Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

penelitian terdahulu 3 CA pengaruh Muhammad

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism

http://journal.ummat.ac.id/index.php/jseit
ISSN XXXX-XXXX
Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

Pengaruh Café atmosphere, Harga dan Lokasi terhadap


Keputusan Pembelian di Nyaman Coffe Shop Kota
Mataram
1Muhammad Ghazy Khariza Falah, 2Akhmad Saufi, 3Dwi Putra Buana Sakti
1Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram, Indonesia
Ghazy229d@gmail.com, akh.saufi72@gmail.com, dwiputrabs39@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article History: Abstract: This study aims to dertiminate the effect of cafe atmosphere,
price and location on puschasing decisions for product Nyaman Coffee
Received : 12-01-2022 shop. This research was counducted in the city of Mataram with a
Revised : 02-02-2022 population of people who are buying drinks at a Nyaman coffee shop.The
Accepted : 25-02-2022 data collection method used was a survey sample with a sampling
Online : 30-03-2022 technique using purposive sampling. Data collection techniques using a
questionnaire with data collection tools ysing a questionnaire thas has
Keywords: been tested for validity and reliability. The result of this study indicate
that the cafe atmosphere, price and location has a positive and
Café Atmosphere; significant impact effect on purchasing decisions for Nyaman coffe shop
Price; Products.
Location;
Purchase Decition
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cafe
Kata Kunci: atmosphere,harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian produk
Café Atmosphere Nyaman Coffee Shop. Penelitian ini dilakukan di Kota Mataram dengan
harga; populasi yaitu orang yang sedang membeli minuman di Nyaman coffee
Lokasi; shop . Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sampe survei
Keputusan Pembelian dengan teknik pengambilan sampeL menggunakan purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan alat
pengumpulan daya menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas
dan reliabilitasnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cafe
atmosphere, harga dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputisan pembelian produk Nyaman coffee shop.

https://doi.org/10.31764/jseit.v1i1 This is an open access article under the CC–BY-SA license

——————————◆——————————

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara dengan konsumen kopi terbesar peringkat
kedua di dunia. Didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan perubahan
gaya hidup masyarakat Indonesia, kinerja industri pengolahan kopi didalam
negeri terus mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ketahun.
Sebagai dampak perkembangan tersebut, Indonesia yang awalnya dikenal
sebagai produsen kopi, perlahan berkembang menjadi negara konsumen
kopi dan masuk sepuluh besar Negara konsumsi kopi terbesar di Dunia.

1
2 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

Meningkatnya industri kopi olahan dalam negeri membuat para


entrepreneur muda untuk memanfaatkan peluang ini. Industri kopi olahan
dan turunannya merupakan peluang usaha yang sangat besar dan
menjanjikan. Mengutip ahli kopi sekaligus konsultan kopi terkemuka di
Indonesia, Adi Taroepratjeka , konsultan kopi di Indonesia mengungkapkan
apabila kopi telah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat dan bukan hanya
tentang gaya hidup, maka peningkatan konsumsi kopi akan terus
meningkat dan tren peningkatan akan bertahan lama. Hal tersebut
menjadikan peluang bisnis yang potensial baik dari segi hulu (petani
sebagai produsen kopi) maupun pada konsumen akhir, dan ditandai dengan
semakin maraknya kafe yang menyediakan kopi khas dari seluruh daerah
Indonesia yang mempunyai ciri khas masing – masing, serta adanya inovasi
- inovasi campuran kopi dan cara penyajian yang unik serta berbeda dalam
(Lurensia, 2016).
Fenomena menjamurnya coffee shop pada saat ini memang menarik
untuk dibicarakan dimana coffee shop atau dapat kita artikan dengan kedai
kopi sudah mengalami pergeseran makna, tidak hanya sekedar aktivitas
jual beli minuman dan makanan saja seperti di warung kopi biasa, tetapi
kedai kopi disini menawarkan atmosphere yang berbeda dari sisi fasilitas
dan kenyamanan tempat. Bahkan coffee shop sudah bisa dikatakan menjadi
tempat ketiga setelah rumah dan kantor, maksudnya orang – orang
cenderung memilih coffee shop untuk bersantai dan tempat untuk
menghilangkan kepenatan, bahkan coffee shop tidak jarang dijadikan
tempat untuk sesuatu hal yang serius, seperti pertemuan dengan rekan
bisnis. Maka tidak heran kita dapat menemui sekumpulan kaum muda di
coffee shop di sekitaran kampus maupun perkantoran.
Salah satu kedai kopi (coffee shop) yang cukup terkenal yang berada di
Kota Mataram adalah Nyaman Coffee. Pemilik dari Nyaman Coffee yaitu
Bapak Bagus Eka Santoso, Kedai kopi (coffee shop) yang berdiri sejak 2018
lalu dan beralamat di Jalan Jend. Sudirman No.99X, Rembiga, Kec.
Selaparang Kota Mataram ini selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung
setiap hari baik di hari kerja maupun akhir pekan.
Suasana kafe merupakan salah satu faktor yang menunjang bisnis café
dimana atmosphere yang ada dan tercipta membuat konsumen merasa
berbeda untuk setiap kafe yang mereka datangi. Menurut Kotler dan Keller
(2000 135) atmosphere adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar
sasaran yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Atmosphere dalam
sebuah kafe dapat mempengaruhi emosi dan perasaan konsumen sehingga
dapat terjadi proses pembelian. Suasana kafe yang tercipta melalui eksterior
dan interior, suara atau gemuruh musik, penerangan lainnya pada akhirnya
dapat membentuk perasaan nyaman atau kecewa yang dapat dirasakan oleh
konsumen.
3
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

Menurut Bermans dan Evan, elemen-elemen store atmosphere adalah :


eksterior, general interior, store layout dan Interior point of purchase (POP)
display (Noviawaty, 2014). Jika dilihat dari bagian eksterior yaitu terkait
dengan dekorasi outdoor Nyaman Coffe sudah cukup baik dengan
memadukan nuansa go green dengan udara yang sejuk sehingga jika
konsumen ingin duduk dibagian luar ruangan (outdoor) tetap merasa nyaman.
Selanjutnya untuk bagian general interior baik yang dilihat dari
pencahayaan yang tidak terlalu terang dengan warna kuning dan dinding
cream yang dikombinasikan dengan warna coklat yang membuat nuansa kopi
semakin kental disetiap ruangan Nyaman Coffee, selain itu aroma kopi yang
pekat tercium didalam ruangan menambah rileks konsumen sehingga banyak
konsumen yang betah berlama-lama didalam ruangan Nyaman Coffee selain
itu musik yang dimainkan bernuansa instrument mellow dan musik pop.
Pada ruangan indoor Nyaman Coffee juga sangat pas sehingga membuat
suasana menjadi lebih nyaman. Bagian store layout Nyaman Coffee juga
sudah berupaya untuk menata barang-barang dengan membuat rak-rak yang
terdapat banyak sekali jenis kopi yang ditawarkan dan meletakan mesin
penggiling kopi didalam ruangan agar konsumen dapat melihat proses
pembuatan mulai dari biji kopi sampai menjadi siap dikemas. Dan bagian
terakhir mengenai Interior point of purchase (POP) display terkait
kejelasan informasi dari petunjuk yang disediakan oleh Nyaman Coffee
seperti ada ruangan khusus bagi konsumen untuk tidak merokok di dalam
ruangan sehingga konsumen yang ingin merokok tidak memilih untuk disana,
pentingnya petunjuk-petunjuk yang dibuat Nyaman Coffee memudahkan
konsumen terkait informasi yang diberikan.
Keputusan berbelanja biasanya memerlukan pertimbangan yang benar-
benar mendukung dan dapat menguntungkan pembeli seperti faktor lokasi.
Para pembeli cenderung akan memilih berbelanja pada toko/ cafe yang
memiliki lokasi strategis. Tjiptono (2016), menjelaskan bahwa pemilihan
lokasi diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang cermat meliputi
kemudahan (Access) atau kemudahan untuk dijangkau dengan sarana
trasnportasi umum, (Visibilitas) yang baik yaitu keberadaan lokasi yang
dapat dilihat dengan jelas, lokasi berada pada lalu lintas ( Traffic) atau berada
pada daerah yang banyak orang berlalu lalang yang dapat memberikan
peluang terjadinya impulse buying, lingkungan sekitar mendukung barang
dan jasa yang ditawar kadang jauh dari lokasi pesaing. Pemilihan lokasi
dalam menjalankan usaha perlu mempertimbangkan faktor lingkungan
masyarakat, kedekatan dengan pasar atau konsumen, kedekatan dengan
tenaga kerja, kedekatan dengan suplier, dan kedekatan dengan fasilitas
transportasi umum.
Pada dasarnya proses pengambilan keputusan bagi semua orang adalah
4 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

sama, namun ada faktor-faktor yang mempengaruhi yang membuat masing-


masing individu mengambil keputusan yang berbeda seperti, faktor pribadi,
psikologi, sosial dan faktor budaya. Menurut Kotler (2016) keputusan
pembelian adalah keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan
rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen
melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli atau tidak,
perilaku pasca pembelian.

B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Lokasi Penelitian dilakukan di Nyaman Coffee yang beralamat di
Jalan Jend. Sudirman No.99X, Rembiga, Kec. Selaparang Kota Mataram,
NTB. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Nyaman coffee
tahun 2020 yaitu sebanyak 2.278 orang konsumen. Sampel pada penelitian
ini yaitu sebagian dari konsumen Nyaman coffee tahun 2020 sebanyak 100
orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling incidential. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sample survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah studi pustaka, wawancara dan dokumetasi. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil jawaban
responden berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner.
Data sekunder yang digunakan oleh peneliti salah satunya adalah data
jumlah pengunjung Nyaman Coffee tahun 2020. 4 variabel yang akan di
bahas dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel bebas (independent
variable ) yaitu (X1) café atmosphere, (X2) harga, (X3) lokasi dan satu
variabel terikat (Dependent variable) yaitu keputusan pembelian (Y) pada
Nyaman Coffee. Setiap variabel yang diteliti dapat diukur dengan
menggunakan skor yang mengacu pada penggunaan skala likert 1-5.
Instrumen penelitian di uji kevalidan nya serta reliabilitasnya. Data
kemudian dianalisis menggunakan uji statistic.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
a. Gambaran Umum Nyaman Coffee
Nyaman Coffee merupakan sebuah coffee shop yang terletak di
Jalan Terusan Bung Hatta, komplek ruko Gegutu- Rembiga. Kafe yang
didirikan sejak 7 Maret 2018 oleh Bagus Eka Santosa ini memiliki
pegawai sebanyak 22 orang. Nyaman Coffee didirikan dengan visi-misi
memajukan dunia kuliner di Mataram. Konsep yang dimiliki oleh kafe
5
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

ini adalah industrial dengan dinding expose. Nama Nyaman kafe ini
berawal dari keinginan pemilik kafe ini agar setiap konsumen bisa
merasakan kenyamanan pada design serta tata ruang kafe ini yang
tersusun rapi pada setiap sudut ruangan yang ada di Nyaman Coffee.
Hal ini didukung dengan adanya pertunjukkan music yang
ditampilakan di kafe ini setiap malam minggu.

Gambar 1. Menu Nyaman Coffee

sumber : instagram@nyaman.coffee

Nyaman Coffee menyajikan berbagai varian makanan dan


minuman seperti kopi susu, espresso based, milk based, squah, milk
juice, menu signature, asean, western maupun local food serta
berbagai macam kue dan makanan penutup. Menu best seller di kafe
ini berupa signature botol Nyaman, Tom Yum Gong, Chicken Cordon
Bleu, nasi goring kampong dan pizza. Rentang harga yang ditawarkan
berkisar antara 25 ribu hingga 35 ribu rupiah.
b. Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan salah satu aspek penelitian
untuk mengetahui keadaan responden. Karakteristik responden
dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
dan jumlah penghasilan. Karakteristik tersebut disajikan dalam Tabel
berikut ini:

Tabel 1. Karakteristik Jenis Kelamin Pelanggan Kopi Nyaman Coffee


No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Perempuan 36 36
2 Laki-laki 64 64
6 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Berdasarkan


Tabel 1 diatas terlihat bahwa responden pelanggan Nyaman Coffee
terdiri dari 36% perempuan dan 64% laki-laki. Hal ini
mengindikasikan bahwa konsumen Nyaman Coffee lebih banyak dari
kalangan pria.

Tabel 2. Karakteristik Jenis Pekerjaan Pelanggan Kopi Nyaman Coffee


No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 PNS/TNI/POLRI 9 9
2 Wirausahawan/Profesional 24 24
3 Pelajar/mahasiswa 60 60
4 Lainnya 4 4

Berdasarkan Tabel 2 diatas terlihat bahwa pelanggan kopi


Nyaman Coffee sebagian besar merupakan pelajar/mahasiswa dengan
persentase yang diperoleh berdasarkan hasil kuisioner sebesar 60%.
Persentase jenis pekerjaan paling sedikit terdapat pada jenis
pekerjaan lainnya yaitu sebesar 4%. Hal ini kemungkinan disebabkan
karena pelajar/mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas yang
ditawarkan oleh Nyaman Coffee seperti wifi dan pertunjukkan musik
serta memiliki waktu yang lebih banyak untuk menghabiskan waktu
sambil menikmati fasilitas yang tersedia di Nyaman Coffee.

Tabel 3. Karakteristik Tingkat Pendidikan Pelanggan Kopi Nyaman Coffee


No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 SMA/sederajat 68 68
2 D3/sarjana 32 32

Berdasarkan Tabel 3 diatas terlihat bahwa pelanggan kopi


Nyaman Coffee sebagian besar merupakan pelajar SMA dengan
persentase yang diperoleh berdasarkan hasil kuisioner sebesar 68%.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena Kota Mataram memiliki
pelajar SMA lebih banyak dibandingkan denga tingkat pendidikan
lainnya sehingga pelanggan Nyaman Coffee pun lebih banyak berasal
dari kalangan pelajar SMA.
7
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

Tabel 4. Karakteristik Penghasilan Pelanggan Kopi Nyaman Coffee


No Penghasilan (Rp) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 < 1.499.000 59 59
2 1.5000.000 – 2.999.000 13 13
3 3.000.000 – 4.499.000 23 23
4 4.500.000 – 5.999.000 4 4
5 >6.000.000 1 1

Tingkat penghasilan perbulan pelanggan kopi Nyaman Coffee


sebagian besar dibawah Rp 1.499.000, yaitu sebanyak 59 orang. Hal
ini disebabkan karena sebagian besar pelanggan merupakan pelajar
yang belum memiliki penghasilan. Persentase penghasilan paling
sedikit terdapat pada tingkat penghasilan lebih dari Rp 6.000.000
yaitu sebesar 1%.
c. Deksripsi Data Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data cafe
atmosphere, harga, lokasi dan keputusan pembelian. Data tersebut
diperoleh dari kuisioner kepada pelanggan kopi Nyaman Coffee.
Berikut akan diuraikan deskripsi data hasil penelitian yang telah
dilakukan serta uji hipotesis penelitian. Adapun data yang telah
dikumpulkan antara lain:

Tabel 5. Hasil Kuisioner Variabel Cafe atmosphere


Variabel Rata-
No STS TS N S SS Jumlah Ket.
Cafe atmosphere rata
1 Pernyataan no. 1 12 2 35 49 14 326 3,26 Netral
2 Pernyataan no. 2 0 4 24 33 39 374 3,74 Setuju
3 Pernyataan no. 3 1 1 42 42 14 325 3,25 Netral
4 Pernyataan no. 4 3 25 43 29 355 3,55 Setuju
5 Pernyataan no. 5 3 35 48 14 325 3,25 Netral
6 Pernyataan no. 6 4 25 32 39 374 3,74 Setuju
7 Pernyataan no. 7 1 1 43 41 14 325 3,25 Netral
8 Pernyataan no. 8 3 25 43 29 355 3,55 Setuju

Tabel 5 memperlihatkan data hasil kuisioner variabel cafe


atmosphere Nyaman Coffee. Total data yang diperoleh dari hasil
penelitian ini sebanyak 100 data dan 8 pernyataan untuk variabel.
Pada variable cafe atmosphere, rata-rata responden setuju terhadap 4
pernytaan, yaitu pernyataan no 2, 4, 6 dan 8. Namun, rata-rata
responden netral terhadap pernyataan no 1,3,5 dan 7. Oleh karena itu,
dapat diketahui bahwa responden memiliki pandangan yang
bervariasi terhadap cafe atmosphere Nyaman Coffee.
8 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

Tabel 6. Hasil Kuisioner Variabel Harga


Variabel Rata-
No STS TS N S SS Jumlah Ket.
Harga rata
1 Pernyataan no. 1 2 13 31 40 14 311 3,11 Netral
2 Pernyataan no. 2 19 29 36 16 313 3,13 Netral
3 Pernyataan no. 3 1 8 45 32 14 318 3,18 Netral

Tabel 6 memperlihatkan data hasil kuisioner variabel harga


Nyaman Coffee. Data diperoleh dari responden sebanyak 100
responden dan 3 pernyataan. Pada variable harga, rata-rata responden
bersikap netral untuk seluruh pernyataan no 1, 2, 3 dan 4.
Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa responden memiliki
pandangan yang sama terhadap harga yang ditawarkan Nyaman
Coffee.

Tabel 7. Hasil Kuisioner Variabel Lokasi


Variabel Rata-
No S N TS STS Jumlah Ket.
Lokasi rata
1 Pernyataan no. 1 3 34 48 15 327 3,27 Netral
2 Pernyataan no. 2 3 34 48 15 327 3,27 Netral
3 Pernyataan no. 3 4 23 34 39 374 3,74 Setuju
4 Pernyataan no. 4 3 25 43 29 355 3,55 Setuju

Tabel 7 memperlihatkan data hasil kuisioner variabel lokasi kopi


Nyaman Coffee. Pada variable lokasi, responden setuju terhadap
pernyataan no. 3 dan 4 sedangkan sikap netral terdapat pada
pernytaan no 1 dan 2. Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa
responden memiliki pandangan yang bervariasi terhadap lokasi
Nyaman Coffee.

Tabel 8. Hasil Kuisioner Variabel Keputusan Pembelian


Variabel
Rata-
No Keputusan SS S N TS STS Jumlah Ket.
rata
Pembelian
1 Pernyataan no. 1 2 35 49 14 326 3,26 Netral
2 Pernyataan no. 2 4 26 31 39 374 3,74 Setuju
3 Pernyataan no. 3 1 1 40 43 15 327 3,27 Netral
4 Pernyataan no. 4 3 25 44 28 353 3,53 Setuju

Tabel 8 memperlihatkan data hasil kuisioner variabel keputusan


pembelian pelanggan Nyaman Coffee.. Pada variable keputusan
pembelian, rata-rata responden setuju terhadap pernyataan no 2 dan 4.
9
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

Namun, responden memiliki pandangan netral terhadap pernyataan


no 1 dan 3. Berdasarkan hasil diatas diketahui bahwa responden
memiliki pandangan yang bervariasi terhadap keputusan pembelian di
Nyaman Coffee.
2. Analisis Data
a. Uji Validitas
Uji validitas data dilakukan untuk menguji kevalidan instrument
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuisioner.
Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan SPSS 25.00.
Untuk mengetahui apakah instrument telah valid dilihat pada baris r
hitung. Data penelitian dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar
dibandingkan r tabel. Tabel 9 memperlihatkan hasil uji validitas
masing-masing item pertanyaan untuk setiap variable. Berdasarkan
tabel tersebut, nilai r hitung masing-masing pertanyaan lebih besar
dibandingkan 0,1946. Dengan demikian, setiap item pernyataan ini
dapat dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hasil
pengujian validitas kuisioner adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Uji Validitas


No Pertanyaan R hitung R table Keterangan
1 X1.1 0,802 0,1946 Valid
2 X1.2 0,763 0,1946 Valid
3 X1.3 0,740 0,1946 Valid
4 X1.4 0,740 0,1946 Valid
5 X1.5 0,785 0,1946 Valid
6 X1.6 0,757 0,1946 Valid
7 X1.7 0,726 0,1946 Valid
8 X1.8 0,740 0,1946 Valid
9 X2.1 0,875 0,1946 Valid
10 X2.2 0,874 0,1946 Valid
11 X2.3 0,797 0,1946 Valid
12 X3.1 0,805 0,1946 Valid
13 X3.2 0,750 0,1946 Valid
14 X3.3 0,726 0,1946 Valid
15 X3.4 0,744 0,1946 Valid
16 Y1 0,807 0,1946 Valid
17 Y2 0,764 0,1946 Valid
18 Y3 0,718 0,1946 Valid
19 Y4 0,748 0,1946 Valid

b. Uji Reabilitas
Pengujian reliabilitas penelitian ini menggunakan koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach. Instrumen penelitian dikatakan reliable
10 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

jika memiliki nilai Alpha Cronbach > 0,70 jika nilainya lebih kecil dari
0,70 maka kuesioner penelitian ini tidak reliable. Tabel 10
memperlihatkan hasil uji reabilitas masing-masing variabel.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha
pada masing-masing variabel menunjukkan nilai yang lebih besar dari
0,7. Oleh karena itu, keseluruhan pertanyaan didalam kuisioner
terkait dengan disiplin kerja dan kompensasi terhadap produktivitas
kerja adalah reliable dan dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach ‘s Alpha N Nilai Batas Keterangan
X1 0,891 8 0,7 Reliabel
X2 0,807 3 0,7 Reliabel
X3 0,747 4 0,7 Reliabel
Y 0,7494 4 0,7 Reliabel

c. Uji Asumsi Klasik


Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik
regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi linier
berganda, harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hal ini
dilakukan untuk memastikan model tersebut tidak memiliki masalah
dalam hal normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas. Model analisis layak untuk digunakan jika semua
uji tersebut terpenuhi.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan maksud untuk menguji
apakah dalam variabel dependen dan variabel independen telah
terdistribusi secara normal atau tidak (Ghozali, 2011). Uji
normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov
- Smirnov karena data yang digunakan lebih dari 40. Untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dilihat
pada baris Asymph. Sig (2-tailed). Data penelitian dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai Asymph. Sig (2-tailed) variabel
berada di atas 0,05 atau 5%. Berdasarkan Tabel 11 hasil
pengolahan data menunjukkan bahwa data pada semua vaariabel
telah terdistribusi secara normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil
yang menunjukkan bahwa nilai Asymph. Sig (2-tailed) seluruh
variable lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian normalitas yang
dilakukan dengan uji K-S adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas


11
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X1 .085 100 .070 .968 100 .016
X2 .085 100 .072 .968 100 .015
X3 .088 100 .056 .966 100 .011
Y .088 100 .056 .966 100 .011

2) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen)
Putranto et al., (2018). Model regresi dikatakan baik jika tidak
terdapt korelasi antar variael. Nilai Tolerance dan Varian Inflation
Factor (VIF) hasil pengolahan data melalui SPSS digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model
regresi. Bila hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10,
maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas dalam model
regresi. Berdasarkan Tabel 12, hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang mempunyai
nilai toleransi ≤ 0,10 atau VIF ≥ 10, jadi dapat disimpulkan bahwa
model regresi pada penelitian ini tidak terjadi tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen dan model regresi layak
digunakan.

Tabel 12. Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model VIF
1 (Constant)
X1 8.956
X2 1.035
X3 9.020
a. Dependent Variable: Y

3) Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi apakah antar residual dalam model
mempunyai hubungan yang linear, digunakan statistik uji Durbin-
Watson. Sanusi (2011) menyatakan bahwa untuk mendeteksi
autokorelasi bisa dilihat pada tabel DW (Durbin-Watson) dengan
memperhatikan:
a. Angka DW > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif.
b. Angka DW < 4 - dU maka tidak terdapat autokorelasi
negatif.
12 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

Tabel 13. Hasil Uji Autokorelasi


Level Durbin-
DU 4-DU Ket
signifikansi Watson
0,05 1,782 2,218 1,922 Tidak terjadi autokorelasi

Tabel 513 merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan


SPSS 25.00 for windows, Nilai Durbin Watson yang dihasilkan
menunjukkan tidak terjadi autokorelasi positif maupun negative
sehingga dengan demikian model regresi linear berganda yang
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan karena tidak
terdapat gejala Autokorelasi.

4) Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji residual pada data yang memiliki variansi
sama, penelitian ini menggunakan nilai signifikasi untuk
memberikan gambaran apakah model regresi homoskedastisitas
atau heteroskedastisitas. Model regresi yang baik tidak mengalami
gejala heteroskedasitas Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
maka kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heteroskedasitas.
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai signifikasi dari
variabel bebas lebih besar dari pada 0,05 (signifikan variabel
independen > 0,05). Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi ini
layak dipakai untuk memprediksi pengaruh café atmosphere,
harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian.

Tabel 14. Hasil Uji Heteroskedasitas


No Data-Data Signifikan keterangan
1 X1 0,854
Tidak terjadi gejala
2 X2 0,445
heterokedasitas
3 X3 0,838

d. Model Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang mengukur
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pada penelitian ini, pengukuran pengaruh ini melibatkan tiga variabel
bebas dan satu variabel terikat.
13
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

Tabel 15. Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.768 .834
X1 .115 .070 .229
X2 -.025 .048 -.025
X3 .674 .141 .674

Dari Tabel 7 di atas diperoleh suatu persamaan regresi sebagai


berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keputusan pembelian = 1,768 + 0,115 X1 - 0,025 X2 + 0,674 X3

• 1,768 artinya jika tidak ada peningkatan pada variable X1, X2 dan
X3 maka keputusan pembelian akan bernilai 1,768 poin.
• 0,115 artinya jika variabel X1 meningkat satu kali akan
mengakibatkan kenaikan variabel Y sebesar 0,115 kali dengan
asumsi variabel X2 dan X3 tetap.
• 0,025 artinya jika variabel X2 meningkat satu kali akan
mengakibatkan penurunan variabel Y sebesar 0,025 kali dengan
asumsi variabel X1 dan X3 tetap.
• 0,674 artinya jika variabel X3 meningkat satu kali akan
mengakibatkan kenaikan variabel Y sebesar 0,674 kali dengan
asumsi variabel X1 dan X2 tetap.

Berdasarkan persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin


besar pengaruh café atmosphere dan lokasi maka semakin besar
keputusan pembelian pelanggan Nyaman Coffe Shop. Namun,
semakin besar pengaruh harga maka semakin kecil keputusan
pembelian pelanggan Nyaman Coffe Shop
1) Uji F
Uji kecocokan model (Uji F) dilakukan untuk mengetahui
apakah variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variable dependen atau tidak . Hasil perhitungan
Uji F dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 16. Hasil Uji Simultan (Uji F)


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 460.436 3 153.479 120.303 .000b
Residual 122.474 96 1.276
14 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

Total 582.910 99

Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui adanya pengaruh


disiplin kerja dan kompensasi terhadap produktivitas kerja. Dari
tabel tersebut diperoleh F hitung sebesar 120,303 dan signifikansi
sebesar 0,00. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi sudah cocok.
2) Uji Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini diuji menggunakan uji parsial
(Uji t), cara ini bertujuan untuk mengetahui apakah secara
individu (parsial) 14 ariable independen berpengaruh terhadap
variable dependen. Uji t dilakukan pada derajat keyakinan sebesar
95% atau α = 5%. Keputusan uji hipotesis secara parsial dilakukan
berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
• Apabila tingkat singnifikansi lebih besar dari 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
• Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 5%, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Tabel 17. Hasil Uji Parsial (Uji t)


No Data Asymp, Sig (2-tailed) Keterangan
1 X1 0,105 Tidak signifikan
2 X2 0,604 Tidak signifikan
3 X3 0,000 Signifikan

a) Pengujian Hipotesis Pertama


Berdasarkan Tabel 17, diperoleh hasil bahwa variabel X1
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,105. Nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 (0,105 > 0,05) menunjukkan bahwa café
atmosphere tidak mempengaruhi keputusan pembelian secara
statistik.
b) Pengujian Hipotesis Kedua
Berdasarkan Tabel 17, diperoleh hasil bahwa variabel X2
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,604. Nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,604 > 0,05) menunjukkan bahwa harga
tidak mempengaruhi keputusan pembelian secara statistik.
c) Pengujian Hipotesis Ketiga
Berdasarkan Tabel 17, diperoleh hasil bahwa variable X3
dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0,00 < 0,05) menunjukkan bahwa lokasi
mempengaruhi keputusan pembelian secara statistik.
15
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

3) Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara
nol dan satu. Semakin mendekati nol suatu koefisien determinasi
berarti semakin kecil pengaruh semua variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya, semakin mendekati satu suatu
koefisien determinasi berarti semakin besar pula pengaruh semua
variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil koefisien
determinasi sebagai berikut:

Tabel 18. Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .889a .790 .783 1.12950 1.402

Hasil perhitungan koefisien regresi dalam penelitian ini


diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,783. Hal ini berarti
variabel independen dapat menjelaskan variasi dari variabel
dependen sebesar 78,3% sedangkan sisanya sebesar 11,7%
dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel penelitian.

3. Pembahasan
a. Pengaruh Cafe Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan model regresi untuk variabel cafe atmosphere
diketahui bahwa koefisien regresi berganda bernilai positif sehingga
semakin besar cafe atmosphere maka semakin tinggi keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian di kopi Nyaman Coffee. Hasil
uji t untuk variabel cafe atmosphere diperoleh nilai signifikan sebesar
0,105 dengan tingkat signifikansi lebih besar dibandingkan taraf
signifikansi yang ditetapkan (0,105 > 0,05) sehingga cafe atmosphere
tidak mempengaruhi keputusan pembelian secara statistik. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Andriani (2020) serta Lutfi
& Irwanto (2017) yang menyatakan bahwa café atmosphere tidak
mempengaruhi keputusan pembelian.
Semakin bagus cafe atmosphere maka keputusan pembelian
semakin tinggi. Makna dari pernyataan ini adalah semakin bagus
suasana Nyaman Coffee maka akan semakin meningkatkan
keputusan konsumen untuk membeli produk kopi Nyaman Coffee. Hal
ini dapat disebabkan karena kopi Nyaman Coffee mampu memberikan
16 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

kenyamanan kepada konsumennya sehingga dapat membangun


kedekatan dengan para pelanggan dan para pelanggan memiliki
keinginan untuk kembali. Namun, suasana café belum mampu
memberikan dampak yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini dapat disebabkan karena ada factor lain yang lebih dominan
dalam menentukan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian
seperti lokasi café. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cafe
atmosphere tidak mempengaruhi keputusan pembelian pada Nyaman
Coffee.
b. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan model regresi untuk variabel harga diketahui bahwa
harga memberikan pengaruh yang negatif terhadap keputusan
pembelian. Namun, Hasil uji t untuk variabel harga diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,604 dengan tingkat signifikansi lebih besar
dibandingkan taraf signifikansi yang ditetapkan (0,604 > 0,05)
sehingga harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian secara
statistik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nurhayati (2017) serta Kurniawan dan Astuti (2012) yang
menyatakan bahwa harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian.
Semakin rendah harga produk maka keputusan pembelian
semakin tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena harga makanan dan
minuman yang ditawarkan kopi Nyaman Coffee mampu bersaing
dengan café maupun kedai lainnya yang berada di Kota mataram
sehingga dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian.
Selain itu, hasil ini menjelaskan bahwa sebagian konsumen tidak
mempertimbangkan harga sebagai keputusan pembelia. Kemungkinan
hal ini terjadi karena yang terpenting bagi responden adalah produk
yang sesuai dengan keinginan mereka ataupun dapat memenuhi gaya
hidup yang sedang menjadi trend saat ini. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian
pada kopi Nyaman Coffee.
c. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan model regresi untuk variabel lokasi diketahui bahwa
lokasi memberikan pengaruh yang positif terhadap keputusan
pembelian sehingga semakin bagus lokasi maka semakin tinggi
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di kopi Nyaman
Coffee. Hasil uji t untuk variabel lokasi diperoleh nilai sebesar 0,00
dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi
yang ditetapkan (0,000 < 0,05) sehingga lokasi mempengaruhi
keputusan pembelian secara statistik. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Aryandi & Onsardi,2020) yang menyatakan bahwa
17
Muhammad Ghazy,Ekonomi dan Bisnis, Pengaruh Café Atmospehere...

lokasi mempengaruhi keputusan pembelian pada Café Wareg


Bengkulu. Selain itu, pernyataan ini juga sejalan dengan pernyataan
Sari & Hidayat, (2020) yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian café Bang Faizs.
Semakin bagus lokasi maka keputusan pembelian semakin tinggi.
Hal ini dapat terjadi karena Nyaman Coffe berada pada lokasi
strategis yaitu di tepi jalan utama yang mudah diakses oleh konsumen.
Mudahnya akses ke lokasi kafe membuat konsumen tidak bingung dan
berpikir panjang untuk berkunjung ke Nyaman Coffe. Selain itu,
Nyaman Coffe memiliki tempat parkir yang luas sehingga dapat
menampung banyak pelanggan.

D. SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka kesimpulan
yang dapat di tarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel café atmosphere (X1) mempunyai pengaruh positif
dan siknifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk
di Nyaman Coffee Shop kota Mataram.
b. Variabel harga (X2) mempunyai pengaruh positif dan
siknifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk di
Nyaman Coffee Shop kota Mataram.
c. Variabel Lokasi (X3) mempunyai pengaruh positif dan
siknifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk di
Nyaman Coffee Shop kota Mataram.

2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penulis
memberikan beberapa saran untuk pengembangan sebagai
berikut:
a. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan semakin memperluas penelitian dengan
melakukan penelitian yang serupa pada tempat atau
lokasi yang berbeda dengan menambahkan penggunaan
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian seperti pelayanan dan Citra merek.
Selain menggunakan angket, sebaiknya menggunakan
teknik wawancara atau survei lapangan sehingga data
yang diperoleh lebih lengkap.
b. Bagi perusahaan
18 | Journal of Sharia Economy and Islamic Tourism | Vol. 1, No. 4, Maret 2022, Hal. 1-18

1) Café atmosphere dan Harga tidak berpengaruh pada


pengambilan keputusan pembelian konsumen, dengan
demikian hal tersebut dapat digunakan perusahaan
untuk memperhatikan harga sebelum melakukan
pembelian.
2) Lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian,
dengan demikian hal tersebut dapat digunakan oleh
perusahaan untuk tetap menjaga bahkan meningkatkan
keputusan pembelian di Nyaman Coffee Shop.

UCAPAN TERIMA KASIH


Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pemilik dan staf Nyaman Coffee
serta dosen pembimbing yang telah membantu peneliti untuk menyelesaikan
penelitian ini.

REFERENSI
Lurensia, Vinda W. (2016). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk
Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Pada Starbucks Semarang). Universitas
Diponegoro, 2(1), 1–13. Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/184117-Id-
Analisis-Pengaruh-Kualitas-Pelayanan-Dan.Pdf
Noviawaty, B. Y. (2014). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Outlet Nyenyes Palembang. Novaiwaty,Beli Yuliandi.

Anda mungkin juga menyukai