Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas Ruang Kolaborasi 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok : Roslitha Uli Banjarnahor

Sarah Amelia Pasaribu

Indah Maria Tioday Lumban Gaol

Ester Vika Siregar

Ria Nita Fitri

Nisa Indra Yana

Pirmauli Sinaga

Satrina Sihite

Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik

Dosen Pengampuh : Dr. Charles Butar- Butar, M.Pd

1. Kasus I

Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini Anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean). Untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk membuat
urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta didik agar dapat mencari nilai rata-
rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan soal yang Anda
berikan. Hasilnya, peserta didik mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan langkah yang
telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta didik untuk
mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta didik mampu
mengerjakannya dengan benar.

 Menurut Anda, apa yang membuat peserta didik mampu mengerjakan soal dengan baik pada
percobaan kedua (tanpa melihat urutan/langkah pengerjaan soal)?

Jawaban :
Peserta didik mampu untuk mengerjakan soal dengan benar tanpa memperhatikan urutan
langkah-langkah yang sesuai dikarenakan dari awal pendidik sudah menjelaskan materi dengan
struktur yang benar sehingga peserta didik mengerti kepada titik pengerjaannya tanpa harus
mengurutkan lagi, hal itu pertanda bahwa peserta didik sudah memahami materi pelajaran yang
disampaikan pendidik.
Peserta didik mampu mengerjakan tugas kedua karena ada perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari adanya pengalaman dan latihan dalam hubungan stimulus dan respon yang dapat ditiru dari
guru yang telah mengajarkan.

 Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang seperti apa metode di atas dapat
diterapkan? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban :
Hal ini berkaca dengan Teori konstruktivisme, peserta didik memahami proses belajar
pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri.pengajaran yang dilakukan
oleh pendidik direspon oleh peserta didik dengan pengulangan. Teori Kontruktivisme dimana
Peserta didik membangun sendiri pengetahuannya, mencari tau sendiri dari apa yang mereka
pelajari. Peserta didik merupakan subjek yang aktif yang diarahkan untuk mencari tau dari apa
yang mereka pelajari. Pendidik berperan sebagai fasilisator, motivator dan mediator dalam
pembelajaran.
Teori Behaviorisme mampu menghasilkan suatu perilaku yang bersifat konsisten terhadap
bidang tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan menyusun materi ajar secara hirarkis dalam bentuk
bagian-bagian kecil, dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.
Teori yang digunakan dalam kasus ini adalah metode Sosial-Kognitif yang fokus utama
pembelajaran ini adalah pengamatan dan peniruan. Teori ini juga melibatkan berbagai proses
pembelajaran yang meliputi memperhatikan mengingat, dan meniru tingkah laku atau timbal
balik yang sesuai diakhiri dengan respon ransangan positif.
Selain itu sejalan juga dengan teori ausubel yaitu teori bermakna dimana yang telah dilakukan
guru pada cobaan pertama kali yaitu memberikan stimulus kepada peserta didik dengan
menjelaskan dan mengerjakan soal secara berurut dan terstrukur kemudian dari penjelasan guru
tadi peserta didik dapat menyimpan pengetahuan yang telah dijelaskan guru nya tadi kemudian
tercapailah yang dikatakan dengan meaningful learning yang dimana siswa mengerjakan soal
pada percobaan kedua dengan benar karena telah mengaitkan informasi informasi yang di
dapatnya dari stimulus yang diberikan guru kepada peserta didik.

2. Kasus II

Rina adalah seorang guru di kelas 1 SD. Sebagian besar peserta didiknya belum bisa berhitung
dengan lancar. Rina sedang memikirkan cara yang sesuai untuk membantu setiap peserta didik
menyelesaikan tantang belajarnya.

 Menurut Anda, apa yang dapat Rina lakukan untuk membantu peserta didiknya sesuai
dengan tahapan perkembangan usia?

Jawaban :
Rata-rata siswa kelas 1 merupakan siswa yang masih berusia 6-7 tahun yang dimana siswa di
usia tersebut belum dapat berpikir secara kritis, Sehingga siswa yang masih rentang diusia
tersebut baru bisa berpikir dengan logika apabila dibantu dengan penerapan pada objek fisik, Hal
ini harus diperhatikan oleh Rani selaku Guru yang mengajar siswa di kelas 1 dengan
memperhatikan kebutuhan siswa secara menyeluruh. Karena setiap siswa yang ada dalam satu
kelas memiliki karakteristik dan cara belajar yang berbeda- beda. Pemilihan model pembelajaran
yang tepat adalah salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut, menarik minat
anak adalah hal yang penting bagi seorang guru, dengan alasan terciptanya antusiasme anak
dalam belajar, maka dari itu perlunya penerapan model pembelajaran yang tidak monoton, salah
satunya adalah Teori Kontruktivisme.
Rani bisa menciptakan suasana kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai macam
benda benda yang ada disekitarnya / diruangan kelas Seperti menggunakan pensil, buku,
penghapus, selain itu juga bisa menggunakan media pembelajaran sederhana seperti papan
matematika dan permainan congklak yang tiap harinya siswa gunakan untuk belajar atau yang
dapat ditemui di kehidupan sehari- hari. Dengan menggunakan benda benda tersebut, Rani
dapat lebih mudah untuk mengajari siswa tersebut dan siswa juga dapat lebih mudah untuk
berhitung karena dapat mempraktekan langsung. Selain itu rani juga dapat membuat suatu
permainan berkelompok yang dimana siswa yang ada dalam kelas tersebut dengan dibagi secara
berkelompok dan siswa akan mulai berhitung jumlah dari kelompok yang telah dibentuk.
Salah satu cara yang dapat dilakukan rina suntuk membantu peserta didiknya adalah dengan cara
menciptakan metode belajar yang menyenangkan, dengan memberikan stimulus berupa media
pembelajaran salah satunya flash card, dimana peserta didik akan diberikan gambar berupa objek
yang dibawahnya diberikan keterangan nama objek tersebut sehingga murid tertarik untuk
diajarkan membaca atau menghitung karena telah melihat objek/gambar yang
penuh dengan warna

 Mengapa Anda menyarankan hal tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan menyertakan
teori yang berkaitan.

Jawaban :

Sesuai dengan karakteristik siswa SD pada kelas 1 yang belum mampu memahami pembelajaran
secara baik. fokus dan kemampuan berpikir terbatas, pada siswa kelas 1 karakteristik yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran adalah dangan cara belajar sambil bermain, mereka akan gemar
jika guru dapat menampilkan teori belajar yang menarik misalya penggunaan media yang
bersifat dekat dengan lingkungannya ataupun yang dekat dalam kehidupan sehari-hari seperti
contoh benda disekitar terdapat buku, pensil dan jam dinding ataupun gambar poster yang
terdapat pada kelas. Selaras dengan penggunaan media maka perlu nya dalam hal didamping
dengan teori belajar.

Menurut kelompok kami, teori yang tepat adalah teori kontruktivisme karena dapat disimpulkan
teori konstruktivisme adalah teori yang tepat untuk digunakan berdasarkan kasus yang ada, teori
ini menyatakan bahwa Teori Kontruktivisme mampu membuat siswa lebih aktif dan guru
sebagai fasilitator menjadi lebih inovatif sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai
dengan maksimal. Teori belajar ini dihasilkan dari lingkungan sekitar dengan menggunakan
panca Indera seperti melihat, mendengar, menjamah, dan merasakan, Sehingga berdasarkan hal
ini, siswa bukan hanya belajar cara berhitung dengan menanggapi namun mereka mendapatkan
pengetahuan dari interaksi dengan hal-hal yang dekat dengan mereka. Penggunaan media yang
biasa mereka lihat secara langsung setiap hari nya dapat membantu memudahkan siswa dalam
memahami konsep cara berhitung yang menyenangkan.

3. Kasus III

Made adalah seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah negeri wilayah Bali. Ia
mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Ia hendak mengajarkan materi teks deskripsi pada
peserta didiknya. Pada buku cetak yang menjadi panduannya saat mengajar, terdapat beberapa
contoh teks deskripsi menceritakan tentang bangunan-bangunan pencakar langit yang ada di Ibu
Kota. Dengan memperhatikan latar belakang setiap peserta didiknya, Made pun mencoba untuk
memberikan contoh berbeda. Ia memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan makanan
khas di Bali.

 Menurut Anda, apakah pertimbangan dan keputusan Made sudah sesuai? Mengapa
demikian?

Jawaban :
Menurut saya pertimbangan dan keputusan Made sesuai, karena dia melihat latar belakang
peserta didiknya untuk menyesuaikan pemahaman mereka masing- masing agar semua peserta
didik dapat gambaran dan pemahaman yang sama rata dari teks deskripsi yang diberikannya.
Dan juga menempatkan peserta didik sebagai individu yang membangun pemahaman dan
memahami informasi secara aktif sepanjang proses pembelajaran. Agar peserta didik dapat
berkembang melalui pengalaman nya.
Pertimbangan dan keputusan Made untuk memberikan contoh teks deskripsi tentang pantai dan
makanan khas di Bali kepada peserta didiknya sudah sesuai,dan ini merupakan tindakan yang
baik karena media nya konkrit sesuai dengan pengalaman pemahaman mereka.
Ada beberapa alasan mengapa ini merupakan keputusan yang tepat:
 Relevansi dengan Konteks Lokal, Memasukkan konten yang relevan dengan lingkungan
atau konteks local peserta didik adalah pendekatan yang baik dalam pengajaran. Dalam
hal ini, Made memilih topik yang erat kaitannya dengan Bali, yang merupakan
lingkungan sekitar mereka. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk lebih terlibat dan
tertarik dalam pembelajaran.

 Pengenalan Budaya dan Identitas Lokal, Mengajarkan tentang makanan khasdan pantai di
Bali juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih memahami budaya
dan identitas lokal mereka. Ini dapat meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya
mereka sendiri.

 Motivasi dan Keterlibatan Peserta Didik, Memilih topik yang menarik dan relevan
dengan kehidupan sehari-hari pesertadidik dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
Ketika mereka dapat merasakan hubungan langsung antara pelajaran dan pengalaman
mereka, mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar.
 Prinsip apa yang Made gunakan dalam kasus tersebut? Elaborasi jawaban Anda dengan
menyertakan teori yang berkaitan.

Jawaban :
Prinsip yang di gunakan made dalam kasus tersebut adalah prinsip dari teori konstrutivisme,
dimana Teori belajar konstruktivisme merupakan sebuah teori yang menempatkan peserta didik
sebagai individu yang membangun pemahaman dan memahami informasi secara aktif sepanjang
proses pembelajaran. Dalam sudut pandang ilmu psikologi, konstruktivisme dikenal sebagai
pendekatan yang memandang bahwa setiap individu dapat membangun pemahaman serta
pengetahuan mereka sendiri melalui berbagai pengalaman yang telah dimilikinya.
Sebagaimana pemaparan pada kasus III, yang Made lakukan adalah memberikan contoh teks
deskripsi tentang pantai dan makanan khas Bali karena sesuai dengan lingkungan tempat tinggal
peserta didik yaitu di wilayah Bali sehingga dapat menjadi media konkrit dalam pembelajaran.
Lebih lanjut, teori belajar konstruktivisme menurut Vygotsky menekankan pada pentingnya
peran interaksi sosial bagi perkembangan belajar sehingga pengetahuan akan lebih berkembang
ketika peserta didik berinteraksi dengan lingkungan sosial budaya di sekitar peserta didik. Teori
Belajar menurut Konstruktivisme Jean Piaget pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui
pengalaman. Pemahaman berkembang semakin dalam dan kuat apabila selalu diuji oleh berbagai
macam pengalaman baru.

Anda mungkin juga menyukai