Laporan PKP - Uun Siti Julaeha - 857513725
Laporan PKP - Uun Siti Julaeha - 857513725
Laporan PKP - Uun Siti Julaeha - 857513725
DisusunOleh:
UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA PKP-PGSD /PDGK4501
i
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT,atas berkat rahmat
dan Karunia-Nya dapat menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan
dan Pengurangan Melalui Metode Demonstrasi Berbasis Permainan Pada Siswa
Kelas I SDN 2 Ciparay”.
Tujuan penelitian laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan mata kuliah PKP pada jurusan PGSD Universitas Terbuka. Peneliti
menyadari bahwa penyusunan laporan PKP ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan................................................................................... i
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat.............................................................. ii
Kata Pengantar............................................................................................ iii
Daftar Isi ..................................................................................................... iv
Daftar Tabel............................................................................................... vi
Daftar Gambar dan Grafik.......................................................................... vii
Daftar Lampiran......................................................................................... viii
Abstrak....................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A.Latar Belakang............................................................................... 1
B.Rumusan Masalah.......................................................................... 7
C.Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.................................... 7
D.Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Demonstrasi...................................................................... 9
B. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah................................. 14
C. Permainan ..................................................................................... 15
D. Hasil Belajar Siswa........................................................................ 18
E. Pembelajaran Matematika di SD..................................................... 19
F. Pembelajaran Matematika Operasi Hitung Penjumlahan dan
Pengurangan ............................................................ .......................... 25
G. Evaluasi Pembelajaran Matematika................................................ 26
H. Kerangka Berpikir........................................................................... 28
I. Hipotesis Tindakan........................................................................... 29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN.......................................................................... 30
A. Metode Penelitian Tindakan Kelas............................................... 30
B. Subjek Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang membantu........... 30
C. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran..................................... 32
D. Teknik Analisis Data..................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 42
A. Deskripsi hasil Penelitian Perbaikan
Pembelajaran................................................................................. 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 63
A.Kesimpulan.................................................................................. 63
B.Saran............................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 65
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Daftar Nilai Pra Siklus ................................................. 5
Tabel 3.1 Subjek Penelitian ...................................................... ...... 31
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
......................................................................................... 31
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Penjumlahan Siswa Prasiklus
........................................................................................ 43
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Belajar Pengurangan Siswa Prasiklus
........................................................................................ 44
Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Belajar Penjumlahan Siswa Siklus 1........... 48
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Belajar Pengurangan Siswa Siklus 1........... 50
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Belajar Penjumlahan Siswa Siklus 2........... 56
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Belajar Pengurangan Siswa Siklus 2........... 57
Tabel 4.7 Perbandingan nilai prasiklus, siklus 1 dan siklus 2............. 60
Tabel 4.8 Perbandingan keberhasilan klasikal persiklus..................... 61
vi
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
Halaman
Gambar 2.1 Langlah-langkah permaianan .................................... 17
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1 Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP..................
Lampiran 2 Perencanaan PTK.....................................................................
Lampiran 3 Berkas RPP Per Siklus.............................................................
Lampiran 4 Lembar Observasi Guru dan Siswa Per Siklus.........................
Lampiran 5 Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2.............................
Lampiran 6 Berkas APKG 1 dan APKG 2..................................................
Lampiran 7 Hasil Belajar Siswa Terbaik dan Terburuk Per Siklus.............
Lampiran 8 Rekomendasi Kepala Sekolah...................................................
Lampiran 9 Tugas 1a.....................................................................................
Lampiran 10 Dokumentasi.............................................................................
viii
0
ABSTRAK
Rendahnya hasil belajar siswa kelas 1 SDN 2 Ciparay pada mata pelajaran
matematika materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan mendorong
peneliti melakukan perbaikan pembelajaran. Mata pelajaran matematika umumnya
dipandang sulit dimengerti, penggunaan metode dan media pembelajaran tidak
bervariasi turut andil dalam rendahnya hasil belajar yaitu 45%. Oleh karena itu
peneliti melakukan usaha perbaikan melalui tindakan kelas dengan menggunakan
metode demonstrasi berbasis permainan , dapat menumbuhkan minat dan motivasi
siswa dalam belajar, membantu siswa dalam memahami operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan sehingga hasil belajar siswa meningkat. Metode
yang digunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan teknis analisis data
kuantitatif dan kualitatif. Subjek pada penelitian ini siswa kelas I SDN 2 Ciparay
yang berjumlah 11 siswa. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2
siklus dengan didahului prasiklus. Pada prakilus nilai rata–rata penjumlahan siswa
hanya 76,36 dan pengurangan 75,54, siklus 1 85,18 dan pengurangan 76,18 dan
siklus 2 mencapai 90. Ketuntasan mengalami peningkatan, pada praskilus hanya
45% (5 siswa), siklus 1, sebesar 73% (8 siswa) dan siklus 2 mencapai 100% (11
siswa). Dengan KKM matematika sebesar 75. Berdasarkan data-data tersebut
dapat disimpulkan penggunaan metode demonstrasi berbasis permainan terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
pada mata pelajaran matematika.
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Pendidikan mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan
dalam membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Widyaningrum, 2017:166-1990).
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,terdapat beberapa masalah yang
diidentifikasi yaitu:
a. Lemahnya kemampuan dan pemahaman siswa mata pelajaran
matematika operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.
b. Rendahnya hasil perolehan nilai hasil pelajaran matematika siswa kelas
I karena banyak nilai siswa dibawah KKM.
6
c. Merasa tidak tertantang belajar matematika
d. Pembelajarannya berpusat pada guru.
e. Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran
2. Analisis masalah
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar peningkatan hasil belajar operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan sebelum menggunakan metode
demonstrasi berbasis permainan pada pembelajaran matematika siswa
kelas I SDN 2 Ciparay?
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan hasil belajar sebelum menggunakan metode
demonstrasi berbasis permainan pada pembelajaran matematika siswa
kelas 1 SDN 2 Ciparay.
2. Untuk memperleh data tentang penggunaan metode demonstrasi
berbasis permainan pada pembelajaran matematika materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SDN 2
Ciparay.
3. Memberikan gambaran tentang peningkatan hasil belajar materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode
demonstrasi pada pembelajaran matematika siswa kelas I SDN 2
Ciparay.
8
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat bagi sekolah, yaitu memberikan nilai tambah yang positif
bagi sekolah, terutama memberdayakan guru untuk meningkatkan
sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan, menumbuhkan
budaya ilmiah dilingkungan sekolah.
2. Manfaat bagi guru, yaitu sebagai masukan dalam memilih metode
demonstrasi melalui permainan sebagai salah satu metode yang bisa
digunakan untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran
matematika, Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan mampu
menumbuhkan sikap percaya diri guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
3. Manfaat bagi siswa, untuk menumbuhkan semangat dan minat pada
siswa dan hasil belajar yang maksimal dalam mempelajari mata
pelajaran matematika.
4. Manfaat bagi peneliti, meningkatkan profesionalisme dalam bidang
pendidikan serta meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah yang
diampu.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara
teliti untuk mempertontonkan dan mempertunjukkan yaitu sebuah tindakan
atau posedur yang digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi,
dan pernyataan lisan (oral) atau peragaan (visual) secara tepat dalam Canei,
(1986:38). Dari batasan ini, Nampak bahwa metode ini ditandai adanya
kesengajaan untuk mempertunjukkan tindakan atau penggunaan prosesur
yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan secara lisan maupun visual.
Metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar atau teknik
mengajar dengan memvariasikan lisan dengan suatu kegiatan (penggunaan
alat) (Jhon M. Echols dan Hassan Sadily, 2016:23).
Faizah Betty Rahayuningsih, 2020:35 bahwa metode demontrasi
merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
menunjukkan kepada peserta pelatihan tentang suatu proses situasi atau benda
tertentu, baik yang sebenarnya atau hnaya sekedar tiruan yang dilakukan, baik
di dalam maupun di luar kelas.
Winarno mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah adanya
seorang guru, orang luar yang diminta, atau siswa memperlihatkan suatu
proses kepada seluruh kelas (Winarno, 1980:87). Batasan yang dikemukakan
Winarno memberikan kepada kita, bahwa untuk mendemonstrasikan atau
memperagakan tidak harus dilakukan oleh guru sendiri dan yang
didemonstrasikan adalah suatu proses.
Dengan memperdulikan batasan metode demonstrasi, maka dapat
dikemukakan bahwa metode demonstrasi merupakan format interaksi
belajarmengajar yang mengajar mempertunjukkan atau memperagakan
tindakan, proses, atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain
kepada seluruh siswa atau sebagian siswa. Dengan batasan metode
demonstrasi ini, menunjukkan adanya tuntutan kepada guru untuk
merencanakan penerapannya, memperjelas demonstrasi oral maupun visual,
dan menyediakan peralatan yang diperlukan.
10
2.Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi barangkali lebih sesuai untuk mengajarkan
keterampilan tangan ini dimana gerakan-gerakan jasmani dan gerakan-gerakan
dalam memegang sesuatu benda akan dipelajari, ataupun untuk mengajar
halhal yang bersifat rutin (Staton, 1978:91). Dengan kata lain, metode
demonstrasi bertujuan untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan fisik
daripada keterampilan-keterampilan intelektual. Metode demonstrasi dapat
dipergunakan untuk: 1) Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah
tindakan atau menggunakan suatu prosedur atau produk baru.
2) Meningkatkan kepercayaan bahwa suatu prosedur memungkinkan bagi
siswa melakukannya. 3) Meningkatkan perhatian dalam belajar dan
penggunaan prosedur. (Canei, 1986:38) Sedangkan Winarno mengemukakan
bahwa tujuan penerapan metode demonstrasi adalah : 1) Mengajarkan suatu
proses, misalnya proses pengaturan, proses pembuatan, proses kerja. Proses
mengerjakan dan menggunakan. 2) Menginformasikan tentang bahan yang
diperlukan untuk membuat produk tertentu. 3) Mengetengahkan cara kerja.
(Winarno, 1980:87-88).
Berdasarkan pendapat tentang tujuan penerapan metode demonstrasi,
maka tujuan penerapan metode demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton,
Cardille, dan Winarno, dapat diidentifikasi tujuan penerapan metode
demonstrasi yang mencakup:
1. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur
keterampilan-keterampilan fisik/motoric.
2. Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan
penglihatan para siswa secara bersama-sama.
3. Mengkonkretkan infomasi yang disajikan kepada para siswa.
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses
demonstrasi berakhir.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai apa yang
demonstrasi tersebut.
13
5.Penerapan Metode Demonstrasi
Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Pemahaman
Siswa Sebelum mengajar atau pembelajaran dilaksanakan, seorang guru harus
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep
materi yang akan dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang
sesuai dengan konsep tersebut, serta merencanakan strategi pembelajaran yang
cocok. Mengacu dari metode yang dipergunakan, maka selama proses
kegiatan belajar mengajar siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok
bahasan yang akan didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang
dapat membentuk ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam
mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat
dijawab sendiri oleh siswa pada saat dilaksanakannya demonstrasi, apabila
terjadi keraguan siswa dapat menanyakan secara langsung kepada guru,
kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena langsung
diberikan contoh konkretnya.
Menurut Yetti Hidayatillah “metode demonstrasi” merupakan suatu
pembelajaran dengan cara memperagakan proses atau kondisi yang sedang
dipelajari disertai dengan penjelasan sehingga memudahkan siswa untuk
memahami materi.
Menurut Pupuh Fatur Rohman, dkk (2001: 54) metode demonstrasi
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan dari metode
demonstrasi :
b. Lebih mengarahkan proses belajar peserta didik pada materi yang sedang
dipelajari.
C. Permainan
Permainan merupakan kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur
paksaan, tanpa didesak oleh rasa tanggung jawab. Permainan tidak memiliki
tujuan tertentu. Tujuan permianan terletak pada permianan itu sendiri dan
dicapai pada waktu bermain. Bermain tidak sama dengan bekerja. Bekerja
mempunyai tujuan yang lebih lanjut, tujuannya tercapai setelah pekerjaan itu
selesai. Anak-anak suka bermaian karena di dalam diri mereka terdapat
dorongan batin dan dorongan mengembangkan diri.
Bermain merupakan sebuah “pekerjaan” yang sangat menyita waktu
dan seringkali dilakukan oleh anak-anak. Oleh karena itu, tidak dapat
dipungkiri bahwa “dunia anak adalah dunia hiburan (permainan)”.
Bermain merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga
makna esensinya menjadi hilang. Artinya dalam setiap kegiatan bermain
dilakukan untuk kesenangan tanpa memperhatikan hasil akhirnya. Bermain
dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanann dari luar atau
kewajiban.
Itulah sebabnya mengapa bermain dikatakan sebagai kegiatan inklusif
dan inheren, yaitu muncul atas dasar m,otivasi dari dalam diri dan tidak perlu
diajarkan lagi.
16
Anak dan permainan merupakan dua pengertian yang hampir tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Berpikir mengenai anak selalu menimbulkan
asosiasi mengenai bermain. Timbul pertanyaan apakah bermain betul-betul
merupakan kesibukan khusus anak (F.J. Monks, dkk., 1989:115).
Menurut KBBI permainan merupakan sesuatu yang digunakan untuk
bermain, baik berupa barang ataupun sesuatu yang dapat digunakan
untuk bermain. Beberapa ahli berpendapat mengenai permainan salah
satunya, yaitu Gross dimana menurut Gross permainan hendaknya dilihat
sebagai latihan fungsi-fungsi yang sangat penting untuk kehidupan
dewasa kelak. Sedangkan menurut Schaller, permainan menawarkan
kelonggaran setelah melakukan suatu tugas atau bersifat merefresh,
Schaller menyebut bahwa permainan adalah lawan kata dari bekerja
(Farhurohman, 2017).
Menurut Sujarno dkk (2013: 45) permainan tradisional adalah
permainan yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Lebih lanjut Sujarno dkk, juga mengungkapkan bahwa
permainan tradisional mengandung nilai-nilai positif bagi pembentukan
karakter anak, misalnya nilai sportivitas, kejujuran, keuletan, kesabaran,
ketangkasan, keseimbangan, kegesitan (keterampilan motorik), kreativitas
dan kemampuan menjalin kerjasama dengan orang lain.
Permainan juga merupakan salah satu bentuk aktivitas sosial yang
dominan pada masa awal anak-anak. Sebab, anak-anak menghabiskan lebih
banyak waktunya di luar rumah untuk bermain dengan teman-temannya
dibanding terlibat dengan aktivitas lainnya. Oleh karena itu, permainan bagi
anak-anak adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan yang dilakukan
semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan karena ingin memperoleh suatu
hasil dari aktivitas tersebut. Hal ini disebabkan karena bagi anak-anak proses
melakukan sesuatu lebih menarik dari pada hasil yang akan didapatkannnya
(Desmita, 2005:141).
Dari beberapa teori di atas dapat di simpulkan bahwa permainan
adalah dapat mengajarkan anak bersosialisasi dengan teman sepermainan
mereka. Dari sosialisasi dan interaksi dengan teman ketika bermain anak-anak
belajar mengenai kesabaran, empati, toleransi, kemandirian, kepercayaan diri,
kejujuran, keberanian cara berkomunikasi, dan mengenal aturan-aturan.
17
a. Manfaat Permainan
Amelia dan Helmidar, 2022 banyak sekali manfaat dari permainan ,
berikut adalah beberapa manfaat positif yang dapat kita ambil khususnya bagi
anak-anak yaitu; Mempererat pertemanan, belajar berbagi dan belajar
mempertahankan teman kita, belajar menjadi pemimpin yang baik,
terlatih emosional dan kecakapannya dalam berkomunikasi, permainan ini
juga mendidik anak tentang arti kebersamaan dan menghargai orang lain
tanpa menghiraukan adanya kemenangan atau kekalahan yang di peroleh pada
saat bermain, membuat fisik menjadi sehat karena menggerakkan anggota
tubuh.
c. Langkah-Langkah Permainan
1). Draf 1: Anak berbaris dan diberikan pertanyaan dengan menggunakan
perkalian untuk menentukan dua orang yang akan menjadi kepala
2) Draf 2: Dua orang kepala ular menyatukan kedua tangannya satu sama
lain sehingga membentuk trowongan
3) Draf 3: Pemain yang lain berbaris dan berpegangan pada pinggang
pemain yang ada di depannya sambil bergoyang dan mendengarkan
musik yang sedang diputar sehingga anak tidak boleh menginjak
lingkaran yang sudah disediakan. Barisan pemain masuk ke dalam
trowongan tangan dan mengelilingi kedua penjaga terowongan secara
bergantian. Jika musik mati saat itu juga trowongan tangan akan turun
dan menangkap pemain tepat di bawahnya. Pemain yang tertangkap sudah di
tentukan bergabung dengan penjaga terowongan sebelah kiri atau kanan
kemudian membentuk barisan baru di belakang kepala . Permainan pun
dilanjutkan hingga seluruh pemain tertangkap
4) Draf 4: Setelah semua pemain tertangkap posisi setip regu berbaris
kemudian mengambil bola secepat-cepatnya dengan posisi tangan
berpegangan pada pinggang pemian yang ada di depannya sehingga tidak oleh
lepas.
Regu yang memperoleh bola terbanyak dengan waktu tujuh menit maka regu
tersebut pemenangnya.
18
d. Fasilitas dan peralatan yang digunakan adalah
1) Sound System
2) Kabel audio
3) Laptop/hp
4) Musik anak-anak
5) Bola anak warna-warni
6) Air botol aqua
7) Kapur tulis
1. Hakikat Matematika
Berikut adalah beberapa aspek penting dari pembelajaran
matematika di sekolah dasar (SD): Pembelajaran matematika sangat
penting untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman dan
keterampilan dasar matematika.
H. Kerangka Berpikir
2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas I SDN 2
Ciparay yang beralamat Dusun Beuti RT 031 RW 015 Desa Ciparay
Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis Kode Pos 46352.
3. Waktu Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran
matematika materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
dilakukan sebanyak 2 siklus, yang sebelumnya di dahului prasiklus.
Adapun jadwal kegiatan perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel
3.2 berikut.
Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Waktu Pelaksanaan
No Nama
Kegiatan Hari Tanggal Pukul
d) Feedback………..
e) Siswa diberi penjelasan mengenai materi pembelajaran
pertemuan berikutnya.
f) Ditutup dengan doa bersama.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti dengan bantuan
supervisor 2 untuk mengamat idan menilai :
1) RPP perbaikan siklus 1 dan pelaksanaan perbaikan siklus 1
menggunakan APKG 1 dan APKG 2.
2) Tingkah laku siswa dan kinerja guru selama proses
perbaikan pembelajaran siklus 1 pada lembar pengamatan.
3) Interaksi siswa dengan siswa dengan guru
36
Berdasarkan pengamatan dan hasil belajar siswa pada
pelaksanaan perbaikan siklus 1 masih terdapat kekurangan
diantaranya:
a. Hasil belajar siswa sudah meningkat dibandingkan pra
siklus namun masih belum maksimal.
b. Aktivitas belajar siswa cukup baik, sudah ada peningkatan
beberapa siswa sudah berani bertanya dan menjawab
pertanyaan namun belum seluru hsiswa berani
mengungkapkan pendapatnya.
c. Penggunaan metode demonstrasi berbasis permainan masih
belum maksimal karena siswa belum terbiasa
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
3. Siswa kurang merata mendapatkan bimbingan.
2. Deskripsi Siklus 2
a. Perencanaan Siklus 2
Peneliti bersama guru pembimbing melakukan diskusi untuk
tindakan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya berdasarkan hasil
refleksi siklus 1. Perencanaan yang dilakukan peneliti bersama dengan
guru pembimbing adalah sebagai berikut :
1) Menentukan jadwal perbaikan pembelajaran siklus 2
2) Membuat RPP Siklus 2 dilengkapi lembar observasi, APKG 1 dan
APKG 2.
3) Mempersiapkan alat dan bahan percobaan instrumen observasi dan
tes hasil belajar.
4) Memilih dan menyiapkanvideo pembelajaran untuk membantu
pemahaman siswa pada materi operasi hitung penjumlahan dan
pegurangan dengan bimbingan guru pembimbing.
37
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilakukan pada hari
Kamis tanggal 09 November 2023 pukul 07.30 sd 08.40 di kelas I SDN
2 Ciparay Kecamatan Cidolog. Pada pelaksanaan siklus 2 metode yang
digunakan tetap sama yaitu metode demonstrasi namun bahan
percobaan yang digunakan siswa lebih banyak dibandingkan pada
metode demonstrasi magnet siklus 1. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa digunakan tes sebanyak 10 soal dengan skor
maksimal 100. Berikut merupakan Langkah– Langkah perbaikan pada
siklus 2 :
1) Kegiatan awal (10 menit)
a) Kegiatan awal dibuka dengan berdoa bersama dan absensi
kehadiran siswa
c. Pengamatan
Pelaksanaan perbaikan pada siklus 2 diamati oleh supervisor 2
yaitu Bapak Yuda Zulsandi Indrawan,S.Pd., untuk menilai dan
mengamati:
a) Proses pelaksanaan perbaikan siklus 2 dan RPP siklus 2
apakah sudah sesuai dengan mengisi APKG 1 dan APKG 2.
b) Mengisi lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar
kinerja guru.
39
𝑥100
Jumlah siswa memenuhi KKM
Presentase Ketuntasan=
Jumlah siswa
41
Adapun indikator keberhasilan tercapainya peningkatan hasil
belajar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan melalui metode
demonstrasi berbasis permaianan ular nada pasa siswa kela 1 SDN 2
Ciparay jika mencapai 90% dan memenuhi KKM matematika yaitu 75.
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10 Siti Nurjanah 60
11 Anisa 65
Jumlah 840 5 6
Nilai Rata–Rata 76,36
Presentase Tuntas 45%
Presentase Belum Tuntas 55%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
45% Tuntas
55% Belum Tuntas
Grafik 4.1
Presenstase Ketuntasan Hasil Belajar Penjumlahan Prasiklus
44
Tabel 4.2
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Operasi Hitung Pengurangan
Prasiklus
45% Tuntas
55% Belum Tuntas
Grafik 4.2
Presenstase Ketuntasan Hasil Belajar Penguranggan Prasiklus
45
Berdasarkan data pada table dan grafik 4.1 hasil tes awal yang telah
dilakukan peneliti diketahui bahwa rata-rata nilai matematika materi
operasi hitung penjumlahan adalah 76,36. Presentase siswa yang sudah
tuntas hanya 45% sedangkan sisanya 55% belum tuntas, dan begitupun
dengan grafik 4.2 hasil tes awalnya bahwa rata-rata nilai matematika
opearsi hitung pengurangan adalah 74,54, sehingga pesentase siswa yang
sudah tuntas sama 45% dan yang belum tuntas 55% . Hal tersebut
membuktikan bahwa hasil belajar matematika masih rendah, dibawah
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sekolah yaitu KKM
matematika kelas I adalah 75.
Hasil yang diperoleh dari pembelajaran prasiklus dengan
menggunakan metode ceramah untuk meningkatkan pemahaman siswa
pada materi operasi hitung penjumlahan dan penjumlahan kurang
memuaskan. Pada proses pembelajaran ditemukan bahwa keaktifan dan
antusias siswa kurang terlihat, siswa mudah bosan dan cenderung pasif
selama pembelajaran sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar
siswa yang diperoleh.
Hasil refleksi prasiklus tersebut menjadi dasar peneliti untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Maka ini dijadikan rekomendasi bagi
peneliti untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui siklus 1.
2. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Operasi Hitung Penjumlahan Siklus 1
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Angga Lesmana Putra 70
2 Dani Septian Malik 72
3 Hesti Dwi Octaviani 95
4 Karina Nur Gustiani 75
5 Keisya Zahra 100
6 Muhammad Hisyam Naofal
90
Qais
7 Rayhan Idlan 85
8 Reyna Septiani Putri 100
9 Shopa Nur Azizah 100
10 Siti Nurjanah 70
11 Anisa 80
Jumlah 937 8 3
Nilai Rata–Rata 85,18
Presentase Tuntas 73%
Presentase Belum Tuntas 27%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 70
0
Kurang dari KKM Sama dengan KKM Melebihi KKM
Presentase Ketuntasan
Penjumlahan Siklus 1
27%
Tuntas
73% Belum Tuntas
Grafik 4.4
Presentase Ketuntasan Belajar Penjumlahan Siswa Siklus 1
50
Adapun Hasil Evaluasi belajar siswa operasi hitung pengurangan ada
siklus 1 adalah :
Tabel 4.4
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Angga Lesmana Putra 65
2 Dani Septian Malik 70
3 Hesti Dwi Octaviani 90
4 Karina Nur Gustiani 75
5 Keisya Zahra 95
6 Muhammad Hisyam Naofal
80
Qais
7 Rayhan Idlan 80
8 Reyna Septiani Putri 100
9 Shopa Nur Azizah 100
10 Siti Nurjanah 78
11 Anisa 75
Jumlah 838 7 3
Nilai Rata–Rata 76,18
Presentase Tuntas 73%
Presentase Belum Tuntas 27%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 65
0
Kurang dari KKM Sama dengan KKM Melebihi KKM
Presentase Ketuntasan
Pengurangan Siklus 1
27%
Tuntas
73% Belum Tuntas
Grafik 4.6
Presentase Ketuntasan Belajar Pengurangan Siswa Siklus 1
52
Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5, grafik 4.5 dan grafik 4.6
diperoleh informasi bahwa kriteria ketuntasan belajar minimal
(KKM) mata pelajaran matematika materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan kelas I SDN 2 Ciparay adalah 75,
dari 11 siswa kelas I terdapat 3 siswa (27%) yang mengalami
ketidaktuntasan, 8 siswa yang tuntas (73%) dari batas tuntas yang
diharapkan oleh guru yakni 85%. Nilai rata–rata kelas penjumlahan
mengalami peningkatan yaitu 85,18 dari nilai rata – rata kelas saat
prasiklus yaitu 74,54 begitu juga kriteria pengurangan mengalami
peningkatan juga yaitu 76,18 dari nilai rata-rata kelas saat prasiklus
yaitu 74,54. Nilai terendah penjumlahan 70 dan pengurangan 65
dan tertinggi 100. Siswa yang mendapat nilai penjumlahan dan
pengurangan dibawah KKM ada 3 siswa, nilainya sama dengan
KKM penjumlahan 1 orang dan pengurangan 2 orang dan melebihi
KKM penjumlahan ada 8 orang dan yang melebihi KKM
pengurangan ada 7 orang.
Berdasarkan data hasil belajar diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa sudah ada peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1
namun masih harus dioptimalkan kembali. Oleh karena itu untuk
memenuhi indikator keberhasilan penelitian maka peneliti
memutuskan melanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus 2.
d. Refleksi
Pada perbaikan siklus 1 telah berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa, hal ini dibuktikan dengan rata – rata nilai siswa yang
meningkat dari prasiklus yaitu 36,36 dan 74,54 menjadi 85,18 dan
76,18. Dari hasil pengamatan dan analisis hasil belajar siswa materi
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan di kelas I SDN 2
Ciparay pada siklus 1 sudah terdapat peningkatan namun belum
maksimal karena ada 3 siswa (27% ) yang materi operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan dari 11 siswa yang belum tuntas.1
siswa atau 9,09 % dan 2 siswa belum tuntas 18,18% tuntas dengan
meraih nilai minimal KKM 75, sedangkan 7 dan 6 siswa atau
63,64% dan 54,54% telah tuntas dan meraih nilai diatas KKM.
Peneliti berdiskusi dengan supervisor 2 untuk memperbaiki
pembelajaran dengan fokus utama membiasakan siswa menerapkan
53
metode demonstrasi dan memaksimalkan penggunaan metode
demonstrasi pada materi operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan dengan menambah permainan yang mudah dilakukan
oleh siswa. Untuk mencapai target ketuntasan pembelajaran yang
ditetapkan yaitu 85% siswa mencapai KKM, maka peneliti
memutuskan untuk melakukan perbaikan pembelajaran siklus 2.
3. Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan
Peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran siklus 2 yang
merupakan perbaikan pembelajaran dari siklus1. Pada rencana
pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini peneliti menambah
permainan , memberikan tayangan video pembelajaran yang sesuai,
tayangan powerpoint untuk menguatkan pemahaman belajar siswa
sehingga hasil belajar siswa kelas I SDN 2 Ciparay diharapkan
meningkat sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal mata
pelajaran matematika yang telah ditetapkan sekolah yaitu75 dengan
presentase target ketuntasan belajar 85%. Dalam merancang
rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 (RPP siklus
2), Peneliti dibantu oleh Supervisor 2 sebagai pembimbing di
lapangan.
Adapun beberapa persiapan rencana pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2 yang peneliti susun adalah sebagai berikut:
1) Menentukan jadwal perbaikan pembelajaran yaitu Kamis 9
November 2023.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2
(RPP Siklus 2)
3) Mempersiapkan peragaan permainan .
4) Mempersiapkan soal tes yaitu berupa uraian sebanyak 5
soal dengan skor maksimal 100 dengan KKM matematika
yaitu 75.
5) Menyusun scenario pembelajaran
6) Menyiapkan jurnal pembimbingan yang akan diisi oleh
Supervisor 2 sebagai bahan pertimbangan refleksi peneliti
untuk tindakan selanjutnya.
54
7) Menyiapkan lembar pengamatan untukmengamati aktivitas
siswa serta kinerja guru selama kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus 2 berlangsung.
8) Menyiapkan lembar APKG 1 untuk menilai dokumen
kesiapan pelaksanaan RPP siklus 2
9) Menyiapkan APKG 2 untuk menilai kemampuan guru,
kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP Siklus 2 yang
telah dibuat,serta mengamati aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan yaitu Kamis 9 November 2023
pukul 07.30 s.d 08.40 (alokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 jam
pelajaran) yang diamati dan dinilai oleh Supervisor 2.
Pada proses kegiatan siklus 2, pelaksanaannya sesuai dengan
rancangan pembelajaran yaitu menggunakan metode demosntrasi
menambahkan perminan , video pembelajaran yang sesuai, dan
slide powerpoint untuk menguatkan pengetahuan siswa. Pada siklus
2 diharapkan semua siswa memenuhi KKM dan di kategorikan
tuntas sehingga target ketuntasan 85% dengan KKM 75 bisa
tercapai. Adapun kegiatan pada siklus 2 terdiri dari 3 bagian yaitu
kegiatan awa l(10 menit), kegiatan inti (45 menit) dan kegiatan
akhir (15 menit).
c. Pengamatan
Untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2 maka peneliti diamati oleh Supervisor 2
selaku pembimbing di lapangan, adapun hasil pengamatan yang
diperoleh selama proses perbaikan pembelajaran siklus 2
berlangsung adalah sebagai berikut :
55
1) Berdasarkan hasil pengamatan seluruh siswa telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh
satuan Pendidikan dalam hal ini SDN 2 Ciparay untuk mata
pelajaran matematika di kelas I sebesar 75.
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Angga Lesmana Putra 75
2 Dani Septian Malik 80
3 Hesti Dwi Octaviani 100
4 Karina Nur Gustiani 90
5 Keisya Zahra 100
6 Muhammad Hisyam Naofal
95
Qais
7 Rayhan Idlan 87
8 Reyna Septiani Putri 100
9 Shopa Nur Azizah 100
10 Siti Nurjanah 75
11 Anisa 85
Jumlah 987 11 0
Nilai Rata–Rata 89,72
Presentase Tuntas 100%
Presentase Belum Tuntas 0%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 75
57
Tabel 4.6
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Operasi Hitung Pengurangan Siklus 2
Belum
No Nama Siswa Nilai Tuntas
Tuntas
1 Angga Lesmana Putra 75
2 Dani Septian Malik 78
3 Hesti Dwi Octaviani 92
4 Karina Nur Gustiani 85
5 Keisya Zahra 100
6 Muhammad Hisyam Naofal
90
Qais
7 Rayhan Idlan 90
8 Reyna Septiani Putri 100
9 Shopa Nur Azizah 100
10 Siti Nurjanah 85
11 Anisa 90
Jumlah 985 11 0
Nilai Rata–Rata 89,54
Presentase Tuntas 100%
Presentase BelumTuntas 0%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 75
Skor tertinggi 100 dan skor terendah adalah 75. Untuk gambaran
lebih jelas bisa dilihat pada grafik 4.5 berikut :
58
Presentase Ketuntasan Siswa pada Siklus 2
12
10
6 Penjumlahan
4 Pengurangan
0
Belum Sama dengan Melebihi KKM
mencapai KKM KKM
d. Refleksi
yaitu 100% dan nilai rata–rata kelas sebesar 89,72 dan 89,54. Peningkatan
Berdasarkan hasil pelaksanaan prasiklus, perbaikan siklus 1 dansiklus 2 diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan setiapsiklusnya. Data perbandingan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawahini :
Tabel 4.7
Perbandingan nilai Prasiklus, Siklus 1, Siklus 2
Adapun rekap presentase ketercapaian klasikal dari hasil pembelajaran siswa disajikan padagrafik berikut :
80%
60%
40%
20%
0%
Tuntas Belum Tuntas
Prasiklus 45% 55%
Siklus 1 73% 27%
Siklus 2 100% 100%
Grafik 4.7 Rekap Presentase Ketercapaian klasikal perSiklus
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
banyaknya siswa yang belum tuntas (belum mencapai KKM) sebaliknya
siswa yang sudah tuntas mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus 1
hingga pada siklus 2 91% siswa belum tuntas. Pada siklus 1 ada beberapa
siswa yang belum terbiasa dengan metode demonstrasi namun setelah
mereka mencoba dan adanya penugasan mandiri dirumah untuk
mendalami materi dan mencoba melakukan praktikum sederhana terlihat
pada siklus 2 siswa sudah terbiasa melakukan praktik sehingga terjadi
kenaikan presentase ketuntasan yang memuaskan dengan tuntasnya 100%
siswa.
Dalam pembelajaran matematika siswa cenderung tersugesti bahwa
pembelajaran matematika sulit dimengerti dan penuh dengan rumus-rumus
sehingga siswa cenderung tidak tertarik pada pelajaran matematika. Oleh
karena itu diperlukan strategi, model, maupun metode pembelajaran yang
mampu menumbuhkan minat dan ketertarikan siswa untuk belajar
matematika. Salah satu upaya yang peneliti lakukan adalah menggunakan
metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan melalui metode demonstrasi berbasis
permainan . Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan
metode demonstrai dalam pembelajaran matematika, penelitian –penelitian
tersebut menunjukan bahwa metode demonstrasi dianggap baik dan cocok
digunakan dalam pelajaran matematika.
Berdasarkan paparan diatas bisa disimpulkan bahwa penerapan
metode demonstrasi berbantu media pembelajaran ular tangga pada peserta
didik kelas I SDN 2 Ciparay dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada pembelajaran matematika materi operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 .Maka
peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
E C I N, S.Pd.I
NIP. 19720212 200801 2 010
Keterangan:
*) Pilih salah satu yang sesuai
DATA PRIBADI PENILAI 2 PKP- PGSD
A. KOMPETENSIINTI
Menerimadanmenjalankanajaranagamayangdianutnya.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSIDASARDANINDIKATOR
Muatan:Matematika
Kompetensi Indikator
3.3 Menjelaskan dan melakukan 3.3.1 Menyebutkan penjumlahan dan
penjumlahan dan pengurangan pengurangan bilangan
bilangan yang melibatkan bilangan yangmelibatkan
cacah sampai dengan 99 dalam bilangan cacah sampai dengan 99 dalam
kehidupan sehari-hari serta kehidupan sehari- hari serta mengaitkan
mengaitkan penjumlahan dan penjumlahan dan pengurangan
pengurangan
4.4 Menyelesaikan masalah Menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari yang
yangberkaitan dengan melibatkan penjumlahan
penjumlahan dan pengurangan Menyelesaikanmasalahsehari- hari yang
bilangan melibatkan pengurangan
yangmelibatkan bilangan
cacah sampai dengan 99
C. TUJUAN
1. Guru menyajikan pembelajaran dalam bentuk PPT melalui slide proyektor tentang
penjumlahandanpengurangandenganmenggunakankata-katayang berhubungan dengan
kegiatan malam hari
2. Dengan mengerjakan LKPD soal cerita secara kelompok, siswa mampu menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan bilangan dengan tepat.
3. Melalui penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi kosakata yang terkait kegiatan
malam hari dengan tepat.
D. MATERI
Matematika
Soalceritapenjumlahandanpengurangan.
BahasaIndonesia
Kosakatakegiatanmalamhari
E. PENDEKATAN&METODE
Pendekatan :Scientific,TPACK
Model :ProblemBasedLearning
Metode :Metode Demosntrasi, Bermain, Penugasan,TanyaJawab,Diskusi dan
Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas 10
Pendahuluan agar siswa siap untuk belajar. menit
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Kelas dilanjutkan dengan berdoa yang
dipimpin oleh siswa yang datang paling awal.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila secara
bersama-sama
5. Guru melakukan ice breaking tepuk anak kelas 1
untuk menambah motivasi siswa
6. Guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.
Kegiatan Orientasi Pada Masalah 45
Inti 1. Guru menyajikan pembelajaran dalam bentuk menit
PPT melalui slide proyektor tentang
penjumlahan dan pengurangan dengan
menggunakan kata-kata yang berhubungan
dengan kegiatan malam hari
Mengorganisasikan peserta didik
2. Guru membentuk siswa menjadi 3 kelompok.
3. Guru menjelaskan cara kerja dalam
mengerjakan LKPD kepada setiap kelompok.
4. Guru menyiapkan 3 amplop soal yang masing-
masing terdapat 1 soal cerita terkait dengan
penjumlahan/pengurangan.
5. Masing-masing kelompok akan memilih 1
amplop soal dan mengerjakan sesuai dengan
soal yang didapatkan.
Membimbing Penyelidikan
6. Siswa diberi motivasi agar aktif dalam kegiatan
berdiskusi
7. Ketika siswa sedang melakukan kegiatan
diskusi, guru membimbing
kelompok yang membutuhkan bantuan dengan
instruksi-instruksi tambahan, serta memantau
aktivitas belajar peserta didik.
2) Penilaian Pengetahuan:
Test Tertulis kelompok
Setiap kelompok mendapatkan1buah soal cerita
Setiap kelompok mendapatkan 1 soal kegiatan malam hari
Cara penilaian Skor maksimal 100
Tes tertulisi ndividu
Bentu ksoal :soal cerita, isian singkat
Banyak soal :3 buah
Skor :benar 50
Salah 0
Cara penilaian:Skor
penilaian:100
Penilaian:Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
3) Penilaian Keterampilan
Kriteria
keterampilan Sangat baik Baik Cukup Perlu
pendampingan
Menyusun Tidak ada Terdapat 1 Terdapat 2 Terdapat 3
kartu huruf kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan
menjadi kata
Menyelesaikan Dapat Dapat Tidak dapat
soal cerita menentukan menentukan menjawab soal
penjumlahan atau simbol dalam kalimat Dapat dengan benar
pengurangan soal cerita (+ matematika Menjawab soal
atau-) dengan benar dengan benar
a. Menyusun huruf menjadi kata yang berkaitan dengan kegiatan malam hari
Jawab : ........................................................................................
Jawab : ........................................................................................
Jawab : ........................................................................................
Jawab : ........................................................................................
Jawab : ........................................................................................
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
I. Tujuan Pembelajaran :
Siswa Dapat :
Menjumlah 2 bilangan dengan tanpa menyimpan
Penjumlahan bilangan secara bersusun pendek (2 angka dengan 1
angka tanpa menyimpan)
Penjumlahan secara bersusun panjang
Memperagakan cara menggerakan benda
Menyebutkan bentuk gerak
Menjelaskan penyebab gerak
Menceritaka kembali pengalaman bermain yang sangat berkesan.
Menyebutkan berbagai kegiatan yang menyenangkan yang dapat
dilakukan di rumah dan di sekolah
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin,tekun, tanggung jawab,
ketelitian, kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian.
83
Kelas :
No.Absen :
Jenjang Pendidikan : SD
Kelas/Semester : 1 / genap
Kompetensi Dasar : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka
Tujuan : Setelah mengisi Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD),
peserta didik dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan
dua buah bilangan
Kegiatan Awal
Mengenal kembali nilai tempat puluhan dan satuan
= +
Aku Bisa Karena Aku Terus Mencoba…!!! [Type the company name]
86
Kegiatan Inti
Kegiatan Inti 1. Mengurangi Bilangan Dua Angka dengan Bilangan Satu Angka
1. 27 = 20 + 7
4= 4
= 20 + …..
= …..
2. 3.
48 – 7 = ? 15 – 3 = ?
48 = 40 + …. …. = ….+....
7= …. .…= ….
= .…+ .....
=…. + ….
= …..
= …..
Kegiatan Inti 2. Mengurangi Bilangan Dua Angka dengan Bilangan Dua Angka
1. 35 = 30 + 5
10 = 10 + 0
= 20 + …..
= …..
2. 3.
47 – 23 = ? 26 – 15 = ?
47 = ..... + 7 26 = .....+.....
= ..... + 3 = .....+.....
1.
32 = 20 + 12
8= 8
= 20 + …..
= …..
2. 3.
Ayo Semangat 25 – 7 = ? 43 – 9 = ?
Belajar!!! Rajin Pangkal 25 = ..... +15 43 = ..... +.…
Pandai Lho…!!!
= ..... + 7 = ..... +.…
= ..... = .....
Latihan
yuk…
1 2 3
35 59 43
3 17 6
Kesimpulan :
Kriteria Penilaian
1. Produk (Hasil Diskusi )
No Aspek Kriteria Skor
1 Konsep Semua benar 4
Sebagian besar benar 3
Sebagian kecil benar 2
Semua salah 1
2. Performansi
No Aspek Kriteria Skor
1 Kerjasama Bekerja sama 4
Kadang-kadang kerjasama 2
Tidak kerjasama 1
3. Lembar Penilaian
No Nama Siswa Performansi Produk Jumlah Nilai
Kerjasama Partisipasi Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Video Siklus 2
https://youtu.be/w4K9ZRPgotg?si=nmKrd1QL8xVyDpDP
90
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI GURU DAN
DAN SISWA PERSIKLUS
91
92
93
94
Lampiran 5
Jurnah Pembimbingan Suervisor 2 PKP PGSD
95
Lampiran 6
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
2023.2
NAMA : Uun Siti Julaeha
NIM : 857513725
MATA KULIAH : Pemantapan Kemampuan Profesional
Judul PTK
1. "Efektivitas Metode Demonstrasi Menggunakan Permainan dalam Meningkatkan Hasil Belajar Operasi
Hitung Penjumlahan dan Pengurangan pada Siswa Kelas 1 SD"
2. "Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Metode
Demonstrasi Menggunakan Permainan pada Siswa Kelas 1 SD"
3. "Pengaruh Metode Demonstrasi Menggunakan Permainan terhadap Hasil Belajar Operasi Hitung
Penjumlahan dan Pengurangan pada Siswa Kelas 1 SD"
1. "Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Metode
Demonstrasi Menggunakan Permainan "
2. "Metode Demonstrasi Menggunakan Permainan : Solusi Kreatif Meningkatkan Hasil Belajar Operasi
Hitung Penjumlahan dan Pengurangan"
3. "Efektivitas Metode Demonstrasi Menggunakan Permainan dalam Meningkatkan Hasil Belajar Operasi
Hitung Penjumlahan dan Pengurangan"
a. Di pegunungan
b. Di pedesaan
A. Ada listrik
B. Ada lapangan
C. Ada perpustakaan
Mengetahui,
Kepala SDN 2 Ciparay
ECIN ,S.Pd.I
NIP.19720212 200801 2 010
DOKUMENTASI
113