Bab Ii Fix WM
Bab Ii Fix WM
Bab Ii Fix WM
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Darah
a. Definisi Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian. Bahan
terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah merah. Volume darah secara
persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai
hematokrit (Pearce,2009).
b. Karakteristik Darah
6
1. Warna
2. Viskositas
3. pH
4. Volume
5. Komposisi
Dua komponen utama penyusun darah adalah plasma darah dan sel
darah.
a. Plasma Darah
7
koagulasi juga merupakan protein dalam plasma. Serum albumin
b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah yaitu bagian padat dari darah yang terdiri dari
45% eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
darah putih dan trombosit. Sel darah putih terdiri dari basofil,
2008).
c. Susunan Darah
1. Eritrosit
a. Definisi
b. Fungsi
8
2. Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbondioksida
2. Leukosit
a. Definisi
b. Fungsi
3. Trombosit
a. Definisi
yaitu suatu sel besar berinti banyak yang terdapat dalam sumsum
9
b. Fungsi
d. Fungsi Darah
1. Transportasi internal
(Syaifuddin,2009).
10
Diameter kapiler hanya 5-10 mikrometer (diameter eritrosit),
dindingnya hanya terdiri atas endotel. Makin aktif suatu jaringan, makin
Komposisi darah kapiler adalah campuran dari darah arteri, darah vena,
yang terbentuk dari otot polos. Bila sfingter terbuka maka darah akan
memasuki kapiler akan tetapi bila tertutup maka darah langsung masuk
campuran dari darah vena dan darah arteri. Dalam sirkulasi sistemik,
untuk karbondioksida dan limbah antar sel dan darah. Kemudian karbon
dioksida dan limbah terbawa dalam darah vena. Dalam sirkulasi paru,
sebagai berikut :
11
b. Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan.
dinding itu tinggal satu lapis saja, yaitu lapisan endotelium (tunika
keluar membentuk cairan jaringan dan membawa air, mineral dan zat
digunakan ujung jari tengah atau jari manis karena pada lokasi tersebut
12
Tusukan harus cukup dalam supaya darah mudah keluar, jangan
trauma).
(Gandasoebrata, 2010).
3. Hematokrit
a. Definisi Hematokrit
jenis kelamin.
13
Hematokrit adalah perbandingan bagian dari darah yang
dalam % (Sutedjo,2009)
eritrosit rata-rata. Biasanya nilai itu ditentukan dengan darah vena atau
Ketika darah utuh disentrifus, partikel yang lebih berat akan turun
ke dasar tabung kapiler dan partikel endapan yang lebih ringan berada
b. Pemeriksaan Hematokrit
mikro. Pada cara makro digunakan tabung wintrobe dengan panjang 9,5
cm, diameter 0,6 mm dan berskala 0-100. Sedangkan pada cara mikro
(Mahode,2011).
14
maka dari itu lamanya pemusingan dapat diperpendek. (Gandasoebrata,
2010).
Buffy coat yang letaknya diantara lapisan sel darah merah dan plasma.
Lapisan ini terdiri dari leukosit dan trombosit yang berwarna kelabu
lapisan buffy coat 0,1 mm sampai dengan 1 mm. Tinggi 0,1 mm kira-
kira sesuai dengan 1000 leukosit/mm3. Tinggi buffy coat yang masih
dalam range normal belumlah berarti benar, misalnya kalau ada limfosit
yang pada umumnya lebih kecil dari granulosit. Oleh karena itu
15
sentrifugasi rata-rata 30 menit dan sampel darah yang digunakan
menutup salah satu ujung tabung dengan nyala api, karena disini
Analyzer)
16
Pemeriksaan dengan cara ini memiliki keterbatasan yaitu :
rendah palsu.
hematokrit.
1. Faktor Intrinsik
pemeriksaan laboratorium.
a. Keadaan Patologis
1. Eritrosit
17
peningkatan jumlah sel darah merah dan nilai hematokrit dapat
2. Viskositas darah
hematokrit meningkat.
3. Plasma
hematrokrit.
b. Dehidrasi
c. Aktivitas Fisik
18
d. Trauma
(Riswanto, 2013)
e. Ketinggian
f. Jenis Kelamin
(Riswanto, 2013)
g. Umur
daripada dewasa.
19
h. Obat-obatan
(Purwaningsih, 2010)
i. Vitamin
j. Alkohol
k. Merokok
2. Faktor Ekstrinsik
20
a. Tahap Pra Analitik
1. Pengambilan sampel
a. Darah Kapiler
b. Darah Vena
2. Persiapan sampel
3. Pemakaian antikoagulan
Acetate (EDTA).
21
a. Heparin
b. Tahap Analitik
1. Metode pemeriksaan
22
dengan metode makro yang membutuhkan sampel lebih
2. Pemusingan / sentrifugasi
Brown, 2004)
5. Gelembung udara
23
Adanya gelembung udara dalam tabung mikrokapiler akan
1. Pembacaan Hasil
4. Volume sampel sedikit. Untuk alat jenis open tube maka, penyebab
ujung jarum tidak masuk penuh pada darah atau darah terlalu sedikit
24
dalam tabung sehingga saat dimasukkan jarum tidak terendam
seluruhnya.
1 Pria : 40 – 54%
2 Wanita : 37 – 47%
4 Anak : 31 – 45%
5 Balita : 35 – 44%
6 Bayi : 29 – 54%
7 Neonatus : 40 – 68%
g. Masalah Klinis
25
h. Manfaat Pemeriksaan Hematokrit dalam Klinik
26
Di dalam sirkulasi darah polisitemia vera didapati peninggian nilai
27
B. Kerangka Teori
28
C. Kerangka Konsep
Volume Nilai
Darah Hematokrit
D. Hipotesa
mikrokapiler
29