai suatu kekuatan yang menentukan prestasi dan produktivitas di smua
bidang.
Seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan baik itu
pendidikan formal maupun non formal. Hubungan dan interaksi social yang
terjadi dalam proses pendidikan di masyarakat mempengaruhi
perkembangan kepribadian manusia. Untuk memperoleh hakekat diri yang
makin bertambah sebagai hasil pengalam berturut-turut sepanjang kehidupan
manusia.
Sesuai dengan perkembangan akal fikiran manusia yang senantiasa
mengalami pertumbuhan, perkembangan dan perubahan maka pengertian
filsafat juga mengalami pertumbuhan, perkembangan dan perubahan
konotasi yang telah dapat menguasai kehidupan umat manusia sehingga
mempengaruhi filsafat hidup suatu bangsa menjadi suatu norma Negara.
Dalam proses pertumbuhannya, filsafat sebagai hasil pemikiran para
ahli filsafat sepanajang kurun waktu dengan obyek permasalahan hidup
didunia telah melahirkan berbagai macam pandangan, adakalanya satu
dengan yang lainnya bersifat saling menguatkan tetapi tidak jarang pula
yang berbeda atau bahkan salng berlawanan.

B. Biografi Nurcholis Majid


Nurcholis Madjid lahir di Mojo Anyar Jombang Jawa Timur pada
tanggal 17 maret 1939 (27 Muharram1358) dari kalangan keluarga santri.
Nur Cholis memulai pendidikannya dengan belajar di Sekolah Rakyat dan
Madrasah Ibtidaiyah Pesantren Darul Ulum, kemudian melanjutkan ke KMII
(Kuliyyatul Muallimin) Pondok Modern Gontor. Setelah selesai sekolah di
Gontor, kemudian melanjutkan kuliyah di IAIN Syarif Hidayatullah Fakultas
Adab. Setelah meraih gelar sarjana, kemudian melanjutkan studi ke
Universitas Cicago sampai meraih gelar Doctor kalam di bidang pemikiran
islam, dengan disertasi Ibn Taimiyah On Kalam And Falsafah Problem Of
Reason And Revelation In Islam. Nur Cholis Madjid yang akrab dipanggil
Cak Nur, pada masa mudanya dipercaya menjadi ketua umum organisasi
mahasiswa sampai dua priode, yaitu ketua umum HMI tahun1966-1969 dan
1969-1972. Cak Nur juga pernah menjadi presiden Persatuan Mahasiswa
Islam Asia Tenggara, dan asisten sekretaris jendral Islamic Federation Of
Student Organization. Nur Cholis dikenal sebagai salah satu pembaharu
pemikiran islam di indonesia pada tahun 1970-an. Bahkan beliaulah yang
dinyatakan sebagai pencetus pembaharuan islam. Dikarenakan pidato Cak
Nur pada tanggal 2 januari 1970 dengan judul makalah “Keharusan
Pembaruan Pemikiran Islam Dan Masalah Integrasi Umat” dinyatakan
sebagai momentum pembaruan pemikiran islam di indonesia.
C. Pemikiran Nurcholis Majid tentang Pendidikan Islam
Nur Cholis merumuskan modernisasi sebagai rasionalitas hal ini
berarti proses perombakan pola pikir dan tata kerja baru yang akliah.
Kegunaanya untuk memperoleh efisiensi yang maksimal untul kebahagiaan
umat manusia. Pendekatan yang digunakan Nurkholis dalam memahami
umat dan ajaran islam lebih bersifat cultural normative sehingga ada kesan
bahwa lebih mementingkan komunitas dan integralistik. Nur Cholis Majid
menekankan pentingnya diadakan pembaruan setelah melihat kondisi dan
persoalan yang dihadapi umat islam. Menurutnya pembaharuan harus
dimulai dengan dua tindakan, yuang mana satu dan lainnya sangat erat
hubunganya. Yaitu:melepaskan diri dari nilainilai tradisional dan mencari
nilai baru yang berorientasi kemasa depan. yang kemudian melahirkan ide
sekulerisasi yang dianggap kotroversial oleh sebagian orang. Sekularisasi
disini tidak dimaksudkan sebagai penerapan sekulerisme dan mengubah
kaum muslimin menjadi sekuleris, sekulerisasi yang dimaksudkan yaitu
pembebasan dari kungkungan cultural yang membelenggu manusia untuk
berfikir kritis dalam memahami realitas. Sekularisasi disini digambarkan
sebagai jalan untuk mengembalikan ajaran islam kewilayah yang hakiki
yakni menempatkan secara jelas mana wilayah yang dipandang sakral dan
mana wilayah yang dipandang temporal. Proses sekulerisasi disini tidak
seperti sekulerisme yang didasarkan penolakan terhadap nilai agama dalam
masyarakat, tetapi sekulerisasi disini berkeinginan membedakan institusi-
institusi yang dibangun berdasarkan akal pikiran dan kepentingan pragmatis
(ijtihad), dengan institusi yang dibangun berdasarkan agama. Sehingga
apabila agama tidak membangun institusi tersebut maka manusia secara
bebas dapat membuat, meminjam atau mengambil alih institusi yang
dibangun secara sekuler ini. Jadi yang dimaksudkan dengan sekularisasi
menurut nurcholis madjid disini yaitu pemisahan antara urusan dunia dan
akhirat.
Ketika menyagkut urusan dunia manusia diberi kebebasan untuk
bersikap kritis akan realitas yang terjadi disekitarnya. Dengan kata lain
manusia diberi kebebasan untuk mendayagunakan secara maksimal akan
potensi yang telah diberikan oleh tuhan untuk mengelola bumi atau semua
urusan yang berkenaan dengan keduniawian, dalam rangka menjalankan
tugasnya sebagi khalifah dimuka bumi. Jadi berkenaan dengan urusan
duniawi takdir manusia adalah kebabasan dan kemerdekaan untuk
menentukan masibnya sendiri, disini manusia tidak semata hanya
mengantungkan dirinya kepada tuhan tetapi manusia menentukan nasibnya
sendiri. Sedang yang berkenaan dengan urusan akhirat atau keagamaan
maka manusia tidak mempunyai kebebasan untuk melaksanakan kegiatan
peribadatan sesuai dengan yang dikehendaki tetapi telah ditentukan oleh
tuhan apa yang harus dikerjakan maka dalam urusan akhirat manusia tidak
memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu berdasarkan keinginannya.
Maka manusia harus memisahkan antara kebebasan dan ketentuan, ketika
manusia diberi kebebasan dalan urusannya maka ia tidak boleh menyatakan
bahwa ini adalah ketentuan yang tidak dapat diubah lagi. Begitu pula ketika
manusia telah ditentukan apa yang harus dikerjakan maka ia tidak boleh
mengubah ketentuan itu dengan alasan kebebasan yang dimiliki.
Maka perlulah kiranya untuk memisahkan antara kebebasan tentang
urusan dunia dan ketentuan dalam urusan akhirat, dengan kata lain ini adalah
sekularisasi Selain sekulerissai Nur Cholis Majid juga melontaran gagasan
“Islam Yes Partai Islam No!” gagasan ini berangkat dari kekecewaan antar
partai-partai islam yang tidak berhasil membangun image positif bahkan
yang ada sebaliknya. Dengan kata lain penolakan terhadap partai islam
bukan pada islamnya tetapi penolakan atas pemanfaatan islam oleh mereka
yang terlibat dalam partai politik islam. Tingkah laku dan pemanfatan islam
yang seperti itu pada ggilirannya justru menjatuhkan nilai ajaran islam yang
sebenarnya. Disisilain gagasan islam yes partai islam no menunjukan bahwa
Nur Cholis memandang umat islam tidak patut mendirikan Negara islam
dengan menjadikan politik islam sebagai kendaraan politiknya. Hal ini
dikarenakan bangsa Indonesia yang majemuk buakn hanya terdiri dari satu
sukubangsa dan agama tapi kemajemukan yang sangat komplek. Dari segi
sosial politik Nur Cholis berpendapat keharusan unutk menerapkan sistim
Demokrasi terbuka. Maksudnya yaitu dalam hal pemerintahan Nur Cholis
berpendapat keharusan adanya partisipasi dari masyarakat dalam hal
menjalankan pemerintahan, caranya yaitu dengan memberikan kebebasan
kepada masyarakan untuk berkumpul berserikat dan menyampaikan
pendapat. Dengan kebebasan yang dimiliki oleh masyarakat untuk
menyampaikan pendapatnya maka pemerintah mengetahui apa yang menjadi
keinginan dan segala problematika dari masyarakat yang dipimpinnya atau
dengan kata lain pemerintah mengetahui aspirasi masyarakat yang
dipimpinnya, sehingga dalam menjalan pemerintahan akan tercapai hasil
yang maksimal dalam rangka mensejahterkan masyarakat. Dalam segi
pemerintahan, Nur Cholis berpandangan bahwa sistim pemerintahan yang
paling ideal yaitu sistim prisidensial priodik, dimana seorang pemimmpin
dipilih oleh masyarakat untuk menjalankan pemerintahan dengan batasan
waktu yang diberikan kepada seseorang yang menjalankan pemerintahan.
Sistim pemerintahan ini merupakan kelanjutan dari sistim Demokrasi dalam
kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Semua pemikiran modernissasi Nur
Cholis titik tolaknya adalah konsep tauhid, pembebasan tidak lain adalah
pemurnian kepercayaan terhadap tuhan itu sendiri implikasi dari
pembebasan tersebut seorang akan menjadi manusia yang terbuka yang
secara kriris selalu tanggap terhadap masalah-masalah kebenaran dan
kepalsuan yang ada dimasyarakat.
Hal-hal yang menyangkut akidah tidak mengalami suatu yang baru
dan radikal hanya penafsiran yang dianggap baru misalnya tentang
persoalam duniawi cukup diurus oleh ilmu kemampuan akal rasional, agama
158 mementingkan komunikasi spiritual. Dalam mmemandang penangan
bobot peradaban dan kemajuan umat islam, lebih mengandalkan ilmu dari
pada agama dan tuhan.

D. Karya Nurcholis Majid


Beberapa karya Nurcholis Madjid yang berkaitan dengan pembaharuan
pemikiran islam di Indonesia yaitu, The Issue Of Modernization Among
Muslims Indonesia, What Is Modern Indonesia 1974, Islam In Indonesia
Callanges Opportunities, Islam In The Contemporary World 1980,
Khazanah Intelektual Islam 1984, Isalam Kemodernan Dan Keindonesiaan.
Seri rang kuman pemikiran nurcholis fase pertama gagasan pembaruan
1987-1994, Islam Doktrin Dan Peradaban. Dan lain-lain.
BAB III

PENUTUP

Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia terlebih dalam


zaman yang modern seperti sekarang ini, Bahwa pendikdikan diakui sebagai suatu
kekuatan (education is power) yang menentukan prestasi dan produktivitas
disemua bidang.

Pendidikan sebagai kekuatan yang sangan berarti mempunyai kewenamgan


dan kekuatan kita bagi rakyat (khalayak) untuk menentukan suatu dunia macam
apa yang kita inginkan dan bagaimana untuk mencapaidunia semacam itu. Tidak
ada satu fungsi serta jabatan di dalam masyarakat yang dilalui tanpa melalui proses
pendidikan. Seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan baik itu
pendidikan formal maupun pendidikan non formal.Hubungan dan interaksi social
yang terjado dalam proses pendidikan di masyarakat mempengaruhi perkembangan
kepribadian manusia.

Salah satu tokoh pembaharuan pendidikan Islam yaitu Nurcholis Madjid


yang dikenal sebagai pembaharu pemikiran Islam di Indonesia pada tahun 1970-an.

Menurutnya pembaharuan harus dimulai dengan dua tindakan, yang mana


satu dan lainnya sangant erat hubungannya. Yaitu melepaskan diri dari nilai-nilai
tradisional dan mencari nilai baru yang berorientasi ke masa depan. Yang keudian
melahirkan ide sekulerisasi yang dianggap kontroversial oleh sebagian orang.
DAFTAR PUSTAKA

Fadriati,2016, Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, Batusangkar.

Hifizah Wirdanti, 2009, Tripologi Filsafat Pendidikan Islam dan Barat.

Munawar Budhi, 2022, Pemikiran islam Nurcholis majid, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai