Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

KSP SDN Banyuadem 2024 Akred

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 71

KURIKULUM

SD NEGERI BANYUADEM
TAHUN AJARAN 2024 / 2025

Alamat Sekolah:

NPSN : 20307944

Dusun : Trolikan

Desa : Banyuadem

Kecamatan : Srumbung

Kabupaten : Magelang

Propinsi : Jawa Tengah

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN MAGELANG
2024
LEMBAR VALIDASI PENGAWAS

Berdasarkan hasil validasi/verifikasi, monitoring, dan evaluasi disertai bimbingan


pelaksanaan kurikulum secara terpadu dengan memperhatikan:
1. Tujuan pengembangan kurikulum;
2. Prinsip pengembangan kurikulum;
3. Saran dan pendapat stakeholder pendidikan; dan
4. Hasil penyusunan Kurikulum SD Negeri Banyuadem
Dengan ini Pengawas SD merekomendasikan Kurikulum SD Negeri Banyuadem
Kecamatan Srumbung Tahun Ajaran 2024/2025 untuk mendapatkan pengesahan dari
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang.

Magelang, 15 Juli 2024


Pengawas,

Drs. MUH YASIR, M.M.


NIP. 196410101983041001

2
LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUADEM
TAHUN AJARAN 2024/2025

Alamat
Dusun : Trolikan
Desa/Kelurahan : Banyuadem
Kecamatan : Srumbung
Kabupaten : Magelang
Provinsi : Jawa Tengah

Telah diteliti dan ditetapkan penggunaannya pada tanggal Lima Belas Juli Tahun Dua Ribu
Dua Puluh Empat dan dinyatakan berlaku pada Tahun Ajaran 2024/2025.

Ditetapkan di : Srumbung
Pada tanggal : 15 Juli 2024

Menyetujui Kepala SDN Banyuadem


Ketua Komite Sekolah

FATCHUROZI IRFAN DWI NOORIS SA’ADAH, M. Pd


NIP 198607182009032008

Mengetahui
Plt. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang

MUHAMMAD SUBIYANTARA, S. Pd., M. Pd


Pembina, IV/a

iii
NIP 197005301998021003

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Kurikulum Satuan Pendidikan SD
Negeri Banyuadem Tahun Ajaran 2024/2025 dapat tersusun. Kurikulum Satuan
Pendidikan SD Negeri Banyuadem ini adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan
oleh SD Negeri Banyuadem. Kurikulum ini merupakan hasil kajian tim pengembang SD
Negeri Banyuadem pada tanggal 15 Juli 2024. Secara khusus Kurikulum Satuan
Pendidikan SD Negeri Banyuadem Tahun Ajaran 2024/2025 merupakan perwujudan dari
kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan
karakteristik dan kondisi SD Negeri Banyuadem serta saran Komite Sekolah di bawah
koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang.
Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri Banyuadem ini disusun dengan
berpedoman pada Panduan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan yang mencerminkan
merdeka belajar dan pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini memuat
karakteristik satuan pendidikan, profil pelajar, visi, misi dan tujuan, pengorganisasian
pembelajaran, rencana pembelajaran, pendampingan, evaluasi dan pengembangan
profesional.
Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri Banyuadem Tahun
Ajaran 2024/2025 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka
belajar, dan pengimplementasian dimensi Profil Pelajar Pancasila. Di samping itu juga
Kurikulum SD ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan SD Negeri
Banyuadem yang memunculkan keunikan atau kekhasan sekolah misalnya potensi
keunggulan sekolah, budaya sekolah seperti kesenian daerah, literasi lingkungan, memiliki
pembiasaan religius, pengelolaan sampah, penggunaan IT dalam pembelajaran, kebersihan
lingkungan dan juga inovasi – inovasi dalam pengembangan pembelajaran.
Pada Tahun Ajaran 2024/2025 ini SD Negeri Banyuadem menggunakan konsep
kurikulum merdeka dengan menyesuaikan karakteristik sekolah. Hal ini didasarkan pada
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor:
034/H/KR/2022 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum
Merdeka Tahun Ajaran 2024/2025 se-Indonesia yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan pembelajaran peserta didik.
v
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari pemangku kepentingan.
Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang;
2. Pengawas SD yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan
dokumen;
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri Banyuadem, yang telah secara proaktif
memberi masukan dan kelengkapan data;
4. Komite Sekolah yang telah memberi dukungan terhadap penyusunan kurikulum SD
Negeri Banyuadem;
5. Semua stakeholder dan tim pengembang atas segala bantuan dan kerja kerasnya
sehingga tersusunnya kurikulum SD Negeri Banyuadem Tahun Ajaran 2024/2025.
Kami menyadari bahwa kurikulum yang telah kami susun ini memiliki kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan masukan yang konstruktif
dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan. Kami berharap Kurikulum
Satuan Pendidikan SD Negeri Banyuadem ini dapat menjadi panduan dan acuan dalam
pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Banyuadem untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu.

Tim Penyusun,

vi
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i


Lembar Pengesahan ................................................................................................. iii
Kata Pengantar ........................................................................................................ iv
Daftar Isi .................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional ....................................................................................................... 1
B. Karakteristik Sekolah ................................................................................... 3
BAB II VISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah ................................................................................................. 15
B. Misi Sekolah ................................................................................................ 15
C. Tujuan Sekolah ............................................................................................ 16
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler ............................................................................................... 19
B. Penguatan Profil Pelajar Pancasila ............................................................... 30
C. Ekstrakurikuler .......................................................................................... 34
D. Aktualisasi Budaya Sekolah ......................................................................... 41
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Pengaturan Pembelajaran di SD ................................................................... 45
B. Peraturan Akademik .................................................................................... 53
C. Kalender Pendidikan .................................................................................... 54
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan .............................................................................................. 55
B. Evaluasi ........................................................................................................ 56
C. Pengembangan Profesional .......................................................................... 58
BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 59
LAMPIRAN ............................................................................................................ 60

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah satuan pendidikan dan peserta didik. Untuk mencapai tujuan
pendidikan di atas diperlukan adanya standarisasi pendidikan sebagai upaya
menyetarakan kualitas pendidikan di berbagai satuan pendidikan. Standarisasi
pendidikan ini memberikan dasar sebagai indikator minimal yang memungkinkan
dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
karakteristik dan kondisi satuan pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai hal itu,
diperlukan sebuah kurikulum. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun oleh
satuan pendidikan memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di satuan pendidikan itu sendiri. Pengembangan Kurikulum
Satuan Pendidikan di Satuan Pendidikan berpedoman pada perundang-undangan yang
berlaku.
Pada pelaksanaan Kurikulum Merdeka, mewujudkan pemahaman konten dan
kompetensi siswa yang dicita-citakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan
pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 57
Tahun 2021, sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah nomor 04 tahun
2022 tentang Standar Nasional Pendidikan dan setiap satuan pendidikan wajib
menyusun dokumen KSP sebagai acuan untuk mewujudkan target pemahaman capaian
konten dan kompetensi peserta didik yang menjadi targetnya. Adapun regulasi
kurikulum merdeka sebagai berikut:
1. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5
Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
2. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7
tahun 2022 tentang Standar Isi

1
3. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
4. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 58
tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
5. Keputusan Kepala BSKAP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran Kurikulum
Merdeka
6. Keputusan Kepala BSKAP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen dan Subelemen
Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
7. Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024

Pengembangan KSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan Kurikulum


Merdeka dengan pengembangan yang mengintegrasikan setiap mata pelajaran dengan
pendekatan teaching at the right level atau sesuai dengan tahap perkembangan peserta
didik dengan menggunakan webbing kurikulum sesungguhnya merupakan bagian dari
strategi penjaminan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada
pemenuhan delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar adalah
mewujudkan keunggulan mutu lulusan.
Penyusunan dokumen ini bertujuan menyediakan panduan yang mengarahkan
penyelenggara melaksanakan program pelaksanaan kurikulum merdeka dengan
melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KSP dengan
mempertimbangkan kebutuhan belajar siswa dengan mengembangkan pemahaman
konten dan kompetensi dalam dinamika perubahan kehidupan abad ke-21, sehingga
menghasilkan lulusan yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Rumusan kurikulum
terdiri dari Rasional, Karakteristik di Satuan Pendidikan, Visi, Misi dan Tujuan
Sekolah, pengorganisasian pembelajaran (Intrakurikuler, Kokurikuler Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Ektrakurikuler), Perencanaan Pembelajaran di
Satuan Pendidikan serta Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional.
Penerapan standar kompetensi lulusan (SKL), standar isi, standar proses, dan
standar penilaian sudah berjalan sesuai dengan perencanaan. Pencapaian semua
2
komponen tersebut memiliki beragam pencapaian, seperti pada pencapaian standar isi,
dimana sasaran yang sudah dirancang dapat memberikan peningkatan terhadap aspek -
aspek yang ingin dicapai seperti penguasaan kognitif, keterampilan, maupun sikap dan
memberikan pengalaman belajar yang baik kepada peserta didik. Perwujudan dalam
proses pembelajaran tampak dalam proses secara kontekstual dan memberikan
pengalaman baru bagi peserta didik.
Daya dukung sekolah terhadap proses pendidikan di lingkungan sekolah
berjalan dengan baik, meliputi penerapan dan pencapaian standar pendidik dan tenaga
kependidikan, dimana manajemen sekolah menerapkan standar yang ideal bagi semua
yang terlibat dalam proses pendidikan. Selain sumber daya manusia, sekolah juga
memberikan dukungan penuh dalam hal sarana dan prasarana bagi terselenggaranya
proses pendidikan.
Dalam mendukung keterpenuhan dokumen dan implementasi kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan dipandang perlu membentuk tim pengembang KSP dan tim
penjamin mutu yang mengelola sistem evaluasi proses dan pencapaian program
pelaksanaan kurikulum. Pembentukan ini ditandai dengan penerbitan surat keputusan
tentang tim pengembang KSP dan tim penjamin mutu.

B. Karakteristik SD Negeri Banyuadem


Kurikulum Operasional SD Negeri Banyuadem disusun sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Sekolah
(KOSP) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang
sudah disusun secara nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang sudah disusun.
Penyusunan Kurikulum Operasional SD Negeri Banyuadem ini mengakomodir
kebutuhan peserta didik mengembangkan kemampuan keterampilan abad 21 (Profil
Pelajar Pancasila, 4C Plus Networking, Literasi dan Numerasi serta menguasai
platform digital).

SD Negeri Banyuadem berdiri pada tahun 1929 merupakan salah satu SD


di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Berada di lingkungan pedesaan,
SD Negeri Banyuadem terletak di dekat Balai Desa Banyuadem, berbatasan
dengan kelurahan Banyuadem dan Kelurahan Kradenan. Jarak ke SD/MI terdekat
3
sekitar 800 m, menjadikan SD Negeri Banyuadem salah satu lembaga pendidikan
di tengah-tengah perkampungan masyarakat dan terbuka bagi siswa dengan
berbagai latar belakang.

Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan


kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan,
serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan
Sekolah/Madrasah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat
dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi.
Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk
memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.

SD Negeri Banyuadem meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan


dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang
maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate
environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya
dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam maupun
di luar kelas. SD Negeri Banyuadem berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa
secara holistic untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Berdasarkan analisis
konteks yang dilakukan, SD Negeri Banyuadem sebagai satuan pendidikan dengan
potensi wilayah/letak yang strategis di ruas jalan Propinsi memiliki beberapa kekuatan
diantaranya: 1) input peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap
kepentingan pendidikan; 2) lingkungan masyarakat yang berdekatan yang
memudahkan sekolah untuk melakukan koordinasi dan komunikasi; 3) kultur
masyarakat bersifat tradisional yang bernuansa religius; 4) sarana pendukung layanan
proses pembelajaran yang memadai seperti sarana WIFI dan prasarana lain.
Selain kekuatan / kelebihan sebagaimana tersebut di atas, SD Negeri
Banyuadem juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1) sarana pendukung untuk
pengembangan pembelajaran yang terbatas seperti belum terpenuhinya satu ruang
kelas satu set proyektor; 2) belum tersedianya jalan alternatif yang lebih aman untuk
peserta didik; 3) belum tersedianya ruang laboratorium IPA yang representatif; dan 4)
belum tersedianya chrome book namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga
sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang pernah diperoleh baik
itu akademik maupun non- akademik.

4
Masyarakat di sekitar SD Negeri Banyuadem sebagian besar adalah buruh,
sebagian lain adalah petani, wiraswasta, karyawan swasta, sopir serta perangkat desa.
Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan masyarakat pedesaan dan input peserta
didik yang mayoritas dari desa setempat dengan memiliki sumber daya alam yang
begitu luas dengan kondisi sumber daya manusia yang heterogen, maka profil pelajar
yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap perbedaan
dengan mengedepankan kebinekatunggalikaan mengkreasi ide dan keterampilan.

Lokasi SD Negeri Banyuadem yang ditengah pedesaan juga mempunyai


budaya daerah yang menjadi ciri khas masyarakat Magelang yaitu sebuah filosofi
masyarakat Magelang. Dalam rangka mewujudkan budaya daerah tersebut maka
diwadahi dalam suatu kegiatan di SD Negeri Banyuadem dengan nama “Rebut
Cermat” (Religius, berbudaya, Cerdas dan mandiri serta terampil). Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menggali potensi pendidik dan peserta didik dalam pembentukan
karakter yang bereligius serta peserta didik yang mampu bersaing dalam dunia global
tetapi masih mengedepankan budaya lokal.
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik
agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan
tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila serta
mengembangkan cinta budaya daerah dan nasional, maka SD Negeri Banyuadem
menyusun kurikulum operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya
lokal daerah setempat.
Peserta didik SD Negeri Banyuadem diharapkan mempunyai life skill yang
berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia pendidikan.
Sehingga harapan sesuai Visi Kabupaten Magelang dalam pendidikan untuk mencetak
generasi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah
satu upaya untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi
IT atau non IT pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilkan salah
satu karya yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis
dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya
profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhak
mulia, yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan
global.

5
Secara yuridis, Kurikulum Operasional SD Negeri Banyuadem disusun dengan
mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari
pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, Kurikulum Operasional SD
Negeri Banyuadem mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga profesional dalam
pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen.
Peningkatan profesionalisme guru, dilakukan dalam bentuk pelatihan bersifat
praktik secara berkesinambungan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk menjadi
profesional dalam layanan pada peserta didik. Dengan mengambil salah satu nilai
pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yaitu 3N: Niteni (mengamati dengan teliti),
Nirokke (mencoba dengan cara meniru), Nambahi (mengembangkan dari yang sudah
ditiru/yang sudah ada), dan dengan mempertimbangkan tuntutan di era 4.0, maka
ditambahlah N yang keempat yaitu Nggawe (mencipta/ membuat/ menghasilkan/
menemukan hal baru). 4N tersebut merupakan ciri khas pembelajaran dengan konsep

merdeka yang akan dilakukan oleh peserta didik bersama guru di SD Negeri
Banyuadem Hal lain, dari perspektif pedagogis, yang dijadikan pertimbangan adalah
Undang- Undang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa guru memiliki
kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat. Dari landasan pedagogis dalam konteks merdeka belajar,
proses belajar di SD Negeri Banyuadem berorientasi pada peserta didik dan bentuknya
beragam. Pembelajaran sebagai aktivitas tim yang bersifat kolaboratif dan kontekstual
serta holistik.
Pembelajaran di SD Negeri Banyuadem yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif, inovatif yang mampu
mengkreasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada
budaya bangsa.

C. Karakteristik Peserta Didik

Peserta didik SD Negeri Banyuadem berjumlah 60 orang terdiri atas 31 orang


laki-laki dan 29 orang perempuan.

6
Diagram 1. Data jenis Kelamin Siswa

Perem
puan
48% Laki-laki
52%

Jumlah peserta didik laki-laki dan perempuan yang hampir seimbang


memungkinkan dalam pembagian kelas heterogen. Jumlah peserta didik yang besar
berdampak pada besarnya dukungan dari berbagai pihak, diantaranya orang tua/wali
murid, Dinas Pendidikan, Pemerintah Daerah, dan instansi lain.

Peserta didik Sd Negeri Banyuadem berasal dari satu desa. Sehingga siswa SD
Negeri Banyuadem homogen berasal dari wilayah Desa Banyuadem, beberapa siswa
berasal dari wilayah Desa Srumbung, Sudimoro dan Kradenan.

7
Gambar 1. Peta Wilayah Sekitar SD Negeri Banyuadem

Gambrengan
2% 10%
7% 2% Puyengan
2%
2% 5% Banyuadem
2%
7% Cungkup
12%
Trolikan
Dadapwangi
17%
Wironayan
Ngentak
35% Sudimoro
Bakalan
Jerukagung
Wates

Diagram 2. Data Domisili Siswa

Berdasarkan diagram 2. Data Domisili Siswa di atas, mayoritas domisili siswa


berasal dari dusun Trolikan, Banyuadem Kecamatan Srumbung yaitu 35% sebanyak
21 siswa. Terdapat 1 siswa berdomisili Wironayan, Ngentak, Sudimoro.

8
Pendidikan Orang Tua
S1 SD
2%8%
SMP
SMA 28%
61%

SD SMP SMA S1

Diagram 3. Data Pendidikan Orang Tua

Pekerjaan Orang tua

2%7%
16%
4% 55%
2%
14%

Buruh Karyawan Swasta Tukang Kayu Sopir Petani Perangkat Desa

Wiraswasta

Diagram 4. Data Pekerjaan Orang Tua

9%
10%

23% 59%

Kurang dari Rp 499.000,- Rp 500.000,- - Rp 999.000,-


Rp 1.000.000,- - Rp 1. 900.000,- Rp 2.000.000,- - Rp 5.000.000,-

Diagram 5. Data Penghasilan Orang Tua

Peserta didik SD Negeri Banyuadem mayoritas berasal dari latar belakang


ekonomi dikategorikan golongan ekonomi bawah, dengan mayoritas pencaharian

9
sebagai buruh. Hal ini menyebabkan perbedaan ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
Hal ini juga mempengaruhi pemilihan ekstrakurikuler dan pengembangan diri peserta
didik. Sekolah lalu membuat perencanaan kegiatan dan pengambilan kebijakan
pemenuhan sarana pembelajaran dengan mempertimbangkan latar belakang sosial
ekonomi peserta didik.

Sains & Matematika


Kerajinan
Tangan 9% Komputer
11% 30%

Olah raga
28%
Seni
10

Diagram 6. Data Minat

D. Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri Banyuadem tahun pelajaran


2024/2025 sebanyak 12 orang, terdiri atas 1 orang kepala sekolah, 10 orang pendidik,
dan 1 orang tenaga kependidikan. Kepala sekolah berlatar pendidikan terakhir
Magister Pendidikan dengan status kepegawaian PNS. Guru kelas memiliki latar
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 5 orang dan 1 Guru kelas memiliki
latar Pendidikan Bahasa Inggris. Guru mata pelajaran juga berlatar belakang
pendidikan sesuai dengan kualifikasinya yaitu guru PAI lulusan sarjana Pendidikan
Agama Islam, dan guru PJOK lulusan Pendidikan Guru Olahraga.

Sebanyak 1 pendidik berstatus sebagai PNS dan bersertifikat pendidik.


Sebanyak 4 pendidik berstatus PPPK dan bersertifikat pendidik. Sedang 4 orang
berstatus PPPK dan belum bersertifikat pendidik. Guru berstatus guru honor sekolah
sebanyak 1 orang. Status kepegawaian pendidik sangat berpengaruh terhadap
pengambilan kebijakan dalam penentuan program sekolah. Hal ini berkaitan dengan
pemenuhan jam kerja pendidik. Selain itu juga dalam perencanaan penganggaran/
RAPBS SD Negeri Banyuadem.

10
Tabel 1. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jenis JK Pendidikan Tersertifikasi


Kepegawaian
L P SMP SMA S1 S2 Sudah Belum
PNS 1 1 1
PPPK 1 7 8 4 4
GTT 1 1 1
PTT 1 1 1
Jumlah 2 9 1 9 1 5 6

Tenaga kependidikan sebanyak 1 orang, yaitu 1 orang Penjaga berlatar


pendidikan SMA. Tenaga kependidikan status kepegawaiannya adalah non PNS. Latar
pendidikan dan status kepegawaian tenaga kependidikan yang kami miliki berdampak
terhadap perencanaan dan pelaksanaan program sekolah.

Hampir semua pendidik kompeten dalam pembelajaran dan penggunaan


teknologi dalam pembelajaran. Kompetensi pendidik dalam hal ini terkait dengan
penguasaan berbagai strategi pembelajaran, model pembelajaran berbasis projek,
pemanfaatan teknologi untuk produksi media video pembelajaran, dan pemanfaatan
platform digital. Kompetensi ini mempengaruhi perencanaan pembelajaran, proses
pembelajaran baik intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila,
ekstrakurikuler, maupun kebijakan lainnya.

Sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan sebagai pembimbing


ekstrakurikuler memiliki kompetensi yang dibutuhkan dan setiap bidang
ekstrakurikuler. Kompetensi pembimbing ekstrakurikuler dapat diuraikan sebagai
berikut:

Tabel 2. Data Pembimbing Ekstrakurikuler


No Nama Pembimbing
Ekstrakurikuler
1 Pendidikan 1 pelatih bersertifikat Mahir Lanjutan Penggalang
Kepramukaan 2 pendidik bersertifikat Mahir Dasar
2 Keagamaan

11
a. TPQ 4 pelatih memiliki kompetensi dalam bidang keagamaan
b. Rebana 3 pelatih memiliki kompetensi dalam bidang seni islami
3 Bola Voli Pelatih yang memiliki kompetensi dalam bidang olah raga
terutama bola voli.
4 Atletik Pendidik yang memiliki kompetensi dalam bidang olah
raga dan berijazah S1
5 Tenis Meja Pendidik yang memiliki kompetensi dalam bidang olah
raga terutama tenis meja
6 Melukis Seorang pelatih lukis yang memiliki kompetensi
dalam bidang melukis
7 Calistung 3 pendidik berijasah S1 PGSD
8 Komputer Seorang pendidik yang memiliki kemampuan
dalam mengoperasikan komputer
9 Seni Tari 1 pelatih yang memiliki kompetensi
dalam bidang tari
10 English Fun 1 pendidik yang memiliki kompetensi Bahasa Inggris dan
ijazah S1 Bahasa Inggris.

E. Sarana dan Prasarana

SD Negeri Banyuadem memiliki 6 ruang kelas, satu ruang serba guna (gudang
buku dan penyimpanan alat peraga OR), satu rumah dinas, satu ruang guru, satu
mushola, 5 kamar mandi dan satu ruang dapur.

Tabel 3. Data Ruang


N Ruang Jumlah Kondisi
o Baik Kerusakan
Ringan Sedang Berat
1 Ruang Kelas 6 v
2 Ruang Guru 1 v
3 Mushola 1 v
4 Dapur 1 v
5 Kamar Mandi 5 v
6 Ruang Serbaguna 1 v
7 Rumah Dinas 1 v
Jumlah 16

F. Sosial Budaya

Latar belakang agama warga sekolah seragam, semua beragam Islam. Jadi
12
sekolah mudah dalam membuat perencanaan dan pengorganisasian pembelajaran.
Selain itu juga berdampak positif bagi sekolah dalam menerapkan program
pembiasaan pagi dengan budaya disiplin waktu, 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan
dan Santun) dan gotong royong, kepedulian sosial pada seluruh warga sekolah.

Diagram 8. Data Agama Siswa

Jumlah Siswa

Islam Katolik Kristen Hindu Budha

G. Kemitraaan

Guna mengembangkan potensi sekolah, Sd Negeri Banyuadem bekerjasama


dengan mitra dari berbagai pihak, diantaranya:

1. Bidang kesehatan

Kemitraan dengan Puskesmas Srumbung melalui kegiatan BIAS (Bulan


Imunisasi Anak Sekolah), pemeriksaan tumbuh kembang anak, pemberian vaksin,
penyuluhan, pemberian obat cacing untuk peserta didik, dokter kecil dan kampanye
kesehatan. Kegiatan ini bermanfaat dalam pemeliharaan kesehatan pendidik, tenaga
kependidikan, dan peserta didik. Dengan demikian, pendidik, tenaga kependidikan,
dan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

2. Bidang pengembangan seni dan budaya

Kemitraan yang terjalin dengan Masyarakat Desa Banyuadem dalam


mengembangkan potensi, bakat, dan minat dalam pembimbingan dan pelatihan seni
yaitu Brodut (Kobro dangdut).

3. Bidang pengembangan patriotisme dan nasionalisme.

Sekolah memiliki kemitraan dengan Polresta Kabupaten Magelang dan


13
Koramil Srumbung dalam hal penyuluhan tertib berlalu lintas, TU-BB, anti
kekerasan/perundungan dan wawasan kebangsaan. Hal ini bermanfaat dalam
mengembangkan sikap patriotisme dan nasionalisme serta pengetahuan peserta didik
dalam bidang bela negara, baris-berbaris, serta tertib dan keselamatan berlalu lintas.

4. Bidang pengembangan kegiatan Kepramukaan

Kemitraan dengan Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Srumbung terjalin


melalui kegiatan pesta siaga dan Jambore. Kegiatan ini memiliki dampak terhadap
penguasaan keterampilan kepramukaan bagi peserta didik. Hal ini akan memberikan
manfaat bagi peserta didik dalam pembelajaran keterampilan dan pengetahuan
kepramukaan.

5. Bidang Hubungan Kemasyarakatan

a. Komite Sekolah

Sekolah menjalin mitra dengan Komite Sekolah dalam perencanaan,


pengambilan kebijakan/program, dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kegiatan/program sekolah.

b. Paguyuban Orang Tua Murid (POM)

Sekolah menjalin mitra dengan POM dalam perencanaan, pelaksanaan, dan


monitoring serta evaluasi program-program sekolah.

6. Bidang Pemerintahan

Sekolah bermitra dengan Pemerintahaan Kelurahan Srumbung dengan


mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan secara timbal balik dari sekolah ke
Pemerintahan Kelurahan Srumbung dan sebaliknya.

7. Bidang keuangan

Sekolah menjalin kemitraan dengan Bank Bapas Srumbung melalui kegiatan


menabung oleh peserta didik di Bapas. Hal ini akan memberikan manfaat pada
pengalaman menabung kepada peserta didik.

8. Bidang Keagamaan

Sekolah menjalin kemitraan dengan TPQ Hidayatul Mubtadiin melalui


kegiatan TPQ dan penceramah kegiatan keagaaman di SDN Banyuadem. Hal ini akan
14
memberikan manfaat pada pengetahuan beragama dan peningkatan ketaqwaan serta
keimanan peserta didik.

9. Bidang Literasi

Sekolah menjalin kemitraan dengan Perpustakaan Muda Bhakti melalui kegiatan


kunjungan dan pemanfaatan perpustakaan dengan tujuan meningkatkan kompetensi
literasi peserta didik dan meningkatkan budaya membaca sejak dini.

15
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

Dalam penyelenggaraan pendidikan dasar di SD Negeri Bnayuadem dimana


sekolah memiliki visi, misi dan tujuan sebagai upaya dalam mewujudkan tujuan
pendidikan sekolah pada khususnya dan pendidikan nasional secara umum. Visi yang
dirancang SD Negeri Banyuadem merupakan serangkaian kata yang menunjukkan impian,
cita-cita atau nilai inti SD Negeri Banyuadem demi mencapai sebuah tujuan yang
diinginkan berupa nilai-nilai religiusitas, intelektualitas, dan norma yang berjalan sesuai
harapan.

A. Visi SD Negeri Banyuadem

Terwujudnya Generasi “GESIT BERDAYA GUNA” (reliGius, Santun, mandirI,


berpresTasi, BerbuDAYA, dan peduli linGkUNgAn).
Indikator visi:
1. Religius: Tumbuhnya keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Es
a.
2. Santun: Terwujudnya peserta didik yang santun, berakhlak mulia dan karakter
profil pelajar Pancasila.
3. Mandiri: Tercapainya keterampilan dan kemandirian hidup yang bermakna dan
berdaya guna, termasuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
4. Berpresasi: Terwujudnya peserta didik yang memiliki kemampuan literasi, nu
merasi dan maju dalam prestasi akademik dan non akademik
5. Berbudaya: Tumbuhnya rasa bangga terhadap budaya kearifan lokal.
6. Peduli Lingkungan: Tumbuhnya budaya ramah lingkungan dan peduli lingkun
gan.

B. Misi
1. Menjalankan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai agama dan ketaqwaan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Membudayakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan mengembangkan
perilaku yang berakhlak mulia di lingkungan sekolah.
3. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler yang mendorong siswa
16
mencapai keterampilan dan kemandirian hidup yang berdayaguna.
4. Meningkatkan prestasi dalam bidang intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesuai
dengan potensi yang dimiliki siswa.
5. Melaksanakan pembelajaran diferensiasi yang aktif, kreatif, efektif, inovatif dan
menyenangkan.
6. Melaksanakan kegiatan koorikuler berupa Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5)
7. Menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya kearifan lokal.
8. Melaksanakan kegiatan yang meningkatkan kesadaran akan kelestarian
lingkungan sekolah, ramah dan peduli lingkungan.
9. Membiasakan memungut dan membuang sampah di tempat sampah.
10. Menjalankan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
11. Membangun kerjasama dengan orangtua siswa, komite dan masyarakat demi
terlaksananya program sekolah.

C. Tujuan SD Negeri Banyuadem

1. Tujuan Umum
Meletakkan dasar karakter Profil Pelajar Pancasila, kemampuan literasi dan
numerasi, keterampilan serta kesadaran akan lingkungan untuk hidup mandiri seba
gai bekal mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan Khusus
a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
b. Siswa sehat jasmani rohani, cinta budaya lokal dan nasional.
c. Meningkatkan sarana prasarana menuju keadaan yang ideal guna mendukung
terlaksananya pembelajaran diferensiasi yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
d. Meningkatkan kemampuan siswa dalam olahraga dan seni sehingga mampu
meraih kejuaraan.
e. Meningkatkan kemandirian dan keterampilan hidup dengan kegiatan
ekstrakurikuler dan intrakurikuler.

17
f. Terwujudnya hubungan yang harmonis dan dinamis antar warga sekolah dan
masyarakat.
g. Terwujudnya lingkungan sekolah yang aman, bersih, indah dan nyaman.

18
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler SD Negeri Banyuadem untuk setiap mata


pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran sedangkan untuk kegiatan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian
Profil Pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. SD Negeri
Banyuadem mengacu pada struktur kurikulum pemerintah yang mengatur beban belajar
untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. SD Negeri
Banyuadem mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu)
tahun ajaran. SD Negeri Banyuadem menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah yang sesuai dengan karakteristik Kabupaten Magelang serta dapat
menambahkan satu muatan tambahan sesuai karakteristik SD Negeri Banyuadem secara
fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut: 1) mengintegrasikan ke dalam mata
pelajaran lain; 2) mengintegrasikan ke dalam tema Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila; dan/atau 3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri. Untuk SD
Negeri Banyuadem sendiri menambahkan satu muatan tambahan melalui pilihan 1.
Sebagai dasar untuk menyusun pengeorganisasian pembelajaran adalah struktur
kurikulum SD sesuai Kepmendikbudristek No 56/M/2022 yang terdiri atas 3 (tiga) fase
yaitu Fase A untuk kelas I dan II, Fase B untuk kelas III dan IV, dan Fase C untuk kelas
V dan VI . Struktur kurikulum merdeka SD Negeri Banyuadem terbagi menjadi 2 (dua),
yaitu: a. pembelajaran intrakurikuler; dan b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dialokasikan sekitar 25% - 30% total JP per tahun. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu
pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian Profil Pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran
dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

19
A. Pengorganisasian Pembelajaran
SD Negeri Banyuadem pada tahun pelajaran 2024/2025 melaksanakan
Kurikulum Merdeka dan menyusun pengorganisasian pembelajaran dengan cakupan:
1. Intrakurikuler
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3. Ekstrakurikuler
4. Kokurikuler

1. Alur Penyususnan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan


Kurikulum operasioanal di satuan pendidikan SDN Banyuadem merupakan
sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan kerangka dasar dan stuktur
kurikulum yang telah dibuat oleh pusat baik capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran
dan asesmen serta profil pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan
ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat dengan
menyelaraskan potensi daerah kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.

2. Intrakurikuler

Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Struktur kurikulum SD Nege


ri Banyuadem mengacu pada fase-fase sesuai dengan tingkat kelas. Untuk melaksanaka
n kurikulum merdeka terbagi atas Fase A yang digunakan pada kelas 1 dan 2, Fase B ya
ng digunakan pada kelas 4 dan 3 dan Fase C yang digunakan pada kelas 5 dan 6. Intraku
rikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan fondasi sebagaimana tertuang d
alam Capaian Pembelajaran Fase fondasi. Capaian Pembelajaran Fase fondasi terdiri ata
s elemen:
1. nilai agama dan budi pekerti;
2. jati diri; dan
3. dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni.

Intrakurikuler dilaksanakan dengan bermain bermakna yaitu aktivitas bermain ya


ng memberikan ruang bereksplorasi sehingga bermanfaat untuk mengembangkan karakte
r dan kompetensi anak. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang sesuai denga
n kebutuhan belajar anak, yakni proses pembelajaran yang melibatkan dan memberikan p
engalaman yang menyenangkan dan bermakna.

Kegiatan dapat menggunakan sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan se
20
kitar anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan duku
ngan teknologi, buku bacaan anak, atau bentuk lainnya.
1. Kompetensi

Pembelajaran Intrakurikuler berisi muatan mata pelajaran dan muatan


tambahan lainnya (mulok). Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran dirancang agar peserta didik dapat mencapai kompetensi atau kemampuan
yang tertuang di dalam Capaian Pembelajaran.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai


peserta didik di akhir setiap fase. Capaian Pembelajaran yang disusun untuk
mencapai kompetensi peserta didik terdiri atas:
a. Capaian Pembelajaran pada Fase A untuk kelas I sampai dengan kelas II pada
sekolah dasar, (terlampir)
b. Capaian Pembelajaran pada Fase B untuk kelas III sampai dengan kelas IV pada
sekolah dasar, (terlampir)
c. Capaian Pembelajaran pada Fase C untuk kelas V sampai dengan kelas VI pada
sekolah dasar, (terlampir)

Capaian Pembelajaran bagi Peserta Didik berkebutuhan khusus disusun dengan


ketentuan:
a. Peserta Didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual menggunakan
Capaian Pembelajaran pendidikan khusus yang mengacu pada perkembangan
Peserta Didik dan usia mental disertai dengan penyediaan akomodasi yang layak
b. Peserta Didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan
Capaian Pembelajaran disertai dengan penyediaan akomodasi yang layak.

2. Muatan Pembelajaran

Muatan pembelajaran adalah susunan materi atau isi yang disampaikan pada proses
pembelajaran, mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diharapkan
dikuasai oleh Peserta Didik sesuai dengan kebutuhan belajar. Muatan pembelajaran
pada jenjang pendidikan dirumuskan dalam bentuk mata Pelajaran sesuai pada
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2024 Tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia

21
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah.

SD Negeri Banyuadem mengorganisasikan muatan pembelajaran dengan mengguna


kan Pendekatan Mata Pelajaran dengan ciri sebagai berikut:
a. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya.
b. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap
muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah
Pemilihan pendekatan mata Pelajaran memberikan kemudahan satuan pendidikan da
lam pembuatan jadwal pembelajaran di satuan pendidikan. Meskipun memiliki bebe
rapa kekurangan seperti beban yang harus dihadapi peserta didik setiap minggu haru
s diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga peserta didik tidak terbebani dengan ba
nyaknya beban mata Pelajaran. Selain itu daya serap peserta didik terhadap mata pel
ajaran akan sangat berpengaruh jika macam mata pelajaran yang diberikan dalam sat
u waktu tertentu terlampau banyak. Ada kecenderungan konten suatu mapel belum t
erserap, sudah harus ganti mata pelajaran yang lainnya. Satuan pendidikan juga perl
u koordinasi antar pendidik pengampu mata pelajaran. Pengaturan harus dilakukan s
edemikian rupa, sehingga tidak memberikan tugas dalam waktu yang bersamaan.
a. Mata Pelajaran Umum
b. Mata Pelajaran Bahasa Daerah

3. Beban Belajar

Beban belajar merupakan alokasi waktu pembelajaran untuk mencapai kompetensi


Peserta Didik. Beba n belajar setiap muatan/mata pelajaran ditulis dalam Jam
Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengelola alokasi waktu setiap
minggunya secara fleksibel dalam 1 tahun ajaran.

4. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar


a. Kelas I

Alokasi waktu kelas I selama satu tahun ajaran adalah 1.152 jam pelajaran denga
n rincian 900 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran untuk pro
jek penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu efekti
f. Alokasi waktu setiap minggu adalah 36 jam pelajaran
22
untuk intrakurikuler dan 7 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pa
ncasila (namun sekolah memilih system blok bulan).

Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar kelas I


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
Intrakurikuler Penguatan Per Tahun
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam 108 36 144
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Kristen 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik 108 36 144
dan Budi Pekertia)
Pendidikan Agama Buddha 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama 108 36 144
Khonghucu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Pancasila 144 36 180
Bahasa Indonesia 216 72 288
Matematika 144 36 180
Pendidikan Jasmani 108 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 36 144
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Total JP Mata Pelajaran 828 252 1080
Wajib
Muatan Lokal 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran 900 252 1152
Wajib
+ Muatan Lokal
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik,

23
seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

b. Kelas II

Alokasi waktu kelas II selama satu tahun ajaran adalah 1.224 jam pelajaran deng
an rincian 972 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran untuk pr
ojek penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu efek
tif. Alokasi waktu setiap minggu adalah 36 jam pelajaran untuk intrakurikuler da
n 7 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila (namun sekola
h memilih system blok bulan).

Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar kelas II


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP
Intrakurikuler Penguatan Per Tahun
Per Tahun Profil Pelajar
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan 108 36 144
Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Buddha 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 36 144
Pekerti
Pendidikan Pancasila 144 36 180
Bahasa Indonesia 252 72 324
Matematika 180 36 216
Pendidikan Jasmani 108 36 144
Olahraga dan Kesehatan

24
Seni dan Budaya
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 36 144
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Total JP Mata Pelajaran 900 252 1152
Wajib
Muatan Lokal 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran 972 252 1224
Wajib
+ Muatan Lokal
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik,
seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
c. Kelas III-V

Alokasi waktu kelas III - V selama satu tahun ajaran adalah 1.440 jam pelajaran
dengan rincian 1.188 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran u
ntuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Tabel 3. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar kelas III-V


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Intrakurik Penguatan Tahun
uler Per Profil Pelajar
Tahun Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katolik 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Buddha 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu 108 36 144
dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama
Khonghucu dan Budi 108 36 144
Pekerti
25
Pendidikan Pancasila 144 36 180
Bahasa Indonesia 216 36 252
Matematika 180 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan 180 36 216
Sosial
Pendidikan Jasmani 108 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 36 144
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran 1.116 252 1.368
Wajib
Muatan Lokal 72 - 72
Total JP Mata Pelajaran 1.188 252 1.440
Wajib + Muatan Lokal

Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik,
seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

d. Kelas VI

Alokasi waktu kelas VI selama satu tahun ajaran adalah 1.280 jam pelajaran den
gan rincian 1.056 jam pelajaran untuk intrakurikuler dan 252 jam pelajaran untu
k projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selama 1 tahun terdapat 36 minggu
efektif. Alokasi waktu setiap minggu adalah 36 jam pelajaran untuk intrakurikul
er dan 7 jam pelajaran untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila (namun se
kolah memilih system blok bulan).

26
Tabel 4. Alokasi waktu mata pelajaran sekolah dasar kelas VI
(Asumsi 1 Tahun = 32 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran Alokasi Alokasi Total JP
Intrakurikuler Projek Per Tahun
Per Tahun Penguatan
Profil
Pelajar
Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama 96 32 128
Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama 96 32 128
Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama 96 32 128
Katolik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama 96 32 128
Buddha dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama 96 32 128
Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama 96 32 128
Khonghucu dan Budi
Pekerti
Pendidikan Pancasila 128 32 160
Bahasa Indonesia 192 32 224
Matematika 160 32 192
Ilmu Pengetahuan Alam 160 32 192
dan Sosial
Pendidikan Jasmani 96 32 128
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya 96 32 128
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 64 - 64
Total JP Mata Pelajaran 992 224 1216
Wajib
Muatan Lokal 64 - 64

27
Total JP Mata Pelajaran 1056 224 1280
Wajib + Muatan Lokal
Keterangan:
a) Diikuti oleh Peserta Didik sesuai dengan agama masing-masing.
b) Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik,
seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
c) Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 64 (enam puluh empat) JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

5. Jadwal Pelajaran
a. Jadwal Pelajaran Kelas I

b. Jadwal Pelajaran Kelas II

28
c. Jadwal Pelajaran Kelas III

d. Jadwal Pelajaran Kelas IV

29
e. Jadwal Pelajaran Kelas V

f. Jadwal Pelajaran Kelas VI

30
31
4. Kokurikuler

Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya


pencapaian profil pelajar Pancasila perwujudan 6 (enam) dimensi yaitu yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran sebelumnya, SD
Negeri Banyuadem saat ini berada dalam tahap berkembang. Sebagian besar pendidik
telah terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis projek sehingga sekolah mampu
memfasilitasi projek penguatan profil pelajar Pancasila lintas mata pelajaran. Sekolah
memiliki sistem pendukung pembelajaran berbasis projek meliputi evaluasi berkala oleh
Kepala Sekolah dan Tim Fasilitasi Projek, serta memberikan keleluasaan pada peserta
didik untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang dipilih. Selain itu, sekolah melibatkan mitra dalam pengembangan projek
penguatan profil pelajar Pancasila. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, meliputi ketersediaan
sumber belajar dari perpustakaan sekolah, lingkungan sekitar sekolah, serta jaringan
internet dan perangkat komputer untuk mengakses sumber belajar.

Guna mewujudkan visi dan misi sekolah, mewujudkan lulusan yang berkarakter
Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kompetensi literasi dan numerasi untuk mengikuti
pendidikan lebih lanjut, SD Negeri Banyuadem menetapkan fokus dimensi profil Pelajar
Pancasila yang akan dikembangkan yaitu bergotong royong, mandiri, kreatif dan
berkebhinnekaan global pada kegiatan projek semester 1. Sedangkan pada kegiatan
projek semester 2, SD Negeri Banyuadem menetapkan fokus dimensi profil Pelajar
Pancasila yang akan dikembangkan yaitu bergotong royong, mandiri, kreatif, dan
berkebhinnekaan global. Sekolah menyajikan pilihan tema yang relevan dengan fokus
dimensi yang telah ditetapkan. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan projek secara
kolaboratif melalui kegiatan pendampingan dan evaluasi secara berkala.

Penyediaan tema pilihan didasarkan pada fokus dimensi yang akan


dikembangkan, kondisi lingkungan sekolah, dan lingkungan peserta didik. Letak SD
Negeri Banyuadem yang beralamat di Dusun Trolikan, Desa Banyuadem, Kecamatan
Srumbung, Kabupaten Magelang, menjadikan banyaknya inspirasi sumber isu yang
dapat diangkat dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila. SD Negeri Banyuadem
menetapkan 2 tema untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila di tahun ajaran

32
2024/2025 yaitu “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang secara blok,


yaitu mengalokasikan pelaksanaan projek di bulan September tahun 2024 dan bulan
Februari tahun 2025. Satuan pendidikan menentukan pilihan tema untuk setiap kelas.
Melalui forum diskusi pada saat rapat kerja, pendidik melakukan penggalian topik-topik
yang relevan pada setiap tema. Pilihan topik setiap tema dimaksudkan untuk
memfasilitasi minat peserta didik dan diferensiasi produk projek. Peserta didik memilih 1
fokus topik yang diminati.

Pelaksanaan Projek penguatan profil pelajar Pancasila di SD Negeri Banyuadem


dalam 1 (satu) tahun ajaran melaksanakan 2 (dua) projek dengan tema berbeda, dengan
alokasi waktu 22% (dua puluh dua persen) dari beban belajar per tahun.

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar


Pancasila di kelas I sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Projek Profil 1 Projek Profil 2
Bergotong royong. Mandiri. Kreatif. Bergotong royong. Mandiri.
Dimensi
Berkbinekaan Global Kreatif.
Bernalar Kritis Berkbinekaan Global
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Bhinneka Tunggal Ika

Alokasi Waktu 126 JP (21 Hari) 126 JP (21 Hari)

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila di
kelas II sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Projek Profil 1 Projek Profil 2


Bergotong royong. Mandiri. Kreatif. Bergotong royong. Mandiri.
Dimensi
Berkbinekaan Global Kreatif.
Bernalar Kritis Berkbinekaan Global
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Bhinneka Tunggal Ika

Alokasi Waktu 126 JP (21 Hari) 126 JP (21 Hari)

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila di
kelas III sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

33
Projek Profil 1 Projek Profil 2
Bergotong royong. Mandiri. Kreatif. Bergotong royong. Mandiri.
Berkbinekaan Global Kreatif.
Dimensi Bernalar Kritis Berkbinekaan Global
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Bhinneka Tunggal Ika

Alokasi Waktu 126 JP (21 Hari) 126 JP (21 Hari)

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila di
kelas IV sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Projek Profil 1 Projek Profil 2
Bergotong royong. Mandiri. Kreatif. Bergotong royong. Mandiri.
Berkbinekaan Global Kreatif.
Dimensi Bernalar Kritis Berkbinekaan Global
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Bhinneka Tunggal Ika

Alokasi Waktu 126 JP (21 Hari) 126 JP (21 Hari)

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila di
kelas V sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Projek Profil 1 Projek Profil 2


Bergotong royong. Mandiri. Kreatif. Bergotong royong. Mandiri.
Dimensi
Berkbinekaan Global Kreatif.
Bernalar Kritis Berkbinekaan Global
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Bhinneka Tunggal Ika

Alokasi Waktu 126 JP (21 Hari) 126 JP (21 Hari)

Alokasi waktu untuk pencapaian dimensi projek penguatan profil pelajar Pancasila di kelas
VI sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Projek Profil 1 Projek Profil 2


Bergotong royong. Mandiri. Kreatif. Bergotong royong. Mandiri.
Dimensi
Berkbinekaan Global Kreatif.
Bernalar Kritis Berkbinekaan Global
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Bhinneka Tunggal Ika

Alokasi Waktu 126 JP (21 Hari) 126 JP (21 Hari)

34
Jadwal Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Semester 1
September
Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Pengenalan √ √ √ √

Kontekstualisasi √ √ √ √ √ √

Aksi √ √ √ √ √ √ √

Refleksi √ √

Tindak Lanjut √

Jadwal Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Semester 2


Februari
Aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Pengenalan √ √ √

Kontekstualisasi √ √ √ √ √

Aksi √ √ √ √ √ √ √ √

Refleksi √ √

Tindak Lanjut √ √

35
5. Ekstrakurikuler
1. Pendidikan Kepramukaan*
a. Model Aktualisasi

Tujuan Penguatan sikap, penguasaan materi, dan keterampilan yang


berkaitan dengan materi pembelajaran intrakurikuler.
Materi Materi pelajaran
Sifat Wajib
Peserta Peserta didik kelas III-VI
Pelaksanaan Rutin 2 JP per minggu setiap hari Senin setelah
pembelajaran

b. Model Reguler

Pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan


Tujuan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai nilai kepramukaan.
Materi Pendidikan Kepramukaan; Pendidikan Karakter;
Keterampilan Kepramukaan
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas III-VI
Pelaksanaan Rutin 2 JP per minggu setiap hari Senin setelah
pembelajaran

Keterangan:
* Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan

sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

36
37
2. Keagamaan

a. TPQ
Peserta didik mampu membaca, menulis, dan
Tujuan mengimplementasikan Al’Quran dalam kegiatan ibadah
sehari-hari.
Membaca dan Menulis Iqro’ dan AlQuran, Kaligrafi,
Materi Menghafal surat pendek dan Doa Harian, Praktik Ibadah
(Wudu dan Salat)
Sifat Wajib
Peserta Peserta didik kelas I-VI yang beragama Islam di kelas
masing – masing
Pelaksanaan Rutin per minggu setiap hari Selasa-Kamis setelah
pembelajaran

b. Rebana

Peserta didik mampu untuk menanamkan kecintaan terhadap


Tujuan Rosulullah SAW dan berkreasi dalam seni memainkan alat
musik rebana dan menyanyikan lagu-lagu islami, selain itu
juga untuk mengembangkan bakat para siswa dalam seni
hadroh.
Materi Lagu-lagu islami dan alat musik rebana
Sifat Pilihan

Peserta Peserta didik kelas III-VI


Pelaksanaan Rutin per minggu setiap Jumat

38
3. Teknologi Informatika & Komputer (TIK)

Tujuan Peserta didik mampu mengoperasikan beberapa program


Windows dan aplikasi Google for Education
Materi Pendalaman materi persiapan ANBK
Sifat Wajib
Peserta Peserta didik kelas V
Pelaksanaan Rutin per minggu setiap hari Kamis 2 JP

4. BOLA VOLI

Tujuan Peserta didik memiliki kompetensi dan keterampilan teknik dasar


bola voli yang benar, membentuk solidaritas atau mencari teman,
dan mencari prestasi, dengan menguasai teknik dan skill.
Materi Service, Passing bawah dan atas, Smash, Blok.
Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas III-V
Pelaksanaan Rutin per minggu setiap Rabu setelah pembelajaran 2JP

5. ATLETIK

Tujuan Peserta didik memiliki potensi yang mempunyai bakat dan


potensi di bidang olahraga khususnya atletik.
Materi Teknis Atletik.

Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas III-V
Pelaksanaan Rutin per minggu setiap Rabu setelah pembelajaran 2JP

39
6. English Fun

Tujuan Peserta didik memahami tata bahasa Bahasa Inggris secara


aktif dan berkomunikasi secara aktif.
Materi Perkenalan diri sendiri, dialog, pidato/presentasi, menulis,
membaca, dan mendengarkan
Sifat Pilihan

Peserta Peserta didik kelas III-V

Pelaksanaan Rutin per minggu setiap hari Selasa setelah pembelajaran 2JP

7. Tenis Meja

Tujuan Peserta didik memiliki kebugaran jasmani, sportifitas, dan


kecakapan hidup serta berprestasi olahraga.
Teknis pelaksanaan olahraga tenis meja
Materi
Sifat Pilihan

Peserta Peserta didik kelas III-V

Pelaksanaan Rutin per minggu setiap Rabu setelah pembelajaran 2JP

8. Seni Tari

Tujuan Peserta didik mampu menguasai gerak dan lagu yang disajikan
dalam sebuah tarian
Materi Teknik menari

Sifat Pilihan
Peserta Peserta didik kelas I-V
Pelaksanaan Rutin per minggu setiap Selasa jam 12.00 – 13.45

40
9. Seni Menggambar

Peserta didik menguasai konsep dasar membuat gambar


Tujuan imajinatif dua dimensi dan cara menghias menggunakan
pensil warna, atau cat air dengan baik
Konsep dasar karya 2 dimensi serta cara mewarnai
Materi

Sifat Pilihan

Peserta Peserta didik kelas I-V

Pelaksanaan Rutin per minggu setiap hari Jumat pukul 13.00 – 14.30

10. Calistung

Tujuan Peserta didik mampu memahami konsep dasar keterampilan


membaca dan berhitung
Materi Pengenalan angka dalam konsep penjumlahan dan pengurangan
serta konsep dasar membaca kata dan kalimat.
Sifat Pilihan

Peserta Peserta didik kelas I-III

Pelaksanaan Rutin per minggu setiap hari setelah pembelajaran 2JP

41
Jadwal Pelaksanaan Ekstrakurikuler Semester 1

Juli Agustus September Oktober November


No. Nama Ekstrakurikuler
5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pendidikan Kepramukaan

Model Aktualisasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Model Reguler ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2. Keagamaan

TPQ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Rebana ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3. Komputer ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4. Bola Voli

5. Tenis Meja

6. Atletik

7. English Fun

8. Seni Tari ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

9. Menggambar ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

10. Calistung ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

42
Jadwal Pelaksanaan Ekstrakurikuler Semester 2

Januari Februari Maret April Mei


No. Nama Ekstrakurikuler
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pendidikan Kepramukaan
Model Aktualisasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Model Reguler ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
2. Keagamaan
TPQ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Rebana ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
3. Komputer
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
4. Bola Voli ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
5. Tenis Meja ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
6. Atletik ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
7. English Fun ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
8. Seni Tari ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
9. Menggambar ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
10. Calistung ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

43
B. Aktualisasi Budaya Sekolah
Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap
hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai
implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara
rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya
ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang
bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan
menananmkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SD Negeri Banyuadem:

1. Kegiatan Harian
a. Penyambutan peserta didik
b. Gerakan 5S (Senyum, sapa, salam, sopan, santun)
c. Piket Kelas
d. Sholat dhuha
e. Sholat duhur berjamaah
f. Sarapan Pagi
g. Gerakan pungut sampah
h. Cuci Tangan

2. Pembiasaan Mingguan
a. Upacara Bendera (Hari Senin)
b. Asmaul Husna (Senin, Jumat)
c. Kamis Berbudaya
d. Senam pagi (Hari Jumat)
e. Pramuka (Hari Senin)
f. Nembang Dolanan/Jawa (hari Kamis)
g. Menyanyikan lagu Nasional (Senin)
h. Mading kelas (Dwi Mingguan)
i. Gosok Gigi (Setelah Olah Raga)

44
3. Kegiatan Bulanan
a. Jumat Bersih (Hari Jumat ke 2)
b. Isi Piringku Makanan 4 Sehat 5 Sempurna (Hari Jumat ke 2)
c. Market Day (Hari Jumat ke 3)
d. Mading Sekolah

4. Kegiatan Semester/Tahunan
a. Outing Class
b. Jalan Santai
c. Bedah Film/Cerita pada Peringatan Hari Besar
d. Ziarah makam ke taman makam pahlawan
e. Kunjungan Ke Sentra Batik
f. Kunjungan ke Pembibitan Kelapa Desa Banyuadem
g. Kunjungan ke Perkebunan/Peternakan/Perikanan/Industri RT
h. Kabaya Day (peringatan Hari Kartini)
i. Persami (kelas 3-5)
j. Dokter Kecil (kelas 4-5)
k. Upacara 17 Agustus
l. Lomba peringatan 17 Agustus
m. Tadarus Ramadhan
n. Surat Cinta Hari Guru
o. Pesantren Ramadhan
p. Buka bersama
q. Halal Bihalal
r. Pengajian dan sholawat (Bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Adha, Isro Mi’roj)
s. Parenting/Pengajian umum
t. Gelar Karya P5

5. Pembiasaan Literasi
a. 15 menit sblm pembelajaran membaca buku fiksi maupun non fiksi
b. Mading kelas
c. Pojok baca kelas
d. Hias kelas menjadi kaya teks
e. Berbicarà dengan bahasa jawa tiap minggu sekali (setiap hari Kamis)
45
f. Kunjung perpustakaan

6. Pembiasaan menyanyikan lagu nasional setiap hari Senin pagi:


Pelaksanaan Lagu Nasional
Bulan Juli Bagimu Negeri
Bulan Agustus Hari Merdeka
Bulan September Halo-Halo Bandung
Bulan Oktober Garuda Pancasila
Bulan November Hymne Guru
Bulan Desember Berkibarlah Benderaku
Bulan Januari Satu Nusa Satu Bangsa
Bulan Februari Maju Tak Gentar
Bulan Maret Sorak-sorak Bergembira
Bulan April Kartini
Bulan Mei Bangun Pemudi Pemuda
Bulan Juni Bagimu Negeri
Wajib Mengheningkan Cipta
wajib Indonesia Raya

7. Cabang lomba yang di laksanakan di sekolah, maupun tingkat kecamatan dan


kabupaten antara lain:
a. Dokter Kecil
b. MAPSI
c. FLS2N
d. POPDA
e. Pesta Siaga
f. FTBI
g. OSN
h. O2SN
i. Agustusan

46
8. Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu
disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa
bumi, menengok teman yang sakit, menengok teman yang khitan dan lain
sebagainya.

9. Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksanakan baik di sekolah


maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta
didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan
dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara melipat baju
4) Menata kelas
5) Menanam tanaman
6) Masak bersama (Cooking Class)

47
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Perencanaan Pembelajaran di SD Negeri Banyuadem


1. Capaian Pembelajaran:
Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase A dan B. Untuk
pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Bagi
peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat
menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa
hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum. CP ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang membidangi
kurikulum, asesmen, dan perbukuan.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran per Fase


a. Kata Kerja Operasional
b. Kompetensi: pengetahuan, sikap, dan keterampilan
c. Kompetensi dan lingkup konten (variasi untuk pendidIkan khusus)
3. Mengembangkan Modul Ajar per Kelas dan per Tujuan Pembelajaran dengan Tiga
Komponen: Tujuan Pembelajaran, Langkah Pembelajaran, dan Asesmen
a. Fase / kelas
b. Elemen
c. Alokasi waktu
d. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
e. Langkah pembelajaran: tersurat sub elemen Profil Pelajar Pancasila
f. Asesmen formatif, refleksi, dan tindak lanjut
4. Pembelajaran berdiferensiasi
Pada prinsipmya Pembelajaran dirancang sebagai berikut ;

a. Prinsip Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik


dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip
pembelajaran sebagai berikut:
1) pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan

48
belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik
yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
2) pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
3) proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik;
4) pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua
dan komunitas sebagai mitra; dan
5) pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

5. Kriteria Ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir fase A dan B


Pendidik dan satuan Pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan :

1. Laporan Kemajuan Belajar


2. Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pansila
3. Portofolio peserta didik Ekstrakuriler/ Prestasi/ Penghargaan peserta didik
4. Tingkat kehadiran

Catatan: Jika ada peserta didik pindahan dari satuan Pendidikan yang memiliki
struktur kurikulum dan model asesmen yang berbeda, maka perlu dilakukan
asesmen dituju peserta didik tersebut. Dari hasil asesmen diagnostik, pendidik
dapat melakukan tindak lanjut. Jika kemampuan peserta didik masih belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka perlu diberikan jam belajar tambahan
untuk mengetasi ketertinggalan.
SD Negeri Banyuadem menyelenggarakan asesmen awal dengan
professional terkait untuk mendiagnosis peserta didik yang terindikasi
memiliki kebutuhan khusus. Setelah hasil asesmen awal didapatkan, sekolah
mengomunikasikan kepada orang tua yang bersangkutan guna mengambil
langkah strategis dalam mendampingi peserta didik belajar. Sekolah mengajukan
penyediaan guru pembimbing khusus untuk mendampingi peserta didik belajar
di kelas. Hasil asesmen awal digunakan oleh pendidik untuk merencanakan

49
pembelajaran berdiferensiasi.
Pendidik juga melakukan penyesuaian kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Penyelenggaraan
pembelajaran berdiferensiasi dievaluasi setiap semester.
Pengaturan penyesuaian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran bagi
siswa berkebutuhan khusus di SD Negeri Banyuadem sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik terdiagnosa slow learner
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran minimal sebesar 50% dari
keseluruhan capaian pembelajaran
Penyesuaian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran:
Pencapaian Kriteria Intervensi
Belum mencapai
0%-50% tujuan pembelajaran Perlu perbaikan
pembelajaran

>50% Sudah mencapai Melanjutkan ke


tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
berikutnya

B. ASESMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi


untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
1. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen
agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang

50
langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang
sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.

2. Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen


a. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
b. Pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan
perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan,
dan karakteristik peserta didik.
c. Pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan
pembelajaran.
d. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah
dan/atau membuat modul ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan
pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai
dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya
terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah- langkah pembelajaran, dan asesmen
yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.

51
3. Peraturan Akademik
a. Penilaian Pembelajaran Intrakurikuler

Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif


dan sumatif. Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa
angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
b. Penilaian projek profil Pelajar Pancasila
1) Hasil asesmen P5 bisa didapatkan dari skor tes, isian lembar
ceklis/observasi, identifikasi rubrik.
2) Bukti pencapaian dapat berupa produk belajar seperti catatan, lembar
jawaban, hasil karya, foto/rekaman saat melakukan pekerjaan dan
sebagainya
3) Pendidikan mendokumetasikan kumpulan pemikiran pemahaman dan
kartu peserta didik dalam jurnal /portofolio.
4) Pencapaian hasil peserta didik dinyatakan secara kualitatif dengan
sebutan BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH
(Berkembang Sesuai Harapan), BSB (Berkembang Sangat Baik).
4. Kriteria Ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir fase
Pendidik dan satuan Pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan :
a. Laporan Kemajuan Belajar
b. Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pansila
c. Portofolio peserta didik Ekstrakuriler/ Prestasi/ Penghargaan peserta didik

52
d. Tingkat kehadiran
Catatan: Jika ada peserta didik pindahan dari satuan Pendidikan yang memiliki
struktur kurikulum dan model asesmen yang berbeda, maka perlu dilakukan
asesmen dituju peserta didik tersebut. Dari hasil asesmen awal, pendidik dapat
melakukan tindak lanjut. Jika kemampuan peserta didik masih belum sesuai
dengan tujuan pembelajaran, maka perlu diberikan jam belajar tambahan untuk
mengetasi ketertinggalan.
5. Asesmen Awal

Secara umum, sesuai namanya Asesmen awal bertujuan untuk mendiagnosis kema
mpuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen awal terbagi me
njadi Asesmen awal non-kognitif dan asesmen awal kognitif. Tujuan dari masing-
masing Asesmen awal adalah sebagai berikut:

Tujuan Asesmen Awal


a. Asesmen awal NonKognitif
Non-kognitif Kognitif

• Mengetahui kesejahteraan psikolo • Mengidentifikasi capaian komp


gi dan sosial emosi siswa etensi siswa
• Mengetahui aktivitas selama belaj • Menyesuaikan pembelajaran di
ar di rumah kelas dengan kompetensi rata-r
• Mengetahui kondisi keluarga sis ata siswa
wa • Memberikan kelas remedial ata
• Mengetahui latar belakang pergau u pelajaran tambahan kepada si
lan siswa swa yang kompetensinya di ba
• Mengetahui gaya belajar, karakter wah rata-rata
serta minat siswa

Tahapan melaksanakan Asesmen awal non-kognitif adalah:


1) Persiapan

53
2) Pelaksanaan

Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta


menjelaskan aktivitasnya dengan beberapa pilihan kegiatan seperti bercerita,
menulis, dan atau menggambar.

3) Tindak Lanjut

1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak


berdiskusi empat mata

2. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan


siswa serta orang tua bila diperlukan

3. Ulangi pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal


pembelajaran

Asesmen awal kognitif

Asesmen awal kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar sisw


a dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen awal kognitif dapat dilaksanak
54
an secara rutin yang disebut Asesmen awal kognitif berkala, pada awal pemb
elajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan wakt
u lain. Asesmen awal bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumat
if. Tahapan melaksanakan Asesmen awal kognitif adalah:
1. Persiapan
a. Membuat jadwal pelaksanaan asesmen (terlampir)
b. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompete
nsi dasar yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebuda
yaan
c. Menyusun pertanyaan sederhana yang meliputi:
1) Dua (2) pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pem
belajaran baru
2) Enam (6) pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
3) Dua (2) pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah

2. Pelaksanaan

Guru melaksanakan asesmen diagnostic kognitif sesuai rencana persiap


an. Kegaitan asesmen formatif menjadi tanggung jawab masing-masing
guru kelas atau mata Pelajaran. Sedangkan pelaksanaan asesmen sumat
if menjadi tanggung jawab guru kelas masing-masing. Dan pada jadwal
asesmen sumatif mata Pelajaran PAI, BTQ, PJOK, dan B. Jawa guru m
ata Pelajaran wajib mengelilingi semua kelas secara adil.
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
1) Guru melakukan pengolahan hasil asesmen
2) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok:
a) Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran d
engan ATP sesuai fasenya
b) Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran de
ngan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terp
enuhi
c) Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran deng
an pengayaan

55
3) Guru melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan s
ebelum memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pemb
elajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa
4) Guru mengulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen for
matif (dengan bentuk dan strategi yang variatif), sampai siswa menca
pai tingkat kompetensi yang diharapkan.
6. Pelaporan Kemajuan Belajar

Sekolah mempersiapakn pelaporan hasil belajar (rapor) diakhir semester dan


dibagikan kepada orang tua pada tanggal sesuai ketetapan di kalender pendidikan.
Ketetapan kenaikan kelas mempertimbangkan:
1. Laporan kemajuan belajar
2. Laporan pencapaian P5
3. Hasil catatan sikap
4. Tingkat kehadiran
C. Peraturan Akademik
1. Penilaian Pembelajaran Intrakurikuler
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan
sumatif. Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka
(kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
2. Penilaian projek profil pelajar pancasila
a. Hasil asesmen P5 bisa didapatkan dari skor tes, isian lembar ceklis/observasi,
identifikasi rubrik
b. Bukti pencapaian dapat berupa produk belajar seperti catatan, lembar jawaban,
hasil karya, foto/rekaman saat melakukan pekerjaan, dan sebagainya
c. Pendidik mendokumentasikan kumpulan pemikiran, pemahaman, dan kartu
peseta didik dalam jurnal/ portofolio
d. Pencapaian hasil peserta didik dinyatakan secara kulitatif dengan sebutan BB
(Belum Berkembang), MB(Mulai berkembang), BSH (Berkembang Sesuai
Harapan), BSB (Berkembang Sangat Baik)
3. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir fase A, B, dan C
Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:
a. Laporan Kemajuan Belajar

56
b. Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
c. Portofolio peserta didik
d. Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
e. Tingkat kehadiran
Catatan :
Jika ada peserta didik pindahan dari satuan pendidikan yang memiliki struktur
kurikulum dan model asesmen yang berbeda, maka perlu dilakukan asesmen
diagnostik berdasarkan struktur kurikulum/tujuan pembelajaran pada kelas yang
dituju peserta didik tersebut. Dari hasil asesmen diagnostik, pendidik dapat
melakukan tindak lanjut. Jika kemampuan peserta didik masih belum sesuai
dengan tujuan pembelajaran, maka perlu diberikan jam belajar tambahan untuk
mengatasi ketertinggalan.

57
D. Kalender Pendidikan

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKLAH DASAR NEGERI BANYUDEM
KECAMATAN SRUMBUNG
Alamat: Dusun Trolikan, Desa Banyuadem, Kecamatan Srumbung, Kab Magelang KP 56483

KALENDER PENDIDIKAN SDN BANYUADEM


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2024/2025

58
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Pendampingan
Bentuk Strategi Waktu SDM yang Keterangan
Pendampingan Pendampingan terlibat
Pengembangan 1. Dilakukan Secara 1. Kepala Dikemas
ATP dan MA secara periodik: Sekolah dalam bentuk
Strategi periodik dan Dwi 2. Pengawas kinerja Guru/
Mengajar kontinu. Mingguan Sekolah SKP dan
Pengembangan 2. Dibentuk tutor 3. Nara dalam bentuk
Pembelajaran dari guru-guru sumber Workshop/
dan Penilaian yang lebih dari guru Webinar di
HOTS cepat Kombel yang
Pengembangan memahami. ada di PMM
Penilaian 3. Tutor akan
didampingi
oleh Kepala
Sekolah
4. Pendampingan
dilakukan
minimal dua
minggu satu
kali.

59
B. Evaluasi
Bentuk Strategi SDM yang
Waktu Keterangan
Pendampingan Pendampingan terlibat
Evaluasi 1. Validasi Tanggal 15- 1. Pengawas Berkala tiap
Perencanaan ATP/MA oleh 25 tiap Sekolah bulan dan

Pembelajaran Pengawas, bulan 2. Kepala kontinu


Sekolah
Kepala
3. Guru Inti
Sekolah.
di sekolah
2. Guru-guru
yang ATP/MA
nya sudah
kategori bagus
dan sudah
memahami
dikoordinir
untuk menjadi
TIM validasi
bagi guru lain
3. Validasi
ATP/MA
menyeluruh
4. Guru yang
belum
menyelesaiakan
ATP/MA
dilakukan
pendampingan
khusus

Evaluasi 1. Validasi Minimal 1 1. Pengawas Semua guru


Pelaksanaan Kelengkapan- kali tiap guru Sekolah akan dievaluasi

Pembelajaran dan dalam 1 2. Kepala pembelajaran


semester. nya setiap

60
Bentuk Strategi SDM yang
Waktu Keterangan
Pendampingan Pendampingan terlibat
Pemahaman Sekolah semester
Rencana 3. Guru
Pembelajaran Senior

2. Supervisi
Mengajar oleh
Pengawas
Sekolah/
Kepala
Sekolah/ Guru
Senior
3. Pembinaan
Kepala
Sekolah
berdasarkan
hasil Supervisi
4. Tindak lanjut
evaluasi
5. Evaluasi oleh Juni Siswa Minimal 1 kali
peserta didik Desember Orang tua dalam 1

6. Evaluasi oleh semester

orang tua
Evaluasi 1. Evaluasi Mei-Juli 1. Kepala Setiap tahun
Kurikulum Analisis setiap tahun Sekolah

Satuan Konteks: 2. Tenaga


Pendidik
Pendidikan Karakteristik
3. Pengawas
Sekolah SD
Sekolah
Dasar 2. Evaluasi
Pengoganisasia
n
Pembelajaran

61
C. Pengembangan Profesional
Bentuk Strategi SDM yang
Waktu Keterangan
Pendampingan Pendampingan terlibat
1. Pengembangan 1. IHT tingkat  Awal 2 – 4 kali
1. Kepala
Kompetensi Sekolah secara Tahun dalam 1 tahun
Sekolah
Perencanaan berkala Ajaran
2. Pengawas
Pembelajaran 2. Workshop  Awal
Sekolah
2. Pengembangan tingkat Sekolah Semester
3. Nara
Kompetensi secara berkala. Genap
Sumber
dalam 3. Penugasan pada  Selama
dari luar
Pengajaran kegiatan KKG tahun
Sekolah
3. Pengembangan tk kec pelajaran
4. Penugasan 24/25 di 4. Nara
Kompetensi
untuk mengikuti luar jam Sumber
dalam
Penilaian Workshop/ pelajaran dari

Pelatihan/  Libur Dinas/

Webinar/ Semester Swasta/


Diseminasi/ kombel
Berbagi Praktik terkait
yang
diselenggarakan
Dinas maupun
Swasta

62
BAB VI
PENUTUP

Tersusunnya Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri Banyuadem pada Tahun


Ajaran 2024/2025 menjadi salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar
yang telah dimiliki oleh SD Negeri Banyuadem. Dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang berlaku maka SD Negeri Banyuadem menetapkan penggunaan
dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri Banyuadem Tahun Ajaran
2024/2025 ini.

Substansi kurikulum SD Negeri Banyuadem merupakan keinginan dan komitmen


bersama baik dalam perancangan, penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi oleh karena itu
realisasi Kurikulum Satuan Pendidikan ini merupakan tanggung jawab seluruh stakeholder
sekolah di bawah pengawasan, bimbingan dan pengendalian kepala sekolah dibantu oleh
pengawas sekolah.

Kurikulum Satuan Pendidikan bersifat fleksibel dan dinamis, maka ide dan gagasan
seluruh stakeholder selama pelaksanaan akan menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan,
untuk selanjutnya dijadikan sebagai bahan masukan demi penyempurnaan dan perbaikan
Kurikulum Satuan Pendidikan khususnya dan pelaksanaan pendidikan di SD Negeri
Banyuadem pada umumnnya.

Besar harapan kami, semoga Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri Banyuadem


ini memenuhi syarat sehingga rencana pengembangan SD Negeri Banyuadem dapat
terlaksana dengan baik. Tim penyusun juga sangat mengharapkan dukungan dari berbagai
pihak, khususnya guru, karyawan, dan para peserta didik serta masyarakat yang diwakili
oleh orang tua peserta didik dan dunia usaha, atas bantuan yang sudah diberikan kepada
kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Kurikulum Satuan
Pendidikan SD Negeri Banyuadem mampu menjadi tolak ukur bagi sekolah untuk ikut
mencerdaskan anak bangsa.

63
Lampiran

1. Kalender Pendidikan
2. Capaian Pembelajaran
3. Alur Tujuan Pembelajaran
4. Modul Ajar
5. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
6. Rapor Pendidikan Tahun 2024
7. SK Tim Pengembang Kurikulum
8. SK Tim PMPS
9. SK Komite Pembelajaran

64

Anda mungkin juga menyukai